Anda di halaman 1dari 2

Sendi

Sendi atau artikulatio adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk


pertemuan antara dua atau beberapa tulang yang berfungsi sebagai penggerak
hubungan antar tulang (Yatim, 2006)
Bengkak
Menurut Siregar (2014) bengkak atau edema merupakan pengumpulan cairan
di jaringan bawah kulit atau organ tubuh yang terjadi karena adanya gerakan
cairan atau penyusupan cairan dari dalam pembuluh darah kapiler ke arah jaringan
di sekitarnya.

Stomatitis
stomatitis aftosa rekuren (SAR) merupakan penyakit radang pada mukosa
mulut (rongga mulut, bibir dan lidah), dengan karakteristik yang ditandai oleh
ulser berulang yang menyakitkan di rongga mulut dan berbentuk bulat atau oval
dan dikelilingi inflamasi (Suling et al., 2013).
Obat anti rematik
Obat anti rematik merupakan obat yang dapat menghambat atau mencegah
perkembangan penyakit nyeri sendi (Tjay & Rahardja, 2010)
ANA
Antinuclear antibodi (ANA, juga dikenal sebagai anti-nuclear factor atau ANF)
adalah autoantibodi yang merupakan sekelompok imunoglobulin heterogen
seperti IgM, IgG dan IgA yang bersikulasi di dalam darah, yang mempunyai
kemampuan mengikat pada struktur-struktur tertentu didalam inti (nukleus) dari
sel-sel leukosit. Selanjutnya dijelaskan bahwa ANA adalah sekelompok
autoantibodi antara lain anti ds-DNA, anti Smith, Anti RNP, anti Ro/SS-A dan anti
La/SS-B yang masing-masing mempunyai sifat spesifik terhadap antigen

determinannya. Dimana ANA sering ditemukan dalam serum dan jaringan


penderita penyakit LES (Martioso, 2006).

Anti ds DNA
Pemeriksaan

Anti-ds-DNA

(anti-double

stranded-DNA)

merupakan

pemeriksaan yang digunakan untuk mengetahui keberadaan autoantibodi IgG dari


ds-DNA yang dapat ditemukan secara spesifik pada individu penderita LES
(Lupus Eritematosus Sistemik) (Farkhati et al, 2012)

Anti CCP
anti-CCP merupakan penanda yang lebih spesifik dan sensitif untuk diagnosis
rheumatoid arthritis (RA) dibandingkan dengan rheumatoid factor (RF).
Kelebihan lain dari pemeriksaan ini dalam kondisi RA, yaitu dapat mendiagnosis
RA lebih dini dan menggambarkan risiko kerusakan sendi lebih lanjut
Serum komplemen (C3)
adalah protein darah yang merupakan glikoprotein yang terdiri dari 1.663
asam amino yang berperan di dalam sistem komplemen yang terkodikasi pada
kromosom 19 pada gen C3. Matsuyama et al. (2001) menyatakan bahwa jika
terjadi kekurangan kadar C3 dalam darah akan menurunkan sistem kekebalan
terhadap infeksi bakteri.

Anda mungkin juga menyukai