Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Siswa SMP Islam As-Shuhada 45 khususnya kelas 8B diharapkan mempunyai
kemampuan untuk membaca menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
serta lancar untuk membacakan teks berita kepada orang lain. Hal ini sesuai dengan
materi bicara yang terdapat pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada
Standart Kompetensi : Siswa mampu memahami wacana tulis dengan membaca
ekstensif, membaca intensif dan membaca nyaring dengan Kompetrensi Dasar :
membaca teks berita dengan intonasi yang tepat, artikulasi dan volume suara yang
jelas serta pengadaan kelompok.
Kenyataan yang ditemui di kelas 8B di SMP Islam As-Shuhada 45 sebagian
besar siswanya pendiam dan pasif. Bila diberi tugas untuk membacakan teks berita
dideapan kelas dengan cara berlatih sendiri kemudian tampil dengan waktu kurang
lebih 5 menit masih sukar untuk mengutarakannya dengan lancer apalagi dengan
menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Peneliti tertarik untuk
meningkatkan keaktifan siswa kelas 8B SMP Islam As-Shuhada 45 dalam
membacakan berita setelah melihat kenyataan yang tepat saat proses belajar
mengajar. Peneliti ingin meningkatkan keaktifan siswa kelas 8B di SMP Islam AsShuhada 45 dalam kemampuan membacakan teks berita melalui media surat kabar
terbaru.
36 Siswa-siswi di SMP Islam As-Shuhada 45 terdiri dari 16 Laki-laki dan 20
Perempuan. Dari 36 Siswa dan Siswa kelas 8B terdapat 20 siswa yang bicaranya
gugup, penjedaan berdasarkan kelompok kata belum dipahami, banyak yang
mengalami demam panggung serta ortikulasi kurang jelas saat membacakan kata atau
istilah dalam teks berita. Pada Penelitian Tindakan Kelas yang sesuai dengan judul
Peningkatan Kemampuan Membacakan Teks Berita Melalui Siswa Kelas 8 B di
SMP Islam As-Shuhada 45 Curahdami. Diharapkan siswa kelas 8 B mempunyai
kemampuan yang maksimal agar kemampuan membacakan teks berita dapat
ditingkatkan oleh siswa maka peneliti menggunakan media surat kabar terbitan
terbaru.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimanakah peningkatan kemampuan membacakan teks berita melalui media
surat kabar siswa kelas 8 B di SMP Islam As-Shuhada 45 Curahdami?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kemampuan membacakan teks
berita melalui media surat kabar siswa kelas 8 B di SMP Islam As-Shuhada 45
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi :
1.4.1 Siswa
Siswa akan menyadari pentingnya membaca dengan lancer dengan
menggunkan Bahasa Indonesia yang baik dan benar serta lancer sehingga
pendengar/orang lain dapat menafsirkan informasi teks berita yang dibacakan.
1.4.2 Guru
Guru dapat melakukan inovasi dalam melaksanakan pembelajaran
dikelasnya agar selalu ada peningkatan kualitas pembelajarannya. Selain itu,
guru bias mengukur kemampuan siswa dikelasnya sesuai dengan materi yang
disampaikan di sekolah.
1.4.3 Sekolah
Pihak sekolah diharapkan dapat memperhatikan, memfasilitasi dan
menyalurkan bakat siswa yang berprestasi dalam kegiatan membacakan teks
berita. Iswa dapat diikutkan lomba pidato, penyiar radio dan MC.
1.5 Hipotesis Tindakan
Apabila proses belajar mengajar dikelas dilakukan dengan cara menerapkan
pembelajaran melalui media surat kabar terbaru maka kemampuan membacakan teks
berita akan meningkat karena pada awal pembelajaran, siswa sudah tertarik ingin
mengetahui apa peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini.

1.6 Ruang Lingkup


Penelitian yang dilakulan ini mengacu pada silabus SMP kelas 8 Semester
genap (2) dengan Standart Kompetensi Siswa Mampu Memahami Wacana Tulis
Dengan Membaca Ekstensif, Membaca Intensif Dan Membaca Nyaring dangan
Kompetensi Dasar membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat, artikulasi
dari volume suara yang jelas serta penyediaan kata kelompok. Pembelajaran materi
ini disediakan waktu dua kali pertemuan. Masing-masing pertemuan dua jam tatap
muka.
1.7 Definisi Operasional
1.7.1

Peningkatan adalah proses atau cara, perbuatan meningkatkan usaha, kegiatan


dan sebagainya

1.7.2

Kemapuan adalah kesanggupan,kecakapan dan kekuatan.

1.7.3

Membacakan adalah membaca nyaring (melisankan tulisan).

1.7.4

Teks berita adalah laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat.

1.7.5

Media adalah alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televise,
film, poster dan spanduk.

1.7.6

Surat kabar adalah lembaran-lembaran kertas bertuliskan berita-berita dan


sebagainya.

1.7.7

Artikulasi adalah proses pembentukn bunyi oleh alat-alat ucap.

1.7.8

Olume adalah tinggi rendahnya suara.

1.7.9

Intonasi adalah lagu kalimat.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Kemampuan Membaca
Membaca

merupakan

kegiatan/keterampilan

berbahasa.

Menurut

D.P.

Tampubolon (1987 : 3) Dalam Pendidikan Bahasa Terdapat Empat Kemampuan Pokok


Yang Yang Harus Dibina Dan Dikembangkan Yaitu Menyimak, Berbicara, Membaca,
Dan Menulis. Dua kemampuan pertama terdapat dalam komunikasi lisan dan dua
terakhir adalah komunikasi tulisan.
Membaca adalah salah satu dari empat kemampuan bahasa pokok dan merupakan
satu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan.
D.P. Tampubolon (1987 : 7 )menyatakan bahwa kemampuan membaca adalah
ketepatan membaca dan pemahaman isi secara keseluruhan. Kemampuan membaca
dapat ditingkatkan dengan penguasaan teknik-teknik membaca efisien.
2.2. Teks Berita Pada Surat Kabar
Surat kabar sebagai bacaan yang paling umum dalam masyarakat terutama
masyarakat modern, mengandung berbagai si (informasi) yang perlu bagi para
pembaca. Secara umum isi utama surat kabar dapat dibagi ats jenis-jenis pokok berikut
yaitu berita, opini, iklan, pembentukan,dan diksi. (D.P. tampubolon).
Mendefisinikan berita dengan tepat tidaklah mudah, walaupun bagian terbesar
dari isi surat kabar umumnya adalah berita. Namun demikian secara umum dapat
dikatakan bahwa berita ialah laporan yang benar dan pada waktunya tentang suatu
peristiwa yang terjadi dalam masyarkat, tentang suatu pendapat atau pikiran baru, atau
tentang apa saja yang merupakan fakta dan yang menarik serta perlubagi pembaca
umumnya cirri-ciri berita adalah factual (berupa kenyataan-kenyataan sebenarnya),
objektif (tidak bercampur dengan pendangan pelapor sendiri) menarik, dan perlu atau
berguna bagi umum.. mengandung pokok-pokok berita 5 W yaitu What (apa), Who
(siapa), When (kapan), Where (dimana), Why (mengapa) dan 1 H yaitu How
(bagaimana).

2.3. Membacakan Teks Berita


Membaca teks berita. Membaca teks berita berarti kita melakukan kegiatan untuk
mendapatkan informasi yang berorientasi bagi diri kita. Membacakan teks berita
adalah membacakan teks mengenai sebuah berita pada orang lain atau pendengar.
Membaca yang terampil tidak akan membacakan teks kata demi kata, tetapi dia akan
membaca berdasarkan kelompok-kelompok kata yang mengandung satuan-satuan
pengertian yang berupa ide-ide atau konsep-konsep.
Dalam membacakan teks berita ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guna
mencapai hasil dan manfaat yang maksimal. Artinya pendengar dapat memehami isi
berita yang disampaikan tanpa adanya kesalahan tafsir dan kesulitan lain. Beberapa hal
yang perlu diperhatikan oleh pembaca berita :
a. Pemahaman terhadap berita yang akan dismpaikan. Dalam hal ini sebelum
membacakan berita untuk orang lain, pembaca berita harus memahami benar
isi berita yang akan dibacakan
b. Mengumpulkan isi berita secara utuh.
c. Penggunaan volume suara yang dapat menjangkau seluruh audiens atau
pendengar.
d. Penerapan intonasi dan artikulasi yang tepat dalam membacakan kalimatkalimat berita sehingga tidak menimbulkan kesalahan penafsiran.
e. Memberikan penjedaan yang tepat antar kalimatnya sesuai dengan
pengelompokan kata.
f. Membuka penekanan pada hal-hal yang penting dalam berita.
Pada penelitian ini Bahasa lisan yang digunakan adalah ragam bahasa resmi atau
ragam bahasa baku. Dalam membacakan teks berita antara pembaca dan pendengar
adalah resmi sehingga bahasa yang digunakan adalah bahasa baku. Untuk menjadi
pembicara berita yang baik, disampingharus menguasai masalah, kita pun harus
memperhatikan kegairahan dan keberanian. Keberanian merupakan hal yang sangat
mendasar. Tanpa keberanian atau keberanian setengah-setengah akan mengakibatkan
kekacauan dalam membacakan teks berita. Disamping itu sebagai pembaca berita
harus mempunyai penampilan yang meyakinkan sehingga pndengar percaya dan
terkesan. Hal ini akan membantu kita mempertebal rasa percaya diri. Oleh sebab itu,
sebagai seorang pembicara kita harus berusaha berpenampilan meyakinkan.
Penampulan yang meyakinkan meliputi penampilan lahir dan penampilan batin.
Penampilan lahir dan batin ini meliputi pancaran suasana batin pada suara, wajah, dan
5

gerak-gerik serta pancaran lahir dari busana, aksesoris dan rias wajah. Dalam suasana
khidmat saat membacakan teks berita, kita harus berpenampilan teduh dan berwibawa.
2.4. Pengaruh Media Surat Kabar Terhadap Peningkatan Kemampuan Membacakan
Teks Berita
Kemampuan membacakan teks berita siswa pada umumnya masih belum
memenuhi harapan guru. Hal ini disebabkan oleh penerapan pembelajaran yang
kurang menarik atau pembelajaran yang dilaksanakan secara konvensional, misalnya
anak ditugasi didepan kelas. Hasil yang didapat kurang maksimal, siswa sukar member
jedah kalimat-kalimat berdasarkan kelompok kata saat membacakan teks berita,
intonasi yang kurang tepat, artikulasi dan volume suara yang kurang jelas.
Untuk mengatasi hal ini diperlukan pembelajaran yang jitu agar kemampuan
membaca siswa berhasil secara maksimal. Pembelajaran yang diinginkan untuk
menghidupkan kelas saat membacakan teks berita adalah penggunaan media surat
kabar terbaru yang sedang hangat dibicarakan dan sesuai dengan jiwa remaja siswa.
Langkah-langkah pembelajaran dalam penelitian membacakan teks berita ini
sebagai berikut :
a. Siswa dimotifasi dengan materi membaca teks berita dan kaitannya dengan
kebutuhan hidupnya sehari-hari.
b. Guru membentuk kelompok kerja. Selama kerja kelompok pembelajaran
tampak dengan adanya :
o Mengadakan diskusi antar teman dalam kelompok
o Menggunakan model yaitu temannya sendiri sebagai contoh dalam
pembelajaran
o Memberikan saran kepada teman
c. .Guru memotifasi kelompok yang belum bekerja secara maksimal.
Dari langkah-langkah pembelajaran ini

dapat membantu tugas akhir berupa

penilaian-penilaian kemampuan membacakan teks berita.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Subjek Dan Tempat Penelitian
Kelas yang akan diteliti adalah kelas 8 B di SMP Islam As-Syuhada 45. Peneliti
memilih kelas ini karena sebagian besar siswanya pendiam dan agak pasif, sehingga
penulis ingin mengubah sikap dari pendiam dan pasif menjadi agresif, pemberani dan
aktif. Kelas tersebut terdapat 36 siswa yang terdiri dari 16 orang laki-laki dan 20 orang
perempuan dengan latar belakang ekonomi dan social yang berbeda-beda.
3.2 Rancangan Penelitian
Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti selain menyiapkan pengajaran
diantaranya silabus dan system penelitian, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran,
peneliti juga mempersiapkan instrument yang diperlukan dalam Penelitian Tindakan
Kelas ini diantaranya lembar observasi, lembar penilaian kegiatan siswa, dan lembar
freldnote.
Refleksi awal dilakukan degan mengadakan pengamatan pendahuluan yang
digunakan untuk menetapkan dan merumuskan rencana tindakan. Berdasarkan hasil
pengamatan

awal

ditemukan

indikato-indikator

yaitu

suasana

kelas

tidak

menggairahkan dan kurang menyenangkan karena dicekam oleh tugas yang dirasa
membebani siswa. Sebagian besar siswa tampak demam penggubng karena takut
kurang tepat saat membacakan teks berita, apalagi membacakan didepan kelas dan
diberikan penilaian. Bila tiba gilirannya banyak yang memilih tampil terakhir.
Komentar-komentar

yang

diungkapkan

siswa

lainsaat

salah

satu

temannyamembacakan teks berita, juga berpengaruh terhadap mental siswa yang


bersnagkutan. Dari pengamatan awal ini selanjutnya dilakukan refleksi dari berbagai
sudut diantaranya : pengaruh guru, metode pembelajaran, dan prilaku siswa.
Berdasarkan hasil refleksi tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan
membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat serta artikulasi dan volume suara
yang jelas dikelas 8 B masih kurang.

3.2.1 rencana tindakan


Rencana-rencana tindakan yang akan peneliti lakukan saat pembelajaran.
Membacakan teks berita adalah :
a. Mempersiapkan perangkat pembelajran.
b. Menjelaskan kegiatan kepada siswa.
c. Mengelompokkan siswa perbangku daklam beberapa kelompok. Satu
elompok dua anggota untuk berlatih membacakan teks berita sambil
memperhatikan informasi yang tepat, artikulasi dan volume suara yang jelas.
d. Membagikan lembaran berisi kutipan teks berita terhangat pada masingmasing anggota kelompok.
e. Agar ada tanggung jawab dari kelompok maka setiap kelompok diberi
lembar kerja siswa yang isinya mengefaluasi teman yang membacakan teks
berita dengan format penilaian yang dibagikan.
f. Masing-masing anggota kelompok berlatih membacakan teks berita sambil
memperhatikan intonasi yang tepat, artikulasi dan volume suara yang jelas.
g. Siswa secara bergiliran dan acak dipanggil oleh guru untuk membacakan
teks berita didepan kelas.
h. Siswa lain memberi komentar terhadap penampilan siswa yang ditunjuk
membacakan teks berita didepan kelas.
i. Mempersiapkan lembar field note (untuk guru peneliti).
j. Mempersiapkan format penilaian yang akan digunakan untuk menilai setiap
siswa yang tampil yang selanjutnya bisa dipakai untuk mengukur
kemampuan membacakan teks berita. Focus penilaiannya menggunakan teks
perbuatan (persentasi didepan kelas) dengan criteria ketepatan intonasi,
kejelasan artikulasi dan volume suara.
3.2.2. Observasi
Penelitian dilaksanakan saat pembelajaran berlangsung didalam kelas.
Penelitian pertama dilakukan pada saat latihan membacakan teks berita yang
dilakukan siswa dengan anggota kelompoknya. Penelitian kedua dilaksanakan
pada saat masing-masing siswa secara giliran dan acak, mempresentasikan
didepan kelas dengan persediaan waktu kurang lebih 5 menit.

Pengamatan dari kegiatan pembelajaran membacakan teks berita dengan


cara mengefaluasi semua data mulai dari lembar observasi, lembar field note
dan daftar penilaian individu.
3.2.3. Refleksi
Dari tahap pelaksanaan dan pengamatan akan didapatakan bebarapa hasil
yang akan menunjukan siapa yang bagus, siapa yang mampu, cukup mampu,
kurang mampu dan tidak mampu dalam kegiatan membacakan teks berita
berdasarkan penyedaan kelompok kata, intonasi yang tepat, artikulasi dan
volume suara yang jelas. Dari pelaksanaan dari pengamatan dicari kelemahankelemahan yang menyebabkan kurang optimal aatau ingin meningkatkan hasil
dari siklus pertama.
3.3 Pengumpulan data instrument penelitian
3.3.1 Observasi
Data dalam penelitian ini di kumpulkan penilaian in dividu yang di
laksanakan setelah kegiatan pembelajaran membacakan teks berita berlangsung
dengan cara tampilan di depan kelas. Aspek yang di nilai saat membacakan teks
berita adalah penjedaan kelompok kata ketepatan intonasi, kejelasan artikulasi
dari volume suara.
3.3.2 Tes
Tes di lakukan peneliti saat siswa satu persatu dipanggil secara acak untuk
membacakan teks berita di depan kelas kemudian guru dan siswa yang lain
memberikan penilaian dan komentar terhadap ketepatan intonasi, kejelasan
artikulasi dari volume suaranya.
3.3.3 Field note
Data yang di ambil untuk mengikuti field note adalah kejadian-kejadian yang
di amati selama KBM berlangsung pengisian di kerjakan oleh peneliti.
3.3.4 Wawancara
Wawancara di lakukan secara implisit kepada siswa yang nilainya kurang
dengan cara menanyaka kesulitan-kesulitan di saat membacakan teks berita di
depan kelas.
9

3.3.5 Analisis Data


Data di peroleh dari hasil observasi peneliti kemudian di rangkum. Data ini di
pakai untuk mengetahui kemampuan siswa dalam pembelajaran membacakan
teks berita.
Untuk mengukur kemampuan siswa saat membacakan teks berita melalui
media surat kabar menggunakan nilai rata-rata dari artikulsi, intonasi dan volume
suara. Skala yang digunakan adalah sebagai berikut :
Antonasi

Artikulsi

Volume

Jeda

Skala Penilaian :
10 50 = Kurang mampu
51 70 = Cukup mampu
71 100 = Sangat mampu/baik
Sebagai patokan keberhasilan siswa dalam kemampuan membacakan teks
berita dengan intonasi yang tepat, artikulasi dan volume suara yang jelas adalah :
200 250 = Siswa kurang mampu membacakan teks berita.
251 300 = Siswa cukup mampu membacakan teks berita.
301 400 = Siswa sangat mampu membacakan teks berita.

10

JADWAL KEGIATAN
No

Jenis Kegiatan

1
2
3
4
5
6
7
8

Persiapan
Siklus I
Penulisan hasil siklus I
Siklus II
Penulisan hasil siklus II
Penulisan hasil laporan akhir
Perbaikan penulian
Laporan akhir

Waktu Kegiatan
Januari
Pebruari
1 2 3 4 1 2 3 4

11

Keterangan

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan berdasarkan pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar dengan
subjek siswa kelas 8 B dan dilaksanakan di SMP Islam As-Shuhada 45 Curahdami.
Penelitian ini dilakukan pada waktu pembelajaran semester 2 dengan Kompetensi Dasar
Membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat, artikulasi dan volume suara yang jelas
serta penjedaan kelompok kata. Penelitian ini dilaksanakan dalam waktu 8 minggu yaitu
bulan Januari 2010 sampai dengan akhir Pebruari 2010.
Refleksi awal dilaksanakan dengan melakukan pengamatan pendahuluanuntuk
mengetahui kondisi awal saat guru melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar dikelas.
Hasil analisis refleksi awal digunakan untuk menetapkan dan merumuskan rencana
tindakan yaitu menyusun strategi awal pembelajaran.
Berdasarkan hasil pengamatan pendahuluan ditemukan Kegiatan Belajar Mengajar
yaitu suasana kelas tidak menggairahkan dan kurang menyenangkan karenadicekam oleh
tugas yang dirasa membebani siswa. Sebagian besar siswa tampak demam panggung
karena takut membacakan teks berita didepan kelas, malu diperhatikan oleh seluruh siswa
dan diberikan penilaian oleh guru. Bila tiba gilirannya, banyak yang memilih tampil
terakhir.
Dari pengamatan awal ini selanjutnya dilakukan refleksi dari berbagai sudut
diantaranya : pengaruh guru, metode pembelajaran dan prilaku siswa. Berdasarkan hasil
refleksi tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan membacakan teks berita melalui
media surat kabar kelas 8B masih kurang khususnya ketepatan intonasi dan penyedaan
kelompok kalimat, kejelasan artikulasi dan volume suara.
4.1 Hasil Peneitian Siklus
4.1.1 Perencanaan
Langkah-langkah yang telah dipersiapkan untuk mendukung pelaksanaan
penelitian dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan membacakan dengan
teks berita melalui media suat kabar. Pada siklus ini disediakan waktu 4X40
menit (2 X pertemuan) dengan kegiatan antara lain :
a. Menyusun dan mempersiapkan instrument pembelajaran berupa RPP dengan
..media surat kabar.
b. Menetapkan jadwal pelaksanaan penelitian.
12

c. Menentukan 18 kelompok, saatu kelompok terdiri atas 1-2 siswa.


d. Mempersiapkan format penilaian, lembar observasi, daftar nama, dan field
note.
4.1.2 Pelaksanaan Tindakan
a. Guru menjelaskan rencana kegiatan saat itu dan melatih siswa untuk lancer
membaca dengan bahan latihan yaitu membacakan teks berita melalui media
surat kabar dengan menggunakan intonasi yang tepat, artikulsi dan volume
suara yang jelas serta penjedaan kelompok kata.
b. Guru membentuk 18 kelompok, satu kelompok terdiri dari 1-2 siswa.
c. Guru menugasi masing-masing kelompok untuk berlatih intern dengan
kelompoknya secara berantian
d. Peneliti mengamati proses kegiatan belajar mengajar. Peneliti sebagai
fasilitator dan motifator pada saat diperlukan kelompok diskusi.
e. Guru menugasi siswa secara individu untuk presentasi didepan kelas dan
menugsi siswa lain untuk memberi komentar.
f. Masing-masing kelompok meneliti, mencatat temuan-temuan yang kurang
sesuai dengan 4 hal yang dinilai.
g. Siswa dan guru mengadakan penguatan yaitu membetulkan diatara 4 hal yang
kurang tepat.
4.1.3 Observasi
Berdasarkan data pengamatan (observasi) setelah diberikan tindakan I pada
siklus I, peneliti dapat mengungkapkan perubahan-perubahan yang terjadi pada
siswa, diantaranya :
a.Dengan sharing antar siswa dalam kelompok, siswa dapat berlatih dan berani
mengemukakan idenya sehingga megurangi rasa demam panggung.
b. Suasana kelas menjadi hidup dan meyenangkan
c.Dengan bekerjasama dalam kelompok, siswa bisa menemukan kesalahan dalam
intonasi yang, artikulsi dan volume suara.
d. Sebagian siswa berani memberi masukan kepada temannya didalam
kelompoknya dan diharapkan nantinya bias tampil lebih bagus.

13

e.Pada waktu tampil, ternyata masing-masing siswa lebih percaya diri dan siapo.
Pada umumnya dapat membacakan teks berita melalui media surat kabar
dengan lancer.
Ternyata untuk melatih siswa lancar dan tepat membacakan teks berita
melalui media surat kabar terbaru dan diskusi dengan siswa lain. Pembelajaran ini
dapat memberi dampak untuk meningkatkan kemampuan membacakan teks
berita. Ternyata dari 36 siswa terdapat 20 siswa kurang mampu membacakan teks
berita, 10 siswa cukup mampu dn 5 siswa sangat mampu membacakan teks berita
melalui media surat kabar.

14

TABEL I
AKTIVITAS SISWA MEMBACAKAN TEKS BERITA
MELALUI MEDIA SURAT KABAR PADA SIKLUS I
N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
21
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33

AbdulMuis Al Wahyudi
Achmad Rofiki
Ahmad Habibul K.
Anisatul Jannah
Desi Ratnasari
Diyah Retno Septi N.
Holip Holifah
Iswati
Misyani
Moh. Samsul Arifin
Mohammad Andi Rono

Kejelasan
Artikulas
i
80
50
80
50
50
70
50
50
50
50
60

Mohammad Handika
Moh. Heru Wahyudi
Moh Riski Ramadani
Mohammad Shaleh
Mustakimah
Novita Figrarti
Nur Halifi
Nur Hayati
Nur Holimah
Rayyatul Umroh
Rovistul Hasanah
Royan Hakiki
Safiudin
Siti Acna
Siti Aisyah B
Siti Kholifah
Siti Nur Aminah
Slamet Haryanto
Tutik Nur Hidayah
Wawan Efendi
Ahmad Wawan Nawardi
Jumlah Skor
Skor Maksimal
% Skor Tercapai

50
60
50
60
80
60
50
60
80
70
50
70
80
50
60
50
60
50
70
50
50
1900
3300
57%

Nama

Ketepatan Kejelasan
intonasi
Volume

Ketepatan
Penjedaan

Total
Nilai

Ket

80
70
80
70
60
70
50
60
50
80
50

70
70
80
80
60
50
60
50
60
50
50

80
70
80
80
60
50
50
60
75
80
60

310
270
320
280
230
240
210
220
235
260
220

B
C
B
C
K
K
K
K
K
K
K

70
50
50
50
80
50
70
80
80
80
60
80
80
50
50
50
80
50
80
50
50
2110
3300
63,9%

60
50
50
50
70
50
50
80
70
80
50
70
60
50
50
50
80
50
60
50
50
1970
3300
59,6%

80
60
70
70
60
60
70
80
70
80
60
80
70
50
60
65
80
60
60
60
60
2055
3300
62.2%

270
220
220
230
290
220
240
300
310
320
220
300
290
200
220
215
300
210
270
210
210
8035
73200

C
K
K
K
C
K
K
C
B
B
K
C
C
K
K
K
K
K
C
K
K

Catatan :
Siswa yang sangat mampu 4

= 12,2%

Siswa yang cukup mampu 8

= 24,2%

Siswa yang kurang mampu 18

= 54,5%

15

Dari hasil table tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut :


1.

Dari 33 siswa ternyata sang sangat mampu membacakan teks berita


melaui media surat kabar hanya 4 siswa atau 12 %.

2.

Siswa yang cukup mampu membacakan teks berita melaui media


suarat kabar ada 8 orang atau 24,2 %.

3.

Siswa yang kurang mampu membacakan teks berita melaui media


suarat kabar ada 18 orang atau 54,5 %.
Dari data terbeut ternyata masih belum memenuhi harapan peneliti untuk

mencapai target yang diinginkan. Hal ini bias dilihat pada grafik I (satu).

16

Grafik I
Kemampuan Siswa Membacakan Teks Berita
Melalui Media Surat Kabar
Pada Siklus I

2500 2110

2000 -

1900

2055
1970

1500 1000 500 -

artikulasi

intonasi

volume

jeda

Dari ke 4 komponen yang dinilai ternyata masih ada kendala yang menyebabkan
kurang berhasilnya pembelajaran membacakan teks berita yang dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Kejelasan intonasi 47%
2. Ketepatan intonasi 63,5%
3. Ketepatan penjedaan kalimat berdasarkan kelompok kata 59,6%
4. Kejelasan volume 62,2%
Dari dara diatas menunjukkan bahawa antara kejelasan artikulasi dan ketepatan
penjedaan berdasarkan kelompok kata perlu mendapatkan peratian karena belum
memenuhi syarat peneliti yaitu kurang dari 60%.

17

Refleksi
Dari hasil pengamatan secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa kemampuan
membacaxkan teks berita dengan media surat kabar siswa kelas 8B di SMP Islam AsSyuhada 45 Curahdami masih belum maksimal pada siklus I karena belum memenuhi
target peneliti. Beberapa kendala yang dihadapi pada siklus I seperti dibawah ini :
a. Dari 18 kelompok yang ada ternyata siswa yang termasuk pandai dan lancer
membacakan teks berita seharusnya siswa tersebut disebar ke kelompok-kelompok
yang lain sehingga suasana kelas lebih hidup dan kerja setiap kelompok bias
berhasil. Siswa-siswa yang pandai bias memacu semangat dan motivasi
kelompoknya.
b. Siswa kuran tertarik terhadap teks berita yang diberikan oleh guru karena tidak
sesuai dengan psikologi remaja mereka dan ketinggalan zaman.
c. Keaktifan siswa untuk memberi arahan kepada temannya hanya tampak pada 4
kelompok saja.
d. Pada saat siswa tampil, kejelasan artikulsi dan penjedaan berdasarkan kelompok
kata masih belum memenuhi target yaitu dibawah 60%. Memang kedua tersebut
saling berkaitan.
e. Penjedaan kalimat berdasarkan kelompok kata kurang karena siswa terburu-buru
saat membacakan teks berita.
Dengan memperhatikan kendala yang dijumpai pada siklus I maka sebelum
melaksanakan siklus II kemampuan membacakan teks berita melalui media surat
kabar terbaru dan sesuai dengan psikologi siswa dapat meningkat. Hal ini yang
dilakukan peneliti untuk mengatasi permasalahan pada siklus I antara lain adalah :
1. Guru menjelaskan rencxana kegiatan pada saat itu yaitu melatih siswa supaya
lancar membacakan teks berita melalui media surat kabar dengan ketepatan
intonasi, kejelasan artikulasi dan volume suara serta penjedaan kalimat berdasarkan
kelompok kata.
2. Guru memberi wawasan tentang berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
3. Guru membagi 9 kelompom yang terdiri dari 3-4 anggota kelompok. Siswa yang
pandai membacakan dan aktif disebar ke 9 kelompok dengan tujuan agar suasana
kelas lebih hidup dan kerja kelompok optimal.

18

4. Guru membagikan teks berita melalui media surat kabar bertema Vokalis
Kerispatih Tertangkap Basah Menggunakan Narkoba dan menekankan bahwa teks
berita harus yang belum dibaca oleh siswa.
5. Guru membagikan format penilaian kepada masing-masing

kelompok untuk

menilai siswa yang praktek membacakan teks berita dihadapan anggota


kelompoknya.
6. Semua anggota kelompok berdiskusi memberikan penjedaan kalimat berdasarkan
kelompok katanya pada teks berita yang diberikan oleh guru.
7. semua anggota kelompok secara bergiliran membacakan teks berita dan menilai
anggota kelompoknya saaat membacakan teks berita dalam format penilaian.
8. Anggota kelompok memberikan pendapat dan saran kepada anggota yang
membacakan teks berita secara bergiliran. Misalnya ketepatan intonasi, kejelasan
artikulasi, dan volume suara serta ketepatan penjedaan kalimat berdasarkan
kelompok kata.
9. Guru mempersiapkan instrument yang diperlukan.
4.2 Hasil Penelitian Siklus II
4.2.1 Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I diketahui bahwa masih terdapat
indicator yam memerukan perbaikan padahal tindakan yang dilakukan sudah
sesuai dengan rencana tindakan yang disusun. Hal ini berarti perlu adanya revisi
tindakan I dalam pelaksanaan pembelajaran kemampuan membacakan teks berita
melalui media surat kabar yaitu :
a.

Guru menyusun dan mempersiapkan instrument pembelajaran yaitu


rencana pembelajaran dengan menggunakan media surat kabar terbaru
denga tema yang sesuai dengan psikologi siswa.

b.

Tahap pendahuluan guru menambah wawasan tentang membacakan


teks berita melalui media surat kabar melaui revisi dari contoh-contoh
yang ditemukan dari hasil temuan pada siklus I.

c.

Guru menginformasikan bahwa bahan teks berita harus yang belum


dibacakan pada siklus I.

19

4.2.2 Pelaksanaan Tindakan II


a.

Waktu pada siklus II sama dengan siklus I yaitu 4 X 40 menit (2 X


pertemuan).

b.

Guru menjelaskan rencana kegiatan saat itu yaitu melatih siswa


supaya membaca dengan bahan latihan yaitu membacakan teks berita melalui
media surat kabar dengan menggunakan intonasi yang tepat, kejelasan
artikulasi dan volume suara serta penjedaan kalimat berdasarkan kelompok
kata.

c.

Guru membentuk 9 kelompok terdiri atas 3-4 anggota kelompk


atau denga catatan siswa yang pandai yang aktif disebar ke 9 kelompk agar
suasana kelas lebih hidup dan kerja kelompok optimal.

d.

Guru membagikan teks berita melalui media surat kabar dengan


tema Vokalis Kerispatih Tertangkap Basah Menggunakan Narkoba dan
format penilaian pada masing-masing kelompok.

e.

Dengan berdiskusi antara anggota kelompok, guru menugasi


kelompok untuk memberi tanda jeda ( / untuk koma dan // untuk titik ) pada
kalimat berdasarkan kelompk kata pada teks berita.

f.

Guru menugasi setiap anggota kelompok berlatih intern dengan


kelompoknya secara bergantian kemudian anggiota lain memberi penilaian
dalam format penilaian meliputi menggunakan intonasi yang tepat, kejelasan
artikulasi dan volume suara serta penjedaan kalimat berdasarkan kelompok
kata.

g.

Anggota kelompk yang tidak membacakan teks berita setelah


memberi penilaian, menyampaikan pendapat dan saran kepada siswa yang
telah membacakan teks berita.

h.

Guru menugasi siswa secara individu dan acak untuk presentasi


didepan kelas. Siswa lain memberi komentar terhadap penampilan siswa
yang presentasi didepan kelas.

i.

Peneliti memberikan penilaian terhadap siswa yang telah tampil


didepan kelas membacakan teks berita melalui media surat kabar.

20

j.

Masing-masing kelompok mencatat temuan-temuan yang kurang


sesuai dengan 4 aspek yang dinilai.

k.

Siswa beserta guru mengadakan penguatan yaitu membetulkan


semua yang ada.

4.2.3 Observasi
Dalam tahap ini peneliti mengajukan hasil pengamatan dan hasil penilaian
yang diperoleh para siswa setelah mengikuti proses pelajaran membacakan teks
berita melalui media surat kabar siswa kelas 8B di SMP Islam As-Syuhada 45.
data hasil pengamatan dapat peneliti sajikan sebagai berikut :
TABEL II
AKTIVITAS SISWA MEMBACAKAN TEKS BERITA
MELALUI MEDIA SURAT KABAR
PADA SIKLUS II
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28

Nama Siswa
AbdulMuis Al Wahyudi
Achmad Rofiki
Ahmad Habibul K.
Anisatul Jannah
Desi Ratnasari
Diyah Retno Septi N.
Holip Holifah
Iswati
Misyani
Moh. Samsul Arifin
Mohammad Andi Rono
Mohammad Handika
Moh. Heru Wahyudi
Moh Riski Ramadani
Mohammad Shaleh
Mustakimah
Novita Figrarti
Nur Halifi
Nur Hayati
Nur Holimah
Rayyatul Umroh
Rovistul Hasanah
Royan Hakiki
Safiudin
Siti Acna
Siti Aisyah B
Siti Kholifah

Kejelasan
Artikulasi
80
70
85
70
75
75
70
70
70
75
75
75
70
75
70
70
85
75
70
75
85
70
70
70
80
70
75
70

Ketepatan
Intonasi
80
70
85
70
70
75
70
75
70
80
70
70
75
70
70
70
85
70
75
80
80
80
75
80
80
70
70
70

21

Kejelasan
Volume
80
70
85
80
70
70
75
75
70
70
70
70
70
70
70
70
75
70
70
85
75
80
70
75
70
70
70
70

Ketepatan
Penjedaan
80
70
85
80
70
70
70
75
80
80
75
75
80
75
75
75
75
75
75
85
80
80
75
85
75
70
75
75

Total
Nilai
320
280
340
300
285
290
285
295
290
305
290
290
295
290
285
285
320
290
290
325
320
310
290
310
305
280
290
285

Ket

29
30
31
32
33

Siti Nur Aminah


Slamet Haryanto
Tutik Nur Hidayah
Wawan Efendi
Ahmad Wawan Nawardi
Jumlah Skor
Skor Maksimal
% Skor tercapai

75
70
70
70
70
2425
3300
73,4%

80
70
80
70
70
2455
3300
74,3%

85
70
70
70
70
2410
3300
73,1%

80
75
75
75
75
2520
3300
78,4%

320
285
295
285
285

9810
13200
74,8%

Dari hasil table siklus II dapat disimpulkan sebagai berikut :


a. Aspek kejelasan artikulasi dalam membacakan teks berita melalui media surat
kabar 73,4%.
b. Aspek ketepatan intonsi dalam membacakan teks berita melalui media surat
kabar 74,3%.
c. Aspek kejelasan volume dalam membacakan teks berita melalui media surat
kabar 73,1%.
d. Aspek penjedaan kalimat berdasarkan kelompk kata dalam membacakan teks
berita melalui media surat kabar 78,4%.

Grafik II
Kemampuan Siswa Membacakan Teks Berita
Melalui Media Surat Kabar
Pada Siklus II

3000
2500

2425

2520

2455
2410

2000
1500
1000
500

artikulasi intonasi volume

jeda

Dari data grafik 2 siklus II ternyata hasil yang diperoleh sudah melebihi
target peneliti dan sudah dikatagorikan berhasil.
Dari hasil analisis data tentang tingkat kemampuan membacakan teks berita
melalui media surat kabar pada suklus II mengalami peningkatan. Dengan
22

demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa melalui dedia surat kabar terbaru dan
tema surat kabar yang sesuai dengan psikologi remaja pada siswa kelas 8B di
SMP Islam As-Syuhada 45 Curahdami meningkat.

4.3 Pembahasan
Berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan oleh peneliti dalam kelas saat
berlangsungnya proses belajar mengajar diperoleh data kondisi dan permasalahan
pembelajaran yang terjadi pada siswa kelas 8B di SMP Islam As-Syuhada 45 yaitu
suasana kelas tidak menggairahkan dan kurang menyenangkan karena dicekam
dengan tugas yang dirasa membebani siswa. Sebagian siswa tampak demam
panggung karena artikulsi dan volume suara tidak jelas, penjedaan kalimat
berdasarkan kelompok kata kurang tepat, dan siswa tidak tertarik dengan tema teks
berita yang tidak sesuai dengan jiwa atau psikologi siswa. Selain itu siswa takut
untuk tampil dahulu apalagi didepan kelas serta dalam penilaian.
Berdasarkan kondisi yang ada maka peneliti merencanakan pembelajaran
kemampuan membacakan teks berita melalui media surat kabar terbaru denagn tema
Vokalis Kerispatih Tertangkap Basah Menggunakan Narkoba. Hal ini dilakukan
oleh peneliti agar siswa tertarik dan berminat serta termotivasi dalam belajar diharap
adanya peningkatan prestasi.
Media surat kabar terbaru dan sesuai dengan psikologi siswa agar siswa dapat
mengembangkan minat dan ketertarikan cara membacakan teks berita. Demi hal
tersebut diharapkan nantinya siswa bisa menjadi penyiar radio, pembaca berita dan
sebagainya.
Pada waktu kegiatan kelompok, guru melatih siswa membacakan teks berita
melalui media surat kabar dibantu anggota kelompok yang lain agar mereka saling
mempengaruhi, saling berkomunikasi, sharing dengan anggota kelompoknya.
Penilaian akhir dilakukan guru untuk mengetahui hasil latihan siswa daengan
kelompknya berupa penilaian tampilan secara individu.
a. Siklus I
Pada siklus I siswa sudah mulai tenang, tidak demam panggung karena sebelum
tampil terlebih dahulu diadakan kegiatan berlatih denagn sesama temannya secara
23

bergantian dalam kelompoknya. Selain itu ada evaluasi awal dari anggota
kelompoknya dan saran-saran yang sangat membantu dan rasa takut sudah ditepis.
Pada waktu kegiatan Belajar Mengajar berlangsung peneliti mengamati 18
kelompok. Ternyata ada 4 kelompok yang sangat aktif jika dibandingkan dengan
kelompok yang lain. Ada 14 kelompok yang kurang aktif. Keaktidan siswa untuk
memberi arahan kepada temannya hanya tampak pada empat kelompok saja. Teks
berita pada surat kabar tidak sesuai dengan psikolodi siswa sehingga siswa kurang
tertarik.
Pada waktu masing-masing siswa tampil, kemampuan membacakan teks berita
melalui media surat kabar tidak memenuhi target peneliti yang seharusnya mencapai
60% tetapi kenyatannya kejelasan artikulasi 57% dan penjedaan kaliamat
berdasarkan kelompok kata 59,6%. Dengan ditemukan beberapa kendala tersebut
perlu diadakan pembenahan-pembenahan. Untuk itu perlu dilaksanakan siklus II.
Kegiatan belajar mengajar pada siklus II samahalnya dengan kegiatan Belajar
Mengajar pada siklus I, namunm masih harus ditambah dengan temuan-temuan yang
merupakan kendala dari hasil siklus I.
b. Siklus II
Setelah diketahui bawa siswa kurang tertarik pada tema surat kabar pada siklus
I karena tidak sesuai dengan psikologi siswa. Siswa yang sangat aktif mengelompok
pada 4 kelompok saja, kejelasan artikulasi 57% dan penjedaan kalimat berdasarkan
kelompok kata 59,6% saat siswa mwmbacakan teks berita. Diupayakan masingmasing kelompok terdapat siswa yang sangat aktif, tema yang digunakan teks berita
melalui media surat kabar yang sesuai dengan psikologi siswa yaitu Vokalis
Kerispatih Tertangkap Basah Menggunakan Narkoba karena vokalis kerispatih
adalah salah satu foklis group band yang terkenal. Selain itu untuk meningkatkan
kejelasan artikulasi dan ketepatan penjedaan kalimat berdasrkan kelompok kata,
siswa berlatih secara bergantian dengan anggota kelompoknya untuk membacakan
teks berita melalui media surat kabar dan memberi penilaian serta pendapat terhadap
anggota kelompok yang telah membacakan teks berita.
Hasil akhir berupa penilaian kemampuan membacakan teks berita melalui
media surat kabar diperoleh nilai yang melebihi target peneliti. Dengan demikian
hasil yang diperoleh sudah sesuai dengan hipotesis tindakan yang diajukan yaitu
melalui media surat kabar terbaru dan sesuai dengan psikologi siswa kelas 8B serta
24

diskusi dengan teman kelompoknya sehingga dapat meningkatkan kemampuan


membacakan teks berita. Secara keseluruhan analisis data baik siklus I maupun siklus
II adalah sebagai berikut :

Grafik III
Kemampuan Siswa Membacakan Teks Berita
Melalui Media Surat Kabar
Pada Siklus II
3000

: Siklus I

2500

: Siklus II

2000
1500
1000
500

Artikulasi Intonsdi Volume

Jeda

Setelah diadakan tindakan pada siklus II maka beberapa aspek pada siklus I
yang masih belum memenuhi harapan peneliti ternyata pada siklus II sudah
memenuhi harapan dan semua aspek mengalami peningkatan.

25

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan dua siklus. Hasil
penelitian diperoleh dari proses pembelajaran kemampuan membacakan teks berita
melalui media surat kabar. Pada waktu setiap siswa tampil, kejelasan artikulasi masih
belum memenuhi arget peneliti yang seharusnya target minimal 60% tetapi
kenyatannya mencapai 57% dan ketepatan penjedaan kalimat berdasarkan kelompok
kata 59,6% yang target seharusnya 60%. Siswa juga kurang tertarik terhadap tema teks
berita melalui media surat kabar siklus I karena tidak sesuai dengan psikologi remaja
siswa, karena itu pada siklus II digunakan media surat kabar terbaru yang temanya
sesuai dengan psikologi siswa kelas 8B si SMP Islam As-Shuhada 45 meningkat
terbukti pada grafik 3, yaitu kejelasan artikulasi sikus I mencapai skor 1900 menjadi
2425 pada siklus II, Ketepatan intonasi pada siklus I 2110 menjadi 2455 pada siklus II.
Pada silus I kejelasan volume mencapai skor 2055 menjadi 2415 pada siklus II, dan
ketepatan penjedaan kalimat berdasarkan kelompok kata 1970 pada siklus I menjadi
2590 pada siklus II.
5.2 Saran
5.2.1 Kepada guru mata pelajaran
Pada saat pembelajaran kemampuan membacakan teks berita melalui
media surat kabar, guru harus memperhatikan kelompk dan tema berita pada surat
kabar. Antara masing-masing kelompok diupayakan seimbang agar bisa
mlaksanakan kegiatan secara maksimal. Selain itu tema teks berita yang sesuai
dengan psikologi remaja siswa akan berdampak meningkatkan minat dan
ketertarikan pada informasi teks berita tersebut.
5.2.2 Kepada peneliti
26

Peneliti berikutnya dapat melakukan penelitian tentang pembelajaran


membacakan teks berita melalui media surat kabar terbaru dan sesuai dengan
psikologi siswa yang dapat meningktkan kemampuan membaca

27

Anda mungkin juga menyukai