Pendahuluan
A.
Latar Belakang
Ide matriks pertama kali dikemukakan oleh Arthur Cayley (1821-1895)
seorang matematikawan Inggris. Matriks merupakan penemuan dalam
matematika yang memudahkan seseorang untuk mengolah data, yang
tentunya akan sangat bermanfaat dalam pekerjaan mereka (siswa) kelak.
Siswa akan memperoleh ketrampilan mencari data, mengolahnya secara
lebih terurut/hierarkis dengan mudah melalui operasi-operasi matriks
hingga diperoleh suatu penyelesaian, sehingga dengan mempelajari
matriks siswa dapat memperoleh kecakapan berfikir rasional, dan
ketrampilan yang menunjang kecakapan keahlian mereka.
Umumnya pada materi tentang matriks ini, siswa masih sering
melakukan kesalahan karena kurang memahami konsep-konsep dasar
matriks dan aljabar matriks serta kurangnya ketelitian dalam operasi
hitung matriks. Padahal matriks bisa dipahami dengan daya nalar dan
cukup realistis, meskipun dapat dikembangkan menjadi konsep yang
sangat abstrak. Contoh matriks yang abstrak adalah matriks polinomial
yaitu matriks dengan elemen-elemennya adalah suku banyak.
Untuk membangkitkan minat siswa, perlu dikembangkan suatu teknik
pembelajaran
tentang
matriks
yang
menarik,
agar
siswa
dapat
B. Tujuan
Modul ini disusun sebagai bahan ajar yang berisi konsep-konsep dasar
tentang matriks dan masih dapat dikembangkan sesuai keadaan di
lapangan. Diharapkan dapat semakin memantapkan penguasaan materi
sehingga guru dapat meningkatkan ketrampilan siswa menyelesaikan
masalah yang menyangkut matriks khususnya di bidang keahlian masingmasing.
C. Ruang Lingkup
Materi tentang matriks ini meliputi :
1. Pengertian matriks dan jenis-jenis matriks
2. Operasi matriks
3. Determinan dan Invers matriks, serta
4. Contoh-contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan dalam
bidang keahlian
Bab
Matriks
A. Pengertian Matriks
1.
Laki-laki
240
220
205
Wanita
180
210
205
Dari tabel di atas, bila diambil angka-angkanya saja dan ditulis dalam
240
180
14 26
Contoh: A = 13 30
15 25
B 2x2 =
, maka 1 dan 12 dikatakan berada pada
6 12
diagonal utama B.
b. Matriks baris yaitu matriks berordo 1 x n atau hanya memiliki satu baris.
4
Contoh: C 1x 3 = 1 3
Contoh: E 2x1 =
4
d. Matriks tegak yaitu matriks berordo m x n dengan m>n
6 8
tegak
e. Matriks datar yaitu matriks berordo m x n dengan m<n
23 5
Contoh: F =
, F berordo 2 X 3 dan 2<3 sehingga matriks F tampak
4 6 10
datar
Berdasarkan elemen-elemen penyusunnya terdapat jenis-jenis matriks :
a. Matriks nol yaitu matriks yang semua elemen penyusunnya adalah 0
dan dinotasikan sebagai O.
Contoh: O 1x 3 = 0
0 , O 2 x 2 =
0
0
0
b. Matriks diagonal yaitu matriks persegi yang semua elemen diatas dan
dibawah diagonalnya adalah 0 dan dinotasikan sebagai D.
1
Contoh: D 3 x3 = 0
0
0
2
0
0
0
3
5
0
0
5
0
0
0
0
Contoh: D 4 x 4 =
0 0 5 0
Contoh: F2 x 2 =
1 4
Contoh: G 3 x3 = 5
7
7
2
5
0
Contoh: I 2 x 2 =
0
0
1
Contoh: G 3 x3 = 0
0
3
2
0
5
4
6
Contoh: H 3 x3 = 6
4
0
2
9
0
0
6
menjadi
elemen
pada
baris.
Sebagai
pengingat
adalah
Contoh: A 3 x 2 = 4 1 , maka A T =
, perhatikan bahwa ordo dari A
8 1 3
7 3
T
adalah 2 X 3.
3. Kesamaan Matriks
Dua buah matriks atau lebih dikatakan sama bila dan hanya bila
mempunyai ordo yang sama dan elemen-elemen penyusun yang seletak
juga sama.
2 3 4
2 3 4
Contoh: A 2 x3 =
, B 2 x3 = 4 6 8 maka A = B
4 6 8
Perhatikan bahwa C 2 x3 =
2 8 4
4 6 3
dan C 2 x3 A 2 x3
karena ada
Jumlah
240
130
80
Jumlah
200
120
70
Jika kita ingin mengetahui berapa jumlah mie instan yang terjual dalam
waktu dua bulan tersebut, maka kita harus menjumlahkan baris 1 tabel 1
dengan baris 1 tabel 2. Total mie instan yang terjual adalah 240+200 =
440. Untuk mengetahui total sabun cuci yang terjual, kita harus
menjumlahkan baris 2 tabel 1 dengan baris 2 tabel 2, demikian pula untuk
jenis barang berikutnya. Berdasarkan prinsip yang sama, siswa kita
perkenalkan dengan operasi penjumlahan dan pengurangan pada matriks.
1. Penjumlahan Matriks
Prinsip penjumlahan dua atau lebih matriks yaitu menjumlahkan
setiap elemennya yang seletak.
Pengertian penjumlahan matriks : Jika A + B = C, maka elemen-elemen
C diperoleh dari penjumlahan elemen-elemen A dan B yang seletak, yaitu
c ij = a ij + b ij untuk elemen C pada baris ke-i dan kolom ke-j.
8
Contoh: A =
5
, B =
4
7
1
3
maka A + B =
5
+
4
7
=
=C
10 12
Perhatikan bahwa C mempunyai ordo sama dengan A dan B
Sifat-sifat penjumlahan matriks :
a. A+B = B+A
b. A+(B+C) = (A+B)+C
c. A+O = O+A
d. (A+B) T = A T + B T
2. Pengurangan Matriks
Operasi pengurangan pada matriks menggunakan prinsip yang
sama seperti pada operasi penjumlahan. Matriks A dikurangi matriks B
dengan cara mengurangi elemen matriks A dengan elemen matriks B
yang seletak.
Pengertian pengurangan matriks : Jika AB = C, maka elemen-elemen
C diperoleh dari pengurangan elemen-elemen A dan B yang seletak, yaitu
c ij = a ij b ij atau pengurangan dua matriks ini dapat dipandang sebagai
penjumlahan, yaitu A + (-B)
9
Contoh: A =
, B = 5 4
7 0
1 2
5 4
3 6
2
6 9
5 4
AB =
= 1
7 0
1 2
6
2
5
2
5 4
3
6 9
atau AB = A+(-B) =
+ 5
7 0
1
4
2
= 1
6
2
5
2
AA = O
b.
A O = A
3. Perkalian Matriks
Operasi perkalian pada matriks ada dua macam yaitu perkalian
matriks dengan skalar dan perkalian matriks dengan matriks. Sebelum
memperkenalkan perkalian matriks dengan matriks, siswa terlebih dahulu
diperkenalkan perkalian matriks dengan bilangan/skalar.
a. Perkalian Matriks dengan skalar
Matriks A dikalikan dengan c suatu bilangan/skalar maka cA
diperoleh dari hasilkali setiap elemen A dengan c. Dengan demikian,
matriks A dapat dipandang sebagai hasil kali matriks A dengan skalar
(-1). Jadi A = (-1)A.
10
Contoh: P =
5
maka 4P= 4
5
12
=
20
32
4
a(B+C)=aB+aC
2)
a(BC) = aBaC
3)
(a+b)C = aC+bC
4)
(a-b)C = aCbC
5)
(ab)C = a(bC)
6)
(aB) T = aB T
b.
Mie instan
700
Sabun cuci
1000
Pasta gigi
2200
Jumlah
Mie instan
Sabun cuci
Pasta gigi
220
130
80
11
dalam
700
220
2200 130
80
1000
bentuk
perkalian
matriks
sebagai
berikut
= 460000
Dua matriks AB dapat dikalikan bila dan hanya bila jumlah kolom
matriks A sama dengan jumlah baris matriks B. Jadi A mxn B nxp bisa
didefinisikan, tapi B nxp A mxn tidak dapat didefinisikan.
A
AB
mxn
nxp
mxp
2 x3
1x3 (Hasil)
12
B = 6
4
7 dan C = 7 , B 1x 3 C 3 x1 = ( 6 x 4) (8 x7) (7 x 2) = 94
2
24
dan
B= 6
7 ,
A 3 x1 B 1x 3
2x 6
5x6
4 x 6
2x7
2 x8
5 x7
4 x7
5 x8
4 x8
14
16
35
28
40
32
A=
3
2
4
,B=
0 2 0
1
A 2 x 2 B 2 x3 =
3
2 1
4 0
(1x1) ( 2x0 )
0
2
1
0
(1x0) (2 x 2)
(1x1) (2x0 )
AB =
= 3 8 3
1)
A(BC) = (AB)C
2)
A(B+C) = AB + AC
3)
(B+C)A = BA + CA
4)
A(BC) = ABAC
5)
(BC)A = BACA
6)
7)
AI = IA = A
Jika matriks A =
c
= adbc
14
4
, maka det(P) =
4
Contoh: P =
3
= (8x4)-(4x3) = 20
Jika matriks B = s
v
maka det(B) =
q
t
w
p
s
v
r
u
x
q
t
w
r
u
x
q
t
w
r p
u s
x v
q
t
w
Contoh: Q = 1
7
2
1
7
4
3
8
6
5
9
= 1
7
4
3
8
4
3
8
6
5 , maka det(Q) = Q adalah
9
6 2
5 1
9 7
4
3
= (2x3x9)+(4x5x7)+(6x1x8)-(6x3x7)-
(2x5x8)-(4x1x9) = 242-242 = 0
b. Metode Kofaktor
15
Contoh: Q = 1
7
M 12 = 1
7
4
3
8
4
3
8
6
2
5 , maka M 11 = 1
7
9
1
= 7
5
9
, M 13 = 1
9
7
4
3
8
4
3
8
6
5
9
1
5 =
7
9
3
8
5
9
3
8
Mij
= (-1) i j det (M ij )
Contoh: Q = 1
7
4
3
8
= q 11 .k 11 +q 12 .k 12 + q 13 .k 13
16
Adjoin Matriks
Adjoin matriks A adalah transpose dari kofaktor-kofaktor matriks
Contoh: Q = 1
7
4
3
8
5
9
k 11 =13, k 12 =26 dan k 13 =13 sekarang kita hanya mencari kofaktor dari
ekspansi baris ke-2 dan ekspansi baris ke-3, yaitu :
k 21 =(-1) 21
=12, k 22 =(-1) 2 2
=24, k 23 =(-1) 23
=12
k 31 =(-1) 31
=2, k 32 =(-1) 3 2
=4, k 33 =(-1) 33
=2
k11 k 21 k 31
12
2
13
k
26
24
4
Adj A = 12 k 22 k 32 =
13
12
2
k13 k 23 k 33
Hal yang menarik dalam mencari adjoin matriks berordo 2x2
ditunjukkan sebagai berikut :
17
a
c
Jika A 2 x 2 =
21 =-b
k11 k 21
d
dan k 22 =a. Kemudian Adj A =
=
c
k12 k 22
b
a
18
5
6
6 x
8000
=
8 y
10000
I. = A 1 .B = A 1 .B
y
y
3
2 dengan A
2 x 2 adalah I
5
2
=
3
2
2x2
2
(matriks identitas), sebagai berikut:
3
2
3
5 6
1 0
2
=
.
5 6 8 0 1
2
.B=
3
2
3
2
5
8000
1000
10000 = 500
19
Cara mencari invers matriks berordo 2x2 dan invers matriks berordo 3x3
dipaparkan berikut ini.
1.
d
1
1
, maka A 1 =
.Adj (A) =
d
det( A )
det( A ) c
Jika A =
5
3
b
a
3
, tentukan A 1 !
2
Contoh: A=
1
1
2
3
2
=
5
3
3
5
Jika B 3 x3 , maka B 1 =
1
Contoh : B = 0
0
2
4
0
1
.Adj(B)
det(B)
4
0
Adj B =
0
5
6
5
6
4
0
2
0
1
0
1
3
6
3
6
2
0
2
4
1
0
1
5
24
3
= 0
5
0
2
4
12
6
0
2
5
4
20
12
1 24
24 12 2
6
1
1
0
6
5 = 0
B =
24
24
0
4
0
0
0
2
24
5
24
4
24
Jenis Barang
Jumlah
Harga Satuan
(Rp)
Total
(Rp)
Patung Lilin
20
100.000
2.000.000
Patung keramik
35
150.000
5.250.000
50
20.000
1.000.000
Jumlah
8.250.000
Pertanyaan:
a. Buatlah dua tabel berdasarkan nota penjualan di atas, yaitu tabel
yang
Jenis Barang
Patung Lilin
Patung Keramik
Jumlah
20
35
50
Patung Lilin
100000
Patung Keramik
150000
20000
20
100000
35
= 8250000
2. Perusahaan garmen Indah tiap bulannya mengekspor 3 macam model
busana ke-4 negara tujuan. Berikut ini adalah tabel daftar barang pesanan
pada bulan November 2003 dalam satuan lusin.
Jenis
Model
A
B
C
Jepang
0
20
15
Negara
Korea
25
30
0
Tujuan
Cina
10
11
12
Taiwan
0
24
16
Pertanyaan:
a. Berapakah pemasukan yang akan diperoleh perusahaan tersebut dari
negara Korea pada bulan Nopember tersebut ?
23
120
144
180 20
15
25
30
10
11
12
0
24
16
Pemasukan dari negara Korea diperoleh dari hasil kali baris ke-1 matriks
harga dengan kolom ke-2 matriks pesanan, yaitu :
(120x25)+(144x30)+0 = 3000+4320 = 7320. Jadi pemasukan yang akan
diperolehnya adalah US $ 7320.
0
b. 20
15
25
30
10
11
12
0
24
16
3
1
2
1
45
= 136
85
Jadi daftar pesanan dari 4 negara pada bulan Desember 2003 adalah 45
lusin model A, 136 lusin model B dan 85 lusin model C.
3. Dewi dan teman-temannya memesan 3 mangkok bakso dan 2 gelas es
jeruk di kantin sekolahnya. Tak lama kemudian, datang Doni dan temantemannya memesan 5 mangkok bakso dan 3 gelas es jeruk. Dewi
menantang Amir, seorang siswa SMK non Teknik, untuk menentukan
harga bakso per mangkok dan harga es jeruk per gelas jika Dewi harus
24
2 x
3 y
A 1 =
7000
1
( 3 .3 5 .2 )
x
3
y = 5
=
atau A y = B, maka y = A 1 B
11500
3
5
3
=
3
5
2
3
2 7000
( 21000 23000 )
2000
=
=
3 11500
500
(35000 34500 )
Harga bakso Rp. 2000,00 per mangkok dan harga es jeruk Rp. 500,00 per
gelas.
4. Sebuah perusahaan roti donat selalu mencatat jumlah tiap jenis donat
yang terjual di tiga tokonya, sehingga perusahaan itu dapat
terus
Kacang
Keju
Strawberry
25
120
97
64
75
TokoCals Donat
80
59
36
60
72
84
29
48
Selasa :
Coklat Kacang
Keju
Strawberry
112
87
56
74
TokoCals Donat
84
65
39
70
88
98
43
60
Pertanyaan:
a. Tulislah dalam bentuk matriks dan beri nama untuk masing-masing
hari. Hitunglah total donat yang terjual pada kedua hari itu dalam bentuk
matriks !
b. Setiap jenis donat memerlukan kira-kira
1
cawan tepung. Jika ada 4
4
cawan dalam 1 pon tepung, berapa pon tepung yang diperlukan untuk
memproduksi pada dua hari tersebut ?
Jawab:
120
97
59
64
36
84
29
87
56
65
98
39
43
75
60
48
74
70
60
72
97
59
64
36
84
29
75
60
48
112
+ 84
88
87
65
56
39
98
43
74
70
60
232
= 164
160
184
124
120
75
182
72
149
130
108
26
232
donat yang terjual pada dua hari untuk masing-masing toko adalah 164
160
184
120
149
124
75
+
+
+ 130
182
72
108
685
= 493
522
Total donat yang terjual dari ketiga toko adalah 685+493+522 = 1700, jadi
tepung yang dibutuhkan untuk memproduksi donat sejumlah 1700 adalah
1700 : 16 = 106, 25.
5. Sebuah pabrik tekstil hendak menyusun tabel aktiva mesin dan
penyusutan mesin selama 1 tahun yang dinilai sama dengan 10% dari
harga perolehan sebagai berikut:
Jenis
Harga
Penyusutan
Harga
Aktiva
Perolehan (Rp)
tahun (Rp)
(Rp)
Mesin A
25.000.000
2.500.000
Mesin B
65.000.000
6.500.000
Mesin C
48.000.000
4.800.000
Baku
27
25.000 .000
= 65.000.000
48.000 .000
2.500 .000
- 6.500 .000
4.800.000
22.500.000
= 58.500.000
43.200.000
Harga
Penyusutan
Harga
Baku
Aktiva
Perolehan (Rp)
tahun (Rp)
(Rp)
Mesin A
25.000.000
2.500.000
22.500.000
Mesin B
65.000.000
6.500.000
58.500.000
Mesin C
48.000.000
4.800.000
43.200.000
28
Lembar Kerja
2
1. Jika A = 4
6
1
7
8
0
6
9
0
0 , tentukan ordo A dan a 23 !
0
a. 3
7
1
5
b.
8
0
0
0
1
5
2
6
9
0
9
7
8
6
3
7
2
c. 0
1
3. Jika A =
, B= 7 4 3
1 7 5
1
1
0
0
1
1
dan A + B = C T , tentukanlah
matriks C !
8
9
4. Jika A =
2
6
dan (AB)
1 =
3
4
12 14 , maka :
a. Tentukan A 1
b. Tentukan B 1
1
0
0
2
5. Jika P =
3
dan Q =
0
7 8 9
a. Tentukanlah PQ
b. Tentukan P(
1
Q)
2
a. A =
a
a
2
b. A =
a
4
x
29
7. Jika P =
5
1
3
dan Q =
3
2
a. Det(P)
1
, hitunglah :
2
b. Det(Q)
c. Det(PQ)
8. Jika P 3 x 3 = 4
5
0
3
6
0
2
7
a. Metode Sarrus
b. Metode Kofaktor
9. Biro travel Lintas mengelola perjalanan antar 3 kota. Berikut adalah
catatan perjalanan travel Lintas pada tanggal 22 Nopember 2003,
sebuah mobil yang berangkat dari kota A tujuan kota B membawa 8
penumpang, dan mobil tujuan kota C membawa 12 penumpang, mobil
yang berangkat dari kota B ke kota A membawa 10 penumpang dan
mobil tujuan kota C membawa 9 penumpang, dari kota C berangkat
sebuah mobil tujuan kota A berpenumpang 11 dan tujuan kota B
berpenumpang 7 orang. Bila harga tiket antar kota A ke B Rp.42.000,00
per orang, antar kota B dan kota C Rp. 45.000,00 per orang dan antar
kota A ke kota C Rp.40.000, 00 per orang. Ubahlah soal ini dalam
bentuk matriks ! Bagaimana cara menghitung pendapatan biro hari itu
dengan matriks yang anda buat ?
10. Perusahaan roti Harum mempunyai tiga pabrik yang masing-masing
memproduksi jenis roti yang berbeda. Tiap harinya perusahaan itu
memasarkan produknya antar tiga cabang pabrik sejumlah 50 kotak
30
(tiap kotak berisi 500 bungkus roti) dan mengembalikan roti yang sudah
rusak ke pabrik pembuatnya. Berikut ini adalah daftar pengembalian roti
per kotak :
Tujuan
Pengirim
Cabang I
Cabang II
Cabang III
Cabang I
Cabang II
Cabang III
0
4
1
2
0
3
3
2
0
Rangkuman
...
am1
a12
a22
a32
a13
a23
a33
...
...
... a1n
... a2n
... a3n
...
...
am2 am3 ... amn
AT
nxm
, dengan a ij =a t
ji
32
=(ad-bc)
Mij
= (-1) i j det (M ij )
33
Jika A 2 x 2 =
c
d
1
, maka A 1 =
d
det( A ) c
Jika B 3 x3 , maka B 1 =
b
a
1
.Adj(B)
det(B)
Bab IV
Penutup
35
Daftar Pustaka
3. C =
5
1
8
3
4. a. A 1 =
2
30
8
30
6
30
9
30
60
30
b. B 1 =
30 60
2
14
5. a. P 4 x 2 Q 2 x3 =
6
28
1
16
3
32
1
18
3
36
1 1
2 2
1
8 9
b. P( Q) =
3 3
2
3
2
2
14 16 18
1
7
6. a. x =
1 2
a
2
det(P) = 9
8
9. P = matriks penumpang = 10
0
0
9
7
12
0 ,
11
42000
10. 48
47
46
0
48
49
47 , elemen ij menyatakan jumlah kotak roti yang dikirim
0
38