Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menyusui merupakan suatu proses alamiah, namun sering ibu-ibu
tidak berhasil menyusui atau menghentikan menyusui lebih dini. Oleh
karena itu ibu-ibu memerlukan bantuan agar proses menyusui lebih
berhasil. Banyak alasan yang dikemukakan oleh ibu-ibu yang tidak
menyusui bayinya anatara lain ibu tidak memproduduksi cukup ASI atau
bayinya tidak mau menghisap. Sesungguhnya hal ini tidak disebabkan
kerena ibu tidak memproduksi ASI yang cukup, melainkan karena ibu
kurang percaya diri bahwa Asi-nya cukup untuk bayinya. Disamping itu
cara-cara menyusui yang tidak baik dan tidak benar dapat menimbulkan
gangguan pada putting susu ibu. Kurangnya pengertian dan pengetahuan
ibu tentang keunggulan ASI dan manfaat menyusui menyebabkan ibu-ibu
mudah terpengaruh dan beralih kepada pemberian susu formula atau yang
lainnya
B. Rumusan Masalah
1

Bagaimana fisiologi laktasi?

Apa saja anatomi dan fisiologi payudara?

Bagaimana dukungan bidan dalam pemberian ASI?

Apa saja manfaat pemberian ASI?

Apa saja komposisi gizi dalam ASI?

Bagaimana upaya memperbanyak ASI?

C. Tujuan Penulisan
1

Untuk Mengetahui fisiologi laktasi.

Untuk Mengetahui anatomi dan fisiologi payudara.

Untuk Mengetahui dukungan bidan dalam pemberian ASI.

Untuk Mengetahui manfaat pemberian ASI.

Untuk Mengetahui komposisi gizi dalam ASI.

Untuk Mengetahui manfaat pemberian ASI.

D. Metode Penulisan
1

Browsing Internet
BAB II
PEMBAHASAN
PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI

A. Fisiologi Laktasi
Laktasi adalah keseluruhan proses menyusui mulai dari ASI
diproduksi sampai proses bayi menghisap dan menelan ASI. Laktasi
merupakan bagian integral dari siklus reproduksi mamalia termasuk
manusia. Masa laktasi mempunyai tujuan meningkatkan pemberian ASI
eklusif dan meneruskan pemberian ASI sampai anak umur 2 tahun secara
baik dan benar serta anak mendapatkan kekebalan tubuh secara alami.
B. Anatomi Dan Fisiologi Payudara
Payudara adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit dan di atas otot
dada, tepatnya pada hemithoraks kanan dan kiri dengan batas-batas yang
tampak dari luar sebagai berikut:
- Superior

: iga II atau III

- Inferior

: iga VI atau VII

- Medial

: pinggir sternum

- Lateral

: garis aksillaris anterior

( Gambar Payudara tampak depan )


Ada tiga bagian utama payudara, yaitu:
1. Korpus (badan), yaitu yang membesar
2. Aerola, yaitu yang kehitaman di tengah
3. Papilla, atau putting, yaitu yang menonjol di puncak payudara
Kulit puting susu berpigmen banyak dan tidak berambut. Papilla
dermis mengandung banyak kelenjar sebasea.
Ada empat macam bentuk puting, yaitu bentuk yang normal/umum,
pendek/datar, panjang dan terbenam (inverted). Namun bentuk-bentuk
putting ini tidak selalu berpengaruh pada proses laktasi, yang penting
adalah bahwa putting susu dan areola dapat ditarik sehingga membentuk
tonjolan atau dot ke dalam mulut bayi.

Payudara normal mengandung jaringan kelenjar, duktus, jaringan otot


penyokong, lemak, pembuluh darah, saraf dan pembuluh limfe. Jaringan
kelenjarnya terdiri dari 15-25 lobus yang tersebar radier mengelilingi
puting. Tiap-tiap segmen mempunyai satu aliran yang akan berdilatasi,
sesampainya di belakang areola.

Pada retro areola ini, duktus yang berdilatasi itu menjadi lembut, kecuali selama
masa menyusui, ia akan mengalami distensi. Masing-masing duktus ini tak berisi,
dan mempunyai satu bukaan ke arah puting (duktus eksretorius). Tiap lobus dibagi
menjadi 50-75 lobulus, yang bermuara ke dalam suatu duktus yang mengalirkan
isinya ke dalam duktus aksretorius lobus itu. Diantara kelenjar susu dan fasia
pektoralis, juga diantara kulit dan kelenjar tersebut mungkin terdapat jaringan
lemak. Diantara lobulus tersebut ada jaringan ikat yang disebut ligamentum
Cooper yang merupakan tonjolan jaringan payudara yang bersatu dengan lapisan
luar fasia superfisialis yang berfungsi sebagai struktur penyokong dan memberi
rangka untuk payudara.

Secara vertical payudara terletak diantara kosta II dan IV, secara


Horisontal mulai dari pinggir sternum sampai linea aklaris medialis. Kelenjar susu
berada dijaringan sub kutan, tepatnya diantara jaringan sub kutan superficial dan
profundus, yang menutupi muskulus pectoralis mayor.
Ukuran normal 10-12 cm dengan berat pada wanita hamil adalah
200 gram, pada wanita hamil aterm 400-600 gram dan pada masa laktasi
sekitar 600-800 gram. Bentuk dan ukuran payudara akan bervariasi
menurut aktifitas fungsionalnya. Payudara menjadi saat hamil dan
menyusui dan biasanya mengecil setelah menopause. Pembesaran ini
terutama disebabkan oleh pertumbuhan struma jaringan penyangga dan
penimbunan jaringan lemak.
Ada 3 bagian utama payudara, Korpus (badan), Areola, Papilla atau
putting. Areola mamae (kalang payudara) letaknya mengelilingi putting
susu dan berwarna kegelapan yang disebabkan oleh penipisan dan
penimbunan pigmen pada kulitnya. Perubahan warna ini tergantung dari
corak kulit dan adanya kehamilan. Pada wanita yang corak kulitnya kuning
langsat akan berwarna jingga kemerahan, bila kulitnya kehitaman maka
warnanya akan lebih gelap dan kemudian menetap.
Putting susu terletak setinggi interkosta IV, tetapi berhubung
adanya variasi bentuk dan ukuran payudara maka letaknyapun akan
bervariasi pula. Pada tempat ini terdapat lubang-lubang kecil yang
merupakan muara dari duktus laktiferus, ujung-ujung serat otot polos yang
tersusun secara sirkuler sehingga bila ada kontraksi maka duktus laktiferus
akan memadat dan menyebabkan putting susu ereksi, sedangkan seratserat otot yang longitudinal akan menarik kembali putting susu tersebut.
Ada empat macam bentuk putting yaitu bentuk yang
normal/umum, pendek/datar, panjang dan terbenam (inverted). Namun
bentuk-bentuk putting initidak terlalu berpengaruh pada proses laktasi,
yang penting adalah bahwa putting susu dan areola dapat ditarik sehingga
membentuk tonjolan atau dot ke dalam mulut bayi. Kadang dapat terjadi
putting tidak lentur terutama pada bentuk putting terbenam, sehingga
butuh penanganan khusus agar bayi bisa menyusu dengan baik.

Struktur payudara terdiri dari tiga bagian, yaitu kulit, jaringan sub
kutan (jaringan bawah kulit), dan corpus mamae. Corpus mamae terdiri
daribparenkim dan stroma. Parenkim merupakan suatu struktur yang
terdiri dari duktusLaktiferus (Duktus), Duktulus (Duktuli), Lobus dan
Alveolus.
Ada 15-20 duktus laktiferus. Tiap-tiap duktus bercabang menjadi
20-40 duktuli. Duktulus bercabang 10-100 alveolus dan masing-masing
dihubungkan dengan saluran air susu (system duktus) sehingga merupakan
suatu pohon. Bila diikuti pohon tersebut dari akarnya pada putting susu
akan didapatkan saluran air susu yang disebut duktus laktiferus. Didaerah
kalang payudara duktus laktiferus ini melebar membentuk sinus laktiferus
tempat penampungan air susu. Selanjutnya duktus laktiferus terus
bercabang-cabang menjadi duktus dan duktulus, tapi duktulus yang
perlahan selanjutnya disusun pada sekelompok alveoli. Didalam alveoli
terdiri dari duktulus yang terbuka, sel sel kelenjar yang menghasilkan air
susu dan mioepitelium yang berfungsi memeras air susu keluar dari
alveoli.
C. Dukungan Bidan Dalam Pemberian Asi
1. Biarkan bayi bersama ibunya segera setelah dilahirkan selama
beberapa jam pertama.
a.
b.

Membina hubungan/ ikatan disamping pemberian ASI


Memberikan rasa hangat dengan membaringkan

dan

menempelkan pada kulit ibunya dan menyelimutinya


Segera susui bayi maksimal setengah jam pertama setelah
persalinan. Hal ini sangat penting apakah bayi akan mendapat cukup
ASI atau tidak. Hal ini didasari oleh hormone pembuat ASI, antara
lain hormone prolaktin dalam peredaran darah ibu akan menurun
setelah satu jam persalinan yang disebabkan oleh lepasnya plasenta.
Sebagai upaya untuk tetap mempertahankan prolaktin, isapan
bayi akan memberikan rangsangan pada hipofisis untuk mengeluarkan
hormone oksitosin. Hormone oksitosis bekerja merangsang otot polos
untuk memeras ASI yang ada pada alveoli, lobus serta duktus yang
berisi ASI yang dikeluarkan melalui putting susu.
6

Apabila bayi tidak menghisap putting susu pada setengah jam


setelah persalinan, hormone prolaktin akan turun dan sulit merangsan
prolaktin sehingga ASI baru akan keluar pada hari ketiga atau lebih.
2. Ajarkan cara merawat payudara yang sehat pada ibu untuk mencegah
masalah umum yang timbul.
Perawatan yang dilakukan bertujuan untuk melancarkan
sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya saluran susu sehingga
pemperlancar pengeluaran ASI. Pelaksanaan perawatan payudara
hendaknya dimulai sedini mungkin, yaitu 1-2 hari setelah bayi
dilahirkan dan dilakukan 2 hari sekali. Agar tujuan perawatan dapat
tercapai, bidan melakukan perawatan ppayudara. Mengupayakan
tangan dan putting susu tetap bersih, jangan mengoleskan krim,
minyak, alcohol atau sabun pada putting susu.
3. Bantu ibu pada waktu pertama kali menyusui
Segera susui bayi maksimal setengah jam pertama setelah
melahirkan. Hal ini sangat penting apakah bayi akan mendapat cukup
ASI atau tidak. Ini didasari oleh peran hormone pembuat ASI, antara
lain hormone prolaktin dalam peredaran darah ibu akan menurun
setelah satu jam persalinan yang disebabkan oleh lepasnya plasenta.
Sebagai upaya untuk tetap mempertahankan prolaktin, isapan
bayi akan memberikan rangsangan pada hipofisis untuk mengeluarkan
hormon oksitosin. Hormone oksitosin bekerja merangsang otot polos
untuk memeras ASI yang ada pada alveoli, lobus serta duktus yang
berisi ASI yang dikeluarkan melalui putting susu.
Posisi menyusui yang benar
a.
Berbaring miring
b.
Duduk
4. Bayi harus ditempatkan dengan ibunya dikamar yang sama (rawat
gabung/roming in)
Tujuan rawat gabung :
a.
Agar ibu dapat menyusui bayinya sedini mungkin, kapan saja
dan dimana saja dan dapat menunjukkan tanda-tanda yang
menunjukkan bayi lapar
7

b.

Ibu dapat meelihat dan memahami cara perawatan bayi secara


benar yang dilakukan oleh bidan, serta mempunyai bekal

c.

ketrampilan merawat bayi setelah ibu pulang kerumahnya.


Dapat melibatkan suami/keluarga klien secara aktif untuk
membantu ibu dalam menyusui dan merawat bayinya.

5. Memberikan ASI pada bayi sesering mungkin


Menyusui bayi secara tidak dijadwal (on demand), karena bayi
akan menentukan sendiri kebutuhan nya. Ibu harus menyusuibayinya
bila bayi menangis bukan karena sebab lain (kencing, dll) atau ibu
sudah merasa perlu menyusui bayinya. Bayi yang sehat dapat
mengosongkan satu payudara kekitar 5-7 menit dan ASI dalam
lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam.
Menyusui yang dijadwalkan akan berakibat kurang baik, karena
isapan sangat berpengaruh pada rangsangan produksi ASI selanjutnya.
Dengan menyusui tidak dijadwal sesuai kebutuhan bayi, akan
mencegah banyak masalah yang mungkin timbul.
Bagi ibu menyusui yang bekerja
a.
Susui bayi sesering mungkin selama ibu cuti bekerja, minimal 2
b.

jam sekali
Susuilah bayi sebelum berangkat kerja dan segera setelah ibu

c.

tiba dirumah
Selama ditempat kerja, ASI selalu dikeluarkan, lalu
dimasukkan kedalam wadah yang bersih dan tertutup kemudian
simpan dalam lemari es atau termos es. Berikan pada bayi dengan

d.

sendok kecil.
Ibu harus cukup istirahat dan banyak minum dan makan
makanan yang bergizi agar ASI lancer.

6. Hanya berikan kolostrum dan ASI saja


ASI dan kolostrum adalah makanan terbaik bagi bayi. Kolostrum
dikeluarkan pada hari pertama setelah persalinan, jumlah kolostrum
akan bertambah dan mencapai komposisi ASI sekitar 3-14 hari.
7. Hindari susu botol dan dot empeng

Bayi yang menggunakan susu botol dan kempengan biasanya akan


mengalami bingung putting. Kebiasaan ini akan membentukpribadi
anak menjadi malas dan kurang berusaha.
D. Manfaat Pemberian Asi
1. Bagi bayi
a. Dapat membantu memulai kehidupannya dengan baik.
b. Mengandung antibody
c. ASI mengandung komposisi yang tepat
d. Member rasa nyaman dan aman pada bayi dan adanya ikatan
antara ibu dan bayi
e. Terhindar dari alergi
f. ASI meningkatkan kecerdasan bagi bayi
g. Membantu perkembangan rahang dan merangsang pertumbuhan
gigi
2. Bagi Ibu
a. Aspek Kontrasepsi
b. Aspek Kesehatan Ibu
c. Aspek Penurunan berat badan
d. Aspek Psikologis
3. Bagi Keluarga
1. Aspek Ekonomi
2. Aspek Psikologi
3. Aspek Kemudahan
4. Bagi Negara
a. Menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi
b. Menghemat devisa Negara
c. Mengurangi subsidi untuk rumah sakit
d. Meningkatkan kualitas generasi penerus
E. Komposisi Gizi Dalam Asi
Kandungan ASI nyaris tak tertandingi. ASI mengandung zat gizi yang
secara khusus diperlukan untuk menunjang proses tumbuh kembang otak
dan memperkuat daya tahan alami tubuhnya. Kandungan ASI yang utama
terdiri dari:
1. LAKTOSA
Merupakan jenis karbohidrat utama dalam ASI yang berperan
penting sebagai sumber energi . Selain itu laktosa juga akan diolah
menjadi glukosa dan galaktosa yang berperan dalam perkembangan
sistem syaraf. Zat gizi ini membantu penyerapan kalsium dan
magnesium di masa pertumbuhan bayi.
9

2. LEMAK
Merupakan zat gizi terbesar kedua di ASI dan menjadi sumber
energi utama bayi serta berperan dalam pengaturan suhu tubuh bayi.
Lemak di ASI mengandung komponen asam lemak esensial yaitu:
asam linoleat dan asam alda linolenat yang akan diolah oleh tubuh
bayi menjadi AA dan DHA. AA dan DHA sangat penting untuk
perkembangan otak bayi.
3. OLIGOSAKARIDA
Merupakan komponen bioaktif di ASI yang berfungsi sebagai
prebiotik karena terbukti meningkatkan jumlah bakteri sehat yang
secara alami hidup dalam sistem pencernaan bayi.
4. PROTEIN
Komponen dasar dari protein adalah asam amino, berfungsi sebagai
pembentuk struktur otak. Beberapa jenis asam amino tertentu, yaitu
taurin, triptofan, dan fenilalanin merupakan senyawa yang berperan
dalam proses ingatan.

Komposisi zat utama dalam ASI:


1. Laktosa- 7gr/100ml.
2. Lemak- 3,7-4,8gr/100ml.
3. Oligosakarida- 10-12 gr/ltr.
4. Protein- 0,8-1,0gr/100ml.
Komposisi zat gizi dalam kolostrum, ASI dan PASI
Kandungan zat gizi dalam kolostrum, ASI dan PASI (pengganti air
susu ibu) memiliki komposisi yang berbeda. Kandungan protein
dalam kolostrum jauh lebih tinggi dari pada ASI. Hal ini
menguntungkan bayi yang baru lahir karena dengan mendapat sedikit
kolostrum ia sudah mendapat cukup protein yang dapat memenuhi
kebutuhan bayi pada minggu pertama.
Karbohidrat

10

Karbihdrat dalam ASI berbentuk laktosa yang jumlahnya berubahubah setiap hari menurut kebutuhan tumbuh kembang bayi. Rasio
jumlah laktosa dalam ASI dan PASI adalah 7:4 sehingga ASI terasa
lebih manis dibandingkan dengan PASI. Hal ini menyebabkan bayi
yang sudah mengenal ASI dengan baik cenderung tidak mau minum
PASI. Dengan demikian pemberian ASI akan semakin sukses.
Hidrat arang dalam ASI merupakan nutrisi yang penting untuk
pertumbuhan sel syaraf otak dan pemberi energi untuk kerja sel-sel
syaraf. Selain itu karhidrat memudahkan penyerapan kalsium
mempertahankan factor bifidus di dalam usus (faktor yang
menghambat pertumbuhan bakteri yang berbahaya dan menjadikan
tempat yang baik bagi bakteri yang menguntungkan) dan dan
mempercepat pengeluaran kolostrum sebagai antibody bayi
Protein
Protein dalam ASI lebih rendah dibandingkan dengan PASI. Namun
demikian protein ASI sangat cocok karena unsur protein didalamnya
hampir seluruhnya terserap oleh sistem pencernan bayi yaitu protein
unsur whey. Perbandingan protein unsur whey dan casein adalam ASI
adalah 80:40, sedangkan dalam PASI 20:80.
Artinya protein pada PASI hanya sepertiganya protein ASI yang dapat
diserap oleh sistem pencernaan bayi dan harus membuang dua kali
lebih banyak protein yang sukar diabsorpsi. Hal ini yang
memungkinkan bayi akan sering menderita diare dan defekasi dengan
feces berbentuk biji cabe yang menunjukkan adanya makanan yang
sukar diserap bila bayi diberikan PASI.
Lemak
Kadar lemak dalam ASI pada mulanya rendah kemudian meningkat
jumlahnya. Lemak dalam ASI berubah kadarnya setiap kali diisap oleh
bayi dan hal ini terjadi secara otomatis. Komposisi lemak pada lima
menit pertama isapan akan berbeda dengan 10 menit kemudian, Kadar
lemak pada hari pertama berbeda dengan hari kedua dan akan terus

11

berubah menurut perkembangan bayi dan kebutuhan energi yang


diperlukan. Jenis lemak yang ada dalam ASI mengandung lemak
rantai panjang yang dibutuhkan oleh sel jaringan otak dan sangat
mudah dicerna karena mengandung enzim lipase.
Lemak dalam bentuk Omega 3, Omega 6, dan DHA yang sangat
diperlukan untuk pertumbuhan sel-sel jaringan otak. Susu formula
tidak mengandung enzim, karena enzim akan mudah rusak bila
dipanaskan. Dengan tidak adanya enzim, bayi akan sulit menyerap
lemak PASI sehingga menyebabkan bayi lebih mudah terkena diare.
Jumlah asam linoleat dalam ASI sangat tinggi dan perbandinganya
dengan PASI yaitu 6:1. Asam linoleat adalah jenis asam lemak yang
tidak dapat dibuat oleh tubuh yang berfungsi untuk memacu
perkembangan sel syaraf otak bayi.
Mineral
ASI megandung mineral yang lengkap walaupun kadarnya relatif
rendah, tetapi bisa mencukupi kebutuhan bayi sampai berumur 6
bulan. Zat besi dan kalsium dalam ASI merupakan mineral yang
sangat stabil dan mudah diserap dan jumlahnya tidak dipengaruhi oleh
diet ibu.
Dalam PASI kandungan mineral jumlahnya tinggi, tetapi sebagian
besar tidak dapat diserap. Hal ini akan memperberat kerja usus bayi
serta menganggu keseimbangan dalam usus dan meningkatkan
pertumbuhan bakteri yang merugikan sehingga mengakibatkan
kontraksi usus bayi tidak normal. Bayi akan kembung, gelisah karena
obstipasi atau ganguan metabolisme.
Vitamin
ASI mengandung vitamin yang lengkap yang dapat mencukupi
kebutuhan bayi sampai 6 bulan kecuali vitamin K, karena bayi baru
lahir ususnya belum mampu membentuk vitamin K.
F. upaya memperbanyak asi

12

Cara meningkatkan produksi ASI dapat dilakukan dengan hal-hal sebagai


berikut:
1. Melakukan persiapan menyusui saat ibu sedang hamil.
2. Susuilah bayi segera setalah bayi lahir.
3. Susuilah bayi sesering mungkin. Semakin sering bayi menghisap
puting susu, semakin banyak ASI yang keluar.
4. Susuilah bayi dari kedua payudara yang kiri dan kanan secara
bergantian pada setiap kali menyusui.
5. Jangan memberikan makanan dan minuman lain selain ASI
sampai dengan usia bayi 4 bulan.
Tips Memperbanyak ASI
1. Tingkatkan frekuensi menyusui/memompa/memeras ASI. Jika anak
belum mau menyusu krn masih kenyang, perahlah / pompalah ASI.
Ingat ! produksi ASI prinsipnya based on demand sama spt prinsip
pabrik. Jika makin sering diminta (disusui/diperas/dipompa) maka
makin banyak yg ASI yg diproduksi.
2. Kosongkan payudara setelah anak selesai menyusui. Bahasan ini
masih terkait dg point di atas. Makin sering dikosongkan, maka
produksi ASI juga makin lancar.
3. Yang tidak kalah pentingnya : ibu harus dalam keadaan relaks.
Kondisi psikologis ibu menyusui sangat menentukan keberhasilan
ASI eksklusif. Menurut hasil penelitian, > 80% lebih kegagalan ibu
menyusui dalam memberikan ASI eksklusif adalah faktor psikologis
ibu menyusui. Ingat : 1 pikiran duh ASI peras saya cukup gak ya?
maka pada saat bersamaan ratusan sensor pada otak akan
memerintahkan hormon oksitosin (produksi ASI) utk bekerja lambat.
Dan akhirnya produksi ASI menurun. Relaks saja ya bu. Disini
sebetulnya peran besar sang ayah. Jika ayah mendukung maka ASI
akan lancar. Mendukung bisa dengan berbagai cara mulai dari
menyemangati istri hingga hal2 lain spt menyendawakan bayi
setelah menyusu, menggendong bayi utk disusukan ke ibunya,
dsbnya.

13

4. Hindari pemberian susu formula. Terkadang karena banyak orangtua


merasa bahwa ASInya masih sedikit atautakut anak gak kenyang,
banyak yg segera memberikan susu formula. Padahal pemberian
susu formula itu justru akan menyebabkan ASI semakin tidak lancar.
Anak relatif malas menyusu atau malah bingung puting terutama
pemberian susu formula dg dot. Begitu bayi diberikan susu formula,
maka saat ia menyusu pada ibunya akan kekenyangan. Sehingga
volume ASI makin berkurang. Makin sering susu formula diberikan
makin sedikit ASI yg diproduksi.
5. Hindari penggunaan DOT, empeng, Jika ibu ingin memberikan ASI
peras/pompa (ataupun memilih susu formula) berikan ke bayi dg
menggunakan sendok, bukan dot ! Saat ibu memberikan dengan dot,
maka anak dapat mengalami

BINGUNG PUTING

(nipple

confusion). Kondisi dimana bayi hanya menyusu di ujung puting


seperti ketika menyusu dot. Padahal, cara menyusu yang benar
adalah seluruh areola (bag. gelap disekitar puting payudara) ibu
masuk ke mulut bayi. Akhirnya, si kecil jadi ogah menyusu langsung
dari payudara lantaran ia merasa betapa sulitnya mengeluarkan ASI.
Sementara kalau menyusu dari botol, hanya dengan menekan sedikit
saja dotnya, susu langsung keluar. Karena itu hindari penggunaan dot
dsbnya.
6. Datangi klinik laktasi. Jangan ragu untuk menghubungi atau
konsultasi dg klinik laktasi. Disana ibu dan ayah mendapatkan
masukan secara teknis agar ASI tetap optima.
7. Ibu menyusui mengkonsumsi makanan bergizi.
8. Lakukan perawatan payudara : Massage / pemijatan payudara dan
kompres air hangat & air dingin bergantian.

14

BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Menyusui merupakan cara yang ideal bagi ibu untuk memberikan kasih sayang
pada anaknya dan cara terbaik memenuhi kebutuhan gizi bayi. Dengan menyusui,
hubungan batin yang hangat antara ibu dan bayi akan terjalin erat. Sewaktu menyusu dan
berada dalam dekapan ibu, bayi merasakan sentuhan kulit ibu yang lembut dan hangat
serta mendengan detak jantung ibu yang akan memberikan rasa aman dan tentram.
Kelekatan antara ibu dan bayinya sangat besar pengaruhnya dalam perkembangan pribadi
bayi kelak. Jika ibu selalu ada jika dibutuhkan akan menimbulkanrasa lekat. Ini akan
membuat percaya pada orang lain dan menumbuhkan percaya diri. Anak yang mendapat
kasih

sayang

dari

ibu

juga

akan

memiliki

potensi

mengasihi

orang

lain.

Afeksi yang tumbuh pada diri anak melalui proses menyusui akan menjadi dasar
perkembangan emosi yang hangat pada diri anak terhadap dunia sekelilingnya. Dengan

15

demikian, proses menyusui merupakan stimulasi yang penting untuk perkembangan


mental, kecerdasan dan sosial emosi anak. Hal ini penting untuk pertumbuhan psikologis
yang sehat. Sealain itu juga ASI mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan perkembangan anak yang normal. Dengan demikian ibu perlu belajar
berinteraksi dengan bayinya agar dapat sukses dalam memberikan yang terbaik.

DAFTAR PUSTAKA

http://dewiumbarsari.blogspot.co.id/2013/09/proses-laktasi-dan-menyusui.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Menyusui
http://noerfarijah-kebidanan.blogspot.co.id/2011/10/vbehaviorurldefaultvmlo.html

16

Anda mungkin juga menyukai