PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menyusui merupakan suatu proses alamiah, namun sering ibu-ibu
tidak berhasil menyusui atau menghentikan menyusui lebih dini. Oleh
karena itu ibu-ibu memerlukan bantuan agar proses menyusui lebih
berhasil. Banyak alasan yang dikemukakan oleh ibu-ibu yang tidak
menyusui bayinya anatara lain ibu tidak memproduduksi cukup ASI atau
bayinya tidak mau menghisap. Sesungguhnya hal ini tidak disebabkan
kerena ibu tidak memproduksi ASI yang cukup, melainkan karena ibu
kurang percaya diri bahwa Asi-nya cukup untuk bayinya. Disamping itu
cara-cara menyusui yang tidak baik dan tidak benar dapat menimbulkan
gangguan pada putting susu ibu. Kurangnya pengertian dan pengetahuan
ibu tentang keunggulan ASI dan manfaat menyusui menyebabkan ibu-ibu
mudah terpengaruh dan beralih kepada pemberian susu formula atau yang
lainnya
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan Penulisan
1
D. Metode Penulisan
1
Browsing Internet
BAB II
PEMBAHASAN
PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI
A. Fisiologi Laktasi
Laktasi adalah keseluruhan proses menyusui mulai dari ASI
diproduksi sampai proses bayi menghisap dan menelan ASI. Laktasi
merupakan bagian integral dari siklus reproduksi mamalia termasuk
manusia. Masa laktasi mempunyai tujuan meningkatkan pemberian ASI
eklusif dan meneruskan pemberian ASI sampai anak umur 2 tahun secara
baik dan benar serta anak mendapatkan kekebalan tubuh secara alami.
B. Anatomi Dan Fisiologi Payudara
Payudara adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit dan di atas otot
dada, tepatnya pada hemithoraks kanan dan kiri dengan batas-batas yang
tampak dari luar sebagai berikut:
- Superior
- Inferior
- Medial
: pinggir sternum
- Lateral
Pada retro areola ini, duktus yang berdilatasi itu menjadi lembut, kecuali selama
masa menyusui, ia akan mengalami distensi. Masing-masing duktus ini tak berisi,
dan mempunyai satu bukaan ke arah puting (duktus eksretorius). Tiap lobus dibagi
menjadi 50-75 lobulus, yang bermuara ke dalam suatu duktus yang mengalirkan
isinya ke dalam duktus aksretorius lobus itu. Diantara kelenjar susu dan fasia
pektoralis, juga diantara kulit dan kelenjar tersebut mungkin terdapat jaringan
lemak. Diantara lobulus tersebut ada jaringan ikat yang disebut ligamentum
Cooper yang merupakan tonjolan jaringan payudara yang bersatu dengan lapisan
luar fasia superfisialis yang berfungsi sebagai struktur penyokong dan memberi
rangka untuk payudara.
Struktur payudara terdiri dari tiga bagian, yaitu kulit, jaringan sub
kutan (jaringan bawah kulit), dan corpus mamae. Corpus mamae terdiri
daribparenkim dan stroma. Parenkim merupakan suatu struktur yang
terdiri dari duktusLaktiferus (Duktus), Duktulus (Duktuli), Lobus dan
Alveolus.
Ada 15-20 duktus laktiferus. Tiap-tiap duktus bercabang menjadi
20-40 duktuli. Duktulus bercabang 10-100 alveolus dan masing-masing
dihubungkan dengan saluran air susu (system duktus) sehingga merupakan
suatu pohon. Bila diikuti pohon tersebut dari akarnya pada putting susu
akan didapatkan saluran air susu yang disebut duktus laktiferus. Didaerah
kalang payudara duktus laktiferus ini melebar membentuk sinus laktiferus
tempat penampungan air susu. Selanjutnya duktus laktiferus terus
bercabang-cabang menjadi duktus dan duktulus, tapi duktulus yang
perlahan selanjutnya disusun pada sekelompok alveoli. Didalam alveoli
terdiri dari duktulus yang terbuka, sel sel kelenjar yang menghasilkan air
susu dan mioepitelium yang berfungsi memeras air susu keluar dari
alveoli.
C. Dukungan Bidan Dalam Pemberian Asi
1. Biarkan bayi bersama ibunya segera setelah dilahirkan selama
beberapa jam pertama.
a.
b.
dan
b.
c.
jam sekali
Susuilah bayi sebelum berangkat kerja dan segera setelah ibu
c.
tiba dirumah
Selama ditempat kerja, ASI selalu dikeluarkan, lalu
dimasukkan kedalam wadah yang bersih dan tertutup kemudian
simpan dalam lemari es atau termos es. Berikan pada bayi dengan
d.
sendok kecil.
Ibu harus cukup istirahat dan banyak minum dan makan
makanan yang bergizi agar ASI lancer.
2. LEMAK
Merupakan zat gizi terbesar kedua di ASI dan menjadi sumber
energi utama bayi serta berperan dalam pengaturan suhu tubuh bayi.
Lemak di ASI mengandung komponen asam lemak esensial yaitu:
asam linoleat dan asam alda linolenat yang akan diolah oleh tubuh
bayi menjadi AA dan DHA. AA dan DHA sangat penting untuk
perkembangan otak bayi.
3. OLIGOSAKARIDA
Merupakan komponen bioaktif di ASI yang berfungsi sebagai
prebiotik karena terbukti meningkatkan jumlah bakteri sehat yang
secara alami hidup dalam sistem pencernaan bayi.
4. PROTEIN
Komponen dasar dari protein adalah asam amino, berfungsi sebagai
pembentuk struktur otak. Beberapa jenis asam amino tertentu, yaitu
taurin, triptofan, dan fenilalanin merupakan senyawa yang berperan
dalam proses ingatan.
10
Karbihdrat dalam ASI berbentuk laktosa yang jumlahnya berubahubah setiap hari menurut kebutuhan tumbuh kembang bayi. Rasio
jumlah laktosa dalam ASI dan PASI adalah 7:4 sehingga ASI terasa
lebih manis dibandingkan dengan PASI. Hal ini menyebabkan bayi
yang sudah mengenal ASI dengan baik cenderung tidak mau minum
PASI. Dengan demikian pemberian ASI akan semakin sukses.
Hidrat arang dalam ASI merupakan nutrisi yang penting untuk
pertumbuhan sel syaraf otak dan pemberi energi untuk kerja sel-sel
syaraf. Selain itu karhidrat memudahkan penyerapan kalsium
mempertahankan factor bifidus di dalam usus (faktor yang
menghambat pertumbuhan bakteri yang berbahaya dan menjadikan
tempat yang baik bagi bakteri yang menguntungkan) dan dan
mempercepat pengeluaran kolostrum sebagai antibody bayi
Protein
Protein dalam ASI lebih rendah dibandingkan dengan PASI. Namun
demikian protein ASI sangat cocok karena unsur protein didalamnya
hampir seluruhnya terserap oleh sistem pencernan bayi yaitu protein
unsur whey. Perbandingan protein unsur whey dan casein adalam ASI
adalah 80:40, sedangkan dalam PASI 20:80.
Artinya protein pada PASI hanya sepertiganya protein ASI yang dapat
diserap oleh sistem pencernaan bayi dan harus membuang dua kali
lebih banyak protein yang sukar diabsorpsi. Hal ini yang
memungkinkan bayi akan sering menderita diare dan defekasi dengan
feces berbentuk biji cabe yang menunjukkan adanya makanan yang
sukar diserap bila bayi diberikan PASI.
Lemak
Kadar lemak dalam ASI pada mulanya rendah kemudian meningkat
jumlahnya. Lemak dalam ASI berubah kadarnya setiap kali diisap oleh
bayi dan hal ini terjadi secara otomatis. Komposisi lemak pada lima
menit pertama isapan akan berbeda dengan 10 menit kemudian, Kadar
lemak pada hari pertama berbeda dengan hari kedua dan akan terus
11
12
13
BINGUNG PUTING
(nipple
14
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Menyusui merupakan cara yang ideal bagi ibu untuk memberikan kasih sayang
pada anaknya dan cara terbaik memenuhi kebutuhan gizi bayi. Dengan menyusui,
hubungan batin yang hangat antara ibu dan bayi akan terjalin erat. Sewaktu menyusu dan
berada dalam dekapan ibu, bayi merasakan sentuhan kulit ibu yang lembut dan hangat
serta mendengan detak jantung ibu yang akan memberikan rasa aman dan tentram.
Kelekatan antara ibu dan bayinya sangat besar pengaruhnya dalam perkembangan pribadi
bayi kelak. Jika ibu selalu ada jika dibutuhkan akan menimbulkanrasa lekat. Ini akan
membuat percaya pada orang lain dan menumbuhkan percaya diri. Anak yang mendapat
kasih
sayang
dari
ibu
juga
akan
memiliki
potensi
mengasihi
orang
lain.
Afeksi yang tumbuh pada diri anak melalui proses menyusui akan menjadi dasar
perkembangan emosi yang hangat pada diri anak terhadap dunia sekelilingnya. Dengan
15
DAFTAR PUSTAKA
http://dewiumbarsari.blogspot.co.id/2013/09/proses-laktasi-dan-menyusui.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Menyusui
http://noerfarijah-kebidanan.blogspot.co.id/2011/10/vbehaviorurldefaultvmlo.html
16