Penguji:
dr. Pricilla Gunawan, SpS
Disusun oleh:
Prisca Charity Worotikan
(07120120113)
DAFTAR IS
DAFTAR ISI............................................................................................................1
I.
IDENTITAS PASIEN...................................................................................2
II.
ANAMNESA............................................................................................2
III.
PEMERIKSAAN FISIK............................................................................3
Status generalisata............................................................................................3
Pemeriksaan neuroligis.....................................................................................4
Motorik.............................................................................................................6
Sensorik............................................................................................................7
Koordinasi.........................................................................................................7
Otonnom...........................................................................................................8
Fungsi Luhur.....................................................................................................8
IV.
RESUME...................................................................................................8
V.
DIAGNOSIS.............................................................................................8
VI.
DIAGNOSIS KERJA................................................................................8
VII.
DIAGNOSIS BANDING..........................................................................8
VIII.
PROGNOSIS.........................................................................................8
IX.
PEMERIKSAAN PENUNJANG..............................................................9
X.
DIAGNOSIS KERJA..............................................................................11
XI.
SARAN TERAPI.....................................................................................11
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................12
I.
Penurunan KeSadaran.................................................................................12
II.
Ensefalopati hipoksik-iskemik................................................................13
III.
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................19
LAPORAN KASUS
I.
IDENTITAS PASIEN
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
II.
Nama
: Ny. R
Kelamin
: Perempuan
Tanggal lahir
: 23 Mei 1957
Status Perkawinan
: Menikah
Agama
: Islam
Pend. Terakhir
: SD
Alamat
: Tangerang
Keluarga yang Bisa Dihubungi : Bp. I
Pekerjaan
:-
Tanggal masuk RS
Tanggal pemeriksaan
ANAMNESA
Anamnesa
dilakukan
secara
autoanamnesa
pada
pasien
dan
III.
PEMERIKSAAN FISIK
Status generalisata
Keadaan umum : nampak sakit berat
Tekanan darah
Laju napas
Denyut nadi
Kesadaran
Suhu
Kepala
Mata
THT
Leher
Toraks
Paru
Jantung
: 190/90 mmhg
: 20x/ menit, spontan
: 120x/menit
: Compos mentis
: 36,30C
: normocefali
: dalam batas normal
: dalam batas normal
: dalam batas normal
: dalam batas normal
: suara napas vesikuler, Rh-/-, Wh -/: suara jantung S1-S2, takikardia, ichtus cordis
Abdomen
Punggung
Ekstremitas
Pemeriksaan neuroligis
GCS
E4V5M6
Tanda raangsang meningeal
Kaku kuduk
Tanda Laseq
Tanda Kerniq
Brudzinski I
Brudzinski II
Saraf kranialis
Nervus I
>700
>1350
Kanan
>700
>1350\
Kiri
tidak dilakukan
Nervus II
Visus
tidak dilakukan
Lapang pandang
Celah palpebra
Pupil
Refleks konvergensi
Nistagmus
Nervus V
Motorik
Inspeksi
eutrofi
eutrofi
Palpasi
dbn
dbn
Membuka mulut
dbn
dbn
Gerakan rahang
dbn
dbn
Sensorik
Sensibilitas V1
kesan normal
Sensibilitas V2
kesan normal
Sensibilitas V3
kesan normal
Refleks kornea
tidak dilakukan
Nervus VII
Sikap mulut istirahat
dbn
dbn
Angkat alis, kerut dahi, tutup mata dbn
dbn
Kembung pipi
kesan normal
Menyeringai
kesan normal
Rasa kecap 2/3 anterior lidah
tidak dilakukan
Nervus VIII
Nervus koklearis
Suara bisikan
+
+
Rinne
tidak dilakukan
Webber
tidak dilakukan
Schwabach
tidaak dilakukan
Nervus vetibularis
Nistagmus
Berdiri 1 kaki dengan mata tertutup
tidak dilakukan
Berdiri 2 kaki dengan mata tertutup
tidak dilakukan
Berjalan tandem
tidak dilakukan
Fukuda stepping test
tidak dilakukan
Past pointing test
tidak dilakukan
Nervus IX, X
Arkus faring
tidak dapat dinilai
Uvula
tidak dapat dinilai
Disfinoni
+
4
Disfagi
Refleks faring
Nervus XI
Sternokleidomastoideus
Trapezius
Nervus XII
Sikap lidah dalam mulut
Deviasi
Fasikulasi
Atrofi
Tremor
Menjulurkan lidah
Kekuatan lidah
+
tidak dilakukan
tidak dapat dinilai
tidak dapat dinilai
kesan normal
dbn
kesan normal
Motorik
Ektremitas atas
Inspeksi
Artrofi
Fasikulasi
Palpasi : tonus
normotonus
Kekuatan
Sendi bahu
Biseps
Triseps
Pergelangan tangan
Ekstensi jari
Menggenggam
Gerakan involunteer
Artrofi
Fasikulasi
Ekstremitas bawah
Inspeksi
Palpasi : tonus
normotonus
5
Kekuatan
Gluteus
Hip Flexor
Quadriceps hamstring
Gastrocnemius
Gerakan involunteer
Refleks fisiologis
Biseps
menurun
Triseps
menurun
KPR
menurun
APR
menurun
Refleks patologis
Sensorik
Eksteroseptif
Raba
menurun
Nyeri
menurun
Suhu
tidak dilakukan
Propioseptif
Posisi sendi
terganggu
Getar
tidak dilakukan
Koordinasi
Tes tunjuk hidung
tidak dilakukan
Tes tumit-lutut
Disdiadokokinesis
tidak dilakukan
6
Otonnom
Miksi
dbn
Defekasi
dbn
Sekresi keringat
dbn
Fungsi Luhur
MMSE
Kesan terdapat gangguan fungsi luhur
IV.
RESUME
Pasien perempuan usia 59 tahun, dibawa karena kesadaran menurun 3 jam
sebelum masuk rumah sakit. Terdapat myalgia, kelemahan progresif
dimulai dari kaki hingga ke tangan sejak 3 bulan sebelum masuk rumah
sakit diikuti dispnea dan disfagia.
Terdapat penurunan kesadaran, tetraparese, penurunan refleks fisiologis,
hipestesi, dan takikardia.
V.
VI.
DIAGNOSIS
Klinis
: Penurunan kesadaran, tetraparese, hipestesi,
Topis
: Hemisfer serebri,
Etiologi
: Hipoksia, autoimun
Patologis
: Iskemik, demielinisasi
DIAGNOSIS BANDING
Penurunan kesadaran e.c. ensefalopati hipoksia-iskemik e.c
repiratory distress e.c chronic inflammatory demyelinating
polyneuropathy
Penurunan kesadaran e.c gagal napas e.c myelopati cervical
Pro
PROGNOSIS
Ad vitam
: dubia ad malam
Ad functionam
: malam
Ad sanationam
: malam
VIII.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematologi
Hb
Leukosit
Hitung jenis
Basofil
Eosinofil
Neutrofil Batang
Neutrofil Segmen
Limfosit
Monosit
Laju Endap Darah
Elektrolit
Na
K
Cl
14.10
8.05
0
0
3
79
12
6
12
144
3.5
97
Eritrosit
Hematokrit
Trombosit
MCV
MCH
MCHC
Kimia Darah
SGOT
SGPT
Karbohidrat
GDS
Fungsi Ginjal
Ureum
eGFR
Kreatinin
4.73
45.80
325.000
96.80
29.80
30.80
13
14
316
0.70
91
0.97
7.22
106.8
34
42.4
MRI vertebral
MRI kepala
Tidak tampak kelainan morfologi cerebral/intracranial
Tidak terdapat adanya lesi infark, perdarahan, maupun SOL
X-ray toraks
CTR 52% dengan aorta elongasio dan kalsifikasi
Suspek pneumonia
Analisa CSF
Disarankan
IX.
X.
DIAGNOSIS KERJA
Penurunan kesadaran e.c. ensefalopati hipoksia-iskemik e.c gagal napas
tipe 2 e.c chronic inflammatory demyelinating polyneuropathy
SARAN TERAPI
Methylprednisolone IV 125mg
Omeprazole IV 40mg
Plasma-exchange
10
TINJAUAN PUSTAKA
I. PENURUNAN KESADARAN
Kesadaran diartikan sebagai sikap awas terhadap diri dan
lingkungan1. Kesadaran harus dinilai dari segi kuantitatif, yaitu keadaan
dimana individu dalam keadaan sadar atau bangun dan secara kualitatif
yang berisi fungsi kognitif individu yang memungkinkan individu bersikap
responsif terhadap lingkungannya1,2. Kesadaran dilihat dari aspek
kuantitatif yaitu kondisi seseorang bangun atau sadar, dan aspek kualitatif
yang berisi kemampuan kognitif.
Komponen kuantitatif kesadaran diatur oleh Reticular Activating
System (RAS) yang terletak pada otak tengah. Lesi pada sentral otak
tengah dapat merusak RAS dan menyebabkan individu jatuh dalam
keadaan koma. Sementara lesi minimal akan menyebabkan kesadaran
berkabut, yang ditandai dengan kondisi yang mudah mengantuk, hilang
kemampuan atensi, disorientasi, dan dapat disertai distorsi persepsi berupa
halusinasi. Gangguan kesadaran tersebut dapat disebabkan kondisi
struktural dan metabolik. Kondisi struktural yang dapat menyebabkan
koma antara lain: perdarahan, infark iskemik, abses dan tumor. Kondisikondisi tersebut memungkinkan terjadinya peningkatan TIK yang dapat
menghasilkan herniasi. Herniasi tersebut lah yang dapat menyebabkan
penekanan pada pusat kesadaran hingga pusat napas.
Koma juga dapat berasal dari kondisi metabolik seperti intoksikasi,
hipoksia, infeksi, dan peradangan. Penurunan kesadaran akibat kondisi
struktural dan metabolik dapat dibedakan dari respon pupil terhadap
cahaya. Respon pupil terhadap cahaya akan menghilang karena kelainan
struktural, sementara pada gangguan metabolik, fungsi tersebut akan tetap
intak.
Komponen kualitatif kesadaran, yaitu fungsi kogntitif sebagian
besar diatur oleh korteks serebri. Fungsi kognitif terdiri atas kemampuan
11
12
13
waktu yang panjang, akan lebih sulit bagi individu untuk kembali ke
kondisi normal. Setidaknya, individu yang berhasil bertahan akan
kehilangan memori masa lampaunya.
III. CHRONIC INFLAMMATORY DEMYELINATING
POLYNEUROPATHY
Chronic Inflammatory Demyelinating Polyneuropathy (CIDP)
adalah penyakit ditandai dengan kelemahan bilateral yang terjadi secara
progresif dari bagian distal ke proximal selama lebih dari dua bulan.
Sindroma ini menyerupai GBS dengan perjalanan penyakit yang lebih
panjang.
Sama seperti GBS, mekanisme rinci terjadinya CIPD belum
diketahui. Teori autoimun masih menjadi hipotesis utama, diamana sel
imun mneyerang sel-sel myelin dan menyebabkan demyelinisasi.
Kerusakan myelin menghambat hantaran sinyal pada saraf. Hasil biopsi
dapat menemukan gambaran onion-bulb change (terbentuknya lapisanlapisan Schwan cell yang menyelubungi akson)3.
Terdapat kriteria diagnosis CIDP klasik, yaitu:
neuropati
Biopsi saraf menunjukkan adanya demyelinisasi
segmental dengan atau tanpa peradangan.
14
15
16
DAFTAR PUSTAKA
1
17