PENDAHULUAN
1.1
Landasan Teori
Lipstik terdiri dari zat warna yang terdispersi dalam pembawa
yang terbuat dari campuran lilin dan minyak dalam komposisi yang
sedemikian rupa sehingga dapat memberikan suhu lebur dan viskositas
yang dikendaki. Suhu lebur lipstik yang
hingga suhu yang mendekati suhu bibir, bervariasi antara 36-380C. Tetapi
karena harus memperhatikan faktor ketahanan terhadap suhu cuaca
sekelilingnya, terutama suhu daerah tropik, suhu lebur lipstik dibuat lebih
tinggi, yang dianggap lebih sesuai diatur pada suhu lebih kurang 62 oC,
biasanya berkisar antara 55-75oC (Ditjen POM, 1985).
Dari
segi
kualitas,
lipstik
harus
memenuhi
beberapa
tertentu
4.
A.
1. Minyak
Minyak
lipstik yang
adalah
salah
berfungsi untuk
satu
komponen
melarutkan
atau
dalam
basis
mendispersikan
lipstik
adalah
satu keuntungan
salah
modern.
Viskositasnya
dalam
yang tinggi
menunda pengendapan
mengurangi
Fungsinya
yang
efek berkeringat
lain
dalam
dan
pecah
pada lipstik.
sebagai pengikat dalam basis antara fase minyak dan fase lilin dan
sebagai bahan pendispersi untuk pigmen. Lemak padat yang
biasa
warna
dalam
lipstik
dibedakan
atas
dua
jenis
yaitu staining dye dan pigmen. Staining dye merupakan zat warna
yang
larut
atau
tersuspensi
dalam
sedemikian
diinginkan.
rupa
Pigmen-pigmen
dalam
lipstik
dapat berupa lake dari barium atau kalsium, akan tetapi lake dari
stronsium juga sering digunakan karena menghasilkan warna yang
tahan lama dan jernih. Untuk menghasilkan
warna
yang
agak
formula lipstik
untuk
menghasilkan
lipstik
yang
baik,
yaitu
dengan cara menutupi kekurangan yang ada tetapi dengan syarat zat
tersebut harus inert, tidak toksik, tidak menimbulkan alergi, stabil
dan
dapat
bercampur
dengan
bahan-bahan
mikroorganisme.
Oleh karena itu perlu ditambahkan pengawet di dalam formula
lipstik. Pengawet yang sering digunakan yaitu metil paraben dan propil
paraben (Balsam, 1972).
3. Parfum
Parfum perlu ditambahkan dalam formula lipstik untuk menutupi
bau dari minyak dan lilin yang terdapat dalam basis dan bau lain yang
tidak enak yang timbul setelah lipstik digunakan atau disimpan. Parfum
yang berasal dari minyak tumbuhan (bunga) adalah yang paling banyak
digunakan (Balsam, 1972).
1.2
Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini yaitu :
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Teori Pustaka
Lipstik adalah bagian kosmetika yang digunakan untuk perias
bibir. Preparat untuk perias bibir ada dua, yaitu lipstik dan pomade bibir
digunakan untuk mencegah bibir menjadi pecah-pecah karena kering.
Sedang lipstik digunakan sebagai make up bibir, supaya kelihatan lebih
menarik.(Tranggono, 2007)
Lipstik, digunakan sebagai make up harus memenuhi persyaratan:
1.
2.
3.
4.
adalah pewarna bibir yang dikemas dalam bentuk batang padat (roll up)
yang dibentuk dari minyak, lilin, dan lemak. Lipstik biasanya
menggunakan lebih banyak lilin dan terasa lebih padat dan kompak. Pada
umumnya basis ini adalah minyak-minyak lemak. (Tranggono, 2007)
2.2
Data Preformulasi
1. Oleum Ricini/Minyak Jarak (FI IV, Hal : 631)
Pemerian
Kelarutan
RM/BM
C57O9H110/939,50
Khasiat
Methyl Hydroxybenzoate
Nama lain
RM/BM
C8H8O3 / 152.15
Pemerian
Kelarutan
Kegunaan
Sebagai pengawet
Kegunaan
: Penyalut
Aplikasi
Kelarutan
: Alcoholum Cetylicum
: 242,44
Pemerian
Kelarutan
dalam
suhu.
Stabilitas
BAB III
METODE KERJA
3.1
3.2
Bahan-Bahan :
Batang pengaduk
Beaker glass
Carnauba
Cetakan Lipstik
Mortar
Neraca analitik
Spatel
wax/Cocoa
butter
Cetyl alkohol
Lanolin
Metil paraben
Metil paraben
Cara Kerja
1.
2.
3.
Ditambahkan
metil
paraben
dan
bahan
pewangi,
dilakukan
pengadukan.
4.
5.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Data Formulasi
R/
Cocoa butter
2,5
Beeswax
3,75
Lanolin
1,25
Cetyl alkohol
1,25
Minyak jarak
16,25 g
Pewangi
0,25
ml
Metil paraben
0,05
Serbuk pewarna
2,5
Pengujian
Hasil
Keterangan
1.
Warna lipstik
+++
Ungu kuat
2.
Kerataan produk
+++
4.3. Pembahasan
Pada praktikum kali ini yaitu melakukan pembuatankosmetik berupa
pewarna bibir atau yang sangat akrab disapa lipstik. Lipstik adalah sediaan
kosmetik yang digunakan untuk pemoles atau pewarna bibir, penggunaannya
ditujukan untuk menambah dan mempercantik penampilan. Tujuan dilakukan
praktikum ini adalah untuk mengetahui cara pembuatan lipstik dan farmula
apa saja yang digunakan dalam pembuatan lipstik, serta untuk mengetahui
evaluasi atau pengujian apa yang dilakukan untuk mengetahui kualitas mutu
sediaan lipstik.
lembut,
BAB V
KESIMPULAN
Dari praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Lipstik adalah sediaan kosmetik yang digunakan untuk pemoles atau
pewarna
bibir,
penggunaannya
ditujukan
untuk
menambah
dan
mempercantik penampilan.
2. Komponen utama pembuatan lipstik adalah minyak, lilin, lemak, zat
warna, dan zat tambahan.
3. Pengujian yang dilakukan terhadap sediaan lipstik ini hanya dua, yaitu
pengujian warna lipstik serta kerataan produk.
4. Hasil pengujian memenuhi
syarat,
dengan
demikian
dapat
DAFTAR PUSTAKA