A D E I N TA N C H R I S T I A N
SELASA, 15 MARET 2016
AUDITORIUM MMA JURUSAN SOSEK
F A K U LTA S P E R TA N I A N
U N I V E R S I TA S G A D J A H M A D A
LATAR BELAKANG
TUJUAN PENELITIAN
TINJAUAN PUSTAKA
KERANGKA BERPIKIR
METODE PENELITIAN
LATAR BELAKANG
Komoditas
pangan menjadi
perhatian
pemerintah
Upaya
peningkatan
produksi pangan
Swasembada
Pangan melalui
UPSUS PAJALE
Agenda
NAWACITA
Jokowi-JK
Persepsi dan
pentingnya
penelitian persepsi
penyuluh terhadap
UPSUS PAJALE
BIMAS
INSUS
Padi
Sentra
BIMAS GR
SUPRA
INSUS
DEMAS
BIMAS
Nasional
Panca
Usaha Tani
N AWA C I TA
Mewujudkan
kemandirian ekonomi
dengan menggerakkan
program sektor
strategis ekonomi
domestik, fokus dari
agenda tersebut adalah
membangun kedaulatan
pangan (NAWACITA
Poin 7)
TUJUAN PENELITIAN
Mengetahui pelaksanaan program swasembada pangan melalui
UPSUS PAJALE di Kab. Sleman
TINJAUAN PUSTAKA
Persepsi
Persepsi
Faktor yang mempengaruhi persepsi
Ekologis, waktu, suasana,
teknologi, dan lingkungan
sosial (Riyanto, 2008)
Pendidikan dan masa lalu
(Demuth, 2013)
Penyuluh Pertanian
UU Nomor 16 tahun 2006 Sistem Penyuluhan Pertanian,
Perikanan, dan Kehutanan
Swasembada Pangan
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Pangan
UPSUS PAJALE
Permentan Nomor 3 Tahun 2015
KERANGKA BERPIKIR
Program Swasembada Pangan Melalui UPSUS
PAJALE
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Umur
Pendidikan
Pengalaman
Pengetahuan
Kebiasaan
Sikap
Ekspektasi
Lingkungan
Manfaat
METODE PENELITIAN
Pengambilan
Responden
Sensus
66 responden
RJIT
Alsintan
GP-PTT
Menjamin
ketersediaan air
120 Paket/3000 ha
Menjamin proses
produksi PAJALE
1 Rice mill, 6
Combine harvester, 6
Corn sealer, 4 power
threaser, 19 pompa
air, 20 traktor
Meningkatkan
produksi Padi dan
Jagung
GP-PTT Padi seluas
2.500 ha
GP-PTT Jagung
seluas 500 ha
KATAM
Menjamin
pertumbuhan
dan produksi
tanaman
optimal.
Penyediaan
Saprodi
200
Kelompok
Tani/5.000 ha
PAT
POL
Pembuatan
demplot
Target
(ton)
Realisasi (ton)
Capaian (%)
Padi*
Jagung
Kedelai
270.540
31.806
829
317.935
37.221
209
117,52
117,02
25,21
Minimnya
air di
hilir
BOP
penyuluh
tetap
Kendala
tanam
serempak
Serangan
hama dan
OPT
Laporan
kegiatan
banyak
Lokasi
UPSUS
belum
merata
KARAKTER RESPONDEN
PENELITIAN
UMUR
Rentang Umur
(Tahun)
TINGKAT PENDIDIKAN
Persentase
(%)
Tingkat
Pendidikan
Persentase
(%)
PENGALAMAN
Masa Kerja
(Tahun)
Persentase
(%)
21-30
31-40
4,55
22,73
SMA/Sederajat
Diploma III
10,61
45,45
5
6-15
1,52
54,55
41-50
28,79
Strata 1 (S1)
40,91
16-30
7,58
51-60
43,94
Strata 2 (S2)
3,03
31-45
36,36
100,00
100,00
100,00
PENGETAHUAN
Persentase (%)
KEBIASAAN
Persentase (%)
SIKAP
Persentase (%)
Rendah
4,55
1,52
0,00
Sedang
84,85
50,00
12,12
Tinggi
10,61
48,48
87,88
Jumlah
100,00
100,00
100,00
EKSPEKTASI
Persentase (%)
LINGKUNGAN
Persentase (%)
MANFAAT
Persentase (%)
Rendah
0,00
0,00
0,00
Sedang
6,06
9,09
62,12
Tinggi
93,94
90,91
37,88
Jumlah
100,00
100,00
100,00
Indikator
0-5
0-5
4,09
4,12
Tingkat
Persepsi
(%)
81,82
82,42
0-6
3,71
61,87
0-5
4,14
82,73
0-6
3,97
66,16
0-4
2,50
62,50
Interval Skor
Skor
Rerata
72,92
0-32
3,76
Jumlah
(Orang)
Persentase
(%)
No
Kategori Persepsi
Rendah
1,52
Tinggi
65
98,48
Uji Statistik
Zhitung : 0,694
66
100,00
Ztabel : -1,281
Zhitung > Ztabel: Ho tidak diterima, Ha diterima
Lebih dari 50 % penyuluh pertanian
memiliki persepsi tinggi terhadap
pelaksanaan program swasembada
pangan melalui UPSUS PAJALE di
Kabupaten Sleman
Ket
NS
NS
*
*
NS
NS
*
NS
*
Variabel
Koefisien
Regresi (B)
1
Pengalaman
0,029
2
Pengetahuan
0,052
3
Ekspektasi
0,537
4
Manfaat
0,082
Konstanta
6,471
R square
0,543
Adjusted square
0,513
Fhitung
18,126
Ftabel
3,789
Keterangan: *signifikan pada taraf 10%
T Hitung
Sig
1,914
1,931
5,849
1,828
0,060
0,058
0,000
0,072
Ket
*
*
*
*
Y= 6,471 + 0,029 X3
Y= 6,471+ 0,052 X4
Y= 6,471 + 0,537 X7
Y= 6,471+0,082 X9
KESIMPULAN
1.
Pelaksanaan UPSUS PAJALE Kabupaten Sleman 2015 dapat berjalan sesuai dengan
perencanaan. Realisasi produksi komoditas padi dan jagung melebihi dari target yang
ditetapkan sebelumnya. Produksi padi mencapai 317.935 ton/GKG atau 117,52% dari target,
produksi jagung mencapai 37.221 ton/pipilan kering atau 117,02 dari target, dan produksi
kedelai hanya mencapai 209 ton atau 25,21% dari target.
2.
Sesuai dengan hasil uji proporsi lebih dari 50% penyuluh pertanian memiliki persepsi yang
tinggi terhadap pelaksanaan program swasembada pangan melalui UPSUS PAJALE di
Kabupaten Sleman. Indikator terendah ialah kerjasama penyuluh dengan Babinsa dan
mahasiswa pendamping, sedangkan indikator tertinggi ialah manfaat UPSUS PAJALE bagi
petani.
3.Faktor yang berpengaruh signifikan secara positif pada persepsi penyuluh pertanian lapangan terhadap
program swasembada pangan melalui UPSUS PAJALE di Kabupaten Sleman adalah pengalaman,
pengetahuan, ekspektasi, dan manfaat.
a. Semakin tinggi pengalaman, maka semakin tinggi persepsi penyuluh pertanian.
b. Semakin tinggi pengetahuan, maka semakin tinggi persepsi penyuluh pertanian. Indikator
pengetahuan yang rendah terkait dengan pengetahuan terkait kegiatan UPSUS dan pengetahuan
mengenai GP-PTT. Indikator yang tertinggi ialah pengetahuan terkait RJIT.
c. Semakin tinggi ekspektasi, maka semakin tinggi persepsi penyuluh pertanian. Indikator ekspektasi
yang termasuk rendah ialah ekspektasi terkait UPSUS PAJALE dapat mengurangi impor padi,
jagung, dan kedelai serta ekspektasi swasembada pangan. Indikator ekspektasi yang tinggi ialah
ekspektasi terkait UPSUS PAJALE dapat meningkatkan produksi padi, jagung, dan kedelai.
d. Semakin tinggi manfaat, maka semakin tinggi persepsi penyuluh pertanian. Indikator dengan capaian
rendah ialah manfaat mahasiswa dalam pelaksanaan tugas sebagai penyuluh, sedangkan indikator
capaian tertinggi terkait dengan kegiatan UPSUS PAJALE dapat meningkatkan keterampilan
penyuluh pertanian.
SARAN
1. Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Sleman khususnya Bidang Tanaman
Pangan dan Hortikultura serta Bidang Ketahanan Pangan dan Penyuluhan mendorong
tercapainya target produksi kedelai di Kabupaten Sleman melalui pemberian paket bantuan
saprodi dan penyuluh pertanian pendampingan secara intensif kepada petani kedelai.
2. Peningkatan persepsi penyuluh pertanian lapangan terhadap program swasembada pangan
melalui UPSUS PAJALE dapat dilakukan melalui peningkatan koordinasi antara penyuluh
pertanian dengan Babinsa, hal itu dapat dilakukan dengan menjalin kesepakatan dan menjaga
komunikasi.
3. Faktor yang berpengaruh signifikan secara positif pada persepsi penyuluh pertanian lapangan terhadap
program swasembada pangan melalui UPSUS PAJALE di Kabupaten Sleman dapat ditingkatkan melalui:
a. Meningkatkan pengetahuan penyuluh pertanian mengenai kegiatan-kegiatan UPSUS PAJALE. Kegiatankegiatan yang berkaitan dengan UPSUS PAJALE perlu dilakukan sosialisasi.
b. Kementerian Pertanian, Badan Pusat Statistik, dan Dinas Pertanian memberikan informasi terbaru terkait
perkembangan produksi padi, jagung, kedelai sehingga penyuluh pertanian memiliki ekspektasi terkait UPSUS
PAJALE dapat mengurangi impor padi, jagung, dan kedelai serta ekspektasi swasembada pangan.
c. Meningkatkan peran mahasiswa pendamping UPSUS PAJALE dalam membantu pelaksanaan tugas penyuluh
pertanian. Mahasiswa pendamping didorong untuk aktif dalam menjalankan tupoksi dan diperlukan
pengawasan dari dosen pembimbing.
4. Perluasan cakupan program swasembada pangan melalui UPSUS PAJALE perlu dilakukan
sehingga seluruh petani di Kabupaten Sleman merasakan manfaat UPSUS PAJALE.
5. Peningkatan kinerja penyuluh pertanian perlu dibarengi dengan peningkatan biaya operasional
penyuluh.
TERIMAK ASIH
C E R TA M E N E R G O S U M !