Anda di halaman 1dari 30

Materi English USM STAN

Either dan Neither Dalam Negative Agreement


Either berarti salah satu dari keduanya sedangkan neither (not either) berarti tidak dari keduanya. Jadi arti
dari either berkebalikan dengan neither. Nah neither dan either bisa digunakan dalam negative agreement
atau menggunakan kata or dan nor. Itu semua tergantung dari konteks kalimatnya. Nah sekarang kita akan
mulai mempelajari bagaimana menggunakan either dan neither di dalam sebuah kalimat
Seperti yang telah dijelaskan tadi bahwa either dan neither dapat digunakan dalam sebuah negative
agreement. Sebenarnya fungsi dari either dan neither dalam konteks ini mirip seprti so dan too. Hanya
saja so dan too untuk kalimat positif sedangkan either dan neither untuk kalimat negatif. Untuk lebih
jelasnya perhatikan pola kalimat berikut:

I dont do my homework.

Sally doesnt do her homework.


Nah dua kalimat di atas dapat dijadikan satu kalimat dengan menggunakan either dan neither.
Kalimatnya akan menjadi:
o

I dont do my homework and Sally doesnt either.

I dont do my homework and neither Sally does.

I cant finish my Spanish homework.

Joe cant finish his Spanish homework.

Kedua kalimat ini juga dapat dijadikan satu kalimat sehingga menjadi:
o

I cant finish my Spanish homework and Joe cant either.

I cant finish my Spanish homework and neither Joe can.

Dari dua contoh di atas dapat kita buat formulanya untuk negative agreement:
o

Subjek + aux/modal + not + Verb + and + Subjek + aux/modal +not + either

Subjek + aux/modal +not +Verb +and + neither + Subjek + aux/modal

Nah itu adalah penggunaan either dan neither dalam negative agreement.
Either or dan neither nor

Nah dalam bentuk seperti ini either dan neither berfungsi sebagai correlative conjunction. Kata
kerja yang mengikuti either or atau neither nor ditentukan dari subjek yang mengikutinya. Jika
subjeknya singular maka kata kerjanya singular. Begitu juga jika subjeknya plural maka kata
kerjanya plural. Berikut ini adalah formulanya:
o

Either + noun + or + plural noun + plural verb

Neither + noun + nor + plural noun + plural verb

Either + noun + or + singular noun + singular verb

Neither + noun + nor + singular noun + singular verb

Penggunaannya dalam kalimat akan menjadi seperti berikut:


Either Sally or her friends are Junior High School students.
Kalimat ini artinya bahwa Sally atau teman-temannya Sally adalah murid SMP. Menggunakan
are karena diikuti subjek plural yaitu her friends.
Neither Thomas nor his friends do not come to the party.
Kalimat ini artinya bahwa tidak Thomas dan tidak juga teman-temannya akan datang ke pesta.
Menggunakan do karena diikuti oleh subjek plural yaitu his friends.
Either Rika or Mia forgets to bring dictionary.
Kalimat ini memiliki arti bahwa Rika atau Mia lupa membawa kamus. Kalimat ini menggunakan
kata kerja singular karena diikuti oleh subjek singular yaitu Mia.
Neither Riko nor Ahmad comes to school late.
Kalimat ini memiliki arti bahwa tidak Riko dan tidak juga Ahmad datang ke sekolah terlambat.
Kalimat ini menggunakan kata kerja singular karena diikuti oleh subjek singular yaitu Ahmad.
Nah itu tadi adalah penjelasan penggunaan either dan neither. Mudah-mudahan penjelasan di atas
dapat memperjelas pemahaman anda mengenai either dan neither.

Conditional Sentence
Conditional Sentence (=Kalimat pengandaian) adalah kalimat yang digunakan untuk menyatakan sesuatu
yang mungkin terjadi atau mungkin tidak terjadi seperti yang diharapkan. Kalimat pengandaian terdiri
atas dua bagian, yaitu man clause (induk kalimat) dan if clause (anak kalimat). Dalam if clause
terkandung syarat-syarat yang harus dipenuhi agar keadaan seperti terkandung dalam main clause dapat
terwujud. Oleh karena itu, conditional sentences disebut juga kalimat bersyarat. Conditional Sentences
atau kalimat pengandaian terdiri dari dua jenis yaitu real conditional (nyata) dan unreal/ contrary to fact
(tidak nyata).
Conditional sentences pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. digunakannya kata if dalam anak kalimat (subordinate clause). Karena clause ini diawali oleh if maka
disebut if clause.
b. digunakannya modal auxiliary, seperti will, can, may, must, would, could, might, etc. pada pokok
kalimat (main clause).
Ada beberapa tipe Conditional Sentence, yaitu:
1. Type I: Future Conditional
2. Type II: Present Conditional
3. Type III: Past Conditional
1. Type I: Future Conditional

Kalimat ini mengungkapkan kejadian yang diharapkan akan terjadi di masa yang akan datang dan
memiliki kemungkinan untuk terjadi. (probable condition)
Pola kalimat:
If + S + Verb (present), S + future tense
atau
subjek + future tense, if + subjek + future tense
Contoh:
1. If she comes, I will give her the message.
2. If you study hard, you will pass the final exam.
3. If she wins the competition, they will give her a gold medal.
4. He will not go to the picnic, if it rains.
5.

If we arrive late, she will be angry with us.

2. Type II: Present Conditional


Kalimat ini menyatakan peristiwa yang diharapkan terjadi sekarang tetapi tidak terjadi. (Improbable
condition)
Pola kalimat:
If + S + Verb 2 / were + S + would + Verb1
If + S + V2, Subject + Past Future
Contoh:
1. If she visited me, I would give her money.
2.
3.
4.
5.

If I had enough time, I would go fishing.


If you were a sugar, I would be a ant.
If Natasha Rizky were my girlfriend, I would be the happiest boy in the world.
If he smokes less, he wouldnt cough so much.

Catatan:

Pada tipe ini, to be untuk semua subyek pada IF clause adalah WERE.
3. Type III : Past Conditional
Kalimat ini menyatakan peristiwa yang diharapkan terjadi di waktu lampau, tetapi tidak terjadi.
(impossible condition)
Pola kalimat:
If + S + Past Perfect +, S + Past perfect future + Verb 3
Subject + Past perfect future, if + Subjek + Past Perfect + V3
Contoh:
1. If he had studied hard, he would have passed the final exam.
2. If the team had played well, it would have won the competition.
3. If Alter Bridge had been here, I would have been very happy.
4. If you had come to my house, you would have met me.
5. If I had known her number, i would have called her.

CAUSATIVE
Causative digunakan ketika kita menginginkan seseorang untuk melakukan
sesuatu untuk kita atau kita menginginkan sesuatu tersebut terselesaikan untuk
kita. Ada dua jenis bentuk causative, yakni active causative dan passive
causative.
Rumus dan Contoh Penggunaan Causative
1.

Active Causative (Subject menyebabkan object melakukan sesuatu)

Subject + (have - had/make - made/let/help) + Object (person/


orang) + Verb 1
Contoh:
She had John clean this room.
(Artinya: Dia menyuruh/meminta John membersihkan ruangan ini)
They make us help them every morning.
My mother has my uncle kill the dog.
Subject + (ask/get - got/allow) + Object (person/ orang) + to +
Verb 1
Contoh:
She got John to clean this room.
(Artinya: Dia menyuruh/meminta John membersihkan ruangan ini)
We got the boy to repair the car yesterday.
They ask me to send the letter.
CATATAN:
Pada kalimat Active Causative, Object-nya adalah orang dan
menggunakan kata kerja bentuk pertama (VERB 1).

2.
Passive Causative (Subject menginginkan object diselesaikan oleh
seseorang)
Subject + (have - had/get - got) + Object (thing/ benda) + Verb 3
Contoh:
She got this room cleaned.
(Artinya: Dia menyuruh/meminta ruangan ini dibersihkan)
My father had the car painted in the garage.
We have our clothes cleaned at the dry-cleaned.
CATATAN:
Pada kalimat Passive Causative, Object-nya adalah benda dan
menggunakan kata kerja bentuk ketiga (VERB 3).
GERUND
Pengertian Gerund
Gerund adalah kata kerja (Verb) yang digunakan tetapi fungsinya berubah sebagai kata benda (Noun).
atau dapat juga dikatakan bahwa gerund adalah kata kerja yang dibendakan (Verbal Noun).
Bentuk dari Gerund adalah: VERB 1 + ING
Contohnya: swimming, shopping, talking, playing, sleeping, eating, etc.
Fungsi dan Contoh Gerund
1.

Menggunakan Gerund sebagai subject

Apabila Gerund sebagai Subject, maka Gerund dapat berdiri sendiri atau berbentuk sebagai frase.
Contoh:
Playing football is my hobby.
Bentuk dari kata playing pada kalimat di atas adalah sebagai Gerund, yang
berfungsi sebagai kata benda (Noun).
2.

Menggunakan Gerund sebagai object

Ada dua kemungkinan jika Gerund digunakan sebagai Object, yakni Object of Preposition (Object Kata
Depan) dan Object of Verb (Object Kata Kerja).

Menggunakan Gerund Sebagai Object of Preposition (Object Preposisi)

Formula: Preposition + Gerund (Verb + Ing)


Contoh:
We talk about going to Bali for our vacation.

She is not interesting in looking for a new job.


Thank you for helping me carry the bag.
You Should take advantage of living here.
The rain prevented us from completing the work.
We will be happy by listening the music.
Billy is not used to wearing a suit and tie everyday.
Beberapa preposisi (preposition) lazim yang sering diikuti oleh Gerund adalah: about,
in, for, of, without, from, by, dan to.
CATATAN:
Untuk preposisi to, boleh diikuti Gerund jika fungsinya memang sebagai presposisi,
bukan bentuk dari infinitif.
Contohnya:
Im used to sleeping with the window open.
Im accustomed to sleeping with the window open.
I look forward to going home next month.

Menggunakan Gerund Sebagai Object of Verb (Object Kata Kerja)

Formula: VERB + Gerund (Verb + Ing)


Kata kerja (VERB) yang lazim diikuti oleh Gerund adalah sebagai berikut:

Enjoy
quit (give up)
Appreciate
finish (get through)
Mind
Delay
Stop
suggest
Contoh:
I go shopping with my friends.
I enjoy playing tennis.
Brian quit smoking.
Brian give up smoking.
3.

VERB + GERUND
go
postpone (put off)
mention
avoid

consider (think about)


discuss (talk about)
keep (keep on)

Gerund sebagai kata majemuk (Compound Noun) yang mengandung arti alat

Contoh:
Swiming Pool, Swimming Suit, Shopping Centre, Drawing Book, Sewing Machine, Washing Machine,
Writing Paper, Dinning Table, Shopping Bag, Racing Car, Waiting Room, Dinning Room, Living Room,
Surfing Board, etc.
4.

Gerund digunakan untuk membuat suatu larangan atau peringatan yang singkat

Contoh:
No smoking, no spitting, no parking, warning, etc.

TO INFINITIVE
nfinitives adalah bentuk dasar dari verbs. Dalam bahasa inggris, penulisan infinitives biasanya diawali
dengan to. Misalnya: to read, to walk, to give, dan seterusnya. Meskipun pada umumnya infinitive
diawali dengan to, akan tetapi ada beberapa infinitive tanpa to, biasanya disebut dengan bare
infinitive. Contoh: Help me open the window.
Beberapa verb (kata kerja) lazim yang dapat diikuti oleh infinitives adalah sebagai berikut:
hope to, plan to, advise to, command to, compel to, encourage to, intend to, decide to, promise to, agree
to, offer to, refuse to, seem to, appear to, pretend to, ask to, expect to, would like to, want to, need to,
forbid to, force to, beg to, instruct to, invite to, order to, etc.
Untuk lebih jelasnya, silahkan perhatikan rumus penggunaan to infinitive di bawah ini.
Subject + Verb + to infinitive
Contoh kalimat:
I want to study English. (Saya ingin belajar bahasa inggris)
He refused to go. (Ia menolak pergi)
I hope to see you again. (Saya berharap bertemu kamu lagi)
The driver was ordered to stop. (Pengemudi itu diperintahkan untuk berhenti)
I expect to pass the test. (Saya berharap lolos tes)
Were going out for dinner. Would you like to join us?
(Kita akan pergi keluar untuk makan malam. Maukah kamu bergabung dengan kita?)
Jenny offered to lend me a little money.
(Jenny menawarkan meminjamkan sedikit uang kepada saya)
Mrs. Allen promised to come tomorrow.
(Nyonya Allen berjanji untuk datang kemarin)
Lucy pretended to know the answer to my question.
(Lucy berpura-pura mengetahui jawaban dari pertanyaan saya)
Residents are not allowed to bring pets in my apartment.

(Penduduk tidak diijinkan untuk membawa binatang peliharaan di apartemen saya)

CATATAN:
Kata intend biasanya diikuti oleh infinitives, contohnya: I intend to go to the meeting. Tetapi terkadang
kata intend bisa diikuti oleh gerund, contohnya: I intend going to the meeting. Keduanya tidak
memiliki perbedaan arti (memilki arti yang sama).
Diantara verbs di atas ada yang langsung diikuti oleh infinitive dan ada juga yang didahului oleh object
(nouns/ pronouns). Sedangkan beberapa verb (kata kerja) lazim yang didahului object (nouns/ pronouns)
kemudian diikuti oleh infinitives adalah sebagai berikut:
tell someone to, advise someone to, encourage someone to, remind someone to, invite someone to, permit
someone to, allow someone to, warn someone to, require someone to, order someone to, force someone
to, ask someone to, expect someone to, would like someone to, want someone to, need someone to, etc.
Untuk lebih jelasnya, silahkan perhatikan rumus penggunaan to infinitive di bawah ini.
Subject + Verb + Object (nouns/ Pronouns) + to infinitive
Contoh kalimat:
I want you to study English, now.
(Saya ingin kamu belajar bahasa inggris, sekarang)
The doctor advised him to stop smoking.
(Dokter menasehatinya untuk berhenti merokok)
The police ordered the driver to stop.
(Polisi memerintahkan pengemudi itu berhenti)
He advised me to buy a new house.
(Dia menganjurkan saya membeli rumah baru)
I expect Marry to pass the test.
(Saya berharap Marry lolos tes)
The teacher reminded the students to do their homework.
(Guru itu mengingatkan siswa-siswa untuk mengerjakan PR nya.)
My boss expects me to finish the work as soon as possible.
(Bos saya mengharapkan saya menyelesaikan pekerjaan sesegera mungkin)
Her wife forces him to buy a new car.
(Istrinya memaksa dia membeli mobil yang baru)
Someone asked me to bring this package.
(Seseorang menyuruh saya membawa paket ini)
My father needs the doctor to examine his condition.
(Ayah saya membutuhkan dokter untuk memeriksa kondisinya)
CATATAN:
Perlu diingat bahwa bentuk kata infinitive ini tidak bisa ditambah s, -es, -ed, atau ing.

SUBJUNCTIVE

Subjunctive adalah kata kerja yang digunakan untuk membayangkan akibat dari sesuatu yang tidak ada
atau tidak terjadi, yang dapat berupa wish (harapan), requirements (kebutuhan), dan suggestion (saran).
Atau dengan kata lain, makna kalimat subjunctive ini selalu berlawanan dengan kenyataan atau fakta.
Kata-kata yang digunakan dalam subjunctive adalah wish (menginginkan/ mengharapkan), as if/ as
though (seolah-olah), would rather (lebih suka), if only (seandainya/ jika saja).
Fungsi Subjunctive
As if/ as though digunakan untuk menyatakan keadaan yang tidak benar kenyataan atau
faktanya.
Wish, would rather, dan if only digunakan untuk menyatakan suatu harapan atau
keinginan.
Rumus Penggunaan Subjunctive
1.

Future Subjunctive

Future Subjunctive digunakan sebagai kalimat pengandaian yang mengacu pada masa yang akan datang,
jadi faktanya juga dalam bentuk Simple Future Tense.
Wish

Subject (1) + wish + Subject (2) + Could / Would + Verb 1

Contoh:
I wish you would come to the party tonight.
(Artinya: Saya berharap kamu akan datang ke pesta nanti malam.)

(Faktanya: He will not come to the party tonight)


CATATAN
Walaupun jarang digunakan, tetapi Future Subjunctive terkadang masih sering kita jumpai, jadi lebih baik
kita mengenalinya juga. Sebagai gantinya bisa menggunakan Present Subjunctive.
2.

Present Subjunctive

Present Subjunctive digunakan sebagai kalimat pengandaian yang mengacu pada masa sekarang, jadi
faktanya juga dalam bentuk Simple Present Tense.
Wish
As
if
/As
though
Would rather
If only

Subject (1) + wish + Subject (2) + Verb 2 / were


Subject (1) + Verb 1 + as if + Subject (2) + Verb2 / were
Subject (1) + would rather + Subject (2) + Verb 2 / were
If only + Subject + Verb 2

CATATAN
Pada bentuk Present Subjunctive, kata kerja yang digunakan adalah bentuk ke-2 (VERB 2), dan jika harus
menggunakan to be, harus menggunakan were untuk semua jenis Subject.
Contoh:
I wish you visited me.
(Artinya: Saya berharap kamu mengunjungi saya.)
(Faktanya: You dont visit me.)
The girl dresses as if it were summer now.
(Artinya: Perempuan itu berpakaian seolah-olah sekarang musim panas.)
(Faktanya: it is not summer now.)
Shelly would rather he told the truth.
(Artinya: Shelly lebih suka dia mengatakan yang sebenarnya.)
(Faktanya: He doesnt tell the truth.)
If only she knew.
(Artinya: Seandainya dia tau.)
(Faktanya: She doesnt know.)
3.

Past Subjunctive

Past Subjunctive digunakan sebagai kalimat pengandaian yang mengacu pada masa lampau, jadi faktanya
juga dalam bentuk Simple Past Tense.
Wish
As if /As though
Would rather
If only

Subject (1) + wished + Subject (2) + Had + Verb 3 / been


Subject (1) + Verb 2 + as if + Had + Verb 3 / been
Subject (1) + would rather + Subject 2 + Had + Verb 3 / been
If only + Subject + Had + Verb 3 / been

Contoh:
She wished (that) she had had more time last night.
(Artinya: Dia berharap bahwa dia punya waktu lebih kemarin malam.)
(Faktanya: She didnt have more time last night.)
Jeff looked as though he had seen a ghost.
(Artinya: Jeff terlihat seolah-olah dia telah melihat hantu.)
(Faktanya: He didnt see a ghost.)
I would rather he had been here.
(Artinya: Saya lebih suka dia sudah berada disini.)
(Faktanya: He was not here.)
If only Rachel had not been at home last night
(Artinya: Seandainya Rachel sudah tidak ada di rumah kemarin malam.)
(Faktanya: Rachel was at home last night.)

PASSIVE VOICE

Passive Voice (Kalimat Pasif) adalah kalimat yang subject-nya dikenai suatu pekerjaan atau menderita
suatu. Dengan kata lain subject kalimat tersebut menjadi sasaran kegiatan yang dinyatakan oleh kata
kerja. Dalam bahasa indonesia ciri-ciri kalimat pasif adalah kata kerjanya yang berawalan dengan di-
dan beberapa lagi memiliki awalan ter- (tergantung pada konteks kalimat).
Active Voice (Kalimat Aktif) adalah kalimat yang subject-nya berbuat sesuatau atau melakukan suatu
pekerjaan. Dalam bahasa indonesia ciri-ciri kalimat aktif adalah kata kerjanya selalu berawalan me-
dan beberapa lagi memiliki awalan ber-.
Bentuk dari Passive Voice (kalimat pasif) adalah : TO BE / BE + VERB 3
Dalam bentuk kalimat pasif, biasanya diikuti dengan frase by.
Contoh Passive Voice (Kalimat Passive)
ACTIVE:
PASSIVE:

Jane helps Tina. (Artinya: Jane menolong Tina)


Tina is helped by Jane. (Artinya: Tina ditolong oleh Jane)

Pada kalimat pasif, Object dari kalimat aktif (Tina) berubah menjadi Subject.
Merubah Active Voice (Kalimat Aktif) ke dalam bentuk Passive Voice (Kalimat Pasif)
Tenses
Simple Present
Present Progressive
Present Perfect
Simple Past

ACTIVE
Jane helps Tina.
Jane is helping Tina.
Jane has helped Tina.
Jane helped Tina.

PASSIVE
Tina is helped by Jane.
Tina is being helped by Jane.
Tina has been helped by Jane.
Tina was helped by Jane.

Past Progressive
Past Perfect
Simple Future
To Be Going To
Future Perfect

Jane was helping Tina.


Jane had helped Tina.
Jane will help Tina.
Jane is going to help Tina.
Jane will have helped Tina.

Tina was being helped by Jane.


Tina had been helped by Jane.
Tina will be helped by Jane.
Tina is going to be helped by Jane.
Tina will have been helped by
Jane.

(Bentuk Progressive/ Continuous dari Present Perfect, Past Perfect, Future, dan Future Perfect sangat
jarang digunakan dalam bentuk kalimat pasif)
Object Tak Langsung Sebagai Subject Pasif
Contoh:
ACTIVE:
PASSIVE:
ACTIVE:
PASSIVE:

Someone gave Mrs. Grim an award.


Mrs. Grim was given an award by someone.
Someone gave an award to Mrs. Grim.
An award was given to Mrs. Grim.

Direct Object (Object Langsung): Sesuatu.


Indirect Object (Object tak langsung): yang menerima sesuatu.
Contoh 4 kalimat di atas semuanya mempunyai makna yang sama.
Mrs. Grim: sebagai object tak langsung (Indirect Object), dan an award: sebagai
object langsung (Direct Object).
Baik Object langsung ataupun Object tak langsung bisa menjadi Subject dalam bentuk
kalimat pasif.
CATATAN: Ketika object langsung menjadi subject, frase to biasanya digunakan
didepan atau sebelum object tak langsung (lihat contoh kalimat ke 4).

INDIRECT SPEECH
Indirect Speech (Percakapan Tidak Langsung) adalah bentuk percakapan yang mengarahkan untuk
menggunakan noun clause (anak kalimat yang berfungsi sebagai noun atau kata benda) untuk melaporkan
apa yang telah dikatakan oleh seseorang.
Contoh Penggunaan Indirect Speech (Kalimat Tidak Langsung)
Direct Speech (Kalimat Langsung)

Indirect Speech (Kalimat Tidak Langsung)

Simple Present Tense

Simple Past Tense

He said, I watch TV every day.


Present Progressive Tense

He said (that) he watched TV every day.


Past Progressive Tense

He said, I am watching TV every day.


Present Perfect Tense

He said he was watching TV every day.


Past Perfect Tense

He said, I have watched TV every day.


Simple Past Tense

He said he had watched TV every day.


Past Perfect Tense

He said, I watched TV every day.


Using Modal Auxiliaries

He said he had watched TV every day.


Using Modal Auxiliaries

He said, I will watch TV every day.


He said, I am going to watch TV every
day.
He said, I can watch TV every day.

He said he would watch TV every day.


He said he was going to watch TV every day.

He said, I may watch TV every day.

He said he might watch TV every day.

He said he could watch TV every day.

He said, I might watch TV every day.

He said he might watch TV every day.

He said, I must watch TV every day.

He said he had to watch TV every day.

He said, I have to watch TV every day.

He said he had to watch TV every day.

He said, I should watch TV every day.

He said he should watch TV every day.

He said, I ought to watch TV every day.

He said he ought to watch TV every day.

He said, Watch TV!


He said, Do you watch TV?

He told me to watch TV.


He asked (me) if I watched TV.

CATATAN:
Jika kata kerja pelapor (kata kerja utama dari kalimat, contoh dari kalimat di atas adalah kata:
said) dalam bentuk past (lampau), kata kerja pada anak kalimat biasanya juga akan
menggunakan bentuk past (lampau).
Ketika kata kerja pelapor menggunakan: Simple Present Tense, Present Perfect Tense atau
Simple Future Tense, kata kerja pada anak kalimat (noun clause) nya tidak berubah. Contoh:
She says, I watch TV every day.
She says (that) she watches TV every day.
She has said, I watch TV every day.
She has said that she watches TV every day.
She will say, I watch TV every day.
She will say that she watches TV every day.
Lihat tabel dibawah ini untuk mengetahui bentuk lampau dari modal auxiliaries.
Simple Present
Simple Past
Can
Could
May
Might
Must / have to
Had to
Will
Would
CATATAN: Tidak ada bentuk Past (lampau)
untuk: Should dan Ought to

PARAREL STRUCTURE
Salah satu dari fungsi conjunction adalah untuk menghubungkan kata-kata atau
frase-frase yang memiliki fungsi sama dalam tata bahasa dalam sebuah kalimat.
Fungsi ini disebut "parallel structure". Conjunctions yang digunakan dalam
rumus ini adalah: "and, but, or, nor".
CATATAN:
Secara rinci, untuk conjunction: and, but, or, nor merupakan "coordinating
conjunctions".
Untuk menyusun parallel structure, silahkan perhatikan rumus-rumus dan contoh
kalimat di bawah ini:
1. Noun + and + noun
John and his friend are coming to dinner.
2. Verb + and + verb
Sabrina raised her hand and snapped her fingers.
He is waving his arms and (is) shouting at us.
(CATATAN: Karena setelah conjunction: and, terdapat to be yang sama, yakni is.
Maka to be is tersebut boleh dihilangkan/ tidak digunakan).
3. Adjective + but + adjective
These shoes are old but comfortable.
4. Infinitive + or + infinitive
She wants to watch TV or (to) listen to some music.

(CATATAN: to yang kedua dari infinitive boleh dihilangkan/ tidak digunakan).


Satu struktur paralel (parallel structure) bisa berisi lebih dari dua bagian. Dalam
satu rangkaiannya, tanda baca koma digunakan untuk memisahkan masing-masing
unit. Tanda baca koma yang terakhir (sebelum conjunction) boleh digunakan boleh
juga tidak. Tetapi tanda baca koma tidak digunakan jika hanya ada 2 unit dalam
satu struktur paralel. Silahkan perhatikan contoh kalimat di bawah ini;
Steve, Mark, and Bent are coming to dinner.
Luna raised her hand, snapped her fingers, and asked a question.
The colors in that fabric are red, gold, black, and blue.

RELATIVE PRONOUN
Relative Pronoun adalah kata ganti yang digunakan untuk memperkenalkan Adjective Clause yang
menerangkan noun (kata benda). Bentuk dari Relative Pronoun adalah: who, which, whom, whose, dan
that.
Contoh Relative Pronouns
Adapun contoh penggunaan Relative Pronoun dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Relative
Pronoun
Who

Fungsi
Sebagai Subject

Digunakan
untuk
Menerangkan
Noun - Orang

Arti

Contoh Kalimat

Yang

The man who speaks


English every day is my
grand father.
(Artinya:
Pria
yang
berbicara bahasa inggris
setiap hari itu adalah
kakek saya.)

The Man is my grandfather.


He speaks English every day.
The man who speaks English every day is my grand father.
Who disebut sebagai Subject Pronoun (seperti penggunaan: I, he, she, etc), dan pada contoh
kalimat tabel di atas:

Who merupakan subject dari verb = speaks serta memperkenalkan Adjective Clause yang
menerangkan subject = The man.
Relative
Fungsi
Digunakan
Arti
Contoh Kalimat
Pronoun
untuk
Whom
Sebagai Object
Menerangkan
Yang
The woman whom you
Noun - Orang
kissed last night is my
sister.
(Artinya:
Perempuan
yang kamu cium tadi
malam adalah adik saya.)
The Woman is my sister.
You kissed her last night.
The woman whom you kissed last night is my sister.
Whom disebut sebagai Object Pronoun (seperti penggunaan: me, his, her, etc), dan pada contoh
kalimat di atas:
Whom merupakan object dari verb = kissed serta memperkenalkan Adjective Clause yang
menerangkan subject = The woman.
Relative
Fungsi
Digunakan
Arti
Contoh Kalimat
Pronoun
untuk
Which
Subject / Object
Menerangkan
Yang
The movie which we saw
Noun - Benda /
last night was very good.
Binatang
(Artinya: Film yang kita
lihat tadi malam sangat
bagus.)
The movie was very good.
We saw it last night.
The movie which we saw last night was very good.
(which digunakan karena mewakili the movie = it = kata benda)
Pada contoh kalimat di atas:
Which merupakan object dari verb = saw serta memperkenalkan Adjective Clause yang
menerangkan subject = The movie.
Relative
Fungsi
Digunakan
Arti
Contoh Kalimat
Pronoun
untuk
Whose
Kepemilikan
Menerangkan
Yang - nya I know the man whose
Noun - Orang
bicycle was stolen.
(Artinya: Saya kenal
dengan
pria
yang
sepedanya dicuri.)
I know the man.
His bicycle was stolen.
I know the man whose bicycle was stolen.

Whose digunakan untuk menunjukkan kepemilikan. Whose juga mempunyai arti yang sama
seperti layaknya penggunaan my, our, their, etc.
His bicycle = whose bicycle
Relative
Fungsi
Pronoun
That
Subject / Object

Digunakan
untuk
Menerangkan
Noun Orang,
Benda, dan
Binatang

Arti

Contoh Kalimat

Yang

The car that I bought 3


years ago has been
stolen by my own
brother.
(Artinya: Mobil yang
saya beli 3 tahun yang
lalu telah dicuri oleh adik
saya sendiri.)
I thanked the woman that
helped me.
(Artinya: Saya berterima
kasih kepada wanita yang
menolong saya.)

The car has been stolen by my own brother.


I bought it 3 years ago.
The car that I bought 3 years ago has been stolen by my own brother.
Pada contoh kalimat di atas:
That merupakan object dari verb = bought serta memperkenalkan Adjective Clause yang
menerangkan subject = The car.
I thanked woman.
She helped me.
I thanked the woman that helped me
Pada contoh kalimat di atas:
That merupakan subject dari verb= helped serta memperkenalkan Adjective Clause yang
menerangkan subject = The woman.
CATATAN
Dalam percakapan sehari-hari:
Sebagai Subject Pronoun, who lebih umum digunakan daripada that.
Sebagai Subject Pronoun, that lebih umum digunakan daripada which.
Dalam percakapan yang sangat formal, prepositions digunakan sebelum adjective clause. Contohnya:
She is the woman
I told you about her
She is the woman about whom I told you.

Biasanya dalam percakapan sehari-hari, prepositions digunakan setelah subject dan verb (kata kerja) dari
adjective clause. Contohnya:
The music was good
We listened to it last night
The music which we listened to last night was good.
The music that we listened to last night was good.
Jika prepositions berada diawal dari adjective clause, hanya whom atau which yang boleh digunakan.
Prepositions tidak pernah langsung diikuti dengan that atau who.

Perbedaan though, although, eventhough, inspite of dan despite


even though, though, despite, although, in spite of mempunyai arti sama, yaitu meskipun / meski. tetapi
penggunaanya dalam sebuah kalimat terdapat perbedaan.
although, though and even though adalah konjungsi atau kata hubung, sedangkan in spite of and despite
adalah kata depan. jadi penggunaanya:
in spite of + noun/kata benda
despite + noun/kata benda
although + klausa
though + klausa
even though + klausa
even though, though, although
POLA= even though / though / although + klausa
klausa merupakan anak kalimat yang 'memenuhi' syarat sebagai kalimat (jadi minimal harus ada sebuah
subjek dan predikatnya)
Although and though sama dalam penggunaanya. Though lebih umum digunakan dalam pembicaraan
atau tulisan informal, although lebih formal tapi although dapat digunakan dalam hal yang lebih luas.
* 'Our new neighbours are quite nice, though their dog is a bit of a nuisance.'

* 'She insisted on keeping her coat on, although it was extremely warm in the house as the central heating
was on.'
* 'Although she was commended for completing the Millennium Dome project on time and within
budget, management felt that it was now time for a new person with different talents to take over.'
Eventhough digunakan untuk memberikan penekanan, atau dalam kondidi yang tertekan:
* 'I managed to get good results in my exams, even though I went out four times a week when I was
supposed to be revising.'
beberapa Tips untuk membedakan (tapi ga selalu)
Even though -- ketika kondisi yang ada negatif, tapi hasilnya positif
eg -- Even though Ram hadn't studied, he passed the exam.
Although -- ketika kondisi yang ada positif, namun hasilnya negatif
eg -- Although Ram had studied very hard, he did not score well.
despite dan inspite of
POLA= despite / inspite of + noun
ingat, tidak ada 'despite of' yang ada hanya despite atau inspite of, jadi kalo ada soal yang memberikan
option despite of, maka pasti salah
despite digunakan dalam bahasa yang lebih formal dari in spite of. tetapi pada dasarnya perbedaan dalam
penggunaanya sangat kecil (saya tidak pernah ketemu soal yang pilihan jawabannya memilih antara 2
kata tersebut, pasti salah satu aja):
* 'Despite the appalling weather, they succeeded in walking to the top of Ben Nevis.'
* 'They decided to get married in spite of the huge differences in their ages.'
kesimpulan: despite and although: arti sama, beda penggunaan. bandingkan:
* 'Although it was raining heavily, we finished the game of football.'
* 'We finished the game of football in spite of the heavy rain.'
* 'Despite his strong Welsh accent, we understood most of what he was saying.'
* 'Even though he had a strong Welsh accent, we understood most of what he was saying.'
tambahan
meski despite and in spite of normalnya digunakan sebagai kata depan, tapi ketiganya dapat juga
digunakan dalam adverbial dengan -ing, seperti:
* 'I managed to pass my exams, despite going out four times a week during the revision period.'
* 'In spite of feeling terribly sick, I went to work every day that week.'
* 'Despite being severely handicapped, he managed to complete the race.'

"
Contoh Expressing Necessity (Mengekspresikan Kebutuhan) menggunakan
"Must, Have to, dan Have Got to"
All applicants must take an entrance exam.
All applicants have to take an entrance exam.
(Makna: sangat dibutuhkan untuk semua pelamar untuk mengikuti ujian masuk. Tidak ada pilihan lain.
Ujian masuk tersebut diperlukan).
Pada penggunaan Must dan Have to, keduanya untuk mengekspresikan kebutuhan atau
keperluan.
Contoh:
I'm looking for Nicole. I have to talk to her about our launch date tomorrow. I can't meet her for launch
because I have to go to a business meeting at 2:00.
Dalam pernyataan kebutuhan sehari hari, Have to lebih sering/ umum digunakan
daripada must. Must biasanya memiliki makna yang lebih kuat daripada have to dan
dapat mengindikasikan suatu keadaan yang darurat atau kepentingan yang sangat
mendesak.
Where's Nicole ? I must talk to her right away. I have an urgent message for her.

(Pada Kalimat di atas, si pembicara dengan benar-benar mengatakan bahwa, "Ini sangat penting!")
Contoh:
I have got to go now. I have a class in ten minutes.
He has to go to now. I have a class in ten minutes.
Have got to juga bisa digunakan untuk mengekspresikan suatu kebutuhan. Have got to
dan have to memiliki arti yang sama.
Have got to digunakan dalam pembicaraan yang tidak formal.
Sedangkan have to, bisa digunakan baik dalam pembicaraan yang formal atau tidak
formal.
Have to/ Have got to/ Must digunakan dalam mengekspresikan kebutuhan untuk masa
sekarang (present) atau masa akan datang (future).
Contoh: I have to/ have got to/ must study tonight.
Had to digunakan untuk mengekspresikan kebutuhan di masa lampau (past).
Contoh: I had to study last night.
Gagasan tentang kebutuhan di masa lampau dapat diekspresikan dengan had to. Tidak
ada bentuk lampau (past) untuk must (ketika bermakna suatu kebutuhan) atau have got
to.

Giving Suggestion (memberikan saran)


Could dapat digunakan untuk memberikan saran kepada orang lain.
Contoh Kasus:
What should we do tomorrow?
Contoh saran yang dapat diberikan:
We could go on a picnic.
We could go to Nicole's party.
Could dapat juga digunakan untuk memberikan tawaran atau kemungkinan kepada
orang lain.
Contoh kasus:
I'm having trouble in math class
Contoh saran yang dapat diberikan:
You could talk to your teacher.
You could ask Michelle to help you with your math lessons. Or I
could try to help you.
Giving Suggestion (memberikan saran) dengan menggunakan "Lets, Why
Dont, Shall I/ We"
Let's berasal dari kata let us, yang berarti: "I have a suggestion for us"/ "Saya
punya suatu saran untuk kita". Penggunaan Let's selalu diikuti dengan kata kerja
bentuk pertama (VERB 1).
Rumus pada kalimat negatif: Let's + NOT + VERB 1

Contoh:
Let's go to a movie.
Let's not go to a movie. Let's stay home
instead.
Why don't adalah suatu ungkapan yang paling utama dalam bahasa Inggris untuk
memberikan saran dengan ramah.
Contoh:
Why don't we go to a movie?
(Pada konteks kalimat diatas, "Why don't we go = Let's go")
Why don't you come around seven
(Pada konteks kalimat diatas, artinya: Saya menyarankan kamu untuk
datang sekitar pukul 7)
Ketika shall digunakan dengan Subjek "I" atau "We" dalam suatu kata tanya,
biasanya si pembicara sedang memberikan saran dan bertanya kepada orang lain
apakah mereka setuju dengan saran yang diberikan.
Terkadang "shall we?" digunakan pada question tag setelah kata let's. secara
tidak formal, menggunakan kata "okay"? sebagai tag question nya. untuk lebih
jelasnya, silahkan perhatikan contoh kalimat dibawah ini.
Contoh:
Shall I open the window ? Is that okay with
you?
Shall we leave at two? Is that okay?
Let's go, Shall we?
Let's go, okay?

QUESTION TAG

Question Tag adalah pertanyaan pendek yang ada di akhir kalimat. Dalam bahasa Indonesia, mungkin
kita sering mendengar orang berkata, kamu terlambat, kan?. Nah kata "kan?" di sini disebut dengan
question tag dalam bahasa Inggris.
Pada topic ini kita akan membahas tentang:

Positive Statement

Negative Statement

Imperative Statement

1. Positive Statement
Rumus:
(+) statement, (-) tag?
a. Dengan Kata Bantu (Auxiliary)
Contoh:

You are the new secretary, aren't you? (bukan are not you?)

George can swim well, can't he?

I am going to go to the cinema with you, aren't I? (bukan amn't I)

Susie has phoned you, hasn't she?

Catatan penting:

Jika kita dapat melihat adanya kata Bantu (is, am, are, was, were, do, does, did, has, have, had,
will, would, can, could, shall, should, may, might, atau must), maka gunakan saja kata Bantu
tersebut sebagai tagnya.

Tag negative harus dibentuk dengan singkatan. Pengguaan not yang terpisah dari kata bantunya
tidak umum dalam Question tag.

Jika subjek kalimatnya I, dan kata bantunya am, maka tagnya adalah aren't I? bukan "amn't I"
sebab penyingkatan ini tidak standard dalam bahasa Inggris.

Berhati-hatilah dengan penyingkatan kata Bantu. Perhatikan contoh kalimat-kalimat berikut ini:

She's afraid to stay alone, isn't she?

She's called the police, hasn't she?

Pada kalimat pertama, she's = she is, sebab diikuti oleh kata sifat, sedangkan pada kalimat kedua she's =
she has, sebab diikuti oleh kata kerja bentuk ke-3 (Present Perfect Tense)
b. Tanpa Kata Bantu (Auxiliary)
Contoh:

They invited you to their party, didn't they?

She read the novel, didn't she?

She reads the novel, doesn't she?

Somebody knocked at the door, didn't they?

You think I will be fired, don't you?

I believe you will pass the exam, won't you?

Catatan penting:

Jika tidak ada auxiliary (kata Bantu) di dalam kalimat statement-nya, maka gunakan do, does,
atau did, tergantung dari tenses-nya.

Berhati-hati dengan kata kerja Irregular Verbs, terutama yang memiliki bentuk yang sama seperti
contoh kalimat no. 2 dan 3 di atas.

Somebody/someone, anybody/anyone, everybody/everyone, these/those dianggap menjadi


"they" dalam tagnya.

Something, anything, everything, this/that dianggap menjadi "it" dalam tagnya.

Jika statement-nya terdiri dari induk dan anak kalimat, maka tag-nya diambil dari induk
kalimatnya (contoh kalimat ke-5), kecuali jika induk kalimatnya dimulai dengan I, maka tag-nya
diambil dari anak kalimatnya (contoh kalimat ke-6). Hal ini sangat masuk akal kita, kan tidak lucu
kalau kita bertanya pada diri kita sendiri. (Saya percaya kamu akan lulus ujian, ya kan? - tetapi ya
kan-nya ditujukan pada diri sendiri)

2. Negative Statement
Negative statement jauh lebih mudah dibandingkan dengan positive statement karena kita sudah melihat
adanya kata Bantu di dalam statement-nya. Kita tinggal memindahkan kata Bantu tersebut ke dalam
tagnya.
Negative statement biasanya sering dipakai untuk meminta tolong atau meminta informasi tentang
sesuatu/seseorang.
Rumus:
(-) Statement, (+) tag
Contoh:

There isn't any news, is there?

My parents won't go to Bali with you, will they?

Nobody wants to go with you, do they?

Everybody does not bring their homework, do they?

You never come to her dormitory, do you?

Catatan penting:

Nobody, nothing dianggap negative

Nobody dianggap menjadi they dalam tagnya dan nothing dianggap menjadi it dalam tagnya.

Hati-hati jangan sampai terlena dengan kata Bantu yang nampak dalam statement-nya.
Perhatikan contoh kalimat no. 3 dan 4. Kata kerjanya seolah-olah adalah tunggal dan seharusnya
menggunakan does, namun mengapa tag-nya menggunakan do? Sebab nobody dan everybody
dianggap they dalam tag-nya.

Never, seldom, barely, little, few, dll dianggap negative (contoh kalimat no. 5)

Namun ingat, a few, dan a little dianggap positive.

3. Imperative Statement
Imperative statement biasanya digunakan untuk meminta dan menyuruh orang lain untuk mengerjakan
sesuatu. Ada juga yang berfungsi untuk melarang dan mengajak orang lain.
Tag yang digunakan adalah:

Will you, won't you, would you, could you, can you, dll yang sejenis. Penggunaannya tergantung
dari situasi kalimatnya dan tingkat kesopanan statement yang disampaikan. Misalnya kalau
meminta orang lain untuk mengerjakan sesuatu, lebih baik gunakan would you atau sejenisnya,
dan menyuruh seseorang dengan nada marah, maka can you akan lebih cocok digunakan
daripada would you.

Sedangkan untuk let's, tag yang digunakan adalah shall we?

Contoh:

Sit down, would you?

Let's do it again, shall we?

Don't disturb me, can't you?

Catatan penting:
Penggunaan tag di atas sama penggunaanya dan dapat digantikan dengan please.
Contoh:

Sit down, please?

Let's do it again, please?

Don't disturb me, please?

4. Ellipsis Question Tag


Berhati-hatilah dengan penggunaan Question tag, khususnya jika kita tidak dapat melihat adanya subjek
kalimat dalam statement-nya. Untuk itu, kita perlu memahami dan mencermati bahwa subjek kalimat
statement-nya sebenarnya ada, namun hilang (ellipsis). Perhatikan contoh kalimat-kalimat berikut ini:

Nice day, isn't it?

Difficult, aren't they?

Talking about me, aren't you?

Fine, aren't you?

Anda mungkin juga menyukai