Anda di halaman 1dari 15

AnT Coffe

Reynaldi Putradan Anca Berliana


Bani :pelayan
Aldy :kasir, keuangan
Dian:pelayan

Prolog Mungkin
AnT Coffe tempat asik buat nongkrong. Dari Family hingga tempat Meetingsantai. Tempat
yang dibuat se-santai mungkin oleh dua sahabat Reynaldi Putra dan Anca Berliana.
Dua sahabat yang memiliki rasa yang tersimpan dari mulai SMA hingga mereka merintis
bisnis Cafe. Agar mereka sering bertemu hanya sebagai Sahabat.
ini Tuan kopinya, silakan ucap manis Anca cewek cantik yang berdiri disamping meja,
memperhatikan.
iya jawab, melirik kopinya lalu kembali kelayar laptop.
liat apaan sih Rey fokus bangetalisnya naik keatas Lo lagi nonton Bokep ya?
mencondongkan kepalanya hingga kedepan layar laptop, membuat cowok yang disapa Rey
tersebut terhalang oleh kepala Anca.
minggirrr.. jawabnya menyingkirkan kepala Anca kesamping dengan tanganya.
gue lagi ngerjain keuangan Cafe Kata Rey cuek, menikmati kopi hitam yang baunya sudah
ingin dicicipi.
oh,kirain lagi nonton begituanUcap Anca nyengir, yang dibalas tatapan tajam oleh Rey.
kenapa ngga diserahin ke Aldy aja sih. Dia kan yang uda nanganin beginian kenapa lo mesti
repot? ujarnya seraya duduk dihadapan Rey.
lo aja kali yang sok repot menjentikan telunjuknya ke kening Anca, membuat Anca
mengerutkan mulutnya.
enak aja lo, gue emang repot tau! ucapnya sambil mengusap keningnya,
udah ah gue balik ke kasir dulu
hmm jawab Rey tanpa memperhatikan Anca yang berdiri akan meninggalkan Rey.
cup
tiba-tiba ciuman kecil dipipi Rey , yang reflek membuatnya menoleh ke arah Anca.

Nanti gue balik lagi! teriak Anca berlari menuju kasir.


AnT Coffe, bisnis dua sahabat Reynaldi Putra dan Anca Berliana. Bisnis yang mereka tekuni
dari lulus SMA yang memang benar-benar mereka yakini bisnis ini akan succes dikedepanya.
Dan saat ini terbukti, mereka sukses membuat AnT Coffe menjadi penuh penguunjung untuk
meeting kantor atau hanya sekedar mengobrol dengan teman lama. AnT Coffemereka anggap
seperti rumah kedua bagi mereka.
Tak jarang jika Rey dan Anca sering muncul di Cafe bahkan turun langsung untuk menyapa
pengunjung setia Cafe.

AnT Coffe 1
Dihari senin yang sibuk ini, seperti biasa Cafe terlihat ramai aku mengamati beberapa meja
yang terisi dari meja nomor 5 ;beberapa orang berpakaian kantor menggelar meeting santai
meskipun sesekali mereka terlihat serius.
Dan dimeja pojokan nomor 13 sekelompok pelajar sedang melakukan pembicaraan yang
terlihat asik, dua anak lainya bermain laptopyang tak kalah asik dari teman lainnya..
Aku penasaran apa yang sedang mereka mainkan dilaptop itu, terlihat serius sekali. Tapi
mereka tak menyentuh keyboard atau mouse-nya. Hanya headseat yang terpasang ditelinga
satu sama lain. Atau jangan-jangan mereka melihat itu.
Segera aku keluar dari meja kasir, menuju kelompok pelajar tersebut. Tunggu, ngga banget
gue tiba-tiba ngelabrak mereka kalo bener mereka liat begituan ..
Aku berfikir sejenak, ku urungkan niatku menghampiri mereka. lalu kembali ke meja kasir.
Mencari cara untuk mengintip apa yang mereka lihat dilayar laptop tersebut.
Berfikir ..
Berfikir ..
Aagghh .. aku mengacak rambutku frustasi, susah juga mencari cara untuk berpura-pura
menghampiri mereka. Kualihkan pandangku ke kiri kanan. Itu dia, kenapa ngga tanya aja
sama dodol.
Aku pergi menghampiri Rey yang menyeduh Kopi hitamnya.
Rey ucapku, dia hanya meliriku dari cangkir kopinya. Aku langsung duduk disebelahnya,
membuat Rey bergeser.
Lo tau meja nomor 13? bisikku pelan menutup dengan tanganku agar orang lain tak
mendengar, Rey menoleh kebelakang melihat meja nomo 13. amati yang lagi fokus sama
laptopnya tambahku menunjuk dengan daguku.

kenapa?
mereka lagi liat begituan
tau dari mana lo? Tanggap Rey, sambil membuka koran terbaru hari ini. Feeling aja, wajah
mereka merona gitu jelasku antusias.
suudzon aja lo, balik gih ke alam lo . sono pergi! Ucap Rey mengibaskan tanganya
mengusirku.
tunggu, gue mau mastiin nih. Bener ngga mereka liat begituan. Kasih ide dong Rey Aku
menggoyangkan lenganya , berharap dia memberiku ide.
Rey mendengus kasar haduh caa.. kasih apa gitu,hidangan penutup, cemilan kek atau
apalah
Aku menatap Rey Oh iyaa kentang gratis, kenapa ngga dari tadi. Bego ih. makasi yaa
ucapku memeluknya lalu beranjak menyiapkan kentang gratis untuk pelajar-pelajar itu.
Setelah siap, aku berlalu menuju meja nomor 13.
permisi adik-adik, berhubung hari ini hari spesial AnT Coffekalian dapat kentang gratis dari
kita ucapku, bergeser sedikit kearah dua pelajar yang aku incar tadi.
wow, makasi kak ucap mereka bersamaan, termaksud dua pemuda yang mendongakan
kepala dari layar laptopnya menatapku tapi lebih kepada kentang gratis -_Aku tersenyum menanggapi mereka Lagi liat apa? Asik banget kayanya Aku berbasa-basi,
mengintip ke arah layar laptop mereka yang langsung ditutup salah satu dari mereka.
bukan.. bukan apa-apa kok kak ujarnya gugup memeluk laptopnya, menyenggol lengan
teman sebelahnya. iya kak bukan apa-apa sahut teman satunya.
Aku memincingkan mata mencondongkan tubuhku kearah mereka, membuat mereka
bergeser terpojok jangan nonton macem-macem, mau. aku tabok disini..! bisiku tajam,
Mau?! sentaku membuat pengunjung lain melihat kearahku.
iya ka-k jawab dua pemuda ini terbata, teman-temanya terlihat takut.
kalo ngga mau! Kemarikan laptopmu kataku lagi ,menunjuk dengan dagu kearah laptop,
bukan apa-apa kak anak ini bener-bener ngga mau ngasi tau rupanya
lihat sini! aku berteriak, menarik laptop yang ada ditanganya bukan apa-apa kak
jawabnya menarik kembali laptop itu.
Lihaaa---t!
Ca! Suara Rey membuatku menoleh kearahnya, melepaskan tanganku dari laptop mereka.
Rey datang menghampiri kami.

apa-apain sih, ngga malu diliat pengunjung lain Rey terlihat kesal, memincingkan matanya
kearahku. Membuatku beringsut takut.
Tapi ini demi kebaikan Cafe mereka liat begituan Rey! ucapku menunjuk kearah dua
pemuda yang membuatku kesal.
Kenapa mereka ngga bilang aja sih, bikin Rey ngamuk kan!
itu bukan urusan elo ca! sentak Rey kepadaku
selama mereka disini itu jadi urusan gue! balasku tajam, para bocah-bocah ini malah asik
menonton kami.
Rey mendengus kesal kearahku, Tersenyum manis melihat kearah bocah-bocah dablek
didepanku.
bisa lihat tadi nonton apa? Biar kakak ini bisa diem kalo kalian kasih tau kita ucapnya
ramah, lalu melirik tajam kearahku. Aku cemberut kesal menyilangkan kedua tanganku
didepan dada.
kasih tau aja ngga papa bisik teman yang ada dihadapnya, gimana? sahut anak yang
memegang laptop.
Lama banget sih ucapku tak sabar
Caa!! hardik Rey melotot kearahku, Aku bergumam tak jelas memalingkan wajahku kekiri.
Rey tersenyum lagi kearah bocah-bocah. gimana? tanya pelan lagi anak memegang laptop
pada temannya, yang dibalas anggukan temannya.
Sibocah ini dengan lemah membuka kembali laptopnya, sesekali melirik kearahku dengan
takut. Aku yang antusias langsung berhampur kearah mereka membuktikan bahwa dugaanku
benar.
Lihat! Benarkan mereka liha aku tercengang saat menyaksikan video yang mereka putar.
apa! Ucap Rey menajamkan matanya kearahku,
gue kan uda bilang Rey melipat kedua tangannya, lalu memukul kepalaku pelan tapi sakit.
aku menunduk malu. Ternyata dugaanku salah , salah Besar!
untuk meminta maaf atas kejadian ini. Makanan kalian hari ini gratisss Ucap Rey dengan
semangat, aku yang mendengar ucapan Rey mendongakan wajah kearahnya. Sedangkan para
bocah-bocah ini nyengir seneng banget dapet gratisan. iihh
minta maaf! ucapnya Tegas.
Maaf ya buat kejadian ini, kalian sih ngga ma
Ca..! Tangkas Rey cepat, Aku mencibirkan mulutku . iya-iya jwabku tak mempedulikan
kekesalan Rey.

pokoknya aku minta maaf ya ucapku tersenyum tulus, jangan takut kemari lagi ya, karena
kejadian ini timpal Rey disebelahku , aku mengangguk setuju.
Mereka mengangguk tersenyum atas ucapan Rey. aku dan Rey pergi dari meja nomor 13 ke
meja yang ditempati Rey sebelumnya.
--gue bilang apa, mereka ngga liat begituan. Lo aja berfikiran negatif Rey membuka lembar
koran yang sebagian belum ia baca.
Aku mencibir gue kan ngga negatif, feeling gue bilang gitu
feeling lo rusak! sahut rey mendongak dari koranya, menjentikan telunjuknya kearah
keningku, membuatku semakin kesal saja.
eh, tapi Rey! kenapa cowok-cowok itu liat Drama Korea yang genre melodrama begitu
jelasku berfikir, mengingat apa yang aku lihat dilaptop mereka tadi.
kalo ngga salah judulnya I miss you nguras air mata banget itu Drama lanjutku mengingatingat saat Lee Soo-Eun dan Han Jung-Woo yang tak bisa melupakan cinta pertama mereka.
Karena itu, keduanyapun menyimpan pedihnya luka cinta pertama mereka hingga mereka
beranjak dewasa.
Asik-asiknya bernostalgia sama Drama favoritku, tiba-tiba kepalaku dipukul oleh Rey
membuatku meringis kesakitan lo mikir jorok ya ucapnya menatapku menuduh,
gue lagi mengenang Drama yang tadi bego! Kataku mengelus kepalaku yang terasa sakit,
bohong, wajah lo mupeng. Pasti mengenang bagian kissingnya kan? ucap Rey ngaku lo!
lanjutnya menyodor-yodorkan koran yang tadi digulungnya untuk menimpukku.
Aku nyengir, terkekeh karena tuduhan Rey hehehe, dikit jawabku mengusap tengkukku
yang tidak gatal.
ck.. dasar! Rey menggeleng kepalanya, menyeduh kembali Kopi yang sudah dingin
didepannya.

AnT Coffe 2
Openmic AnTCo, Tonight guys! begitu tulisan penyambutan pengunjung saat menginjakan kaki di
AntCafe. begitupula Rey dan Anca yang sudah semangat ketika hari Selasa datang. Tiga pegawai
Cafe juga tatkala semangatnya.
Kenapa? Sebab disetiap hari selasa, Cafe selalu mengadakan acara Openmic AnTCo. Anca dan Rey
selalu mengadakan acara tersebut untuk menghibur pengunjung mereka. Tak hanya hari ini. Hari-hari
selanjutnya AnT Cafejuga selalu mengadakan acara yang membuat pengunjung betah berlama-lama
diCafe.

Openmic AnTCo adalah acara dimana Cafe akan mengundang Comic Stand Up Comedy Indonesia
sebagai bintang tamu acara Cafe, bukan hanya itu Cafe juga akan mengundang Comic Lokal untuk
memeriahkan acara tersebut.
Caa!! Teriak Rey dari arah dapur, membuat Anca menghentikan aktifatasnya menyusun acara untuk
nanti malam.
Dalam hal ini, Anca selalu bertanggung jawab dalam acara yang di adakan Cafe. Dari mulai
penyusunan acara, panggung, hingga Acara gagalpun Anca yang bertanggung jawab.
kenapa? Ancamenghampiri Rey yang terlihat kebingungan.
bahan makanan kok tinggal ini aja? Ucap Rey memperhatikan lemari es yang ternyata kosong.
masa sih? Anca mengecek apakah benar yang diucapkan Rey.
lo pasti lupa bilang sama Bani buat belanja kan? Kata Rey pada Anca yang masih memastikan
lemari es.
gue uda bilang kok! protes Anca. Tak berfikir panjang Rey mengambil gagang telepon internal
sebelahnnya menekan tombol 1 untuk kasir.
Aldy, Bani suruh kedapur sekarang! jawabnya sedikit emosi.
baik pak! ucap Aldy dari seberang telepon.
Beberapa saat Bani datang dengan membawa nampan. iya pak ada apa? katanya melihat kearah
kedua Bosnya bingung.
Anca nyuruh kamu beli bahan makanan buat acara nanti malam? tanya Rey.
bahan makanan? ulang Bani bingung,
iya, saya kan kemaren nyuruh kamu Ni? Sahut Anca melihat wajah Bani seperti berfikir keras
mencoba mengingat-ingat. Oh.. yaampun Tiba-tiba Ucap Bani memukul nampan keatas kepalanya
pelan.
maaf, pak, mba Anca saya balik menyuruh Dian Bani menunduk takut.
Rey yang sudah menahan emosi tak kuasa membendungnya Kamu ini gimana! Disuruh, malah balik
nyuruh! teriaknya kesal.
Bani tak berani menatap Bosnya yang murka akibat kesalahnya maaaf pak Ucapnya.
Anca mendengus memperhatikan Rey yang lagi datang bulan.
sudahlah Rey, baru kali ini juga ada kesalahan! Sebelumnya ngga pernah kan? Anca memegang
bahu Rey mencoba menenangkan.
Rey menarik nafas kasar lalu menghembuskan secara pelan.
Memang di Cafe ini Rey termaksud orang yang Tegas, Disiplin, Fokus terhadap perkerjaanya kecuali
jika ada Anca dia tak akan bisa Fokus karena ocehan Anca. Sedangkan Anca adalah orang yang
menyenangkan, Pintar terkadang dan ceroboh.

cafe mulai penuh dijam sekarang.. Sahut rey memperhatikan jamnya lalu menatap Bani jika ada
yang keluar Cafe membeli bahan makanan, kita akan kerepotan jelasnya.
saat ini juga masih jam kerja Rey Sahut Anca pasti jalanan juga macet lanjut Anca
memperhatikan jam dinding di nakas dapur yang menunjukan pukul 10.00.
lalu bagaimana pak? ucap Bani panik,
karena jika mereka telat menyiapkan bahan-bahan. Acara nanti malam bakalan kacau. Salah satunya
adalah Molornya Jam acara akan membuat pengunjung kecewa meskipun mereka tak menunjukan
kekecewaan tapi pihak Cafe berusaha untuk memberi yang terbaik.
sudah! ini biar saya urus kamu catat saja apa yang diperlukan buat nanti malam! Kata Rey, yang
dijawab anggukan oleh Bani.
lo udah siapin susunan acaranya? Rey berjalan keluar dari Dapur sembari mengeluarkan I-phonenya dari dalam saku celana.
Anca mengikuti dari belakang.
tinggal sedikit lagi
oke, selesaikan sekarang. Selesai cepat lebih baik
Mama sebentar lagi kesini Ucapan Rey
benarkah? kata Anca senang , Anca berjalan mengimbangi.
gue minta tolong ke mama buat beli bahan makanan sama elo Kata Rey sat tiba di meja kerjanya.
udah lama ngga ketemu Tante Farah gue Anca menompangkan kedua tanganya dimeja Rey.
baru juga dua minggu kemaren lo ketemu. Kayak 10 taun aja lo ngga ketemu mama gue Jawab rey
terkekeh geli mendengar ucapan Anca.
dua minggu itu lama dodol ucap Anca cemberut kepada Rey.
Rey mendongak menatap Anca lama yang masih cemberut sambil memaibkan I-phone nya.
5 menit lagi mama dateng! Daftar bahanya lo ambil di Bani! Kata Rey yang memperhatikan Anca
sibuk dengan I-phonenya.
Rey menarik satu tangan Anca yang menopang kepalanyamembuat kepala Anca hampir terbentur
meja apaan sih lo?! ucapnya kesal
lo dengerin gue kan? Anca mengerutkan keningnya
ish.. iya mama lo mau dateng kan? Rey mengangguk, mengiyakan itu orangnya uda didepan
lanjut rey menoleh kearah kaca Cafe luar.
Anca melihat Tante Farah yang sedang berdadah ria, tersenyum lebar kearah mereka berdua.
cepet banget Kata Anca berdiri bersiap-siap bertemu dengan Atnte Farah.

Saat hendak keluar Cafe, Anca berhenti dan kembali menghampiri Rey. gue beli apa aja disana?
Tanya Anca bingung.
gue kan bilang ambil daftar bahannya di Bani Ca!
Ops.. Sori Ucap Anca menutup mulutnya dengan tangan yauda gue berangkat ya! Lanjut Anca
menghampiri Rey berdiri disebelahnya.
CUP!
bye! Tinggal Anca saat mencium pipi Rey.
Anca.. Anca.. ucap Rey menggelengkan kepalanya tak heran melihat sikap Anca seperti itu.

AnT coffe 3
Acara sudah dimulai, Saat ini Rey sudah Stay dimeja kasir memperhatikan pengunjung yang sudah
mengisi meja-meja kosong yang tertata rapi.Dihari selasa ini banyak pengunjung yang membawa
pasangan mereka. Padahal hari ini bukan malam minggu.
Tapi, Tak masalah mau malam minggu, malam jumat, malam selasa. Selama Acara berjalan lancar
semua pasti akan senang. Pikir Rey
Lalu dia merogoh saku celanya ingin mengambil I-phone ingin tahu siapa saja yang meninggalkan
pesan untuknya.
Tiba-tiba mata Rey tefokus pada satu pesan yang membuatnya kaget.
What the hell ucapnya saat melihat leave message-nya,
Ca! teriak Rey, beranjakan dari tempatnya. Rey berlari menemui yang dicari, sesekali melihat
kearah jam tangannya. Shit!!Umpat Reydalam hati.
Ca!Panggil Rey saat tiba di meja Anca.
kenapa?
kita punya masalah lagi Kata Rey, nafasnya memburu seperti dikejar setan.
pihak Managament ngebatalin kegiatan di acara kita lanjutnya. Masi dengan nada khawatir kata
mereka ada masalah mendadak yang ngga bisa dijelasin dan berefek ngga bisa dateng diacara kita.
Anca melotot tak percaya dengan penjelasan Rey kenapa ngga profesional gitu ucap Anca
mengepalkan tanganya kesal
setengah jam lagi acara dimulai ngga mungkin kita dapet bintang tamu Stand Up dalam waktu
segitu Kata Rey,duduk lemas di sebelah Anca mengacak rambutnya Frustasi.
oke acara selanjutnya, kita kedatangan tamu dari SUCI 2 . Kita beri aplouse kawan-kawan .. ini dia
Ge Pamungkas!ucap pembawa acara memenuhi ruangan, yang disambut antusias oleh pengunjung
Cafe.
Tiba-tiba Anca berdiri beranjak meninggalkan Rey. Ca! teriak Rey menutup wajahnya dengan
kedua tanganya frustasi.
Tak beberapa lama ..

sori banget kawan-kawan Kemal halangan hadir diacaraOpenmickitaucap pembawa acara dengan
suara lesu.
huuuu ... huuuuteriak penonton kecewa, membuat Rey yang mendengarnya menenggelamkan
wajahnya dikedua tanganya.
tenang-tenang kawan, jangan kecewa! hiburpembawa acara. Malam ini kita akan bersenangsenang menikmati alunan gitar akustik dari cewek cantik. Yah.. Meskipun tak dibuat tertawa sama
Kemal Palevi. Nadanya kembali lesu tapi Kita akan bernyanyi bersama menikmati malam ini
dengan indah Suaranya kembali semangat baiklah kita panggil saja ! terdiam sebentar
Anca! yang akan membawakan Begitu Indah-nya Padi . beri tepuk tangan Meriah untuk Anca!
Mendengar Nama Anca disebut Rey mendongakan kepala tak percaya bahwa yang didepan panggung
saat ini benar-benar Anca.
tes..tesbuka suara Anca,
Maaf banget ya buat kesalahan acara cafe kita
Aku sebagai yang bertanggung jawab buat acara ini bener-bener minta maaf Kata Anca, menatap
satu persatu penonton didepannya.
Aku persembahkan lagu ini buat kalian deh Anca tersenyum manis, membenarkan duduknya.
Menarik nafas dalam lalu melepasnya pelan.
Tanganya yang lentik dengan mudah mengeluarkan suara-suara petikan gitar akustiknya.
Bila cinta menggugah rasa
Begitu indah mengukir hatiku
Menyentuh jiwaku
Hapuskan semua gelisah
Rey memperhatikan tak menyangkan selama ini Anca jago bermain gitar. Penonton yang tadinya
bersisik tiba-tiba berubah menjadi hening menikmati Suara lebut dan Petikan gitar Anca.
Duhai cintaku duhai pujaanku
Datang padaku dekat disampingku
Ku ingin hidupku
Selalu dalam peluknya
Terang saja kau menantinya
Terang saja aku mendambanya
Terang saja aku merindunya
Karena dia.. karena dia ..
Begitu indah ..
Anca memejamkan matanya sejenak, lalu tersenyum manis kearah Rey saat membuka matanya.
Melihat Rey yang memperhatikan Anca di Meja yang tadi ia tempati.
Duhai cintaku .. pujaan hatiku
Peluk diriku dekap jiwaku
Bawa ragaku .. melayang ..
Memeluk bintang ..
Anca menatap penonton sembari memainkan gitarnya, tersenyum melihat penonton yang terbuai
dengan lagu yang ia nyanyikan.

Terang saja kau menantinya


Terang saja aku mendambanya
Terang saja aku merindunya
Karena dia.. karena dia ..
Begitu indah ..
Lanjutnya menghayati bait terakhir Lagu ynag ia bawakan dan menyudahi dengan permainan gitar
yang bagus. Semua pengunjung berdiri, memberi tepuk tangan meriah untuk Anca karena
menyuguhkan penampilan yang indah jadi mereka tak merasa kecewa.
Anca membungkukan tubuhnya memberi hormat dan tak henti-hentinya mengucapkan terimakasih
kepada penonton.
Rey pun juga terbuai oleh suara dan petikan gitar Anca. Senyum tak pernah lepas dari wajahnya saat
Anca menyanyikan bait pertama lagu tersebut hingga suksesnya Acara malam ini berkat Anca.

AnT Coffe 4
Sejak malam itu, semua orang berbondong-bondong pergi ke Cafe ingin melihat penampilan
Anca dan Gitarnya. Bahkan meminta Foto atau hanya sekedar meminta tanda tangan Anca
tanpa membeli apa-apa di Cafe.
gila, semua pada heboh tentang mba Anca ucap Bani, saat Anca mengambil minuman
didapur Cafe.
berlebihan kamu jawab Anca, memukul lengan Bani pelan, lalu menegak air mineralnya.
beneran mba yakin Bani, tanganya membentuk huruf V.
iya mba, tetanggaku aja tanya-tanya tentang mba ke aku kok sahut Diantibatiba
tuh kan, tetangga Dian aja heboh gitu! Emang tanya gimana ke lo Di?
Dian, awewe geulis nu nyanyi dinatempat gawe maneh eta saha? Bararudak kabeh gujrud!
ucap Dian dengan logat Sunda, Anca yang tak mengerti Dian ngomong apa.
Menatap Bianberkatatanapasuarangomong apa dia.
Bian terkekeh melihat wajah atasanya bingung langsung mejelaskan maksudnya cewek
cantik yang nyanyi di cafemu siapa? Kok orang-orang heboh
iya, aku jawab itu atasan aku. Terus aku suruh mereka mampir ke Cafe. Tapi harus bawa
tetangga-tetangga yang lain kata Dian.
Bianmanggutmanggutsetuju"goodidea!
tapilebihgoodlagikalomerekasemuajugabelimakananatauminumandisini"
iyaa,benerituomongankamuBi"Ucap Anca tertawa disambut dengan Bian dan Dian.

Cafe rame, kalian kok ngmpul disini? Suara Rey membuyarkan tawa mereka
maaf pak ucap Bian dan Dian mengangguk pamit kepada Anca lalu pergi meninggalkan
mereka.
Ca
hmm
gue terpesona deh sama lo beberapa hari ini ucap Rey
Anca yang mendengar ucapan Rey tiba-tiba tersedak minumannya.
e.. ngomong apa barusan?
gue terpesona sama penampilan elo Ucap Rey lagi, Anca mendekat menempelkan telapak
tangannya ke kening Rey.
normal Kata Anca lo baik-baik aja kan? Anca menangkupkan tanganya ke pipi Rey.
kenapa ? ucap Rey lembut, membuat Anca reflek melepaskan tangannya bergidik ngeri.
ngga biasanya lo puji gue, jarang banget malahan ucap Anca memundurkan tubuhnya
salah ya gue puji lo dengan kenyataan yang ada. Tapi beneran gue terpesona sama
penampilan elo.
hhh.. terpesona ntr lo suka sama gue goda Anca melangkah mendekat kearah Rey.
nggalah, gue hanya terpesona. Ngga mungkin suka Rey melangkah mengambil Air minum,
Anca menyingkir memberi jalan.
jangan bilang gitu, ntr lo beneran suka gue Kata Anca enteng meneguk minumanya
kembali.
No.. no .. no .. Rey menggelengkan kepalanya tak percaya udah sana balik, pengunjung
nunggu lo tampil lagi tuh.
Siap boss Anca memberi hormat, terkekeh lalu pergi menuju panggung. Rey tersenyum
melihat tingkah konyol Anca. Dalam hatinya bertanyasuka elo Ca?.

AnT Coffe 5
POV REY
Anca ..
Saat inidiabak Artis dadakan yang setiap dia lewat semuaoranghebohdengansendirinya.ada
yang minta tanda tangan, foto, bahkan ada yang tiba-tiba meminta Anca menjadi pacarnya.
Ya ampun ..
aku tertawa pelan saat mengingat kejadian itu.

Itu Anca, Rey? ucap seseorang tiba-tiba, aku memicingkan mata seperti mengenali lelaki
yang berdiri disampingku.
"Gue,Adit"
"Sorry,siapa?apaguekenal?"Jawabku sinis,lalu kembali meniakmati pertunjukan Anca.
Jangan gitu dong Rey. Gue minta maaf banget dulu ngilang tanpa ngasi kabar
Aku masih diam tak menghiraukan .
Jelas saja, Dia Adit temen SMA-ku dan Anca. Kita tiga serangkai yang kemanapun pasti
bersama. Tapi si Brengs*k ini selepas wisuda langsung ilang ditelan bumi.
Tanpa kabar, tanpa wujud. Orang tuanya sih ada dirumah. Anaknya aja ngilang ngga tau
kemana.
Dan Kita cari-cari dia hingga akhirnya nyerah. Terserah deh maunya apa ini bocah.
Rey!, gue minta Maaf
kemana aja lo? Tanyaku akhirnya. ngilang tiba-tiba, datang juga tiba-tiba. Jelangkung lo!
Maaf banget Rey,waktu itu gue langsung terbang ke Amerika jawabnya, pengen jadi
Aktor. Aku seketika menolehmendengar penjelasannya.
terus? Aku mengamati Adit yang duduk disebelahku,
gue ngga berhasil, terus gue pulang ke Indonesia lagi Jawab Adit, Aku menggelengkan
kepala tak percaya.
Kasian banget lo. Mangkannya sebelum berangkat lo harus minta restu ke gue dulu, baru lo
bisa berhasil. Kata ku menepuk pundaknya prihatin.
Adit melihatku dengan muka tak terbaca, Sialan lo!, kasih semangat gitu kegue
Aku tak kuasa terwtawa udahlah, lo coba bisnis aja disini. Ngapain jauh-jauh ke Amerika
jadi Aktor. Kalo lo disini bisa kaya dengan jadi pembisnis atau pengusaha.
iya Rey, lo bener
terus sekarang rencana lo apa?
sebelum gue keAmerika gue singgah ke Surabaya enam bulan dan uda buka Restoran
Jepang di sana sih, sekarang tinggal ngembangin aja.
yaudah sih, sekarang uda buka bisnis. Fokus aja disitu. Adit tersenyum menanggapi
ucapanku.
jangan senyum! senyum lo jelek! kataku, yang membuat Dia memudarkan senyumnya.

-Aku sedang membantu anak-anak menyiapkan minuman, ternyata mereka kerepotan.


Maklum jika Anca yang tampil Cafe akan penuh dengan pengunjung yang sedang menikmati
kebersamaan dengan kekasih.
suara MC mengakhiri acara hari ini, Tepuk tangan meriah terdengar. Aku segera bergegas
keluar dari dapur Cafe mencari keberadaan Adit yang sudah tak ada ditempat. Aku melihat
Anca turun dari panggung, dan aku segera menghampirinya.
Makin cantik aja Suara Adit menyambut Anca saat turun dari panggung, aku melihat Anca
mengeryitkan kening heran.
Adit, masa lo lupa sama gue ucap Adit tersenyum kearah Anca
ADIT! Teriak Anca langsung memeluk tubuh Adit.
Aku langsung menghampiri mereka Ca panggilku, membuat Anca melepaskan pelukannya.
Rey, kapan Adit kesini?
dua minggu yang lalu, gue juga baru tau dia kesini? hah! Kata Anca
sori-sori bukan gitu, gue sibuk banget Ucap Adit membentuk jarinya V.
udah yuk keruangan gue aja Sahutku mengajak mereka mengobrol keruanganku.
Entah kenapa saat mereka mengobrol begitu rasanya dadaku sesak, padahal aku tak punya
Asma. Ntahlah ..
POV ANCA
Reynaldi Putra aku suka mengganggu dia, terlebih saat dia mulai fokus pada hal tertentu.
Mungkin Rey menganggapku sebagai Sahabatnya tapi bagiku Aku ingin dia menjadi lebih
dari sahabat.
Benar. Aku suka kepada Rey saat kedekatan kita. Aku selalu nyaman saat bersama dia
meskipun dia selalu mengusirku, lantas tak membuatku segera beranjak dengan pengusiran
yang seperti itu. Hahaha
Sebelum tampil tadi, Rey mengungkapkan bahwa dia terpesona denganku saat pertama kali
aku berdiri didepan panggung karena Acara berantakan. Aku yang dengan nekatnya bermain
gitar, saat melihat Rey sekacau itu.

Ketika dia bilang dia terpesona denganku, hatiku bahagia sekali lalu aku menggodanya.
Mengatakan nanti dia akan suka denganku. Tapi dia dengan yakin menggelengkan kepalanya.
Aku tersenyum kecut saat itu, melihat dan mendengar keseriusan jawabanya.
Mungkin belum saatnya, ucapku dalam hati saat itu.
-Adit, teman SMA yang akrab dengan kita. yang baru balik dua minggu lalu dari Malaysia,
tanpa mengabariku maupun Rey.
Rey dan Adit, sama-sama Tampan, Pintar, tinggi, keren. Pokoknya mereka sama- sama Pria
idaman para wanita saat ini.
Ngapain liatin gue gitu ucap Adit lo mupeng sama gue ya? lanjutnya.
Aku mengerjapkan mataku tersadar Mati aja lo! jawabku melemparkan bantak sofa
kearahnya.
lo liatin gue segitunya Ucapnya tertawa.
dia emang suka mupeng belakang ini Dit sahut Rey santai sembari memainkan laptopnya.
Aku berdiri dari duduku menghampiri Rey yang ada dibalik mejanya. Mencekik dia sampai
matihampir mati.
kkrrkk .. aamm---pun Ca! ucapnya terbata, memegang tanganku yang berada dilehernya.
Kapan lo sadar Rey! . Kataku dalam hati gemas.
ampun ngga lo! Kataku masi mencekiknya
iyaa , aampun jawabnya, aku pun melepas peganganku dilehernya,lalu berjalan
ketempatku semula.
mangkanya jangan macem-macem sama gue Ucapku, aku melihat tajam kearah Adit yang
terkejut melihat kelakuanku.
lo juga mau gue cekik! Kata kutajam, membuat Adit beringsut kebelekang takut
ngga .. ngga Ca! Jawabnya menggelengkan kepala mundur kebelakang. sadis juga
sekarang lo lanjutnya tertawa.
sakit Ca, untung gue ngga mati! Sahut Rey yang sedang berkaca melihat lehernya yang tadi
aku cekik.
Aku terkekeh pelan mangkannya jangan macem-macem jawabku, yang diberi tatapan
tajam oleh Rey.
Aku dan Adit pun tertawa.
Reyandi Putra, gue gemes pengen jujur kalo gue suka beneran sama lo.

Anda mungkin juga menyukai