Anda di halaman 1dari 13

SOAL MID MODUL 7_SISTEM IMUN DAN KULIT_

SABTU, 8 MEI 2010

Skenario
Seorang wanita datang dengan keluhan muncul bercak kemerahan di leher terasa gatal
yang timbul 3 hari yang lalu setelah pemakaian kalung dari bahan imitasi beberapa
waktu yang la-lu. Pada kulit sekitar leher tampak bercak eritem, vesikel, krusta, juga
tapak udem
1. Diagnosis yang paling tepat untuk kasus di atas adalah
a. Dermatitis Statis
d. Dermatitis Venenata
b. Dermatitis Kontak Alergi
e. Herpes Zooter
c. Dermatitis Kontak Iritan
2. Karakteristik dari diagnose kasus di atas adalah
a. Onset akut, rasa panas menyengat pada lesi yang kontak
b. Onset akut, keleuhan gatal lebih dominan daripada menyengat
c. Onset subakut, rasa nyeri sepanjang dermatom syaraf
d. Onset kronis, rasa gatal dominan
e. Onset kronis, rasa menyengat tanpa keluhan gatal
3. Jika diagnosis lebih mengarah pada kemungkinan dermatitis kontak iritan, keluhan di
bawah ini yang lebih menonjol didapatkan pada anamnesis
a. Onset akut, rasa panas menyengat pada lesi yang kontak
b. Onset akut, keleuhan gatal lebih dominan daripada menyengat
c. Onset subakut, rasa nyeri sepanjang dermatom syaraf
d. Onset kronis, rasa gatal pada lesi yang terpapar
e. Onset kronis, rasa menyengat tanpa keluhan gatal
4. Pemeriksaan penunjang apakah untuk memastikan penyebab dan menyingkirkan
differensial diagnosis pada kasus di atas
a. Pemeriksaan KOH 10%
b. Prick test
c. Patch test
5. Mekanisme apa yang mendasari soal no. 1 di atas
a. Hipersensitivitas I cepat
b. Hipersensitivitas I lambat
c. Hipersensitivitas II

d. Pewarnaan gram
e. Pemeriksaan Ziehl Nielsen

d. Hipersensitivitas III
e. Hipersensitivitas IV

Skenario
Anak berusia 10 tahun, merasa gatal pada kedua lipat siku. Pada anamnesis, didapatkan
bah-wa rasa gatal timbu 3 hari yang lalu. Gatal timbul setelah makan udng 3 hari yang
lalu.Pada pemeriksaan fisik, kedua lipat lengan didapatkan macula, vesikel, erosi, dan
akibat garukan ditandai dengan skuama dan krusta. Riwayat keluarga ibu mempunyai
penyakit yang sama.
6. Apa diagnosa pada penderita
a. Dermatitis numularis

c. Dermatitis venenat

b. Dermatitis Atopik
d.
7. Gejala dari kasus di atas criteria mayor dari diagnosis
a. Verosiskutis
d.
b. Ptiriasis Alba
e.
c. Hiperkeratosis plamaris

dermatitis kontak alergika


no. 6
Park orbitalis
Pruritus

Skenario
Laki-laki, 7 bulan, bercak di kedua pipi sejak 3 bulan , lenih dari 11 lesi macula eritem,
batas tidak tegas, papul, vesikel, dan krusta, lesi madidans.
8. Fase yang sesuai dengan gambaran lesi di atas adalah
a. Akut
d. Kronis ekskaser bayi akut
b. Subakut
e. Akut eksaser bayi kronis
c. Kronis
9. T
10. M
Skenario
Seorang wanita berusia 35 tahun datang ke klinik umum dengan keluhan 6 bulan ini ada
ber-cak berwarna merah pada pipi dan kepala. Bercak merah tidak gatal. Pada
pemeriksaannya fisik didapatkan plakat eritematosa tertutup skuama tebal pada pipi.
Sedangkan pada kepa-la didapatkan parut atropi di bagaian tengahnya, tepi eitema.
Dari pemeriksaan tersebut dokter menduga suatu varian dari lupus eritematosus.
11. Varian yang mana
a. Lupus eritematosis sistemik
d.
Lupus eritematosus discoid
pernio
b. Lupus eitematosus discoid klasik

e.

Lupus eritematosus discoid

tumidus
c. Lupus eritematosus discoid hipertrofikus.
Penderita pernah diberikan terapi selama satu bulan. Penderita tidak control setelah

obat habis dan meneruskan terapi dengan membeli obat sendiri berdasarkan copy
resep obat se-belumnya. Obat tersebut diminum terus menerus selama 4 bulan dengan
dosis 2 x 1 tablet tiap harinya. Sejak 2 minggu yang lalu timbul keluhan pandangannya
kabur. Kemudian dikon-sulkan ke bagian mata. Hasil konsul mata adanya kerusakan
kornea berupa halo disekitar kornea mata sebagai efek samping obat yang diminum.
12. Obat apakah yang diminum penderita
a. Kortikosteroid
d. Nifedipin
b. Klorokuin
e. Siklofosfamid
c. Metotreksat
Skenario
Laki-laki tua 42 tahun mengeluh lepuh-lepuh di lipatan paha dan lipatan ketiak. Ini
sudah terjadi selama 2 bulan yang lalu, lepuh itu terasa nyeri dan tidak gatal.
Berbentuk bula ken-dur.
13. Jika dilihat secara mikroskopis akan terlihat

a. Spongiosis
b. Akantolisis
c. Akantosis

d. Parakeratosis
e. Hiperkeratosis

Skenario
Anak laki-laki umur 10 tahun mengeluh lepuh-;epuh di pantat, ini terjadi sejak umur 6
th. Lepuh ini berbentuk bula tegang, rasanya gatal. Lepuh ini hilang timbul. Jika, diberi
predni-sone, lepuhnya hilang. Sedangkan, jika dihentikan, lepuhnya timbul lagi
14. Jika dilihat immunohistopatologisnya diharapkan dapat terlihat
a. IgM linear C3
d. IgE granula C5
b. IgG linear C3
e. IgM granula C5
c. IgA linier C3
Skenario
Seorang laki-laki usia 18 tahun datang dengan keluhan timbul lepuh-lepuh bergerombol
pada lututnya.
15. Pernyataan di bawah ini benar untuk dermatitis herpetiformis pada pasien ini adalah
a. Bula berkelompok, dinding kendur, unilateral, nyeri
b. Bula berkelompok, dinding tegang, unilateral, gatal
c. Bula berkelompok, dinding tegang, simetris, nyeri
d. Bula berkelompok, dinding tegang, simetris, gatal
e. Bula berkelompok, diding kendur, unilateral, gatal
16. Pernyataan di bawah ini benar untuk urtikaria adalah
a. Edema eritema menyeluruh
d.
Urtikaria akut terjadi < 4
minggu
b. Edema hilangnya cepat

e.

Urtikaria kronik terjadi > 4

minggu
c. Dikelilingi warna violaseus
17. Anak umur 9 th diantar ibunya ke klinik 24 jam. Timbul bentol setelah minum ampisilin.
Ter-jadi urtika akibat
a. Hipersensitivitas I
d. Hipersensitivitas IV
b. Hipersensitivitas II
e. Reaksi non imunologi
c. Hipersensitivitas III
18. Remaja berusia 13 tahun, setiap bermain basket timbul bentol-bentol pada badan dan
keti-ka sampai di rumah bentol-bentol tersebut hilang. Diagnosisnya adalah
a. Urtika fisik dingin
d. Urtika psikis
b. Urtika fisik panas
e. Urtika kolinergi
c. Urtika kontak

Skenario
Wanita 25 tahun datang dengan keluhan timbul bercak merah keunguan di daerah
bibir se-telah minum jamu pegal linu. Kejadian ini pernah terjadi 2 bulan lalu pada
lokasi sama setelah minum obat anti nyeri.
19. Reaksi obat berupa
a. Erupsi obat makulo popular

d. Fixed drug eruption

b. Urtikaria
e. Purpura
c. Vaskulitis
20. Pernyataan yang benar untuk syndrome Steven Johnson adalah
a. Lesi pada mata ektropion
d. Pseudomembran mukosa mulut
b. Lesi pada kulit berupa bula,purpura
e. 20% karena obat
c. Erupsi obat ringan

Skenario
Seorang wanita 34 tahun , 3 jam setelah minum ampicilia timbul gatal-gatal, bintil
merah o-leh dokter diberi prednison.
21. Gejala dan tanda penderita tersebut akibat mediator inflamasi yang disebabkan
cyrokilik IgE terhadap sel mast melalui mekanisme
a. PenurunanCa2+
d. Penurunan cGMP
b. Penurunan APT
e. Penurunan AMP
c. Penurunan cAMP
22. m
23. Mediator inflamasi yang berperan dalam timbulnya gejala dan tanda pada penderita
terse-but adalah
a. Histamin
b. Hydroclorotiasid
c. Horapineprin

d. Arginin
e. Isoprenosin

Skenario
Seorang laik-laki usia 25 tahun mengeluh nyeri dan kaku pada sendi-sendi sejak 3
bulan yang lalu terutama pada pagi hari. Nyeri makin bertambah bila menekukkan kaki.
Seminggu terakhir nyeri disertai bengkak. 1 minggu sebelum keluhan muncul, laki-laki
ini bermain tennis single yang sebelumnya tidak pernah dilakukannya. Oleh dokter
didiagnosa Rheuma-toid Atritis Untuk menghilangkan keluhan tersebut dokter
memberikan glukorticoid (dexa-matosan 0,5 mg) 3 x sehari selama 3 hari. Setelah
obat habis, laki-laki tersebut control kembali kepada dokter dan menyatakan
keluhannya,

sangat

berkurang

dan

dokter

menghentikan

dexametason

dan

menggantikannya dengan NSID, setelah itu menganjurkannya untuk control setelah 1


minggu.
24. Dexamentason berfungsi untuk
a. Immunostimulator
b. Immunosupresor
c. Polimorfonuclear enhancer
25. T
26. T
27. Efek samping cimitidine antara lain
a. Sadavi
b. Diare
c. Hipotensi orthostatik
Skenario

d. Lipocortin Inhibitor
e. Phospholiphoise A2 inhibitor

d. Inhibisi enzim hepar


e. pandangan kabur

Wanita 43 tahun dengan keluhan adanya sakit dan bengkak pada beberapa sendi-sendi
yang dirasakan terutama sendi di tanagn kanan dan kiri. Terasa kaku pada pagi hari > 1
jam Ibu-nya juga menderita penyakit yang sama.
28. Kemungkinan etiologi yang tepat adalah
a. Peradangan kronis pada sendi yang menimbulkan osteofit dan penyempitan diskus
b. Pengendapan kompleks imun (Ag-Ab) dalam ruang sendi, melalui reksi autoimun.
c. Proses regenerasi karena pengendapan dan penurunan produksi cairan sinovial
d. Proses peradangan kronik karena trauma kronik pada sendi missal karena
benturan/ke-celakaan.

Skenario
Seorang relasi anda berkonsultasi mengenai kelainan yang terjadi pada istrinya 34
tahun. Keluhan yang dirasakan adalah timbul benjolan pada jari-jari tangan. Saat di
rontgen, dida-patkan erosi. Kaku dirasakan ketika bangun tidur > 1 jam. Setelah
beraktivitas terasa enak.
29. Patofisiologi dari kelainan hasil rontgen di atas yang paling tepat adalah
a. Karena kelainan HLA, imun menyerang jaringan ikat
b. Munculnya enzim hidrolitik pada jaringan kolagen
c. Kerja dari pannus rheumatoid di dalam sinovia
d. Karena suhu udara dingin yang merusak kartilago
e. Karena proses destruksi peningkatan beban tubuh
Skenario
Wanita 30 th mengeluh adanya beberapa poliatralgia dan poliatritis. Morning
shiftness (+)
Dokter pemeriksa merencanakan untuk melakukan pemeriksaan rheumatoid factor.
30. Alasan pemeriksaan di atas tepat, dikarenakan adanya kelainan pada
a. Kedua sendi lutut
b. Kedua sendi pergelangan kaki
c. Sendi jari-jari tangan
d. Sendi bahu dan siku
e. Sendi pergelangan dan jari tangan kanan
31. s
32. s
33. Wanita 23 tahun dengan SLE diberi terapi steroid, kloroquin, dan antibiotic. Tujuan
terapi farmakologi penderita tersebut adalah
a. Kloraquin bertujuan untuk semua manifestasi klinik yang muncul
b. Steroid merupakan terapi utama pada kasus tanpa komplikasi
c. Antibiotik sebagai terapi yang penting untuk etiologi penyaikit tersebut
d. Kloroquin sebagai antmalaria yang menjadi komplikasi penyakit tersebut
e. Steroid untuk alergi pada pernafasan, misalnya astma
34. Wanita 26 th dengan manifestasi klinik poliatralgia, anemia, malar rash, dan
fotosensitivi-tas. Merencanakan akan melakukan pemeriksaan penunjang untuk
menentukan diagnosisnya. Pemeriksaan yang paling tepat adalah
a. Test rheumatoid factor
d. Rontgen sendi jari

b. Pemeriksaan LED
e. Test mata ophtalmascop
c. Aninuclear antibody (ANA)
35. Melalui apakah penularan pada epidemiologi AIDS
a. Hubungan kelamin (homoseksual & heteroseksual)
b. Donor darah
c. Donor organ
d. Ibu kepada anak (sesudah kelahiran)
e. Penggunaan perlengkapan pribadi penderita

Skenario
Tn. X 45 th, datang ke klinik anda. Dia mengeluh sudah 6 minggu diare, dengan
frekuensi 2-3 x sehari, tidak berampas, terdapat lendir dan darah.
36. Masalah yang dihadapi Tn. X tersebut adalah
a. Diare koliform
c. Diare kronik
b. Diare akut
d. Diare disentiform
37. Usulan pemeriksaan apa yang relevan pada kasus di atas
a. Feses rutin dan benzinin test
d. Protein esbach
b. Kultur dan senditivitas test
e. Sero amuba
c. Micoabuminuria
Skenario
Seorang pasien melakukan pemeriksaan VCT. Pasien tersebut telah memakai suntik
narkoba selama 1,5 tahun saat mahasiswa. Berat badan pasien dari 56 kg, berkrang
>8kg.

Dia

juga

mernah

melakukan

hubungan

seksual

dengan

PSK.

Feses

Kriptosporidiosis.
38. Usulan pemeriksaan apa untuk mencari kausa diare pada kasus di atas
a. Test ELISA 2 x dengan reagen sama
b. Test ELISA 3 x dengan reagen sama
c. Test ELISA 2 x dengan reagen berbeda
d. Test ELISA 3 x dengan reagen berbeda
39. Masalah diare pasien disebut dengan istilah
a. Bakterial
d. Oportunistik
b. Nosokomial
e. Profilaksis
c. Sekunder
40. Tindakan yang akan dilakukan terhadap kasus di atas adalah
a. Infus cairan kristaloid, antibiotika tetrasiklin, dan segera diberi ARV
b. Infus cairan kristoloid, antibiotika kotrimoksazol, dan segera diberi ARV
c. Infus cairan kristoloid, antibiotika tetrasiklin, tunggu pemeriksaan CD4
d. Infus cairan kristoloid, antibiotika tetrasiklin, tunggi pemeriksaan total limfosit T
e. Infus cairan kristoloid, antibiotika kotrimoksazol, beri ARV jika CD4 > 400
Skenario
Seorang anak laki-laki umur 5 th. BB=12 kg. TB=80 cm. Dirawat di rumah sakit karena
men-derita panas, batuk, pilek, dan diare lebih dari 5 kali sehari
41. Pada keadaan gizi buruk, akan terjadi beberapa kelainan sitem imun, sehingga
mempermu-dah terjadinya infeksi pada penderita, antara lain

a. Peningkatan sistem komplemen

d.

Peningkatan titer IgA pada

mukosa
b. Hiperplasia kelenjar limfoid

e.

Gangguan intergritas kulit

mukosa
c. Peningkatan jumlah sel T
42. Untuk memperbaiki sistem imun non-spesifik pada penderita gizi buruk, zat gizi yang
dibu-tuhkan adalah
a. Karbohidrat
d. Mineral
b. Lemak
e. Vitamin
c. Protein
43. Mineral yang dibutuhkan sebagai suplementasi agar terjadi peningkatan kemampuan
fagosit dari makrofag adalah
a. Iodium
d. Zinc
b. Ferrum
e. Cobalt
c. Magnesium
44. Vitamin yang terdapat diberikan dengan harapan terjadi perbaikan epitelisasi dan
pening-katan kemampuan fagositosis adalah
a. Vitamin E
d. Vitamin B komplek
b. Vitamin K
e. Vitamin C
c. Vitamin A
45. Depresi Retikoendotelial dan aktivasi anti mikroba oleh granulosit, disebabkan oleh
defisiensi fungsi
a. Cu
b. Mn
c. Co
d. Fe
e. Mg
46. Sel epidermis yang berperan dalam sistem imun dan mengikat antigen adalah
a. Keratonosit
d. Melanosit
b. Sel Langerhans
e. Sel markel
c. Sel epitel
47. Suatu preparat terlihat adanya gundukan sel-sel limfosit yang ditengahnya
pucat,bagiante-pi yercat lebih biru. Di dalamnya terdapa suatu arteri. Apa yang
terlihat dari preparat ter-sebut
a. Lien
d. Limfonodulus
b. Tonsilla pallatina
e. Limfosit
c. Limfonodus
48. Sebuah preparat berisi gundukan sel-sel limfosit disertai adanya sinus subcapsularis
dan subtrabecularis. Ini terjadi di
a. Lien
b. Limfonodus
c. Thymus
49. Hal-hal yang benar untuk organ timus adalah
a. Mirip dengan tonsilla pallatina
b. Mempunyai sinus subcapsularis

Skenario

d. Tonsilla pallatina
e. Limfa

c. Terdiri dari sel-sel limfosit T


d. Menghasilkan sel limfosit B

Salah satu sel yang berperan dalam imunitas seluler non spesifik adalah makrofag.
Untuk tahu lebih lanjut mengenai peran fisiologisnya, secara in vintro kita dapat
melakukan isolasi. Salah satunya isolasi sel makrofag pada rongga peritoneal.
50. Dalam melakukanidentifikasi makrofag salah satu prosedurnya digunakan larutan
giemsa. Fungsi larutan giemsa adalah
a. Zat fiksasi
d. Zat pewarna
b. Disinfektan
e. Zat pemisah sel-sel peritoneal
c. Sterilisator
51. Salah satu cirri makrofag adalah berbentuk irregular. Apakah penyebab bentuk
tersebut
a. Aktivitas metabolism sel makrofag
b. Penjuluran pseudopodia
c. Adanya vakuola
d. Adanya granula pada sel makrofag
e. Komponen membrane plasma yang tidak stabil.
52. Ciri-ciri makrofag teraktivasi adalah
a. Makrofag berbentuk bulat irregular dengan inti eksentrik
b. Makrofag berbentuk seperti fibrosit dengan vakuola
c. Makrofag berbentuk bulat dengan inti bulat di tengah dan hamper menutupi
sitoplasma
d. Berupa sel bulat inti
e. Berupa sel bulat dengan inti bersegmen
53. Sel apakah yang merupakan prekusor awal sel makrofag
a. Limfosit
d. Eritrosit
b. Monosit
e. Basofil
c. Neutrofil
54. Pada suatu pemeriksaan histologis sebuah kelainan kulit, didapatkan akantolisis pada
lapis-an sel tepat di atas lapisan basal epidermis. Terdapat infiltrat limfosit, histiosit,
dan eu-sinofil pada dermis superficial.
Apa kemungkinan diagnose kelainan tersebut
a. Urtikaria
b. Dermatitis ekzematosa
c. Veruka
55. M

d. Pemfigus vulgaris
e. Psoriasis

Skenario
Pada pemeriksaan histopatologi didapatkan kelainan kulit edema dermis superficial.
Ter-dapat infiltrate mononukleus dan sedikit meutrofil di perivenula superficial.
56. M
57. Kelainan pada no. 56 di atas, termasuk reaksi hipersensitivitas tipe
a. I
b. II
c. III
d. IV
58. Gambaran mikroskoppis radang kronis adalah
a. Leukosit PMN
c. Sel atipik
b. Fibrosis
d. Dilatasi pembuluh darah

Skenario
Pada pemeriksaan histopatologi didapatkan kelainan kulit edema dermis superficial
dan va-kuolisasi sel basal, sehingga ditandai dengan lepuh subepidermis non
akantolitik. Terdapat infiltrat perivasculer limfosit dan eusinofil.
59. Kemungkinan diagnose kelainan tersebut adalah
a. Urtikaria
d. Psoriasis
b. Dermatitis fotoekzematosa
e. Pemfigoid Bulosa
c. Pemfigus Vulgaris
60. Manakah yang merupakan cirri sel ganas aadalah
a. Monoformis / uniform
c. Pleimorfik
b. Rasio inti dengan sitoplasma di bawah 1 : 10
d. Inti kromatin halus
61. M
62. m
63. Radiolabeling immunoassay
a. RIA
b. IRMA
c. ELISA
d. LIA
e. EIA
64. Bahan yang mengandung antigen direaksikan dengan antibodi spesifik pertama yang
terikat pada fase padat. Selanjutnya, ditambahkan anibodi spesifik kedua yang
berlabel enzim. Pemeriksaan
a. ELISA Kompetitif
d. Radioimunoasai
b. Double sandwich Ab ELISA
e. Imunofluoresensi
c. Enzim Imunoasai
65. Jenis metode uji laboratorium yang memiliki sensitivitas dan spesifitas yang tinggal
adalah
a. RIA
b. IRMA
c. EIA
d. LIA
e. ELISA
66. Thymus merupakan salah satu organ lymphoid primer yang berfungsi dalam
perkembangan
a. Limfossit B
d. Aktivitas sel T
b. Limfosit T
e. Makrofag
c. Produksi Ab
67. Leukosit yang paling banyak terdapat di dalam darah adalah
a. Limfosit
d. Eusinofil
b. Plasmit
e. Makrofag
c. Neutrofil
68. Machrophage berkembang dari
a. Granulosit
d. Mastosit
b. Plasmit
e. Monosit
c. Megakariosit
69. T
70. M
71. HLA / MHC kelas I adalah ekspresi antigen permukaan yang dimiliki sel-sel manusia.
Mana-kah sel-sel di bawah ini yang tidak mengekspresikan antigen tersebut
a. Eritrosit
d. Hepatosit
b. Osteosit
e. Makrofag
c. Kuppfer
72. Sensitisasi dan aktivasi limfosit T memerlukan APC. Fungsi tersebut diperankan oleh

a. Sel mast
d. Keratosit
b. Osteosit
e. Sel NK
c. Sel dendritik
73. Deferensiasi sel T menjadi sel T efektor (CD8 +)dan sel T memori terjadi setelah
sensitisa-si sel T oleh APC. Peristiwa itu terjadi di jaringan
a. Lien
d. Nodus limpatikus
b. Hepar
e. Tymus
c. Sumsum tulang
74. Suatu infeksi parasitic, akan meningkatkan jumlah sel-sel tertentu dalam darah.
Berasal dari mana sel tersebut dalam sumsum tulang
a. Megakariosit
d. Limfositik
b. Erytroid
e. Myeloid
c. Granulositik
75. Proses fagositosis oleh makrofag atau monosit dapat terjadi karena antigen yang
diselubu-ngi oleh komponen protein tertentu. Komponen tersebut berasal dari aktivasi

a. Sel Plasma
d. Komplemen
b. Cytokine
e. C-reaktif protein
c. Sel NK
76. Suatu reaksi antibodi dalam mengikat infeksius agen sehingga pathogen tersebut
kehilang-an daya infeksiusnya, disebut reaksi
a. Neutralisasi
d. Inflamasi
b. Cell Cytotixic
e. ADCC
c. Phagositosis
77. HIV akan menurunkan kemampuan respon imun host terhadap infeksi ekstraseluler
dan in-traseluler, sebagai akibat menurunnya fungsi
a. Sel B
b. Sel Plasma
c. Sel Tc
d. Sel NK
e. Sel Th
78. Komponen darah selain terdiri dari plasma di dalamnya juga terdapat sel-sel darah
yang mengalami maturasi dalam sumsum tulang. Sel manakah di bawah ini yang
maturasinya terja-di di luar jaringan tersebut
a. Eritrosit
d. Basofil
b. Limfosit
e. Monosit
c. Neutrofil
79. Organ di bawah ini yang juga termasuk organ lhymphoid primer adalah
a. Lien
d. Hepar
b. Thymus
e. Nodus Lhympathikus
c. Jaringan Lhymphoid
80. Makrofag berkembang dari
a. Granulosit
d. Mastosit
b. Plasmosit
e. Monosit
c. Megakariosit
81. Sel imunitas non spesifik manakah yang berfungsi untuk membunuh sel yang terinfeksi

a. Neutrofil
b. Basofil

d. Komplemen
e. Eusinofil

c. NK cell
82. Sel non spesifik manakah yang berfungsi untuk membunuh sel fagosit
a. Mast sel
d. Eusonofil cell
b. Sel plasma
e. Limfosit
c. Makrofag
83. Sel non spesifik yang berperan dalam inflamasi adalah
a. Neutrofil
d. Makrofag
b. Monosit
e. Limfosit
c. Eosinofil
84. Imunoglobulin yang paling banyak ada di dalam darah adalah ...
a. IgA
b. IgD
c. IgG
d. IgM
e. IgE
85. Sel immunoglobulin manakh yang paling banyak di kelenjar mukosa saluran cerna
a. IgA
b. IgD
c. IgE
d. IgG
e. IgM
86. Pada proses fagositosis terjadi degradasi protein asing/ kuman di dalam sel oleh
enzim-enzim pencerna. Proses tersebut di atas terjadi di
a. Phagosome
d. Cytosole
b. Lysosom
e. Nukleus
c. Phagolysosome
87. Di antara sel di bawah ini, sel yang menghasilkan antibody adalah
a. NK sel
b. Sel plasma
c. Makrofag
d. Neutrofil

e.

Basofil
88. Sel manakah yang berperan dalam imunitas seluler dan spesifik
a. Makrofag b. T limfosit sel
c. Neutrofil
d. Interferon

e.

Mast sel
89. Protein apakah yang dihasilkan hepar dan berfungsi untuk opsonisasi
a. Complement
d. TNF
b. Interferon
e. IL-2
c. Immunoglobulin
90. Kemampuan complement apakan yang dapat melubangi dinding sel bakteri ?
a. MHC kelas I
d. HLA
b. MHC kelas II
e. Immunoglobulin
c. MAC
91. Zat humoral apa yang dihasilkan sel somatic yang befungsi pada imunitas
a. Komplemen
d. Mast cell
b. Interferon
e. Makrofag
c. Sitokin

Skenario
Keluhan : susah bernafas, pada pemeriksaan ditemukan bentuk dada tidak normal dan
auskultasi ekspirasi diperpanjang. Orang itu bekerja di divisi pengecatan. Pernah
diobati, tetapi belum sembuh.
92. Reaksi hipersensitivitas apa yang mungkin
a. Anaphylaxis
c. Compleks imun
b. Antibody dependent cell cytotoxic
e. Cell mediated cell cytotoxic
93. Sel imunokompeten apakah yang tersensitisasi oleh allergen pada penderita alergi
a. Th1
b. Th2
c. Te
d. Treg

94. Cytokine apakah yang berpengaruh dalam pembentukan antibodi yang berperan dalam
tim-bulnya reaksi tersebut
a. IL-2
b. IL-4
c. IFN-
d. TNF
95. Peningkatan permiabilitas pembuluh darah yang disertai dengan migrasi sel-sel
imunokom-peten dari pembuluh darah ke jaringan, dapat terjadi karena adanya zat
humoral C3a dan C5a. Dalam keadaan kronis/ Reaksi tersebut di atas dapat terjadi
karena adanya ikatan an-tigen dengan
a. IgA
b. IgG
c. IgM
d. IgM
e. IgE
96. Proses fagositosis oleh makrofag atau monosit dapat terjadi karena antigen
diselubungi o-leh komponen protein C3b. Komponen tersebut berasal dari aktivasi
a. Sel plasma
d. Sel NK
b. Cytokyne
e. C aktif protein
c. Komplemen
97. Sel yang terinfeksi dapat mengekspresikan antigen dapat dikenali antibodi, adanya
ikatan tersebut di atas merupakan reaksi
a. Neutralisasi
d. Inflamasi
b. Cell-Cytotoxic
e. ADCC
c. Phagositosis
98. Penghancuranan antigen dapat dilakukan dengan cirri pelepasa H 2O2, NO, dan ROI
dalam sel immunokomplemen. Aktivasi tersebut merupakan proses
a. Neutralisasi
d. Inflamasi
b. Cell-Cytotoxic
e. ADCC
c. Phagositosis
99. Pada reaksi terhadap infeksi, komplemen apat teraktivasi menghasilkan komplemen C 3a
dan C5a yang dilepas ke jaringan sekitar infeksi. Peristiwa tersebut berperan pada
reaksi
a. Neutralisasi
d. Hipersensitivitas
b. Opsonisasi
e. Inflamasi
c. Cytotoxin
100. Komplemen C3b dari komplemen yang teraktivasi banyak melekat pada dinding bakteri
se-hingga mudah di fagositosis. Pada peristiwa tersebut berperan pada reaksi
a. Neutralisasi
d. Hipersensitivitas
b. Opsonisasi
e. Inflamasi
c. Cytotoxin
101. T
102. T
103. Kemampuan antibodi untuk mengenal antigen disebabkan karena pada struktur
antibodi mempunyai rantai peptida yang sesuai dengan rantai peptide yang ada di
epitop antigen mikroba. Rantai tersebut di atas terletak pada
a. Constant region
d. Variable region
b. Disulfit bound
e. heavy chain
c. Light chain

104. Ikatan antibodi dengan antigen dapat membentuk Ag-Ab kompleks yang dapat
menyebab-kan antibody tersebut mengikat dan mengaktifkan sel-sel immunokompeten.
Ikatan dengan sel immunokompeten tersebut, terjadi di
a. Constant region
d. Variable region
b. Disulfit bound
e. heavy chain
c. Light chain
105. Sel T yang telah tersensitisasi dengan suatu antigen mikroba dapat memacu sel B
untuk berproliferasi dan berdiferensiasi menjadi sel yang meproduksi antibodi. Proses
tersebut diperankan oleh sel
a. Thelper
d. Tnative
b. Tmaturas
e. Treg
c. Tsitotoksik
106. Antibodi yang terbentuk dari suatu proses sensitisasi antigen hidup sel B, dapat
memacu sel T untuk merespon suatu infeksi intrasel. Pada somatic proses tersebut di
atas diperan-kan oleh sel
a. Thelper
d. Tnative
b. Tmaturas
e. Treg
c. Tsitotoksik
107. Sel somatic yang terinfeksi oleh suatu mikroba dapat mengekspresikan antigen yang
akan direspon oleh sel imun spesifik, sehingga sel tersebut mengalami lisis / mati.
Peristiwa itu dikenal dengan reaksi
a. Netralisasi
c. Cytotoxic
b. Opsonisasi
d. Hipersensitivitas
108. Jaringan limpoid adalah jaringan utama untuk perkembangan leukosit dan untuk
respon imun spesisfik untuk melawan zat pathogen. Organ limfoid di bawah ini yang
berisi stem cell un-tuk leukosit adalah
a. Lien
b. Thymus
c. Sumsum tulang
109. T
110. T
111.T
112. T
113. T
114. T
115. T
116. T
117. ,
118. .
119. .
120. m

d. MALT
e. Nodus lhympatikus

Anda mungkin juga menyukai