Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

BUDAYA DASAR & ETIKA PROFESI


KAJIAN TENTANG PEMBANGUNAN RAMAH
LINGKUNGAN

Semester Genap Tahun Akademik 2016/2017

Disusun oleh :
Muhammad Safwan

(140215432/TS)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
2016

KAJIAN PEMBANGUNAN RAMAH LINGKUNGAN

Pendahuluan
Pembangunan merupakan suatu aktivitas dalam membentuk dan merubah suatu keadaan
negara lebih berkembang dan lebih baik seperti halnya negara Indonesia sebagai negara
berkembang yang masih perlu banyak dilakukan pembangunan. Pada saat ini pembangunan
di Indonesia berkembang dengan pesat terutama pada pembangunan fisik, akan tetapi hal lain
yang penting diperhatikan yaitu pembangunan sumberdaya manusianya agar pembangunan
yang dilaksanakan berjalan dengan baik dan lancar. Pembangunan yang dilakukan oleh
Bangsa Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mutu hidup rakyat.
Proses pelaksanaan pembangunan di satu pihak menghadapi permasalahan jumlah penduduk
yang besar dengan tingkat pertambahan yang tinggi, tetapi dilain pihak ketersediaan sumber
daya alam bersifat terbatas.
Kegiatan pembangunan untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan meningkatkan
permintaan atas sumber daya alam, sehingga timbul tekanan terhadap sumber daya alam.
Oleh karena itu, pendayagunaan sumber daya alam untuk meningkatkan kesejahteraan dan
mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan harus disertai dengan upaya
pelestarian fungsi lingkungan hidup. Dengan demikian, pembangunan untuk meningkatkan
kesejahteraan dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan adalah
pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup. Terlestarikan-nya fungsi
lingkungan hidup yang merupakan tujuan pengelolaan lingkungan hidup menjadi tumpuan
terlanjutkannya pembangunan ber-kelanjutan. Oleh karena itu, sejak awal perencanaan usaha
dan/atau kegiatan sudah harus diperkirakan perubahan rona lingkungan hidup akibat
pembentukan suatu kondisi lingkungan hidup yang baru, baik yang menguntungkan maupun
yang merugikan, yang timbul sebagai akibat diselenggarakannya usaha dan/atau kegiatan
pembangunan. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Pasal 15 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup menetapkan bahwa setiap rencana usaha dan/atau kegiatan yang
kemungkinan dapat menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan wajib
memiliki analisis mengenai dampak lingkungan hidup.
Pembahasan
Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk yang ikut menambah jumlah
pembangunan, kita hanya dapat melakukan pembangunan yang ramah terhadap lingkungan,
dan saling menguntungkan antara kehidupan manusia dan kehidupan makhluk hidup lainnya
serta lingkungan sekitar kita tinggal agar terjaga selalu keseimbangan lingkungan.
Di Indonesia, trend go green atau bangunan yang bersandar pada 3 R belum marak
menghinggapi ranah industri property. Bahkan, belum ada ketentuan tentang kriteria
bangunan ramah lingkungan serta rambu-rambu tata ruang daerah yang menopang
pengembangan permukiman dan perkantoran ramah lingkungan.

Mendirikan bangunan ramah lingkungan antara lain menerapkan 3 R ( Reuse, Reduce,


Recycle). Operasional bangunan yang mendukung penghematan energi, di antaranya
penerapan teknologi daur ulang (recycled), penggunaan kembali (reused), dan reinvestasi
terhadap bahan baku yang sudah tidak bisa didaur ulang.
Penerapan konsep properti ramah lingkungan dimulai dengan pemilihan material
bangunan.Pemakaian bahan bangunan yang ramah lingkungan dan hemat energi hingga kini
masih terus dipelajari dengan mengeksplorasi kearifan lokal.
Kerusakan Lingkungan karena Faktor Pembangunan Konstruksi
Semakin berkembang pembangunan di banyak daerah. Dari lahan yang semula tampak
rimbun, berubah menjadi lahan beton. Pembangunan membawa perubahan nyata dengan
semakin minim lahan rimbun pertanian, perkebunan, bahkan bahan bangunan itu sendiri.
Inilah yang menyoroti beberapa dampak konstruksi terhadap pemanasan global.
Dampak pembangunan
a. Dampak positif
1.
Menambah penghasilan penduduk sehingga meningkatkan kemakmuran
2.
Perindustrian menghasilkan aneka barang yang dibutuhkan oeh masyarakat.
3.
Perindustrian memperbesar kegunaan bahan mentah.
4.
Usaha perindustrian dapat memperluas lapangan pekerjaan bagi penduduk.
5.
Mengurangi ketergantungan Negara pada luar negeri.
6.
Dapat merangsang masyarakat utuk meningkatkan pengetahuan tentang industri.
b. Dampak negatif
1.
Limbah industry akan menimbulkan pencemaran air, tanah dan udara
2.
Asap-asap pabrik menimbulkan polusi udara.
3.
Akibat dari pencemaran, banyak menimbulkan kematian bagi binatangbinatang,manusia dapat terkena penyakit, hilangnya keindahan alam dan lain-lain.
4.
Penurunan kualitas lingkungan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang semakin pesat serta dorongan pertumbuhan ekonomi telah memacu kegiatan
yang mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan.
Dampak dari kegiatan manusia terhadap lingkungan hidup telah menimbulkan berbagai
masalah yaitu, dampak rumah kaca, hujan asam, pencemaran air.
Solusi
Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya tanpa
harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan menyusun program
pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai pembangunan berwawasan
lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas
manusia secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan
berwawasan lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan Berkelanjutan.

Adapun ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah sebagai berikut,


menjamin pemerataan dan keadilan, menghargai keanekaragaman hayati, menggunakan
pendekatan integratif, menggunakan pandangan jangka panjang.
Metodologi
Pembangunan ramah lingkungan
Green Building disebut juga Green Construction. Hal ini mengacu pada struktur dan
menggunakan proses yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sumber daya yang
efisien sepanjang siklus hidup bangunan dari tampak untuk desain, konstruksi, operasi,
pemeliharaan, renovasi, dan pembongkaran. Sedangkan di bidang arsitektur dan teknik sipil,
konstruksi (construction) adalah suatu proses yang terdiri dari membangun atau perakitan
infrastruktur.
Green Construction berfokus pada cara membangun yang memperhatikan aspek
kelestarian lingkungan hidup, sedangkan Green Building lebih fokus ke desain bangunan itu
sendiri dengan ciri- ciri bangunan sebagai berikut, menggunakan energi yang seminimal
mungkin, memanfaatkan ruang alam, menggunakan energi yang dapat diperbaharui,
menggunakan bahan yang bersifat ramah lingkungan, menggunakan bahan atau material yang
bersifat reuse, reduce, dan recycle, sistem gedung yang menghasilkan limbah yang dalam
batas toleransi berdasarkan aspek lingkungan hidup. Ada tiga hal yang menjadi tujuan dari
konsep yang ingin dicapai yaitu meminimalkan konsumsi bahan dan energy, mencegah efek
negatif pada daya dukung lingkungan dan lingkungan itu sendiri, memenuhi kebutuhan
manusia.
Green Construction Target memiliki 6 Kriteria untuk diaplikasikan di lokasi proyek
diantaranya yaitu, tepat guna lahan, efisiensi & konservasi energi, konservasi air, manajemen
lingkungan proyek, sumber & siklus material, kesehatan & kenyamanan di area proyek
Dampak positif dan negatif dari pembangunan konstruksi
Dampak negatif :
Lahan terbuka berubah menjadi tertutup
Area resapan air menjadi berkurang
Dampak positif :
Pajak bumi dan bangunan jadi tinggi
Terbuka lapangan kerja baru bagi penduduk

Regulasi

UU No. 25 Tahun 2000, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN)


UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur tentang Tata Guna Tanah
UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan
Hidup

Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang AMDAL (Analisa Mengenai


Dampak Lingkungan)
Peraturan menteri PU No. 2 Tahun 2015 tentang Bangunan Gedung Hijau
UU No. 23 Tahun 1997 yang mengatur tentang pengelolaan lingkungan hidup
UU nomor 24 tahun 1992 tentang penataan ruang [uu 24/1992], yang kemudian
diperbaharui dengan undang-undang nomor 26 tahun 2007 [uu 26/2007].

Anda mungkin juga menyukai