BAB 1
PENDAHULUAN
panggul sempit, dikarenakan fiksasi kepala janin yang tidak baik pada pintu atas
panggul.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Letak sungsang merupakan letak memanjang dengan bokong sebagai
bagian yang terendah sehingga kepala berada di fundus uteri dan bokong berada
di bagian bawah kavum uteri.
2.2 Etiologi
Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin terhadap
ruangan di dalam uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih 32 minggu, jumlah
air ketuban relatif lebih banyak, sehingga memungkinkan janin bergerak dengan
leluasa. Dengan demikian janin dapat menempatkan diri dalam presentasi kepala,
presentasi bokong atau letak lintang.
Pada kehamilan trimester terakhir janin tumbuh dengan cepat dan jumlah
air ketuban relatif berkurang. Karena bokong dengan kedua kaki terlipat lebih
besar daripada kepala, maka bokong dipaksa untuk menempati ruang yang lebih
luas di fundus uteri, sedangkan kepala berada di ruang yang lebih kecil di segmen
bawah uterus.
Faktor predisposisi dari letak sungsang adalah multiparitas, kehamilan
ganda, hidramnion, oligohidramnion, hidrosefalus, presentasi bokong sebelumnya,
anomali uterus dan berbagai tumor dalam panggul juga pada plasenta yang
terletak di daerah kornu fundus uteri.
2.3 Klasifikasi
Dikenal beberapa jenis letak sungsang, yaitu:
1.
3.
tebal, uterus berkontraksi atau air ketuban banyak. Setelah ketuban pecah dapat
lebih jelas adanya bokong yang ditandai dengan adanya sacrum, kedua tuber os
ischii dan anus. Bila dapat diraba kaki, maka harus dibedakan dengan tangan.
Pada kaki terdapat tumit, sedangkan pada tangan ditemukan ibu jari yang letaknya
tidak sejajar dengan jari-jari lain dan panjang jari kurang lebih sama dengan
panjang telapak tangan. Pada persalinan lama, bokong janin mengalami edem,
sehingga kadang sulit untuk membedakan bokong dengan muka. Pemeriksaan yag
teliti dapat membedakan bokong dengan muka karena jari yang dimasukkan ke
dalam anus mengalami rintangan otot, sedangkan jari yang dimasukkan ke dalam
mulut akan meraba tulang rahang dan alveola tanpa hambatan. Pada presentasi
bokong kaki sempurna, kedua kaki dapat diraba disamping bokong, sedangkan
pada presentasi bokong kaki tidak sempurna, hanya teraba satu kaki di samping
bokong.
2.5 Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang dilakukan jika masih ada keraguan dari
pemeriksaan luar dan dalam, sehingga harus dipertimbangkan untuk melakukan
pemeriksaan USG atau MRI. Pemeriksaan USG diperlukan untuk konfirmasi letak
janin, bila pemeriksaan fisik belum jelas., menentukan letak plasenta, menemukan
kecacatan bawaan.
2.6 Penatalaksanaan
a. Dalam kehamilan
Pada umur kehamilan 28-30 minggu mencari kausa dari letak sungsang
yaitu dengan USG; seperti plasenta previa, kelainan kongenital, kehamilan ganda,
kelainan uterus. Jika tidak ada kelainan pada hasil USG, maka dilakukan knee
chest position atau dengan versi luar (jika tidak ada kontraindikasi).
Versi luar sebaiknya dilakukan pada kehamilan 34-38 minggu. Pada
umumnya versi luar sebelum minggu ke 34 belum perlu dilakukan karena
kemungkinan besar janin masih dapat memutar sendiri, sedangkan setelah minggu
ke 38 versi luar sulit dilakukan karena janin sudah besar dan jumlah air ketuban
relatif telah berkurang. Sebelum melakukan versi luar diagnosis letak sungsang
harus pasti sedangkan denyut jantung janin harus dalam keadaan baik.
Kontraindikasi untuk melakukan versi luar yaitu panggul sempit, perdarahan
antepartum, hipertensi, kehamilan ganda, plasenta previa.
sungsang yaitu bokong sempurna (complete breech) atau bokong murni (frank
breech), pelvimetri, klinis yang adekuat, janin tidak terlalu besar, tidak ada
riwayat SC dengan indikasi CPD, dan kepala fleksi.
Jenis pimpinan persalinan sungsang antara lain:
1. Persalinan pervaginam
Berdasarkan tenaga yang dipakai dalam melahirkan janin pervaginam,
persalinan pervaginam dibagi menjadi 3 yaitu:
a. Persalinan spontan (spontaneous Breech) : janin dilahirkan dengan kekuatan
dan tenaga ibu sendiri. Cara ini lazim disebut cara Bracht.
Tahap-tahap persalinan spontan yaitu:
I. Lahirnya bokong sampai umbilikus, spontan.
II. Fase cepat, lahirnya umbilikus sampai mulut, fase dimana bayi harus
dilahirkan cepat karena tali pusat terjepit oleh kepala bayi di pintu atas
panggul (batas waktu 8 menit).
III. Fase lambat, lahirnya mulut sampai seluruh kepala. Kepala harus
dilahirkan lambat untuk menghindari terjadinya perdarahan intrakranial
(ruptura tentorium cerebeli) akibat dekompresi yang mendadak.
IV. Teknik : hiperlordosis badan bayi
Keuntungan:
- Tangan penolong tidak masuk jalan lahir, sehingga mengurangi risiko
infeksi.
- Mendekati persalinan fisiologik, sehingga mengurangi trauma pada janin.
Kerugian:
- 5-10% mengalami kegagalan
- Gagal dilakukan pada panggul sempit, janin besar, jalan lahir kaku
(primipara), nuchal arm (lengan menjungkit).
b. Manual aid (partial breech extraction; assisted breech delivery) : janin
Tahapan:
I. Lahirnya bokong sampai umbilikus, spontan
II. Lahirnya bahu dan lengan memakai tenaga penolong secara klasik
(Deventer), Mueller atau Lovset.
III. Lahirnya kepala, dengan cara Mauriceau-Veit-Smellie, Najouk, Wigand
Martin-Winckel, Prague terbalik, atau dengan cunam Piper
c. Ekstraksi sungsang (total breech extraction) : janin dilahirkan seluruhnya
10
Ekstraksi bokong
11
2. Setelah trochanter depan dilahirkan, maka jari telunjuk yang lain segera
mengait lipat paha belakang, dan ditarik curam ke bawah sampai bokong
lahir.
3. Tangan penolong memegang femuro-pelvik bayi dan melahirkan bayi
dengan cara manual aid.
2. Persalinan perabdominal (SC)
Beberapa kriteria yang dapat dipakai pegangan bahwa presentasi bokong
harus dilahirkan secara perabdominal antara lain:
-
Primigravida tua
Panggul sempit
Prematuritas
b.
c.
Asfiksia
d.
e.
f.
12
BAB 3
KESIMPULAN
1.
2.
3.
4.
Penanganan letak sungsang dapat dilakukan versi luar (dalam kehamilan 3438 minggu) dan persalinan pervaginam maupun perabdominal (seksio
sesaria).
5.
13
DAFTAR PUSTAKA