Pitiriasis Versikolor
Risa maulida widjaya
Pembimbing : dr. Chadijah Rifai, Sp.KK
Identitas pasien
Nama : Tn. N
Usia : 39 tahun
Alamat : Cempaka Putih
Pekerjaan : Wiraswasta
Status : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Suku : Jawa
Anamnesis
Anamnesis dilakukan secara Autoanamnesis di Poliklinik
Kulit dan Kelamin RS Islam Jakarta Cempaka Putih
Tanggal : 18 Oktober 2015
Jam : 10.00 WIB
Pemeriksaan fisik
Status Generalis
KU : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda Vital
TD : Tidak dilakukan pemeriksaan
Nadi : 88 kali/menit regular, isi dan tegangan cukup
RR : 20 kali/menit, regular
Suhu : 36.80C
Kepala: normochepal, rambut berwarna hitam, distribusi merata
Leher : pembesaran KGB (-)
Mata : konjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Hidung : simetris, deviasi septum (-), sekret (-)
Telinga : bentuk daun telinga normal, sekret (-)
Mulut : mukosa bibir dan mulut lembab, sianosis (-)
Status dermatologis
Resume
Laki-laki 39 tahun datang ke Poliklinik Kulit dan
Kelamin RSIJ Cempaka Putih dengan keluhan
terdapat ruam makula hipopigmentasi pada thoraks
posterior bagian proksimal dan colli posterior sejak
6 bulan yang lalu. Ruam bertambah besar hingga
berukuran plakat darim milier. Kadang di sertai
pruritus (+) terutama saat berkeringat. Baal (-).
Riwayat keluhan sebelumnya dan alergi tidak ada.
Di keluarga tidak ada yang sakit serupa. Ruam
sudah pernah di obati dan keluhan os sudah sedikit
berkurang.
DIAGNOSIS BANDING :
Pitiriasis versikolor
Pitiriasis alba
Vitiligo
DIAGNOSIS KERJA:
Pitiriasis versikolor
PEMERIKSAAN PENUNJANG (Usulan
pemeriksaan) :
Pemeriksaan dengan lampu wood
Pemeriksaan kerokan kulit
PENATALAKSANAAN
Terapi Umum
Menghindari kelembaban yang berlebihan dengan
cara segera mengganti pakaian bila berkeringat
Menghindari penggunaan pakaian yang ketat atau
tidak menyerap keringat
Pengobatan teratur
Khusus
Lokal = Shampo selenium sulfida 1,8% dioleskan
pada bagian yang terdapat bercak putih biarkan 1530 menit, dicuci 2-3 X/minggu selama 2-4 minggu
Sistemik = cetirizine (jika gatal)
Analisa kasus
anamnesi
s
DD
Pitiriasis versikolor
Pitiriasis alba
vitiligo
Tinjauan
Pustaka
Pitiriasis versikolor
Definisi
Pitiriasis versikolor (PV) adalah infeksi kulit
superfisial kronik, disebabkan oleh ragi genus
Malassezia, umunya tidak memberikan gejala
subjektif, ditandai oleh area depigmentasi
atau diskolorasi, berskuama halus, tersebar
diskret atau konfluen, dan terutama
terdapat pada badan bagian atas.
Epidemiologi
Pitiriasis versikolor adalah penyakit
universal dan terutama ditemukan di
daerah tropis. Penyakit ini sering
dilihat pada remaja dan dewasa, anakanak dan orang tua jarang terkena
penyakit ini. Tidak ada perbedaan
dalam jenis kelamin.
Pada kasus usia pasien 39 tahun, termasuk kedalam
usia orang dewasa sesuai dengan epidemiologi
penyebaran penyakit pitiriasis versikolor.
Indonesia merupakan daerah tropis.
Etiologi
Malasezia furfur dapat dikultur dari penyakit dan
kulit normal dan merupakan bagian dari flora
normal, terdapat pada area sebum pada kulit
M.
M.
M.
M.
M.
M.
Sympodialis
Globosa
Restricta
Slooffiae
Fufur
obtusa
Patogenesis
Malasezia,
sp
Faktor
endogen
atau
eksogen
Pitiriasis
versikolor
Manisfestasi klinis
Diagnosis
Anamnesi
s
Pemeriksa
an fisik
Makula
hipopigment
asi
skuama
Pemeriksa
an
penunjang
Pemeriksaan
lampu wood
Kerokan kulit
dengan KOH
Pengobatan
Pengobatan pityriasis versicolor dapat diterapi secara topical
maupun sistemik. Tingginya angka kekambuhan merupakan
masalah, dimana mencapai 60% pada tahun pertama dan
80% setelah tahun kedua. Oleh sebab itu diperlukan terapi
profilaksis untuk mencegah rekurensi :
Pengobatan topical
Pengobatan harus dilakukan secara menyeluruh, tekun dan
konsisten. Obat yang dapat digunakan ialah :
Selenium sulfide 1,8%.
Salisil spiritus 10 %
Turunan azol, misalnya
Sulfur presipitatum
Larutan natrium tiosulfas 25%,.
Pengobatan sistemik
Pengobatan
sistemik diberikan
pada
kasus
pityriasis versicolor yang luas atau jika pemakaian
obat topical tidak berhasil. Obat yang dapat
diberikan adalah :
Ketokonazol : 200 mg perhari selama 10 hari
Flukonazol : 150-300 mg setiap mingg
Itraconazol : 100 mg perhari selama 2 minggu
.
PROGNOSIS
Prognosisnya baik dalam hal kesembuhan bila
pengobatan dilakukan menyeluruh, tekun dan
konsisten. Pengobatan harus di teruskan 2
minggu setelah fluoresensi negatif dengan
pemeriksaan lampu wood dan sediaan langsung
negatif.
EDUKASI
Diberikan penjelasan kepada pasien untuk tidak
menggaruk area yang gatal karena akan
menyebabkan luka dan bisa mempermudah
untuk terjadinya infeksi. Seseorang dengan
riwayat tinea versikolor agar menghidari panas
atau keringat berlebih dan memakai pakaian
Daftar pustaka
Djuanda A, Hamzah M, Aisyah S. Ilmu penyakit kulit dan kelamin.
Edisi ke tujuh. Fakultas Kedokteran Indonesia. Jakarta. 2016.
A.D.A.M Medical encyclopedia. Tinea Versicolor. Pubmed Health
[2011;cited 2016 18th Mei]; Available from:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth.
Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffel DJ.
Yeast Infection : candidiasis, Tinea (Pytiriasis) versicolor and
Malasezia (Pytirpsporum) Folikulitis. In :Fitzpatrick. Dermatology
in General Medicine. 8th ed. New York : McGraw Hill
Company.2012.p.2289-2312.
Hawranek, Thomas. 2002. Cutaneous Mycology. In Fungal Allergy
and Pathogenicity. Basel: S. Karger AG
Wolff K, Johnson RA. Fitzpatricks Color Atlas and Synopsis of
Clinical Dermatology. 6th ed. San Fransisco: McGraw Hill; 2009.