Anda di halaman 1dari 26

Laporan kasus

Pitiriasis Versikolor
Risa maulida widjaya
Pembimbing : dr. Chadijah Rifai, Sp.KK

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan


Kulit dan Kelamin
Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih
Universitas Muhammadiyah Jakarta
2016

Identitas pasien

Nama : Tn. N
Usia : 39 tahun
Alamat : Cempaka Putih
Pekerjaan : Wiraswasta
Status : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Suku : Jawa

Anamnesis
Anamnesis dilakukan secara Autoanamnesis di Poliklinik
Kulit dan Kelamin RS Islam Jakarta Cempaka Putih
Tanggal : 18 Oktober 2015
Jam : 10.00 WIB

Keluhan Utama : bercak putih di


punggung, bahu kanan dan kiri serta
tengkuk kadang disertai gatal sejak 6
bulan yang lalu SMRS.

Riwayat penyakit sekarang


Pasien mengeluh adanya bercak putih di
punggung, bahu kanan dan kiri serta tengkuk
kadang disertai gatal sejak enam bulan yang
lalu. Bercak putih semakin lama semakin
banyak, Awalnya bercak putih terdapat di
punggung atas sebelah kiri sebesar ujung jarum
pentul kemudian bercak tersebut bertambah
banyak dan meluas ke bahu, tengkuk dan
punggung sebelah kanan Gatal hilang timbul,
timbul terutama saat berkeringat. Pasien sering
berjemur setelah pasien di diagnosis menderita

Pasien mengeluh bahwa beliau mudah berkeringat.


Pasien mengaku mandi dan berganti pakaian dua kali
sehari dan tidak pernah bergantian menggunakan
handuk maupun baju dengan orang lain, namun os
tidak segera berganti baju apabila berkeringat. Pasien
tidak mengeluhkan mati rasa atau kurang berasa
pada bercak-bercak putih tersebut Riwayat trauma
tidak ada, bercak bercak merah yang berubah warna
menjadi putih tidak ada. Riwayat mengkonsumsi
obat-obatan yang lama tidak ada. Pasien sudah
pernah berobat ke dokter sebelumnya dan keluhan
yang dirasakan os sedikit berkurang, namun pasien
lupa obat apa yang diberikan.

Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat sakit seperti ini : disangkal
Riwayat asma, Diabetes mielitus : disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat sakit seperti ini : disangkal
Riwayat penyakit kulit : disangkal
Riwayat Asma, Diabetes mielitus : disangkal
Riwayat Alergi : disangkal

Keadaan Sosial Ekonomi


Pasien tinggal bersama istri dan kedua
anaknya, ukuran rumah sedang, lingkungan
padat penduduk. Pasien sering berjemur
semenjak os di diagnosis menderita
penyakit stroke. Kegiatan os sehari hari
bekerja sebagai wiraswata dan aktif berkerja
pada siang sampai sore hari.

Pemeriksaan fisik
Status Generalis
KU : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda Vital
TD : Tidak dilakukan pemeriksaan
Nadi : 88 kali/menit regular, isi dan tegangan cukup
RR : 20 kali/menit, regular
Suhu : 36.80C
Kepala: normochepal, rambut berwarna hitam, distribusi merata
Leher : pembesaran KGB (-)
Mata : konjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Hidung : simetris, deviasi septum (-), sekret (-)
Telinga : bentuk daun telinga normal, sekret (-)
Mulut : mukosa bibir dan mulut lembab, sianosis (-)

Tenggorokan : faring tidak hiperemis, T1-T1 tenang.


Thorax : Jantung : BJ I-II reguler, murmur (-),
gallop (-).
Paru : vesikuler, ronki (-), wheezing
(-)
Abdomen : supel, nyeri tekan (-), pembesaran
hepar
dan lien tidak teraba
Ekstremitas Superior : akral hangat, edema -/-,
CRT< 2dtk
Inferior : akral hangat, edema -/-, CRT< 2dtk

Status dermatologis

Pada regio : thoraks posterior bagian proksimal


Efloresensi : tampak bercak hipopigmentasi multipel berukuran
miliar hingga lenticular batas tegas, bilateral, penyebaran lesi
diskret dan konfluens dengan skuama halus (pitriasis formis)
Pada regio : colli posterior
Efloresensi : tampak bercak hipopigmentasi multipel berukuran
lentikuler hingga plakat batas tegas, penyebaran lesi diskret dan
konfluens dengan skuama halus (pitiriasis formis)

Resume
Laki-laki 39 tahun datang ke Poliklinik Kulit dan
Kelamin RSIJ Cempaka Putih dengan keluhan
terdapat ruam makula hipopigmentasi pada thoraks
posterior bagian proksimal dan colli posterior sejak
6 bulan yang lalu. Ruam bertambah besar hingga
berukuran plakat darim milier. Kadang di sertai
pruritus (+) terutama saat berkeringat. Baal (-).
Riwayat keluhan sebelumnya dan alergi tidak ada.
Di keluarga tidak ada yang sakit serupa. Ruam
sudah pernah di obati dan keluhan os sudah sedikit
berkurang.

Pemeriksaan generalis dalam batas normal dan


pada pemeriksaan dermatologis di dapatkan :
Pada regio thoraks posterior bagian proksimal
tampak
bercak
hipopigmentasi
multipel
berukuran ukuran miliar hingga lenticular batas
tegas, bilateral penyebaran lesi diskret dan
konfluens dengan skuama halus (pitriasis
formis). Pada regio colli posterior tampak
bercak hipopigmentasi multiple berukuran
lentikuler
hingga
plakat,
batas
tegas,
penyebaran lesi diskret dan konfluens dengan
skuama halus (pitiriasi formis).

DIAGNOSIS BANDING :
Pitiriasis versikolor
Pitiriasis alba
Vitiligo

DIAGNOSIS KERJA:
Pitiriasis versikolor
PEMERIKSAAN PENUNJANG (Usulan
pemeriksaan) :
Pemeriksaan dengan lampu wood
Pemeriksaan kerokan kulit

PENATALAKSANAAN
Terapi Umum
Menghindari kelembaban yang berlebihan dengan
cara segera mengganti pakaian bila berkeringat
Menghindari penggunaan pakaian yang ketat atau
tidak menyerap keringat
Pengobatan teratur
Khusus
Lokal = Shampo selenium sulfida 1,8% dioleskan
pada bagian yang terdapat bercak putih biarkan 1530 menit, dicuci 2-3 X/minggu selama 2-4 minggu
Sistemik = cetirizine (jika gatal)

Analisa kasus

anamnesi
s

Usia pasien 39 tahun (dewasa)


Adanya bercak putih pada tubuh bagian atas dan leher
Pasien sering berjemur dan berkeringat (hyperhidrosis)
Kadang di sertai rasa gatal yang ringan.
Pasien jarang berganti pakaian jiha berkeringat

Pada regio thoraks posterior bagian proksimal tampak bercak


hipopigmentasi multipel berukuran miliar hingga lenticular batas
tegas, bilateral penyebaran lesi diskret dan konfluens dengan
skuama halus (pitriasis formis). Pada region colli posterior tampak
Pemeriksa
bercak hipopigmentasi multiple berukuran lentikuler hingga
an fisik
plakat, batas tegas, penyebaran lesi diskret dan konfluens
dengan skuama halus (pitiriasi formis)

DD

Pitiriasis versikolor
Pitiriasis alba
vitiligo

Tinjauan
Pustaka

Pitiriasis versikolor

Definisi
Pitiriasis versikolor (PV) adalah infeksi kulit
superfisial kronik, disebabkan oleh ragi genus
Malassezia, umunya tidak memberikan gejala
subjektif, ditandai oleh area depigmentasi
atau diskolorasi, berskuama halus, tersebar
diskret atau konfluen, dan terutama
terdapat pada badan bagian atas.

Dari definisi pitiriasis versikolor sesuai dengan keluhan


yang di rasakan pasien yaitu timbul bercak berwarna
putih, tersebar pada tubuh bagian atas

Epidemiologi
Pitiriasis versikolor adalah penyakit
universal dan terutama ditemukan di
daerah tropis. Penyakit ini sering
dilihat pada remaja dan dewasa, anakanak dan orang tua jarang terkena
penyakit ini. Tidak ada perbedaan
dalam jenis kelamin.
Pada kasus usia pasien 39 tahun, termasuk kedalam
usia orang dewasa sesuai dengan epidemiologi
penyebaran penyakit pitiriasis versikolor.
Indonesia merupakan daerah tropis.

Etiologi
Malasezia furfur dapat dikultur dari penyakit dan
kulit normal dan merupakan bagian dari flora
normal, terdapat pada area sebum pada kulit
M.
M.
M.
M.
M.
M.

Sympodialis
Globosa
Restricta
Slooffiae
Fufur
obtusa

Patogenesis
Malasezia,
sp

Faktor
endogen
atau
eksogen

Pitiriasis
versikolor

Pada kasus pasien sering berjemur, berkeringat berlebih dan


jarang mengganti baju jika berkeringat. Hal tersebut berhubungan
dengan faktor eksogen pada patogenesis pitiriasis versikolor

Manisfestasi klinis

Predileksi terutama terdapat pada badan bagian atas,


leher, dan perut, ekstremitas sisi proksimal
Hipopigmentasi, hiperpigmentasi , kadang
eritematosa,
terdiri
atas berbagai ukuran, dan berskuama halus
(pitiriaformis). kadang ada pruritus ringan.

Diagnosis
Anamnesi
s

Pemeriksa
an fisik

Makula
hipopigment
asi
skuama

Pemeriksa
an
penunjang

Pemeriksaan
lampu wood
Kerokan kulit
dengan KOH

Pengobatan
Pengobatan pityriasis versicolor dapat diterapi secara topical
maupun sistemik. Tingginya angka kekambuhan merupakan
masalah, dimana mencapai 60% pada tahun pertama dan
80% setelah tahun kedua. Oleh sebab itu diperlukan terapi
profilaksis untuk mencegah rekurensi :
Pengobatan topical
Pengobatan harus dilakukan secara menyeluruh, tekun dan
konsisten. Obat yang dapat digunakan ialah :
Selenium sulfide 1,8%.
Salisil spiritus 10 %
Turunan azol, misalnya
Sulfur presipitatum
Larutan natrium tiosulfas 25%,.

Pengobatan sistemik
Pengobatan
sistemik diberikan
pada
kasus
pityriasis versicolor yang luas atau jika pemakaian
obat topical tidak berhasil. Obat yang dapat
diberikan adalah :
Ketokonazol : 200 mg perhari selama 10 hari
Flukonazol : 150-300 mg setiap mingg
Itraconazol : 100 mg perhari selama 2 minggu
.

PROGNOSIS
Prognosisnya baik dalam hal kesembuhan bila
pengobatan dilakukan menyeluruh, tekun dan
konsisten. Pengobatan harus di teruskan 2
minggu setelah fluoresensi negatif dengan
pemeriksaan lampu wood dan sediaan langsung
negatif.
EDUKASI
Diberikan penjelasan kepada pasien untuk tidak
menggaruk area yang gatal karena akan
menyebabkan luka dan bisa mempermudah
untuk terjadinya infeksi. Seseorang dengan
riwayat tinea versikolor agar menghidari panas
atau keringat berlebih dan memakai pakaian

Daftar pustaka
Djuanda A, Hamzah M, Aisyah S. Ilmu penyakit kulit dan kelamin.
Edisi ke tujuh. Fakultas Kedokteran Indonesia. Jakarta. 2016.
A.D.A.M Medical encyclopedia. Tinea Versicolor. Pubmed Health
[2011;cited 2016 18th Mei]; Available from:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth.
Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffel DJ.
Yeast Infection : candidiasis, Tinea (Pytiriasis) versicolor and
Malasezia (Pytirpsporum) Folikulitis. In :Fitzpatrick. Dermatology
in General Medicine. 8th ed. New York : McGraw Hill
Company.2012.p.2289-2312.
Hawranek, Thomas. 2002. Cutaneous Mycology. In Fungal Allergy
and Pathogenicity. Basel: S. Karger AG
Wolff K, Johnson RA. Fitzpatricks Color Atlas and Synopsis of
Clinical Dermatology. 6th ed. San Fransisco: McGraw Hill; 2009.

Anda mungkin juga menyukai