KALIMAT EFEKTIF
DiajukanUntukMemenuhi Dan Melengkapi Salah SatuTugas
Pada Mata Kuliah Bahasa Indonesia
DosenPengampu :
Drs. AMINAN, M.Pd
Disusun oleh :
FIRA AYU MASITA 15120013
FAKULTAS SYARIAH
PROGRAM STUDI D3 PBS
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr Wb
Alhamdulillah segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang mana pada
kesempatan ini penulis masih diberi Rahmat, Taufiq, Hidayat, serta Inayah-Nya
untuk menulis atau menyelesaikana makalah ini sebagai Tugas Mandiri pada mata
kuliah Bahasa Indonesia.
Adapun Penyusun Makalah ini bertujuan sebagai salah satu syarat
pemenuhan tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia.
Penulis hanyalah orang biasa akan tetapi dengan bantuan dari berbagaipihak yang telah membantu kami sehingga kami bisa menyelesaikan penyusunan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Maka dari itu kritik konstrutif dari
pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir
kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat amin.
Wassalamuallaikum Wr Wb.
Metro,
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................
Hal
i
ii
B. Rumusan Masalah.......................................................................
C. Tujuan..........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia dengan
sesama anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu berisi pikiran,
keinginan, atau perasaan yang ada pada diri si pembicara atau penulis. Bahasa
yang digunakan itu hendaklah dapat mendukung maksud secara jelas agar apa
yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan itu dapat diterima oleh pendengar atau
pembaca. Kalimat yang dapat mencapai sasarannya secara baik disebu tdengan
kalima tefektif.
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan
pemakainya secara tepat dan dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat
pula. Kalau gagasan yang disampaikan sudah tepat, pendengar/pembaca dapat
memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang
dimaksud oleh penulis atau pembicaranya. Akan tetapi, kadang-kadang harapan
itu tidak tercapai. Misalnya, ada sebagian lawan bicara atau pembaca tidak
memahami apa maksud yang diucapkan atau yang dituliskan.
Supaya kalimat yang dibuat dapat mengungkapkan gagasan pemakainya
secara tepat, unsur kalimat-kalimat yang digunakan harus lengkap dan eksplisit.
Artinya, unsur-unsur kalimat seharusnya ada yang tidak boleh dihilangkan.
Sebaliknya, unsur-unsur yang seharusnya tidak ada tidak perlu dimunculkan.
Kelengkapan dan keeksplisitan semacam itu dapat diukur berdasarkan keperluan
komunikasi dan kesesuaiannya.
Dalam karangan ilmiah sering kita jumpai kalimat-kalimat yang tidak
memenuhi syarat sebagai bahasa ilmiah. Hal ini disebabkan oleh, antara lain,
mungkin kalimat-kalimat yang dituliskan kabur, kacau, tidak logis, atau berteletele. Dengan adanya kenyataan itu, pembaca sukar mengerti maksud kalimat yang
kita sampaikan karena kalimat tersebut tidak efektif. Berdasarkan kenyataan inilah
penulis membahas kalimat efektif dengan segala permasalahannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa kalimat efektif itu?
2.
C. Tujuan
1.
2.
3.
4.
5.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
bahasa
sedikit
banyaknya
kalimat
komunikasinya.
itu
berhasil
mencapai
sasaran
Ciri Gramatikal
Kalimat efektif harus mengikuti kaidah-kaidah tata bahasa. Contoh-
contoh:
a) Tidak Gramatikal
1) Meskipun orang asing, dia pandai bicara bahasa Indonesia.
2) Dia tidak nyuri uang saya.
3) Persoalan itu belum semuanya disadari oleh kita.
4) Dia tidak ambil kue adiknya.
5) Saya telah ketemu kemarin.
b)
Gramatikal
1) Meskipun orang asing, dia pandai berbicara bahasa Indonesia.
2) Dia tidak mencuri uang saya.
3) Persoalan itu belum semuanya kita sadari.
4) Dia tidak mengambil kue adiknya.
5) Saya telah bertemu dengan dia kemarin.
2.
Pilihan Kata
Pilihan kata (diksi) turut mendukung kalimat efektif. Untuk menyusun
kalimat efektif harus dipilih kata-kata yang (a) tepat, (b) seksama (sesuai), dan (c)
lazim. Perhatikan contoh-contoh berikut ini:
1) Dalam hal ini dapat (dibilang, dikatakan) bahwa matematika adalah pelajaran
yang sulit.
2) Adik sudah (dikasih, diberi) kue (sama, oleh) ibu.
3) Saya suka (menonton, memandang) layar tancap.
4) Idul Fitri adalah hari (raya, besar, agung) umat islam.
a.
terutama dalam percakapan. Kata-kata seperti : bilang, bikin, dikasih tahu, jumpa,
bicara, beli, baca, dan sebagainya. Kata-kata tutur termasuk kata-kata yang tidak
baku.
b.
yang tidak. Ada pula kata-kata yang bersinonim yang pemakainya dibatasi oleh
persandingan yang dilazimkan. Contoh (melihat, menonton, memandang), (raya,
besar, agung), (meniggal, wafat, mati, gugur, mangkat, tewas). Dengan bentukbentuk kata bersinonim ini, kita harus memilih secara cermat kata yang mana
yang cocok dan tepat digunakan.
c.
3.
Penalaran
Menguasai kaidah-kaidah bahasa dan pilihan kata (diksi) belum
menentukan kalimat itu efektif. Keefektifan kalimat didukung pula oleh jalan
pikiran yang logis.
4.
Keserasian
Keserasian turut pula menentukan keefektifan suatu kalimat, yaitu serasi
dengan pembicara atau penulis dan cocok dengan pendengar atau pembaca serta
serasi dengan situasi dan kondisi saat bahasa itu digunakan.[4]
C.
1. Kesepadanan Struktur
Syarat kalimat efektif yang pertama adanya kesepadanan struktur.Adapun
yang dimaksud dengan kesepadanan struktur adalah keseimbangan antara gagasan
atau pikiran dan struktur bahasa yang digunakan.Kesepadanan pikiran
ditunjukkan oleh keutuhan dan kepaduan ide atau gagasan pada kalimat itu.
Bentuk Salah
-
Bentuk Benar
-
2. Keparalelan Bentuk
Adapun yang dimaksud keparalelan bentuk adalah kesamaan atau
keparalelan bentuk kata atau frasa yang digunakan dalam sebuah kalimat,Artinya
Harga BBM minggu ini segera dibakukan dan kenaikan secara luwes
Penulis
skripsi
harus
melakukan
pertemuan
dengan
penasihat
Harga BBM minggu ini segera dibakukan dan dinaikkan secara luwes
Penulis
skripsi
harus
melakukan
pertemuan
dengan
penasihat
4. Kehematan Kata
Kalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang tidak perlu. Katakata yang berlebih. Penggunaan kata yang berlebih hanya akan mengaburkan
maksud kalimat.
Bunga-bunga mawar, anyelir, dan melati sangat disukainya. (salah)
Pemakaian kata bunga-bunga dalam kalimat di atas tidak perlu.Dalam kata
mawar,anyelir,dan melati terkandung makna bunga. Mawar,anyelir, dan melati
sangat disukainya. (benar)
Bentuk Salah
-
Bentuk Benar
-
Kepaduan Makna
a. Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir
yang
tidak simetris.Oleh karena itu, kita hindari kalimat yang panjang dan
bertele-tele.
Misalnya:
Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang
kota yang telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu dan yang secara
tidak sadar bertindak keluar dari kepribadian manusia Indonesia dari sudut
kemanusiaan yang adil dan beradab
b. Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib
dalam kalimat-kalimat yang berpredikat pasif persona.
Contoh:
Surat itu saya sudah baca.
Saran yang dikemukakannya kami akan pertimbangkan.
Kalimat di atas tidak menunjukkan kepaduan sebab aspek terletak antara
agen dan verbal.Seharusnya kalimat itu berbentuk
a.surat itu sudah saya baca
b.Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan.
Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti daripada
atau tentang antara predikat kata kerja dan objek penderita.Perhatikan kalimat ini :
Mereka membicarakan daripada kehendak rakyat.
Makalah ini akan membahas tentang desain interior pada rumah-rumah adat.
Seharusnya:
Mereka membicarakan kehendak rakyat.
Makalah ini akan membahas desain interior pada rumah-rumah adat.
Bentuk Salah
-
Bentuk Benar
-
7. Kelogisan Makna
Yang dimaksud dengan kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat
diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.
Kalimat efektif harus mudah dipahami. Dalam hal ini hubungan unsurunsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.
Contoh :
Waktu dan tempat saya persilakan.
Kalimat ini tidak logis/tidak masuk akal karena waktu dan tempat adalah
benda mati yang tidak dapat dipersilakan. Kalimat tersebut harus diubah
misalnya ;
Bapak penceramah, saya persilakan untuk naik ke podium.
D. Prinsip-Prinsip Kalimat Efektif
Prinsip pertama yang harus dikuasai oleh seorang agar dapat
mengonstruksi kalimat yang efektif adalah bahwa kalimat itu harus disusun
dengan mempertimbangkan dan memperhitungkan kesepadanan bentuk atau
kesepadanan strukturnya.Adapun yang dimaksud dengan prinsip kesepadanan
struktur adalah adanya keseimbangan antara ide atau pikiran yang dimiliki oleh
seseorang dengan bentuk kalimat atau struktur kalimat yang digunakan.
Prinsip kesepadanan struktur itu diantaranya terlihat dari (1) adanya
kejelasan subjek (2) tidak adanya subjek ganda (3) tidak adanya kesalahan dalam
pemanfaatan konjungsi intrakalimat dan konjungsi antar kalimat,dan (4) adanya
kejelasan predikat kalimat. Kejelasan subjek dapat dijamin dan tidak
ditempatkanya preposisi atau kata di depan subjek kalimat. Berkaitan dengan hal
itu, beberapa kalimat berikut ini harus dipertimbangkan.
10
11
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Kalimat efektif merupakan kalimat yang mempunyai kemampuan untuk
menciptakan gagasan-gagasan pada pikiran pembaca atau pendengar seperti apa
yang ada dalam pikiran penulis atau pembicara. Ramlan (1994:12) menyatakan
kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya
secara tepat dan dapat dipahami oleh pendengar atau pembaca secara tepat pula.
Kalau gagasan yang disampaikan sudah tepat, pendengar atau pembaca dapat
memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang
dimaksud oleh penulis atau pembicaranya.
Soedjito (1999: 1-8) mengemukakan bahwa kalimat efektif itu memiliki
ciri-ciri, yaitu ciri gramatikal, pilihan kata, penalaran, dan keserasian.
Syarat-syarat kalimat efektif meliputi:kesepadanan struktur,keparalelan
bentuk,ketegasan makna,kehematan kata,kecermatan dan kesantunan,kepaduan
makna,dan kelogisan makna.
12
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Satata, Sri, MM. dkk, Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan
Kepribadian, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2012)
Rahardi, Kunjana, Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi,(Jakarta: Erlangga,
2010)
Prof. Dr. Putrayasa, Ida Bagus, M.Pd., Kalimat Efektif, (Bandung: PT Refika
Aditama, 2007)
Drs.Soedjito, Kalimat Efektif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,1986)
Rahardi, Kunjana, Penyuntingan Bahasa Indonesia, (Jakarta: erlangga, 2010)
13