Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KALIMAT EFEKTIF
DiajukanUntukMemenuhi Dan Melengkapi Salah SatuTugas
Pada Mata Kuliah Bahasa Indonesia

DosenPengampu :
Drs. AMINAN, M.Pd

Disusun oleh :
FIRA AYU MASITA 15120013

FAKULTAS SYARIAH
PROGRAM STUDI D3 PBS

INSTITUT AGAMA ISLAM MAARIF (IAIM) NU


METRO LAMPUNG
1437 H / 2016 M

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr Wb
Alhamdulillah segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang mana pada
kesempatan ini penulis masih diberi Rahmat, Taufiq, Hidayat, serta Inayah-Nya
untuk menulis atau menyelesaikana makalah ini sebagai Tugas Mandiri pada mata
kuliah Bahasa Indonesia.
Adapun Penyusun Makalah ini bertujuan sebagai salah satu syarat
pemenuhan tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia.
Penulis hanyalah orang biasa akan tetapi dengan bantuan dari berbagaipihak yang telah membantu kami sehingga kami bisa menyelesaikan penyusunan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Maka dari itu kritik konstrutif dari
pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir
kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat amin.
Wassalamuallaikum Wr Wb.
Metro,

Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................

Hal
i

KATA PENGANTAR ................................................................................

ii

DAFTAR ISI .............................................................................................. iii


BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................

A. Latar Belakang ...........................................................................

B. Rumusan Masalah.......................................................................

C. Tujuan..........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN............................................................................

A. Pengertian Kalimat Efektif.........................................................

B. Ciri Ciri Kalimat Efektif..........................................................

C. Syarat Syarat Kalimat Efektif..................................................

D. Prinsip Prinsip Kalimat Efektif............................................... 10


BAB III PENUTUP.................................................................................... 12
A. Kesimpulan................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 13

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia dengan
sesama anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu berisi pikiran,
keinginan, atau perasaan yang ada pada diri si pembicara atau penulis. Bahasa
yang digunakan itu hendaklah dapat mendukung maksud secara jelas agar apa
yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan itu dapat diterima oleh pendengar atau
pembaca. Kalimat yang dapat mencapai sasarannya secara baik disebu tdengan
kalima tefektif.
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan
pemakainya secara tepat dan dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat
pula. Kalau gagasan yang disampaikan sudah tepat, pendengar/pembaca dapat
memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang
dimaksud oleh penulis atau pembicaranya. Akan tetapi, kadang-kadang harapan
itu tidak tercapai. Misalnya, ada sebagian lawan bicara atau pembaca tidak
memahami apa maksud yang diucapkan atau yang dituliskan.
Supaya kalimat yang dibuat dapat mengungkapkan gagasan pemakainya
secara tepat, unsur kalimat-kalimat yang digunakan harus lengkap dan eksplisit.
Artinya, unsur-unsur kalimat seharusnya ada yang tidak boleh dihilangkan.
Sebaliknya, unsur-unsur yang seharusnya tidak ada tidak perlu dimunculkan.
Kelengkapan dan keeksplisitan semacam itu dapat diukur berdasarkan keperluan
komunikasi dan kesesuaiannya.
Dalam karangan ilmiah sering kita jumpai kalimat-kalimat yang tidak
memenuhi syarat sebagai bahasa ilmiah. Hal ini disebabkan oleh, antara lain,
mungkin kalimat-kalimat yang dituliskan kabur, kacau, tidak logis, atau berteletele. Dengan adanya kenyataan itu, pembaca sukar mengerti maksud kalimat yang
kita sampaikan karena kalimat tersebut tidak efektif. Berdasarkan kenyataan inilah
penulis membahas kalimat efektif dengan segala permasalahannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa kalimat efektif itu?
2.

Bagaimana kalimat efektif itu?

C. Tujuan
1.

Dapat memahami dengan baik tentang kalimat efektif.

2.

Menjelaskan masalah-masalah dalam penggunaan kalimat efektif.

3.

Memperhatikan penggunaan kalimat dalam kehidupan sehari-hari.

4.

Dapat mengklarifikasi mana kalimat yang efektif.

5.

Dapat memahami maksud dari kalimat efektif.

BAB II
PEMBAHASAN
A.

Pengertian Kalimat Efektif


Kalimat efektif merupakan kalimat yang mempunyai kemampuan untuk

menciptakan gagasan-gagasan pada pikiran pembaca atau pendengar seperti apa


yang ada dalam pikiran penulis atau pembicara. Ramlan (1994:12) menyatakan
kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya
secara tepat dan dapat dipahami oleh pendengar atau pembaca secara tepat pula.
Kalau gagasan yang disampaikan sudah tepat, pendengar atau pembaca dapat
memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang
dimaksud oleh penulis atau pembicaranya.
Dalam berkomunikasi, baik secara lisan maupun tertulis seseorang harus
memerhatikan kalimat yang digunakannya. Artinya, saat berkomunikasi harus
memerhatikan apakah kalimat yang digunakan itu tidak menimbulkan salah tafsir.
Penggunaan kaidah bahasa yang baik dalam berkomunikasi secara tertulis
sangat penting. Artinya, dalam menulis, penulis harus memerhtikan kalimatkalimat yang harus ditulisnya sehingga orang yang membaca tulisan tersebut
dapat memahami maksud yang disampaikan penulis. Dengan kata lain, kalimat
yang ditulis atau diucapkan hendaknya merupakan kalimat yang efektif.
Pemakaian bahasa yang efektif terutama digunakan pada pemakaian

bahasa

secara resmi (Razak, 1985:56).


Kata-kata yang dipergunakan dalam membentuk kalimat haruslah dipilih
dengan tepat. Dengan demikian, kalimat menjadi jelas maknanya (Akhaidah,
2003:116). Perbincangan tentang kalimat efektif menjadi sangat penting terutama
karena tidak banyak orang yang benar-benar mengerti dan memahami ciri-ciri
efektivitas kalimat itu, khususnya untuk kepentingan karang-mengarang atau tulis
menulis (Rahardi, 2010:92). Keefektifan sebuah kalimat diukur dari sudut
pandangan

sedikit

banyaknya

kalimat

komunikasinya.

itu

berhasil

mencapai

sasaran

Dalam kalimat juga tidak boleh dipahami hanya sekedarbangunan


kebahasan yang minimal terdiri dari unsur subjek dan unsur predikat. Juga,
kalimat tidak cukup di pahami hanya sebagai satuan kebahasan terkecil yang
dapat digunakan untuk mengungkapkan ide atau gagasan yang utuh.[2]Dengan
kata lain, hampir setiap kata secara tepat dapat mewakili pikiran dan keinginan
penulis. Hal ini berarti, bahwa kalimat efektif haruslah secara sadar di susun oleh
penulis atau penuturnya untuk mencapai informasi yang maksimal. Jadi, kalimat
efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan, pikiran, dan perasaan
dengan tepat ditinjau dari segi diksi, struktur, dan logikanya.
B.

Ciri-Ciri Kalimat Efektif


Soedjito (1999: 1-8) mengemukakan bahwa kalimat efektif itu memiliki

ciri-ciri, yaitu ciri gramatikal, pilihan kata, penalaran, dan keserasian.


1.

Ciri Gramatikal
Kalimat efektif harus mengikuti kaidah-kaidah tata bahasa. Contoh-

contoh:
a) Tidak Gramatikal
1) Meskipun orang asing, dia pandai bicara bahasa Indonesia.
2) Dia tidak nyuri uang saya.
3) Persoalan itu belum semuanya disadari oleh kita.
4) Dia tidak ambil kue adiknya.
5) Saya telah ketemu kemarin.
b)

Gramatikal
1) Meskipun orang asing, dia pandai berbicara bahasa Indonesia.
2) Dia tidak mencuri uang saya.
3) Persoalan itu belum semuanya kita sadari.
4) Dia tidak mengambil kue adiknya.
5) Saya telah bertemu dengan dia kemarin.

2.

Pilihan Kata
Pilihan kata (diksi) turut mendukung kalimat efektif. Untuk menyusun

kalimat efektif harus dipilih kata-kata yang (a) tepat, (b) seksama (sesuai), dan (c)
lazim. Perhatikan contoh-contoh berikut ini:
1) Dalam hal ini dapat (dibilang, dikatakan) bahwa matematika adalah pelajaran
yang sulit.
2) Adik sudah (dikasih, diberi) kue (sama, oleh) ibu.
3) Saya suka (menonton, memandang) layar tancap.
4) Idul Fitri adalah hari (raya, besar, agung) umat islam.
a.

Pemakaian kata tutur


Kata tutur adalah kata yang hanya dipakai dalam pergaulan sehari-hari,

terutama dalam percakapan. Kata-kata seperti : bilang, bikin, dikasih tahu, jumpa,
bicara, beli, baca, dan sebagainya. Kata-kata tutur termasuk kata-kata yang tidak
baku.
b.

Pemakaian kata-kata bersinonim


Kata-kata yang bersinonim ada yang dapat saling menggantikan, ada pula

yang tidak. Ada pula kata-kata yang bersinonim yang pemakainya dibatasi oleh
persandingan yang dilazimkan. Contoh (melihat, menonton, memandang), (raya,
besar, agung), (meniggal, wafat, mati, gugur, mangkat, tewas). Dengan bentukbentuk kata bersinonim ini, kita harus memilih secara cermat kata yang mana
yang cocok dan tepat digunakan.
c.

Pemakaian kata-kata yang bernilai rasa


Kata-kata yang bernilai rasa hendaknya dipilih secara cermat agar

keefektifan penutur dapat dicapai dengan sebaik-baiknya. Salah pilih terhadap


kata-kata yang bernilai rasa dapat mengganggu pembaca.

3.

Penalaran
Menguasai kaidah-kaidah bahasa dan pilihan kata (diksi) belum

menentukan kalimat itu efektif. Keefektifan kalimat didukung pula oleh jalan
pikiran yang logis.
4.

Keserasian
Keserasian turut pula menentukan keefektifan suatu kalimat, yaitu serasi

dengan pembicara atau penulis dan cocok dengan pendengar atau pembaca serta
serasi dengan situasi dan kondisi saat bahasa itu digunakan.[4]
C.

Syarat-Syarat Kalimat Efektif

1. Kesepadanan Struktur
Syarat kalimat efektif yang pertama adanya kesepadanan struktur.Adapun
yang dimaksud dengan kesepadanan struktur adalah keseimbangan antara gagasan
atau pikiran dan struktur bahasa yang digunakan.Kesepadanan pikiran
ditunjukkan oleh keutuhan dan kepaduan ide atau gagasan pada kalimat itu.
Bentuk Salah
-

Kepada para peserta diskusi dipersilahkan masuk

Sebab gubernur tidak menyetujui usulan

Mereka yang menuntut keadilan

Saya saling memaafkan

Bentuk Benar
-

Para peserta diskusi dipersilahkan masuk

Gubernur tidak menyetujui usulan

Mereka menuntut keadilan

Mereka saling memaafkan

2. Keparalelan Bentuk
Adapun yang dimaksud keparalelan bentuk adalah kesamaan atau
keparalelan bentuk kata atau frasa yang digunakan dalam sebuah kalimat,Artinya

jika dalam konstruksi yang beruntun pada kalimat,bentuk yang pertama


menggunakan nomina,bentuk kedua dan seterusnya juga pasti menggunakan
nomina.Demikian juga kalau bentuk yang pertama menggunakan ajektif,bentuk
kedua,ketiga dan seterusnya juga harus menggunakan ajektif.
Bentuk Salah
-

Harga BBM minggu ini segera dibakukan dan kenaikan secara luwes

Penulis

skripsi

harus

melakukan

pertemuan

dengan

penasihat

akademis,mengajukan topik,dan pembimbingan Bentuk Benar


-

Harga BBM minggu ini segera dibakukan dan dinaikkan secara luwes

Penulis

skripsi

harus

melakukan

pertemuan

dengan

penasihat

akademis,mengajukan topik,dan menjalani pembimbingan.


3. Ketegasan Makna
Yang dimaksud ketegasan makna ialah bahwa perlakuan penonjolan pada
gagasan pokok kalimat tersebut.Dengan perkataan lain,gagasan yang hendak
ditonjolkan itu harus diletakkan di posisi depan pada sebuah kalimat.Dengan
pengedepanan gagasan atau ide yang hendak ditonjolkan itu,ketegasan makna
dapat diperoleh dalam kalimat itu. Berikut adalah contoh kalimat yang telah
memenuhi standar penegasan makna itu:
-

Saya suka kecantikanya,saya suka kelembutanya,saya suka senyumanya.

Dialah pelaku pembunuhan 7 gadis di Surabaya tahun lalu.

4. Kehematan Kata
Kalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang tidak perlu. Katakata yang berlebih. Penggunaan kata yang berlebih hanya akan mengaburkan
maksud kalimat.
Bunga-bunga mawar, anyelir, dan melati sangat disukainya. (salah)
Pemakaian kata bunga-bunga dalam kalimat di atas tidak perlu.Dalam kata
mawar,anyelir,dan melati terkandung makna bunga. Mawar,anyelir, dan melati
sangat disukainya. (benar)

Bentuk Salah
-

Buku itu sudah saya baca

Dia sedang mengambili buku di mejanya

Bentuk Benar
-

Saya sudah membaca buku itu

Dia sedang mengambil buku di mejanya[8]

5. Kecermatan Dan Kesantunan


Yang dimaksud dengan cermat adalah bahwa kalimat itu tidak
menimbulkan tafsiran ganda(ambigu).Dan tepat dalam pilihan kata. Perhatikan
kalimat berikut:
a. Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.
b. Dia menerima uang sebanyak dua puluh lima ribuan.
Kalimat (a) memiliki makna ganda, yaitu siapa yang terkenal, mahasiswa atau
perguruan tinggi.
Kalimat (b) memiliki makna ganda, yaitu berapa jumlah uang, seratus ribu rupiah
atau dua puluh lima ribu rupiah.
Perhatikan kalimat berikut:
Yang diceritakan menceritakan tentang putra-putri raja, para hulubalang, dan para
menteri.
Kalimat ini salah pilihan katanya karena dua kata yang bertentangan, yaitu
diceritakan dan menceritakan. Kalimat itu dapat diubah menjadi
Yang diceritakan ialah putra-putri raja, para hulubalang, dan para menteri.
6.

Kepaduan Makna

Yang dimaksud dengan kepaduan ialah kepaduan ialah kepaduan pernyataan


dalam kalimat itu sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah.

a. Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir
yang

tidak simetris.Oleh karena itu, kita hindari kalimat yang panjang dan

bertele-tele.
Misalnya:
Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang
kota yang telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu dan yang secara
tidak sadar bertindak keluar dari kepribadian manusia Indonesia dari sudut
kemanusiaan yang adil dan beradab
b. Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib
dalam kalimat-kalimat yang berpredikat pasif persona.
Contoh:
Surat itu saya sudah baca.
Saran yang dikemukakannya kami akan pertimbangkan.
Kalimat di atas tidak menunjukkan kepaduan sebab aspek terletak antara
agen dan verbal.Seharusnya kalimat itu berbentuk
a.surat itu sudah saya baca
b.Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan.
Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti daripada
atau tentang antara predikat kata kerja dan objek penderita.Perhatikan kalimat ini :
Mereka membicarakan daripada kehendak rakyat.
Makalah ini akan membahas tentang desain interior pada rumah-rumah adat.
Seharusnya:
Mereka membicarakan kehendak rakyat.
Makalah ini akan membahas desain interior pada rumah-rumah adat.
Bentuk Salah
-

Kita harus memperhatikan daripada kehendak rakyat

Rapat pimpinan hari ini membicarakan tentang kenaikan upah karyawan

Bentuk Benar
-

kita harus memperhatikan kehendak rakyat.

Rapat pimpinan hari ini membicarakan kenaikan upah karyawan.

7. Kelogisan Makna
Yang dimaksud dengan kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat
diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.
Kalimat efektif harus mudah dipahami. Dalam hal ini hubungan unsurunsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.
Contoh :
Waktu dan tempat saya persilakan.
Kalimat ini tidak logis/tidak masuk akal karena waktu dan tempat adalah
benda mati yang tidak dapat dipersilakan. Kalimat tersebut harus diubah
misalnya ;
Bapak penceramah, saya persilakan untuk naik ke podium.
D. Prinsip-Prinsip Kalimat Efektif
Prinsip pertama yang harus dikuasai oleh seorang agar dapat
mengonstruksi kalimat yang efektif adalah bahwa kalimat itu harus disusun
dengan mempertimbangkan dan memperhitungkan kesepadanan bentuk atau
kesepadanan strukturnya.Adapun yang dimaksud dengan prinsip kesepadanan
struktur adalah adanya keseimbangan antara ide atau pikiran yang dimiliki oleh
seseorang dengan bentuk kalimat atau struktur kalimat yang digunakan.
Prinsip kesepadanan struktur itu diantaranya terlihat dari (1) adanya
kejelasan subjek (2) tidak adanya subjek ganda (3) tidak adanya kesalahan dalam
pemanfaatan konjungsi intrakalimat dan konjungsi antar kalimat,dan (4) adanya
kejelasan predikat kalimat. Kejelasan subjek dapat dijamin dan tidak
ditempatkanya preposisi atau kata di depan subjek kalimat. Berkaitan dengan hal
itu, beberapa kalimat berikut ini harus dipertimbangkan.

10

Adik kecil yang menangis


Sekilas tidak ada persoalan dengan kalimat ini.Akan tetapi,bukanlah
kehadiran bentuk yangdi depan predikat menangis menjadikan predikat
kalimat itu tidak jelas alias kabur? Dengan demikian,konstruksi kalimat seperti
diatas itu tidak benar dan tidak efektif.
Kenapa hanya minta 10 juta, 20 juta, 50 juta saja mudah baginya untuk
mendapatkan.
Ketegasan makna juga dapat dilakukan diantaranya dengan model
mempertentangkan bentuk kebahasaan yang sedang disampaikan itu. Misalnya
saja seperti dapat dilihat pada kalimat berikut ini.
Dia itu sama sekali tisak miskin tetapi kaya raya luar biasa.
Jadi,yang dipertentangkan dalam kalimat ini adalahkaya raya dan
miskin.akan tetapi dengan model pertentangan demikian itu,makna kebahasaan
yang hendak disampaikan itu menjadi tegas nuansanya.

11

BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Kalimat efektif merupakan kalimat yang mempunyai kemampuan untuk
menciptakan gagasan-gagasan pada pikiran pembaca atau pendengar seperti apa
yang ada dalam pikiran penulis atau pembicara. Ramlan (1994:12) menyatakan
kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya
secara tepat dan dapat dipahami oleh pendengar atau pembaca secara tepat pula.
Kalau gagasan yang disampaikan sudah tepat, pendengar atau pembaca dapat
memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang
dimaksud oleh penulis atau pembicaranya.
Soedjito (1999: 1-8) mengemukakan bahwa kalimat efektif itu memiliki
ciri-ciri, yaitu ciri gramatikal, pilihan kata, penalaran, dan keserasian.
Syarat-syarat kalimat efektif meliputi:kesepadanan struktur,keparalelan
bentuk,ketegasan makna,kehematan kata,kecermatan dan kesantunan,kepaduan
makna,dan kelogisan makna.

12

DAFTAR PUSTAKA
Drs. Satata, Sri, MM. dkk, Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan
Kepribadian, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2012)
Rahardi, Kunjana, Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi,(Jakarta: Erlangga,
2010)
Prof. Dr. Putrayasa, Ida Bagus, M.Pd., Kalimat Efektif, (Bandung: PT Refika
Aditama, 2007)
Drs.Soedjito, Kalimat Efektif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,1986)
Rahardi, Kunjana, Penyuntingan Bahasa Indonesia, (Jakarta: erlangga, 2010)

13

Anda mungkin juga menyukai