Disusun oleh;
Kelompok 2
Indah Fitriastarina
Moh. Fanshuri Abdillah
Puspita Eka Kurniasari
Ratna Zakia Hasmi
Septiana
Sulcha Fithriya
GAGAL NAPAS
1. Definisi
Gagal napas adalah ketidakmampuan tubuh untuk mempertahankan
tekanan partial normal O2 dan atau CO2 dalam darah. Gagal napas
merupakan suatu kegawatan yang disebabkan oleh gangguan pertukaran
oksigen dan karbondioksida, sehingga sistem pernapasan tidak mampu
memenuhi metabolisme tubuh.
2. Tanda Gejala
a. Tanda
1) Gagal nafas total
a. Aliran udara di mulut, hidung tidak dapat didengar/dirasakan.
b. Pada gerakan nafas spontan terlihat retraksi supra klavikula dan
sela iga serta tidak ada pengembangan dada pada inspirasi
c. Adanya kesulitasn inflasi paru dalam usaha memberikan ventilasi
buatan
2) Gagal nafas parsial
a. Terdengar suara nafas tambahan gargling, snoring, Growing dan
whizing.
b. Ada retraksi dada
b. Gejala
1) Hipoksemia (Dispnoe, Sianosis, Kelalahan, Confusion, Takikardi,
Disritmia, Hipertensi, Asidosis metabolik)
2) Hiperkapnea (Dispnoe, Depresi pernafasan, Headache, Takikari,
Hipertensi, Koma, Vasodilatasi sistemik, Gagal jantung, Asidosis
respiratori)
c. Gejala klinis
1) Hiperkapnia yaitu penurunan kesadaran (PCO2)
2) Hipoksemia yaitu takikardia, gelisah, berkeringat atau sianosis (PO2
menurun)
3) Batuk dan berdahak
4) Kesadaran menurun, agitasi
5) Peningkatan
frekuensi
napas,
berupa:
retraksi
suprasternal,
7) Takikardi
8) Bradipneu ( dalam keadaan lanjut )
3. Penatalaksanaan
a. Beta-adrenergic atau anticholinergik bronkodilatasi
b. Corticosteroid mengurangi edema jalan nafas
c. Antibiotik mengatasi infeksi
d. Sedasi dan analgesia mengurangi nyeri dan cemas (pemasangan
ventilator)
e. Neuromuscular blocking agent untuk paralisis
f. otot pernafasan (implikasi bagi perawat : Jangan mematikan alar
ventilator!, edukasi pasien tentang efek obat)
g. COPD 1-3 L oksigen per nasal kanul atau 28% per ventury mask
h. Gangguan difusi (pneumonia, ARDS) 40%-60% * periode singkat
untuk menghindari oxygen toxicity menghambat sintesis surfaktan
mengurangi pengembangan paru
i. Hipoventilasi CPAP (continous
positive
airway
pressure
apnea/
gagal
ventilasi
mekanik,
hypoksemia
bisa
tidak
tergantung
otot
pernapasan
(ventilator
bila
dilakukan
dengan
pemasangan
tekanan
saluran
yang
akan
meningkatkan
tekanan
di
seluruh
siklus
pernapasan.
2. Indikasi
a. Hiperkapnia
b. Peningkatan tekanan intrakranial
c. Hipoksemia
3. Tipe
a. Generator aliran, mengalirkan volume tidal dengan ukuran tertentu.
Jika terdapat resistensi terhadap aliran udara akan terjadi peninggian
tekanan saluran pernapasan.
b. Generator tekanan, mengalirkan tekanan dengan ukuran tertentu
selama inspirasi.
c. Siklus ventilator, inspirasi bisa dilakukan dengan siklus sesuai waktu
atau siklus pasien. Ventilator mampu mendeteksi perubahan tekanan
saluran pernapasan atau aliran udara yang terjadi bila pasien mulai
bernapas sendiri.
4. Jenis
a. Ventilasi Mekanis Invasif
Penggunaan ventilasi mekanis invasif memerlukan tindakan intubasi
endotrakea
atau
trakeostomi
pada
keadaan
gagal
napas
akut
udara
mengalir
ke
dalam
paru-paru
sehingga
tekanan
positif
menggembungkan
paru-paru
dengan
alveoli
untuk
mengembang
selama
inspirasi.
Pada
menjadl
ACV.
Pada
saat
ini
berisiko
untuk
terjadinya
hiperventilasi.
d. Synchronised intermittent mandatory ventilation (SIMV)
Bila ada upaya nafas, maka mesin ventilator akan memberikan
volume tidal, atau jika tak ada upaya nafas maka mesin ventilator
akan memberikan laju nafas. Dengan demikian minute volume akan
selalu terjamin keberadaannya. Selanjutnya setiap nafas spontan
tidak dibantu lagi, akan tetapi sirkuit akan mengalirkan oksigen.
Pada SIMV, pengaturan volume tidal disesuaikan dengan usaha nafas
spontan penderita atau jika tidak ada nafas spontan volume tidal
yang dikeluarkan oleh ventilator akan disesuaikan dengan pengaturan
frekwensi nafas (preset rate). Sehingga volume minimal terpenuhi.
Bila
pasien
bernafas
spontan
maka
bantuan
ventilator
untuk
memberikan volume tidal tidak ada, akan tetapi mesin akan tetap
CMV
dengan
mengurangi
secara
bertahap
frekwensi
pemberian
oksigen
inspirasi
kandungan
tinggi,
berkurang
walaupun
secara
konvensional
CPAP
tidak
terapi
Obstructive
Sleep
Apnea
(OSA)
generator
dapat
dan
meningkatkan
curah
jantung
sehingga
CPAP
dapat
distress
tinggi
mengalami
dan
waktu
peningkatan
inspirasi
ventilasi
pendek
semenit,
mungkin
akan
Beberapa
mode
CPAP
dapat
menghantarkan
aliran
sedangkan
expiratory
positive
airway
pressure
(EPAP)
baik
independen
dapat
aliran
udara
disesuaikan.
maupun
Hal
ini
volume
untuk
yang
secara
memperbaiki