Hadirin tamu undangan yang kami hormati,pada perayaan
HUT Proklamasi RI ke-70 tepatnya 17 Agustus tahun 2015 ini, kami menampilkan sebuah drama kolosal yang bertemakan tentang Perjuangan. Dikisahkan di sebuah desa yang hidup harmonis, masih kental dan menjunjung tinggi adat istiadat, dan mempunyai kekayaan alam yang berlimpah ruah. Sehingga,
membuat sekelompok colonial berniat menguasai wilayah
tersebut dan berkeinginan untuk merampas hasil pribumi dari daerah tersebut. Melihat hal tersebut penduduk desa tidak tinggal diam melainkan melakukan perlawanan dengan cara bersatu untuk mempertahankan wilaYah mereka dengan menggunakan persenjataan sederhana. Adegan I Dengan gagah berani datanglah kelompok colonial merampas hasil rempah-rempah dari daerah tersebut Adegan II Melihat tindakan tersebut petuah adat dari daerah tersebut mengumpulkan warganya untuk bersatu melawan para colonial tersebut sehinnga terjadilah peperangan yang sengit Adegan III Perlawanan warga tidak sia-sia peperangan yang sengit mampu dimenangkan oleh mereka dengan mengalahkan kelompok kolonia tersebut Maka dikibarkanlah bendera merah-putih sebagai tanda kemenangan. Dalam merayakan kemenangan tersebut, warga mengadakan acara Mangaro dengan diiringi irama gendang untuk meluapkan kegembiraan atas keberhasilannya dalam mempertahankan daerah mereka. Penutup Inilah asal mula lahirnya mangaro yang masih sampai saat ini masih dipertahankan oleh masyarakat desa waale-alle yang biasa ditampilkan pada berbagai acara seperti menyambut
ramadhan, dan saat pelepasan idul fitri maupun acara
perkawinan atau penyambutan tamu agung. SEKIAN DAN TERIMA KASIH