Anda di halaman 1dari 80
‘MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA, DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENGENDALI EKOSISTEM HUTAN DAN ANGKA KREDITNYA, DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA * DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka memenuhi tuntutan perkembangan di bidang pengendalian ekosistem hutan, perlu mengatur kembali Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara = Nomor: 54/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Jabatan fungsional Pengendali Ekosistem Hutan dan Angka Kreditnya; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, peru menetapkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang Jabatan Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan dan Angka Kreditnya; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890}; 2. Undang-Undang . Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3419); Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3000) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4412); Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); . Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang Pemberhentian/Pemberhentian Sementara Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1966 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2797); . Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5121); 7, Peraturan Pemerintah ... 7. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4015), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4332); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 195, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4016), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4192); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 196, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4017), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4193); 10.Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 198, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4019); 11.Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 164); 12. Peraturan Pemerintah... Memperhatikan : Menetapkan 12, 13. 14, 15. 16. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 147, Tambahan Lembaran = Negara__—Republik Indonesia Nomor 4453); Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135); Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011; Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, Dan Fungsi Esclon I Kementerian Negara Sebagaimana Telah Diubah Dengan Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011; Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan fungsional Pegawai Negeri Sipil; Usul Menteri Kehutanan dengan surat Nomor: 8.577 /Menhut-II/2011, tanggal 7 Nopember 2011; Pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian Negara dengan surat Nomor K.26-30/V.26-4/93, tanggal 24 januari 2012. MEMUTUSKAN: : PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENGENDALI EKOSISTEM HUTAN DAN ANGKA KREDITNYA. BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ini yang dimaksud dengan: 1. Pengendali Ekosistem Hutan adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan pengendalian ekosistem hutan. 2. Pengendall ... 10. Pengendali Ekosistem Hutan tingkat terampil adalah Pengendali Ekosistem Hutan yang mempunyai kualifikasi teknis yang pelaksanaan tugas dan fungsinya mensyaratkan penguasaan pengetahuan teknis dan prosedur kerja di bidang pengendalian ekosistem hutan. Pengendali Ekosistem Hutan tingkat ahli adalah Pengendali Ekosistem Hutan yang mempunyai kualifikasi profesional yang pelaksanaan tugas dan fungsinya mensyaratkan penguasaan ilmu pengetahuan, metodologi, dan teknik analisis di bidang pengendalian ckosistem hutan. Pengendalian Ekosistem Hutan adalah adalah segala upaya yang mencakup metode, prosedur, strategi dan teknik dalam kegiatan perencanaan hutan, pemantapan kawasan hutan, pemanfaatan hasil hutan, rehabilitasi hutan dan lahan, pengelolaan DAS serta konservasi sumberdaya hutan secara efektif dan efisien menuju pengelolaan hutan berkelanjutan. Tim Penilai Angka Kredit Jabatan fungsional Pengendali Ekosistem Hutan adalah tim yang dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat berwenang dan bertugas untuk menilai prestasi kerja Pengendali Ekosistem Hutan. Angka kredit adalah nilai dari tiap butir kegiatan dan / atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh Pengendali Ekosistem Hutan dan digunakan sebagai salah satu syarat untuk pengangkatan dan kenaikan jabatan/pangkat. Kehutanan adalah sistem pengurusan yang bersangkut paut dengan hutan, kawasan hutan, dan hasil hutan yang diselenggarakan secara terpadu. Karya tulis ilmiah adalah tulisan hasil pokok pikiran, pengembangan dan hasil kajian/penelitian yang disusun oleh perorangan atau kelompok, yang membahas suatu pokok bahasan ilmiah dengan menuangkan gagasan tertentu melalui identifikasi, tinjauan pustaka, deskripsi, analisis permasalahan, kesimpulan dan saran-saran pemecahannya. Tanda jasa/penghargaan adalah tanda kehormatan yang diberikan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah, Negara Asing, atau organisasi ilmiah nasional/regional/ internasional yang diakui oleh masyarakat ilmiah. Organisasi profesi adalah organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada disiplin ilmu pengetahuan di bidang kehutanan dan etika profesi di bidang pengendalian ekosistem hutan. BABII... BAB II RUMPUN JABATAN, KEDUDUKAN, DAN TUGAS POKOK Bagian Kesatu Rumpun Jabatan Pasal 2 Jabatan fungsional Pengendali Ekosistem Hutan termasuk dalam rumpun ilmu hayat. Bagian Kedua Kedudukan Pasal 3 (1) Pengendali Ekosistem Hutan adalah pejabat fungsional yang berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional pengendalian ekosistem hutan pada instansi pemerintah baik pusat maupun daerah, (2) Pengendali Bkosistem Hutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan jabatan karier. Bagian Ketiga ‘Dugas Pokok Pasal 4 Tugas pokok Pengendali Ekosistem Hutan yakni melaksanakan pengendalian ekosistem hutan yang kegiatannya meliputi menyiapkan, melaksanakan, mengembangkan, memantau dan mengevaluasi kegiatan pengendalian ekosistem hutan, BAB III INSTANSI PEMBINA DAN TUGAS INSTANSI PEMBINA Pasal 5 (1) Instansi Pembina jabatan fungsional Pengendali Ekosistem Hutan yaitu Kementerian Kehutanan. (2) Instansi Pembina sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 mempunyai kewajiban sebagai berikut: a. menyusun petunjuk teknis pelaksanaan jabatan fungsional Pengendali Ekosistem Hutan; b, menyusun ... b, menyusun pedoman formasi jabatan fungsional Pengendali Ekosistem Hutan; c. menetapkan standar kompetensi jabatan fungsional Pengendali Ekosistem Hutan; d. mengusulkan tunjangan jabatan fungsional Pengendali Ekosistem Hutan; e. mensosialisasi jabatan fungsional Pengendali Ekosistem Hutan serta ketentuan pelaksanaannya; f, menyusun kurikulum pendidikan dan pelatihan fungsional/teknis fungsional Pengendali Ekosistem Hutan; g. menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan fungsional/teknis fungsional Pengendali Ekosistem Hutan; h. mengembangkan sistem informasi jabatan fungsional Pengendali Ekosistem Hutan; memfasilitasi pelaksanaan jabatan fungsional _Pengendali Ekosistem Hutan; memfasilitasi pembentukan organisasi_profesi_Pengendali Ekosistem Hutan; k. memfasilitasi penyusunan dan penetapan etika profesi dan kode etik Pengendali Ekosistem Hutan; dan 1. melakukan monitoring dan evaluasi jabatan fungsional Pengendali Ekosistem Hutan, BABIV UNSUR DAN SUB UNSUR KEGIATAN Pasal 6 Unsur dan sub unsur kegiatan Pengendali Ekosistem Hutan yang dapat dinilai angka kreditnya, terdiri dari: ds Pendidikan, meliputi: a. Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelar; b. Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang pengendalian ekosistem hutan dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) atau sertifikat; dan c. Pendidikan dan pelatihan prajabatan. Penyiapan pengendalian ekosistem hutan, meliputi penyusunan rencana kerja PEH. Pelaksanaan pengendalian ekosistem hutan, meliputi : a, Inventarisasi sumber daya hutan/produk hasil hutan; b. Pemantapan dan penatagunaan kawasan hutan; c. Pemanfaatan sumber daya hutan; d. Pengelolaan. Pengelolaan konservasi sumber daya hutan; Pembinaan dan pemberdayaan masyarakat; Sistem Informasi Pengendalian Ekosistem Hutan; mmo ep Konsultasi dan koordinasi dalam pengendalian ekosistem hutan; dan h. Sosialisasi/diseminasi kebijakan/ program. Pengembangan Pengendalian Ekosistem Hutan, meliputi: a, Penyusunan/pengembangan draft kebijakan —_pengendalian ekosistem hutan; Penyusunan program pengendalian ekosistem hutan; Penyusunan rencana operasional pengendalian ekosistem hutan; Perumusan sistem pengendalian ekosistem hutan; Pengembangan teknologi tepat guna di bidang pengendalian ekosistem hutan; f. Peningkatan pengembangan diri di bidang pengendalian ekosistem hutan; dan g. Pengembangan sistem monitoring dan evaluasi pengendalian ekosistem hutan. Pemantauan dan evaluasi pengendalian ekosistem hutan, meliputi : a. Memantau; dan b. Evaluasi. . Pengembangan profesi, meliputi: ome a. Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang pengendalian ekosistem hutan; b. Penerjemahan/penyaduran buku dan bahan-bahan lain di bidang pengendalian ekosistem hutan; dan c. Pembuatan buku pedoman/petunjuk pelaksanaan/ petunjul teknis di bidang pengendalian ekosistem hutan; Penunjang kegiatan pengendalian ekosistem hutan, meliputi: a. Pengajar/pelatih di bidang pengendalian ckosistem hutan; b, Peran serta dalam seminar, lokakarya di bidang pengendalian ekosistem hutan; c. Keanggotaan dalam organisasi profesi; d. Keanggotaan dalam Tim Penilai Angka Kredit jabatan fungsional Pengendali Ekosistem Hutan; e. Perolehan piagam kehormatan; dan f. Perolehan gelar kesarjanaan lainnya. BAB V JENJANG JABATAN DAN PANGKAT Pasal 7 (1) Jabatan fungsional Pengendali Ekosistem Hutan, terdiri dari: a. Pengendali Ekosistem Hutan Terampil; dan b. Pengendali Ekosistem Hutan Abli (2) Jenjang jabatan fungsional Pengendali Ekosistem Hutan Terampil dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi, yaitu: a. Pengendali Ekosistem Hutan Pelaksana Pemula; b. Pengendali Ekosistem Hutan Pelaksana; c. Pengendali Ekosistem Hutan Pelaksana Lanjutan; dan d. Pengendali Ekosistem Hutan Penyelia. (3) Jenjang jabatan fungsional Pengendali Ekosistem Hutan Ahli dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi, yaitu: a. Pengendali Ekosistem Hutan Pertama; b. Pengendali Ekosistem Hutan Muda; dan c. Pengendali Ekosistem Hutan Madya. (4) Jenjang pangkat dan golongan ruang Pengendali Ekosistem Hutan Terampil sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sesuai dengan jenjang jabatannya, yaitu: a. Pengendali Ekosistem Hutan Pelaksana Pemula: Pengatur Muda, golongan ruang II/a. b. Pengendali Ekosistem Hutan Pelaksana: 1, Pengatur Muda Tingkat I, golongan ruang II/b; 2. Pengatur, golongan ruang II/c; dan 3. Pengatur Tingkat I, golongan ruang II/d. c. Pengendali Ekosistem Hutan Pelaksana Lanjutan: 1. Penata Muda, golongan ruang III/a; dan 2. Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b. d. Pengendali Ekosistem Hutan Penyelia: 1. Penata, golongan ruang III/c; dan 2. Penata Tingkat I, golongan ruang III/d. (5) Jenjang pangkat dan golongan ruang Pengendali Ekosistem Hutan Ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (3), sesuai dengan jenjang jabatannya, yaitu: a. Pengendali Ekosistem Hutan Pertama: 1. Penata Muda, golongan ruang III/a; dan 2. Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b. b. Pengendali ... -10- b. Pengendali Ekosistem Hutan Muda: 1. 2. Penata, golongan ruang Ill/c; dan Penata Tingkat I, golongan ruang Ill/d. c. Pengendali Ekosistem Hutan Madya: i 2. 3: Pembina, golongan ruang IV/a; Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b; dan Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c. (6) Pangkat dan golongan ruang untuk masing-masing jenjang jabatan Pengendali Ekosistem Hutan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan ayat (5) berdasarkan jumlah angka kredit yang ditetapkan. (7) Penetapan jenjang jabatan Pengendali Ekosistem Hutan untuk pengangkatan dalam jabatan ditetapkan berdasarkan jumlah angka kredit yang dimiliki setelah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit. (8) Jenjang jabatan dan pangkat dapat tidak sesuai dengan jenjang jabatan dan pangkat sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan ayat ©). BAB VI RINCIAN KEGIATAN DAN UNSUR YANG DINILAI DALAM PEMBERIAN ANGKA KREDIT Pasal 8 (1) Rincian kegiatan Pengendali Ekosistem Hutan Terampil sesuai dengan Jenjang jabatan, sebagai berikut: a. Pengendali Ekosistem Hutan Pelaksana Pemula, meliputi: ai 2. Se Menyusun rencana kerja PEH sebagai anggota; Melakukan inventarisasi dan mengolah data flora sebagai anggota; Melakukan inventarisasi dan mengolah data fauna sebagai anggota; Melakukan inventarisasi dan mengolah data’ sosekbud sebagai anggota; Melakukan inventarisasi dan mengolah data geofisik sebagai anggota; Melakukan inventarisasi enumerasi TSP/PSP sebagai anggota; Melakukan inventarisasi re-enumerasi TSP/PSP sebagai anggota; Mengumpulkan data dan peta dalam rangka penetapan kawasan hutan; Mengumpulkan bahan pengujian dan penilaian bibit; Mengumpulkan bahan pengujian dan penilaian sarpras persemaian pengadaan dan pengedar bibit; 11. Melakukan ... q. 12. 13. 14, 15. 16. 17. 18. 19, 20. 21, 22. 23. 24, 25. 26. 27. 28. 29. 30, Bl: 32. 33. 34, 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42, Als Melakukan pemeriksaan administrasi penilaian teknis calon pengada dan pengedar bibit ulat sutera; Melakukan pemeriksaan administrasi penilaian tenaga teknis PHPL; Melakukan entry data penilaian penatausahaan hasil hutan; Melaksanakan pemeliharaan fasilitas dan objek wisata alam; Merintis dan memasang patok batas; Membersihkan dan menyiapkan lahan; Menanam bibit; Melakukan sortasi penanganan buah dan benih; Melaksanakan desinfeksi ruangan dan peralatan; Melaksanakan kampanye penanggulangan kebakaran hutan; Melaksanakan pemadaman kebakaran hutan; Melakukan pemeliharaan dan penyelamatan satwa/tumbuhan; Melaksanakan evakuasi/pengungsian satwa atau satwa migran; Melakukan kegiatan pramuka saka wanabakti; Melakukan digitasi peta; Melakukan entry data non spasial; Melakukan labelling, editing dan penyambungan tepi; Scanning peta; Membuat leaflet; Membuat poster/banner/baliho; Membuat buletin; Membuat naskah siaran media cetak dan elektronik; Melakukan pameran/display; Membuat papan informasi; Membuat buklet; Membuat audio visual; Membuat sinopsis; Membuat slide; Melaksanakan pameran; Merumusken sistem pengendalian ekosistem hutan yang mengandung nilai-nilai pembaharuan; Merumuskan sistem pengendalian ekosistem hutan yang mengandung nilai-nilai penyempurnaan atau perbaikan; Mengembangkan teknologi tepat guna di bidang pengendalian ekosistem hutan; 43. Melakukan ... 43, 44, 45. 46. 47. -12- Melakukan studi banding; Melakukan kunjungan kerja; Melakukan magang; Melakukan pemantauan kegiatan pengendalian ekosistem hutan sebagai anggota; dan Melakukan evaluasi sebagai anggota. Pengendali Ekosistem Hutan Pelaksana, meliputi: 1. 2. Bk 10. 11. 12, 13. 14. 15, 16. 1% 18. 19, 20. 21 22. 23. 24. 25. 26. Menyusun rencana kerja PEH sebagai anggota; Mengidentifikasi potensi sumber daya hutan/produk hasil hutan sebagai anggota; Melakukan inventarisasi dan mengolah data flora sebagai anggota; Melakukan inventarisasi dan mengolah data fauna sebagai anggota; Melakukan inventarisasi dan mengolah data sosekbud sebagai anggota; Melakukan inventarisasi dan mengolah data geofisik sebagai anggota; Melakukan inventarisasi enumerasi TSP/PSP sebagai anggota; Melakukan inventarisasi re-enumerasi TSP/PSP sebagai anggota; Menyiapkan sarana dan prasarana inventarisasi; Melakukan orientasi citra dan pengenalan data; Menyajikan peta skala besar; Menyajikan peta skala sedang; Menyajikan peta skala kecil; Memancang batas sementara; Mengumumkan pemancangan batas sementara; Memancang batas definitif; Membuat laporan hasil pembahasan; Membuat Berita Acara Penataan Batas; Pengambilan titik koordinat; Melakukan pengukuran © kawasan _hutan/enclave dan/kawasan non hutan; Menyajikan hasil pengukuran dalam bentuk peta; Memasang tanda batas kawasan hutan atau zonasi/blok; Memeriksa administrasi penilaian rencana pengelolaan hutan; Memeriksa administrasi pengujian dan penilaian hasil hutan kayu dan non kayu; Memeriksa administrasi pengujian dan penilaian benih; Memeriksa administrasi pengujian dan penilaian sarpras persemaian pengadaan dan pengedar bibit; 27. Melakukan... 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34, 35, 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42, 43. 44, 45. 46. 47. 48. 49, 50. 51 52. 53. 54, 55. 56. 87. #135 Melakukan pemeriksaan peralatan dan _perlengkapan penilaian teknis calon pengada dan pengedar bibit ulat sutera; Melakukan uji petik pelaksanaan kegiatan tenaga teknis PHPL; Memeriksa kelayakan fungsi sarana penilaian sarana dan pengembangan metode PHPL; Menelaah administrasi penilaian penatausahaan hasil hutan; Melaksanakan pengambilan sampel benih sertifikasi mutu benih tanaman hutan; Melakukan labelisasi sertifikasi mutu benih tanaman hutan; Melaksanakan pengambilan sampel bibit; Melaksanakan pengamatan sampel ulat; Mengidentifikasi calon sertifikasi tenaga teknis PHPL; Mendata hasil penangkaran/budidaya; Melaksanakan tagging; Menyiapkan bahan interpretasi pariwisata alam; Melaksanakan pelayanan wisata alam; Memungut iuran PNBP; Mengukur batas lokasi dan jalur; Menanam bibit; Mengunduh buah; Melakukan ekstraksi; Melakukan pengeringan; Melakukan penyimpanan; Melaksanakan hakitate; Melaksanakan pengambilan sampel; Membuat herbarium/spesimen satwa; Memelihara herbarium/spesimen satwa; Pemeriksaan TSL yang dimohon untuk diangkut ke dalam negeri (SATS-DN); Melaksanakan kampanye penanggulangan kebakaran hutan; Melaksanakan pemadaman kebakaran hutan; Melakukan pembinaan habitat untuk sumber pakan satwa; Menyelenggarakan pembuatan sarana pembinaan habitat dan populasi satwa; Melakukan transplantasi terumbu karang; Melakukan = pengambilan sampel untuk —uji laboratorium/pemeriksaan; Pengamatan permanent/temporary sample plot; 59, Melaksanakan ... 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 7. 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82. 83. 84. 85. 86. ela Melaksanakan rehabilitasi satwa; Melakukan pengukuran TMA, debit, dan curah hujan dan sampel air; Menyelenggarakan lomba cinta alam; Mengentry data; Membuat leaflet; Membuat poster/banner/baliho; Membuat buletin; Membuat naskah siaran media cetak dan elektronik; Melakukan pameran/ display; Membuat papan informasi; Membuat buklet; Membuat audio visual; Membuat sinopsis; Membuat slide; Melaksanakan pameran; Melakukan penyusunan/pengembangan draft kebijakan pengendalian ekosistem hutan sebagai anggota; Melakukan penyusunan program pengendalian ekosistem hutan sebagai anggota; Melakukan penyusunan rencana operasional pengendalian ekosistem hutan sebagai anggota; Merumuskan sistem pengendalian ekosistem hutan yang mengandung nilai-nilai pembaharuan; Merumuskan sistem pengendalian ekosistem hutan yang mengandung nilai-nilai penyempurnaan atau perbaikan; Mengembangkan teknologi tepat guna di bidang pengendalian ekosistem hutan; Melakukan studi banding; Melakukan kunjungan kerja; Melakukan magang; Melakukan pengembangan sistem monitoring dan evaluasi pengendalian ekosistem hutan sebagai anggota; Melakukan pemantauan kegiatan pengendalian ekosistem hutan sebagai anggota; Melakukan pemantauan pelanggaran dan pengenaan sanksi sebagai anggota; dan Melakukan evaluasi sebagai anggota. c. Pengendali Ekosistem Hutan Pelaksana Lanjutan, meliputi: ly Menyusun rencana kerja PEH sebagai anggota; 2. Melakukan ... 10. 11. 12, 13, 14. 15. 16. i7. 18, 19. 20. 21. 22. 23. 24, 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. atge Melakukan mengidentifikasi_ potensi sumber aya hutan/produk hasil hutan sebagai anggota; Menyiapken sarana prasarana inventarisasi terestris; Melakukan inventarisasi dan mengolah data flora sebagai anggota; Melakukan inventarisasi dan mengolah data fauna sebagai anggota; Melakukan inventarisasi dan mengolah data sosekbud sebagai anggota; Melakukan inventarisasi dan mengolah data geofisik sebagai anggota; Melakukan inventarisasi enumerasi TSP/PSP sebagai anggota; Melakukan inventarisasi re-enumerasi TSP/PSP sebagai anggota; Melakukan penguluran titik GPS; Membuat deskripsi lokasi pengamatan titik GPS; Membuat peta hasil pengolahan titik GPS; Menghitung data hasil pengukuran termasuk dajtar koordinat; Menganalisis data penilaian rencana pengelolaan hutan; Melakukan penilaian rencana pengelolaan hutan; Melakukan pengujian hasil hutan kayu dan non kayu; Memeriksa administrasi pengujian dan penilaian bibit; Melakukan seleksi penilaian teknis calon pengada dan pengedar bibit ulat sutera; Menganalisis kemampuan dan kebutuhan sarana Penilaian sarana dan pengembangan metode PHPL; Memeriksa lapangan penilaian penatausahaan hasil hutan; Mengidentifikasi calon sumber benih; Melaksanakan pengujian kemurnian benih; Melaksanakan pengujian berat 1000 buti melaksanakan pengujian fisik fisiologis bibit; Mengolah kebutuhan tenaga teknis PHPL; Melaksanakan interpretasi pariwisata alam; Melakukan wisata pendidikan; Mempersiapkan bibit; Memelihara bibit; Melakukan pengepakan; Melaksanakan tabulasi data persiapan _pengelolaan persuteraan alam; Mengambil data perkembangan bil it induk; 33. Memelihara ... 33. 34. 35. 36. 37. 38, 39, 40. 41, 42, 43. 44 45. 46. 47. 48. 49. 50. Si: 52. 53. 54, 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. -16- Memelihara kebun bibit murbei; Melaksanakan pengendalian hama; Melakukan pemeriksaan persiapan teknis peragaan; Pemeriksaan TSL yang dimohon untuk diangkut ke Iuar negeri (SATS-LN); Melaksanakan kampanye penanggulangan kebakaran hutan; Menelaah dan mengembangkan sistem deteksi dini; Melaksanakan pemadaman kebakaran hutan; Menyusun bahan usulan penanganan paska kebakaran hutan; Melakukan pembinaan habitat pelindung satwa/tumbuhan; Melakukan penjarangan populasi satwa; Melaksanakan rehabilitasi kawasan hutan/lahan; Penetapan permanent/temporary sample plot; Menyiapkan bahan naskah persiapan pemeliharaan dan penyelamatan satwa/tumbuhan; Melaksanakan pelepas liaran satwa; Melaksanakan pendampingan kader (Konservasi, Bina Cinta Alam, Forum interpreter, guide dan porter); Melaksanakan kemah konservasi; Membuat komposisi peta hasil digitasi; Menyusun dan melakukan pengelolaan library; Menyiapkan bahan Konsultasi dan koordinasi dalam pengendalian ekosistem hutan; Menjadi saksi ahli Konsultasi dan koordinasi dalam pengendalian ekosistem hutan; Membuat leaflet; Membuat poster/banner/baliho; Membuat buletin; Membuat naskah siaran media cetak dan elektroni Melakukan pameren/display; Membuat papan informasi; Membuat buklet; Membuat audio visual; Membuat sinopsis Membuat slide; Melaksanakan pameran; Melakukan penyusunan/Pengembangan draft kebijakan pengendalian ckosistem hutan sebagai anggota; 65. Melakukan 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71, 72. 73. 74. 7B: 76. AP: Melakukan penyusunan program pengendalian ekosistem hutan sebagai anggota; Melakukan penyusunan rencana operasional pengendalian ekosistem hutan sebagai anggota; Merumuskan sistem pengendalian ekosistem hutan yang mengandung nilai-nilai pembaharuan; Merumuskan sistem pengendalian ekosistem hutan yang mengandung nilai-nilai penyempurnaan atau perbaikan; Mengembangkan teknologi tepat guna di bidang pengendalian ekosistem hutan; Melakukan studi banding; Melakukan kunjungan kerja; Melakukan magang; Melakukan pengembangan sistem monitoring dan evaluasi pengendalian ekosistem hutan sebagai anggota; Melakukan pemantauan kegiatan pengendalian ekosistem hutan sebagai anggota; Melakukan pemantauan pelanggaran dan pengenaan sanksi sebagai anggota; dan Melakukan evaluasi sebagai anggota. Pengendali Ekosistem Hutan Penyelia, meliputi: 1. 2 2 10. 11. 12. 13. Menyusun rencana kerja PEH sebagai anggota; Melakukan mengidentifikasi_ potensi sumber aya. hutan/produk hasil hutan sebagai anggota; Melakukan inventarisasi dan mengolah data flora sebagai anggota; Melakukan inventarisasi dan mengolah data fauna sebagai anggota; Melakukan inventarisasi dan mengolah data sosekbud sebagai anggota; Melakukan inventarisasi dan mengolah data geofisik sebagai anggota; Melakukan inventarisasi enumerasi TSP/PSP sebagai anggota; Melakukan inventarisasi re-enumerasi TSP/PSP sebagai anggota; Membuat proyeksi titik ukur; Mengelola data base tata batas; Memberi saran tindak lanjut terhadap penilaian rencana pengelolaan hutan; Melakukan verifikasi dan validasi hasil pengujian hasil hutan kayu dan non kayu; Memberi saran dan tindak lanjut penempatan tenaga teknis PHPL; 14. Merumuskan ... 14, 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 2, 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30, 31. 32. 33. 34, 35. 36. 37. 38. 39, 40. WYs 42. 43. -18- Merumuskan saran dan tindak lanjut penilaian sarana dan pengembangan metode PHPL; Melakukan cross check dokumen penilaian penatausahan hasil hutan; Memberi saran dan tindak lanjut terhadap penilaian penatausahaan hasil hutan; Mendiskripsikan calon sumber benih; Merumusken saran dan tindak lanjut dalam rangka pra sertifikasi tenaga teknis PHPL; Melaksanakan promosi wisata alam dan pemanfaatan jasa lingkungan; Mengamati bunga dan buah dalam rangka eksplorasi benih; Mengumpulkan data primer pada persiapan pengelolaan persutraan alam; Melaksanakan kampanye penanggulangan kebakaran hutan; Menelaah hasil pelaksanaan gladi/simulasi/ penanggulangan kebakaran hutan dan lahan; Melaksanakan pemadaman kebakaran hutan; Mengkaji kawasan atau areal bekas kebakaran hutan; Melaksanakan pengembangan habitat dan satwa liar; Melakukan pengembangan permanent/ temporary sample plot; Menyusun naskah bahan kemitraan; Mencatat hasil dan manfaat dampak pada pembinaan areal model; Mengelola atau membimbing camping ground; Menyajikan data sistem infomasi manajemen; Melakukan kendali mutu hasil digitasi SIG pengelolaan sumber daya hutan; Melakukan penyajian dan pemutakhiran data SIG; Menjadi saksi ahli dalam rangka konsultasi dan koordinasi dalam pengendalian ekosistem hutan; Membuat leaflet; Membuat poster/banner/baliho; Membuat buletin; Membuat naskah siaran media cetak dan elektroni Melakukan pameran/display; Membuat papan informasi; Membuat buklet; Membuat audio visual; Membuat sinopsis; 44. Membuat 44, 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52, 53, 54. 5S. 56. 37. 58. -19- Membuat slide; Melaksanakan pameran; Melakukan penyusunan/pengembangan draft kebijakan pengendalian ekosistem hutan sebagai anggota; Melakukan penyusunan program pengendalian ekosistem hutan sebagai anggota; Melakukan penyusunan rencana operasional pengendalian ckosistem hutan sebagai anggota; Merumuskan sistem pengendalian ekosistem hutan yang mengandung nilai-nilai pembaharuan; Merumuskan sistem pengendalian ckosistem hutan yang mengandung nilei-nilai penyempurnaan atau perbaikan; Mengembangkan teknologi tepat guna di bidang pengendalian ekosistem hutan; Melakukan studi banding; Melakukan kunjungan kerja; Melakukan magang; Melakukan pengembangan sistem monitoring dan evaluasi pengendalian ekosistem hutan sebagai anggota; Melakukan pemantauan kegiatan pengendalian ekosistem hutan sebagai anggota; Melakukan pemantauan pelanggaran dan pengenaan sanksi sebagai anggota; dan Melakukan evaluasi sebagai anggota. (2) Rincian kegiatan Pengendali Ekosistem Hutan Abli sesuai dengan jenjang jabatan, sebagai berikut: a. Pengendali Ekosistem Hutan Pertama, meliputi: i a. PNP A we 10. 11, 12. 13, Menyusun rencana kerja PEH sebagai anggota; Melakukan identifikasi potensi sumber daya hutan/ produk hasil hutan sebagai anggota; Melakukan inventarisasi flora sebagai ketua; Melakukan inventarisasi fauna sebagai ketua; Melakukan inventarisasi sosekbud sebagai ketua; Melakukan inventarisasi geofisik sebagai ketua; Melakukan inventarisasi enumerasi TSP/PSP sebagai anggota; Melakukan inventarisasi_re-enumerasi TSP/PSP sebagai anggota; Mengolah data GPS termasuk unduh data; Menganalisis hasil pengolahan data GPS; Menafsir citra satelit secara manual untuk inventarisasi hutan; Mengumpulkan referensi; Menafsir citra satelit secara digital untuk inventarisasi hutan; 14. Menguji... 14. is. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29, 30. 31, 32. 33. 34 35. 36. 37. 38. 39, 40. 41. -20- Menguji hasil penafsiran di lapangan; Mengolah data dan menghitung luas hasil penafsiran secara digital; Menyajikan hasil penafsiran digital; Melakukan penggabungan citra (image fusion) yang berbeda resolusi ; Menghitung neraca sumber daya hutan; Membahas trayek batas; Pengecekan pal batas; Melakukan uji petik tata batas di lapangan; Melaksanakan penataan kawasan atau zonasi/blok; Menelaah peta dan data terkait; Melakukan evaluasi lapangan; Melakukan skorin, Melakukan pemeriksaan persiapan teknis pemanfaatan kawasan hutan; Melakukan pemeriksaan persiapan teknis pemanfaatan hasil hutan; Melakukan pemeriksaan persiapan teknis pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata alam; Melakukan pemeriksaan persiapan teknis jin industri; Mengentry data penilaian pemenuhan/pemanfaatan bahan baku industri hasil hutan; Menganalisis data penilaian pemenuhan/ pemanfaataan bahan baku industri hasil hutan; Melakukan uji petik penilaian pemenuhan/ pemanfaataan bahan baku industri hasil hutan; Menganalisis data pengujian dan penilaian hasil hutan kayu dan non kayu; Menganalisis data pengujian dan penilaian beni Melakukan penilaian pengujian dan penilaian bil Melakukan penilaian pengujian dan penilaian sarpras persemaian pengadaan dan pengedar bibit; Melaksanakan kegiatan pengujian mutu sutra alam; Melakukan seleksi penilaian teknis calon pengada dan pengedar bibit ulat sutera; Memeriksa administrasi penilaian PHPL (perencanaan/pemanenan/pembinaan hutan); Melakukan entry data penilaian dokumen iuran kehutanan; Menelaah administrasi penilaian dokumen iuran kehutanan; 42. Menelaah ... 42. 43. 44, 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54, 55. 56. 87. 58. 59. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72, 73, 74. 75. 76. -21- Menelaah administrasi penilaian kegiatan industri hasil hutan; Melaksanakan pemeriksaan administrasi penilaian persyaratan administrasi dan sketsa/peta IUPHHK-HTR; Melaksanakan pengambilan sample; Menganalisis data; Mengolah data potensi tegakan calon sumber benih; Melaksanakan pengujian kadar air benih; Melaksanakan pengujian daya kecambah benih; Menganalis hasil pengujian mutu fisik fisiologis bibit; Melaksanakan analisa induk telur ulat sutera F1; Melaksanakan analisa bibit telur ulat sutera F1; Mengolah dan menganalisa; Menilai persiapan teknis penangkaran/budidaya; Menganalisis kebutuhan produk hasil hutan; Menyiapkan bahan penetapan quota pengunjung; Mengumpulkan data dan peta; Mengumpulkan data, informasi dan peraturan kebijakan PHPL; Mengolah dan menganalisa data dan informasi PHPL; Membuat peta dan layout penanaman; Memelihara bibit; Menyusun instrumen; Menyiapkan kebutuhan personil; Melaksanakan pengujian sampel; Inventarisasi potensi; Membuat peta potensi; Menelaah tumbuhan/satwa untuk peragaan; Verifikasi SATS-LN sebelum pengiriman ke luar negeri; Melaksanakan kampanye penanggulangan kebakaran hutan; Melaksanakan pemadaman kebakaran hutan; Mengkaji tingkah laku/watak api; Mengembangkan teknik evaluasi; Menganalisis dampak kebakaran hutan; Mengkaji dan penyelamatan satwa liar korban; Melakukan peningkatan jumlah tumbuhan dan atau satwa ashi; Menyiapkan bahan naskah penanganan medis satwa; Melakukan pemeriksaan sampel/nekropsi; 77. Melaksanakan ... 77. 78. 79. 80. 81. 82. 83. 84, 85. 86. 87. 88, 89 90. 91. 92. 93. 94, 95. 96. 97. 98. 99. 100. 101. 102. 103. 104. 105. 106. 107. 108. 109. 110, -22- Melaksanakan demplot penangkaran; Pengolahan data dan analisa permanent/temporary sample plot; Menangani konflik satwa liar; Mengembangkan konsep pelepas liaran satwa; Melakukan analisa data TMA, debit, dan curah hujan dan sampel air; Menyusun instrumen; Mengumpulkan data primer; Melakukan bimbingan teknis; Menentukan tujuan; Menyusun kebutuhan dan kualifikasi personil; Merekrut kader; Mengumpulkan data dan informasi; Mempersiapkan kelompok sasaran; Mempersiapkan lokasi; Melakukan pengawasan pelaksanaan areal model; Mengolah data/up dating data; Melakukan back up data rutin; Membuat program/penulisan makro aplikasi SIG; Menginventarisasi kebutuhan data dan informasi; Menjadi saksi ahli; Membuat leaflet; ‘Membuat poster/banner/baliho; Membuat buletin; . Membuat naskah siaran media cetak dan elektronik; . Melakukan pameran/display; Membuat papan informasi; Membuat buklet; . Membuat audio visual; . Membuat sinopsis; . Membuat slide; . Menyusun konsep informasi teknis; .Menyiapkan bahan penyusunan rencana dan materi sosialisasi/diseminasi; . Melaksanakan pameran; .Melakukan penyusunan/pengembangan draft kebijakan pengendalian ekosistem hutan sebagai anggota; 111, Melakukan ... -23- 111.Melakukan penyusunan program pengendalian ekosistem hutan sebagai anggota; 112,Melakukan penyusunan rencana operasional pengendalian ekosistem hutan sebagai anggota; 113.Merumuskan sistem pengendalian ekosistem hutan yang mengandung nilai-nilai pembaharuan; 114.Merumuskan sistem pengendalian ekosistem hutan yang mengandung nilai-nilai penyempurnaan atau perbaikan; 115, Mengembangkan teknologi tepat guna di bidang pengendalian ekosistem hutan; 116, Melakukan studi banding; 117, Melakukan kunjungan kerja; 118. Melakukan magang; 119. Melakukan pengembangan sistem monitoring dan evaluasi pengendalian ekosistem hutan sebagai anggota. 120.Melakukan pemantauan kegiatan pengendalian ekosistem hutan sebagai anggota; 121.Melakukan pemantauan pelanggaran dan pengenaan sanksi sebagai anggota; dan 122. Melakukan evaluasi sebagai anggota. . Pengendali Ekosistem Hutan Muda, meliputi: 1. Menyusun rencana kerja PEH sebagai anggota; 2, Melakukan identifikasi potensi sumber daya hutan/produk hasil hutan sebagai anggota; 3. Melakukan enumerasi TSP/PSP sebagai ketua; 4, Melakukan re-enumerasi TSP/PSP sebagai ketua; 5. Menyusun rancangan inventarisasi non terestris; 6. Melakukan supervisi dalam rangka pemasangan jaringan titik kontrol GPS; 7. Membuat mozaik citra secara digital; 8. Menyusun kunci penafsiran; 9. Pemutakhiran data kawasan hutan; 10. Membahas hasil penataan batas definitif; 11. Melakukan supervisi dalam rangka pengukuran hutan; 12. Melakukan penilaian tata batas; 13. Mempersiapkan bahan konsultasi publik dalam rangka pembentukan unit pengelolaan hutan; 14, Melakukan pengkajian usulan pemanfaatan kawasan hutan; 15. Menelaah peta dan data terkait dengan pembuatan peta areal kerja; 16. Menalaah ... 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23, 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31 32. 33. 35. 36. 37. 38. 39. 40. -24- Menelaah peta dan data terkait dengan pembuatan peta analisis kawasan hutan; Identifikasi lokasi calon areal kerja IUPHH HTI/HA/RE; Identifikasi permasalahan areal kerja pemanfaatan; Memeriksa administrasi penilaian pemenuhan/ pemanfaataan bahan baku industri hasil hutan; Melakukan penilaian pemenuhan/pemanfaatan bahan baku industri hasil hutan; Memberikan saran tindak lanjut dalam pengujian dan penilaian hasil hutan kayu dan non kayu; Melakukan penilaian pengujian dan penilaian benih; Menganalisis data pengujian dan penilaian bibit; Melakukan pengamatan sampel mutu persuteraan alam; Memberikan rekomendasi penilaian teknis calon pengada dan pengedar bibit ulat sutra; Menganalisis data penilaian PHPL —_(perencanaan/ pemanenan/pembinaan hutan); Melakukan penilaian PHPL (perencanaan/ pemanenan/pembinaan hutan); Memeriksa lapangan dalam rangka penilaian dokumen iuran kehutanan; Melakukan cross check dokumen dalam rangka penilaian dokumen iuran kehutanan; Melaksanakan pemeriksaan lapangan dalam rangka penilaian kegiatan industri hasil hutan; Melakukan pemeriksaan lapangan dalam rangka penilaian persyaratan administrasi dan sketsa/ peta IUPHHK-HTR; Melakukan pengujian sertifikasi hasil hutan kayu dan non kayu; Melakukan penilaian sertifikasi jasa lingkungan; Menganalisis calon sumber benih; Melaksanakan pengujian daya hidup viabilitas (uji Tz); Melaksanakan pengujian cutting test; Mengidentifikasi dan menginventarisasi hama dan penyakit bibit dalam rangka sertifikasi mutu bibit tanaman hutan; Melaksanakan analisa kesehatan telur ulat sutera Fl; Merumuskan saran dan tindak lanjut sertifikasi tenaga teknis PHPL; Melakukan pembinaan terhadap penangkar/ pengedar/pedagang /lembaga konservasi/Instansi satwa liar dan tumbuhan; 41. Melakukan ... 41. 42. 43. 44, 45, 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. Se 58. 59, 60. 61. 62. 63. 65. 66. 67. -25- Melakukan audit —kinerja_—terhadap ~—_penangkar/ pengedar/pedagang/lembaga konservasi/Instansi satwa liar dan tumbuhan; Menganalisis pemasaran hasil hutan; Mengolah dan menganalisa data dalam pembinaan dan bimbingan teknis pemanfaatan PHPL/fasilitasi pelaksanaan kegiatan HTR; Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan HTR; Memberikan saran tindak lanjut dalam pengelolaan informasi pemanfaatan hutan produksi lestari; Membuat rancangan penanaman dalam rangka membangun sumber benih/demplot/arboretum/ ASDG; Membuat persemaian; Melakukan pengolahan/analisa data persiapan pengelolaan persuteraan alam; Melaksanakan sertifikasi bebas pebrine; Melakukan pengawasan produksi dan peredaran telur ulat sutera; Menganalisis potensi dalam rangka penyusunan rencana pengembangan persuteraan alam; Konsultasi publik dalam rangka penyusunan rencana pengembangan persuteraan alam; Melakukan kajian nilai konservasi untuk pertukaran; Mengkaji potensi perburuan satwa; Memberikan rekomendasi pemanfaatan perburuan satwa; Melaksanakan kampanye penanggulangan kebakaran hutan; Mengkaji dan mengembangkan sarana prasarana pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan; Mengkaji teknik pemadaman dini diberbagai tipe ekosistem; Mengkaji prosedur Search And Rescue regu kebakaran; Melakukan kajian daya dukung kawasan; Melaksanakan tindakan medis terhadap satwa; Menilai kesehatan/perilaku satwa; Menyiapkan bahan naskeh satwa dan tumbuhan yang dilindungi dan tidak dilindungi; Mengembangkan rehabilitasi satwa; Mengembangkan konsep daerah pengungsian satwa; Menyusun konsep pengembangan penangkaran satwa; Melakukan penyusunan rekomendasi pengelolaan DAS dan tata air; 68. Mengumpulkan .., 68. 69, 70. 71. 72. 73. 74, 7. 76. Th 78. 78, 80. 81. 82. 84, 85. 86. 87. 88. 89. 90. 91, 92 93. 94, 95. 96. 97. 98. 99, -26- Mengumpulkan data sekunder dalam rangka pengelolaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL); Menyajikan diagram dan tabel (data); Pembentukan Kelembagaan/Kelompok Masyarakat; Melakukan pendampingan dalam pembinaan kelembagaan masyarakat; Melakukan fasilitasi dalam pembinaan _kelembagaan masyarakat; Mengkaji pengembangan kelembagaan masyarakat; Menyusun kebutuhan sarana dan prasarana dalam rangka pengembangan kelembagaan masyarakat; Mengembangkan kemitraan dalam rangka pembentukan kader (konservasi, bina cinta alam, forum interpreter, guide dan porter); Mengembangkan hasil-hasil kemitraan; Melakukan fasilitasi kemitraan pelaku usaha sektor kehutanan; Pengembangan jaringan informasi dan jaringan kerja; Menganalisa usaha RHL; Melakukan analisa permasalahan pelaksanaan; Menyusun rekomendasi pemecahan masalah; Menyusun naskah laporan areal model; Menyusun pola pembinaan areal model; Melakukan kunjungan dalam rangka pembinaan areal model; Menganalisa data sistem informasi manajemen; ‘Mengembangkan data base non spatial; Melakukan pengelolaan sistem jaringan (HW/SW); Melakukan kendali mutu data untuk intranet/internet; Melakukan analisa data SIG; Menyusun sistem/model/program; Menguji dan memvalidasi sistem/model/ program; Menyusun manual; Melakukan konsultasi pengendalian ekosistem hutan; Menjadi saksi ahli pengendalian ekosistem hutan; Membuat leaflet; Membuat poster/banner/baliho; Membuat buletin; Membuat naskah siaran media cetak dan elektronik; Melakukan pameran/display; 100. Membuat ... -27- 100, Membuat papan informasi; 101. Membuat buklet; 102. Membuat audio visual; 103. Membuat sinopsis; 104, Membuat slide; 105. Melakukan pembahasan konsep informasi teknis; 106. Melakukan sosialisasi/diseminasi; 107. Melaksanakan pameran dalam rangka sosialisasi/diseminasi; 108.Melakukan penyusunan/pengembangan draft kebijakan pengendalian ekosistem hutan sebagai anggota; 109.Melakukan penyusunan program pengendalian ekosistem hutan sebagai ketua; 110.Melakukan penyusunan rencana operasional pengendalian ekosistem hutan sebagai ketua; 111.Merumuskan sistem pengendalian ekosistem hutan yang mengandung nilai-nilai pembaharuan; 112.Merumuskan sistem pengendalian ekosistem hutan yang mengandung nilai-nilai penyempurnaan atau perbaikan; 113. Mengembangkan teknologi tepat guna di bidang pengendalian ekosistem hutan; 114. Melakukan studi banding; 115. Melakukan kunjungan kerja; 116, Melakukan magang; 117.Melakukan pengembangan sistem monitoring dan evaluasi pengendalian ckosistem hutan sebagai anggota; 118.Melakukan pemantauan kegiatan pengendalian ekosistem hutan sebagai ketua; 119.Melakukan pemantauan pelanggaran dan pengenaan sanksi sebagai anggota; dan 120. Melakukan evaluasi sebagai anggota. Pengendali Ekosistem Hutan Madya, meliput 1. Menyusun rencana kerja PEH sebagai ketua; 2. Mengidentifikasi potensi sumber daya hutan/produk hasil hutan sebagai ketua; 3. Menyusun rancangan inventarisasi; Menganalisa hasil penafsiran citra satelit; 5. Menampilkan penutupan lahan dalam bentuk animasi 3 dimensi; Menghitung potensi sumber daya hutan; Ekspose hasil inventarisasi; 8. Rekalkulasi batas kawasan hutan; > Se 9. Melaksanakan .., 10. aly 12. 13. 14, 15. 16, 17. 18. 19. 20. 21. 22, 23. 24. 25. 26. ay, 28. 29. 30. 31. 32 33. 34. 35. 36. -28- Melaksanakan review zonasi; Menelaah peta dalam rangka penyusunan zonasi; Verifikasi PNBP (Penghasilan Negara Bukan Pajak]; Membuat pertimbangan teknis perubahan peruntukan/ perubahan fungsi / penunjukan / penggunaan/pembentukan wilayah pengelolaan kawasan hutan; Melakukan identifikasi penggunaan pola ruang; Verifikasi usul perubahan; Membuat kajian lingkungan hidup strategis; Menyusun kreteria / indikator kegiatan; Mengidentifikasi pola pemanfaatan ruang; Membuat laporan Perubahan peruntukan; Menelaah peta dan data terkait dalam pembentukan unit pengelolaan hutan; Melakukan peninjauan lapangan oleh tim terpadu/Tim Teknis dalam rangka pembentukan unit pengelolaan hutan; Membuat pertimbangan teknis dalam rangka pembentukan unit pengelolaan; Membuat konsepsi pembentukan unit pengelolaan; Melakukan pengujian kriteria dan standar pembentukan unit pengelolaan hutan; Membuat model unit pengelolaan hutan; Melakukan kajian perubahan kawasan hutan; Menganalisa perubahan kawasan hutan hasil review tata ruang wilayah propinsi; Melakukan penelaahan pengembangan pemanfaatan; Meverifikasi areal HTR, HKM dan Hutan Desa; Melakukan pengkajian usulan pemanfaatan hasil hutan; Melakukan penelaahan pengembangan pemanfaatan hasil hutan; Melakukan pengkajian usulan pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata alam; Melakukan penelaahan pengembangan pemanfaatan jasa linglcungan dan wisata alam; Melakukan pengkajian usulan ijin industri hasil hutan; Melakukan penelaahan ijin industri hasil hutan; Memberikan saran.—tindak ~—lanjut_—_—_—Penilaian pemenuhan/pemanfaataan bahan baku industri hasil hutan; Memberikan saran tindak lanjut pengujian dan penilaian benih; 37. Memberikan ... 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 45, 46. 47. 48. 49, 50. 51. 52. 53. 55. 56. 57. 58. 59. -29- Memberikan saran tindak lanjut pengujian dan penilaian bibit; Saran tindak lanjut pengujian dan penilaian sarpras persemaian pengadaan dan pengedar bibit; Memberikan saran tindak lanjut penilaian PHPL (Perencanaan/pemanenan / pembinaan hutan); Memberikan saran tindak lanjut penilaian dokumen iuran kehutanan; Mengolah dan menganalisa penilaian kegiatan industri hasil hutan; Memberikan saran tindak lanjut penilaian kegiatan industri hasil hutan; Memberiken saran tindak lanjut penilaian persyaratan administrasi dan sketsa/peta IUPHHK-HTR; Memberikan saran tindak lanjut sertifikasi hasil hutan kaya dan non kayu; Memberikan saran tindak lanjut sertifikasi jasa lingkungan; Memberikan saran tindak lanjut sertifikasi sumber benih tanaman hutan; Memberikan saran tindak lanjut sertifikasi mutu_ bibit tanaman hutan; Menganalisis pengembangan ekspor terhadap produk hasil hutan; Mengkaji kebijakan dan strategi pengembangan pemasaran hasil hutan; Memfasilitasi penyusunan URKUPHHK-HTR dan RKT UPHHK- HTR; Merumuskan saran tindak lanjut URKUPHHK-HTR dan RKT UPHHK-HTR; Membandingkan realisasi sistem silvikultur yang diterapkan dengan rencana yang disetujui dalam rangka penilaian PHPL; Menyusun saran tindak lanjut hasil verifikasi kelestarian fungsi produksi, ekologi dan sosial; Pengembangan teknologi perbenihan; Menganalisis data perkembangan bibit induk; Rekomendasi pengembangan; Ekspose penyusunan renacana pengembangan persutraan alam; Melaksanakan kampanye penanggulangan kebakaran hutan; Mengkaji dan mengembangkan teknik pengelolaan bahan bakar/umpan api (kayu, batubara, gambut, serasah dll); 60. Mengkaj 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72, 73. 74, 75. 76. Te 78. ro. 80. 81. 82. 83. 84. 85. 86. 87. 88. 89. 90. 91. 92. 93. -30- Mengkaji dan mengembangkan PROTAP pemadaman /mobilisasi; Mengembangkan prosedur penyelidikan sebab- sebab kebakaran hutan; Memberikan rekomendasi/keterangan/diagnosa; Menyajikan hasil identifikasi masalah; Melakukan Sosialisasi; Melakukan Advokasi; Menganalisis masalah; Merumuskan struktur kelembagaan; Merumuskan tata hubungan kerja; Merumuskan prosedur kerja; Merekomendasikan / menyarankan penguatan kelembagaan; Mempresentasikan laporan pengembangan kelembagaan; Merumuskan konsep kerjasama Pelaku Usaha Sektor Kehutanan; Mempresentasikan hasil areal model; Menyusun rancangan sistem data-base; Mengembangkan sistem informasi; Melakukan kajian terhadap hasil analisa data SIG; Membuat model-model aplikasi SIG (bersifat inovatif); Melakukan koordinasi dalam pengendalian ekosistem hutan; Memberikan konsultasi dalam pengendalian ekosistem hutan; Menjadi saksi ahli dalam pengendalian ckosistem hutan; Membuat leaflet; Membuat poster/banner/baliho; Membuat buletin; Membuat naskah siaran media cetak dan elektronik; Melakukan pameran/display; Membuat papan informasi; Membuat buklet; Membuat audio visual; Membuat sinopsis; Membuat slide; Melaksanakan pameran; Melakukan penyusunan/Pengembangan draft kebijakan pengendalian ckosistem hutan sebagai ketua; Merumuskan sistem pengendalian ekosistem hutan yang mengandung nilai-nilai pembaharuan; 94, Merumuskan .. -Si< 94. Merumusken sistem pengendalian ekosistem hutan yang mengandung nilai-nilai penyempurnaan atau perbaikan; 95. Mengembangkan teknologi tepat guna di bidang pengendalian ekosistem hutan; 96. Melakukan studi banding; 97. Melakukan kunjungan kerja; 98, Melakukan magang; 99. Melakukan pengembangan sistem monitoring dan evaluasi pengendalian ekosistem hutan sebagai ketua; 100. Melakukan pemantauan pelanggaran dan pengenaan sanksi sebagai ketua; dan 101. Melakukan evaluasi sebagai ketua. (8) Pengendali Ekosistem Hutan yang melaksanakan kegiatan pengembangan profesi dan penunjang tugas Pengendali Ekosistem Hutan diberikan nilai angka kredit sebagaimana tercantum dalam Lampiran I dan Lampiran Il Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ini. Pasal 9 Apabila pada suatu unit kerja tidak terdapat Pengendali Ekosistem Hutan yang sesuai dengan jenjang jabatannya untuk melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) atau ayat (2), maka Pengendali Ekosistem Hutan lain yang berada satu tingkat di atas atau satu tingkat di bawah jenjang jabatannya dapat melakukan kegiatan tersebut berdasarkan penugasan secara tertulis dari pimpinan unit kerja yang bersangkutan. Pasal 10 Penilaian angka kredit pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ditetapkan sebagai berileut: a. Pengendali Ekosistem Hutan yang melaksanakan tugas Pengendali Ekosistem Hutan satu tingkat di atas jenjang jabatannya, angka kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar 80% (delapan puluh persen) dari angka kredit setiap butir kegiatan, sebagaimana tersebut dalam Lampiran I atau Lampiran II Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ini. b. Pengendali Ekosistem Hutan yang melaksanakan tugas Pengendali Ekosistem Hutan satu tingkat di bawah jenjang jabatannya, angka Kredit yang diperoleh ditetapkan sama 100% (seratus persen) dengan angka kredit dari setiap butir kegiatan, sebagaimana tersebut dalam Lampiran I atau Lampiran II Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ini. Pasal 11... -32- Pasal 11 (1) Unsur kegiatan yang dinilai dalam pemberian angka kredit, terdiri dari a. unsur utama; dan b. unsur penunjang. (2) Unsur utama terdiri dari: a. pendidikan; b. penyiapan pengendalian ekosistem hutan; c. pelaksanaan pengendalian ekosistem hutan; d. pengembangan pengendalian ekosistem hutan; ©. pemantauan dan evaluasi pengendalian ekosistem hutan; dan f. pengembangan profesi. (3) Unsur penunjang terdiri dari : a. pengajar/pelatih di bidang pengendalian ekosistem hutan; b. peran serta dalam seminar, lokakarya di bidang pengendalian ekosistem hutan; c. keanggotaan dalam organisasi profesi; d. keanggotaan dalam Tim Penilai Angka Kredit Jabatan fungsional Pengendali Ekosistem Hutan; perolehan piagam kehormatan; dan perolehan gelar kesarjanaan lainnya. (4) Rincian kegiatan Pengendali Ekosistem Hutan dan angka kredit masing-masing unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk Pengendali Ekosistem Hutan Terampil adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran I dan untuk Pengendali Ekosistem Hutan Ahli adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ini. po Pasal 12 (1) Jumlah angka kredit kumulatif paling kecil yang harus dipenuhi oleh setiap Pegawai Negeri Sipil untuk dapat diangkat dalam jabatan dan kenaikan jabatan/pangkat Pengendali Ekosistem Hutan, untuk: a. Pengendali Ekosistem Hutan Terampil dengan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di bidang Kehutanan atau Sekolah Menengah Atas (SMA) sebagaimana tersebut dalam Lampiran Ill Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ini; b. Pengendali Ekosistem Hutan Terampil dengan pendidikan Diploma Il di bidang kehutanan sebagaimana tersebut dalam Lampiran IV Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ini; c. Pengendali ... -33- ¢. Pengendali Ekosistem Hutan Ahli dengan pendidikan Sarjana Strata Satu (S1) atau Diploma IV sebagaimana tersebut dalam Lampiran V Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ini; dan d. Pengendali Ekosistem Hutan Ahli dengan pendidikan Pascasarjana Strata Dua ($2) sebagaimana tersebut dalam Lampiran VI Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ini, e. Pengendali Ekosistem Hutan Abli dengan pendidikan Pascasarjana Strata Tiga (S3) sebagaimana tersebut dalam Lampiran VII Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ini. (2) Jumlah angka kredit kumulatif paling sedikit sebagaimana dimaksud pada ayat (1): a. paling kurang 80% (delapan puluh persen) angka kredit berasal dari unsur utama, tidak termasuk unsur pendidikan; dan b. paling banyak 20% (dua puluh persen) angka kredit berasal dari unsur penunjang. Pasal 13 (1) Pengendali Ekosistem Hutan Pertama, pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b yang akan naik jenjang jabatan/pangkat menjadi Pengendali Ekosistem Hutan Muda, pangkat Penata, golongan ruang M/c angka kredit yang dipersyaratkan paling sedikit 2 (dua) dari unsur pengembangan profesi. (2) Pengendali Ekosistem Hutan Muda, pangkat Penata, golongan ruang Ml/c yang akan naik pangkat menjadi Penata Tingkat 1, golongan ruang Ill/d angka kredit yang dipersyaratkan paling sedikit 4 (empat) dari unsur pengembangan profesi. (3) Pengendali Ekosistem Hutan Muda, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d yang akan naik jenjang jabatan/pangkat menjadi Pengendali Ekosistem Hutan Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a angka kredit yang dipersyaratkan paling sedikit 6 (enam) dari unsur pengembangan profesi. (4) Pengendali Ekosistem Hutan Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a yang akan naik pangkat menjadi Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b angka kredit yang dipersyaratkan paling sedikit 8 (delapan) dari unsur pengembangan profesi. (6) Pengendali Ekosistem Hutan Madya, pangkat Pembina Tingkat 1, golongan ruang IV/b yang akan naik pangkat menjadi Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c angka kredit yang dipersyaratkan paling sedikit 12 (dua belas) dari unsur pengembangan profesi. Pasal 14 .., -34- Pasal 14 (1) Pengendali Ekosistem Hutan yang memiliki angka kredit melebihi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi, kelebihan angka kredit tersebut diperhitungkan untuk kenaikan pangkat berikutnya. (2) Pengendali Ekosistem Hutan pada tahun pertama telah memenuhi atau melebihi angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat dalam masa pangkat yang didudukinya, maka pada tahun kedua diwajibkan mengumpulkan paling kurang 20% (dua puluh persen) dari jumlah angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi yang berasal dari tugas pokok Pengendali Ekosistem Hutan. Pasal 15 (1) Pengendali Ekosistem Hutan Penyelia, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang IlI/d, setiap tahun sejak menduduki pangkat dan jabatan wajib mengumpulkan paling kurang 10 (sepuluh) angka kredit dari tugas pokok. (2) Pengendali Ekosistem Hutan Madya, pangkat Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c, setiap tahun sejak menduduki pangkat dan jabatan wajib mengumpulkan paling kurang 20 (dua puluh) angka kredit dari tugas pokok dan pengembangan profesi Pasal 16 (1) Pengendali Ekosistem Hutan yang secara bersama-sama membuat karya tulis ilmiah di bidang Pengendalian ekosistem hutan, diberikan angka kredit dengan ketentuan sebagai berikut: a. apabila terdiri dari 2 (dua) orang penulis maka pembagian angka kreditnya adalah 60% (enam puluh persen) bagi penulis utama dan 40% (empat puluh persen) untuk penulis pembantu; b. apabila terdiri dari 3 (tiga) orang penulis maka pembagian angka kreditnya adalah 50% (lima puluh persen) bagi penulis utama dan masing-masing 25% (dua puluh lima persen) untuk penulis pembantu; dan c. apabila terdiri dari 4 (empat) orang penulis maka pembagian angka kreditnya adalah 40% (empat puluh persen) bagi penulis utama dan masing-masing 20% (dua puluh persen) untuk penulis pembantu. (2) Jumlah penulis pembantu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling banyak 3 (tiga) orang. BAB VIL... -35- BAB VII PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT. Pasal 17 (1) Untuk kelancaran penilaian dan penetapan angka kredit, setiap Pengendali Ekosistem Hutan wajib mencatat, menginventarisasi seluruh kegiatan yang dilakukan dan mengusulkan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK). (2) Setiap Pengendali Ekosistem Hutan mengusulkan secara hirarkhi Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK) setiap tahun. (3) Pengendali Ekosistem Hutan yang dapat dipertimbangkan kenaikan pangkatnya, penilaian dan penetapan angka kredit dilakukan 3 (tiga) bulan sebelum periode kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil. BAB VIII PEJABAT YANG BERWENANG MENETAPKAN ANGKA KREDIT, TIM PENILAI, DAN PEJABAT YANG MENGUSULKAN PENETAPAN ANGKA. KREDIT Bagian Kesatu Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit Pasal 18 (1) Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit: a. Sekretaris Jenderal bagi Pengendali Ekosistem Hutan Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b dan Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c di lingkungan Kementerian Kehutanan, Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota. b. Sekretaris Direktorat Jenderal yang membidangi pengendalian ekosistem hutan bagi Pengendali Ekosistem Hutan Pelaksana Pemula, pangkat Pengatur Muda, golongan ruang II/a sampai dengan Pengendali Ekosistem Hutan Pelaksana, pangkat Pengatur Tingkat I, golongan ruang Il/d, Pengendali Ekosistem Hutan Pelaksana Lanjutan, Pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan Pengendali Ekosistem Hutan Penyelia, Pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d dan Pengendali Ekosistem Hutan Pertama, Pangkat Penata Muda, golongan ruang Ill/a sampai dengan Pengendali Ekosistem Hutan Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a di lingkungan Kementerian Kehutanan; c. Kepala ... -36- c. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang membidangi pengendalian ckosistem hutan yang ditunjuk oleh Menteri Kehutanan bagi Pengendali Ekosistem Hutan Pelaksana Pemula, pangkat Pengatur Muda, golongan ruang Il/a sampai dengan Pengendali Ekosistem Hutan Pelaksana, pangkat Pengatur Tingkat 1, golongan ruang II/d dilingkungan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kehutanan; d. Kepala Dinas Provinsi yang membidangi Kehutanan bagi Pengendali Ekosistem Hutan Pelaksana Pemula, pangkat Pengatur Muda, golongan ruang II/a sampai dengan Pengendali Ekosistem Hutan Penyelia, Pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d dan bagi Pengendali Ekosistem Hutan Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan Pengendali Ekosistem Hutan Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi; ¢. Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi Kehutanan bagi Pengendali Ekosistem Hutan Pelaksana Pemula, pangkat Pengatur Muda, golongan ruang II/a sampai dengan Pengendali Ekosistem Hutan Penyelia, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d dan bagi Pengendali Ekosistem Hutan Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang III/a sampai dengan Pengendali Ekosistem Hutan Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. (2) Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang ditunjuk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kehutanan. Bagian Kedua Tim Penilai Pasal 19 Dalam menjalankan kewenangannya, pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, dibantu oleh: a. Tim Penilai Pengendali Ekosistem Hutan bagi Sekretaris Jenderal pada Kementerian Kehutanan yang selanjutnya disebut Tim Penilai Pusat; b. Tim Penilai Pengendali Ekosistem Hutan bagi Sekretaris Direktorat Jenderal yang membidangi pengendalian ekosistem hutan pada Kementerian Kehutanan yang selanjutnya disebut Tim Penilai Direktorat Jenderal Kementerian Kehutanan; c. Tim Penilai ... 87. c. Tim Penilai Pengendali Ekosistem Hutan bagi Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang membidangi pengendalian ekosistem hutan pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kehutanan yang selanjutnya disebut Tim Penilai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kehutanan; d. Tim Penilai Pengendali Ekosistem Hutan Daerah Provinsi bagi Kepala Dinas Provinsi yang membidangi Kehutanan yang selanjutnya disebut ‘Tim Penilai Daerah Provinsi; dan ¢. Tim Penilai Pengendali Ekosistem Hutan Daerah Kabupaten/ Kota bagi Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi Kehutanan, yang selanjutnya disebut Tim Penilai Daerah Kabupaten/Kota. Pasal 20 (1) Tim Penilai jabatan fungsional Pengendali Ekosistem Hutan terdiri dari unsur teknis yang membidangi pengendalian ekosistem hutan, unsur kepegawaian, dan pejabat fungsional Pengendali Ekosistem Hutan. (2) Susunan keanggotaan Tim Penilai sebagai berikut: a. seorang Ketua merangkap anggota; b. seorang Wakil Ketua merangkap anggota; ©. seorang Sekretaris merangkap anggota; dan d. paling kurang 4 (empat) orang anggota. (3) Sckretaris Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c, harus berasal dari unsur kepegawaian, (4) Anggota Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf 4, harus berasal dari Pengendali Ekosistem Hutan. (5) Syarat untuk menjadi anggota Tim Penilai, yaitu: @, menduduki jabatan/pangket paling rendah sama dengan jabatan/pangkat Pengendali Ekosistem Hutan yang dinilai; b. memiliki keahlian serta kemampuan untuk menilai prestasi kerja Pengendali Ekosistem Hutan; dan c. dapat aktif melakukan penilaian. (©) Apabila anggota Tim Penilai scbagaimana dimaksud pada ayat (4) tidak dapat dipenuhi dari Pengendali Ekosistem Hutan, maka anggota Tim Penilai dapat diangkat dari Pegawai Negeri Sipil lain yang memiliki kompetensi untuk menilai prestasi kerja Pengendali Ekosistem Hutan. Pasal 21 (1) Apabila Tim Penilai Provinsi belum terbentuk, penilaian angka kredit Pengendali Ekosistem Hutan dapat dimintakan kepada Tim Penilai Provinsi lain yang terdekat atau tim penilai Direktorat Jenderal Kementerian Kehutanan. (2) Apabila ... -38- (2) Apabila Tim Penilai Kabupaten/Kota belum terbentuk, penilaian angka kwedit Pengendali Ekosistem Hutan dapat dimintakan kepada Tim Penilai Kabupaten/Kota terdekat, Provinsi lain yang terdekat, atau Tim Penilai Direktorat Jenderal Kementerian Kehutanan. (3) Pembentukan dan susunan Anggota Tim Penilai ditetapkan oleh: a. Sekretaris Jenderal untuk Tim Penilai Pusat; b. Sekretaris Direktorat Jenderal yang membidangi pengendalian ekosistem hutan di Kementerian Kehutanan untuk Tim Penilai Direktorat Jenderal Kementerian Kehutanan. c. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang membidangi Pengendalian Ekosistem Hutan di Kementerian Kehutanan untuk Tim Penilai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kehutanan; d. Kepala Dinas Provinsi yang membidangi Kehutanan untuk Tim Penilai Daerah Provinsi; dan e. Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi Kehutanan untuk ‘Tim Penilai Daerah Kabupaten /Kota. Pasal 22 (1) Masa jabatan anggota Tim Penilai adalah 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan berikutnya. (2) Pegawai Negeri Sipil yang telah menjadi anggota tim penilai dalam 2 (dua) masa jabatan berturut-turut, dapat diangkat kembali setelah melampaui masa tenggang waktu 1 (satu) masa jabatan. (3) Dalam hal terdapat Anggota Tim Penilai yang ikut dinilai, maka Ketua ‘Tim Penilai dapat mengangkat Anggota Tim Penilai pengganti. Pasal 23 Tata kerja Tim Penilai jabatan fungsional Pengendali Ekosistem Hutan dan tata cara penilaian angka kredit Pengendali Ekosistem Hutan ditetapkan oleh Menteri Kehutanan selaku Pimpinan Instansi Pembina jabatan fungsional Pengendali Ekosistem Hutan. Bagian Ketiga Pejabat Yang Mengusulkan Angka Kredit Pasal 24 Usul penetapan angka kredit Pengendali Ekosistem Hutan diajukan oleh: a. Sekretaris Direktorat Jenderal yang membidangi pengendalian ckosistem hutan, Kepala Dinas Provinsi/ Kabupaten/Kota yang membidangi Kehutanan kepada Sekretaris Jenderal bagi Pengendali Ekosistem Hutan Madya, pangkat Pembina Tingkat. I, golongan ruang Iv/b dan Pengendali Ekosistem Hutan Madya, Pangkat Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c; b. Pejabat ... -39- b. Pejabat yang membidangi kepegawaian paling rendah eselon II Sekretariat Direktorat Jenderal yang membidangi pengendalian ekosistem hutan kepada Sekretaris Direktorat Jenderal yang membidangi pengendalian ekosistem hutan pada Kementerian Kehutanan untuk angka kredit Pengendali Ekosistem Hutan Pelaksana Pemula, pangkat Pengatur Muda, golongan ruang II/a sampai dengan Pengendali Ekosistem Hutan Pelaksana, pangkat Pengatur Tingkat I, golongan ruang II/d, Pengendali Ekosistem Hutan Pelaksana Lanjutan, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan Pengendali Ekosistem Hutan Penyelia pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d dan Pengendali Ekosistem Hutan Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan Pengendali Ekosistem Hutan Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a yang bekerja di lingkungan Kementerian Kehutanan; ©. Pejabat yang membidangi kepegawaian paling rendah eselon IV kepada Kepala Unit Pelaksana Teknis yang membidangi pengendalian ekosistem hutan bagi Pengendali Ekosistem Hutan Pelaksana Pemula, Pangkat Pengatur Muda, golongan ruang II/a sampai dengan Pengendali Ekosistem Hutan Pelaksana, pangkat Pengatur Tingkat I, golongan ruang II/d di lingkungan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kehutanan; d. Pejabat yang membidangi kepegawaian paling rendah eselon III kepada Kepala Dinas yang membidangi kehutanan bagi Pengendali Ekosistem Hutan Pelaksana Pemula, pangkat Pengatur Muda, golongan II/a sampai dengan Pengendali Ekosistem Hutan Penyelia, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang IlI/d dan Pengendali Ekosistem Hutan Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang Ill/a sampai dengan Pengendali Ekosistem Hutan Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a di lingkungan Provinsi. ©. Pejabat yang membidangi kepegawaian paling rendah eselon Ill kepada Kepala Dinas yang membidangi kehutanan bagi Pengendali Ekosistem Hutan Pelaksana Pemula, pangkat Pengatur Muda, golongan ruang Il/a sampai dengan Pengendali Ekosistem Hutan Penyelia, pangkat Penata Tingkat. I, golongan ruang III/d, dan Pengendali Ekosistem Hutan Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan Pengendali Ekosistem Hutan Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a di lingkungan Kabupaten/Kota. Pasal 25 ... -40- Pasal 25 (1) Angka Kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit, digunakan untuk mempertimbangkan kenaikan jabatan/pangkat Pengendali Ekosistem Hutan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (2) Keputusan pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit tidak dapat diajukan keberatan oleh Pengendali Ekosistem Hutan yang bersangkutan. BAB IX PENGANGKATAN DALAM JABATAN Pasal 26 Pejabat yang berwenang mengangkat dalam jabatan Pengendali Ekosistem Hutan adalah Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang-undangan, Pasal 27 (1) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat untuk pertama kali dalam jabatan Pengendali Ekosistem Hutan Terampil harus memenuhi syarat: a. berijazah paling rendah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di bidang Kehutanan, Pertanian, Perkebunan, Perikanan/Kelautan, Peternakan, Kesehatan Hewan, Teknik Bangunan/Sipil, Surveyor dan Pemetaan serta kualifikasi lain yang ditetapkan oleh Menteri Kehutanan; b. pangkat paling rendah Pengatur Muda, golongan ruang II/a; dan c. telah lulus uji kompetensi Pengendali Ekosistem Hutan; d. setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3), paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. (2) Pegawai Negeri Sipil yang di angkat untuk pertama kali dalam jabatan Pengendali Ekosistem Hutan Ahli harus memenuhi syarat: a. berijazah paling rendah Sarjana (S1)/Diploma IV bidang Kehutanan, Pertanian, Biologi, Perikanan/Kelautan, mu Lingkungan, Geografi, Geodesi, Sosiologi, Kedokteran Hewan, Peternakan, Perencanaan Wilayah dan kualifikasi lain yang ditetapkan oleh Menteri Kehutanan; b. pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang III/a; c, telah lulus uji kompetensi Pengendali Ekosistem Hutan; di. setiap ... -41- 4. setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3), paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. (3) Ketentuan mengenai uji kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) huruf c lebih lanjut ditetapkan oleh Menteri Kehutanan selaku pimpinan instansi pembina jabatan fungsional Pengendali Ekosistem Hutan, (4) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), paling lama 2 (dua) tahun setelah diangkat dalam jabatan fungsional Pengendali Ekosistem Hutan harus mengikuti dan lulus diklat fungsional di bidang pengendalian ckosistem hutan. (5) Pengangkatan pertama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) merupakan pengangkatan untuk mengisi lowongan formasi dari Calon Pegawai Negeri Sipil. Pasal 28, (1) Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari jabatan lain ke dalam jabatan Pengendali Ekosistem Hutan dapat dipertimbangkan dengan ketentuan sebagai berikut: a. memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) dan ayat (2); b. tersedia formasi untuk jabatan Pengendali Bkosistem Hutan. memiliki pengalaman di bidang Pengendalian ekosistem hutan paling kurang 2 (dua) tahun; 4. usia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun; dan e. telah mengikuti dan lulus diklat fungsional di bidang pengendalian ekosistem hutan. (2) Pangkat yang ditetapkan bagi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sama dengan pangkat yang dimilikinya, dan jenjang jabatan ditetapkan sesuai dengan jumlah angka kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit. (3) Jumlah angka kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dari unsur utama dan unsur penunjang. Pasal 29 (1) Pengendali Ekosistem Hutan terampil yang memperoleh jjasah Sarjana (S1)/Diploma IV dapat diangkat dalam jabatan Pengendali Ekosistem Hutan Abli, apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut: a, tersedia ... ~42- a. tersedia formasi untuk jabatan Pengendali Ekosistem Hutan Ahli; b, ijazah yang dimiliki sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan untuk jabatan Pengendali Ekosistem Hutan Ahli; c. telah mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan fungsional Pengendali Ekosistem Hutan tingkat Keahlian; dan d, memenuhi jumlah angka kredit kumulatif yang ditentukan. (2) Pengendali Ekosistem Hutan Terampil yang akan beralih menjadi Pengendali Ekosistem Hutan Ahli diberikan angka kredit sebesar 65% (enam puluh lima persen) angka kredit kumulatif dari diklat, tugas pokok dan pengembangan profesi ditambah angka kredit ijazah sarjana (S1)/Diploma IV yang sesuai kompetensi dengan tidak memperhitungkan angka kredit dari unsur penunjang. BABX KOMPETENSI Pasal 30 (1) Untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme Pengendali Ekosistem Hutan yang akan naik jenjang jabatan setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan lulus uji kompetensi. (2) Uji kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut oleh Menteri Kehutanan selaku pimpinan Instansi Pembina jabatan fungsional Pengendali Ekosistem Hutan. BAB XI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pasal 31 (1) Pengendali Ekosistem Hutan jenjang Muda yang akan naik jabatan ke Jenjang Madya wajib mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan penjenjangan. (2) Ketentuan lebih lanjut_ mengenai pendidikan dan _pelatihan Penjenjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) lebih lanjut ditetapkan oleh Menteri Kehutanan selaku pimpinan instansi pembina jabatan fungsional Pengendali Ekosistem Hutan. BAB XII... -43- BAB XII FORMASI Pasal 32 (1) Disamping persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) dan ayat (2), pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan Pengendali Ekosistem Hutan dilaksanakan sesuai formasi Pengendali Ekosistem Hutan dengan ketentuan sebagai berikut: a, Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Pusat dalam jabatan Pengendali Ekosistem Hutan dilaksanakan sesuai dengan formasi Pengendali Ekosistem Hutan yang ditetapkan oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara setelah mendapat pertimbangan Kepala BKN. b. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Daerah dalam jabatan Pengendali Ekosistem Hutan dilaksanakan sesuai dengan formasi Pengendali Ekosistem Hutan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah masing-masing setelah mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara dan memperoleh pertimbangan Kepala BKN. (2) Formasi jabatan fungsional Pengendali Ekosistem Hutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, dan huruf b diatur sebagai berikut: a. Formasi jabatan fungsional Pengendali Ekosistem Hutan di lingkungan Direktorat yang berkaitan dengan Pengendalian Ekosistem Hutan: 1) Tingkat Terampil : 2 sampai dengan 4 orang. 2) Tingkat Ahli : 4 sampai dengan 8 orang. b. Formasi jabatan fungsional Pengendali Ekosistem Hutan di lingkungan Balai Besar yang berkaitan dengan Pengendalian Ekosistem Hutan: 1) Tingkat Terampil : 78 sampai dengan 117 orang. 2) Tingkat Ahli : 24 sampai dengan 36 orang. c. Formasi jabatan fungsional Pengendali Ekosistem Hutan di lingkungan Balai berkaitan dengan Pengendalian Ekosistem Hutan: 1) Tingkat Terampil : 8 sampai dengan 57 orang. 2) Tingkat Abii : 6 sampai dengan 17 orang. d. Formasi jabatan fungsional Pengendali Ekosistem Hutan di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi: 1) Tingkat Terampil : 12 sampai dengan 18 orang. 2) Tingkat Ahli : 8 sampai dengan 12 orang. €, Formasi ... -44- . Formasi jabatan fungsional Pengendali Ekosistem Hutan di lingkcungan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota : 1) Tingkat Terampil : 4 sampai dengan 16 orang. 2) Tingkat Ahli : 3 sampai dengan 12 orang. (3) Penetapan formasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) didasarkan pada indikator, antara lain: a, Luas, panjang kawasan dan sebaran kewasan hutan; b, Tingkat keanekaragaman jenis dan variasi ekosistem hutan; c. Kondisi geofisik kawasan hutan; d. Jumlah, jenis, karakteristik dan luas kawasan unit usaha pemanfaatan hasil hutan; e. Jumlah, tipologi dan Iuas Daerah Aliran Sungai (DAS) serta wilayah kerja; dan f. Kondisi demografi dan sosial ekonomi masyerakat sekitar hutan. (4) Formasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) didasarkan pada analisis jabatan dan penghitungan beban kerja. BAB XII PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI, DAN PEMBERHENTIAN DARI JABATAN Bagian Kesatu Pembebasan Sementara Pasal 33 (1) Pengendali Ekosistem Hutan Pelaksana Pemula, pangkat Pengatur Muda, golongan ruang Il/a sampai dengan Pengendali Ekosistem Hutan Penyelia, pangkat Penata, golongan ruang III/c dan Pengendali Ekosistem Hutan Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang Ma sampai dengan Pengendali Ekosistem Hutan Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b, dibebaskan sementara dari jabatannya, apabila dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat dalam jabatan/pangkat terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi. (2) Pengendali Ekosistem Hutan Penyelia, pangkat Penata Tingkat 1, golongan ruang III/d, dibebaskan sementara dari jabatannya apabila setiap tahun scjak menduduki jabatan/pangkat terakhir tidak dapat mengumpulkan paling kurang 10 (sepuluh) angka kredit dari tugas pokok. (3) Pengendali ... (3) (4) ( (2) (3) (4) 6) -45- Pengendali Ekosistem Hutan Madya, pangkat Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c, dibebaskan sementara dari jabatannya apabila setiap tahun sejak menduduki jabatan/pangkat terakhir tidak dapat mengumpulkan paling kurang 20 (dua puluh) angka kredit dari tugas pokok dan pengembangan profesi. Di samping pembebasan sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3), Pengendali Ekosistem Hutan dibebaskan sementara dari jabatannya, apabila: a. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil; b. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Pengendali Ekosistem Hutan; c. menjelani cuti di luar tanggungan negara; atau d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan. Bagian Kedua Pengangkatan Kembali Pasal 34 Pengendali Ekosistem Hutan yang telah selesai menjalani pembebasan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) apabila telah mengumpulkan angka kredit yang ditentukan, diangkat kembali dalam jabatan Pengendali Ekosistem Hutan. Pengendali Ekosistem Hutan yang dibebaskan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (4) huruf a, dapat diangkat kembali dalam jabatan Pengendali Ekosistem Hutan apabila berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap dinyatakan tidak bersalah atau dijatuhi pidana percobaan. Pengendali Ekosistem Hutan yang dibebaskan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (4) huruf b, dapat diangkat kembali ke dalam jabatan Pengendali Ekosistem Hutan apabila berusia paling tinggi 51 (lima puluh satu) tahun. Pengendali Ekosistem Hutan yang dibebaskan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (4) huruf c, dapat diangkat kembali ke dalam jabatan Pengendali Ekosistem Hutan apabila telah selesai cuti di luar tanggungan negara. Pengendali Ekosistem Hutan yang dibebaskan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (4) huruf d, dapat diangkat kembali ke dalam Jabatan Pengendali Ekosistem Hutan, (6) Pengangkatan -46- (6) Pengangkatan kembali dalam jabatan Pengendali Ekosistem Hutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) menggunakan angka kredit terakhir yang dimilikinya dan dapat ditambah angka kredit dari tugas pokok Pengendali Ekosistem Hutan yang diperoleh selama pembebasan sementara. Bagian Ketiga Pemberhentian dari Jabatan Pasal 35 Pengendali Ekosistem Hutan diberhentikan dari jabatannya, apabila: a, dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (1), tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi; atau b. dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (2) dan ayat (3), tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan. ¢. dijatuhi hukuman disiplin berupa pembebasan dari jabatan. Pasal 36 Pembebasan sementara, penurunan jabatan, pengangkatan kembali dan pemberhentian dari jabatan Pengendali Ekosistem Hutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33, Pasal 34, Pasal 35 ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pasal 37 Pengendali Ekosistem Hutan diberhentikan dari jabatannya, apabila dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, kecuali hukuman disiplin penurunan pangkat dan penurunan jabatan. BAB XIV PENURUNAN JABATAN Pasal 38 (1) Pengendali Ekosistem Hutan yang dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat berupa pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah, melaksanakan tugas sesuai dengan jenjang jabatan yang baru. (2) Penilaian prestasi kerja dalam masa hukuman disiplin sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dinilai sesuai dengan jabatan yang baru. BAB XV... -47- BAB XV KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 39 Untuk kepentingan dinas dan/atau dalam rangka menambah pengetahuan, pengalaman, dan pengembangan karier, Pengendali Ekosistem Hutan dapat dipindahkan ke jabatan struktural atau jabatan fungsional lain, sepanjang memenuhi persyaratan jabatan yang ditentukan. BAB XVI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 40 PNS yang telah menduduki jabatan fungsional Pengendali Ekosistem Hutan sebelum berlakunya Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ini, tetap menduduki jabatan fungsional Pengendali Ekosistem Hutan. Pasal 41 Prestasi Kerja yang telah dilaksanakan sebelum Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ini berlaku, dinilai berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 54/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Jabatan Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan dan Angka Kreditnya, dan harus sudah selesai dinilai paling lama 1 (satu) tahun setelah berlakunya Peraturan Bersama Menteri Kehutanan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara. Pasal 42 Pada saat Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ini berlaku, semua ketentuan pelaksanaan mengenai Jabatan Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan dan Angka Kreditnya tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dan belum diubah berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi BAB XVII KETENTUAN PENUTUP Pasal 43 Ketentuan pelaksanaan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ini diatur lebih lanjut oleh Menteri Kehutanan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara. Pasal 44... -48- Pasal 44 Pada saat Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ini berlaku, Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 54/KEP/M.PAN/ 7/2003 tentang Jabatan Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan dan Angka Kreditnya, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 45 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 23 Agustus 2012 MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA, ttd AZWAR ABUBAKAR Diundangkan di Jakarta pada tanggal 31 Agustus 2012 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd AMIR SYAMSUDIN BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2012 NOMOR 878 ~Salinan sesuai dengan aslinya -MENTERIAN PAN DAN RB ies Sore ena Tingkat [Menyusun rencana kerja PEH, sebagai anggota |rutan, sebagai anggota lInventarisasi terestris la) [Persiapan inventarisasi )Melakukan identifixasi potensi sumber daya hutan/produk hasil ‘Menyiapkan sarana dan prasarana inventarisasi fb) [Meiakuican inventarisasi dan mengolah data 1) Flora, sebagai anggota [2)_ Fauna, sebagai anggota fs) Sosckbud, sebagai anegota Taporan/Desa 0.120 Penyelia [Laporan/Desa 0.060 | Pelaksana Lanjutan ‘aporan/Desa 0.024 Pelaksana Laporan/Desa 0.018 | Pelaksana Pemula Ja) Goofs, sebagai anggota Laporan/Km 0.060 Penyelia Taporan Ke 0.030] Pelaksana Lanjutan ‘Laporan/Kia 0.012 Pelaksana Taporan Kin 0.009 | Pelaksana Pemul J [Bnumerasi TSP/PSP, sebagai anezota Laporan 1.080 Penyelia ‘Laporan 0.540 | Pelaksana Lanjutan Laporan 0.216 Pelaksana Laporan 0.162 | _ Pelaksana Pemula ay | Re-enumerasi TSP/PSP, sebagal anggota Laporan 1.080) Penyelia Laporan 0.540 | _ Pelaksana Lanjutan Laporan 0.216 Pelaksana Laporan 0.162 | Felaksana Pemula lnventarisasi Non terestiie =) [Persiapan inventarisast Menyiapkan sarana dan prasarana inventarisasi Taporan 0.064 Pelaksana, by [Geography Positioning System (GPS) 1) [Melalaikan pengulairan titike GPS Taporan 0.060 | Pelaksana Lanjutan 2) |Membuat deskripsi lokasi pengamatan tik GPS TLaporan 0.030 | _ Pelaksana Lanjutan 3) [Membuat peta hasil pengolahan tke GPS Peta, (0.140 | _ Pelakesana Lanjutan Jo) [Pengelolaan Citra Satelit ‘Melalcakan orientasicitra dan pengenalan data Laporan/ scene 0.080 Pelaksana [Analiea data hutan [Menyajikan peta fy [Skala besar Peta Pelaksana 2) [Skala sedang Peta Pelaksana 5) [Skate ket Peta, Pelaksans, [B. Pemantapan dan . [Penataan batas Penatagunaan kawasan butan |""Ta) TMemancang batas sementara TLaporan iam 0.024 Pelaksana [b) [Mengumumkan pemancarigan bates sementara Berita Acara 0.080 Pelaksana Jo)_|Memancang batas deficit la) |Membuat laporan hasil pembahasan Laporan 0.120 Pelaksana Je) [Membuat Berita Acara Penataan Batas Berita Acara 0.096 Pelakeana 2. [Penguicuran kawasan [a) [Pengambilan titik koordinat Laporan 0.048 Pelaksana by |Melakuican pengukuran kawasan hutan/enclave dan/kawasan non| Taporan/ian 0.028 Pelaksana fautan [a |Menghitung data hasil peagulkuran (ermasuk daftar koordinat Laporan 0.200 | _ Pelaksana Lanjutan Ja) [Membuat proyeksititik wlear Laporan 0.760 Penyelia le) [Menyajikan hasil pengukuran dalam bentuk peta Laporan 0.108 Pelaksana 3. [Penetapan kawasan ja) [Mengumpulkan data dan peta dalam rangka penetapan kawasan Taporan 102 Pelaksana Pemula fb) [Mengetota data base tata batas Laporan 128 Penyelia 4. [Penatagunaan kawasan ata zonasi/blok ‘Memasang tanda batas kawasan hutan atau zonasi/biok Taporan/ian 0.024 Pelakeana IC. Pemanfaatan sumber daya 7, [Pengujian dan penilaian bhutan @) PPenilaian rencana pengelolaan hutan 1) Menganalisis data Taporan (025 | Pelakeana Lanjutan 2) [Memeriksa administrast Laporan 0.08 Pelaksana fs) [Melakukan penilaian Berita Acara 0.23 | Pelaksana Lanjutan fa) [Memberikan saran Unda lanjut Rekomendasi 03 Penyelia 3 [Pengujan dan penilaian hasll hutan kay dan nom kaya 1) [Memeriksa administrest Laporan 0.076 Pelaksana 2y [Melatcakan penguflan Berita Acara 03 | Pelaksana Lanjuten 5) [Melacukan verificasi dan validasihasil pengujian Laporan 044 Penyelia @ [Pengwjian dan penilaian benih Memeriksa administrast Laporan 0.086 Pelaksana 4) [Pengujian dan penilaian bibit, 1) [Mengumputkan bahan Taporan 0.048 | Pelakeana Pemula 2) [Memeriksa administrasi Laporan 0.12 | Pelaksana Lanjutan 2 [Pengujan dan penilaian sarpras persemalan pengadaan dan hy PMengumputkan bahan Laperan 0.021 | Felakeana Pema E fecriecmnatal eee — aoe 1) [Penitaian tekaniscalon pengada dan pengedar bibit ulat sutera 1) [Melaieakan pemeriksaan administrasi Taporan 0.021 |. Pelaksana Peanula 12) [Melakukan pemeriksaan peralatan dan perlengkapan laporan 0.028 Pelaksana: 3) |Memberikan saran dan tindak lanjut penempatan tenaga teknis| Taporan O52 Penyelia IPHPL penyegaran, pembekuan atau pencabutan Kartu tenaga teknis PHPL Paket Data Laporan 3) [Memerikea lapangan Laporan’ 4) [Metaknkan Cross chek dokumen ‘Laporan 5) [Memberikan saran tindak lanjut Rekomendasi [2 [Sertifikasi Ja) [Sertifikasi sumber benih tanaman hutan 1) [Mengidentifikasi calon sumber benih Taporan/ Pelaksana Lanjutan 2) |Mendeskaipsikan calon eumber benih Laporan/ha 0.12) Penyelia Laporan, Taporan Laporan Laporan Laporan, Laporan ata Laporan, 8 by [Sertifikasi mutu benih tanaman hutan 1) [Melaksanakan pengambilan sampel benih 2) [Melaksanakan pengujian kemurian benih elele 8)/3/8|2 @ all E 5 3) |Melaksanakan pengujian berat 1000 butir 4) [Melakeukan labelisasi Sertifikasi muta bibit tanaman hutan 1) Jmelaksanakan pengambilan sampel bibit Pelaksana Lanjutan g| jele [2) |melaksanakan pengujian fisik fisiologis bibit ) [Sertifikasi Telur Ulat Sutera FL Pelaksana Lanjutan N identifikasi calor Pelaksana (2) [Mengolah kebutuhan tenaga teknis PHPL Laporan. Pelaksana Lanjutan, (a) [Merumuskan saran dan tindak lanjut jmendas Penyelia © (i [Penangkaran/Budidaya la)_[Mendata hasil penangkaran/budidaya. [b) [Melaksanakan Tagxing Pelakoana’ . Pemanfaatan jasa lingkungan dan wlaata slam Promos! dan pemasaraai lal [melaksanakan promosi wisata alam dan pemanfaatan jas Taparan 026 Penyelia Jb) [menyiapkan bahan interpretasi pariwisata alam Laporan 0.08 Pease Jo |melacsanakan interpretasi pariwisata alam Laporan 0.07 | Pelaksana Lanjutan la) [melaksanakan pemciharann fasilitas dan objec wisata alaza Laporan 0.033] Pelaksana Pemula Je) [ielaksanatan pelayanan wisata alam Laporan (0.032 Pelaksana [p_|melakukan wisata pendidikan Laporan 0. _| Pelaksana Lanjutan a) [memungut furan PNBP Baki pangut 0.032 Pelaksana 5. |Perbenihan a) [Pembangunan sumber benih/ demplot/arboretim/ASDG 1) [Membangan fe [Mengutcur batas lokasi dan jal peck dr Rig pe Bo ie [Membersiikan dan menyiapkan lahan’ (¢) [Mempersiapkan bibit fe) [Menanam bibit ‘0015 2) [Memetinara 55 a Langu fb) |Metaksanakan eksplorasi benih 1) [Mengamati bunga dan buah Taporan 18 Fenyelia [2) |Mengunduh bua Laporan 0.126 Pelaksana Jd. |Penanganan buah dan benih 1) [Melakukan Ekstraksi Taporan 01048 Pelaksana 2) [Metakcuican Sortasi Taporan (0.021 | Pélaksana Pernula {3} |Melakukan Pengeringan Taporan 0.044 Pelaksana 4) [Melakukan Pengepalean Taporan, 0.06 | Pelaksana Lanjutan 5) [Melakcukan Penyimpanan Laporan, o.024 Pelaksana [Persuteraan Alam ) [Persiapan pengelolaan Persuteraan Al iam 1) [Mengumpulkan data primer data Penyelia data Pelaksana Lanjutan IMelaksanakan dé ‘Tuangan dan peralatan [Metaisanakan hakitate cj [Mfengambil data perkembangan bibit induc Data (0.38 | Pelakesana Lanjatan fay [Memetinara keban Dibit Murbei Taporan 0.5 | Pelaksana Lanjutan le) [Pengendatian hama dan penyakcit 1) Melaksanakan pengendalian hama Taporam 03 | Felakeana Lanjutan 2) [Melaksanakn pengambilan sampel TLaporan 2.028 Pelaksana 7 [Peragnan/pertekaran tumbuhan/satwa ja) [Membuat herbarium /spesimen satwa Taporan 2077 Pelaksana [b)_ [Memelihara herbariurn/sposimcn satwa Taporan 0.016 Pelaksana le [Melakcuean pemeriksaan persiapan teknis poragaan Taporan 0.08 | _ Pelaksana Lanjutan a: [Peredaran tumbunan dan satwa liar (SL) lay [Pemeriksaan TSL yang dimohon untuk dianglat ke dalam newer BaP Tae Pelaksana |(SATS-DN) by [Pemerieaan TSL yang dimohon untuk dlanghat ko Tuar nego BAP Oai1 | ~ Petaksana tanjatan isars-ux) ID. Pengelolaan Konscivast 1. [Pengendallan Kebakaran Haten dan Laban samber daya hutan ai leaseeina 1) Jrclaksanakan Kampanye penanggulangan kebakaran Taporan oa Peayelia natan Taporan 0.1 | Pelakeana Lanjutan Laporan 0.04 Pelaksana Laporan_ 0.03 Pelaksana Pemula [2 |menelaah dan mengembangkan sistem deteksi dint Taporan 0.11] Pelaksana Lanjutan i) |menelaah hasil pelaksanaan geladi/simulasi/ penanagalangan Taporan 016 Penyelia ly [Pemadaman [Meiaesanakan pemadanan kebakaran hutan Taparan 0 Penyela Laporan 0.1 | Petaksana Lanjutan Laporan_ 0.04 Pelaksans Laporan 0.03 Pelaksana Pemula |o) |Penanganan pasca kebakaran | inenekali kawasan knw /areal bekas heb hutan Kajian O34 Peayelia 2) [renyasun bahan usulan penanganan paska kebakaran hutan ‘Laporan 0.13 Pelaksana Lanjutan | 2, [Pembinan habitat dan watwa Har | Ja) [melakukan pembinaan habitat untulc sumber pakan salva Taporan 0085 Pelaksana for |menyelenggarakan pembuatan sarana pembinaan habitat dan Taporan 0.064 Pelasona, popiias sata [¢)_|melakukan pembinaan habitat pelindung satwa/tumbuhan a Taporan Pelaksana Lanjutan Jo) |melakukan transplantasi terumbu karang ‘Laporan. Pelakeana Taporan. Penyelia [melaksanakan rehabilitasi kawasan hutan/lahan Laporan Pelaksana Lanjutan q Taporan Pelaksana |mclaksanakan permanent/temporary sample plot Laporan Pelaksana Lanjutan Laporan Pelaksana Laporan Penyelia lo) |Menyiapkan bahan naskah persiapan pemeliharaan dan Taporan Pelakeane Lanjutan Mclakukan pemeliharaan dan penyclamatan satwa/tumbuhan Taporan Pelaksana Pemula Laporan Pelakeana Taporan Pelaksana Lanjutan Mclaksanakan evakuasi/pengungsian satwa alau satwa migran Taporan Pelaksana Pemula [Melakukan penguicuran TMA, Debit, dan curah hujan dan sampel Paket data Pelakeana [Pembentukan Kader (Konservasi, Bina Cinta Alam, Forum Taporan Peayelia Laporan. Pelaksana Lanjutan Taporan Penyelia Laporan. Pelaksana [Metaicuican kegiatan pramuka saka wanabakti Laporan. Pelaksana Pemula i Laporan Pelaksana Lanjutan Laporan. Penyelia Paket Data, Pelaksana Laporan. Penyelia 2 [Sistem informasi Geografi (SIG) pengelolaan Sumber daya hutan Je) [Melakukan digitasi peta Peta fo) [Melakukcan entry data non spasial Lap/propinei Jo [Metalcukan labeling, editing dan penyambungan tepi Tema/peta jay [Metakukan Kendall mutu basi digitasi Laporan Je) [Membuat komposisi peta hasll digas! Pera fp _[Menyusun dan melakukan pengelolaan library Taporan fe) [Melakukan penyajian dan pemutakhiran data Taperan ny [Scanning peta Peta 1G. Konsaltasi dan Koordinaa! |i, [Menyiaplean baban Taporan dalam pengendalian ekosistem|>.lyfenjadi sak abl Berita Acara ‘hutan Berita Acara IH. Sosialisasi/diseminast i. |Wenyasun baban informaal teknie Kebijakan/Program fa) Membuat lealet Tealet Teafet Leatlet eater joy |Membuat poster/banner/baliho Poster Poster Poster Poster Ja |Membuat buletin Buletin Buletin Buletin Buletin ja |Membuat nackah siaran media cetak dan elelaronile Naskah ‘ask ‘Naskah : ‘Naskah le) [Melaicakan pameran/dieplay Display Display Display Display 0.051 | Felaksana Pemula J)" |Membuat papan informast ‘Buah 0.240 Penyelia Bush 0.120_ | Pelakana Lanjutan Buah 0.038 Pelaksana ja) [Membuar bukier (0.400, Penyelia 0.200 | _ Pelaksana Lanjutan 0.080, Pelaksana 0.060 | _ Pelaksana Pemula Ib) [Membuat audio visual 0.320, Penyelia 0.160 | Pelaksana Lanjutan 0.064, Pelaksana 0.048) Pelaksana Pemula fy |Membuat sinopals 0.260 Penyelia 0.130 | Pelaksana Lanjutan 0.052 Pelakeana (0.039 | Pelaksana Pemula [j)_[Membuat slide 0.220 Penyelia 0.110 | _ Pelaksana Lanjutan 0.04% Pelaksana 0.033 Pelaksana Pemula 2, |Sosialisasi/diseminasi Nelaksanakan pameran Laporan 0.400, Penyelia Laporan 0.200 | Pelaksana Lanjutan Taporan 0.080 Pelaksana Taporan 0.060 Pelaksana Pemula TW |PENGEMBANGAN A. Penyusunan 7 pengembangan |yfelakukan penyasunan/Pengembangan draft kebijakan pengendalion lPENGENDALIAN draft kebijakan pengendalian Jejosistem hutan, sebagai anggota Taporan Penyelia IEKOSISTEM HUTAN | — ekosistem hutan sy Wiaisase DE Taporan Pelaksana IB. Peayusunan program [Melaicuican penyusunan program pengendalian ekosistem hutan, Laporan Penyelia pengendalian ekosistem hutan |eebagai anggota Taporan. Pelaksana Lanjutan Taporan Pelaksana ip RT ae mani [Melakukan penyusunan rencana operasional pengendalian ekosistem Japon Eevee saat Jautan, sebagai anggota Laporan Pelaksana Lanjutan Laporan, Pelaksana ID. Peramusan sistem TT JMerimuskan sistem pengendalian ekosistem hutan yang mengandung Rumusan Semua jenjang pengendalian ekosistem hutan | _|rilai-nilai pembaharuan [2. [Mcrumuskan sistem pengendalian ckosistem hutan yang mengandung [nilai-nilai penyempurnaan atau perbailcan Semua jenjang, i [Seid banding Senua jeniang [Kunjungan kere Semua jenjang . [Megane ‘Semua jenjang 1G. Pengembangan siatem IMelakakan pengembangan sistem monitoring dan cvaliadl pengendalian Peayelia monitoring dan evaluasi __ekosistem hutan, sebagai anggota Pelaksana Lanjutan pengendalian ckosistem huten — A. Memantau 1. ]Melaicakan pemantauan kegiatan pengendalian ekosistem hutan, Penyelia Jeebagei angrota Pelaksana Lanjutan Pelaksana Pelaksana Pemuta 2. |Mclakulkan pemantaian pelanggaran dan pengenaan saa, Peayelia sebagai anggota Pelaksana Lanjutan Pelaksana, IB. Bvaluasi [Metacukan evaluasi, sebagai anggota Penyelia Pelaksana Lanjutan Pelaksana, Pelaksana Peal Vi [A Pembuatan karya talis /Kasya] 1 [Me Imiah di bidang pengendalian ‘paiatemnutaa, ‘Seimua fenjang - | Membuat arya tulis/karya dimiah hasil penelitian/ |pengkajian/survei/evaluasi di bidang kehutanan yang tidak Ldinpblikasikan + [dalam bentuk bala ‘Semua jenjang by [dalam bentuk makala ‘Semua jenjang, lah hasil gagasan senc ‘berupah tinjauan atau lesan [Gaiam bentuk baka yang ‘Semuajenjang [dalam majalah ilmish yang diakui oleh LIPI ‘Semua jenjang |. Membuat karya tulis / karya ilmiah berupah tinjauan atau ulasan liimiah hasil gagasan sendiri di bidang kehutanan yang tidak dipublikasikan: Ja) [dalam bentuk buku [by [dalam bentukc makalah 5. [Menyampaikan prasaran berapa Unjauan gagasan dan atau wiasan iimiah dalam pertemuan ilmiah [Menerjemahkan / menyadur buica atau Karya imiah di bidang |Kcehutanan yang dipublikasikcan : lay [b) [dalam majalah iimiah yang diakeui oleh LIPL -|Menerjemahkan /menyadur buku atau karya iimiah ai bidang Ikehutanan yang tidak dipublikasikan Ja) [dalam bentuke buku lb) [dalam bentuke maka [Membuat abstrak tulisan imiah yang dimuat dalam penerbitan Membuat buku pedoman/ petunjuk pelakeanaan/ petunjuk telmis di bidang pengendalian ekosistem hutan IMengajar/ melatih yang berkaitan dengan bidang pengendalian ckosistem Jautan Mengilcuti seminar/ iokakarya atau simposium sebagai : [pemrasaran [moderator / pembahas / narasumber 2a EE J2) [Angeota akcit [dalam bentuk bulca yang diterbitkan dan diedarkan secara nasionall fo) |Tingkcat propinsi, sebagai ny [Pengurus aktit [2) [Anggota aki IMenjadi anggota Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Pengendal Hekosistem Hutan |E- Perotehan piagam kehormatan |1. [Mei Ja) [30 (ga path) tabvun smperoleh penghargaan / tanda jasa Satya Lancana Karya Satya 12 ~ URSoR a {OTIR REGIATA ‘saTUAN wast, BRGRA | vntasana ReuaTan 7 z 3 : z z < Sa fy [20 Gua pala eau Pagar 2 Semu jenfane fe) [10 eepoth) tahun Piagam r Semua jenjane 2. [oemperoleh gelar kehormatan akademis Gelar 18 Senna jenjang 5. [Memperoich gear kehormatan lana Geir 5 Senna jenjang F.Perolohan gear Kesarjanaan | Memperolch gear kesarjanaan Iainnya yang dak somal dengan bidang Iainnyn tiga ay [Sarianay Div Gear 5 Sema jeniang by [Pasca Sarjana Cela 10 Sema jenjang es [Doktor Gelar 15 Semua jenjane NTERIAN PAN DAN RB. cue Biro Hukum dan Humas, MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRAS! REPUBLIK INDONESIA, ta AZAR ABUBAKAR RINCIAN KEGIATAN DAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PENGENDALI EKOSISTEM HUTAN TINGKAT AHL DAN ANGKA KREDITRYS —— = Eo PaO aa JA. Pendidikan sekolah dan memperoleh | 1 ijazah/gelar 2 |Pasca Sarjana_ Jjazah 150 3 |Sarjana/Diploma IV Mjazah 100 IS Fendiiin dan peat Fgsonal 1 lemanys bhai DOs Seria is di bidang pengendalian ekosistem 2 flamanya antara 641-960 jam Sertifikat 3 hun dan nenperle erate 3 Taranyaantara48-690 jem Serif a 4 Jamanye atara 16480 ja Serifiat a flmanya antara 61-160; Seria 2 © imanya-antara 31-80 jam seria i 7 Jane aang da 0a Sera 35 Fenian an patna Praibaan” Patan dan pathos Prete Gagan Seria 2 Tr PanviaPAT ——Penpusunan rencane Kei PE Petencannan Fengendalan Boalt uta nexcewonuan Mensueun rencana kena PEF SESE ENCEUTAN a) |Ketua Rencana Kerja 0.60 Madya_ wy gst Reneana Keo —| a0 Mata ‘Reneana Kerja 0.20 Pe TT |RETARSARAAR [A-Team a Tan el pote wr da tan pea aa frencenoatian | hutanpresuk nas hatan afin ae = — PROSE HUTAN ‘by [Anggota Laporan 1.26 Muda Tapren a8 Perana 7 [ivenainal rei, a) |Persiapan inventarisasi dcayusunrancangaa vena Tanga [0a Tata bj |Mclakukan inventarisasi i) [or engleua Taper Raxar| “08 ean fa Fauna beg Re Taper] 0.03 Periama ft Jsveki,ceagai Kea Taper Desa [0.06 Perma [eat scbga Ketan Taporan/in | 0.03, Petana [Enumerasi TSP/PSP, sebagai : fy) [Keta, Taporan fa) [Angeota Laporan Ost Pertama, 4) [Re-cnumerasi TSP/PSP, sebagal: ay [Ketua, Taporan 1.08, ‘Muda, 2) [Angora Taporan ost Pertama 3. [Inventarisasi Non terestrie @) [Persiapan inventarisasi [Menyusun rancangan inventarisasi Rancangan 0.38 ‘Muda, 1b) [Geography Positioning System (GPS) fy [Mengolah data GPS termasule unduh data Laporan 023 Pertama, f2)_|Menganalisis hasil pengolahan data GPS Laporan. 0.12 Pertama, 3) | elakcukean supervisi dalam rangka pemasangan jaringan Gtk Taporan 1.08 ‘Muda ontrot |Pengelolaan Citra Satelit 1)_]Menafsir citra satelit secara manual untuk inventarisasi hutan | Laporan/scene 007 Pertama J2)_|Mengumpulkan referensi Laporan /scene O14 Pertama [a)_[Menafsir citra satelit sccara digital untuk inventarisasi hutan Taporan /ecene 0.32 Pertama [4)_|Menguii hasil penafeiran di lapangan Laporan/scene 0.70 Pertama [5)_|Membuat mozaik citra secara digital ‘Laporan /acene 032 Muda, Jor |Menyusun kunci penafairan KundiPenafsiran | 0.42 Muda) |?) |Mengotah data dan menghitung luas hasil penafsiran secara Taporan/ecene oie Pertama digital [a)_[Menganalisa hasil penafeiran Laporan/scene 093 Madya [9)_|Menyajikan hasit penafsiran digital Peta, O17 Pertama 10) [Melatcukan penggabungan citra (image fusion) yang berbeda Beene 0.08 Pertama resolusi 11) /Menazmpilkan penutupan lahan dalam bentuk animasl 3 Tayangan ois Madya Jdimensi 4 [Analisa data butan 2) [Menghitung poteasi sumber daya hutan Taporan/Ha 1.08 Madya 1b) [Menghitung neraca sumber daya hutan Laporan/Ha| 037 Pertama, ‘ [Bkspose hasil inventarisasi Laporan, 0.33 Mada, |B. Pemantapan dan Penataguaaan 1 [Pemutaldhiran data kawasan hutan Peta 3.00 Muda kawasan htan 2 [Penataan batas 2) [Membahas tayek batas Laporan oat Pertama 1) [Membahas hasil penataan batas definitif Laporan 0.38) Muda, [Rekallculasi batas kawasan hutan [Pengecekan pal batas [Pengukuran kawasan [Melaiskan supervist dalam rangia penguin butan Taporen oe Mada 7 [Penetapan kawasan a) Melakukan penal Tata batas Lepore oa Wada py Melasukan ut peti tata batas di lopangan Taporanfien | 0.06 Fertama © Penatagunaan kavwesen atau zonasi/blok a) Melaktanalean review zonasi Tapa 1a Waive 1b |Menclaah peta dalam rangka penyusunan zonasi ‘Laporan_ 0.54 Madya ) Melaksnnalan penataan kavasan atau zonasi/bLE Taporan 0.28 Pertama | Verikast PNBP (Penghacilan Negara Bukan Pala Taporan 159 Madya © [Pemantapan wilayat «)[Perubohan peruntakan /Porabahan Pungsl/Penunukan |/Penggunean Pembentukan Wilayah Pengelolaan kawersan hutan Ty [Menclah peta dan data terkait Taporaa Pertama 2) [Melaka evaluaallapengan Rekomendadi Fertama 3) [Memtbuatpertimbangan tknis Taporan Maya 4) [Meiuzanskoring Tiporaa Petama 3 [dentikasipengunaan pola rang Taporan Maja 6 [Verifkast usulan perubahan Tapers Maya 7} [Memibuat Kajlan ingkungan hidup oategie Tapocan Madva 3) [Meayusun krteria/Indlkatorkegiatan Laporan Madya 9 fdentiSkasi pola pemanfaatan ruang Taporan Maya 10)}Membuatlaporan Taporan : Mave 1) [Perabentukan unit pengeolaan hata a} [Menelaah peta dan data terkait dalam ponbentukan ual Taporaa 130 ara 1) |atelakutam peninjauan lapangan olch Gm terpadu Tim Tekals Taporan O75 Maye [dalam rangka pembentukan unit pengelolaan hutan fy |Membuat pertmbangan teks dalam rangka pembeahiian junit pengelolaan — Madya f-|Wempersiapkan bahan Konsulas! public dalam rangi Taporen Muda Jpembentulaan unit pengelolaanhutan 5y_[Membuatkonsepal pembentukan wait pengelolaan ma : ia 6) |Melakuta pengujiankrteria dan standar pembentakan wait as : Madya pengeioian tan [oy [aembuat model unit pengelolean bata Tapran 16 ava [Melaiuican kajian perubahan kawasan hutan. wilayah propinsi ]Menganalica perubahan kawasan hutan hasil review tala ruang | 135 [Metakukan pengkajian usulan pemanfaatan ‘Kajian 026 IMenelaah peta dan data terkait dengan pembuatan peta areal Laporan 0.60 IMenelaah peta dan data terkait dengan pembuatan peta Taporan 060 lanalisis kawasan hutan [Metakukan pemerikeaan persiapan teknis pemanfaatan Laporan O12 IMetaicakan penelaahan pengembangan pemanfaatan ‘Telaahan 0.36. \Verifikasi areal HTR, KM dan Hutan Desa Laporan. 0.60 identifikasi lokasi calon arcal kedja 1UPHH HTi/HA/RE Laporan 0.50 entifikcasi permasalahan areal kerja pemanfaatan Taporan 0.50) asit hutan [Meiakukan pengkajian usulan pemanfaatan Kajian’ O45 elalcakan pemeriksaan persiapan teknis pemanfaatan ‘Laporan, 07 Mclalcukan penelaahan pengembangan pemanfaatan “Telaahan 0.36 |Jasa lingkungan dan wisata alam Melakukan pengkajian usulan pemanfaatan Kajian ost Melakukan pemeriksaan persiapan teknis pemanfaatan Laporan 0.19 [Mclalcilcan penclaahan pengembangal pemanfastan Telaahan Ost [industri hasil hutan Mciakukan pengkajian usulan iin industri Kajian 048 Melakukan pemeriksaan persiapan teknis ijn industri Laporan 0.30 [Melakcukan penclaahan ijin industri Telaahan 0.45 jan dan penilaian laian pemenuhan/pemanfaataan bahan baku industri has Mengentry data Paket Data 0.40 Menganalisis data Laporait 047 [Memeriksa administrasi Laporan. 0.50 Melakcukan ji petike Laporan 0.26 Meiakcakan penilaian Berita Acara 0.34 [Memberikan saran tindak lanjut Rekomendasi 0.45 ijian dan penilaian hasil hutan kaya dan non kaya [Mcnganalisis data Laporan 12 jan dan penilaian bibit [Menganalisis data Melaicukan penilaian IMemberikan saran tindak Tanjut ©) |Pengujien dan penilaian sarpras pereemaian pengadaan dan lpengedar bibit [Melaksanakan kegiatan pengujian mut [Melakukan pengamatan sampel [Penilaian teknis calon pengnda dan pengedar bibit ulat sutera ‘Melalcukan seleksi ap [Memberikan rekomendasi [Penilaian PHPL (Perencanaan /pemanenan/pembinaan hutan) [Mengolah dan menganalisa IMemberikan saran tindak lanjut Penilaian persyaratan administrasi dan sketsa/peta IUPHHK-HTR [Melaksanakan pemeriisaan administrasi es liembaga konservasi/Instansi satwa liar dan tumbuhan f2) [Melaksanakan pemeriksaan lapangan ‘Laporan. [5)_[Memberikan saran tindak lanjut Rekomendasi 0.45: Mada Sertifikasi [Sertifikasi haeil hutan kaya dan non kaya 1) [Melaksanakan pengambilan sample Taporan Pertamma fa) [Melakukan pengujan Taporan Muda fs) Memberikan saran tindak fanjut Rekomendast Maya Laporan Pertama Berita Acara Muda Rekomendasi Madya Taporan oa Pertama Taporan (0.20 Muda Rekomendast 21 Maciya Taporan 0.08 Pertama Laporan 0.36) Pertama, Taporan. 0.18 Muda Lajoran 0.10 Muda 1) PMenganals hasil pengujian mutu fk Gsilogis bib Taporan 009 Perama J2y_[Mengidentiixasi dan menginventarisasi ama dan penyalit TLaporan 0.18 Muda Ja)_[Memberikan saran tindake lanjut Rekomendasi 0.15 madya 1) [Sertifikasi Tetur Ulat Sutera FL 1)_[Melaksanakan analisa induk telur ult sutera Pi Taporan 018 Fertama )_|Melaksanakan analisa bibittelur ulatsutera FI Taporan 0.18) Pertamna 3)_|Melaksenaian analisa kesehatan telur ulat sutera Fi Laporan O14 Muda @ [Sertihasi tenaga teknis PPL [Sertifikasi tenaga teknis PHPL [ay_PMengolah dan menganalisa Laporan O17 Petama tay_[Merumuskan saran dan tindak tanjut Rekomendash 0.30 Muda Penanglaran/Budidaya «) [Melaicukan pembinaan terhadap penanglar/pengedar/pedagang/ Taporan O18 Wada a} [Menganalisie kebutuhan produk hasil hutan TLaporan 020 Pertama 'b [Menganalisis pemasaran hasil hutan Laporan (0.40 Muda <] |Menganalisis pengembangan ekspor terhadap produic hasil hutan Laporan 0.60 Madya 4d) |Mengkaji kebijakan dan strategi pengembangan pemasaran hasil Kajian 0.60 ‘Nadya fnutan 6 [Pemanfaatan jasa lingkcingan dan wisata alam promosi dan pemasaran [Menyiapkan bahan penetapan quota pengunjung Rekomendast on Pertama 7 [Pembinaan dan bimbingan teknis pemanfaatan FHPL / Fasilitasi lpelaksanaan kegiatan HTR a] [Menguinpullan data dan peta Taporan 0.20 Pertama } |Mengola dan menganalisa data Taporan 0.40 Muda 6) [Memfasilitasi penyusunan URKUPHHIGHTR dan RET UPHHIGHTR Taporan 0.66 Madya i [Merfaciltasi pelakeanaan kegiatan HTR Taporan | 0.48 Muda ¢} Merumuskan saran tindak lanjut Rekomendast 045 Madya @ [Pengelolaan informasi pemanfaatan hutan produ lestari 2) [Mengumpulkan data, informasi dan peraturan kebijakan PHPL Taporan oir Periama 'b [Mengolah dan menganalisa data dan informasi PHPL Taporan 1g Pertama }[Memibandingkan realisasi sistem silvikultur yang diterapkan dengan Taporan ‘0.60 Madya Jrencana yang disetujai dalam rangka penilaian PHPL ‘i |Menyusun saran tindak lanjut hasil veriikasi Kelestarian fungal Rekomendadl ost Wadya Jprodukst, ekologi dan sosial | [Memberikan saran Gndak lanjut Rekomendast 0.30 ‘Muda © [Perbenihan fa) [Pembangunan suber benih /demplot arboretum /ASDO [Membangun (@)_ [Membuat peta dan layout penanaman Taporan 7050 Pertama (@)_ [Membuat rancangan penanaman Tapia 0.180 Muda 1b) [Pembibitan dan persemaian 1) [Membuat persemaian Taporan 0.34 Muda 2) [Memelihara bibit aporan 0.08 Pertama @] [Pengembangan teknologi perbenihan Taporan 057 Madya [Persuteraan Alam @) [Persiapan pengelolaan Persuteraan Alam [2)_[Melakukan pengolahan /analisa data 1 [Pemeliharaan ulat sutera 1) JPemeliharaan bibit induk ulat eutera lta)_[Menganatisis data perkembangan bibit induk [(o)_[Melaksanakan sertifikasi bebas pebrine f2)_[Melakukan pengawasan produksi dan peredaran telur ulat ) |Pengendalian hama dan penyakit Melaksanakan pengujian sampel dj |Penyusunan rencana pengembangan persuteraan alam 1)_[Inventarisasi potensi [2)_[Menganalisis potensi [a)_|itembuat peta potensi fa)_|Konsultasi publle 5)_|rekomendasi pengembangan lo) _[Ekspose [Peragaan/pertukaran tambuhan/satwa @) [Menelaah tumbuhan /satwa untuk peragaan 1) [Melakukan kajian nilai Konservasi untuk pertukaran Perburuan satwa 4a] [Mengkaji potensi perburuan satwa °) [Memberikan rekomendasi pemanfaatan perblruan satwa Peredaran tumbuhan dan satwa liar (TSU) ID. Pengelolaan konservasi sumber daya [Pengendalian kebakaran Hutan dan Lahan a) [Pencegahan [Verikasi SATS-LN sebelum pengiriman ke liar negeri 1) Jiielaksanakan kampanye penanggulangan kebakaran hutan Jdan penanggulangan kebalearan bhutan, 2) |mengkaji dan mengembanglan sarana prasarana pencegahan 1 [Pemadaman 3) |mengkaji dan mengembangkan teknik pengelolaan bahan bakar/umpan api (kayu, batubara, gambut,serasah dll). 1)_[Melaksanakan pemadaman kebakaran hutan mengkaiitingkah lakeu/watak api |mengkaji teknik pemadaman dini diberbagai Uipe ekosistem. [4)_|mengkaji dan mengembangkan PROTAP_ Kajian 0.30 Madya ¢) [Penanganan pasca kebakaran 7)_Jmengembangkan tekmik evaluasi Laporan oa Pertama [2)_|mengkaji prosedur Search and Rescue regu kebakaran. Kajian 012 Muda, [a)_|mengembangkan prosedur penyelidikan sebab-sebab Prosedur 0.39) ‘Madya |4)_|fmenganalisis darapak kebakaran hutan Taporan. 0.12 Pertama [5)_[mengkaji dan penyelamatan satwa liar korban Kajian 0.15 Pertamna [Pembinaan habitat dan satwa liar a) [melakukan peningkatan jumlah tumbuhan dan atau satwa asi Laporan O14 Pertama 1) fmelakukan Kajian daya dukung kawasan Taporan. 0.80) ‘Muda [Pengelolaan Keanekaragaman Hayati @) [Penanganan medis terhadap satwa 1)_[menyiapkan bahan naskah penanganan medi satwa Naskah 013 Pertama J2)_|malaksanakan tindakan medis terhadap satwa Taporan 0.08 Muda [3)_|melakukan pererikeaan sampel/aekropsi Laporan 0.03 Pertama [4)_|menilai keschatan/perilaku satwa Taporan 0.26 Muda [5)_|memberikan rekomendasi/keterangan/diagnosa Rekomenda 0.30 Madya ) Jmenyiapkan behan naskah satwa dan tumbuban yang dilindungi Naskah 0.20 ‘Muda [dan tidak dilindungi. @ |imelaksanakan demplot penangkaran Laporan 020 Pertama @) /melaksanakan permanent /temporary sample plot engolahan data dan analisa Taporan os Pertama ¢) [Menangani Konfik satwa liar Laporan Oat Pertama 1} mengembangkan rehabilitasi satwa Laporan 0.36 ‘Muda’ i} fmengembangian konsep pelepas liaran satwa Konsep 0.18 Pertama 1) [mengembanglcan konsep daerah pengungsian satwa Konsep 0.22 ‘Muda jj [Menyusun konsep pengembangan penangkaran satwa ‘Konsep 0.24 ‘Muda [Pengelolaan DAS dan tata air «@) [Melaicuican analisa data TMA, Debit, dan carah hujan Gan sampel Taporan O16 Pertama ) [Meiaicalean penyusunan rekomendasi Laporan 0.18 Muda, [Pengelolaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RU) @) [Menyusun instrumen Instrumen O15 Pertama 1) [Mengumpulkan data primer data’ 0.22) Pertama ‘) [Mengumpulican data selcunder 4) [Menyajikan diagram dan tabel (data) ¢) [Menyaiikan hasil identifikasi masalah elembagaan Masyarakcat ra) [Pembentukan Kelembagaan/Kelompok Masyarakat ») [Pembinaan fay fate jbentulcan Kader (Konservasi, Bina Cinta Alam, Forum PPA AAR) | ARETE EE) Ay fay [ae ©) [Pengembangan jaringan informasi dan jaringan keda [Pemben i a) [Pembentakan areal model ny q Hl Bg z EB 2 a 1) [Menyusun pola pembinaan Laporan Mada 2) kan keunjungan Laporan, 0.24 Muda 3)_[Metakutcan pengawasan pelaksanaan areal model Laporan oa Pertama F. Sistem lnformasi Pengendalian 1 |Sistem informasi manajemen Bkosistem Hutan @) Jmenyusun rancangan sistem data-base Rancangan 048 Mada ') [mengolah data/up dating data ‘aporan oan Pertama ©) menganalisa data Laporan 0.26 Muda 4} |mengembangkan sistem informast Taporan 0.38 Maya 2 [Sistem Informasi Gcografi (SIG) pengelolaan Sumber daya hutan @ Taporan ona Mada » Laporan 0.18 ‘Muga a oD 0.10 Pertama 4 Taporan 0.16 ‘Muga @ Program 0.08 Pertama 4 Taporan 032 ‘Muda # Kajian 0.36 Maciva by) a Model 87 Madiya 3 |Mengembangkan Sistem Informasi Manajer } [menginventarisasi Kebutuhan data dan informasi Taporan 016 Pertama °) menyusun sistem /model/ programm Sistem/model/program| 0.36 Muda ©) |menguji dan memvalidasi sistem /model/ program Laporan 0.26 Muda ) fmenyusun manual Manual oss Muda |G. Konsuitasi dan koordinasi daiam 1 [Melakakan konsultasi Laporan 0.260 Muda pengendalian ckosistem hutan 2, [Melakukan koordinast Laporan 0.36 Maya 3. [Memberikan konsultasi Laporan 0.33 Madiya 4 [Menjadi ake abit Berita Acara 0.39) Maya Berita Acara 0.26 Muda Berita Reara 03 Pertama ‘) fmembuat leaflet Lealiet aa Madya Leallet 0.28 Muda Leaflet O14 Pertama 1) |membuat poster/banner/baliho Poster 0.39) Madya Poster 0.26 Muda, Poster 0.13 Pertama, fmembuat buletin Buletin 057 Madya Buletin 0.38 Muda Buletin 0.19) Pertamna ‘¢)|membuat naskah siaran media cetak dan elektwonile ask 0.39) Madya Naskah 0.26 Muda, Naskal 0.13 Pertama @) |melaicakan pameran/display Display ‘ost Madya Display 0.34 Muda, Display O17, Pertama ‘9 [membuat papan informasi Bush 0.36. Madya Bush 0.24 Muda, Buah 0.12 Pertama @ membuat buldee Buldet 0.60 Madya Bullet 0.40 Muda, Bukdet 0.20 Pertama, 1h) membuat audio visual ‘cD 0.48 Madya ‘ 0.32 ‘Muda ‘eD. 0.16 Pertama 3) |membuat sinopsis ‘Sinopais 0.39 Madya Sinopsis 0:26 Muda, Sinopsis O13 Pertama Ft frnembuat slide Slide 0.33, Madya, ‘Slide 0.22, Muda, Slide ott Pertama i) jmenyusun konsep informasi teknis Konsep 0.19) Pertama 1) [melakukan pembahasan konsep informasi teknis Laporan 0.12 Muda. 2 |Sosialisasi/diseminasi ‘) Jmenyiapkan bahan penyusunan rencana dan materi Mater O15 Periama sosialisasi/diseminasi 1) [melaicakan sosialisasi/diseminast ‘Laporan 0.30 Muda, Imelaksanakan pameran TW |PENGEMBANGAN A. Penyusunan/Pengembangan draft |Melakukan penyusunan/Pengembangan draft kebijakan Pengendalian |PENGENDALIAN kkebijakan Pengendalian Ekosistem —_ |Ekosistem Hutan, sebagai : JekosisteM HUTAN| — Hutan ay ect Taporan O57 Madya, by [Anggota Laporan 0.38) Muda Laporan 0.19) Pertama [B.Penyusunan program Pengendalien | Melakukan penyusunan program Pengendalian Bkosistem Hutan, sebagai Bkosistem Hutan a) [Ketua Taporan ost Muda ) [Angaota: Laporan. 027 Pertama [C: Penyusunan rencana operasional __|Melakukan penyusunan rencana operasional Pengendalian Bkosistem Hutan| Pengendalian Ekosistem Hutan al [ketwa Laporan 0.40 ) fanggota: Laporan (0.20 D. Peramusan sistem Pengendalian T |Merumuskan sistem pengendalian ekosiatem hutan yang mengandung Rumusan 25 Ekosistem Hutan, [nilai-nilai pembaharuan 2 | Merumuskan sistem pengendalian ekosistem hutan yang mengandung Ramusaat Ts lnlai-nilai penyempurnaan atau perbailean [E. Pengembangan teknologi tepat guna di[Mengembangkan teknologi tepat guna di bidang pengendalian ekosistem Setiap arya 2 Didang pengendalian ekosistem hutan |hutan IF. Peningkatan Pengembangan didi | 1 [Studi banding laporan O5 Didang pengendalian ekosistem hutan |" ]unjungan kerja napecat 03 3 [Magang, laporan 1 JG. Pengembangan sistem monitoring dan [Melalcakan pengembangan sistem monitoring dan evaluasi Pengendalian ‘evaluasi Pengendalian Bkosistem | Ekosistem Hutan, sebagai : — @) Ketua Laporan 0.45, Madya, Dy Anggota, Laporan 0.30 Muda Laporan 0.15 Pertama V_|PEMANTAUAN DAN |A. Memantaw T [Melaicukan pemantauan kegiatan pengendalian ekosistem hutan, ae an 0.45) Muda. |PENGENDALIAN 3) Henn ie = IEKOSISTEM HUTAN 1) Anggota Laporan 0.23 tama 2 |[Melakukan pemantauan pelanggaran dan pengenaan sanksi, scbagal = a) Kewua Taporan O68 Madya ‘by Anggota, Laporan 0.45) Muda’ Laporan 0.23 Pertama IB. Evaluasi [Melakukan evaluasi sebagal : a) [Rketua, Taperan O84 Madya, ) [Angora Taporan 0.56 Mada Taporan 0.28) Pertam: VI |PENGEMBANGAN [A. Pembuatan karya tulis /karyaimiah | 1 |Membuat karya tills / karya limiah hall penelidan / pengkajian 7 lrROFESI i bidang Pengendalian Ekosistem Jsurvei / evaluasi di bidang kehutanan yang dipublikasikan : Huatan 2) [dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan eecara nasional Buku 2s Semua jenjang ) [dalam majalah iimiah yang diakui oleh LIPL Naskah 6 ‘Semiua jenjang 2 |Membuat karya tulis / karya ilmiah hasil penelitian pengkajian 7 survel / evaluasi di bidang kebutanan yang tidak dipublikasikan : | @] [alam bentuk bukes Bula 5 Semua jenjang 1) |dalam bentuk makalah Makalah 4 Semua jenjang |Membuat karya tulis / karya iimiah berapah Unjauan ataw wlasan lmiah hasil gagasan gendiri di bidang kehutanan yang dipublikasikan: a) [dalam bentuic buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional Bula 8 ‘Semua jenjang 1) [dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPL Naskah 4 ‘Semua jenjang 4 |Membuat karya tulis / karya ilmiah berupah Gnjauan alau lasan limian hasil gagasan sendiri di bidang kelutanan yang tidak 9) faatam bentuke buts Buku G ‘Semua jenjang 1) [dalam bentuk makalah Makalah 35 Semua jenjang 5 |Menyampaiian prasaran berupa tinjauan,gagasan dan atau ulasan | Naska 25 ‘Semua jenjang, jmiah dalam pertemuan ileiah [B. Penerjemahan / penyaduran buku | 1 |Menerjemahkan / menyadur bulgu atau karya iimiah di bidang ‘dan bahan-bahan lain di bidang kehutanan yang dipublikasilcan : ease a} dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional Buku 7 Semua jenjang y [dalam majalah ilmiah yang diakeui oleh LIPL Naskah 35 Semua jenjang 2 |Menerjemahkan / menyadur bulea atau Karya dmiah di bidang }kehutanan yang tidak dipublikasikan : a) [dalam bentuk baka Buku 3 Semua jenjang ») {dalam bentuk makalah Makalah 15 Semua jenjang fMembuat abstrak tulisan iimiah yang dimuat dalam penerbitan Naskah 1s ‘Semua jenjang IC. Pembuatan buku pedoman/ petunjuke pect oa ‘pedoman/ petunjuk pelaksanaan/ petunjuk teknis di bidang| Buku petunjule 2 Semua jenjang pelaksanaan/ petunjuk teknis di _|pengendalian ekosistem hutan, bidang pengendalian ekosistem hutan, foe a oer i Para a Pengajar / pelatih di bidang IMengajr/ melauh yang berkitan dengan bidang pengeadalin ckesisiem | Jam pelajaan [O03] Semon enjang Pengendalian ckosistem hutan ——_iitan EKosisten turan|e Peren serta dalam seminar/ Tokakarya[Niengikuti soninar/ lokakarya atau simposium sebagal 8 Sena eto seve « Jpemrasaran Kegjatan | Sema jena tp) moderator /pembahas / nares er Kegiatan 2] Semua jeniang [peserta Kegiavan 1 | Semua jeniane J& Reanggotaan dalam organisaai profai | Menjadi anggota organisasi profeal db 3 [Tingkat nasional/ internasional, eebagai 1) [Pengurus aktit 3K 7 Semua jeniang 2) [Anggota aki Kartu Angeota | 0.5 | _Semua enjang 3 [Tingkat propinsi, sebagai 1) [Pengurus aki 3K os >) [Anzsota aku Kart Anaaoia | 0,38 D- Keanggotaars dalam Tim Penlat Ange) erjadi anggota Tim Penila Angica Kredit Jabatan Fungsional Pengendall Tahun 05 Kredit Jabatan Fungsional Pengendali[Ekosistem Hutan Bkosistem Hutan i. Peroichan piagam kehormatan T, [Memperoieh penghargaan 7 tanda jasa Satya Lancana Kasva Satya 2. |90 (tiga puluh) tahun Piagam 3 b. |20 (dua puluh) tahun Piagam 2 Piagam T 2 Gelar 15 3. |Memperotch gelar kehormatan lainnya Gelar Ss IF. Feroichan eclar Ketaganaan Tainnya |Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya yang tidak seauai dengan bilang a [Saxiana/ DW Gelar S| Sema jeniane », [Pasea Sarianat Gelar 10] _Semua jeniang [Doktor Gelar 15 | Sema jenn ‘Salinan sesuai dengan asinya ‘MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA, ta AZWAR ABUBAKAR [LAMPIRAN TIT: PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA ‘TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENGENDALI EKOSISTEM HUTAN DAN ANGKA KREDITHYA NOMOR 50 TAHUN 2012 TTANGGAL 23 AGUSTUS 2012 JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT PENGENDALI EKOSISTEM HUTAN TERAMPIL DENGAN PENDIDIKAN SMK/SMA. JENJANG JABATAN/ GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PENGENDALI EKOSISTEM HUTAN No. UNSUR PERSENTASE, PELAKSANA PELAKSANA = PELAKSANA peniner PENYELIA Wa ue we ya fa 11/b iije m/a 1 UNSUR UTAMA A. Pendidikan, 1, Pendidikan sekolah, 25 25, 25 25, 25 25, 28 25, 2. Dikklat B, Tagas Pokok. 280% 12 28 4 60 100 140 220 /C. Pengembangan profesi 2 [UNSUR PENUNJANG Kegiatan yang menunjang pelaksanaan kegiatan pengendatian | s 20% 3 7 u 15 25 35 85 ckosistem hutan JUMLAH 100% 25 40 60. 80. 100 150 200) 300 - Salinan s RIAN PAN DAN RB ‘suai dengan aslinya Sito Hukum dan Humas, MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA, tt AZWAR ABUBAKAR LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA, ‘TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENGENDALI EKOSISTEM HUTAN DAN ANGKA KREDITNYA NOMOR SO TAHUN 2012 ‘TANGGAL 23 AGUSTUS 2012 JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT PENGENDALI EKOSISTEM HUTAN TERAMPIL DENGAN PENDIDIKAN DIPLOMA It JENJANG JABATAN/ GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PENGENDAL EKOSISTEM HUTAN No. UNSUR PERSENTASE — PELAKSANA PELAKSANA LANJUTAN PENYELIA He nya Ma m7 aie mya 1. JUNSUR TAMA A. Pendidikan 1. Pendidikan sekolah 60 60 60 60 oo 60 2. Diklat B. Tugas Pokok 280% ‘ 16 32 2 1m 192 ©. Pengembangan profest 2 Kegiatan yang menunjang pelaksanaan < 20% : a kegiatan pengendalian ckosistem hutan 20% 4 8 18 28 8 JUMLAH 100% 60 80 100 150 200 200 MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA, td AZWAR ABUBAKAR Salinan sesuai dengan aslinya KEMENTERIAN PAN DAN RB Kepal2 Biro Hukum dan Humas, BX ribo Xe ertecher PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI SIROKRAS! REPUBLIK INDONESIA ‘TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENGENDALI EKOSISTEM JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL LMUTAN DAW ANGKA KREDITNYA, NOMOR 50 TAHUN 2012 ‘TANGGAL 23 AGUSTUS 2012 UNTUK PENGANGKATAN DAN KENATKAN JABATAN/PANGKAT PENGENDALI EKOSISTEM HUTAN AHL! DENGAN PENDIDIKAN SARJANA (S1), JENJANG JABATAN/ GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT SJABATAN FUNGSIONAL PENGENDALT EKOSISTEM HUTAN No. UNSUR PERSENTASE PERTAMA MUDA ‘MADYA - m/e my mie mya Wa W/o We 1. fuNsuR UTAMA A. Pendidilcan 1. Pendidikan sekolah 100 100 100 100 100 100 109 2. Diklat IB, Tugas Pokok 80% 40 80 160 240 360 480 Jc. Pengembangan profest 2. [UNSUR PENUNJANG 7 Kegiatan yang menunjang pelaksanaan toon 2 4 20 ‘kegiatan pengendalian ekosistem hutan i aa 20 0 60 90 JUMLAH 100% 100 150, 200 300, 400 550 700 ifiar seyuai dengan aslinya ENTERIAN PAN DAN RB lata } Jum dan Humas, jaiharto [MENTERI PENDAYAGUNAAM APARATUR NEGARA DAM REFORMASI SIROKRASI REPUBLIK INDONESIA, AZWAR ABUBAKAR LAMPIRAN VI: PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRAS! REPUBLIK INDONESIA ‘TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENGENDALI EKOSISTEM HUTAN DAN ANGKA KREDITNYA NOMOR 50 TAHUN 2012 ‘TANGGAL 23 AGUSTUS 2012 JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT PENGENDALI EKOSISTEM HUTAN DENGAN PENDIDIKAN PASCA SARJANA (S2} JENJANG JABATAN/ GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PENGENDALI EKOSISTEM HUTAN No. UNSUR PERSENTASE PERTAMA ‘MUDA MADYA nis nye mya Wa Wis Wre 1. [UNSUR UTAMA A. Pendidilsan 1. Pendidikan sekolah 150 150 150 150 150 150 2. Diklat 1B. Tugas Pokok 280% 40 120 200 320 440 ©. Pengembangan profesi 2. [UNSUR PENUNJAKG Kegintan yang menunjang pelalesanaan = 200% Bs se kegiatan pengendalian ekosistem hutan = 20% 0 a “ JUMLAK 150 200 300 400 550 700 ssuai dengan aslinya MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA, tea AZWAR ABUBAKAR LAMPIRAN VIL: PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA ‘TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENGENDALI EKOSISTEM HUTAN DAN ANGKA KREDITNYA NOMOR 50 TAHUN 2012 TANGGAL 23 AGUSTUS 2012 JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT PENGENDALI EKOSISTEM HUTAN AHLI DENGAN PENDIDIKAN DOKTOR (S3) JENJANG JABATAN GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PENGENDALI EKOSISTEM HUTAN No. s UNSUR PERSENTASE amnk SADT m/e m/a Wa Wi 1. funsur uTAMA A. Pendidikan 1. Pendidikan sekotah 200 200 200 200 2. B. Tugas Pokok 2 80% « 80 160 280 ©. Pengembangan profesi 2. [UNSUR PENUNTANG Kegiatan yang menduluung pelaksanaan 000 . kegiatan pengendalian ekosistem hutan 5 20% 20 kad "0 JUMLAH 200 300 400 550 MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA, eta AZWAR ABUBAKAR

Anda mungkin juga menyukai