Anda di halaman 1dari 7

Imunitas Preventif

Dan
Kuratif
(Pencegahan Dan
Pengobatan Penyakit)
Mega Evia Maharani
Tsalsabilla Winny. J
Widhia Shania
Yafiazmi. D

Alergi
Reaksi alergi juga disebutanaphylaxisatau
sensitivitas berlebihan terhadap suatu hal.

(a) dan (b) Polen dapat menyebabkan alergi. (c)


Bersin merupakan reaksi alergi terhadap suatu
benda asing yang masuk ke dalam tubuh kita.
Alergi
disebabkan
oleh
respons
kebal
terhadapbeberapa antigen. Antigen-antigen yang
dapat menimbulkan suatu tanggapan alergi dikenal
sebagai allergen (penyebab alergi)

Reaksi alergi cepat


Reaksi alergi cepat, seperti alergi akibat tersengat
lebah, alergi terhadap tepung sari atau hewan
kesayangan, disebabkan oleh mekanisme kekebalan
humoral. Ketika seseorang terkena zat penyebab
alergi, antibody IgE akan terikat pada sel-sel darah
putih yang berisi histamine, yaitu bahan kimia yang
menyebabkan gejala alergi yang umum, seperti
hidung basah, mata berair, dan bersin. Jika lokasi
ikatan antara antigen dengan sel darah putih terisi
oleh alergen, maka sel-sel darah putih akan
melepaskan histamin.
Reaksi alergi lambat
Reaksi alergi lambat dikenal sebagai delayed-type
hypersensivitas atau DTH, contohnya kasus orang
yang keracunan tumbuhan menjalar ivy atau
pohon ek beracun. Contoh DTH ekstrim terjadi
ketika makrofag tidak dapat dengan mudah
menghancurkan unsur penyerbu. Akibatnya, sel T
diaktifkan sehingga menyebabkan peradangan pada
jaringan tubuh. Radang ini terus berlanjut sepanjang
sel T diaktifkan.

PENGOBATAN : TERAPI DESENSITISASI


Terapi ini bertujuan untuk menurunkan terjadinya reaksi hipersensitivitas
tipe intermediet dengan cara menurunkan jumlah IgE yang berlebihan yang
terdapat pada seseorang. Desensitisasi yaitu suatu metode yang
digunakan sebagai terapi pada pasien yang mengalami reaksi
hipersensitivitas tipe intermediet (alergi). Dengan pemberian berulang
alergen dalam jumlah kecil dengan dosis yang semakin ditingkatkan dalam
jangka waktu tertentu dimana proses ini dapat mencegah terjadinya reaksi
alergi yang berat akibat paparan antigen yang sama.
PENCEGAHAN :
Pilih tempat olahraga yang sesuai
Hindari alergi yang sifatnya bukan musiman
Kenakan pakaian yang terbuat dari bahan yang tepat
Mengkosumsi antihistamin
Rajin membersihkan anggota badan
Biasakan untuk minum teh hijau

Imunodefisiensi
Imunodefisiensi adalah ketidakmampuan memberikanresponimun
normal.Imunodefisiensi dapat disebabkan olehpenyakitgenetik
ataudiperolehseperti
padaAIDS
karenaHIV.
Pencegahan : Imunisasi
merupakan
salah satu cara pencegahan
penyakit yang paling efektif, contohnya penyakit cacar (variola) telah
lama hilang dari muka bumi, sedangkan kasus-kasus polio dalam
beberapa tahun terakhir tidak pernah dijumpai lagi. Program imunisasi
selama ini diwajibkan untuk anak, dan hasilnya sangat memuaskan.
Pengobatan :
Pengobatan dengan antibiotik dan immune globulin sangat
membantu. Pengobatan terbaik adalah pencangkokan stem cell
dari tulang sumsum atau darah tali pusat. Untuk kekurangan
pada adenosine deaminase, penggantian pada enzim tersebut
bisa
jadi
efektif.
Terapi gen tampaknya efektif pada beberapa bayi yang
mengalami salah satu bentuk penyakit imunodefisiensi parah.
Terapi gen terdiri dari pengangkatan beberapa sel darah putih
dari bayi, memasukkan gen normal ke dalam sel, dan
mengembalikan sel tersebut kepada bayi.

Autoimun
Suatu kondisi di mana sistem imun (kekebalan) menyerang sel
(bagian) tubuh sendiri. Terdapat lebih dari 100 macam penyakit
autoimun yang telah diketahui. Contoh yang sering pada perempuan
yaitu penyakit lupus. Contoh penyakit autoimun lain yaitu miasthenia
gravis (kelumpuhan otot), vaskulitis (peradangan pembuluh darah),
dan sindrom antifosfolipid (peradangan pembuluh darah), dan sindrom
antidarah mudah menggumpal). Perempuan memiliki risiko lebih tinggi
terkena penyakit: autoimun.
Pencegahan
Hindari merokok :Merokok merupakan salah satu zat lingkungan
yang paling poten mempengaruhi penyakit autoimun. Rokok dapat
meningkatkan risiko autoimon hingga 21 kali lipat (Harel M,2006)
Hindari stres : Stres dapat merupakan pencetus penyakit autoimun.
Penelitian mendapatkan bahwa stres fisik dan psikologis dapat
merupakan faktor pencetus dan penyebab eksaserbasi penyakit
autoimun.
Pengobatan : Dapat meliputi pengendalian reaksi autoimun dengan
menekan sistem kekebalan tubuh.
Obat-obat yang dapat menekan sistem kekebalan tubuh (imunosupresan),
meliputiAzathioprine, Chlorambucil,Cyclophosphamide, Cyclosporine,
Mycophenolate, danMethotrexate.Penggantian plasma darah juga
digunakan untuk mengobati gangguan autoimun.

Pertanyaan

Anda mungkin juga menyukai