Pirai/Gout/Hiperurisemia
KELOMPOK 1
(3351151414)
(3351151576)
(3351151496)
(3351151460)
(3351151572)
(3351151496)
(3351151476)
(3351151590)
Definisi
Serangan pirai (gout) Suatu kondisi yang
diakibatkan oleh deposit kristal asam urat
yang berlebihan di dalam jaringan
disekitar sendi atau akibat supersaturasi
asam urat didalam cairan ekstraselular
disertai oleh serangan nyeri pada
peradangan sendi secara berkala.
Insidiensi
Umumnya terjadi pada pria berusia 50-60 tahun
dan wanita post-menopause
Kebanyakan kasus gout diakibatkan oleh karena
berat badan berlebih
Kemungkinan terjadinya serangan pirai pada
pria lebih besar sembilan kali lipat dibandingkan
wanita. Serangan pirai dapat terjadi pada pria
setelah pubertas dengan puncak pada usia 75
tahun.
Prevalensi
Etiologi (1)
Penyebab
timbulnya
gejala artritis akut adalah
reaksi inflamasi jaringan
terhadap
pembentukan
kristal monosium urat
monohidrat. Kelainan ini
berhubungan
dengan
gangguan metabolisme
asam
urat
(hiperurisemia).
Etiologi (2)
Produksi asam urat yang berlebihan
Nutrisi kelebihan asupan purin, etanol, dan
fruktosa.
Hematologi kelainan myeloproliferative dan
lymphoproliferative, polycythemia
Obat etanol,obat-obat sitotoksik, vitamin B12 (untuk
terapi anemia pernisiosa)
Lain-lain obesitas, psoriasis, hypertriglyceridemia
Etiologi (3)
Penurunan ekskresi asam urat oleh ginjal
Obat-obatan etanol, cyclosporine (Sandimmune),
thiazides, furosemide (Lasix), dan obat-obat diuretik lain
seperti ethambutol (Myambutol), pyrazinamide, aspirin
(low-dose), levodopa (Larodopa), nicotinic acid
(Nicolar).
Renal hipertensi, polycystic kidney disease, gagal
ginjal kronis.
Metabolisme dehidrasi, laktat asidosis, ketosis,
hipotiroidisme, hiperparatiroidisme.
Lain-lain obesitas, sarcoidosis, toxemia of pregnancy
Faktor Resiko
Herediter
Obesitas
Kelebihan berat badan, terutama pada remaja
Konsumsi alkohol dalam jumlah sedang hingga tinggi
Tekanan darah tinggi
Gangguan fungsi ginjal
Obat-obat tertentu seperti: diuretik thiazide (hydrochlorothiazide
[Dyazide]), aspirin dosis rendah, niacin, cyclosporine, obat-obat
tuberculosis (pyrazinamide dan ethambutol), dan obat-obat lain
yang menyebabkan peningkatan kadar asam urat di dalam darah
Beberapa penyakit seperti: leukemia, lymphoma, dan kelainan
hemoglobin.
Patofisiologi
Patofisiologi (lanjutan)
Fagositosis
Kristal difagositosis olah leukosit membentuk fagolisosom dan akhirnya membram
vakuala disekeliling kristal bersatu dan membram leukositik lisosom.
Kerusakan lisosom
Akibat dari protein yang dirusak (terjadi ikatan hidrogen antara permukaan kristal
membran lisosom), menyebabkan robekan membran dan pelepasan enzim-enzim
dan oksidase radikal kedalam sitoplasma.
Kerusakan sel
Setelah terjadi kerusakan sel, enzim-enzim lisosom dilepaskan ke dalam cairan sinovial,
yang menyebabkan kenaikan intensitas inflamasi dan kerusakan jaringan.
Fase Gout
Asimptomatik Hiperurisemia
Konsentrasi urat dalam serum >7 mg per dL, dengan
atau tanpa gout arthritis atau nephrolithiasis zat-zat
kimia terkristalisasi di dalam urin dan lama kelamaan
membentuk batu ginjal.
Gout Arthritis Akut
Ditandai oleh rasa sakit tiba-tiba, erythema, terbatasnya
pergerakan yang disertai pembengkakan pada sendi.
Intercritical Gout
Fase perantara antara gout akut dan kronis,
asimptomatik.
Diagnosis
Terapi non-farmakologi
Menghindari konsumsi makanan dengan kadar
purin tinggi
Konsumsi cairan yang cukup
Penurunan berat badan
Pengurangan konsumsi alkohol
Menyesuaikan obat
Terapi Farmakologi
Terapi Gout arthritis akut :
1. Analgetik Antiinflamasi non steroid (AINS)
2. Kortikosteroid Antiinflamasi
3. Kolkhisin
Terapi Gout kronis :
1. Kolkhisin
2. Urikostatik penghambat xantin oksidase
3. Urikosurik peningkat ekskresi asam urat melalui
ginjal
ALGORITMA
PIRAI AKUT
Kortikosteroid
Kortikosteroid digunakan sebagai antiinflamasi pada sendi yang mengalami
serangan pirai akut, terutama pada pasien yang kontraindikasi terhadap
AINS dan kolkisin
Kontraindikasi : infeksi sistemik (kecuali bila diberikan antibiotik sistemik);
hindari vaksinasi dengan virus aktif pada pasien yang menerima dosis
imunosupresif.
Peringatan :
Pada penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan supresi adrenal
Apabila penghentian penggunaan obat tidak dilakukan secara bertahap,
dapat menimbulkan insufisiensi adrenal akut, hipotensi, bahkan
kematian.
Efek samping :
o Penggunaan dosis tinggi : Nekrosis avaskular, Cushings syndrome
reversibel, Hipertensi, Retensi cairan, Hipokalemia
Kortikosteroid
Kolkisin
Urikostatik
Urikosurik
Urikosurik (Lanjutan)
Terminologi Medik
Studi kasus
A 52-year-old male presented with severe pain in his wrists and right big toe,
which was accompanied by inflammation and erythema of the joints. The
patient had previously been diagnosed with acute gouty arthritis
approximately 7 years ago, but had not experienced another acute attack
since his original diagnosis. He had been taking simvastatin 40 mg nightly
for hyperlipidemia for 7 years, 20 mg lisinopril daily for hypertension for 10
years, and hydrochlorothiazide 25 mg, also for hypertension, which was
recently added two months ago. The patient had been steadily gaining
weight over the last few years and was now about 50 lbs overweight. He
stated that he drinks about a six pack of beer every day.
The PCP suggested that he discontinue taking his hydrochlorothiazide and
start taking amlodipine 5 mg daily, and to take naproxen 750 mg initially,
followed by 250 mg every 8 hours until the symptoms of his gouty attack
subsided. The PCP also suggested that along with exercise, the patient stop
drinking or, at the very least, cut down on his alcohol intake and consider
beginning a low-purine diet.
Studi Kasus
Seorang pria mengeluh nyeri pada sendi kaki kiri dan siku kiri 2 hari
yang lalu nyeri dirasakan berdenyut dan tidak hilang walau istirahat
dan tidak mempengaruhi aktivitas. Satu hari kemudian timbul
bengkak dan kemerahan pada sendi ibu jari tersebut dan timbul
sakit di sikut. Pasien mengeluh tidak enak badan dan demam
ringan. Pasien diketahui sebelumnya menghadiri undangan dan
banyak makan udang. Pola makan pasien tidak terjaga dan suka
makan daging jeroan dan seafood. Pasien pernah mengalami
penyakit serupa dan berkurang setelah minum obat antinyeri dari
dokter. Beberapa bulan kemudian kambuh lagi dan minum obat
antinyeri. Keluhan ini 4 kalinya sejak 3 tahun terakhir.
SEKIAN
TERIMA KASIH ATAS
PERHATIANNYA