RPP Pbi MJ PDF
RPP Pbi MJ PDF
SKRIPSI
Oleh :
MUSTAIN
NIM : 063611005
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2010
ABSTRAK
Mustain (NIM : 063611005). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based
Instruction (PBI) Pada Materi Fluida Statik Untuk Meningkatkan Keterampilan
Proses Peserta didik Kelas XI IPA-A MA Tajul Ulum Brabo Grobogan Semester
Genap Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi Semarang: Program Strata 1 Jurusan
Tadris Program Studi Tadris Fisika Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2010.
Pembelajaran fisika pada umumnya masih didominasi guru yang
menggunakan metode ceramah dan jarang melaksanakan kegiatan praktikum. Hal
ini menyebabkan peserta didik tidak terlibat dalam aktivitas kerja ilmiah sehingga
keterampilan proses peserta didik belum dikembangkan, akibatnya hasil belajar
peserta didik masih rendah dan kegiatan belajar peserta didik pun belum
menyentuh aspek afektif dan aspek keterampilan proses dari psikomotorik.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan proses peserta
didik kelas XI IPA-A MA Tajul Ulum Brabo Grobogan pada mata pelajaran
fisika materi pokok fluida statik melalui penerapan model pembelajaran Problem
Based Instruction.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan
dalam 2 siklus. Dimana tiap siklusnya meliputi 4 tahap yakni, perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Faktor yang diteliti adalah keterampilan
proses (aspek psikomotorik), aspek kognitif, dan aspek afektif. Data hasil belajar
keterampilan proses (aspek psikomotorik) dan afektif diperoleh melalui lembar
observasi. Sedangkan data hasil belajar kognitif diambil melalui nilai tes setiap
akhir siklus.
Dari hasil penelitian, hasil belajar kognitif peserta didik sebelum tindakan
masih di bawah rata-rata yaitu 56,11 dengan presentase ketuntasan 24,32%. Nilai
rerata hasil keterampilan proses (aspek psikomotorik) pada siklus I dan II
berturut-turut adalah 70,63 dan 81,25 dengan persentase ketuntasan 69,44% dan
94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturutturut adalah 65,00 dan 74,17 dengan persentase ketuntasan 63,89% dan 91,67%.
Sedangkan nilai rerata hasil belajar afektif pada siklus I dan II berturut-turut
adalah 76,22 dan 78,47 dengan persentase ketuntasan 77,78% dan 91,67%.
Berdasarkan hasil penelitian, penerapan model pembelajaran Problem
Based Instruction (PBI) dalam pembelajaran fisika dapat meningkatkan
keterampilan proses peserta didik kelas XI IPA-A MA Tajul Ulum Brabo
Grobogan semester genap tahun ajaran 2009/2010.
DEKALARASI
Mustain
NIM. 063611005
MOTTO
mYt tb%x. y7s9'r& @. y#xs9$#ur u|t79$#ur yJ9$# b) 4 O= m/ y7s9 }s9 $tB #)s? wur
ZwqtB
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan
diminta pertanggungan jawabnya.( Surat Al-Israa: 36)1
1.
hlm. 429
PERSEMBAHAN
Penulis
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT, yang telah menganugerahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
menjadikan kita lebih bermakna dalam menjalani hidup ini. Terlebih lagi kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad
SAW, yang telah membawa cahaya Illahi kepada umat manusia sehingga dapat
mengambil manfaatnya dalam memenuhi tugasnya sebagai khalifah di muka
bumi.
Ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya penulis sampaikan kepada
semua pihak yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dengan moral dan
bantuan apapun yang sangat besar artinya bagi penulis. Ucapan terima kasih
terutama penulis sampaikan kepada:
1.
2.
3.
4.
Wenty Dwi Yuniarti, S.Pd., M.Kom sebagai dosen wali yang telah banyak
berjasa kepada penulis untuk membimbing penulis selama masa studi.
5.
6.
7.
Ali Masudi, S. Pd.I selaku Kepala MA Tajul Ulum Brabo Grobogan yang
telah memberikan izin tempat penelitian dalam skripsi ini.
8.
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK -------------------------------------------------------------------------
ii
iii
iv
DEKLARASI ----------------------------------------------------------------------
MOTTO -----------------------------------------------------------------------------
vi
PERSEMBAHAN -----------------------------------------------------------------
vii
viii
xii
xiii
xiv
BAB I :
PENDAHULUAN ----------------------------------------------------
E. Penegasan Istilah--------------------------------------------------
G. Manfaat Penelitian------------------------------------------------
14
15
17
21
23
10
10
24
24
24
24
32
34
36
37
37
39
49
A. Kesimpulan -------------------------------------------------------
49
B. Saran ---------------------------------------------------------------
49
C. Penutup ------------------------------------------------------------
50
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
11
11
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus
Lampiran 2. RPP siklus I
Lampiran 3. RPP siklus II
Lampiran 4. Lembar kerja siswa untuk panduan guru siklus I
Lampiran 5. Lembar kerja siswa untuk panduan guru siklus II
Lampiran 6. Lembar kerja siswa untuk peserta didik siklus I
Lampiran 7. Lembar kerja siswa untuk peserta didik siklus II
Lampiran 8. Kriteria penskoran keterampilan proses siklus I
Lampiran 9. Kriteria penskoran keterampilan proses siklus II
Lampiran 10. Analisis nilai keterampilan proses siklus I
Lampiran 11..Analisis nilai keterampilan proses siklus II
Lampiran 12. Soal kognitif siklus I
Lampiran 13. Soal kognitif siklus II
Lampiran 14. Kunci jawaban soal kognitif siklus I dan II
Lampiran 15. Nilai pra siklus peserta didik
Lampiran 16. Analisis hasil belajar kognitif siklus I
Lampiran 17. Analisis hasil belajar kognitif siklus II
Lampiran 18. Kriteria penskoran afektif peserta didik siklus I dan II
Lampiran 19. Analisis lembar observasi aspek afektif peserta didik siklus I
Lampiran 20. Analisis lembar observasi aspek afektif peserta didik siklus II
Lampiran 21. Daftar nama peserta didik
Lampiran 22. Daftar nama kelompok peserta didik
Lampiran 23. Dokumentasi pembelajaran
12
12
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Berat benda di udara dan berat semu di air
Gambar 2.2 Tenggelam, melayang, dan terapung
Gambar 2.3 Benda mengapung
Gambar 3.1 Prosedur pelaksanaan PTK
Gambar 3.2 Alur penelitian tindakan kelas
Gambar 4.1 Perbandingan perolehan nilai kognitif siklus I dan II
Gambar 4.2 Perbandingan perolehan nilai afektif siklus I dan II
Gambar 4.3 Perbandingan perolehan nilai keterampilan proses siklus I dan II
13
13
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
14
14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tujuan pendidikan nasional antara lain adalah membentuk manusia
Indonesia yang memiliki kemampuan ilmu pengetahuan serta teknologi
dengan sikap serta perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai bangsa Indonesia.
Sebagaimana tercantum dalam undang-undang no. 20 tahun 2003 tentang
system pendidikan nasional, yang menyatakan bahwa pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan
kemampuan
dan
membentuk
watak
serta
salah satu
standar
kompetensi yang
dan
memecahkan
masalah
kompleks.
Kemampuan
itu
15
15
yang
didasarkan
pada
banyaknya
permasalahan
yang
16
16
statik merupakan suatu materi yang dekat dengan kehidupan nyata. Banyak
peristiwa yang sering di jumpai dalam kehidupan sehari-hari yang
menggunakan prinsip-prinsip dalam materi fluida statik. Sebagai contoh,
pompa hidrolik ban sepeda merupakan penerapan hukum Pascal. Balon udara,
galangan kapal dan hidrometer merupakan penerapan hukum Archimedes.
Standar kompetensi pada sub materi pokok mekanika fluida adalah
peserta didik mampu menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem
kontinu dalam menyelesaikan masalah. Berdasarkan tujuan tersebut, maka
dalam proses pembelajaran materi fluida statik membutuhkan kegiatan
laboratorium untuk mengembangkan keterampilan proses peserta didik.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka judul penelitian yang akan
dilakukan adalah Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Instruction
(PBI) Pada Materi Fluida Statik Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses
Peserta didik Kelas XI IPA-A MA Tajul Ulum Brabo Grobogan Semester
Genap Tahun Ajaran 2009/2010.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka terdapat beberapa
permasalahan yang dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Belum efektifnya proses pembelajaran di MA Tajul Ulum Brabo
Grobogan, dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang selama ini
berlangsung masih menggunakan model pembelajaran yang bersifat
konvensional yaitu metode ceramah.
2. Kegiatan praktikum jarang dilaksanakan sehingga keterampilan proses
peserta didik belum dikembangkan.
17
17
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, penelitian ini hanya
meneliti tentang keterampilan proses peserta didik kelas XI IPA-A MA Tajul
Ulum Brabo Grobogan dengan menerapkan model pembelajaran Problem
Based Instruction (PBI).
Berdasarkan materi-materi mekanika fluida yang ada seperti fluida
statik dan fluida dinamik. Penelitian ini hanya dibatasi pada fluida statik yang
meliputi prinsip Archimedes, melayang, terapung dan tenggelam.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan permasalahan
yaitu :
1. Adakah peningkatan keterampilan proses fisika peserta didik kelas XI
IPA-A MA Tajul Ulum Brabo Grobogan pada materi fluida statik melalui
penerapan model PBI ?
2. Bagaimana penerapan model PBI pada materi fluida statik dapat
meningkatkan keterampilan proses peserta didik kelas XI IPA-A MA Tajul
Ulum Brabo Grobogan?
E. Penegasan Istilah
1. Problem Based Instruction (PBI)
Pengajaran berdasarkan masalah adalah suatu pengajaran yang
menggunakan masalah dalam kehidupan sehari-hari untuk belajar cara
berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah serta untuk
memperoleh pengetahuan dan konsep yang bermanfaat dari materi
pelajaran.5
Belajar berdasarkan masalah adalah interaksi antara stimulus
dengan respons, merupakan hubungan antara dua arah belajar dan
lingkungan. Lingkungan memberi masukan kepada siswa berupa bantuan
dan masalah, sedangkan sistem saraf otak berfungsi menafsirkan bantuan
5
18
Nurhadi, Kurikulum 2004 Pertanyaan dan Jawaban, (Jakarta: Grasindo, 2004), hlm.109
18
itu secara efektif sehingga masalah yang dihadapi dapat diselidiki, dinilai,
dianalisis serta dicari pemecahannya dengan baik. Pengalaman siswa yang
diperoleh dari lingkungan akan menjadikan kepadanya bahan dan materi
guna memperoleh pengertian serta bisa dijadikan pedoman dan tujuan
belajarnya.6
2. Keterampilan Proses
Keterampilan
proses
yaitu
keterampilan
menemukan
dan
hipotesis,
membuat
dalam
menyelesaikan
masalah,
dan
kompetensi
dasar
1.
9
19
Supiyanto, FISIKA Jilid 2 untuk SMA Kelas XI, (Jakarta: Phibeta, 2006), hlm. 174.
19
F. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah Untuk meningkatkan keterampilan
proses fisika peserta didik kelas XI IPA-A MA Tajul Ulum Brabo Grobogan
pada materi fluida statik melalui penerapan model pembelajaran PBI
G. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diharapkan adalah sebagai berikut:
1. Bagi peserta didik
Manfaat
penelitian
ini
bagi
peserta
didik
adalah
dapat
20
20
BAB II
LANDASAN TEORI
(Experienced-based
learning)
education),
Pembelajaran
autentik
(Anchored instruction).10
Pembelajaran Problem Based Instruction merupakan suatu model
pembelajaran yang didasarkan pada permasalahan yang membutuhkan
penyelidikan
autentik,
yakni
penyelidikan
yang
membutuhkan
11
7's#ygpg2 $JBqs% (#q7? br& (#qYt6tGs :*t6t^/ 7,$s O.u!%y` b) (#qZtB#u t%!$# $pkr't
tBtR OF=ys $tB 4n?t (#qs6Gs
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, jika datang
kepadamu orang fasik membawa suatu berita, Maka periksalah dengan
teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum
tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas
perbuatanmu itu 12
Setelah kita mempelajari serta membuktikan sendiri suatu
kebenaran tersebut, kita akan tahu fakta yang sebenarnya. Belajar
berdasarkan masalah adalah interaksi antara stimulus dengan respons,
merupakan hubungan antara dua arah belajar dan lingkungan. Lingkungan
memberi masukan kepada siswa berupa bantuan dan masalah, sedangkan
10
Nurhadi, Kurikulum 2004 Pertanyaan dan Jawaban, (Jakarta: Grasindo, 2004), hlm.109
Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstrutivistik, (Jakarta:
Prestasi Pustaka, 2007), hlm. 67
12
Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahnya, (Jakarta: Departemen Agama RI,
1984) hal. 846
11
21
21
sistem saraf otak berfungsi menafsirkan bantuan itu secara efektif sehingga
masalah yang dihadapi dapat diselidiki, dinilai, dianalisis serta dicari
pemecahannya dengan baik. Pengalaman siswa yang diperoleh dari
lingkungan akan menjadikan kepadanya bahan dan materi guna
memperoleh pengertian serta bisa dijadikan pedoman dan tujuan
belajarnya.
Problem Based Instruction merupakan pendekatan yang efektif
untuk pengajaran proses berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini
membantu siswa untuk memproses informasi yang sudah jadi dalam
benaknya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosial
dan sekitarnya. Dengan Problem Based Instruction siswa dilatih menyusun
sendiri pengetahuannya, mengembangkan keterampilan memecahkan
masalah. Selain itu, dengan pemberian masalah autentik, siswa dapat
membentuk makna dari bahan pelajaran melalui proses belajar dan
menyimpannya dalam ingatan sehingga sewaktu-waktu dapat digunakan
lagi.13
berdasarkan
masalah
mengorganisasikan
pembelajaran
berdasarkan
masalah
mungkin
22
22
Tahap-2
Mengorganisasi
siswa untuk belajar
15
23
Ibid, hlm. 71
23
Tahap-3
Membimbing
penyelidikan
individual dan
kelompok
Tahap-4
Mengembangkan
dan menyajikan hasil
karya
Tahap-5
Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
membimbing
penyelidikan
misalnya
melakukan
Ibid, hlm. 72
Asep Jihad dan Abdul Haris., Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Multi Presindo,
2008), cet 1, hal. 38-41
17
24
24
di
luar
sekolah.
Untuk
itu,
guru
harus
b. Tugas Interaktif
Tugas-tugas interaktif terdiri dari :
1) Tahap 1. Orientasi siswa pada masalah
Guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan
model pembelajaran yang akan digunakan. Selanjutnya, guru
menyajikan situasi masalah dengan prosedur
25
25
meminta
salah
seorang
anggota
kelompok
untuk
26
26
masalah
27
27
Problem
Based
Instruction
juga
memiliki
B. Metode Eksperimen
Metode eksperimen merupakan salah satu metode yang digunakan
untuk menguji teori atau hukum yang sudah ditemukan para ahli. Metode
eksperimen adalah metode mengajar yang mengajak peserta didik untuk
melakukan percobaan sebagai pembuktian, pengecekan bahwa teori yang
sudah dibicarakan itu memang benar.22
Metode eksperimen dibagi menjadi dua yaitu eksperimen terbimbing
dan bebas. Penjelasan mengenai kedua metode eksperimen tersebut adalah
sebagai berikut:23
1. Eksperimen terbimbing
Dalam eksperimen terbimbing seluruh jalannya percobaan sudah
dirancang oleh guru sebelum percobaan dilakukan oleh peserta didik.
Petunjuk langkah-langkah yang harus dilaksanakan oleh peserta didik ada
dalam lembar kerja siswa (LKS).
2. Eksperimen bebas
Dalam eksperimen bebas, guru tidak memberikan petunjuk
pelaksanaan percobaan secara rinci. Guru hanya memberikan tugas
misalnya, peserta didik harus membuktikan apakah arus induk sama
dengan jumlah arus cabang pada rangkaian paralel.
22
28
28
penyelidikan peserta didik dalam rangka memahami dan menemukan konsepkonsep untuk memecahkan masalah.
C. Keterampilan Proses
Keterampilan proses merupakan salah satu pendekatan pembelajaran
fisika.
Keterampilan
proses
yaitu
keterampilan
menemukan
dan
proses
yang
diamati
dalam
penelitian
ini
meliputi:
24
29
29
dalam gelas ukur dan keadaan telur ketika dimasukkan ke dalam larutan
garam.
3. Penghitungan.
Pada pengembangan keterampilan menghitung ini, peserta didik
disuruh menghitung gaya apung benda, volume dan massa jenis telur.
4. Pengukuran.
Pada kegiatan pengukuran, peserta didik dituntut untuk dapat
mengukur berat batu dengan menggunakan neraca pegas, mengukur berat
telur dan menimbang garam dengan menggunakan neraca ohauss,
mengukur volume air yang tumpah dengan menggunakan gelas ukur.
5. Peramalan.
Pada kegiatan ini peserta didik dituntut untuk dapat memprediksi
tentang apa yang akan terjadi dengan berat batu jika dimasukkan ke dalam
air, keadaan telur jika dimasukkan ke dalam air, keadaan telur jika
dimasukkan ke dalam larutan garam.
6. Pembuatan hipotesis.
Keterampilan pembuatan hipotesis ini menuntut kemampuan
peserta didik untuk memberikan alasan terhadap prediksi yang diberikan.
Misalnya, pemberian alasan terhadap predikssi bahwa berat batu dalam air
lebih kecil dibandingkan dengan berat batu di udara dikarenakan batu
memperoleh gaya angkat ke atas.
7. Interpretasi data.
Pada penelitian ini peserta didik harus mampu menafsirkan data
hasil percobaan dalam bentuk kalimat pertanyaan.
8. Penerapan.
Keterampilan menerapkan pada penelitian menuntut peserta didik
untuk dapat mengaplikasikan konsep yang dimiliki dalam upaya
pemecahan masalah.
9. Kesimpulan.
Peserta didik di minta membuat kesimpulan dari semua kegiatan
yang telah dilakukan.
30
30
10. Komunikasi.
Kegiatan ini menuntut peserta didik untuk membuat laporan
percobaan secara tertulis kemudian menyampaikannya di depan kelas.
Keterampilan proses yang diajarkan melalui kegiatan praktikum
memberikan banyak manfaat bagi peserta didik. Manfaat yang diperoleh di
antaranya yaitu: melatih sikap ilmiah dalam diri mereka, seperti sikap jujur,
terbuka, pantang menyerah, keingintahuan yang besar dan kritis.
Batu
tersebut
mengalami
gaya
apung,
yang
besarnya:
tercelup di air
dan
f adalah massa
jenis
fluida.
Hasil kali
31
31
dengan :
m f = massa benda yang tercelup fluida (kg)
wu = m.g
(a)
26
32
Fa
w f = m. g
(b)
Douglas C. Giancoli, Fisika Edisi Kelima Jilid I, (Jakarta : Erlangga, 2001). hlm. 333
32
atau
Fa = wu w f
b wu
=
f
Fa
(c)
(b)
(a)
Gambar 2.2. Tenggelam, melayang, dan terapung
a. Tenggelam
33
33
fluida
b. Melayang
Sebuah benda dikatakan melayang jika benda tersebut tercelup
seluruhnya tetapi tidak mencapai dasar dari zat cair tersebut. Dalam
keadaan ini berat benda sama dengan gaya apung dan volume benda
yang tercelup sama dengan volume zat cair yang dipindahkan.
w benda = F a
b .V b . g = f .V bf . g benda =
fluida
c. Terapung
Sebuah benda dikatakan terapung jika benda tersebut tercelup
sebagian di dalam zat cair. Dalam keadaan ini berat benda yang
tercelup dalam fluida sama dengan gaya apung.
w benda
tercelup
= Fa
b .V b . g = f .V bf . g
Oleh karena, hanya sebagian benda yang tercelup di dalam air,
maka volume benda yang tercelup di dalam air lebih kecil daripada
volume benda. Misalnya untuk benda yang tercelup
1
bagian maka
4
1
Vbf = Vb . Berdasarkan hasil ini dapat dikatakan hubungan antara
4
benda <
yaitu:
fluida
Jika volume benda yang tercelup dalam zat cair adalah Vbf dan
volume benda total adalah Vb berlaku:
34
34
b Vbf
=
f
Vb
Jika tinggi benda yang tercelup dalam zat cair adalah hbf dan
tinggi benda total adalah hb , maka berlaku
b hbf
=
f
hb
Volume benda yang muncul
di atas permukaan
hb
hbf
Volume benda yang
tercelup = Vbf
f Vbf
Vb
35
35
Siswa Pada Pokok Bahasan Elastisitas Bahan Kelas XI SMA Islam Sultan
Agung 1 Semarang . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan
model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan aktivitas belajar
dan hasil belajar siswa. Berdasarkan data yang diperoleh, rata-rata hasil
belajar kognitif siswa pada siklus 1 adalah 62,67 dengan ketuntasan belajar
86,67% peningkatan rata-rata hasil belajar kognitif ini sebesar 0,26 atau 26%.
Nilai rata-rata aktivitas belajar siswa juga mengalami peningkatan dari 64,62
dengan ketuntasan 50% meningkat menjadi 76,42 dengan ketuntasan 86,67%.
Besar peningkatan rata-rata aktivitas belajar siswa sebesar 0,33 atau 33%
aktivitas guru dalam proses pembelajaran juga mengalami peningkatan. Pada
siklus 1 persentase aktivitas guru sebesar 66,67% meningkat menjadi 83,33%
pada siklus 2. Model pembelajaran berbasis masalah merupakan salah satu
modal yang dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa.27
Penelitian yang berjudul
36
36
dalam
pembelajaran
fisika
dapat
membantu
system
F. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan pada latar belakang dan kerangka berfikir di atas, maka
dirumuskan sebuah hipotesis yaitu adanya peningkatan keterampilan proses
peserta didik kelas XI IPA-A MA Tajul Ulum Brabo Grobogan dengan
penerapan model PBI pada materi fluida statik.
28
37
37
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Subjek Penelitian
Subjek pelaku tindakan adalah peneliti dibantu dengan guru fisika MA
Tajul Ulum. Sedangkan subjek penerima tindakan adalah peserta didik kelas
XI IPA-A tahun pelajaran 2009/2010 yang berjumlah 36 peserta didik putri.
C. Prosedur Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau sering
disebut Classroom Action Research. Penelitian tindakan kelas merupakan
suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang
sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. 29
Karakteristik penelitian tindakan kelas antara lain adalah sebagai
berikut:30
1. Didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam instruksional
2. Adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya
3. Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi
4. Bertujuan
memperbaiki
dan atau
meningkatkan kualitas
praktik
instruksional
29
38
38
PERENCANAAN
TINDAKAN
REFLEKSI
OBSERVASI
1. Rencana Tindakan
Penelitian tindakan ini direncanakan meliputi pra siklus dan dua
siklus, dengan tiap siklus terdiri atas 4 tahapan yaitu : Planning
(perencanaan), Action (tindakan), Observation (pengamatan), Reflection
(refleksi).31 Tahapan pada tiap siklusnya diterapkan dengan langkahlangkah sebagai berikut :
a. Planning (perencanaan),
Kegiatan yang dilakukan antara lain:
1) Observasi awal, mengidentifikasi masalah melalui wawancara
dengan guru mata pelajaran dan peserta didik.
2) Merumuskan masalah berdasarkan hasil observasi
3) Menyusun
skenario
model
pembelajaran
Problem
Based
(Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran)
dan
petunjuk
Masnur Muslich, Melaksanakan PTK Itu Mudah (Classroom Action Research) Pedoman
Praktis Bagi Guru Profesional, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2009), hlm. 150.
39
39
penskoran
dengan
kriteria
yang
sudah
ditetapkan.
b. Action (tindakan)
Pelaksanaan tindakan berupa penerapan rencana pembelajaran
yang telah direncanakan yaitu mata pelajaran fisika fluida statik
merupakan
sub
materi
pokok
dari
mekanika
fluida
dengan
40
40
Permasalahan :
SIKLUS I
Pembelajaran monoton
berpusat pada guru/ ceramah,
kurang melibatkan peserta
didik, kurang memanfaatkan
laboratorium.
Hasil belajar belum optimal
Keterampilan proses belum
dikembangkan
Refleksi 1 :
Peserta didik mulai beradaptasi
dengan guru (peneliti) dan model
pembelajaran yang dilaksanakan
Pemberian motivasi
Pembimbingan secara merata
SIKLUS II
Belum
terselesaikan
Perencanaan I :
Pelaksanaan I :
Perumusan pembelajaran
Problem Based
Instruction (membuat
perangkat pembelajaran
dan kisi-kisi evaluasi)
Pelaksanaan pembelajaran
Problem Based Instruction
untuk meningkatkan
keterampilan proses dan hasil
belajar peserta didik.
Analisis Data I :
Pengamatan I :
Menganalisis data
hasil tes siklus 1 dan
lembar observasi
keterampilan proses
dan afektif
Perencanaan II :
Pelaksanaan II :
Refleksi II :
Peserta didik telah beradaptasi
dengan guru (peneliti) dan model
pembelajaran yang dilaksanakan
Indikator keberhasilan penelitian
tercapai
Analisis Data II :
Pengamatan II :
Menganalisis data
hasil tes siklus II dan
lembar observasi
keterampilan proses
dan afektif
Terselesaikan
32
Zainal Aqib, Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. Cet I, (Bandung : Yrama Widya,
2006), hlm. 36.
41
41
2. Pelaksanaan Tindakan
Pada pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini, penulis sebagai
peneliti berkolaborasi dengan guru mata pelajaran fisika yaitu Syaefudin,
S. Si. Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan tindakan adalah
sebagai berikut :
a. Siklus I
Siklus I dari penelitian tindakan kelas ini direncanakan dalam
3 pertemuan yaitu: pada hari kamis 15 april 2010, selasa 20 april 2010
dan kamis 22 april 2010, dengan rincian jadwal sebagai berikut:
No
1
Hari/Tanggal
Kamis,
Waktu
07.00-08.20
Selasa,
08.20-09.40
20 April 2010
3
Kamis,
Eksperimen
Hukum
Archimedes
15 April 2010
2
Kegiatan
Melanjutkan Eksperimen
Hukum Archimedes
07.00-08.20
Evaluasi siklus I
22 April 2010
1) Perencanaan
Kegiatan yang akan dilakukan pada tahap ini adalah:
a) Melakukan observasi awal untuk mengidentikasi masalah yang
berasal dari peserta didik dan guru. Identifikasi masalah yang
berasal dari peserta didik dengan melihat keterampilan proses
peserta didik untuk mata pelajaran fisika materi pokok sebelumnya
yaitu mekanika fluida. Identifikasi masalah yang berasal dari guru
dengan melakukan wawancara tentang metode pembelajaran yang
biasa digunakan pada mata pelajaran fisika
b) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) materi hukum
Archimedes sesuai silabus SMA atau MA dengan menerapkan
model pembelajaran PBI
42
42
lembar
observasi
berupa
lembar
afektif
dan
43
43
Hari/Tanggal
Selasa,
Waktu
08.20-09.40
27 April 2010
Kegiatan
Eksperimen
benda
Kamis,
07.00-08.20
29 April 2010
Melanjutkan Eksperimen
benda melayang, terapung
dan tenggelam
Selasa,
08.20-09.40
Evaluasi siklus II
4 Mei 2010
44
44
1) Perencanaan
Kegiatan yang akan dilakukan pada tahap ini yaitu
berdasarkan observasi atau refleksi siklus I adalah:
a) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) materi
melayang, terapung dan tenggelam sesuai silabus SMA atau MA
dan model pembelajaran PBI
b) Menyusun lembar kerja siswa (LKS) materi melayang, terapung
dan tenggelam sesuai dengan model pembelajaran PBI untuk
mengembangkan keterampilan proses peserta didik
c) Menyusun soal post test yang digunakan untuk mengetahui hasil
belajar kognitif
d) Menyusun lembar penilaian yang berisi kriteria keterampilan
proses yang akan dikembangkan
e) Menyusun
lembar
observasi
berupa
lembar
afektif
dan
45
45
46
46
2. Jenis Data
Dalam pelaksanaan tindakan kelas ini, ada dua jenis data yang
dikumpulkan yaitu:
a. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk numerik atau angka atau
dapat diukur dengan pasti (dinyatakan dalam bentuk angka).33 Dalam
hal ini peneliti menggunakan analisis statik deskriptif, yaitu statik yang
membahas mengenai pengumpulan, pengolahan, penyajian serta
penghitungan nilai-nilai dari suatu data lalu digambarkan kedalam
table/grafik. 34 Data kuantitatif pada penelitian ini terdiri dari:
1). Data tentang hasil evaluasi belajar peserta didik.
2). Data hasil penilaian keterampilan proses, dan
3). Data hasil penilaian afektif
b. Data kualitatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat
yang memberi gambaran tentang ekspresi peserta didik tentang tingkat
pemahaman terhadap suatu mata pelajaran, pandangan atau sikap
peserta didik, serta aktifitas atau keterampilan belajar peserta didik.
Data kualitatif pada penelitian ini yaitu data tentang keterampilan
proses peserta didik dan data hasil pengamatan peserta didik.
Turmudi dan Sri Harini, Metode Statistika, Pendekatan Teoritis dan Aplikatif, (Malang:
UIN-Malang Press, 2008), hlm. 26.
34
Danang Sunyonto, Ringkasan Statik Deskriptif, (Yogyakarta: Hanindita, 2002), hlm.1.
47
47
x100
35
Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran. (Yogyakarta: Multi Pressindo,
2008), hlm. 130.
48
48
x100
20 40
41 60
61 80
mengukur,
menginterpretasi
data,
meramalkan,
membuat
hipotesis,
menerapkan,
menyimpulkan
dan
36
49
x100
49
56 65
40 55
30 39
n
x100 %
N
keterangan:
% = Persentase
n = Jumlah peserta didik yang tuntas secara klasikal
N = Jumlah seluruh peserta didik
F. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam pembelajaran ini tercermin dengan
adanya peningkatan hasil belajar peserta didik di setiap siklusnya, berupa
peningkatan
belajar
kognitif,
afektif dan
keterampilan proses
dari
37
50
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil penelitian
1. Pra siklus
Pada
kegiatan
pembelajaran
sebelum
diterapkan
model
Nilai Awal
28
56,11
Persentase ketuntasan
24,32%
51
Keterangan
Siklus I
Siklus II
Nilai tertinggi
85
85
Nilai terendah
45
45
Nilai rata-rata
65,00
74,17
Ketuntasan klasikal(%)
63,89
91,67
51
100
80
60
Siklus I
Siklus II
40
20
0
Nilai
tertinggi
Nilai ratarata
Tabel 4.3. Hasil penilaian observasi aspek afektif peserta didik siklus I dan
II
Skor
No
Aspek afektif
Siklus I
Siklus II
1
Kedisiplinan
83,33 %
78,47 %
Kerjasama
83,33 %
83,33 %
Kejujuran
70,14 %
74,31 %
Tanggung jawab
68,06 %
77,78 %
Nilai tertinggi
100
100
Nilai terendah
43,75
37,5
Nilai rata-rata
76,22
78,47
77,78 %
91,67 %
Ketuntasan klasikal
52
52
100
80
60
Siklus I
40
Siklus II
20
0
Nilai
tertinggi
Nilai ratarata
Tabel 4.4. Hasil penilaian keterampilan proses peserta didik siklus I dan II
No
1 Merancang eksperimen
2 Mengamati
3 Menghitung
4 Mengukur
5 Meramalkan
6 Membuat hipotesis
7 Interpretasi data
8 Menerapkan
9 Menyimpulkan
10 Mengkomunikasikan
Nilai tertinggi
Nilai terendah
Nilai rata-rata
Ketuntasan klasikal
53
Skor
Siklus I
Siklus II
68,06 %
78,47 %
61,11 %
85,42 %
77,78 %
72,22 %
56,94 %
85,42 %
91,67 %
75,00 %
81,94 %
72,22 %
61,81 %
89,58 %
70,83 %
88,89 %
70,83 %
97,92 %
65,28 %
67,36 %
90
95
50
65
70,63
81,25
69,44 %
94,44 %
53
100
80
60
Siklus I
Siklus II
40
20
0
Nilai
tertinggi
Nilai ratarata
54
54
nilai tes ulangan peserta didik masih rendah, nilai rata-rata sebesar 56,11
dan ketuntasan klasikal sebesar 24,32 %.
Rendahnya keterampilan proses dan hasil belajar peserta didik
pada mata pelajaran fisika sebelum tindakan menunjukkan bahwa strategi
yang digunakan oleh guru kurang tepat sehingga keterampilan proses dan
hasil belajar yang dicapai peserta didik menjadi rendah. Dengan berbekal
evaluasi itulah, peneliti membuat perubahan dalam sistem mengajar agar
aktivitas keterampilan proses dan hasil belajar peserta didik meningkat.
Adapun desain pembelajarannya adalah dengan menggunakan model
pembelajaran Problem Based Instruction.
2. Pembahasan siklus I
a. Pelaksanaan tindakan
Siklus I dilaksanakan pada hari kamis, 15 April 2010 dan
selasa, 20 April 2010, dengan materi hukum Archimedes. Pada awal
pembelajaran, guru menjelaskan terlebih dahulu tujuan pembelajaran.
Guru memulai pembelajaran dengan memberi motivasi kepada peserta
didik yang berkaitan dengan materi hukum Archimedes dengan
memberi pertanyaan yaitu Pernahkah kalian berenang? Apa yang
kalian rasakan saat di dalam air dibandingkan di udara?. Kemudian
guru memberi permasalahan kepada peserta didik yang berkaitan
dengan materi hukum Archimedes dengan memberi pertanyaan yaitu
Apabila kita mengangkat sebuah batu di udara, kemudian dimasukkan
ke dalam air dan kita angkat kembali, maka ketika diangkat di dalam
air ternyata berat batu tersebut terasa lebih ringan dibandingkan pada
saat di udara. Mengapa demikian? Apakah berat batu tersebut
berkurang ketika berada di dalam air?. Kemudian guru meminta
peserta didik untuk menanggapi permasalahan yang telah diberikan.
Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 6 kelompok, tiap
kelompok terdiri dari 6 orang sesuai nomor urut kelas. Guru
mendemonstrasikan tentang gaya apung dengan alat praktikum berupa
55
55
b. Pengamatan
1). Pengamatan terhadap aktivitas peserta didik
Pengamatan terhadap aktivitas peserta didik yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah pengamatan aktivitas afektif dan
keterampilan proses psikomotorik peserta didik. Berdasarkan
56
56
praktikum
berlangsung,
peserta
didik
masih
57
57
c. Refleksi
Setelah pelaksanaan dan pengamatan siklus I, peneliti bersama
kolaborator
mengetahui kelemahan-
mengatasi
kelemahan
pada
siklus
ini
peneliti
dalam
kelompok
melalui
kegiatan
praktikum.
58
58
3. Tindakan Siklus II
a. Pelaksanaan tindakan
Siklus II dilaksanakan pada tanggal 27 April 2010 dengan
materi prinsip benda melayang, terapung dan tenggelam, pada waktu
proses pembelajaran, guru banyak memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengungkapkan peristiwa yang pernah dialami
dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi dan
menanyakan tentang materi yang belum faham yang sudah dipelajari di
59
59
saat
praktikum
berlangsung,
guru
dan
observer
60
60
b. Pengamatan
1). Pengamatan terhadap aktivitas peserta didik
Pada siklus II aktivitas afektif maupun keterampilan proses
dari psikomotorik peserta didik meningkat, hal ini ditunjukkan dari
jumlah peserta didik yang bekerjasama dan menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh guru dari LKS semakin meningkat (lihat pada
lampiran aktivitas afektif dan keterampilan proses psikomotorik).
Pada siklus II, peserta didik semakin aktif dalam
berlangsungnya
praktikum,
masing-masing
kelompok
dapat
c. Refleksi
Pada siklus II peserta didik semakin aktif dalam kegiatan
pembelajaran. Batas ketuntasan belajar telah mencapai kriteria yang
ditetapkan. Hasil wawancara peserta didik yaitu dengan pertayaan
Apa yang anda rasakan setelah dilakukan model pembelajaran
Problem Based Instruction (PBI)?
Abrizatul Amalia menyatakan:
61
61
Wawancara dengan peserta didik yang bernama Abrizatul Amalia kelas XI IPA-A MA
Tajul Ulum Brabo Grobogan, hari kamis 7 Oktober 2010.
42
Wawancara dengan peserta didik yang bernama Luthfiyatun Nisa kelas XI IPA-A MA
Tajul Ulum Brabo Grobogan, hari kamis 7 Oktober 2010.
43
Wawancara dengan peserta didik yang bernama Munawaroh kelas XI IPA-A MA Tajul
Ulum Brabo Grobogan, hari kamis 7 Oktober 2010.
62
62
hasilnya sudah baik, karena rata-rata hasil belajar kognitif peserta didik
74,17 Rata-rata hasil afektif dan keterampilan proses peserta didik sudah
baik, nilai rata-ratanya untuk aktivitas afektifnya adalah 78,47 dan untuk
keterampilan prosesnya adalah 81,25. Pada ranah kognitif dari siklus I ke
siklus II terjadi peningkatan sebesar 9,17, ranah afektif dari siklus I ke
siklus II terjadi peningkatan sebesar 2,25 dan keterampilan proses peserta
didik mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 10,62.
Perbaikan yang diberikan pada siklus II ini berupa pemberian
motivasi dan bimbingan peserta didik, peneliti juga meminta peserta didik
agar materi melayang, terapung dan tenggelam dibaca di rumah terlebih
dahulu. Sehingga pada siklus II ini, keaktifan peserta didik dalam
memecahkan masalah, hubungan antar peserta didik dengan kelompoknya
bertambah kompak, kemampuan peserta didik dalam mengemukakan
pendapat/
meramalkan,
menginterpretasi
data,
menghipotesis,
mengemukakan
pendapat,
memecahkan
masalah
serta
63
63
BAB V
KESIMPULAN, SARAN, PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1
Pembelajaran
Problem
Based
Instruction
mampu
meningkatkan
keterampilan proses dan aspek afektif peserta didik saat pembelajaran baik
secara klasikal maupun kelompok dari siklus I ke siklus II. Hal ini tampak
dari
64
64
B. Saran
Perkembangan ilmu pengetahuan menuntut guru untuk lebih kreatif
dalam pembelajaran. Model pembelajaran Problem Based Instruction dapat
dijadikan sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan keterampilan proses
dan hasil belajar peserta didik. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan
bahwa pembelajaran Problem Based Instruction layak dikembangkan sebagai
alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran
fisika. Dan dapat meningkatkan keaktifan peserta didik dalam mengikuti
pembelajaran.
C. Penutup
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT
yang telah memberikan kekuatan, hidayah dan taufik-Nya kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat serta
salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW.
Penulis menyadari meskipun dalam penulisan ini telah berusaha
semaksimal mungkin, namun dalam penulisan ini tidak lepas dari kesalahan
dan kekeliruan. Hal itu semata-mata merupakan keterbatasan ilmu dan
kemampuan yang penulis miliki.
mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif dari pembaca demi perbaikan
yang akan datang untuk mencapai kesempurnaan. Akhirnya penulis hanya
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya
dan bagi pembaca pada umumnya. Amin.
65
65
DAFTAR PUSTAKA
Arifatul Kharida, luluk Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah
(Problem Based Instruction) untuk meningkatkan hasil belajar siswa
pada pokok bahasan Elastisitas bahan kelas XI SMA Islam Sultan Agung
1 Semarang Sekripsi Program Pendidikan Fisika, Fakultas FMIPA
Universitas Negeri Semarang, 2009.
Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, Yogyakarta: Multi
Pressindo, 2008.
Direktorat Jendral Pendidikan Islam, Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah
RI tentang Pendidikan, Jakarta: Depag RI, 2006.
Giancoli, Douglas C, Fisika, Edisi Kelima Jilid I, Jakarta: Erlangga,
2001Semiawan, Conny dkk, Pendekatan Keterampilan Proses, Jakarta:
Gramedia Widiasarana Indonesia, 1992.
Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kopetensi PT: Remaja Roesda Karya, 2006
Masnur Muslich, Melaksanakan PTK Itu Mudah (Classroom Action Research)
Pedoman Praktis Bagi Guru Profesional, Jakarta : PT. Bumi Aksara,
2009.
Nurhadi, Kurikulum 2004 Pertanyaan dan Jawaban, Jakarta: Grasindo, 2004.
Paul
dan
Paul A. Tippler, Fisika Untuk Sains dan Teknik, Jilid 1, Jakarta: Erlangga, 1991,
Sunyonto, Danang, Ringkasan Statik Deskriptif, Yogyakarta: Hanindita, 2002.
Sumarsono, gathot Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Instruction
Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pokok Bahasan
Kinematika Gerak Lurus Pada Siswa Kelas X Semester 1 Sma Negeri 1
Batang Tahun Pelajaran 2005/2006 Sekripsi Program Pendidikan
Fisika, Fakultas FMIPA Universitas Negeri Semarang, 2006
Supiyanto, FISIKA untuk SMA Kelas XI Jilid 2, Jakarta: Phibeta, 2006,
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar,
Jakarta:Rineka Cipta, 2002, Cet. 2,
66
66
67
67
Lampiran 1
SILABUS
: MA Tajul Ulum
: FISIKA
: XI
: Genap
: 6 x 40 menit
: 2. Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas
Semester
Alokasi Waktu
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
2.2 Menganalisis
hukum-hukum
yang
berhubungan
dengan
fluida
statik dan dinamik
serta
penerapannya
dalam kehidupan
sehari-hari
Materi
Pembelajaran
Kegiatan Belajar
o
o
o
Fluida
Statik
Fluida
Dinamik
Menerapkan
konsep
tekanan
hidrostatis,
prinsip
hukum
Archimedes dan hukum pascall
melalui percobaan
Melakukan percobaan tentang
tegangan permukaan, kapilaritas,
dan gesekan fluida
Mendiskusikan penerapan konsep
dan prinsip fluida statis dalam
pemecahan masalah
Membuat alat peraga atau
demonstrasi penerapan hukum
Archimedes dan atau hukum
pascall secara berkelompok
Mendiskusikan karakteristik fluida
ideal, asas kontinuitas, dan asas
bernoulli dan penerapannya secara
klasikal
dalam
memecahkan
masalah
Membuat alat peraga atau
demonstrasi
penerapan
asas
bernoulli secara berkelompok
Indikator
o Memformulasikan hukum dasar
fluida statik
o Menerapkan hukum dasar fluida
statik pada masalah fisika seharihari
o Memformulasikan tegangan
permukaan zat cair
Penilaian
Penilaian kinerja (sikap dan
praktik), hasil karya
(produk), tes tertulis
Alokasi
Waktu
16 jam
Sumber/ Bahan/
Alat
Sumber: Buku FISIKA
yang relevan
Bahan: lembar kerja
siswa, bahan presentasi
Alat:Hidrometer, gelas
ukur, neraca, media
presentasi
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Siklus : I
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
: MA Tajul Ulum
: FISIKA
: XI IPA / Genap
Standar Kompetensi
2. Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan
masalah
Kompetensi Dasar
2.2 Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan dinamik serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator
1. Menemukan besar gaya apung pada benda yang tercelup ke dalam air
2. Menjelaskan hukum Archimedes
3. Menerapkan prinsip Archimedes untuk memecahkan masalah fisika yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan kegiatan PBI:
1. Peserta didik mampu menemukan besar gaya apung pada benda yang tercelup ke dalam
air dengan benar
2. Peserta didik mampu menjelaskan hukum Archimedes dengan benar
3. Peserta didik mampu menerapkan hukum Archimedes untuk memecahkan masalah fisika
yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dengan benar
B. Materi pembelajaran
: Hukum Archimedes
1. Model
2. Metode
waktu
Peserta
didik
1. Pendahuluan
Apersepsi:
Guru
bertanya
kepada
siswa
tentang
prinsip 5 menit
2 menit
5 menit
2. Kegiatan Inti :
Guru
membagi LKS
yang
berisi petunjuk
G
2 menit
1 menit
50
G
2
kelompoknya
peserta didik.
Penutup
menit
G. Sumber Belajar :
1. FISIKA SMA, Buku fisika kelas XI jilid 2, Supiyanto
2. Alat dan bahan praktikum :
a.
b.
c.
d.
Neraca pegas
Gelas ukur
Bejana
Besi
e. Kelereng
f. Batu
g. Benang/tali
h. Air
Mengetahui
Guru Fisika
Syaefudin, S.Si
Mustaiin
Nim: 063611005
Kepala Madrasah
MA Tajul Ulum
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Siklus : II
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
: MA Tajul Ulum
: FISIKA
: XI IPA / Genap
Standar Kompetensi
3. Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan
masalah
Kompetensi Dasar
2.2 Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan dinamik serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator
4. Menentukan massa jenis larutan air garam pada saat benda tenggelam, melayang dan
terapung yang dilakukan saat bereksperimen dengan benar.
5. Menjelaskan prinsip benda tenggelam, melayang dan terapung
6. Menerapkan prinsip benda tenggelam, melayang dan terapung untuk memecahkan
masalah fisika yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan kegiatan PBI:
1. Peserta didik mampu menentukan massa jenis larutan air garam pada saat benda
tenggelam, melayang dan terapung yang dilakukan saat bereksperimen dengan benar.
2. Peserta didik mampu menjelaskan prinsip benda tenggelam, melayang dan terapung
dengan benar
3. Peserta didik mampu menerapkan prinsip benda tenggelam, melayang dan terapung
untuk memecahkan masalah fisika yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dengan
benar.
B. Materi Pembelajaran
: Hukum Archimedes
D. Metode pembelajaran
1.
Model
2.
Metode
Pengorganisasian
waktu Peserta
didik
1. Pendahuluan
Apersepsi:
Guru bertanya kepada siswa tentang prinsip Benda 5 menit
Motivasi:
Pernahkah kalian melihat kapal selam? Mengapa 3 menit
kapal selam bisa terapung melayang dan tenggelam
Guru menjelaskan secara singkat tujuan pembelajaran 2 menit
2. Kegiatan Inti :
prinsip
Tenggelam,
Melayang
dan
Terapung
2 menit
Guru
membagi LKS
yang
1.
2.
hati
3.
kelompoknya
peserta didik.
3. Penutup
Syaefudin, S.Si
Mustaiin
Nim: 063611005
Kepala Madrasah
MA Tajul Ulum
Lampiran 4
: Fluida statik
Jenis Percobaan
: Hukum Archimedes
H. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan kegiatan PBI:
7. Peserta didik mampu menemukan besar gaya apung pada benda yang tercelup ke dalam
air dengan benar
8. Peserta didik mampu menjelaskan hukum Archimedes dengan benar
9. Peserta didik mampu menerapkan hukum Archimedes untuk memecahkan masalah fisika
yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dengan benar
I. Alat dan bahan
a. Neraca pegas
d. Besi
g. Benang/tali
b. Gelas ukur
e. Kelereng
h. Air
c. Bejana
f. Batu
J. Permasalahan
Apabila kita mengangkat sebuah batu di udara, kemudian dimasukkan ke dalam air dan kita
angkat kembali, maka ketika di angkat dari dalam air ternyata berat batu tersebut terasa lebih
ringan dibandingkan pada saat di udara.
Mengapa demikian? Apakah berat batu tersebut berkurang ketika berada di dalam air?
K. Kegiatan pembelajaran
No
1
Kegiatan
Keterampilan
proses
Merancang
eksperimen
Mengamati dan
mengukur
wudara = .......N
Mengamati dan
mengukur
Memprediksi
dalam air.
Jawab: Lebih berat
Membuat
hipotesis
Menghitung
Mengamati dan
mengukur
yang tumpah?
Jawab:
Air tumpah (Volume air yang tumpah bisa dilihat pada
posisi air dalam gelas ukur)
Mengukur
8
i.
j.
Mengamati,
mengukur dan
menghitung
Benda
Berat di
Berat di
Berat yang
udara
air
dipindahkan
wudara (N )
wair ( N )
w (N )
Besi
Kelereng
Menghitung
Batu
Besi
Kelereng
l.
Menerapkan
Jembatan ponton
Kesimpulan:
Menyimpulkan
Mengkomunika
sikan
10
10
Lampiran 5
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Panduan guru
Siklus II
Materi Pokok
: Fluida statik
Jenis Percobaan
H. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan kegiatan PBI:
4. Peserta didik mampu menentukan massa jenis larutan air garam pada saat benda
tenggelam, melayang dan terapung yang dilakukan saat bereksperimen dengan benar.
5. Peserta didik mampu menjelaskan prinsip benda tenggelam, melayang dan terapung
dengan benar
6. Peserta didik mampu menerapkan prinsip benda tenggelam, melayang dan terapung
untuk memecahkan masalah fisika yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dengan
benar.
A. Alat dan bahan
d. Neraca ohauss
d. garam 1 kg
e. Bejana/tabung
e. Air
f. Telur
B. Permasalahan
Tahukah kalian hanya dengan memasukkan telur ke dalam air, kalian bisa membedakan
antara telur yang segar dengan telur yang busuk?
Mengapa demikian?
C. Kegiatan pembelajaran
No
1
Kegiatan
Keterampilan
proses
11
Merancang
eksperimen
11
f. Setelah alat dan bahan terangkai dengan benar, timbanglah
telur dengan neraca Ohauss. Amati penunjukan keseimbangan
Mengamati dan
mengukur
Mengamati dan
mengukur
Menghitung
Jawab: Volume telur = Volume air akhir Volume air mulamula, atau
Volume telur = volume air yang naik
i.
j.
Menghitung
Memprediksi
Membuat
hipotesis
larutan garam
Jika telur terapung massa jenis telur < massa jenis larutan
garam
12
12
l.
Mengukur,
mengamati dan
menghitung
m
= ..... g 3
cm
V
Mengukur,
mengamati dan
menghitung
m
= ..... g 3
cm
V
Mengukur
Massa
jenis
air/
larutan garam
Tenggelam
Melayang
Terapung
Menginterpretasi
data
13
13
Menerapkan
Kesimpulan:
Menyimpulkan
fluida = benda
Mengkomunika
sikan
kelas.
14
14
Lampiran 6
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Siklus I
Materi Pokok
: Fluida statik
Jenis Percobaan
: Hukum Archimedes
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan kegiatan PBI:
1. Peserta didik mampu menemukan besar gaya apung pada benda yang tercelup ke dalam
air dengan benar
2. Peserta didik mampu menjelaskan hukum Archimedes dengan benar
3. Peserta didik mampu menerapkan hukum Archimedes untuk memecahkan masalah fisika
yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dengan benar
B. Alat dan bahan
a. Neraca pegas
d. Besi
g. Benang/tali
b. Gelas ukur
e. Kelereng
h. Air
c. Bejana
f. Batu
C. Permasalahan
Apabila kita mengangkat sebuah batu di udara, kemudian dimasukkan ke dalam air dan kita
angkat kembali, maka ketika di angkat dari dalam air ternyata berat batu tersebut terasa lebih
ringan dibandingkan pada saat di udara.
Mengapa demikian? Apakah berat batu tersebut berkurang ketika berada di dalam air?
D. Kegiatan pembelajaran
No
1
Kegiatan
Menentukan besar gaya apung pada benda yang tercelup ke dalam air:
a. Rangkailah alat dan bahan di atas untuk percobaan menentukan
besar gaya apung pada benda yang tercelup ke dalam air
b. Gambarkan rangkaiannya!
Jawab:
15
15
Jawab:
i.
j.
Benda
Berat di udara
Berat di air
wudara (N )
wair ( N )
w (N )
Besi
16
16
Kelereng
Batu
Besi
Kelereng
l.
Kesimpulan:
p. Besar gaya apung yang bekerja pada sebuah benda yang
dicelupkan ke dalam air adalah.
Jawab:
17
17
r. Secara matematis, persamaan gaya apung yang bekerja pada
sebuah benda dapat dituliskan
Jawab:
18
18
Lampiran 7
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Siklus II
Materi Pokok
: Fluida statik
Jenis Percobaan
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan kegiatan PBI:
1. Peserta didik mampu menentukan massa jenis larutan air garam pada saat benda
tenggelam, melayang dan terapung yang dilakukan saat bereksperimen dengan benar.
2. Peserta didik mampu menjelaskan prinsip benda tenggelam, melayang dan terapung
dengan benar
3. Peserta didik mampu menerapkan prinsip benda tenggelam, melayang dan terapung
untuk memecahkan masalah fisika yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dengan
benar.
D. Alat dan bahan
a. Neraca ohauss
d. garam 1 kg
b. Bejana/tabung
e. Air
c. Telur
E. Permasalahan
Tahukah kalian hanya dengan memasukkan telur ke dalam air, kalian bisa membedakan
antara telur yang segar dengan telur yang busuk?
Mengapa demikian?
F. Kegiatan pembelajaran
No
1
Kegiatan
Menentukan massa jenis larutan air garam pada saat benda melayang,
terapung dan tenggelam:
a. Coba kalian rangkai alat dan bahan di atas untuk percobaan
menentukan massa jenis larutan air garam pada saat benda
melayang, terapung dan tenggelam.
b. Gambarkan rangkaiannya!
Jawab:
19
19
i.
j.
20
20
Jawab:
Massa jenis
air/larutan garam
Tenggelam
Melayang
Terapung
Kesimpulan:
d. Syarat benda melayang adalah
Jawab:
21
21
22
22
Lampiran 8
Keterampilan
Indikator
Skor
Merangkai alat
dan bahan
bahan percobaan
Dapat merangkai alat dan bahan tanpa bantuan guru namun masih ada 1-2 alat yang
proses
1
keterangan
rangkaiannya salah
1
Mengamati
Mengukur
Menuliskan hasil
pengamatan terhadap
percobaan yang
dilakukan
Dapat menggunakan neraca pegas untuk menimbang massa benda dan menyebutkan
dan menyebutkan
satuannya secara benar
1
Dapat menggunakan neraca pegas untuk menimbang massa benda dan menyebutkan
1
Dapat menggunakan neraca pegas untuk menimbang massa benda namun tidak dapat
menyebutkan hasil pengukuran beserta satuannya secara benar
Menghitung
Menggunakan persamaan
Dapat menggunakan persamaan gaya apung dan massa jenis air dengan benar tanpa
hitung yaitu :
1. Gaya apung
Memprediksi
Tidak dapat menggunakan persamaan gaya apung dan massa jenis air
Dapat memprediksi jika batu di masukkan ke dalam air maka berat batu di dalam air
lebih ringan dari pada di udara dan juga volume air yang dipindahkan
peristiwa yaitu:
6
2
Menghipotesis
Dapat menggunakan persamaan gaya apung dan massa jenis air dengan benar dengan
menggunakan alat bantu hitung
Dapat menggunakan persamaan gaya apung dan massa jenis air dengan benar tanpa
1. Gaya apung
dipindahkan
Mengajukan jawaban
Dapat menduga jika batu di dalam air, maka berat batu tersebut lebih ringan dari pada
2
sementara (dugaan)
tentang suatu masalah
Dapat menduga namun salah dalamm menjelaskan apa yang menyebabkan berat batu di
dalam air lebih ringan daripada di udara
Dapat menduga namun tidak tahu apa yang menyebabkan berat batu di dalam air lebih
ringan daripada di udara
Menginterpreta
sikan data
hasil percobaan
Dapat menafsirkan data hasil percobaan ke dalam bentuk kalimat pertanyaan dengan
benar
Dapat menafsirkan data hasil percobaan ke dalam bentuk kalimat pertanyaan namun
kurang tepat
Dapat menafsirkan data hasil percobaan ke dalam bentuk kalimat pertanyaan namun
salah
Menerapkan
Menerapkan konsep
Archimedes dalam
memecahkan masalah
1
3
Tidak dapat menerapkan konsep prinsip Archimedes untuk memecahkan masalah dalam
3
kehidupan sehari-hari
Membuat
Membuat kesimpulan
kesimpulan
10
Dapat menyusun laporan sederhana sesuai dengan prosedur penulisan laporan yang
Mengkomunika
Menyusun laporan
sikan
sederhana dan
menyampaiakan hasil
Dapat menyusun laporan sederhana namun kurang sesuai dengan prosedur penulisan
percobaan
kelas
Tidak dapat menyusun laporan sederhana
Lampiran 9
Keterampilan
proses
Indikator
Skor
keterangan
Merangkai alat
dan bahan
bahan percobaan
Dapat merangkai alat dan bahan tanpa bantuan guru namun masih ada 1-2 alat yang
rangkaiannya salah
Mengamati
Mengukur
Menuliskan hasil
pengamatan terhadap
percobaan yang
dilakukan
Dapat menggunakan neraca ohauss untuk menimbang telur dan menyebutkan hasil
dan menyebutkan
satuannya secara benar
5
Dapat menggunakan neraca ohauss untuk menimbang telur dan menyebutkan hasil
5
Dapat menggunakan neraca ohauss untuk menimbang telur namun tidak dapat
menyebutkan hasil pengukuran beserta satuannya secara benar
Menghitung
Menggunakan persamaan
Dapat menggunakan persamaan massa jenis dengan benar tanpa menggunakan alat
bantu hitung
3
Memprediksi
Dapat menggunakan persamaan massa jenis dengan benar dengan menggunakan alat
bantu hitung
2. telur
Dapat menggunakan persamaan massa jenis dengan benar tanpa menggunakan alat
Dapat memprediksi jika telur di masukkan ke dalam larutan air garam, posisi telur
peristiwa yaitu:
1. benda melayang
2. benda terapung
Dapat menduga jika telur dimasukkan ke dalam larutan air garam maka telur akan
3. benda tenggelam
6
Menghipotesis
Mengajukan jawaban
sementara (dugaan)
tentang suatu masalah
melayang jika massa jenis telur sama dengan massa jenis larutan air garam dan telur
akan terapung jika massa jenis telur lebih kecil daripada massa jenis larutan air garam
6
Dapat menduga namun salah dalam menjelaskan apa yang menyebabkan telur dapat
3
terapung
Tidak dapat menduga
1
7
Menginterpreta
sikan data
hasil percobaan
Dapat menafsirkan data hasil percobaan ke dalam bentuk kalimat pertanyaan dengan
benar
Dapat menafsirkan data hasil percobaan ke dalam bentuk kalimat pertanyaan namun
kurang tepat
Dapat menafsirkan data hasil percobaan ke dalam bentuk kalimat pertanyaan namun
salah
Menerapkan
Menerapkan konsep
tenggelam dalam
memecahkan masalah
tepat
3
hari
menjelaskan
2
Tidak dapat menerapkan konsep prinsip melayang, terapung dan tenggelam untuk
Membuat
Membuat kesimpulan
kesimpulan
1
10
Mengkomunika
Menyusun laporan
sikan
sederhana dan
menyampaiakan hasil
percobaan
Dapat menyusun laporan sederhana sesuai dengan prosedur penulisan laporan yang
kelas
Tidak dapat menyusun laporan sederhana
Lampiran 12
Soal siklus I
Materi: Hukum Archimedes
Berilah tanda silang (X) pada lembar jawaban yang menurut anda paling benar!
1. Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan mendapat gaya ke atas yang besarnya.
a. Sama dengan berat benda
b. Sama dengan berat zat cair seluruhnya
c. Sama dengan berat benda di zat cair
d. Sama dengan berat zat cair yang dipindahkan
e. Sama dengan sebagian berat benda di zat cair
2. Sepotong benda di udara beratnya 50 N. setelah dimasukkan ke dalam air beratnya menjadi 30
N. jika massa jenis air 1 g cm 3 dan g = 10 m s 2 maka volume benda tersebut adalah.
a. 2 10 3 m 3
d. 5 10 3 m 3
b. 3 10 3 m 3
e. 6 10 3 m 3
c. 4 10 3 m 3
3. Sebuah batu volumenya 0,5 m 3 tercelup seluruhnya ke dalam zat cair yang massa jenisnya
1,5 g cm 3 . Jika percepatan gravitasi 10 m s 2 , maka batu akan mendapat gaya apung sebesar
a. 1.500 N
d. 7.500 N
b. 3.000 N
e. 9.000 N
c. 4.500 N
d. Jembatan poton
b. Galangan kapal
e. Dongkrak hidrolik
c. Balon udara
5. Sebuah gunung es mempunyai massa jenis 0,92 g cm 3 dan massa jenis air laut 1,03 g cm 3 ,
persentase volume gunung es yang muncul di atas permukaan laut adalah..
a. 100 %
d. 11 %
b. 98 %
e. 9 %
c. 89 %
xi
xi
6. Gaya apung yang bekerja pada sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair sama dengan
berat fluida yang dipindahkan, merupakan pernyataan.
a. Hukum utama hidrostatik
b. Hukum archimedes
c. Hukum pascal
d. Hukum boyle
e. Hukum kekekalan energi mekanik
7. Kapal laut yang kelebihan barang dapat terapung di laut, akan tetapi kapal tersebut tenggelam
ketika memasuki sungai. Hal tersebut terjadi karena.
a. Kapal tidak bisa mempertahankan keseimbangannya
b. Gaya keatas dilaut lebih kecil dari pada disungai
c. Gaya keatas dilaut lebih besar dari pada disungai
d. Gaya keatas dilaut sama dengan gaya ke atas disungai
e. Hukum Archimedes tidak berlaku
8. Grafik di bawah ini yang menunjukkan hubungan gaya angkat ke atas dengan kedalaman benda
adalah.
a.
Fa
b.
Fa
d.
Fa
c. Fa
e.
Fa
9. Gaya Archimedes yang bekerja pada sebuah benda di dalam zat cair sebanding dengan..
a. Berat zat cair
b. Berat zat cair dan volume benda
c. Berat dan massa jenis zat cair
d. Volume benda dan massa jenis zat cair
e. Volume benda, berat zat cair, dan massa jenis zat cair
xii
xii
10. Sebuah benda yang mempunyai massa jenis 1 dengan 3 4 bagian volumenya tercelup ke dalam
fluida, maka massa jenis fluida 2 adalah
a. 1 2 1
d. 5 6 1
b. 2 3 1
e. 4 3 1
c. 2 5 1
d. L2T 1
b. ML2T 1
e. L3T 1
c. ML3T 1
12. Hidrometer merupakan alat yang digunakan untuk
a. mengukur tekanan zat cair
b. mengukur laju alir zat cair
c. mengukur massa jenis zat cair
d. mengukur kekentalan zat cair
e. mengukur volume zat cair
14. Ketika sebuah balon udara di isi dengan udara panas yang massa jenisnya lebih kecil dari massa
jenis udara, maka
a. berat udara yang dipindahkan lebih kecil dari gaya angkat ke atas pada balon
b. berat udara yang dipindahkan lebih besar dari gaya angkat ke atas pada balon
c. berat udara yang dipindahkan lebih kecil sama dengan gaya angkat ke atas pada balon
d. berat udara yang dipindahkan lebih basar sama dengan gaya angkat ke atas pada balon
e. berat udara yang dipindahkan sama dengan gaya angkat ke atas pada balon
xiii
xiii
15. Gaya apung pada benda yang dicelupkan ke dalam air merupakan akibat
a. bertambahnya tekanan seiring bertambahnya kedalaman
b. berkurangnya berat benda di dalam air
c. berkurangnya tekanan seiring bertambahnya kedalaman
d. bertambahnya tekanan seiring berkurangnya kedalaman
e. berkurangnya tekanan seiring berkurangnya kedalaman
16. Sebuah benda berat di udara 20 N dan di dalam air 18 N. Jika percepatan gravitasi 10 m s 2 .
Berapakah besar gaya ke atas oleh zat cair dan berapakah massa jenis benda tersebut berturutturut adalah
a. 2 N dan 10000 kg m 3
b. 2 N dan 20000 kg m 3
c. 2 N dan 40000 kg m 3
d. 4 N dan 10000 kg m 3
e. 4 N dan 20000 kg m 3
17. Berat sesungguhnya dari sebuah benda adalah 3 N. Jika ditimbang di dalam air beratnya
menjadi 2,25 N, dan jika ditimbang di dalam suatu cairan lain beratnya menjadi 1,125 N. jika
massa jenis air 1000 kg m 3 , berapakah massa jenis cairan tersebut?
a. 2000 kg m 3
b. 2500 kg m 3
c. 3000 kg m 3
d. 3500 kg m 3
e. 4000 kg m 3
18. Sepotong kaca di udara memiliki berat 25 N dan massa jenis 2,5 10 3 kg m 3 . Bila massa jenis
air 1 10 3 kg m 3 dan percepatan gravitasi 10 m s 2 , maka berat kaca di air adalah.
a. 5 N
b. 10 N
c. 15 N
d. 20 N
xiv
xiv
e. 25 N
19. Jembatan ponton di buat dari drum yang terapung di atas permukaan air. Setiap drum terisi
udara sehingga secara keseluruhan bermassa 20 kg dan volum rata-rata 2 m 3 . Tentukan berat
maksimum yang dapat di tahan oleh drum tersebut.
a. 2 10 2 N
b. 2 10 3 N
c. 2 10 4 N
d. 2 10 5 N
e. 2 10 6 N
20. Sebuah benda dapat melayang di dalam suatu zat cair jika.
a. Berat zat cair yang dipindahkan sama dengan gaya Archimedes
b. Berat benda sama dengan gaya ke atas
c. Volum zat cair yang dipindahkan sama dengan volum benda
d. Massa jenis kurang dari massa jenis zat cair
e. Besar gaya Archimedes sama dengan gaya ke atas
xv
xv
Lampiran 13
Soal siklus II
Materi: Melayang, terapung dan tenggelam
Berilah tanda silang (X) pada lembar jawaban yang menurut anda paling benar!
1. Sebuah benda bermassa 10 kg dan massa jenisnya 5000 kg m 3 dicelupkan seluruhnya ke dalam
air yang massa jenisnya 1000 kg m 3 . Jika percepatan gravitasi 10 m s 2 , maka gaya ke atas
yang di alami benda tersebut adalah
a. 20 N
d. 200 N
b. 50 N
e. 500 N
c. 100 N
3. Sebuah benda terapung dipermukaan suatu zat cair dengan 1 bagian muncul di permukaan.
4
Bila massa jenis zat cair 800 kg m 3 , maka massa jenis benda tersebut adalah kg m 3
a. 1200
d. 600
b. 1000
e. 400
c. 800
4. Sebuah balok es terapung di dalam bejana berisi air, jika di ketahui massa jenis es dan air
masing-masing adalah 900 kg m 3 dan 1000 kg m 3 . Maka bagian es yang terendam dalam air
adalah
a. 90%
d. 25%
b. 75%
e. 10%
c. 60%
xvi
xvi
5. Dalam bejana berisi air, terapung segumpal es yang massa jenisnya 900 kg m 3 . Volume bagian
es yang tercelup adalah 0,18 m 3 . Volume es seluruhnya
a. 0,2 m 3
d. 0,5 m 3
b. 0,3 m 3
e. 0,6 m 3
c. 0,4 m 3
7. Apabila kita menjatuhkan telur baru dan telur pada air segar maka telur baru akan tenggelam,
sedangkan telur busuk akan terapung. Telur busuk tersebut dapat terapung karena
a. Telur busuk lebih ringan dari pada telur baru
b. Kuning dan putih telurnya sudah mengering sehingga massa jenis rata-ratanya lebih kecil
dari pada air segar
c. Adanya gaya apung yang besar
d. Massa jenis telur busuk lebih besar daripada air segar
e. Tekanan hidrostatis yang di alami telur busuk sangat kecil
8. Ketika kita terlentang di atas permukaan air laut maka tubuh kita tidak tenggelam, hal tersebut
terjadi karena
a. Sebagian permukaan tubuh yang tercelup dalam air memindahkan air, sehingga bekerja gaya
apung yang dapat mengimbangi berat badan kita
b. Massa jenis badan kita lebih kecil dari pada massa jenis air
c. Gaya gravitasi yang bekerja lebih kecil dari pada gaya gravitasi normal
d. Berat jenis badan kita lebih kecil dari pada berat jenis air
e. Adanya hukum pascal
9. Ketika kita memasukkan telur ke dalam air segar maka telur akan tenggelam, akan tetapi apabila
kita memasukkan telur ke dalam air garam maka telur akan terapung. Hal tersebut terjadi
karena
xvii
xvii
a. Massa jenis air garam lebih besar dari pada massa jenis telur
b. Massa jenis air garam lebih kecil dari pada massa jenis telur
c. Massa jenis air garam sama dengan massa jenis telur
d. Berat jenis air garam lebih kecil dari pada berat jenis telur
e. Berat jenis air garam sama dengan berat jenis telur
11. Sebuah benda berat di udara 20 N dan di dalam air 18 N. Massa jenis benda adalah
a. 20.000 kg m 3
b. 19.500 kg m 3
c. 10.000 kg m 3
d. 18.000 kg m 3
e. 17.500 kg m 3
12. Sebuah benda dimasukkan ke dalam air, ternyata 25% dari benda tersebut terapung di atas
permukaan air. Massa jenis benda tersebut adalah
a. 0,25 g cm 3
b. 0,40 g cm 3
c. 0,50 g cm 3
d. 0,60 g cm 3
e. 0,75 g cm 3
d. Hukum stokes
b. Hukum pascal
c. Hukum boyle
xviii
xviii
14. Kapal selam memiliki sebuah bagian pemberat yang dapat di isi dengan air. Fungsi dari bagian
pemberat itu adalah sebagai
a. Alat untuk masuknya air dan udara
b. Alat yang dapat di isi air dan udara secara bergantian agar kapal selam dapat terapung,
melayang dan tenggelam dengan mudah
c. Alat perangkat kapal selam di dalam air
d. Pelengkap agar kapal selam dapat berfungsi dengan baik
e. Pelengkap agar kapal selam dapat berbelok di dalam air
16. Sebuah benda terapung diatas permukaan minyak yang massa jenisnya 0,8 g cm 3 . Jika 40%
volumenya berada di atas permukaan minyak, tentukan massa jenis benda itu dalam g cm 3 .
a. 0,28 g cm 3
d. 0,68 g cm 3
b. 0,48 g cm 3
e. 0,75 g cm 3
c. 0,84 g cm 3
17. Ketika timah di masukkan ke dalam air maka timah tersebut akan tenggelam, hal tersebut terjadi
karena
a. Massa jenis timah sama dengan massa jenis air
b. Massa jenis timah lebih besar dari pada massa jenis air
c. Massa jenis timah lebih kecil dari pada massa jenis air
d. Berat timah lebih kecil dari pada gaya apung
e. Berat timah sama dengan gaya apung
18. Besarnya bagian suatu benda yang dapat muncul dipermukaan air bergantung pada faktor di
bawah ini, kecuali
a. Volume zat cair yang dipindahkan
b. Massa jenis benda
xix
xix
19. Sebuah batu diikatkan pada sebuah tali lalu dicelupkan pada sebuah danau. Semakin dalam batu
tenggelam semakin kecil gaya yang harus kita berikan untuk menahan batu ini, hal tersebut
terjadi karena
a. Tekanan yang diberikan pada batu semakin dalam semakin besar, namun perbedaan tekanan
antara permukaan atas dan permukaan bawah selalu sama
b. Tekanan yang diberikan pada batu semakin dalam semakin kecil, namun perbedaan tekanan
antara permukaan atas dan permukaan bawah selalu sama
c. Tekanan yang diberikan pada batu semakin dalam semakin besar, namun perbedaan tekanan
antara permukaan atas dan permukaan bawah selalu berbeda
d. Tekanan yang diberikan pada batu semakin dalam semakin kecil, namun perbedaan tekanan
antara permukaan atas dan permukaan bawah selalu berbeda
e. Tekanan yang diberikan pada batu semakin dalam semakin besar, namun perbedaan tekanan
antara permukaan atas dan permukaan bawah selalu berbeda akibat adanya gaya apung
xx
xx
Lampiran 14
Kunci jawaban soal kognitif
Siklus I
1.
11.
2.
12.
3.
13.
4.
14.
5.
15.
6.
16.
7.
17.
8.
18.
9.
19.
10.
20.
Siklus II
xxi
1.
11.
2.
12.
3.
13.
4.
14.
5.
15.
6.
16.
7.
17.
8.
18.
9.
19.
10.
20.
xxi
xxii
xxii
xxiii
xxiii
xxiv
xxiv
Lampiran 18
Aspek
penilaian
Kediplinan
Skor
Kriteria Penskoran
Bekerjasama
Kejujuran
Tanggung
jawab
xxv
xxv
xxvi
xxvi
xxvii
xxvii
xxviii
xxviii
Lampiran 22
xxix
Kelompok I
Kelompok II
1. Abrizatul Amalia
1. Husnul Khotimah
2. Aini Istiqomah
2. Idatun Khasanah
3. Ifshohin Nuthqiyah
4. Dafiniyatul Ulum
5. Fatimatuz Zahroh
5. Istianatul Fatkiyah
6. Firda Magfiroh
6. Khikmatul Fitriyah
Kelompok III
Kelompok IV
1. Khodijatul Muna
1. Nimah Khoiriyah
2. Luthfiyatun Nisa
3. Masula
3. Nur Faizah
4. Nur Fatimah
5. Miftahul Jannah
5. Nur Khoifah
6. Munawaroh
6.
Kelompok V
Kelompok VI
1. Nurul Qomariyah
1. Susi Susanti
2. Sanna Tasniyah
3. Siti Karomah
3. Yuni Setyaningsih
4. Zakiyatul Fakiroh
5. Siti Muawanah
5. Kharisatul Khabibah
6.
6. Neni Krismawati
Siti Sofiah
Nurul Azizah
xxix
Lampiran 23
Dokumentasi pembelajaran
xxx
xxx
Peserta didik saat melakukan percobaan benda melayang, terapung dan tenggelam (Siklus II)
xxxi
xxxi