Anda di halaman 1dari 4

Kehamilan, sedikit atau banyak , berpengaruh terhadap fungsi saluran pencernaan.

Telah diterangkan gejala - gejala hamil mudah, dimana keluhan ibu lebih banyak
melibatkan saluran makanan. Banyak dokter menyangka ibu hamil muda menderita
sakit lambung, yang sebenarnya adalah gejala dan tanda hamil muda

Mulut
Hipersalivasi ( ptialismus )
Pada saat meludah, air liur keluar lebih banyak dari biasa. Sering disertai mual dan
muntah. Setelah trimester 1 biasanya akan hilang dengan sendirinya. Tidak
membahayakan kehamilan.

Gingivitis dan epulis


Gusi lunak, membengkak, dan hiperemia, karena gusi itu mudah berdarah, terurata
sewaktu menggosok gigi. Bila kebersihan mulut tidak dijaga, dapat terjadi
peradangan mulut. Pencegahan nya dengan memelihara kebersihan mulut dan
menggunakan obat kumur - kumur.

Karies gigi

Gigi yang rusak pada waktu hamil akan memburuk karena nafsu mak an berkurang,
mual, dan muntah, sehingga kalsium menjadi berkurang. Hal ini segera di
konsultasikan ke dokter gigi.

Esofagus dan lambung


nyeri is ( heartbum )
Wanita mengeluh sakit dan pedih di ulu hati atau nyeri dada. Hal ini disebabkan
regurgitas isi lambung yang asma ke bagian bawah esofagus. Keluahan ini akan
hilang secara berangsur - angsur dengan kehamilan yang bertambah tua.
Penanganan dilakukan dengan tidak makan sekali banyak, dalam porsi kecil tetapi
lebih sering. Tidur dengan posisi setengah duduk. Penderita diberi obat - obat
antasida.
Esofagitis erosif

Wanita hamil sering mual dan muntah sehingga terjadi erosi pada lambung.
Gejalanya nyeri dan pedih sewaktu menelan ( disfagia ), pirosis, dan kadang kadang dengan hematemesis. Terapi yang dilakukan sama dengan pirosis. Bila ada
hematemesis, penanganan dengan diet bubur dan minum es.
Varises osefagus
Varises osefagus dijumpai pada sirosis hepatis dan pada kehamilan menjadi lebih
berat, bahkan bisa menjadi pecah dan terjadi pendarahan karena hipervolemia dan
hipertensi portal.

Harnia hiatus
Rahim yang membesar menyebabkan tekanan intra-abdominal bertambah sehingga
bagian atas lambung masuk kedalam hiatus esofagus disebut hernia hiatus.
Menurut siegel dan kawan - kawan , frekuensi hernia hiatus kira - kira 17 % dari
seluruh kehamilan. Multipara usia lanjut sering dari primipara. Gejalanya pirosis,
mual, muntah, dan bisa hematemesis. Diagnosa dengan menggunakan foto
rontgen. Pengobatan yang dilakukan bersifat simtomatik. Tindakan operatif hanya
bila terjadi strangulasi.

Ulkus peptikum
Ulkus peptikum jarang dijumpai dalam kehamilan. Bila ada muntah - muntah akan
mempersulit penderita dalan kehamilan.

Gastritis
Keluahan hamil muda sering disangka gastritis karena memang gejalanya hampir
sama yaitu nyeri ulu hati, mual, muntah, anoreksia, dan dan menjadi kurus.

Penyakit usus halus dan usus besar


Ileus
Ileus dijumpai dalam kehamilan, persalinan, dan nifas, terutama pada partus lama
dan terlantar, setelah bedah kebidanan dan sebagainya. Ileus paralitikus lebih
sering dijumpai dibandingkan ileus obstruktif.

Gejala : muntah, perut gembung ( meteorismus ) , obstipasi, dan bising usus diam
( paralitis ) dan bising usus bunyi logam ( obstruktif ). Diagnosa lebih jelas dilakukan
denga foto rontgen. Konsultasi dengan ahli bedah sangat dianjurkan
Penanganan :
1. Ileus obstruktif : segera tindakan operatif
2. Ileus paralitis : terapi konservatif dengan pemberian cairan dan elektrolok yang
cukup. Pasang pipa hidung - lambung dan pipa rektum. Diberikan pula obat - obat
dekompresi untuk perut yang gembung.

Vulvulus usus
Usus terputar pada pangkalnya sehingga terjadi strangulasi. Hal ini dapat dijumpai
pad akrhamilan dan setelah persalinan. Keadaan ini sangan gawat ( abdomen akut )
sehingga memerlukan tindakan operatif segera dan harus bekerja sama dengan ahli
beda.
Hernia
Bermacam-macam hernia yang dapat timbul bersama dengan kehamilan : hernia
inguinalis, umbilikalis, femoralis, dan sikartika. Pada kala II persalinan, pembesaran
rahim biasanya tidak memperberat herni. Apabila tidak terjadi inkarserasi,
penanganan dilakukan secara konservatif. Bila terjadi hernia segera dilakukan
tindakan operatif.
Apendisitis ( radang usus butuh )
Walaupun apendisitis akut dapat jarang terjadi dalam kehamilan dan gejalanya
dapat membingungkan dengan gejala abdomrn akut obstetrik ( KET, solusio
plasenta, dan lain - lain ). Dalam kehamilan , diagnosis lebih sulit karena usus usus terdorong keatasolrh rahim yang membesar. Penanganan apendisitis kronik
dalam kehamilan diobati dengan cara konservatif dengan obat - obat yang cukup.
Apabila terjadi apendisitis akut , segera dioperasi. Umumnya prognosis ibu dan
janin baik.

Kolitis ulserosa.
Kolitis ulserosa adlah peradangan dan luka - luka kecil pada usus besar , sifatnya
kronis. Gejala : mencret ( diare ) sering waktu pagi, bercampur darah, kolik / nyeri,
drmam , anoreksia dan menjadi kurus. Pengaruh kehamilan terhadap penyakit ini
bervariasi yaitu tetap menjadi lebih buruk, dan bisa pula menjadi baik. Pengaruh

penyakit secara langsung terhadap kehamilan tidak ada, begitu pula terhadap
persalinan.
Hemoroid ( wasir )
Pemekaran pembuluh - pembuluh darah dirrktus disebut hemoroid.. Wasir yang
sudah ada dapat menjadi besar karena kehamilan .npafa waktu defekasi terasa
nyeri dan luka serta mengeluarkan darah. Keadaan akan lebih berat bila ada
komplikasi infeksiatau trombosis. Prolapsn hemoroid terjadi pada waktu defeksi dan
pada kala II persalinan ( mengedan ). Penangan dengan pemberian obat - obat
antiwasir berupa anusol atau salep. Wasir tidak mengganggu kehamilan dan
persalinan.

Penyakit - penyakit lain yang jarang dijumpai dalam kehamilan adalah :


Tumor ganas usus besar
Megakolon
Pruritus ani
Fisura ani

Anda mungkin juga menyukai