Anda di halaman 1dari 16

ARIPIPRAZOL

Dosen pembimbing : dr. Sulistiana Dewi Sp.KJ

Nama kelompok :
Heri Hartoni
Chyntia Yuspita
Lean Angelisa

i
s
i
n
e
f
De
suatu agen antipsikotik
baru, diasumsikan
sebagai suatu
stabilisator sistem
dopamin-serotonin.
Menurut penelitian
preklinis, aripiprazol
menggunakan aksi
agonistik parsial pada
reseptor D2 dan 5-HT1A.

Farmakodinamik
Aripiprazol adalah derivat quinolinone, yang merupakan
agonis parsial yang poten untuk reseptor dopamin D 22
aripiprazol beraksi sebagai agonis dengan aktivitas intrinsik
yang lebih rendah daripada dopamin itu sendiri
(Burris et al., 2002; Lawler et al., 1999)
(Grunder et al., 2002)

Tidak seperti antipsikotik atipikal yang lebih tua,


yang mengurangi gejala positif psikosis dengan
memblok reseptor D22, aripiprazol menstabilkan atau
memodulasi lokasi ikatan ini. Jika terdapat suplai
dopamin yang berlebihan, yang berhubungan
dengan kejadian gejala positif, aripiprazol berikatan
dengan afinitas tinggi pada reseptor D22 dan
mengurangi overstimulasi

(Stahl, 2001).

Jika transmisi dopaminergik dikurangi, aripiprazol dapat


memperkuat transmisi karena aktivitas intrinsiknya
sendiri. Kelebihan unik ini mungkin relevan untuk terapi
gajala
negatif
yang
dikorelasikan
dengan
tonus
dopaminergik yang rendah
Aripiprazol juga menunjukkan agonisme parsial pada
reseptor serotonin 5HT1A
dan antagonis pada reseptor
1A
5HT2A
. Resptor 5 HT1A
dikenal memiliki efek ansiolitik
2A
1A
(Rickels et al., 1982). Antagonisme pada reseptor 5HT2A
2A
dapat memberikan efek yang diinginkan pada gejala
negatif
(Byars et al.,
(Millan,

2002).
2000).

Farmakodinamik

rata-rata puncak konsentrasi plasma (Tmax)


terjadi 3 jam setelah penggunaan secara oral
Rata-rata waktu paruh sekitar 75 jam.

Aripiprazol dapat digunakan dengan ataupun


tanpa makanan.

(Malikaarjun et al, 2000).

Skizofrenia
jangka pendek

Sebuah penilitian dosis tepat dengan desain


acak dan double-blinded selama 4 minggu
membandingkan aripiprazol (15 dan 30
mg/hari) dengan haloperidol (10 mg/hari) dan
placebo.

Aripiprazol (15 mg) dan haloperidol (10 mg)


secara signifikan memperbaiki skor negatif
PANSS jika dibandingkan dengan plasebo.

PENCEGAHAN KEKAMBUHAN JANGKA PANJANG

Aripiprazol (15 mg) dan haloperidol (10 mg)


secara signifikan memperbaiki skor negatif
PANSS jika dibandingkan dengan plasebo.

Jika dibandingkan dengan haloperidol


secara kohort, pasien yang diobati dengan
aripiprazol menunjukkan respons terapetik
dalam jumlah presentasi yang lebih besar
dan bertahan dalam pengobatan pada
minggu 8, 26 dan 52

DOSIS
OBAT

Aripiprazol diberikan sebagai tablet


oral
sekali
sehari
dan
dapat
digunakan dengan atau
tanpa
makanan.
Dosis efektif berada pada rentang 10
hingga 30 mg. 15 mg dosis awal dan
pemeliharaan
yang
direkomendasikan
memungkinkan
dokter untuk memulai terapi pada
dosis efektif tanpa membutuhkan
titras

Pada pengobatan bagi pasien dengan gangguan manik bipolar akut,


dosis harian 30 mg aripiprazol ditemukan superior dibandingkan
plasebo. Peningkatan dosis oral aripiprazol dari 30 mg/hari menjad 90
mg/hari tidak menghasilkan kejadian tidak diharapkan akibat
peningkatan dosis.
(Jody et al, 2002a)

Aripiprazol

EFEK SAMPING
OBAT

Efek Samping

Placebo
%

Sakit Kepala

32

25

Ansietas

25

24

Insomnia

24

19

Mual

14

10

Muntah

12

Pusing

11

Somnolen

11

Akathisia

10

Konstipasi

10

Asthenia

INTERAKSI OBAT

Aripiprazol tampak tidak akan menyebabkan interaksi farmakokinetik


yang penting secara klinis dengat obat yang dimetabolisme oleh
enzim sitokrom P450. Dalam studi in vivo, dosis 10 hingga 30 mg/hari
aripiprazol tidak memiliki efek yang signifikan pada metabolisme oleh
senyawa CYP2D6 (dekstromethorphan), CYP2C9 (warfarin), CYP2C19
(omeprazol, warfarin) dan CYP3A4 (dektromethorphan).

Lithium

Interaksi farmakokinetik antara aripirazol dengan


lithium tidak memungkinkan untuk terjadi
dikarenakan lithium tidak dimetabolisme dan
terikat dengan plasma protein, dan hampir secara
keseluruhan diekresikan dalam keadaan tidak
berubah melalui urin.

Pemberiaan bersamaan dosis terapi lithium


dengan aripiprazol tidak menghasilkan perubahan
yang signifikan secara klinis pada farmakokinetik
aripirazol atau metabolit aktif dehydro-aripiprazol
(Citrome et al, 2002).

Omeprazol

Aripiprazol tidak memiliki efek pada


farmakokinetik
omeprazol,
sebuah
substrat CYP2C19 pada subjek sehat
(US Prescribing Information Abilify).

KONTRAINDIKASI

Aripiprazol
dikontraindikasikan
dengan pasien yang diketahui
memiliki hipersensitivitas terhadap
obat tersebut. Aripiprazol belum
dievaluasi atau digunakan dalam
jumlah yang cukup pada pasien
dengan riwayat penyakit infakr
myokard atau penyakit jantung
yang tidak stabil. Pasien dengan
diagnosa
tersebut
tidak
dimasukkan ke dalam studi klinis
sebelum pemasaran.

PENGGUNAAN PADA USIA


LANJUT

Keamanan dan kemanjuran aripiprazol pada


pengobatan pasien dengan psikosis yang
juga dihubungkan dengan demensia masih
belum dilakukan. Kewaspadaan harus
ditingkatkan teruma pada bahaya hipotensi
ortostatik,
kesulitan
menelan,
atau
gangguan
kantuk
yang
berlebihan
(excessive
somnolence)
yang
dapat
menyebabkan cedera dan aspirasi.

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai