TELEKOMUNIKASI I
PENYUSUN :
ABD. RAHMAN. P
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN
KATA PENGANTAR
TELEKOMUNIKASI I
ABD. RAHMAN,P
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan rahmatNya
sehingga
Telekomunikasi
Modul
dan
Telekomunikasi
Navigasi
Udara
untuk
Akademi
Taruna/i
Teknik
Jurusan
dan
Teknik
Keselamatan
Makassar,
Februari 2015
Penyusun
TELEKOMUNIKASI I
ABD. RAHMAN,P
DESKRIPSI JUDUL
Modul ini membahas tentang dasar-dasar sistem telekomunikasi yang
diuraikan dalam 3 bagian pokok,
pengertian
telekomunikasi,
telekomunikasi,
pola
elemen-elemen
komunikasi,
spektrum
dasar
dalam
sistem
elektromagnetik
dan
media
non
TELEKOMUNIKASI I
ABD. RAHMAN,P
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................... 2
Deskripsi Judul...................................................................................................... 3
Daftar Isi............................................................................................................... 4
Kegiatan Belajar
1. Tujuan Pembelajaran Modul.............................................................................. 5
2. Pokok / Sub Pokok Bahasan.............................................................................. 5
3. Materi Ajar
3.1.Pendahuluan......................................................................................................... 6
3.1.1. Sistem Telekomunikasi........................................................................... 6
3.1.2...............Pola Komunikasi / Metode Dasar Komunikasi.....................................8
3.1.2.1. Arah Komunikasi...................................................................
3.1.2.2. Type Sinyal yang Di transmisikan.........................................
3.1.2.3. Keaslian Sinyal.....................................................................
3.1.3. Spektrum Elektromagnetik.................................................................9
3.1.4.. Bandwidth
...........................................................................................................
10
3.2.Teknik Modulasi
.............................................................................................................................
14
3.2.1. Konsep Modulasi
...........................................................................................................
14
3.2.2. Jenis Teknik Modulasi
...........................................................................................................
16
3.2.2.1. Modulasi Analog
JURUSAN TEKNIK DAN TELEKOMUNIKASIPage 3
NAVIGASI UDARA ANGKATAN VI
TELEKOMUNIKASI I
ABD. RAHMAN,P
...............................................................................................
16
3.2.2.2. Modulasi Digital
...............................................................................................
23
3.3. Media Transmisi
..28
3.3.1. Media Kawat
...........................................................................................................
28
3.3.2. Media Non Kawat
...........................................................................................................
31
Daftar Pustaka
.............................................................................................................................
31
KEGIATAN BELAJAR
1. Tujuan Pembelajaran Modul
Setelah
meguasai
materi
ajar
yang
diberikan
melalui
modul
ini,
dasar-dasar
sistem
telekomunikasi,
yakni:
pengertian
digital,
ASK,
FSK,
dan
PSK. Peserta
menjelaskan jenis media transmisi, baik media kawat seperti twisted pair,
koaksial dan serat optic, maupun media non kawat dengan jenis lintasan
Gelombang Tanah, Gelombang Langit, dan Gelombang langsung.
2. Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan
TELEKOMUNIKASI I
ABD. RAHMAN,P
2.1. Pendahuluan:
definisi
umum
komunikasi,
kendala
dalam
elektromagnetik:
pengertian,
manfaat
pada
telekomunikasi
1.4. Bandwidth: pengertian, menentukan BW dari sinyal dengan BW
terbatas dan sinyal dengan BW tak terbatas, main lobe, BW 3 dB
2.2.
Teknik Modulasi
2.1 Konsep modulasi: pengertian modulasi, pemanfaatan modulasi.
2.2 Jenis Teknik modulasi
2.2.1. Modulasi analog: pengertian, jenis modulasi: AM, FM, PM.
Persamaan sinyal
AM, FM, dan PM, bentuk sinyal, perbandingan AM,FM, dan PM
2.2.2. Modulasi Digital: pengertian, jenis modulasi: ASK, FSK, PSK,
QPSK,
persamaan sinyal, bentuk sinyal, cara pembangkitan.
2.3.
2.4.
pemanfaatan.
3.2. Media non kawat: perambatan gelombang radio; gelombang tanah,
gelombang langit, gelombang langsung, pemantulan.
TELEKOMUNIKASI I
ABD. RAHMAN,P
MATERI AJAR
BAB I
METODE DASAR KOMUNIKASI
Pendahuluan
Komunikasi: Proses pertukaran informasi. Informasi dapat berupa suara, gambar,
data, dll. Kendala komunikasi:
- Bahasa
Proses komunikasi tidak akan berjalan dengan baik jika pemberi dan penerima
informasi tidak menggunakan bahasa yang sama. Kendala ini dapat diatasi
TELEKOMUNIKASI I
ABD. RAHMAN,P
ditemukannya
gelombang
radio,
komunikasi
elektronik
1. Sistem Telekomunikasi
Secara umum, Sistem Telekomunikasi dapat digambarkan dalam diagram
blok berikut:
Gambar 1 : Sistem
Telekomunikasi
Information Source
JURUSAN TEKNIK DAN TELEKOMUNIKASIPage 7
NAVIGASI UDARA ANGKATAN VI
TELEKOMUNIKASI I
ABD. RAHMAN,P
Noise (derau):
Energi random yang tidak diinginkan, tetapi selalu muncul dalam setiap
proses transmisi
Terjadi di semua titik
Diterima bersama-sama sinyal informasi
Mengganggu sinyal yang dikirimkan, sehingga menimbulkan kesalahan pada
penerimaan
Tidak dapat dihilangkan, hanya dapat dikendalikan
Contoh:
Gangguan pada atmosfir, mis. Petir
Kebocoran saluran tegangan tinggi
JURUSAN TEKNIK DAN TELEKOMUNIKASIPage 8
NAVIGASI UDARA ANGKATAN VI
TELEKOMUNIKASI I
ABD. RAHMAN,P
--
Sinyal digital
TELEKOMUNIKASI I
ABD. RAHMAN,P
Signal Digital
1. Bersifat Descrite (0 &
1)
2. Bagus di gunakan
Untuk Komunikasi Yang
Lalu Lintasnya Tinggi
3. Kemungkinan Error
Kecil
4. Perbaikan Error Lebih
Mudah
5. Lebih Tahan Terhadap
Noise
6. Kapasitas Informasi
Lebih Besar
7. Lebih Mudah di
Lakukan Modifikasi
Informasi
8. Menggunakan Konsep
Biner/Bit
9. Lebih Hemat
Bandwitdh
c.
Keaslian Sinyal
Sinyal
TELEKOMUNIKASI I
ABD. RAHMAN,P
BAB II
PROPAGASI GELOMBANG RADIO
1. PROPAGASI GELOMBANG SECARA UMUM
1.1.
Pengertian
TELEKOMUNIKASI I
ABD. RAHMAN,P
dalam
gelombang
radio
disebut
TRANSVERSE
(E)
a. Polarasi linier yaitu bila arah garis gaya listriknya merupakan garis
lurus.
Polarasi ini terdiri menjadi dua :
TELEKOMUNIKASI I
ABD. RAHMAN,P
: 3 - 30 KHz
b. Low Frequency ( LF )
: 30 300 KHz
c. Medium Frequency ( MF )
d. High Frequency ( HF )
: 3 30 MHz
: 30 300 MHz
f.
: 30 300 GHz
Dimana :
1.3.
TELEKOMUNIKASI I
ABD. RAHMAN,P
Pengertian
bentuk
Permukaan
tanah/bumi,
maka
gelombang
ini
redaman
tanah
karna
gelombang
ini
akan
selalu
gelombang
tanah
ini
paling
efektif
adalah
dengan
E (F)
d (Km)
...
antena isotropik
E=
F=
TELEKOMUNIKASI I
d=
ABD. RAHMAN,P
atau :
F =
E
E=
173 Pt
d
F=
173 Pt
d
Dimana :
Sehingga
F=A
173 G. Pt
d
TELEKOMUNIKASI I
ABD. RAHMAN,P
.D
maka :
F=A
173 . D . Pt
d
Dimana :
F
Pt
TELEKOMUNIKASI I
ABD. RAHMAN,P
d ( Tx Rx ) ( Km )
80
f (MHz)
3
< A 1
dan besarnya A ini dapat di hitung dengan rumus sebagai
berikut :
1) Bila gelombang tanah berpolarisasi VERTIKAL Besarnya A
dapat di hitung yaitu :
a)
Jika
+1
X
P=1+
b) Jika
+1
X
d .f 2
X 1012
C .
-12
> 3 maka :
P=
.d. f
C .( +1)
+1
X
P=
< 3
.d
x.
maka :
cos b
TELEKOMUNIKASI I
ABD. RAHMAN,P
dimana :
cos b =
tg b =
+1
X
x
x +( +1) .2
2
P=
.d. x
. cos b
tg b =
Dimana :
1
x
Catatan :
jarak antenna Tx Rx ( Km )
1800 - b
Panjang gelombang ( Km )
00
TELEKOMUNIKASI I
ABD. RAHMAN,P
300
600
900
1800
00
2) b
300
3) b
600
4) b
900
1800
1350
5) b
3600
F=377
h. I
.d
sin
.e
0.0015 . d
.mVolt/m
Dimana :
F
TELEKOMUNIKASI I
ABD. RAHMAN,P
bilangannormal (2,7)
(radian)
a = jari jari
bumi
TELEKOMUNIKASI I
ABD. RAHMAN,P
TELEKOMUNIKASI I
ABD. RAHMAN,P
3.2.
Lapisan Ionosphere
TELEKOMUNIKASI I
ABD. RAHMAN,P
terurainya molekul molekul udara menjadi ion ion positif dan ion ion
negartif yang berdiri dalam keadaan bebas. Ion ion inilah yang akan
membanti gelombang angkasa untuk di pantulkan kembali ke permukaan
bumi.
Proses ionisasi yang terjadi pada lapisan ionosphere di pengaruhi oleh
besar
kecilnya
intensitas
sinar
matahari,
sehingga
pada
lapisan
Lapisan D
a) Lapisan ini terdapat pada ketinggian 50 90 Km di atas
permukaan bumi.
TELEKOMUNIKASI I
ABD. RAHMAN,P
ini
akan
memantulkan
gelombang
radio
yang
2)
Lapisan E
Lapisan E teridir dari 2 bagian yaitu :
a) Lapisan E teratur( E regular )
(1) Lapisan ini terdapat di ketinggian 110Km di atas permukaan
bumi.
(2) Lapisan ii memantulkan gelombang radio MF dan HF.
b) Lapisan E tidak teratur ( E sporadis )
(1) Lapisan ini terdapat di ketinggian 90 130 Km di atas permukaan
bumi.
(2) Berbentuk lapisan tipis tipis yang menyebar.
(3) Mencegah frekwensi frekwensi yang normalnya dapat
menembus lapisan E dan memungkinkan adanya transmisi
jarak jauh pada frekwensi sangat tinggi (VHF )
3)
Lapisan F1
a) Lapisan ini terdapat di ketinggian 170 250 Km di atas
permukaan bumi.
b) Terjadi hanya di siang hari.
c) Lapisan ini akan meredam seluruh gelombang radio yang
melewatinya.
4)
Lapisan F2
a) Lapisan ini terdapat di ketinggian 250 400 Km di atas
permukaan bumi.
b) Terjadi hanya pada siang hari saja.
c) Lapisan ini memantulkan gelombang radio yang mempunyai
frekwensi HF.
5)
Lapisan F
TELEKOMUNIKASI I
ABD. RAHMAN,P
3.4.
TELEKOMUNIKASI I
ABD. RAHMAN,P
4. GELOMBANG RUANG
4.1. Pengertian Gelombang Ruang
Gelombang ruang adalah gelombang radio ang dalam perambatannya
dari antena pemancar ke antenna penerima melalui ruang bebas. Yang
termasuk dalam gelombang
mempunyai frekwensi lebih besar dari 30 Mhz (VHF ke atas ), Jika kita
menggunakan gelombang ruang dan menginginkan gelombang tersebut
TELEKOMUNIKASI I
ABD. RAHMAN,P
>2
>0,1
Gelombang
ini
akan
mengalami
macam
kehilangan
energy/redaman yaitu :
a. Akibat penyebaran di antenna pemancar ( Spreading Loss )
b. Akibat redaman di kapisan atmosphere ( ruang bebas )
Redaman pada penyebaran di antenna pemancar relatif sangat keci,
sehingga dalam
Perhitungan sering diabaikan, sedangkan redaman pada perambatan di
ruang bebas tersebut bias di sebut dengan Redaman Transmisi Dasar Di
Ruang Bebas ( Basic transmission loss in free space ) yang diberi notasi
Lbf. Besarnya Lbf ini dapat dihitungkan sebagi berikut :
Jika
dimisalkan
kita
menggunakan antenna isotropic
untuk antena pemancar dan
antena penerima, serta daya
pancar di antena pemancar = Pt
(Kwatt), maka besarnya Lbf
adalah :
TELEKOMUNIKASI I
ABD. RAHMAN,P
Lbf
Pt
Pr =
Dimana :
Pr = Daya pancar di antena pemancar.
Pr = Daya terima di antena penerima.
Jika diketahui bahwa daya terima per satuan luas = Pr , maka :
Pr = Pr . Aiso
Pr =
Pt
4 d 2
dan Aiso =
2
4
Sehingga :
Pr = Pr . Aiso
=
Pt
4 d 2
2
4
4 d 2
Pt
Lbf =
Pt
Pr
Lbf =
4d
4d
Pt 2
Pt
4d
2
2
kali
kali
TELEKOMUNIKASI I
ABD. RAHMAN,P
Lbf = 10 log
4 d 2
dB
b.
1)
2)
Diffraction.
2)
3)
TELEKOMUNIKASI I
ABD. RAHMAN,P
penerima
tidak
bebas
hambatan,
yaitu
antara
lain
adalah
sistem
hubungan
LOS
dimana
antenna
pemancar dan antena Oleh karena kedua antena dari sistem ini
terletak di permukaan bumi, Maka pengaruh kelengkungan bumi
dan benda-benda di sekelilingnya Harus kita perhitungkan.
Dalam propagasi, persyaratan dari sistem komunikasi ini adalah :
Lintasan gelombang radio harus mempunyai lintasan yang
bebas
Hambatan pada daerah Fresnell pertama.
Daerah Fressnell
Yang dimaksud dengan Daerah Fresnell adalah suatu daerah
diLapisan Atmosphere yang terbentuk ellips dan berada diantara
Antenna Tx - RX, dimana apabila pada kulit permukaan daerah
Tersebut terdapat benda pemantul gelombang radio maka jarak
yang ditempuh oleh gelombang radio tersebut secara langsung
dan yang melalui pantulan akan berselisih n x 1/2 .
TELEKOMUNIKASI I
ABD. RAHMAN,P
Bila :
a + b d = n x 1/2
Dimana : n = bilangan bulat positif (0, 1, 2, 3, )
maka daerah elips tersebut disebut dengan Daerah
Fresnell.
d = Jarak lintasan gelombang langsung.
a = Jarak yang ditempuh gelombang datang (incidect wave)
b = Jarak yang ditempuh gelombang pantul (reflected wave)
Sedangkan Daerah Fresnell Pertama adalah daerah Fresnell
dimana selisih jarak antara gelombang langsung dan gelombang
pantul adalah sebesar 1/2
TELEKOMUNIKASI I
ABD. RAHMAN,P
(180)
(2) Perbedaan phasa pada gelombang pantul titik pantul adalah
sebesar 180
Jadi dari kedua hal diatas, maka perbedaan phasa antara
gelombang langsung dengan gelombang pantul adalah sebesar
180 + 180 = 360 atau sephasa dan hal ini yang menjadikan
dasar dipilihnya Daerah Fresnell Pertama sebagai persyaratan
sistem komunikasi LOS Radio Relay Terrestrial.
Keterangan gambar :
h1 = Tinggi antena pemancar sebenarnya
h1 = Tinggi efektif antena pemancar (dalam perhitungan h1 =
h1).
h2 = Tinggi antena pertma sebenarnya.
h2 = Tinggi efektif antar penerima (dalam perhitungan h2 =
h2)
JURUSAN TEKNIK DAN TELEKOMUNIKASIPage 32
NAVIGASI UDARA ANGKATAN VI
TELEKOMUNIKASI I
ABD. RAHMAN,P
h1 . d 2+ h2. d 1
d 1. d 2
h s
d
2. Ka
t
langsung ke
t=
. d 1. d 2
d
b=
atau :
TELEKOMUNIKASI I
ABD. RAHMAN,P
h1 . d 2+ h2. d 1
d 1. d 2
h s
d
2. Ka
. d 1. d 2
d
b.
Faktor K
adalah pengali jari-jari bumi yang sebenarnya agar mendapatkan besaran
jari-jari bumi efektif sehingga kita dapat menggambar lintasan gelombang
radio sebagai garis lurus.
Hal ini dikarenakan lintasan gelombang radio yang sebenernya agar
mendapatkan besaran jari jari bumi efektif sehingga kita dapat
menggambar lintasan gelombang radio sebagai garis lurus.
besarnya index bias pada masing masing lapisan atmosphere dapat di
hitung dengan rumus :
N=
77,6
4810 e
P+
T
T
dimana :
N
n
T
P
e
=
=
=
=
=
Refracivity
indeks bias
temperature lapisan atmosphere ( 0K )
temperature lapisan atmosphere ( milli Bar )
tekanan uap air ( milliar Bar )
[ ]
n+
h
a
106
TELEKOMUNIKASI I
ABD. RAHMAN,P
dM
dh
dn 1
+
dh a
dari persamaan
K=
1
dM
a.
dh
. 106
dM
dh
106
dimana :
a = jari jari bumi
Besarnya faktor K ini selalu merupakan bilangan pasif atau 0.
Hal hal yang dapat menyebabkan lintasan gelombang radio melengkung
adalah karena adanya indeks bias yang berbeda beda di lapisan
atmosphere.
c)
Kurva M-Profile
(1)
(1)
(2)
(3)
h
besarnya M
terhadap h
selalu konstan dan grafik ini berbentuk
garis lurus.
1 km
JURUSAN TEKNIK DAN TELEKOMUNIKASIPage 35
NAVIGASI UDARA ANGKATAN VI
TELEKOMUNIKASI I
ABD. RAHMAN,P
Pada kurva ini, perubahan M
terhadap tinggi
(dM/dh) adalah sebesar 118 unit/km,
sehingga
jika di hitung besarnya faktor K adalah :
M
6
300
10
6370.118
157
118
418
K=
10
a .dM /d h
4
3
h
menunjukkan besar
(h), dimana perubahan M
(dM/dh)
adalah :
M
lurus
(3)
atau :
TELEKOMUNIKASI I
ABD. RAHMAN,P
(c)
Kurva ini mempunyai cirri adanya dM/dh = 0 lebih dari sekali dan
kurva ini
disebut Kurva M-Profile Elevated Duct.
Pada daerah0daerah yang lapisan atmosphere nya termasuk kedalam
Kurva
M-Profile Non Linier Standard, maka sistem LOS Radio Relay Terrestrial
sering
mendapat gangguan Fading, yaitu :
(1) Fading Type K
Yaitu fading yang terjadi apabila lapisan atsmophere nya
termasuk
ke dalam Kurva M-Profile Sub Standard dan Super Standard.
JURUSAN TEKNIK DAN TELEKOMUNIKASIPage 37
NAVIGASI UDARA ANGKATAN VI
TELEKOMUNIKASI I
ABD. RAHMAN,P
pada input
penerima adalah gelombang langsung (besarnya gelombang
pantul di
abaikan). Untuk menghitung besarnya gelombang pantul diperlukan
perhitungan yang lebih komplek. Gambar lintasan gelombang
langsung hop
pada sistem Radio Relay Terrestrial adalah seperti pada gambar
berikut :
Lbf
Tx
Rx
Lfeo
Lfeo
Lbr
Lbr
Tx
BUMI
Rx
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
Daya terima input penerima (dBm, dBW)
Daya output pesawat pemancar (dBm, dBW)
Redaman pada Branching Circuit di bagian pemancar (dB)
Redaman pada Branching Circuit di bagian penerima (dB)
Redaman transmisi dasar di ruang bebas (dB)
Lbr(Tx) + Lbr(Rx)
Redaman feeder antena di bagian pemancar (dB)
Redaman feeder antena di bagian penerima (dB)
Lfee(Tx) + Lfee(Rx)
Gain antena pada arah pancaran (dB)
Gain antena pada arah penerima (dB)
TELEKOMUNIKASI I
ABD. RAHMAN,P
DAFTAR PUSTAKA
TELEKOMUNIKASI I
9. courseware.politekniktelkom.ac.id/
ABD. RAHMAN,P