Anda di halaman 1dari 15

Kadar Hemoglobin yang Rendah dalam Darah

Pendahuluan
Sistem kardiovaskuler merupakan suatu mekanisme dalam meningkatkan suplai darah ke jaringan
aktif dan meningkatkan atau mengurangi pengeluaran panas dari tubuh melalui redistribusi darah.
Sistem ini juga menghantar berbagai jenis nutirsi, oksigen, air dan elektrolit menuju jaringan tubuh
dan membawa hasil metabolisme jaringan ke alat sekresi. Selain itu, ia turut membawa hormone dari
kelenjar endokrin ke organ sasaran. Tugas-tugas ini dilakukan dengan adanya darah iaitu satu cairan
yang terdapat dalam tubuh badan. Komposisi darah yang terdapat bermacam jenis sel dan protein
plasma membolehkan darah menjadi medium bagi transportasi gas, regulasi keseimbangan asam dan
basa, imunitas dan juga koagulasi bagi mempertahankan tekanan di dalam badan. Darah terbahagi
kepada dua bahgian dimana terdapat bagian padat yang membentuk sebanyak 40% manakala bagian
cair sebanyak 60%. Bagian padat terdapat sel-sel darah yaitu eritrosit, leukosit dan trombosit
manakala bagian cair terdapat air , elektrolit, protein, metabolit, nutrein dan hormon. Kebiasaannya
berat jenis darah adalah sekitar 1.054-1.060 gram dan viskositasnya adalah kurang lebih 4.5 kali air
dimana viskositas ini dipengaruhi oleh jumlah bagian padat, suhu badan dan volume cairan. Tekanan
osmotik darah dalam badan kita adalah sekitar 7-8 atm pada suhu 37 oC yang dipertahankan oleh ginjal
dan dipengaruhi oleh zat-zat yang larut dalam darah.

Isi Perbahasan
Sistem Sirkulasi
Sistem sirkulasi darah terbagi kepada dua yaitu peredaran darah pulmonal dan perdearan darah
sistemik. Peredaran darah pulmonal menyalurkan darah dari jantung ke paru paru dan sebaliknya.
Manakala peredaran darah sistemik menyalurkan darah ke seluruh organ dan jaringan tubuh dan juga
1

dari jaringan tubuh ke jantung. Jantung adalah organ yang mempompa darah untuk dihantar ke tempat
yang seharusnya. Fungsi sitem sirkulasi ini adalah mendistribusikan oksigen, zat makanan, hormon
serta enzim ke jaringan dan mengumpulkan karbon dioksida serta limbah metabolisme lain dari
jaringan untuk disalurkan ke organ ekskretorious.

Gambar 1: Sistem Sirkulasi Darah


Sumber: http://biofarmasiumi.wordpress.com/2010/10/29/sistem-jantung-dan-pembuluh-darah/

Pembuluh darah
Pembuluh darah adalah bagian dari sistem sirkulasi yang mengangkut darah ke seluruh tubuh. Ada
tiga jenis pembuluh darah, yaituarteri yang berfungsi membawa darah dari jantung, kapiler yang
berfungsi sebagai tempat pertukaran sebenarnya air dan bahan kimia antara darah dan jaringan
dan vena, yang membawa darah dari kapiler kembali ke jantung.Jenis arteri dan karakterisktiknya
adalah:
2

Arteri Besar
Tipe elastis
Diameter: 1cm
Tebal dinding:
2mm
Conducting
arteries
Contoh:
inominata,
subclavia

A.

Tunika Intima
Terdapat
endotel

Tunika Media
Lapisan lebih

tebal

Tunika Adventitia
Terdiri dari jaringan

dengan lamina basalis.

dengan serat elastin,

ikat dan fibroblas dan

Subendotel terdiri dari

kolagen dan sel otot

lebih tipis dari tunika

jaringan ikat kolagen,

polos

media. Terdapat vaso

elastin dan otot polos.

vasorum

Terdapat juga lamina

mendarahi

elastika interna yaitu

sendiri

A batas tunika intima dan


dan

A. iliaca
Arteri Sedang

yang
arteri

ini

sehingga

ke

lapisan tunika media.

tunika media
endotel

Terdiri dari otot polos

Mengandungi

Tipe muskular
Diameter:

dengan lamina basalis

sirkular, kolagen dan

kandungan

kolagen

dan subendotel Cuma

serat

yang

dengan

0.5mm
Tebal dinding:

hanya sedikit jaringan

mempunyai fibroblas.

fibroblas. Serat elastik

1 mm
Distributing

ikat.

Terdapat tunika lamina

terkonstrasi di lamina

lamina elastika interna

eksterna

elastika eksterna

1-2 lapis otot polos

8 lapis otot polos dan

Tipis

terdapat

berkembang

arteries
Contoh:
femoralis,

Lapisan

juga

Tidak

tinggu

A.
A

brachialis
Arteri kecil
Arteriol
Diameter:

Terdapat

elastin.

50-

lamina

dan

kurang

elastika interna

300 m
Tebal dinding:
20 m
Kapiler darah terdiri dari tiga tipe yaitu tipe viseral, tipe muskular dan sinusoid. Fungsi kapiler darah
adalah tempat pertukaran darah dan zat dan dindingnya hanyalah selapis endotel yaitu tunika intima.
Diameter nya adalah sekitar 8-12 m dan lumen kapiler hanya boleh dilalui satu eritrosit sahaja.
Kapiler Viseral
Kapiler Muskular

1.
2.
3.
1.
2.

Sel endotel mempunyai pori-pori


Sangat permeabel
Terdapat diusus kecil, kelenjar endokrin dan glomerulus ginjal
Sel endotel yang kontinu
Terdapat khusus di jaringan saraf pusat, ujung-ujung endotel
dileatkan satu sama lain dengan taut kedap bagi membentuk sawar

Sinusoid

darah otak
1. Bangunan yang membentuk rongga
2. Bentuk sinusoid mengikuti bentuk celah yang terdapat di antar
lempeng epitel organ
3

3. Terdapat di hati, lien, korteks adrenal

Vena berfungsi membawa darah dengan tekanan darah kembali ke jantung. Terdapat tiga tipe vena
yaitu besar, sedang dan kecil. Seperti juga di arteri, vena juga terdiri daripada tunika intima, tunika
media dan tunika adventitia dan beberapa vena ada katup untuk mencegah aliran darah kembali.
Umumnya vena berjalan mendampingi arteri tetapi dindingnya lebih tipis, lebih lunak dan kurang
elastis dari arteri. Venula berfungsi apabila pertukaran zat antara jaringan. Dindingnya sangat tipis dan
permeabilitias sangat tinggi. Apa bila diameter venula semakin membesar ia menjadi vena kecil dan
terdiri dari selapis otot polos yang akan bertambah mengelilingi endotel. Vena sedang terdiri selapis
endotel di tunika intima manakala tunika medianya jauh lebih tipis daripada arteri sedang dan serat
kolagen lebih menonjol daripada serat otot polos. Tunika adventitia di vena sedang lebih tebal dari
tunika media dan terdiri dari jaringan ikat dan otot polos. Vena besar seperti vena cava mempunyai
tunika intima sama seperti vena sedang manakala tunika medianya kurang sempurna
perkembangannya dan kadang kala langsung tidak ada. Tunika adventitia vena besar lebih tebal dari
tunika medianya dan terdiri atas jaringan ikat dengan serat kolagen tersusun longitudinal.

Gambar 2: Perbedaan antara Arteri dan Vena


Sumber: http://iws.collin.edu/mweis/A&P%20Basics/Lab/Basics%20Lab
%20Exercises/lab_exercise_14_vessels.htm

Komposisi Darah
Komposisi darah terbagi kepada dua kumpulan yaitu plasma darah dan sel-sel darah. Sel darah terdiri
daripada tiga jenis yaitu eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih) dan trombosit (keping
darah). Eritrosit merupakan sel darah yang paling banyak jumlahnya dibandingkan dengan leukosit
maupun trombosit. Setiap 1mm3darah mengandung 5-6 juta eritrosit. Eritrosit dibentuk di sumsum
4

tulang. Bentuk eritrosit pipih, tidak berinti, dan cekung pada kedua sisinya (bikonkaf). Eritrosit
berwarna merah karena mengandung hemoglobin, yaitu suatu pigmen merah yang mengandung zat
besi. Ketika darah melewati paru-paru, oksigen terikat pada hemoglobin. Kemudian eritrosit bergerak
ke jaringan tubuh dan melepaskan oksigen yang selanjutnya berdifusi ke dalam sel tubuh. Sel darah
merah mengandung hemoglobin yang kaya akan zat besi. Warnanya yang merah cerah disebabkan
oleh oksigen yang diserap dari paru-paru. Pada saat darah mengalir ke seluruh tubuh, hemoglobin
melepaskan oksigen ke sel dan mengikat karbon dioksida. Sel darah merah yang tua akhirnya akan

pecah menjadi partikel-partikel kecil di dalam hati dan limpa. Sebagian besar sel yang tua
dihancurkan oleh limpa dan yang lolos dihancurkan oleh hati.1 Hati menyimpan kandungan
zat besi dari hemoglobin yang kemudian diangkut oleh darah ke sumsum tulang untuk
membentuk sel darah merah yang baru.Persediaan sel darah merah di dalam tubuh diperbarui
setiap empat bulan sekali.

Leukosit jauh lebih besar daripada sel darah merah. Jumlahnya dalam setiap 1 cm 3 darah
adalah 4.000 sampai 10.000 sel.2 Tidak seperti sel darah merah, sel darah putih memiliki inti
(nukleus). Sebagian besar sel darah putih bisa bergerak di dalam aliran darah, membuatnya
dapat melaksanakan tugas sebagai sistem ketahanan tubuh.Leukosit adalah bagian dari sistem
ketahanan tubuh yang terpenting. Sel darah putih yang terbanyak adalah neutrofil ( 60%).
Tugasnya adalah memerangi bakteri pembawa penyakit yang memasuki tubuh. Mula-mula
bakteri dikepung, lalu butir-butir di dalam sel segera melepaskan zat kimia untuk
menghancurkan dan mencegah bakteri berkembang biak. Sel darah putih mengandung
5% eosinofil. Fungsinya adalah memerangi bakteri, mengatur pelepasan zat kimia saat
pertempuran, dan membuang sisa-sisa sel yang rusak.Basofil, yang menyususn 1% sel darah
putih, melepaskan zat untuk mencegah terjadinya penggumpalan darah di dalam
pembuluhnya.20 sampai 30% kandungan sel darah putih adalah limfosit. Tugasnya adalah
menghasilkan

antibodi,

suatu

protein

yang

membantu

tubuh

memerangi

penyakit.Monosit bertugas mengepung bakteri. Kira-kira ada 5 sampai 10% di dalam sel
darah putih.1,2
Trombosit terbentuk tidak terarut dan tidak memiliki inti sel. Umur trombosit hanya 7-9 hari dan
jumlahnya berkisar 250 ribu/ mm3 darah. Trombosit berperan dalam proses pembekuan darah.
Trombosit yang pecah akan mengeluarkan enzim trombokinase (pengaktif protrombin). Enzim ini
akan mengubah protrombin menjadi thrombin dengan bantuan kalsium dan vitamin K. kemudian
5

trombin akan merangsang fibrinogen untuk menghasilkan benang- benang fibrin.Kumpulan benang ini
akan membentuk struktur seperti jala yang dapat menjaring sel merah sehingga tidak keluar dari
pembuluh darah yang terluka.

Plasma merupakan cairan yang menyertai sel-sel darah. Plasma ini berwarna kekuningkuningan. Di dalam plasma darah terlarut berbagai macam zat. Di antara zat-zat tersebut ada
yang masih berguna dan adapula yang tidak berguna. Plasma darah terdiri daripada:
1. Hampir 90% air yang di dalamnya terlarut berbagai macam zat, sari makanan, garam
mineral, hormon, enzim, protein, dan zat sisa metabolisme;
2.

Garam-garam mineral, misalnya NaCl, KCl dan garam-garam fosfat.Adanya garam


menyebabkan tekanan darah dalam pembuluh darah kapiler lebih besar daripada
tekanan darah dalam jaringan sehingga darah yang terdapat di dalam pembuluh
kapiler dapat masuk dalam jaringan. Sebaliknya tekanan darah dalam jaringan lebih
besar daripada tekanan darah pada vena sehingga darah dari jaringan dapat masuk ke
vena. Hal ini menyebabkan adanya keseimbangan pada tekanan darah.

3. Protein plasma. Protein tidak hanya terdapat pada sel-sel darah, tetapi juga pada
plasma darah yang terdiri atas:
globulin berfungsi untuk membentuk zat antibodi dan protrombin;
fibrinogen berfungsi dalam proses pembelahan;
albumin berfungsi untuk menjaga tekanan osmotik darah, yaitu dengan adanya
albumin di dalam plasma maka tekanan osmotik di dalam sel darah dengan plasma
darah kira-kira sama sehingga cairan plasma tidak dapat ke dalam sel darah.
serum plasma darah yang tidak mengandung fibrinogen dan berisi antibodi.
antitoksin, berfungsi menetralkan racun
opisimin berfungsi memacu sifat fagosit pada leukosit.
Protein plasma mempunyai pelbagai fungsi dalam tubuh kita antaranya adalah
mempertahankan tekanan onkotik plasma, sebagai larutan buffer untuk keseimbangan asam
dan basa, sebagai cadangan protein tubuh dan juga sebagai protein pengangkut.2

Gambar 3: Komposisi Darah


Sumber:
http://www.pc.maricopa.edu/Biology/pfinkenstadt/BIO202/202LessonBuilder/Hemato
logy/index.html
Hematopoiesis
Hematopoiesis merupakan proses pembentukan komponen sel darah, dimana terjadi proliferasi,
maturasi dan diferensiasi sel yang terjadi secara serentak. Proliferasi sel menyebabkan peningkatan

atau pelipatgandaan jumlah sel, dari satu sel hematopoietik pluripotent menghasilkan
sejumlah sel darah. Maturasi merupakan proses pematangan sel darah, sedangkan diferensiasi
menyebabkan beberapa sel darah yang terbentuk memiliki sifat khusus yang berbedabeda.3Proses ini terjadi pada awal masa embrional,sebagian besar pada hati dan sebagian
besar pada limpa. Ini mulai terjadi pada sumsum tulang setelah minggu ke-20 masa
embrionik.Dengan bertambahnya usia janin,produksi sel darah semakin banyak terjadi pada
sumsum tulang dan peranan hati dan limfa semakin berkurang. Sesudah lahir,semua sel
darah dibuat pada sumsum tulang,kecuali limfosit yang juga dibentuk di kalenjar
limfe,thymus,dan lien.Pada orang dewasa,pembentukan sel darah diluar sumsum tulang
(extramedullary hemopoiesis) masih dapat terjadi bila sumsum tulang mengalami kerusakan
atau mengalami fibrosis.3Sampai dengan usia 5 tahun,pada dasarnya semua tulang dapat
menjadi tempat pembentukan sel darah.Tetapi sum-sum tulang dari tulang panjang,kecuali
bagian proksimal humerus dan tibia,tidak lagi membentuk sel darah setelah usia mencapai 20
7

tahun.Setelah

usia

20

tahun,sel

darah

diproduksi

terutama

pada

tulang

belakang,sternum,tulang iga dan ilinium dan 75% sel pada sumsum tulang menghasilkan
leukositdan hanya 25 % eritrosit.3

Gambar 4: Pembentukan Sel Darah


Sumber: http://apbrwww5.apsu.edu/thompsonj/Anatomy%20&
%20Physiology/2020/2020%20Exam%20Reviews/Exam%201/CH17%20Hematopoiesis.htm
Pembentukan dan Destruksi Eritrosit
Eritrosit dihasilkan pertama kali di dalam kantong kuning telah saat embrio pada mingguminggu pertama. Proses pembentukan eritrosit disebut eritropoisis. Setelah beberapa bulan
kemudian, eritrosit terbentuk di dalam hati, limfa, dan kelenjar sumsum tulang. Produksi
eritrosit ini dirangsang oleh hormon eritropoietin. 4 Setelah dewasa eritrosit dibentuk di
sumsum tulang membranosa. Semakin bertambah usia seseorang, maka produktivitas
sumsum tulang semakin turun.Sel pembentuk eritrosit adalah hemositoblas yaitu sel batang
myeloid yang terdapat di sumsum tulang. Sel ini akan membentuk berbagai jenis leukosit,
eritrosit, megakariosit (pembentuk keping darah).4 Rata-rata umur sel darah merah kurang
lebih 120 hari. Sel-sel darah merah menjadi rusak dan dihancurkan dalam sistem retikulum
endotelium terutama dalam limfa dan hati. Globin dan hemoglobin dipecah menjadi asam
amino untuk digunakan sebagai protein dalam jaringan-jaringan dan zat besi dalam hem dari
hemoglobin dikeluarkan untuk dibuang dalam pembentukan sel darah merah lagi. Sisa hem
dari hemoglobin diubah menjadi bilirubin (warna kuning empedu) dan biliverdin, yaitu yang
berwarna kehijau-hijauan dimana dibawa ke empedu untuk disekresi.4
8

Gambar 5: Destruksi Sel Darah Merah


Sumber: http://dc224.4shared.com/doc/1w9oJRqO/preview.html

Hemoglobin
Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai media
transport oksigen dari paru paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa karbondioksida dari
jaringan tubuh ke paru paru. Molekul hemoglobin terdiri dari globin, apoprotein, dan empat
gugus heme, suatu molekul organik dengan satu atom besi. Mutasi padagen protein
hemoglobin mengakibatkan suatu golongan penyakit menurun yang disebut hemoglobinopati,
di antaranya yang paling sering ditemui adalah anemia sel sabit dan talasemia.Molekul
hemoglobin manusia terbina daripada empat subunit protein berbentuk globul (iaitu hampir
berbentuk sfera). Oleh sebab satu subunit dapat membawa satu molekul oksigen, maka secara
efektifnya setiap molekul hemoglobin dapat membawa empat molekul oksigen. Setiap
subunit pula terdiri daripada satu rantai polipeptida yang mengikat kuat sebuah molekul lain,
dipanggil heme.Struktur heme terdiri daripada satu molekul bukan protein berbentuk cincin
yang dinamai porfirin, dan satu atom besi (Fe) yang terletak di tengah-tengah molekul
porphyrin tadi.5 Di sinilah oksigen akan diikat semasa darah melalui peparu.

Gambar 6: Struktur Heme


Sumber: http://omlc.ogi.edu/spectra/hemoglobin/hemestruct/

Sintesis heme dilakukan dengan penggabungan besi (Fe2+) ke dalam protoporfirin heme,
dikatalisis oleh enzim heme sintetase/ferokelatase dan ianya terjadi di mitokondria.5

Gambar 7: Mekanisme Pembentukan Heme


Sumber: http://dc224.4shared.com/doc/1w9oJRqO/preview.html

10

Hemoglobin dalam keadan normal membawa ion Fe 2+, tetapi adakalanya ion ini dioksidakan
kepada

Fe3+.

Hemoglobin

methemoglobin. Methemoglobin tidak

yang
mampu

membawa
mengikat

Fe3+ dipanggil

ion

oksigen,

jadi

ion

Fe3+ ini

perluditurunkan kepada Fe2+. Proses ini memerlukan NADH, iaitu sebuah koenzim pembawa
hidrogen, dan dimangkin oleh enzim NADH cytochrome b5 reductase. Terdapat beberapa
jenis hemoglobin. Dalam darah manusia dewasa, hemoglobin yang paling banyak ialah
hemoglobin A (HbA), yang terdiri daripada dua subunit dan dua subunit . Konfigurasi ini
dinamai 22. Setiap subunit terdiri daripada 141 dan 146 molekul asid amino masingmasing.Oksihemoglobin terbentuk apabila molekul oksigen diikat kepada hemoglobin. Proses
ini berlaku di kapilari darah di dalam peparu. Oksihemogloin berwarna merah terang. Setelah
oksigen digunakan oleh tubuh, hemoglobin dipanggil deoksihemoglobin. Ia berwarna merah
gelap.6

Hemostasis
Hemostasis adalah peristiwa berhentinya suatu perdarahan sebagai reaksi tubuh terhadap
adanya luka. Mekanisme hemostasis yang seimbang terjadi karena interaksi dari 4 fase yaitu
vasokonstriksi, pembentukan sumbat trombosit, pembentukan trombus merah dan fibrinolisis.
Vasokonstriksi adalah mekanisem penyempitan pembuluh darah dengan mengurangi
peredaran deras aliran darah yang keluar melalui luka. Kerna trauma, dinding pembuluh darah
bisa robek dan refleks otot polos pembuluh darah berkontraksi sehingga lumen menyempit
dan akhirnya aliran darah berkurang. Diteruskan lagi dengan pembentukan sumbat trombosit
dimana serabut kolagen dan elemen subendotelial terpapar dari robekan pembuluh darah akan
bersentuh dengan darah dan merekat pada trombosit. Trombosit seterusnya melepaskan
tromboksan dan ADP yang merekatkan kumpulan trombosit sehingga terjadinya gumpalan
yang menyumbat luka. Sumbat trombosit ini masih lagi relatif rapuh. Diteruskan lagi dengan
pembentukan trombus merah dengan anyaman fibrin yang rapat yang menjaring sel-sel darah
termasuk eritrosit dengan bantuan enzim protease dan juga kalsium ion. Fase ini juga disebut
proses koagulasi darah kerna bersifat stabil dan menghentikan pendarahan dengan lebih baik.
Proses koagulasi darah ini terdapat 13 faktor dan tiga jalur yang harus dilalui. 13 faktor
tersebut adalah:
11

1. Faktor I

: Fibrinogen

2. Faktor II

: Protrombin

3. Faktor III

: Tissue Tromboplastin

4. Faktor IV

: Calcium

5. Faktor V

: Proaccelerin = Labile Faktor

6. Faktor VI
7. Faktor VII

: Proconvertin = Stabile Faktor

8. Faktor VIII

: Anti Hemophilic Faktor (Hemophili A)

9. Faktor IX

: Christmas Faktor (Hemophili B)

10. Faktor

: Stuart Faktor

11. Faktor XI

: Plasma Thomboplastin Antecedent (PTA)

12. Faktor XII

: Contac Faktor = Hageman Faktor

13. Faktor XIII

: Fibrin Stabilizing Factor

Proses

koagulasidarahdimulaidenganjalurintrinsik,

karenaadanyapesentuhandarahdenganpermukaan
(FXIIa)selanjutnyaakanmengaktivasi
menjadiF.IXa

FXI

.F.IXainibersamasama

dimanaterjadiaktivasi

yang

asing.

menjadiFXla,

F.VIII,

PF3,

FXII

FXII

aktif

selanjutnyamengaktivasi
dan

ion

F.IX

Caakanmengativasi

F.X.Padajalurektrinsik, dimulaidariaktivasi F.VII, yang bersamatromboplastinjaringandan ion


Caakanmasukjalurumumdanakanmengaktivasi F.X, sepertihalnyadenganjalurintrinsik. FX
yang

diaktivasiolehjalurIntrinsik&ektrinsikdandibantuoleh

akanmerubahprotrombinmenjadi
terbentukakanmerubah

fibrinogen

thrombin.

F,V,PF3,

Selanjutnya

menjadibenang-benang

fibrin

dan

ion

thrombin
yang

Ca,
yang

akan

di

pakaiuntukmenstabilkansumbattrombosit yang telah terbentuk.7

12

Gambar 8: JalurKoagulasiDarah
Sumber: http://dr-suparyanto.blogspot.com/2010/10/patofisiologi-darah-2.html

Di samping sistem pembekuan darah yang ada dalam plasma terdapat pula suatu sistem yang
dikenal sebagai fibrinolisis yang berfungsi untuk membatasi pembentukan fibrin didaerah
luka dan menghancurkan fibrin di dalam sumbat trombosit.Fibrinolisis adalah suatu proses
degaradasi bekuan bekuan fibrin yang terjadi secara ensimatis. Plasminogen- Plasmin adalah
senyawa yang berperan pada fibrinolysis. Plasminogen berupa suatu glikoprotein dan suatu
proensim yang dalam keadaan normal berada dalam bentuk inaktif.Adanya berbagai macam
rangsangan, antara lain: trauma, akan menyebabkan terjadi pelepasan plasminogen activator
dari sel endothel pembekuan darah, atau jaringan tubuh. Plasminogen activator ini akan
mengaktifkan plasminogen menjadi plasmin.Plasmin yang terbentuk ini akan memecah fibrin
menjadi bahan bahan yang soluble, sehingga sumbat trombosit akan hancur. Peristiwa ini
merupakan hal yang fisiologis.

13

Gambar 9: Proses Fibrinolisis


Sumber: http://www.ki.se/labmed/klinkem/20e.htm

Penutup

Kadar haemoglobin rendah adalah mungkin kerna terdapat gangguan dalam kitaran semula
stuktur heme. Struktur haemoglobin amat penting di dalam darah bagi mengikat oksigen dan
mendistribusi darah keseluruh badan. Proses koagulasi darah juga amat penting sekiranya ada
berlaku pendarahan di dalam tubuh.

DaftarPustaka

1. Red blood cells. http://www.fi.edu/learn/heart/blood/red.html. Diunduhpada 12 Juni

2013
14

2. Blood

basics.

http://www.hematology.org/patients/blood-basics/5222.aspx.

Diunduhpada 12 Juni 2013


3. Leonard I. Zon, Hematopoiesis : A Developmental Approach, Harvard Medical School, New
York, 2001, p 4-6
4. Red blood cell formation.

http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/anatomyvideos/000104.htm, diunduhpada
14 Juni 2013
5. Metabolismeporfirin.

http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/anatomyvideos/000104.htm. Diunduhpada
15 Juni 2013
6. Fungsidankomposisidarah. http://yayanajuz.blogspot.com/2012/04/fungsi-dan-

komposisi-darah.html, diunduhpada 14 Juni 2013


7. Lauralee Sherwood, Introduction to human physiology, 8th Edition, The blood, USA, p 428490

15

Anda mungkin juga menyukai