Batuk Kronik Berulang
Batuk Kronik Berulang
PENGOBATAN BATUK
KRONIK BERULANG
OLEH :
Sitti Juitta
M. Firdaus
Amelia Widya A
2.
Faktor umur
dengan
TB Paru
Asma
Bronkiektasis
Bronkitis
Aspirasi Benda Asing
TB Paru
Patofisiologi :
Kuman M.Tuberculosis dari pasien Tb paru aktif Udara paruparu orang sehat berkembang biak (terutama pada orang dengan
daya tahan tubuh rendah) infeksi ParuKoloni bakteri (globular)
dihambat oleh reaksi imunpembentukan dinding sekeliling
bakteriJaringan parut dormant
Diagnosis :
TB anak ditentukan berdasarkan gambaran
klinis dan pemeriksaan penunjang seperti
ujintuberkulin, pemeriksaan laboratorium,
dan foto rontgen dada. Adanya riwayat
kontak dengan pasien TB dewasa BTA
positif, Uji tuberculin positif, dan foto paru
yang mengarah pada TB merupakan bukti
kuat yang menyatakan anak telah sakit TB.
Pengobatan :
Pengobatan untuk TBC menggunakan antibiotics
untuk membunuh bakteri. Kedua zat pembunuh
kuman yang paling umum digunakan adalah
rifampisin dan isoniazid. Bagaimanapun, sebagai
jangka pendek antibiotics umumnya digunakan
untuk menyembuhkan infeksi bakteri lainnya,
sedangkan TBC memerlukan periode-periode lebih
panjang untuk perawatan (di sekitar 6 sampai 12
bulan) untuk benar-benar menghapuskan
mycobacteria dari tubuh.
ASMA
Definisi asma menurut UKK Respirologi Anak
III tahun 2001, yang kemudian disempurnakan
pada Pedoman Nasional Asma Anak ( PNAA )
2004, bahwa asma adalah mengi berulang
dan / atau batuk persisten dengan
karakteristik sebagai berikut: timbul secara
episodik, cenderung pada malam / dini hari
( nocturnal ), musiman, setelah aktifitas fisik,
serta terdapat riwayat asma atau atopi lain
pada pasien dan / atau keluarganya.
PATOFISIOLOGI
Inflamasi saluran nafas udem
mukosaSumbatan mukusObstruksi
saluran nafasSpasme otot polos bronkus
Udara terperangkaphiperinflasi Ventilasi
perfution mismatchPeningkatan kerja
nafasTekanan Intra pulmonal Meningkat
komplikasi Pneumothorak dan mengurangi
curah jantung.
Bronkiektasis
DEFINISI
Bronkiektasis adalah penyakit kronis progresif
yang ditandai dengan dilatasi bronkus dan
bronkiolus yang bersifat menetap serta
penebalan dinding bronkus. Keadaan ini
disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri yang
kronis, dan inflamasi yang diikuti dengan
pelepasan mediator ( Respirologi anak 2008 )
PATOFISIOLOGI
inflamasi dan infeksikerusakan progresif
kartilagopelebaran bronkus yang
permanendrainase pulmonal menjadi
tidak efektif. Adanya infeksi sekunder pada
segmen bronkialovergrowth bakteri
purtunistik dan supurasibatuk produktif
dengan sputum berwarna kehijauan.
DIAGNOSIS
- Dari anamnesa diketahui adanya batuk yang
-produktif serta pengeluaran banyak
sputum yang biasanya berubah dari
jernih
menjadi kekuningan bahkan kuning
kehijauan yang berlangsung lebih dari 6
minggu. Sputum yang dihasilkan dapat
berupa mukoid, mukopurulen, kental.
-Batuk biasanya terjadi pada pagi hari dan
semakin memberat di siang hari. Keluhan l
ain yaitu sesak napas
Derajat Bronkiektasis :
- Ringan
- Sedang
- Berat
Therapi :
konservatif :
- Menciptakan lingkungan yang baik dan tepat bagi pasien.
- Memperbaiki drainase postural
- Mencairkan sputum yang kental
Pengelolaan khusus :
- Kemoterapi pada bronkiektasis
Pengobatan asimptomatik
BRONKITIS
DEFINISI
Bronkitis adalah suatu penyakit yang ditandai
adanya dilatasi ( ektasis ) bronkus lokal yang
bersifat patologis dan berjalan kronik. Perubahan
bronkus tersebut disebabkan oleh perubahanperubahan dalam dinding bronkus berupa destruksi
elemen-elemen elastis dan otot-otot polos bronkus.
Bronkus yang terkena umumnya bronkus kecil
(medium size ), sedangkan bronkus besar jarang
terjadi.
ETIOLOGI
Kelainan kongenital
Kelainan didapat
GEJALA KLINIS :
Ciri khas pada penyakit ini adalah adanya batuk
kronik disertai produksi sputum, adanya
haemaptoe dan pneumonia berulang. Gejala
dan tanda klinis dapat demikian hebat pada
penyakit yang berat, dan dapat tidak nyata
atau tanpa gejala pada penyakit yang ringan.
DIAGNOSIS
Diagnosis pasti ditegakan apabila telah
ditemukan adanya dilatasi dan nekrosis
dinding bronkus dengan prosedur pemeriksaan
bronkografi dan melihat bronkogram yang
didapat.
Bronkografi tidak selalu dapat dikerjakan pada
tiap pasien bronkitis,karena terikat adanya
indikasi, kontraindikasi, syarat-syarat kapan
melakukannya.
PENATALAKSANAAN
A. Pengobatan konservatif
a. Menciptakan lingkungan yang baik dan
tepat untuk pasien :
b. Memperbaiki drainase secret bronkus
B. Pengobatan simtomatik
C. Pengobatan obstruksi bronkus
PROGNOSIS
Prognosis pasien bronkitis tergantung pada berat
ringannya serta luasnya penyakit waktu pasien
berobat pertama kali. Pemilihan pengobatan
secara tepat ( konservatif atau pembedahan )
dapat memperbaiki prognosis penyakit.
Pada kasus-kasus yang berat dan tidak diobati,
prognosisnya jelek, survivalnya tidak akan lebih
dari 5-10 tahun. Kematian pasien karena
pneumonia, empiema, payah jantung kanan,
haemaptoe dan lainnya.
GAMBARAN KLINIS
Akibat aspirasi, anak akan batuk-batuk
sebagai reflek untuk mengeluarkan benda
asing tersebut. Mungkin setelah batuk anak
akan terilhat kembali tenang, tapi setelah
beberapa hari akan timbul rhonki ataupun
stridor.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Biasanya setelah dilakukan rontgen akan
diketahui adanya penyumbatan/atelektasis.
Pengobatan dapat dilakukan dengan
bronkoskopi, dengan mengambil cairan atau
makanan yang menyumbatnya.
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan lain
Terapi
Kesimpulan
Batuk sebagai manifestasi nonspesifik dari bermacammacam proses patologi saluran pernafasan merupakan
keluhan yang paling sering pada anak.
Penyebabnya sangat beraneka ragam, sehingga
penyakit yang ditimbulkannya bermacam-macam, dari
yang ringan sampai yang dapat mengancam jiwa.
Bila gejala tersebut terus berlanjut walaupun sudah
dalam penanganan dokter, keadaan tersebut sering
menimbulkan kekhawatiran pada orangtuanya dan
untuk dokternyapun merupakan tantangan.
TERIMA KASIH