Anda di halaman 1dari 28

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah
:
Mata Pelajaran
:
Kelas / Semester
:
Standar Kompetensi :

SMAN 1 PRAMBANAN KLATEN


Kimia
XII IPA / 2
4. Memahami senyawa organik dan reaksinya, benzena dan turunannya,
dan makromolekul.

Kompetensi dasar :
4.1. Mendeskripsikan struktur, cara penulisan, tata nama, sifat, kegunaan, dan identifikasi senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, alkanoat, dan alkil
alkanoat)
4.2. Mendeskripsikan struktur, cara penulisan, tata nama, sifat, dan kegunaan benzena dan
turunannya.
4.3. Mendeskripsikan struktur, tata nama, penggolongan, sifat dan kegunaan makromolekul
(polimer, karbohidrat, dan protein)
4.4. Mendeskripsikan struktur, tata nama, penggolongan, sifat, dan kegunaan lemak
Indikator Pencapaian Kompetensi:
Mengidentifikasi gugus fungsi senyawa karbon.
Menuliskan struktur dan nama senyawa karbon berdasarkan gugus fungsinya.
Menentukan isomer-isomer senyawa karbon.
Menjelaskan sifat-sifat fisik senyawa karbon.
Menjelaskan reaksi identifikasi gugus fungsi senyawa karbon.
Menuliskan reaksi senyawa karbon
reaksi oksidasi
reaksi adisi
reaksi substitusi
reaksi eliminasi
Mendeskripsikan kegunaan senyawa karbon
Menuliskan struktur dan nama senyawa benzena dan turunannya.
Menjelaskan reaksi substitusi atom H pada cincin benzena
Menjelaskan pengertian ortho, meta dan para.
Mendeskripsikan sifat fisik dan sifat kimia benzena dan turunannya
Mendeskripsikan kegunaan dan bahaya senyawa benzena dan turunannya dalam kehidupan
sehari-hari seperti fenol, anilin, butil hidroksi toluen (BHT), butil hidroksi anisol (BHA),
TNT, aspirin, dan zat warna (azo) dan lain-lain
Mengidentifikasi polimer alam dan polimer sintetik (karet, karbohidrat, protein, plastik)
Menjelaskan sifat fisik dan sifat kimia polimer
Menuliskan reaksi pembentukan polimer (adisi dan kondensasi) dari monomernya
Mendeskripsikan kegunaan polimer dan mewaspadai dampaknya terhadap lingkungan
Menggolongkan monosakharida menjadi aldosa dan ketosa.
Drs. Sri Purwanta,M.Pd

Hal : 1

Menjelaskan reaksi hidrolisis disakharida dan polisakharida dengan bantuan enzim.


Mengidentifikasi karbohidrat dengan reagen
Menuliskan rumus struktur asam amino esensial.
Menentukan gugus peptida pada protein.
Menuliskan rumus struktur dan nama lemak dan minyak
Menggolongkan lemak berdasarkan kejenuhan ikatannya
Mengamati dan menguraikan sifat fisik dan sifat kimia lemak dan minyak
Mendeskripsikan fungsi dan peran lemak dan minyak dalam kehidupan

Tujuan:
Siswa dapat,
1) Mengidentifikasi gugus fungsi senyawa karbon.
2) Menuliskan struktur dan nama senyawa karbon berdasarkan gugus fungsinya.
3) Menentukan isomer-isomer senyawa karbon.
4) Menjelaskan sifat-sifat fisik senyawa karbon.
5) Menjelaskan reaksi identifikasi gugus fungsi senyawa karbon.
6) Menuliskan reaksi senyawa karbon
reaksi oksidasi
reaksi adisi
reaksi substitusi
reaksi eliminasi
7) Mendeskripsikan kegunaan senyawa karbon
8) Menuliskan struktur dan nama senyawa benzena dan turunannya.
9) Menjelaskan reaksi substitusi atom H pada cincin benzena
10) Menjelaskan pengertian ortho, meta dan para.
11) Mendeskripsikan sifat fisik dan sifat kimia benzena dan turunannya
12) Mendeskripsikan kegunaan dan bahaya senyawa benzena dan turunannya dalam kehidupan
sehari-hari seperti fenol, anilin, butil hidroksi toluen (BHT), butil hidroksi anisol (BHA),
TNT, aspirin, dan zat warna (azo) dan lain-lain
13) Mengidentifikasi polimer alam dan polimer sintetik (karet, karbohidrat, protein, plastik)
14) Menjelaskan sifat fisik dan sifat kimia polimer
15) Menuliskan reaksi pembentukan polimer (adisi dan kondensasi) dari monomernya
16) Mendeskripsikan kegunaan polimer dan mewaspadai dampaknya terhadap lingkungan
17) Menggolongkan monosakharida menjadi aldosa dan ketosa.
18) Menjelaskan reaksi hidrolisis disakharida dan polisakharida dengan bantuan enzim.
19) Mengidentifikasi karbohidrat dengan reagen
20) Menuliskan rumus struktur asam amino esensial.
21) Menentukan gugus peptida pada protein.
22) Menuliskan rumus struktur dan nama lemak dan minyak
23) Menggolongkan lemak berdasarkan kejenuhan ikatannya
24) Mengamati dan menguraikan sifat fisik dan sifat kimia lemak dan minyak
Drs. Sri Purwanta,M.Pd

Hal : 2

25) Mendeskripsikan fungsi dan peran lemak dan minyak dalam kehidupan
Karakter siswa yang diharapkan :
Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi,
Tanggung Jawab, Peduli lingkungan
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil.
Materi Ajar :
GUGUS FUNGSI
1). Pengertian gugus fungsi
Gugus fungsi adalah atom atau kelompok atom yang paling menentukan sifat suatu senyawa
Sifat
Wujud pada suatu kamar

Etana

Etanol

Metanol

gas

Cair

Cair

Titik didih

89C

78C

65C

Di campur dengan natrium Tidak bereaksi

Bereaksi

Bereaksi

Kelarutan dalam air

Tidak larut

Larut sempurna

Larut sempurna

Dapat terbakar

Ya

Ya

Ya

a. Gugus Fungsi OH ( Alkohol )

Drs. Sri Purwanta,M.Pd

Hal : 3

Beberapa Contoh gugus fungsi


No
1

Gugus Fungsi
OH

CH

O
C OH
O

Golongan senyawa

Alkohol
Eter
Aldehida
Keton
Asam Karboksilat
Ester
Halida

C C OR
X
b. Gugus Fungsi O ( Eter )
Mempunyai struktur R O R , Salah satu eter yaitu dietil eter ( C2Hs O C2Hs ).
Digunakan sebagai obat bius. Penggunaan lain dari eter adalah sebagai pelarut.
c. Gugus fungsi C H atau CHO ( Aldehida )
Contohnya adalah metanol atau formaldehida tang terdapat dalam formalin. Bahan yang
digunakan untuk mengawetkan preparat biologi atau mayat
d. Gugus Fungsi CO ( Keton )
Contohnya adalah aseton, suatu cairan yang biasa digunakan para wanita untuk membersihkan cat
kuku

Drs. Sri Purwanta,M.Pd

Hal : 4

e. Gugus Fungsi COOH ( Asam karboksilat )


Contohnya adalah asam asetat ( CH3CooH ) yang terdapat dalam cuka makan.
f. Gugus Fungsi CooR ( Ester )
Yang banyak digunakan sebagai essen, lemak dan minyak juga tergolong Es
g. Gugus Fungsi X ( Halogen )
Disebut juga Haloalkana. Gugus X adalah atom Halogen yaitu F, Cl, Br atau I. Monohaloalkana di
sebut juga alkil Halida. Haloalkana di gunakan sebagai bahan dasar pembuatan plastik dan sebagai
pelarut. Contoh, Freon yang digunakan sebagai fluida kerja dalam mesin pendingin.
KEISOMERAN
Senyawa senyawa yang mempunyai rumus molekul yang sama di sebut Isomer. Keisomeran
karena perubahan struktur di sebut keisomeran struktur, sedangkan keisomeran karena perubahan
konfigurasi di sebut keisomeran ruang. Keisomeran struktur dapat berupa keisomeran kerangka,
posisi dan fungsi. Sedangkan keisomeran ruang dapat berupa keisomeran geometris dan optis.
1. Keisomeran rangka
Mempunyai rumus molekul dan gugus fungsi sama, namun rantai induk berbeda.
2. Keisomeran posisi
Mempunyai rumus molekul, gugus fungsi dan kerangka yang sama namun berbeda letak ( Posisi )
gugus fungsinya.
3. Keisomeran gugus fungsi
Mempunyai rumus molekul yang sama, namun berbeda gugus fungsi. Terdapat 3 pasangan
Homolog yang mempunyai rumus yang sama yaitu :
1). Alkohol dengan Alkoksialkana mempunyai rumus umum CnH2n+2O
2). Alkanal dengan Alkanol, mempunyai rumus umum CnH2nO
Drs. Sri Purwanta,M.Pd

Hal : 5

3). Asam Alkanoat dengan Alkil alkanoat, mempunyai rumus umum CnH2nO2
4. Menentukan jumlah isomer struktur
Jumlah isomer struktur yang dapat terbentuk dari suatu senyawa bergugus fungsi tunggal dapat
ditentukan berdasarkan jumlah kemungkinan gugus alkil yang dapat di bentuk oleh seyawa itu.
a. Alkohol CnH2n+2O
Mempunyai struktur umum R OH. Jadi, jumlah kemungkinan isomer alkohol sama dengan
jumlah kemungkinan gugus alkilnya ( R )
b. Alkoksialkana, CnH2n+2O atau R O R
Atom karbon dalam molekul eter terbagi dalam dua gugus alkil. Jumlah kemungkinan isomer
sama dengan jumlah kombinasi dari kedua gugus alkil tersebut.
c. Alkanal, CnH2nO atau R CHO
satu atom karbon dalam alkanal menjadi bagian dari gugus fungsi sisanya merupakan gugus alkil.
Jumlah isomer bergantung pada jumlah kemungkinan gugus alkilnya.
d. Alkanon, CnH2nO atau R CO R
satu atom karbon dalan alkanon menjadi bagian dari gugus fungsi, sisanya + bagi dalam dua gugus
alkil. Jumlah isomer bergantung pada jumlah kemungkinan kombinasi gugus alkilnya
e. Asam Alkanoat, CnH2nO2 atau R COOH
Jumlah kemungkinan isomer asam alkanoat sama dengan alkanot yang setara
f. Alkil alkanoat, CnH2nO2 atau R COOR
g. Halo Alkana, CnH2n+1 X atau R X
Jumlah kemungkinan isomer haloalkana sama dengan alkanol yang sesuai
5. Keisomeran Geometris

Drs. Sri Purwanta,M.Pd

Hal : 6

Tergolong isomer ruang, mempunyai rumus molekul dan struktur yang sama. Keisomeran ini
terjadi karena perbedaan konfigurasi molekul. Keisomeran geometris mempunyai dua bentuk yang
di tandai dengan :
Cis : Gugus sejenis terletak pada sisi yang sama
Trans : Gugus sejenis terletak berseberangan
6. Keisomer Optis
Bidang getar di sebut bidang polarisasi. Alat untuk mengubah cahaya biasa menjadi cahaya
terkutub di sebut polarisator. Berbagai jenis senyawa karbon menunjukkan kegiatan optis yaitu
dapat memutarkan bidang polarisasi, senyawa senyawa yang dapat memutar bidang polarisasi di
sebut optis aktif. Keisomeran ini berkaitan dengan sifat optis contohnya 2 Butanol. Mempunyai
2 isomer optis yaitu d 2 Butanol dan L 2 Butanol.
Menurut Lebel dan Vanf Hoff, keisomeran optis di sebabkan adanya atom karbon asimetris dalam
molekul yaitu atom c yang terikat pada 4 gugus yang berbeda. Senyawa yang mempunyai atom
karbon asimetris bersifat kiral, dua isomer yang merupakan bayangan cermin satu dengan yang
lainnya disebut enansiomer. Isomer isomer yang bukan enansiomer disebut diastereoisomer.
Sudut putaran di tentukan melalui percobaan dengan alat polarimeter. Campuran ekimolar dua
enansiomer disebut campuran rasemat dan bersifat optis tak aktif.
REAKSI REAKSI SENYAWA KARBON
1. Berbagai jenis reaksi senyawa karbon
Reaksi senyawa karbon merupakan pemutusan dan pembentukan ikatan kovalen. Jenis senyawa
karbon yaitu subtitusi, adisi, eliminasi dan redoks
a. Subtitusi
pada reaksi subtitusi dimana atom atau gugus atom yang terdapat dalam suatu molekul di gantikan
oleh atom atau gugus atom lain
b. adisi

Drs. Sri Purwanta,M.Pd

Hal : 7

pada reaksi adisi dimana molekul senyawa yang mempunyai ikatan rangkap berubah menjadi
ikatan tunggal
c. Eliminasi
pada reaksi eliminasi dimana molekul senyawa berikatan tunggla berubah menjadi senyawa
berikatan rangkap dengan melepas molekul kecil.
d. reaksi redoks
adalah reaksi yang di sertai perubahan bilangan oksidasi
2. Reaksi reaksi Alkohol
Atom karbon primer adalah atom karbon yang terikat langsung pada satu atom karbon yang lain,
atom karbon sekunder terikat langsung pada dua atom karbon yang lain dan seterusnya.
Berdasarkan jenis atom yang mengikat gugus OH Alkohol di bedakan menjadi alkohol primer
OH pada atom karbon primer dan seterusnya
a. reaksi dengan logam aktif
atom H dari gugus H dapat disubtitusi oleh logam aktif misalnya matrium dan kalium
b. subtitusi gugus OH oleh halogen
gugus OH dapat di subtitusi oleh atom halogen bila di reakskan dengan HX pekat, atau PXs ( X
= Halogen )
c. Oksidasi Alkohol
Dengan zat zat pengoksidasi sedang seperti larutan K2Cr2O dalam lingkungan Asam, Alkohol
teroksidasu sebagai berikut :
I. alkohol primer membentuk aldehida dan dapat teroksidasi lebih lanjut membentuk asam
karboksilat.
II. alkohol sekunder membentuk keton

Drs. Sri Purwanta,M.Pd

Hal : 8

III. alkohol tersier tidak teroksidasi


Dalam oksidasi alkohol, sebuah atom oksigen dari oksidator akan menyerang atom H Karbinol
d. Pembentukan Ester ( Esterifikasi )
alkohol bereaksi dengan asam karboksilat membentuk ester dan air
e. dehiodrasi alkohol
jika di panaskan bersama asam sulfat pekat akan mengalami dehidrasi ( melepas molekul air )
membentuk estr atau alkena
3. Reaksi Reaksi Eter
a. Pembakaran
eter mudah terbakar membentuk gas karbon dioksida dan uap air
b. reaksi logam aktif
eter tidak bereaksi dengan logam natrium ( Logam aktif )
c. Reaksi dengan PCLs
eter bereaksi dengan PCLs, tetapi tidak membebaskan HCL
d. Reaksi dengan Hidrogen Halida ( HX )
Eter terurai oleh asam halida, terutama HI
4. Membebaskan Alkohol dengan Eter
Alkohol dan eter merupakan isomer fungsi dengan rumus umum CnH2n+2O, tetapi kedua
homolog ini mempunyai sifat yang berbeda nyata, baik sifat fisik maupun sifat kimia
Perbandingan titik cair dan titik didih antara eter dan alkohol

Drs. Sri Purwanta,M.Pd

Hal : 9

Eter
- Metil Eter

Titik Cair
- 140

Titik Didih
- 24

Alkohol
Etanol

Titik Cair
- 115

Titik Didih
78,3

- Etil Eter

- 116

34,6

1 Butanol

- 90

117,7

- Propil Eter

- 122

91

2 Butanol

- 52

155,8

Secara kimia, alkohol dan etr dapat dibedakaan berdasarkan reaksinya dan logam
natrium dan posforus pentaklorida.
a. alkohol bereaksi dengan natrium membebaskan H, sedangkan eter tidak bereaksi
b. alkohol bereaksi dengan PCLs menghasilkan gas HCL, sedangkan eter tidak menghasilkan
HCL.
5. Reaksi Reaksi Aldehida
a. Oksidasi
Aldehida merupakan reduktor kuat sehingga dapat mereduksi oksidator oksidator lemah.
Pereaksi Tollens dan Fehling adalah dua contoh oksidator lemah yang merupakan pereaksi khusus
untuk mengenali aldehida. Pereaksi ini terbuat dari perak nitrat dalam amonia dengan cara
menetesi larutan perak nitrat kedalam amonia, sedikit demi sedikit hingga endapan yang mula
mula terbentuk larut kembali. Jadi pereaksi Tollens mengandung perak sebagai ion kompleks,
yaitu [ Ag (NH3)2 ]
b. Adisi Hidrogen
Ikatan rangkap C = O dari gugus fungsi aldehida dapat di adisi hidrogen membentuk suatu
alkohol primer. Adisi hidrogen menyebebkan penurunan biloks atom karbon gugus fungsi
c. Pembentukan Asetala dan Hemiasetala
Asetala merupakan senyawa karbon dengan dua gugus eter yang terikat pada suatu atom primer,
sedangkan Hemiasetala merupakan gugus yang terikat terdiri dari satu gugus eter dan satu gugus
alkohol
6. Sifat Sifat Keton
Drs. Sri Purwanta,M.Pd

Hal : 10

a. Oksidasi
merupakan reduktor yang lemah dari pada aldehida. Aldehida dan keton dapat di bedakan dengan
menggunakan pereaksi pereaksi tersebut :
Aldehida + Pereaksi Tollins Cermin perak
Keton + Pereaksi Tollins Tidak ada reaksi
Aldehida + Pereaksi Fehling Endapan merah bata
Aldehida + Pereaksi Fehling Tidak ada reaksi
b. Reduksi
menghasilkan alkohol sekunder
c. Pembentukan ketala dan hemiketala
Ketala adalah senyawa karbon dalam mana dua gugus eter terikat pada satu atom karbon sekunder.
Jika gugus yang terikat itu adalah satu gugus eter dan satu gugus alkohol maka di sebut hemiketala
7. Menbedakan Aldehida dengan Keton
Aldehida dengan keton merupakn senyawa fingsional tetapi mempunyai sifat sifat yang berbeda.
Perbedaan antara aldehida dengan keton yaitu dengan teori Tollens atau pereaksi Fehling, dimana
Aldehida bereaksi positif dengan kedua pereaksi tersebut, sedangkan keton bereaksi negatif.
8. Reaksi Reaksi Asam Karboksilat
a. Reaksi penetralan
Asam karboksilat bereaksi dengan basa membentuk garam dan air. Garam natrium atau kalium
dari asam karboksilat membentuk sabun. Sabun natrium juga di kenal juga sabun keras, sedangkan
sabun kalium disebut juga sabun lunak. Sebagai contoh adalah Natrium Stearat dan kalium stearat.
Asam alkanoat merupakan asam lemah. Semakin panjang rantai alkilnya, semakin lemah
asamnya. Asam format adalah yang paling kuat. Asam format mempunyai Ka = 1,8 x 10-4. Oleh
karena itu kalium dan natrium mengalami hidrolisis parsial dan bersifat basa.
Drs. Sri Purwanta,M.Pd

Hal : 11

b. Reaksi pengesteran
asam karboksilat bereaksi dengan alkohol membentuk ester yang disebut Esterifikasi
( Pengesteran )
9. Reaksi Reaksi Ester
Hidrolisis
Ester terhidrolisis dengan pengaruh asam dan membentuk alkohol dan asam karboksilat. Reaksi
ini merupakan kebalikan dari pengesteran
10. Reaksi Reaksi Haloalkana
Haloalkana dibuat melalui proses subtitusi, dapat dibuat bahan kimia lainnya melalui berbagai
reaksi khususbya subtitusi dan eliminasi
a. Subtitusi
Atom Halogen dari Haloalkana dapat diganti oleh gugus OH jika Haloalkana do reaksikan
dengan suatu larutan basa kuat, misalnya dengan NaOH.
b. Eliminasi Hx
Haloalkana dapat mengalami eliminasi Hx jika di panaskan bersama suatu alkoksida.
Tata nama Senyawa Turunan Alkana
Bagian depan ( alk ) menyatakan jumlah atom karbon dalam molekulnya
1 = Met
2 = Et
3 = Prop
4 = But
5 = Pent
Drs. Sri Purwanta,M.Pd

Hal : 12

6 = Heks
7 = Hept
8 = Okt
9 = Non
10 = Dek
Bagian tengah ( an, en, atau un ) menyatakan jenis ikatan karbon
an = Jenuh
en = Ikatan rangkap dua
un = Ikatan rangkap tiga
Bagian akhir menyatakan gugus fungsi
a = Hidrokarbon ( Tanpa gugus fungsi )
ol = Alkohol
al = Aldehida
om = Keton
oat = Asam Karboksilat
1. Tata nama Alkohol
a. Nama IUPAC
Nama Alkohol diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran a menjadi ol
b. Nama lazim
selain nama IUPAC, alkohol sederhana juga mempunyai nama lazim yaitu alkil alkohol

Drs. Sri Purwanta,M.Pd

Hal : 13

2. Tata nama Alkoksialkana ( Eter )


a. Nama IUPAC
Dalam hal ini eter di anggap sebagai turunan alkana dengan satu atom H alkana itu di ganti oleh
gugus alkohol ( OR ). Jika gugus alkilnya berbeda, maka alkil yang terkecil yang di anggap
sebagai gugus alkoksi, sedangkan gugus lainnya sebagai alkana ( sebagai induk ).
b. Nama lazim
Nama lazim Eter adalah alkil alkil eter, yaitu nama kedua gugus alkil diikuti kata eter. Eter kedua
gugus alkilnya sama dinamai dialkil eter. Urutan penulisan gugus alkilnya tidak harus berdasarkan
abjad
3. Tata namaAlkanal ( Aldehida )
a. Diturunkan dari nama alkana sesuai dengan mengganti akhiran a menjadi al
b. Nama lazim
Diturunkan dari asam karboksilat yang sesuai dengan mengganti akhiran at menjadi aldehida dan
membuang kata asam.
4. Tata nama Alkanon
a. Tata nama IUPAC
Diturunkan dari nama alkana dengan mengganti akhiran a menjadi on.
Penamaan alkanon bercabang adalah sebagai berikut :
1. Rantai induk adalah rantai terpanjang yang mengandung gugus fungsi CO
2. Penomoran di mulai dari salah satu ujung rantai induk, sehingga posisi gugus fungsi
mendapat nomor terkecil
3. Penulisan sama dengan Alkohol
b. Nama Lazim
Drs. Sri Purwanta,M.Pd

Hal : 14

Nama lazin keton adalah alkil alkil keton kedua gugus alkil disebut secara terpisah kemudian di
akhiri dengan kata keton
5. Tata nama Asam Alkanoat
a. Tata nama IUPAC
Diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran a menjadi oat, dan
memberi awalan asam
Tata nama asam alkanoat bercabang, pada dasarnya seperti tata nama aldehida
Sebagai berikut :
1. Rantai induk adalah rantai terpanjang yang mengandung gugus karboksil
2. penomoran dimulai dari atom c gugus fungsi ( atom c gugus karboksil )
3. penulisan nama sama seperti senyawa bergugus fungsi yang lain
Asam karboksilat yang mempunyai dua gugus disebut alkanodioat, sedangkan yang
mempunyai tiga gugus disebut asam alkanatriot dan seterusnya.
b. Nama lazim
Nama Lazim beberapa asam karboksilat
No
1

Rumus Bangun
HcooH

Nama IUPAC
Asam Metanoat

Nama Lazim
Asam Format

CH3CooH

Asam Etanoat

Asam Asetat

CH3CH2CooH

Asam propanoat

Asam Propinoat

CH3(CH2)2CooH

Asam Butanoat

Asam Butirat

CH3(CH2)3CooH

Asam Pentanoat

Asam Valerat

CH3(CH2)3CooH

Asam Dodekanoat

Asam Laurat

Drs. Sri Purwanta,M.Pd

Hal : 15

CH3(CH2)14CooH

Asam Heksadekanoat

Asam Palmitat

CH3((CH2)16CooH

Asam Oktadekanoat

Asam Stearat

HooCCooH

Asam Etanadioat

Asam Oksalat

6. Tata nama Alkil Alkanoat ( Ester )


Yang disebut Alkil pada nama itu adalah gugus karbon yang terikat pada atom O ( gugus R ),
sedangkan alkanoat adalah gugus R Coo . Atom C gugus fungsi masuk kedalam bagian
alkanoat
7. Tata nama Haloalkana
Haloalkana adalah senyawa turunan alkana dengan satu atau lebih atoh H digantikan dengan
atom hidrogen, aturan penamaan haloalkana sebagai berikut :
- rantai induk adalah rantai terpanjang yang mengandung atom halogen
- penomoran dimulai dari salah satu ujung, sehingga atom halogen mendapat nomor
terkecil
- Nama Halogen ditulis sebagai awalan dengan sebutan bromo, kloro, fluoro dan iodo
- Jika terdapat lebih dari sejenis halogen maka prioritas penomoran di dasarkan pada kereaktifan
halogen
- jika terdapat dua atau lebih atom halogen sejenis dinyatakan dengan awalan di, tri, dan
seterusnya
- jika terdapat rantai samping ( cabang alkil ), maka halogen didahulukan
BENZENA DAN TURUNANNYA
1. Struktur Kekule
Rumus molekul benzena ( C6 H6 ) memperlihatkan ketidakjenuhan
Drs. Sri Purwanta,M.Pd

Hal : 16

Untuk mejelaskan sifat-sifat benzena, maka pada tahun 1865 kekule mengajukan struktur
lingkar enam dengan tiga ikatan rangkap yang berkonjugasi dan selalu berpinda-pindah
2. Ikatan Sigma dan ikatan PHI
Menurut teori ikatan Val, Orbital molekul terbentuk dari penumpang tindihan orbital-orbital
atom. Penumpang tindihan orbital-orbital atom dapat terjadi menurut dua cara
yaitu :
1. Penumpang tindihan ujung dengan ujung, ikatan kovalen yang terbentuk dengan penumpang
tindihan jenis ini disebut ikatan sigma]
2. Penumpang tindihan sisi dengan sisi, ikatan kovalen yang terbentuk dengan tipe ini disebut
ikatan PHI
Ikatan pertama yang terjadi antara dua atom selalu berupa ikatan sigma, sedangkan ikatan kedua
dan ketiga adalah ikatan PHI. Jadi,
Ikatan kovalen tunggal adalah ikatan sigma
Ikatan rangkap terdiri dari satu ikatan sigma dan satu ikatan PHI
Ikatan rangkap tiga terdiri dari satu ikatan sigma dan dua ikatan PHI
Hibridasi pada atom karbon
Dalam pembentukan senyawa, atom karbon dapat mengalami tiga macam hibridasi, yaitu 3p3,
3p2 dan sp
Setiap ikatan sigma memerlukan 1 orbital hibrida
Jika karbon membentuk 4 ikatan sigma, maka tipe hibridasinya adalah 3p3
Jika karbon membentuk 3 ikatan sigma, maka tipe hibridasinya adalah 3p2
Jika karbon membentuk 2 ikatan sigma, maka tipe hibridasinya adalah 3p
Sifat Sifat Benzena
Drs. Sri Purwanta,M.Pd

Hal : 17

1. Subtitusi pertama
a. Halogenesi Benzena bereaksi langsung dengan halogen dengan katalisator besi ( III ) halida
b. Nitrasi Benzena bereaksi dengan asam nitrat pekat dengan katalisator asam sulfat pekat
membentuk nitrobenzena
c. Sulfonasi Terjadi apabila benzena di panaskan dengan asam sulfat pekat
d. Alkilasi Alkilbenzena dapat terbentuk jika benzena direaksikan dengan alkil halida dengan
katalisator aluminium kloroda ( AlCl3 )
2. Subtitusi kedua
Pengaruh subtituen pertama terhadap subtitusi kedua
Pengaruh Orta para Pengaruh Meta
- NH2 - NHR, NR2 O

- CR
- OH - CO2R
- OR - SO3H
O - CHO

- NHCR - CO2H
- C6H6 ( Aril ) - CN
- R ( Alkil ) - NO2
- X : ( Mendeaktifkan ) - NR3+
Drs. Sri Purwanta,M.Pd

Hal : 18

Kegunaan dan dampak dari benzena dan beberapa turunannya


1. Benzena Sebagai pelarut berbagai jenis zat, bahan dasar membuat stirena dan nilon 66
2. Fenoln Sebagai antiseptik
3. Asam Salisilat Sebagai obat dengan nama spirin ataui asetosal
4. Asam Benzoat Sebagai pengawet pada berbagai makanan olahan
5. Anilina Bahan dasar membuat zat zat diaso.
POLIMER
Berbagai barang yang dibuat dari bahan plastik disebut polimer. Polimer yang lazim adalah
polietilena, polistirena dan polivinilklorida ( PVC ). Polimer terdiri dari molekul molekul besar
disebut makromolekul. Unit pembangun polimer yang berasal dari molekul sederhana disebut
monomer. Reaksi pembentukan polimer dari monomernya disebut polimerasasi
1. Polimerasasi Adisi
Terjadi pada monomer yang mempunyai ikatan rangkap. Polimerasasi adisi adalah perkaitan
langsung antarmonomer berdasarkan reaksi adisi ( Dapat berlangsung dengan bantuan
katalisator )
2. Polimerasasi Kondensasi
Monomer monomernya saling berkaitan dengan melepas molekul kecil, seperti H@) dan
CH3OH. Polimerasasi ini terjadi pada monomer yang mempunyai gugus fungsi pada kedua
ujungnya.
Penggolongan Polimer
1. Berdasarkan asalnya
Polimer alam yaitu polimer yang terdapat di alam
Polimer sintetis yaitu polimer yang dibuat di pabrik dan tidak terdapat di alam
Drs. Sri Purwanta,M.Pd

Hal : 19

Beberapa contoh polimer alam


Polimer
Protein

Monomer
Asam Amino

Polimerasasi
Kondensasi

Sumber terdapatnya
Wol / Sutera

Amilum

Glukosa

Kondensasi

Beras, Gandum, Lainnya

Selulosa

Glukosa

Kondensasi

Kayu ( Tumbuh tumbuhan

Asam Nukleat

Nukleotida

Kondensasi

DNA, RNA

Karet Alam

Isoprena

Adisi

Getah pohon karet

Beberapa contoh Polimer


Polimer
Polietilena

Monomer
Etena

Polimerasasi
Adisi

Sumber terdapatnya
Plastik

PVC

Vinilklorida

Adisi

Pelapis lantai, pipa

Polipropilena

Propena

Adisi

Tali plastik, botol plastik

Teflon

Tetrafluoroetilena

Adisi

Panci anti lengket

2. Berdasarkan jenis polimernya


Homopolimer terbentuk dari satu jenis monomer
Contohnya : Polietilena, Polipropilena, Teflon
Kopolimer terbentuk dari dua jenis atau lebih monomer
Contohnya : Nilon 66 dan Dakran
3. Berdasarkan sifatnya terhadap panas
Polimer termoplas adalah polimer yang melunak jika dipanaskan dan dapat dibentuk ulang..
contohnya : PVC, Polietilena

Drs. Sri Purwanta,M.Pd

Hal : 20

Polimer termoseting adalah polimer yang tidak melunak jika dipanaskan dan tidak dapat
dibentuk ulang. Contohya : Bakelit ( Plastik yang di gunakan untuk listrik )
Perbedaan antara polimer termoplas dan termoseting terletak pada strukturnya. Polimer
termoplas terdiri atas molekul molekul rantai lurus, sedangkan polimer termoseting terdiri atas
ikatan silang antar rantai sehingga terbentuk bahan yang keras dan lebih kaku.
Berbagai Macam Polimer
1. Karet Alam
a. Karet alam adalah polimer dari isoprena. Getah pohon karet disebut lateks. Karet
dikoagulasikan dari lateks dengan menggunakan asam format.
b. Vulkanisasi
Karet dapat dipanaskan jika dimasak dengan belerang. Pengerasan terjadi karena terbentuk
ikatan saling disulfida antar rantai. Proses ini disebut Vulkanisasi.
2. Karet Sintetis
a. Polibutadiena
Mirip dengan karet alam namun tidak kuat dan tidak tahan terhadap bensin atau minyak
b. Polikloroprena ( Neoprena )
Mempunyai daya tahan terhadap minyak dan bensin yang paling baik dibandingkan
elastomer lainnya. Digunakan untuk membuat selang oli
c. SBR
SBR adalah kopolimer dari stirena ( 25% ) dan butadiena ( 75% ).
Merupakan karet sintetis yang paling banyak digunakan dan diproduksi.
Penggunaan SBR adalah untuk ban kendaraan bermotor.
4. Polipropilena
Drs. Sri Purwanta,M.Pd

Hal : 21

Untuk membuat kalung, tali, botol dan sebagainya


5. Teflon
Banyak yang dipakai sebagai gasket, pelapis tangki dipabrik kimia dan pelapis panci anti
lengket.
6. PVC
Untuk membuat pipa, pelapis lantai, selang dan sebagainya
7. Polistirena
Untuk membuat gelas minuman ringan, isolasi, bahan untuk pengepakan dan kemasan
makanan
8. Akrilat
Dikenal dengan nama flexiglass, digunakan untuk membuat baju WOL , kaos kaki, karpet
dan lain lain
9. Bakelit
Digunakan untuk peralatan listrik
10. Nilon
Membuat tali, jala, parasut
11. Terilen
Digunakan sebagai tekstil
12. Resin urea formaldehida dan melamin formaldehida
Digunakan untuk perkakas makanan misalnya mangkuk dan piring.
Penanganan Limbah Plastik

Drs. Sri Purwanta,M.Pd

Hal : 22

1. Daur ulang
2. Incinerasi
3. Plastic Biodegradabel
KARBOHIDRAT
1. Susunan dan penggolongan karbohidrat
a. Susunan terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen. Karbohidrat mempunyai rumus umum Cn
( H2O )m. rumus molekul glukosa misalnya dapat dinyatakan sebagai C6 ( H2O )6. nama
lain karbohidrat adalah sakarida. Berdasarkan gugus fungsinya karbohidrat merupakan suatu
poklihidroksialdehida
b. penggolongan karbohidrat
karbohidrat biasanya digolongkan menjadi monosakarida, disakarida dan polisakarida
2. Monosakarida
Dapat berupa aldesa dan ketosa
a. Konfigurasi monosakarida
1. Struktur terbuka ( Alifatis )
2. Struktur melingkar
b. Sifat Sifat Monosakarida
1. Kelarutan dalam air
2. Mutarotasi
3. Oksidasi
4. Reduksi

Drs. Sri Purwanta,M.Pd

Hal : 23

c. Beberapa Monosakarida
1. Glukosa
2. Fruktosa
3. Ribosa dan 2 Deoksiribosa
3. Disakarida
Terbentuk dari dua molekul monosakarida. Ikatan menghubungkan unit unit monosakarida
dalam disakarida juga dalam polisakarida disebut ikatan Glikosida.
a. Sukrosa
Sukrosa adalah gula pasir biasa. Terbentuk dari satu molekul glukosa dan satu molekul
fruktosa. Ikatannya melibatkan gugus hemiasetal glukosa dan gugus hemiketal fruktosa
b. Maltosa
Terdiri atas dua molekul glukosa. Digunakan dalam makanan bayi. Maltosa tergolong gula
pereduksi
c. Laktosa
terdiri dari satu molekul glukosa dengan satu molekul galaktosa. Secara komersial laktosa
doperoleh sebagai hasil samping pabrik keju.
4. Polisakarida
a. Amilum
Amilum atau pati adalah polisakarida yang terapat dalam tumbuhan. Amilum dapat
dipisahkan menjadi dua bagian yaitu amilosa dan amilopektin. Amilosa merupakan polimer
rantai kurus yang terdiri dari 1000 atau lebih molekul glukosa, sedangkan amilopektrin
merupakan polimer bercabang.
b. Glikogen
Drs. Sri Purwanta,M.Pd

Hal : 24

Molekul glikogen menyerupai amilopektrin tetapi lebih bercabang. Percabangan terjadi


antara 6 12 unit glukosa. 1 molekul glikogen terdiri dari 1700 hingga 600.000 molekul
glukosa
c. Selulosa
Selulosa merupakan polimer rantai lurus dari B D glukosa dengan ikatan B (1, 4 ).
Panjang rantai berkisar dari 200 26.000 unit glukosa dapat tersusun rapat dan melintir
seperti serat dalam benang.
5. Reaksi pengenalan karbohidrat
1. Uji umum untuk karbohidrat adalah uji molisch
2. Gula pereduksi, yaitu monosakarida dan disakarida dapat di tunjukkan dengan pereaksi fehling
atau benedict.
3. Amilum memberi warna biru ungu dalam larutan iodin

Metode pendekatan:
o Penyampaian informasi
o Diskusi
o Penugasan
Alokasi Waktu
o 40 Jam pelajaran
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka

Terstruktur

Mandiri

Memahami senyawa
organik dan reaksinya,
benzena dan
turunannya dan
makromolekul

Latihan menentukan
terjadinya isomer dan
memberikan nama
senyawa yang
terbentuk.
Mendiskusikan
pengertian ortho, meta,
dan para
Menentukan rumus
struktur asam amino
essensial dan gugus
peptida pada protein

Siswa dapat Mendeskripsikan struktur, cara


penulisan, tata nama,
sifat, kegunaan, dan
identifikasi senyawa
karbon (halo alkana,
alkanol, alkoksi alkana,
alkanal, alkanon, asam
alkanoat, dan alkil
alkanoat)
Siswa dapat Mendeskripsikan struktur, cara

Drs. Sri Purwanta,M.Pd

Hal : 25

Tatap Muka

Terstruktur
melalui diskusi kelas
Mendeskripsikan
struktur, tatanama,
penggolongan, sifat,
dan kegunaan lemak
melalui diskusi

Mandiri
penulisan, tata nama,
sifat, dan kegunaan
benzena dan turunannya
Siswa dapat
Mendeskripsikan struktur,
tata nama, penggolongan,
sifat dan kegunaan
makromolekul (polimer,
karbohidrat, dan protein)
Siswa dapat
Mendeskripsikan struktur,
tata nama, penggolongan,
sifat, dan kegunaan lemak

Skenario Pembelajaran
Pertemuan Pertama:
Kegiatan awal (15 menit)
o
Salam pembuka
o
Memeriksa kehadiran siswa
o
Menyapaikan program semester
o
Apersepsi / motivasi (ada pada LKS)
Kegiatan Inti (70 menit)
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
o
Melakukan percobaan identifikasi untuk mengidentifikasi gugus fungsi.(nilai yang
ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai
prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
o
Membedakan gugus fungsi dan memberi nama senyawa karbon melalui diskusi.(nilai
yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai
prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
Elaborasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
o
Latihan memberi nama dari berbagai jenis senyawa.(nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja
keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab,
Peduli lingkungan.);
o
Membahas jenis-jenis isomer senyawa karbon melalui diskusi.(nilai yang ditanamkan:
Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung
Jawab, Peduli lingkungan.);
o
Latihan menentukan terjadinya isomer dan memberikan nama senyawa yang terbentuk.
(nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif,
Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);

Drs. Sri Purwanta,M.Pd

Hal : 26

Menganalisis data titik didih dan titik leleh senyawa karbon untuk menjelaskan sifat-sifat
fisik melalui diskusi.(nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu,
Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
Mengkaji reaksi senyawa karbon dalam diskusi kelas(nilai yang ditanamkan: Jujur,
Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung
Jawab, Peduli lingkungan.);
Mencari informasi dari literatur dan media farmasi tentang kegunaan senyawa karbon
secara individu. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu,
Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
Menentukan struktur dan nama senyawa benzena dan turunannya melalui diskusi.(nilai
yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai
prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
Membahas reaksi substitusi atom H pada cincin benzena.(nilai yang ditanamkan: Jujur,
Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung
Jawab, Peduli lingkungan.);
Mendiskusikan pengertian ortho, meta dan para.(nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja
keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab,
Peduli lingkungan.);
Mendeskripsikan sifat fisik dan sifat kimia benzena dan turunannya melalui diskusi.(nilai
yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai
prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
Melalui diskusi kelas mendeskripsikan kegunaan dan bahaya senyawa benzena dan
turunannya dalam kehidupan sehari-hari. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras,
Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli
lingkungan.);
Mengamati dan menganalisis untuk mengidentifikasi jenis dan sifat polimer sisntetik dan
polimer alam dalam kerja kelompok (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi,
Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
Menentukan reaksi polimer berdasarkan asal dan jenis monomer pembentuknya
(kopolimer dan homopolimer, polimer adisi dan polimer kondensasi) melalui diskusi.
(Sebagai penerapan dari teori yang dipelajari bagi daerah yang terdapat industri
penghasil polimer seperti karet sintetis, serat sintetis dan sebagainya agar memanfaatkan
industri tersebut sebagai sumber bahan belajar) (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja
keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab,
Peduli lingkungan.);
Menentukan golongan monosakharida menjadi aldosa dan ketosa dalam diskusi kelas
(nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif,
Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
Menjelaskan reaksi hidrolisis disakharida dan polisakharida dengan bantuan enzim dalam
diskusi.(nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu,
Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
Merancang dan melakukan percobaan untuk mengidentifikasi karbohidrat dengan berbagai
reagen dalam kerja kelompok (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa
ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);

Drs. Sri Purwanta,M.Pd

Hal : 27

Menentukan rumus struktur asam amino essensial dan gugus peptida pada protein melalui
diskusi kelas (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu,
Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
o
Mendeskripsikan struktur, tata nama, penggolongan, sifat, dan kegunaan lemak melalui
diskusi.(nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu,
Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
o

Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
o
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan: Jujur,
Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi.);
o
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Menghargai
prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan)
Kegiatan Akhir (5 menit)
o
Menyimpulkan materi. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin
tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
o
Memberi tugas untuk pertemuan berikutnya (Mempelajari LKS 1.3) (nilai yang
ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai
prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
Alat / Bahan / Sumber Belajar
:
o
Buku Kimia; LKS, multimedia.
Penilaian:
o
PPK
Tagihan KIM-3101MP (Lihat kartu Soal)
Prambanan,

Januari 2012

Mengetahui
Kepala Sekolah

Guru Mata Pelajaran

Drs. Suwito
NIP. 19600828 198803 1 003

Drs. Sri Purwanta, M.Pd


NIP. 19630617 198501 1 003

Drs. Sri Purwanta,M.Pd

Hal : 28

Anda mungkin juga menyukai