SINDROMA METABOLIK
KELOMPOK A-11
KETUA
SEKRETARIS:
ANGGOTA
:
INDAH NUR PERMATA
(1102011125)
AISYAH KHALDA
(1102011016)
:
ANISA RAHMAYATI
(1102010025)
ANNISHA KARTIKA
(1102010029)
ANNISA EKA NOVA
(1102011032)
ANNISA RIZKI UTAMI
(1102011037)
ARIEF RACHMAN
(1102011044)
ATHAYA MARWAH VEDITA
(1102011049)
GALUH ANINDYA
(1102011111)
dokter keluarga karena mendapat informasi dari internet bahwa gemuk dapat
mengakibatkan gangguan kesehatan.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg. Satatus
antropometri didapatkan berat badan 95kg, tinggi badan 175cm, dan indeks massa
tubuh (IMT) 31 kg/m2., lingkar perut 112 cm. Tidak didapatkan kelainan pada
jantung, paru ataupun abdomen. Dokter menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan
laboratorium karena menduga bahwa pasien tersebut sudah menderita sindroma
metabolik.
Saat kunjungan kedua, Tn. A sudah membawa hasil laboratorium yang
memperlihatkan kadar glukosa darah puasa 116 mg/dl, 2 jam setelah makan 165
mg/dl, kolestrol total 226 mg/dl, kolestrol LDL 138 MG/DL, kolestrol HDL 36
mg/dl, trigliserida 180 mg/dl dan asam urat 7,8 mg/dl.
Melihat kondisi tersebut, maka dokter memberikan edukasi tentang
perencanaan makan dan jenis olahraga yang sesuai.
SASARAN BELAJAR
1. Memberikan Edukasi kepada pasien tentang sindroma metabolic
1.1 Menjelaskan tentang definisi dan etiologi sindroma metabolic
1.2 Menjelaskan tentang patofisiologi sindroma metabolic
1.3 Menjelaskan tentang bahaya yang terjadi akibat sindroma metabolic
1.4 Menjelaskan tentang penatalaksanaan holistic sindroma metabolic
1. Obesitas sentral
Studi menunjukkan bahwa obesitas sentral digambarkan oleh ukuran
lingkar perut , lingkar perut menggambarkan baik jaringan adiposa
subkutan dan visceral. Semakin besar lingkar badan semakin banyak juga
jaringan adiposa visceralnya, lemak visceral berhubungan dengan resiko
kardiovaskular dan komplikasi metabolik. Resiko kardiovaskular pada
obesitas meningkat namun ada keterlibatan variasi faktor genetik misalnya
seseorang dengan obesitas dapat tidak berkembang mnjadi resistensi
insulin dan sebaliknya resistensi insulin dapat terjadi pada seseorang tanpa
obesitas.
Namun hal ini masih menjadi perdebatan karena jaringan adiposa
merupakan sebuah organ endokrin yang aktif mensekresi berbagai faktor
pro dan anti inflamasi seperti leptin, adiponektin, TNF , IL- 6 dan
resistin. Pada keadaan DM tipe 2 ada penurunan konsentrasi adiponektin,
senyawa ini mempunyai efek antiaterogenik.
2. Resistensi Insulin
Resistensi insulin merupakan menyebab utama dan yang mendasari
sindrom metabolik, tetapi sejauh ini belo disepakati pengukuran yang ideal
dan yang disepakati untuk resistensi insulin. Pada pemeriksaan glukosa
plasma puasa tidak ideal karena gangguan toleransi glukosa hanya terjadi
pada 10% kasus sindroma metabolik.pengukuran HOMA (Homeostatis
Untuk pasien dengan IMT 27 29,9 kg/m2 yang disertai ko-morbid, dan
IMT > 30 kg/m2 mungkin memerlukan tambahan obat. Obat yang
dianjurkan adalah yang menekan nafsu makan dan menghambat absorpsi
nutrient. Sibutramin dan orlistat bisa diberikan sebagai obat tunggal.
Sedang
Mahasiswa
Pegawai industri
ringan
Ibu rumah tangga
Berat
Pelaut
Buruh
Penari
Atlit
Sedang
30
35
40
Berat
35
40
40-50
Bahan Makanan
URT
Gram
Babat
Cumi-cumi
Daging asap
Daging ayam tanpa kulit
Daging kerbau
Dendeng daging sapi
Dideh sapi
Gabus Kering
Ikan asin kering
Ikan kakap
Ikan kembung
Ikan lele
Ikan Mas
Ikan Mujair
Ikan Peda
Ikan Pindang
Ikan segar
Kepiting
Kerang
Lemuru
Putih Telur ayam
Rebon kering
Rebon segar
Selar kering
Sepat kering
Teri kering
Teri nasi
Udang segar
Keterangan:
Na+ = Natrium 200-400 mg
Ko+ = Tinggi Kolesterol
Pr+ = Tinggi Purin
Lemak Sedang
1 ptg sdg
1 ekor kcl
1 lembar
1 ptg sdg
1 ptg sdg
1 ptg sdg
1 ptg sdg
1 ptg sdg
1/3 ekor bsr
1/3 ekor sdg
1/3 ekor sdg
ekor sdg
1/3 ekor sdg
1/3 ekor kcl
1 ekor kcl
ekor sdg
1 ptg sdg
1/3 gls
gls
1 ptg
2 btr
2 sdm
2 sdm
1 ekor
1 ptg sdg
1 sdm
1/3 gls
5 ekor sdg
40 Ko+ Pr+
45
20
40
35
15
35
10
15 Na+
35
30
40
45
30
35
35
40
50
90 Na+ Pr+
35
65
10
45
20
20
15
20
35 KO+
10 bj sdg
1 ptg sdg
1 ptg sdg
1 ptg sdg
1 ptg sdg
1 ptg bsr
1 bh sdg
1 ptg sdg
1 ptg sdg
1 ptg bsr
1 btr
1 btr
170
35
40
40
35 Ko+
45 Ko+Pr+
30 Pr+
35 Ko+ Pr+
35 Ko+ Pr+
60 Ko+ Pr+
55 Ko+
50 Ko+
Telur penyu
Telur puyuh
Usus Sapi
Keterngan:
Ko+ = Tinggi Protein
Pr+ = Tinggi Purin
2 btr
5 btr
1 ptg bsr
60
55
50 Ko+ Pr+
2. Tinggi Lemak
Satu satuan penukar mengandung: 7 g Protein, 13 g Lemak, 150 kKalori
Bahan Makanan
Bebek
Belut
Corned Beef
Daging ayam dengan kulit
Daging babi
Ham
Sardencis
Sosis
Kuning telur ayam
Telur bebek
Telur Ikan
Keterangan:
Na+ = Natrium 200-400 mg
Na++ = Natrium >400 mg
URT
1 ptg sdg
3 ekor kcl
3 sdm
1 ptg sdg
1 ptg sdg
1 ptg kcl
ptg sdg
ptg
4 btr
1 btr
1 ptg sdg
Gram
45 Pr50 45 Na+
55 Ko+
50 Ko+
40 Na++, Ko+, Pr+
35 Pr +
50 Na++
45 Ko+
55 Ko+
40 -
2 sdm
2 sdm
2 sdm
1 sdm
2 sdm
2 sdm
2 sdm
1 sdm
1 lembar
2 ptg kcl
gls
1 bj bsr
2 ptg sdg
2 sdm
20 S++
25 S+
20 S+
15 Tj+
15 S+, Tj+
15 S+, Tj+
20
15 Tj+
20
40 S++
55
110
50 S+
25
Susu 1
gelas
Atau
penukarny
a
-
6
Contoh Menu
- ..........
- ..........
- ..........
- ..........
Selingan
...............
.. P buah
......
......
..........
Siang
...............
...............
...............
...............
...............
.. P karbohidrat
.. P hewani
.. P nabati
.. P sayuran
.. P buah
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
..........
..........
..........
..........
..........
Selingan
...............
.. 1P buah
......
......
..........
Malam
...............
...............
...............
...............
...............
.. P karbohidrat
.. P hewani
.. P nabati
.. P sayuran
.. P buah
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
..........
..........
..........
..........
..........
1
Waktu
Pagi
4. Pada tabel
Kolom 2: jenis bahan makanan
Kolom 3: jumlah penukar
Kolom 4 : berat bahan makanan dalam garam
Kolom 5 : banyaknya bahan makanan dalam ukuran rumah tangga (URT)
5. Menu dirulis pada kolom 6
Menu sebaiknya:
a. Dalam satu hidangan satu saja yang berkuah
b. Dalam satu hidangan tidak lebih dari satu macam lauk yang digoreng atau
dengan santan sehingga penggunaan minyak tidak berlebihan, lauk selebihnya
dimasak dengan sedikit minyak seperti sup, tumis, kukus, panggang, bakar, dll
c. Sebaiknya penggunaan bahan makanan bervariasi sesuai dengan bahan
makanan penukar
6. Makanan keluarga
Menu makanan disesuaikan dengan kesukaan keluarga. Jumlah makanan yang
dimasak tentunya sesuai dengan banyaknya anggota keluarga yang kebutuhan
kalorinya berbeda-beda. Untuk memudahkan perkiraan kebutuhan gizi setiap
anggota keluarga sebaiknya potongan bahan makanan dibuat sesuai besar porsi
makanan penukar.
3. Memberikan Edukasi tentang olahraga pada pasien sindroma metabolic
3.1 Menjelaskan manfat olahraga pada pasien sindroma metabolic
(berdasarkan biokimia dan fisiologi tubuh manusia)
Dengan berolahraga terjadi peningkatan kontraktilitas miokard,
peningkatan curah jantung, peningkatan denyut jantung, tekanan darah
dan respon perifer termasuk vasokonstriksi umum pada otot-otot dalam
keadaan istirahat, ginjal, hati, limpa dan daerah splanknikus ke otot-otot
kerja dan juga ada peningkatan tekanan darah sistolik akibat curah jantung
yang meningkat. Hal tersebut akan memperlancar sirkulasi darah dan
oksigen ke seluruh tubuh sehingga akan mencegah iskemia jaringan.
Selama olahraga, simpanan lemak tubuh akan dipecah menjadi energi
sehingga mampu menurunkan berat badan.
Olahraga teratur akan memperlancar sirkulasi darah. Darah membawa
oksigen, zat makanan dan za-zat penting lainnya ke seluruh tubuh. Darah
juga yang membawa produk sisa metabolisme ke ginjal, paru-paru, dan
kulit untuk dikeluarkan dari tubuh. Sehingga semakin lancar darah
mengalir, semakin baik perfusi jaringan.
Meningkatkan pembuluh darah kolateral. Kondisi ini sangat bermanfaat
besar untuk pasien dengan penyakit jantung koroner.
Lancarnya peredaran darah dapat mengurangi aterosklerosis sebab dengan
arus darah yang lancar ke seluruh tubuh mencegah terjadi gumpalan dan
endapan-endapan lemak dalam pembuluh darah, ditambah antioksidan
dalam darah akan menetralkan radikal bebas di pembuluh darah.
Memperbesar kapasitas darah dalam membawa oksigen sehingga lebih
banyak darah yang dapat mencapai seluruh bagian tubuh manusia.
3.2 Menjelaskan jenis dan pengaturan olahraga yang sesuai pada pasien
sindroma metabolic
Latihan jasmani yang teratur akan memberi berbagai manfaat, diantaranya :
Memberikan lebih banyak tenaga
Memperkuat otot dan jantung
Meningkatkan kelenturan, kemampuan bernafas dan sirkulasi darah
Membantu mengatur berat badan, memperbaiki tekanan darah dan profil
lipid darah
Mengurangi stres dan memperlambat proses penuaan
Melawan dampak-dampak negatif dari kekurangan aktifitas
Prinsip latihan jasmani bagi pasien DM meliputi :
Frekuensi : sebaiknya 3-5 kali tiap minggu
Intensitas : ringan dan sedang (60-70% Maximum Heart Rate)
Durasi : 30-60 menit
Jenis : latihan jasmani yang meningkatkan kemampuan kardiorespirasi
seperti jalan, jogging, renang dan bersepeda.
Pemanasan (Warm up)
Tujuannya untuk menaikkan suhu tubuh, meningkatkan denyut nadi
hingga mendekati intensitas latihan serta menghindari cedera akibat latihan.
Gerakan ini dilakukan selama 5-10 menit.
Latihan Inti (conditioning)
Artinya:
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat
di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; Karena
Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. (QS. AlBaqarah[2]: 168).
Dari dua ayat di atas maka jelaslah bahwa makanan yang dimakan oleh
seorang Muslm hendaknya memenuhi 2 syarat, yaitu:
a. Halal, artinya diperbolehkan untk dimakan dan tidak dilarang oleh
hukum syara
b. Baik, artinya makanan itu bergizi dan bermanfaat untuk kesehatan
Dengan demikian halal itu ditinjau dari Islam sedangkan baik
ditinjau dari ilmu kesehatan.
Dalam Islam, halalnya suatu makanan harus meliputi tiga hal, yaitu:
a. Halal karena dzatnya. Artinya, enda itu memang tidak dilarang oleh
hukum syara, seperti nasi, susu, telor, dan lain-lain.
b. Halal cara mendapatkannya. Artinya sesuatu yang halal itu harus
diperoleh dengan cara yang halal pula. Sesuatu yang halal tetapi cara
medapatkannya tidak sesuatu dengan hukum syara maka menjadi
haramlah ia. Sebagaimana, mencuri, menipu, dan lain-lain.
c. Halal karena proses/cara pengolahannya. Artinya selain sesuatu yang
halal itu harus diperoleh dengan cara yang halal pula. Cara atau proses
pengolahannya juga harus benar. Hewan, seperti kambing, ayam, sapi,
jika disembelih dengan cara yang tidak sesuai dengan hukum Islam
maka dagingnya menjadi haram.
Ketentuan-ketentuan makanan yang halal dan yang haram telah
dijelaskan oleh Rasulullah melalui sabdanya, yang artinya:
Rasulullah SAW ditanya tentang minyak sanin, keju dan kulit binatang yang
dipergunakan untuk perhiasan atau tempat duduk. Rasulullah SAW
bersabda:Apa yang dihalalkan oleh Allah dalam Kitab-Nya adalah halal dan
apa yang diharamkan Allah di dalam Kitab-Nya adalah haram, dan apa
yang didiamkan (tidak diterangkan), maka barang itu termasuk yang
dimaafkan.(HR. Ibnu Majah dan Turmudzi).
Selanjutnya, Allah Swt berfirman:
Artinya:
(yaitu) orang-orang yang mengikut rasul, nabi yang ummi yang
(namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di
sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan
melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan
bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala
yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggubelenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman
kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang
terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka Itulah orangorang yang beruntung. (QS. Al-Araf [7]: 157)
Artinya:
Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging
hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul,
yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang
sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih
untuk berhala. (QS. Al-Maidah [5]: 3)
Artinya:
Katakanlah: Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan
kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya,
kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging
babi, karena sesungguhnya semua itu kotor atau binatang yang disembelih
atas nama selain Allah. Barang siapa yang dalam keadaan terpaksa sedang
dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka
sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. AlAnam [6]: 145)
Dari dua ayat diatas, terdapat beberapa jenis barang yang terang-terang
diharamkan, yaitu: Bangkai (kecuali bangkai ikan dan belalang), darah
(kecuali hati dan limpa), daging hewan yang disembelih ata nama selain
Allah Swt), binatang yang mati tercekik, terpukul, terjatuh, karena ditanduk
binatang lain, diterkam oleh binatang buas, dan yang disembelih untuk
berhala.
2. Semua makanan yang keji, yaitu yang kotor, menjijikan.
Firman Allah:
Artinya:
(yaitu) orang-orang yang mengikut rasul, nabi yang ummi yang (namanya)
mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka,
yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari
mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang
baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang
dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada
mereka[574]. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya,
menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya
(Al Quran), mereka Itulah orang-orang yang beruntung. (QS. Al-Araf [7]:
157)
3. Semua jenis makanan yang dapat mendatangkan mudharat terhadap jiwa, raga,
akal, moral dan aqidah.
Firman Allah:
Artinya:
Katakanlah: Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik
yang nampak atau pun yang tersembunyi (akibatnya), dan perbuatan dosa,
melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar. (QS. Al-Araf [7]: 33).
4. Bagian berupa daging. Tulang atau apa saja yang dipotong dari binatang yang
masih hidup.
Sabda Nabi Saw, artinya:
Daging yang dipotong dari binatang yang masih hidup, maka yang
terpotong itu termasuk bangkai. (HR. Ahmad)
5. Makanan yang didapat dengan cara yang tidak halal seperti makanan hasil
curian, rampasan, korupsi, riba dan cara-cara lain yang dilarang agama.
4.2 Menjelaskan tentang jenis, pengaturan dan cara makan yang baik sesuai
ajaran islam
1. Larangan Menggunakan Piring/Gelas Dari Emas Dan Perak
Islam melarang keras penggunaan piring atau gelas dari emas dan perak untuk
makan dan minum. Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda :
Artinya : "Dan janganlah kalian minum dari gelas emas atau perak, dan jangan
(pula) makan menggunakannya. bahwa itu (piring/gelas dari emas dan perak)
untuk mereka (non-muslim) didunia dan untuk kita diakherat." (HR Bukhori,
Muslim, Ahmad, At-tirmidzi, An-Nasai, Abu Daud dan Ibnu Majah)
2. Larangan Makan dan Minum Dengan Posisi Bersandar
Diriwayatkan dari Abu Juhaifah berkata :
: -
-
Artinya : "Aku pernah bersama Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- ketika
beliau berkata kepada seseorang yang bersamanya juga : Aku tidak makan dalam
posisi bersandar." (HR Bukhori, Ahmad, At-tirmidzi, Abu Daud dan Ibnu Majah).
Ibnu Hajar menjelaskan maksud bersandar dalam hadist diatas : Macam-macam
maksud bersandar seperti dalam hadist diatas diantaranya adalah bersandar
ditangan dengan posisi badan miring. juga duduk dengan bersandarkan tangan
kiri.
3. Mendahulukan Makan Dari Pada Sholat Ketika Makanan Telah Siap
Ketika hidangan makanan telah siap dan iqomah sholat telah dikumandangkan,
maka dahulukan makan dari pada sholatnya sesuai dengan sabda Rosulullah
-sholallahu 'alaihi wasallam- :
Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda :
Artinya : "Jika telah siap hidangan makan malam untuk kalian dan (juga) telah
dikumandangkan iqomah sholat, maka mulailah dengan makan malam dan jangan
terburu-buru sampai selesai (dari makan malam)." (HR Bukhori, Muslim, Ahmad,
At-thirmidzi, Abu Daud, Ad-Darimi dan An-Nasai)
4. Membaca Basmalah Sebelum Makan Dan Minum, Hamdalah Setelahnya
Termasuk dari adab makan dan minum adalah membaca basmalah sebelum makan
dan minum, dan membaca hamdalah setelahnya. diriwayatkan dari Umar bin Abi
Salamah berkata :
- -
: - Artinya : "Ketika aku masih kecil dalam didikan Rosulullah -sholallahu 'alaihi
wasallam-. dan tanganku mengambil makanan dari segala sisi piring. maka
berkata kepadaku Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- : wahai anak. bacalah
basmalah, dan makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah apa yang dekat
darimu." (HR Bukhori, Muslim, Ahmad, Abu Daud dan Ibnu Majah).
Dan membaca hamdalah setelah makan atau minum, sesuai dengan sabda
Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- :
Artinya : "Barang siapa yang setelah makan membaca Alhamdulillahil ladzi
ad'amani hadza wa rozaqanihi min ghoiri haulin minni wala quwwah maka
diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR At-Tirmidzi. Al-Albani berkata :
hadist hasan)
5. Makan Dan Minum Dengan Tangan Kanan
Menggunakan tangan kanan untuk makan dan minum, dan Islam melarang untuk
menggunakan tangan kanan. Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda :
Artinya : "Janganlah kalian makan dengan tangan kiri, karena setan makan
menggunakan tangan kiri." (HR Muslim, Ahmad dan Ibnu Majah)
6. Memakan Makanan Dari Yang Terdekat
Termasuk adab makan dan minum yang diajarkan Rosulullah -sholallahu 'alaihi
wasallam- adalah memakan makanan dari yang terdekat. sebagaimana sabda
beliau kepada Umar bin Abi Salamah diatas.
7. Disunahkan Memakan Makanan Setelah Panasnya Berkurang
Ketika hidangan itu masih panas, disunahkan untuk menunggunya sejenak sampai
berkurang panasnya. berdasarkan hadist yang diriwayatkan dari Asma' binti Abi
Bakar -radhiallahu 'anhuma- :
: ) (
" "
Artinya : "Bahwa ketika dia (Asma' binti Abi Bakar) menyiapkan bubur,
kemudian dia menutupnya sampai berkurang panasnya. dia berkata : aku pernah
mendengar dari Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- berkata : Begitu adalah
lebih besar berkahnya." (HR Ad-Darimi dan Ahmad). An-Nawawi menjelaskan :
bahwa yang demikian itu lebih besar berkahnya karena ketika panasnya telah
berkurang, seseorang akan terhindar dari bahaya memakan makanan yang panas.
sehingga tidak sakit dan kuat untuk mengamalkan ketaatan kepada Allah.
8. Tidak Mencela Makanan
Memakan makanan yang disukai dan tidak mencela makanan ketika makanan itu
tidak kita sukai. sebagaimana yang dipraktekkan Nabi -sholallahu 'alaihi
wasallam- dalam hadist berikut :
DAFTAR PUSTAKA
1. Waspadji, S. Semiardji, G. (2004). Cara Mudah Mengatur Makanan Sehari-hari :
Seimbang dan Sesuai Kebutuhan Gizi. Jakarta : FKUI.
2. Waspadji, S. Suyono, S. (2007). Daftar Bahan Makanan Penukar. Edisi 2. Jakarta :
FKUI.
3. Sudoyo, Aru W, dkk. (eds.). (2009). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 5. Jilid
3. Jakarta : Interna Publishing.
4. Sherwood, Lauralee. (2001). Fisiologi Manusia : dari sel ke sistem. Ed. 2. Jakarta :
EGC.
5. Guyton A. Fisiologi kedokteran. Edisi ke-7. Jakarta: EGC, 1994; 330-333
6. Murray, RK. Granner, DK. Rodwell, VW. (2009). Biokimia Harper. Ed. 27. Jakarta
: EGC.
7. Ganong, William E. (2008). Fisiologi Kedokteran. Ed. 22. Jakarta : EGC.
8. Zuhroni. (2010). Pandangan Islam Terhadap Masalah Kedokteran dan Kesehatan.
Jakarta : Bagian Agama Universitas YARSI.
9. Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI. (2009). Farmakologi dan Terapi.
Edisi 5. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
10. Staels B. PPARgamma and atherosclerosis. Curr Med Res Opin 2005;21(suppl
1):S1320.