Anda di halaman 1dari 26

DIFTERI

Oleh:
MUFID IKRAMULLAH A (11120150056)
Pembimbing:
dr. Hj. A. RISMAWATY D., Sp.A, M.Kes
BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR
RSUD ANDI MAKKASAU PAREPARE
2016

DIFTERI
Definisi :
Infeksi akut yang disebabkan
oleh corynebacterium diphteriae.

ETIOLOGI :

Disebabkan oleh Corynebacterium

diphtheriae, yaitu bakteri gram positif yang


bersifat polimorf, tidak bergerak dan tidak
membentuk spora.

SIFAT BASIL
Terdapat 3 jenis basil yaitu bentuk
gravis, mitis dan intermedius

Basil dapat membentuk:


1. Pseudomembran sukar diangkat,

mudah berdarah dan berwarna putih


keabu-abuan meliputi daerah yang
terkena

2. Eksotoksin

PATOGENESIS
Basil hidup pada
Traktus respiratorius
Bagian atas, vulva,
telinga
Dan kulit

Gejala
berat

MEMBENTUK
PSEUDOMEMBRA
N DAN
MELEPASKAN
EKSOTOKSIN

Dapat timbul lokal/menyebar


dari faring/tonsil ke laring &
seluruh traktus respiratorius
bagian atas dan keseluruh
tubuh melalui aliran darah

Eksotoksin dapat mengenai jantung dan menyebabkan


miokarditis/jaringan saraf perifer timbul paralisis. Kematian
terutama disebabkan oleh sumbatan membran pada laring
dan trakea, gagal nafas atau akibat komplikasi yaitu
bronkopneumonia

Penularan umumnya melalui udara, berupa infeksi


droplet, selain itu dapat pula melalui benda atau
makanan yang terkontaminasi.

MANIFESTASI KLINIS
Masa tunas 2-7 hari.
Gejala umum:
Demam yang tidak tinggi(37-38,5C), lesu, pucat, nyeri
kepala & anoreksia, sehingga penderita tampak lemah

Gejala lokal:
Pilek atau nyeri menelan
Sesak nafas dengan serak & stridor

DIFTERI HIDUNG

Pilek
Sekret yang keluar tercampur darah sedikit
yang berasal dari pseudomembran.

DIFTERI FARING DAN TONSIL


Radang akut tenggorok
Pseudomembran berupa bercak keabu-abuan meluas ke
nasofaring dan laring

Nafas bau
Pembengkakan kelenjar regional sehingga leher tampak
seperti sapi (bullneck)

DIFTERI LARING &TRAKEA


Suara serak & stridor
Sesak nafas hebat, sianosis dan tampak retraksi
suprasternal serta epigastrium.

Pembesaran kelenjar regional yang menyebabkan bull


neck

Difteri lainnya
Difteri kulit
Difteri konjungtiva
Difteri telinga

Difteri kulit pada kaki

Difteri kulit pada leher

DIAGNOSIS

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejala


klinik tanpa menunggu hasil mikrobiologi

Diagnosis pasti tergantung dari hasil hasil preparat


langsung atau biakan dengan ditemukan
corynebacterium diphtheriae

PENATALAKSANAAN

a. Pengobatan umum
Meliputi perawatan yang baik, istirahat total
ditempat tidur, isolasi penderita, pengawasan
yang ketat atas kemungkinan timbul komplikasi.
b. Pengobatan khusus.
- Anti diphtheria serum (ADS)
- Antibiotika
- Kortikosteroid

KOMPLIKASI

Saluran pernapasan : obstruksi jalan nafas,


bronkopneumonia

Kardiovaskuler
Urogenital
Susunan saraf

: miokarditis akibat toksin kuman


: Nefritis

PENCEGAHAN
1.Isolasi penderita
Penderita harus diisolasi dan baru dapat dipulangkan setela
pemeriksaan kuman difteri 2 kali berturut-turut negatif.

2.Pencegahan terhadap kontak


-

Terhadap anak kontak difteri harus diisolasi selama 7 hari.

Bila tidak ada gejala klinis maka diberi imunisasi terhadap


difteri.

3.Imunisasi
Imunisasi DPT

PROGNOSA
Kematian penderita 3-5% dan sangat tergantung pada:
1. Usia penderita
2. Keadaan umum penderita
3. Letak lesi difteri

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai