SATUAN KALOR
Banyaknya
1.
Instalasi Lokal
Pada jenis ini suatu pemanas air dipasang di
tempat atau berdekatan dengan alat plambing yang
membutuhkan air panas. Pemanas dapat
menggunakan gas, listrik ataupun uap sebagai
sumber kalor. Kelebihan dari cara ini adalah bahwa
air panas dapat lebih cepat diperoleh, kehilangan
kalor pada pipa kecil sekali, pemasangan instalasi
dan perawatannya sederhana, dan harganya cukup
rendah.
Kalau
2.
Instalasi Sentral
Pada jenis ini, air panas dihasilkan di suatu tempat
dalam gedung. Dari pemanas biasanya air disimpan
dalam suatu tangki air panas, kemudian dengan pipa
distribusi dialirkan ke seluruh lokasi alat plambing
yang membutuhkan air panas. Biasanya pemanas air
jenis ini dipasang di atap rumah atau gedung dan
dilengkapi dengan tangki penyimpan air panas yang
cukup besar.
Sumber energi: Bahan bakar minyak/gas, listrik
(mahal)
Biasanya digunakan pada gedung yang besar seperti
Hotel, Rumah sakit, Apartemen.
Kelemahan:
Kelebihan:
Umur ketel lebih lama dibanding dengan cara
pemanasan langsung;
Tidak mempunyai kelemahan seperti pada
pemanasan langsung.
Kelemahan:
tm =
(Gc)(tc) + (Gh)(th)
Gc + oGh
tm = Temp. campuran ( C)
tc = Temp. air dingin (oC)
th
= Temp. Air Panas (oC)
Gc = Berat air dingin (kg)
Gh = Berat air panas (kg)
Berat
tm tc
Gh =
th tm
Persentase
V = Qd v
H = Qd (t h t c )
Qd
qd
Qh
qh
V
H
th
tc
Bak Mandi
50 x 75 (l /jam)
=
3750
Pancuran Mandi 50 x 110 (l /jam)
=
5500
Bak Cuci Tangan 50 x 7,5 (l /jam)
=
375
Bak Cuci Dapur 50 x 38 (l /jam)
=
1900
Bak Cuci Pakaian 50 x 75 (l /jam)
=
3750 +
Jumlah
=
15275 l/jam
Laju Aliran air panas maksimum
= 15275 l/jam x 0,3
= 4582,5 l/jam
Volume Tangki Penyimpan air panas
= 4582,5 l/jam x 1,25
= 5728 liter
Kapasitas Pemanas
= 4582,5 l/jam x (60 -5) = 252037,5 kcal/jam
sistem pipanya :
Pemanas
Kelemahan :
1. Kran jauh dari dari tangki memiliki temperatur lebih rendah
2. Jarang di gunakan untuk bangunan besar
Tangki Pemanas
Cara Gravitasi
Pompa
Cara di Pompa
Keuntungan :
1. Temperatur air mendekati air di tangki
2. Air selalu di sirkulasikan balik
Pipa Sirkulasi
Pipa Ekspansi
Pipa Sirkulasi
Pipa Ekspansi
Sistem aliran ke atas: a). Pipa ganda: b). Pipa Tunggal; Sirkulasi pompa
Pipa Sirkulasi
Pipa Ven
Pipa Ekspansi
Pipa Sirkulasi
Pipa Ven
Pipa Ekspansi
Pipa Sirkulasi
Pipa Ekspansi
Pipa Sirkulasi
PEMASANGAN KATUP
Pemasangan
UKURAN PIPA
Penentuan ukuran pipa air panas dilakukan
dengan cara yang sama seperti penentuan ukuran
pipa air bersih. Laju aliran pada setiap bagian pipa
diperoleh dengan terlebih dahulu menghitung
jumlah fixture unit masing-masing alat plambing
air panas dengan menggunakan Tabel 4.10.
Hasilnya kemudian diplotkan ke kurva laju aliran
pada Gambar 4.10. Kalau jumlah alat plambing
belum dapat ditentukan dapat digunakan Tabel
4.11.
TABEL 4.11 UNIT ALAT PAMBING UNTUK AIR PANAS (UNTUK TAKSIRAN
KASAR)
Jenis Gedung
Satuan
Rumah saki/Sanotorium
Tempat tidur
2,50
Kamar
2,50(1)
Pegawai
0,15
Sekolah dasar
siswa
0,30(2)
Sekolah Lanjutan
siswa
0,30(2)
keluarga
3,00
Hotel, Penginapan
Kantor
Rumah Susun
Catatan:
Jenis terbuka
berupa suatu pipa yang dipasang khusus dari
pemanas ke atas sampai ke suatu tangki di
atap uyang terbuka ( tekanan udara dalam air
sama dengan tekanan udara sekelilingnya).
Lihat gambar 4.11
Pipa ekspansi tersebut harus dipasang khusus
dan terpisah dari pipa-pipa yang lain dan
tidak ada katup yang dipasang pada pipa
tersebut.
H min
Ket:
Gd
h
1
G
h
= 30 m
Temperatur air dingin = 10oC
Temperatur air panas = 60oC
Dengan melihat Tabel 4.1 (morimura) serta rumus diatas
diperoleh Hmin = 0,5 m.
Biasanya ketinggian ini cukup dibuat 5% atau lebih
terhadap tekanan hidrostatik. Apabila dipasang suatu
tangki ekspansi maka pada tangki tersebut perlu
dilengkapi dengan pipa pengisi (air dingin), pipa peluap,
pipa penguras dan ven.
Kapasitas tangki ekspansi dihitung berdasarkan volume
seluruh air panas yang berada dalam sistem termasuk
tangki penyimpan, dan berdasarkan pemuaian akibat
perubahan temperatu air dingin menjadi air panas
besarnya 10% dari tangki penyimpan atau pemanas.