Anda di halaman 1dari 29

Identifikasi Kemampuan Berbicara Anak Tunagrahita

Sedang (Down Syndrome) melalui Lokalitas Kosakata


Swadesh
Materi oleh: Sundawati Tisnasari
Mata Kuliah Kapita Selekta Linguistik
Dosen Pemimbing: Prof. Dr. Dendy Sugono, PU

KELOMPOK 8

Rr. Suci Wulan Lestary


Reynaldi Hermawan
Kiki Ariestiani Pertiwi
Klik Untuk Mulai

Konsep Mengenai Mental Age (MA) dan


Chronology Age (CA)
Untuk memahami anak tunagrahita sebaiknya
memahami terlebih dahulu konsep mengenai
MA dan CA, uraiannya sebagai berikut:

Mental Age (MA) adalah kemampuan


mental yang dimiliki seseorang pada usia
tertentu.

Chronology Age (CA) adalah usia kronologis


atau usia seseorang yang dihitung sejak
lahir.

Konsep Mengenai Mental Age (MA) dan


Chronology Age (CA)

Pada umumnya, anak berusia 6 tahun akan


mempunyai kemampuan sepadan dengan
kemampuan usia anak 6 tahun. Artinya, anak
dengan usia 6 tahun memiliki Mental Age 6
tahun.

Konsep Mengenai Mental Age (MA) dan


Chronology Age (CA)
CERDAS
MA > CA

LAMBAT
CA < MA

Anak yang cerdas memiliki MA (Mental


Age) lebih tinggi daripada CA (Chronology
Age), sedangkan anak yang lambat MAnya dibawah CA .

Anak Tunagrahita Sedang (Down Syndrome)

Anak tunagrahita sedang atau Down


Syndrome merupakan istilah yang sama,
yakni menunjuk kepada seseorang yang
memiliki kecerdasan mental di bawah normal
(Efendi, 2006 : 88)

Anak tunagrahita adalah istilah yang


digunakan untuk menyebut anak yang
mempunyai kemampuan intelektual dibawah
rata-rata. (Somantri, 2006: 103)

Anak Tunagrahita Sedang (Down Syndrome)

Anak tunagrahita sedang adalah anak yang


kecerdasannya dibawah rata-rata. Hal ini
ditandai oleh:

KETERBATASAN INTELEGENSIA

KETIDAKCAKAPAN INTERAKSI
SOSIAL

Anak Tunagrahita Sedang (Down Syndrome)

Anak tunagrahita sedang disebut imbesil.

Kelompok ini memiliki IQ dengan skala


sebagai berikut:

SKALA BINET
51-36

SKALA WESCHLER (WISC)


54-40

Anak Tunagrahita Sedang (Down Syndrome)

Anak tunagrahita sedang dapat dididik hal-hal seperti:

a.

mengurus diri sendiri (mandi, makan, minum, berpakaian)

b.

melindungi diri dari bahaya (kebakaran, berjalan di jalan


raya, berlindung dari hujan, dsb)

c.

berbicara dan menulis secara sosial (menulis nama diri,


alamat rumah, dan lain-lain)

d.

Melakukan pekerjaan rumah tangga sederhana (menyapu,


membersihkan perabot rumah tangga)

e.
.

bekerja ditempat terlindung (sheltered workshop)


Anak tunagrahita sedang kesulitan atau bahkan tidak dapat
belajar secara akademik (belajar menulis atau membaca
secara penuh, dan menghitung secara detail).

Kemampuan Berbicara
Keterampilan berbicara anak tunagrahita
mempunyai dua sistem sinkronisasi, yaitu:

INDIVIDU ANAK TUNAGRAHITA

INDIVIDU DEWASA YANG


MENGASUHNYA

Kemampuan Berbicara
Format dasar pembelajaran anak tunagrahita
adalah:
1)

Keterampilan reseptif sebelum


keterampilan ekspresif;

2)

Peristiwa merangsang timbulnya respons;

3)

Respons harus berupa akibat yang positif.

Kemampuan Berbicara
Keterbatasan kecerdasan yang dimiliki anak
tunagrahita menyebabkan:
1)

Gangguan dalam proses berkomunikasi


dengan lingkungan;

2)

Kesulitan dalam menguasai keterampilan


berbahasa;

3)

Terbatasnya penggunaan kosakata,


sehingga lafalnya tidak jelas dan
pembicaraannya sulit dimengerti.

Kosakata

Dalam KBBI (2005: 597) kosakata berarti perbendaharaan kata.

Pandangan Dale dalam Tarigan (1985: 3) pentingnya memahami


kosakata adalah sebagai berikut:

1)

Kuantitas dan kualitas penguasaan kosakata seseorang merupakan


indeks pribadi terbaik bagi perkembangan mentalnya;

2)

Perkembangan kosakata merupakan perkembangan konseptual;

3)

Sistematis pengembangan kosakata dipengaruhi oleh usia, jenis


kelamin, kemampuan dan status sosial;

4)

Faktor geografis mempengaruhi perkembangan kosakata;

5)

Penelaahan kosakata yang efektif hendaknya beranjak dari kata-kata


yang sudah diketahui menuju kata-kata yang belum atau tidak diketahui.

Sejarah Kosakata Swadesh

Awal kehadiran kosakata Swadesh pada


tahun 1950-an oleh Morris Swadesh.

Digunakan dalam bidang leksikostatistik dan


glotokronologi (glottochronology).

Morris Swadesh menyusun 200 kosakata


dasar yang dianggap universal.

Kosakata Swadesh

Dalam penelitian yang dilakukan oleh


Sundawati Tisnasari ini, kosakata Swadesh
yang diambil adalah kosakata yang
disesuaikan dengan kebutuhan dan
kemampuan anak tunagrahita sedang.

Kosakata dasar meliputi: jenis kosakata


bilangan, kosakata binatang, kosakata alam
sekitar, serta mengalami modifikasi tanpa
menghilangkan lokalitas dari kosakata
Swadesh.

Kosakata Swadesh

Kosakata diperkenalkan pada subjek dengan


bantuan media gambar (foto). Hal tersebut
disesuaikan dengan kebutuhan subjek yang
tidak mahir dalam pengenalan kata secara
abstrak. Namun, harus bersifat konkret.

Metode Penelitian

Metode
METODE EKSPERIMEN SUBJEK TUNGGAL

Desain
DESAIN A-B-A

Lokasi Penelitian
SLB KHUSUS TUNAGRAHITA SARI ASIH,
BANDUNG

Sumber Data

Subjek merupakan anak kedua dari dua


bersaudara.

Subjek lahir di Bandung, 27 Juni 1999.

Subjek dilahirkan normal.

Subjek dibesarkan di lingkungan keluarga


sederhana.

Identitas Subjek

Nama: SM
Jenis Kelamin: Perempuan
Agama: Islam
Orang Tua: EC
Alamat: Cijeroakso, Bandung
Pekerjaan orang tua: Buruh
Pertama masuk sekolah: 16-07-2004

Format Tes Kemampuan Melalui Lokalitas


Swadesh

Format Tes Kemampuan Melalui Lokalitas


Swadesh

Analisis Kemampuan Berbicara Subjek


Pada Saat Melafalkan Kata-kata

semut /semu/ [semu]


semut = [s/e/m/u] (penghilangan fonem /t/)

Kata semut diucapkan semu oleh subjek. Kata


semut mengalami penghilangan fonem /t/ di akhir
kata menjadi semu.

ayah /hayah/ [hayah]


ayah = [h/a/y/ah] (penambahan fonem /h/)

Kata ayah diucapkan hayah oleh subjek.


Kata ayah mengalami penambahan fonem /h/ di
awal kata menjadi hayah

Analisis Kemampuan Berbicara Subjek


Pada Saat Melafalkan Kata-kata
Berdasarkan tabel dan analisis pada slide
sebelumnya, dapat kita ketahui bahwa identifikasi
kemampuan berbicara subjek memperlihatkan
klasifikasi kemampuan Mental Age pada usia 2
sampai 3 tahun, sedangkan secara kronologis
usia responden adalah 10 tahun. Identifikasi awal
kemampuan subjek sangat minim.

Keefektifan Lokalitas Kosakata Swadesh


terhadap Anak Tunagrahita Sedang
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis
data secara keseluruhan. Kemampuan
mengenal kosakata mengalami peningkatan
setelah diberikan perlakuan, meskipun
kenaikannya tidak signifikan. Setidaknya dapat
disimpulkan terdapat identifikasi awal bahwa
penelitian menggunakan lokalitas Swadesh
mempunyai keefektifan.

Proses Pembelajaran Berbicara pada Anak Tunagrahita


Sedang dengan Menggunakan Kosakata Swadesh

Berdasarkan struktur kognitif tingkah laku subjek


sebenarnya dapat terorganisasi dan beradaptasi
dengan lingkungannya. Namun, hal itu
tergantung pada situasi yang diminati subjek,
karena memiliki tingkah laku atau gerak laku
refleks.

Proses Pembelajaran Berbicara pada Anak Tunagrahita


Sedang dengan Menggunakan Kosakata Swadesh

Dalam hal kecepatan belajar (learning rate), anak


tunagrahita sedang jauh tertinggal dari anakanak normal. Hal ini pun terjadi pada subjek
sehingga membuat respons yang dimiliki subjek
mengalami kekurangan.

Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan tes


ini adalah suasana hati (mood) subjek yang
berubah-ubah.

Proses Pembelajaran Berbicara pada Anak Tunagrahita


Sedang dengan Menggunakan Kosakata Swadesh

Subjek mengalami hambatan pada kemampuan


memori sehingga tidak mencapai tahap
perkembangan yang optimal. Berdasarkan hasil tes
yang dilakukan, subjek mengalami hambatan
dalam pemerolehan pengetahuan.

Berdasarkan hasil yang didapatkan, yaitu adanya


sifat trial and error dalam diri subjek, terlihat dari
ketidakakuratan ketika berinteraksi seperti pada
saat menjawab pertanyaan.

Kesimpulan
Dari proses pembelajaran berbicara anak tunagrahita
sedang dengan menggunakan kosakata Swadesh
dapat diperoleh kesimpulan bahwa perkembangan
kognitif erat kaitannya dengan perkembangan
berbahasa, khususnya berbicara karena keduanya
saling melengkapi dan mempunyai hukum kausatif
(sebab-akibat). Jika kognitif mengalami hambatan
maka perkembangan bahasa pun sulit berkembang,
kecuali ada latihan terus-menerus.

Terima Kasih, Ada Pertanyaan?

Thank You, Any Question?

Anda mungkin juga menyukai