Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
29
30
Berdasarkan letak dan posisi zona kedap airnya maka bendungan zonal dapat
dibedakan menjadi 3 (tiga) tipe, yaitu:
3.1.1.2.1. Bendungan Tirai
Bendungan tirai merupakan bendungan zonal dengan tirai kedap air yang
membentuk lerenag udik tersebut.
Gambar 3.3. Gambar bendungan urugan zonal dengan tirai kedap air
Sumber: Bendungan Tipe Urugan, Suyono S, 2002:12
31
Gambar 3.4. Gambar bendungan urugan zonal dengan tirai kedap air miring
Sumber: Bendungan Tipe Urugan, Suyono S, 2002:13
Gambar 3.5. Gambar bendungan urugan zonal dengan tirai kedap air tegak
Sumber: Bendungan Tipe Urugan, Suyono S, 2002:13
3.1.2. Pelimpah
Pelimpah (spillway) merupakan bagian dari bendungan yang didesain untuk
melimpahkan air dari hulu ke hilir bendungan. Pada hakikatnya untuk bendungan
urugan terdapat berbagai tipe bangunan pelimpah. Untuk mcnentukan tipe yang
sesuai, diperlukan suatu studi yang luas dan mendalam hingga diperoleh alternatif
yang paling ekonomis. Selain itu, bangunan pelimpah bisa diartikan sebagai
bangunan beserta instalasinya untuk mengalirkan air banjir yang masuk ke dalam
waduk agar tidak membahayakan kemanan bendungan.
Pelimpah sendiri dapat dibagi menjadi tiga berdasarkan fungsinya:
1. Pelimpah Utama (1,2Q 100; 1,2Q 200; Q1000)
2. Pelimpah pembantu (beroperasi bila terjadi banjir yang luar biasa melebihi Q
rencana pelimpah utama)
3. Pelimpah darurat (beroperasi bila ada kerusakan pada pelimpah utama/ terjadi
banjir yang melebihi kapasitas pelimpah utama dan pelimpah pembantu)
Bangunan pelimpah juga memiliki bagian-bagian yang dibahas dalam tabel
di bawah ini.
Tabel 3.1. Tabel bagian dan fungsi pelimpah
Bagian
Fungsi
Saluran Pengarah a. Digunakan untuk mengarahkan dan mengatur aliran
air agar kecepatannya kecil tetapi debitnya besar.
b. Tipe/ jenisnya anatara lain: ambang bebas (untuk
debit kecil), ambang berbentuk bendung pelimpah
32
Peredam Energi
diizinkan.
b. v = k.R 2/3.S0,5
c. Fr = v/(g.L) 0,5 1 (kritis dan superkritis)
d. Upaya yang dilakukan adalah:
slope dibuat landai
artificial aeration
pelapisan beton dengan baja tahan karat.
Digunakan untuk menghilangkan atau mengurangi
energi air agar tidak merusak tebing, dan atau bangunan
lain di hilir bangunan pelimpah yaitu dengan loncatan
energi/ loncatan ski (kolam olakan)
Pada perencanaan pelimpah sebenarnya belum ada cara perhitungan yang benarbenar mantap. Kebanyakan masih berdasarkan pada asumsi-asumsi yang kebenarannya
belum teruji. Oleh karena itu, pengujian dengan model test sangat dianjurkan. Data yang
diperlukan dalam perencanaan pelimpah antara lain adalah koefisien limpahan (berdasar
literatur diperoleh rentang nilai antara 1,6-2,2), elevasi pelimpah (berdasarkan lengkung
kapasitas waduk), dan persamaan lengkung kapasitas waduk.
3.2. Terowongan Pengelak (Diversion Tunnel)
Pada sebuah bendungan yang konstruksinya dilakukan melintang sungai, perlu
dipertimbangkan pengalihan/pengelakan dari aliran sungai di sekitar atau melalui site
bendungan selama masa konstruksi. Tingkat variasi dari masalah pengelakan aliran
tersebut tergantung dari besar dan potensi banjir dari aliran sungai. Pada beberapa site
bendungan, pengelakan aliran bisa jadi menjadi mahal dan memakan waktu yang
berakibat pada pengaturan jadwal aktivitas konstruksi. Meskipun demikian, masalah
pengelakan aliran pasti terjadi pada semua site bendungan dimanapun, kecuali yang
dibangun di luar aliran sungai (off stream), dan pemilihan rencana pengelakan aliran
yang paling tepat itu penting bagi nilai ekonomis dari suatu bendungan.
Rencana pengelakan aliran biasanya dipilih pada lokasi yang menggambarkan
suatu keseimbangan antara biaya konstruksi fasilitas pengelak dan nilai risiko yang
terjadi. Rencana pengelakan aliran yang baik akan meminimalisir kemungkinan dari
kerusakan akibat banjir pada hasil konstruksi yang sedang dilakukan pada jumlah yang
33
mengenai karakteristik aliran dan bisa didapatkan kapanpun tergantung pada ukuran
area aliran dan lokasi geografisnya, dan hujan musiman yang terjadi. Karena masingmasing tipe dari limpasan memiliki aliran puncak (peak flows) tersendiri dan memiliki
periode aliran dasar yang berbeda setiap tahun, kondisi alamiah dari limpasan
berpengaruh pada pemilihan rencana pengelak. Sebuah site dimana terjadi hujan
musiman membutuhkan ketersediaan pengelak sepanjang tahun. Kondisi dimana hujan
lebat bisa terjadi sewaktu-waktu membutuhkan rencana pengelak yang terperinci karena
kontraktor harus siap mengatasi kedua macam aliran dasar maupun aliran banjir selama
waktu konstruksi.
3.2.1.1. Pemilihan Banjir Rancangan untuk Pengelak
Biasanya, secara ekonomis tidak bisa diterima untuk merencanakan pengelak
berdasar pada banjir terbesar yang pernah terjadi atau yang diperkirakan terjadi pada
site. Konsekuensinya adalah diputuskan menggunakan beberapa kebutuhan yang lebih
sedikit. Hal ini membawa pada pertanyaan bagaimana atau seberapa besar risiko yang
terjadi pada rencana pengelakan di bawah pertimbangan yang diambil. Pada kasus
bendungan urugan tanah, dimana area-area rawan seperti fondasi dan struktur galian
bisa terekspos atau dimana timbunan yang masih dalam masa konstruksi mengalami
overtopping bisa mengakibatkan kerusakan serius atau kehilangan beberapa bagian
konstruksi yang telah rampung, pentingnya mengeliminasi risiko dari banjir relatif
besar. Pertimbangan di atas bisa juga tidak sepenting itu, bagaimanapun untuk kasus
pada bendungan beton karena ada tampungan air banjirnya, jika lokasi dari struktur
pelengkapnya mengizinkan hanya ada sedikit atau bahkan tidak ada efek merugikan dari
overtopping pada bendungan beton.
Di dalam pemilihan banjir yang digunakan untuk desain pengelak, harus
didasarkan pada ketentuan yang diberikan sebagai berikut:
a. Keamanan pekerja dan penduduk di hilir sungai akibat dari kegagalan bangunan
pengelak bisa berakibat pada penggenangan yang tidak wajar.
34
35
Gambar 3.6. Flume pengelak sementara yang dibuat pada bendungan tipe urugan
Sumber: Design of Small Dams, 1987; 492
Gambar 3.7. Flume pengelak sementara yang digunakan selama masa konstruksi pada
bendungan beton. Horsetooth Feeder Canal Tunnel No. 1. CBT 245-704-330
Sumber: Design of Small Dams, 1987; 493
36
bendungan, penggunaan terowongan pelimpah/ outlet sudah terbukti nilai ekonomis dari
penggunaannya dalam perencanaan bangunan pengelak. Jika bagian hulu dari
terowongan permanen berada di atas elevasi dasar sungai, sebuah saluran pengelak
sementara (temporary adit) di hillir bisa dibuat untuk menghasilkan sebuah terusan
muka air (stream-level bypass). Gambar 3.8 Menunjukkan sebuah saluran (adit), yang
dikonstruksi di Seminoe Dam yang dibuat untuk mengelakkan air melewati terowongan
pelimpah.
Jika ada bangunan terowongan outlet pada sungai, terutama pada bendungan tipe
urugan, pada umumnya digunakan untuk pengelak. Normalnya, bangunan terowongan
pengelak diletakkan pada elevasi di dekat level elevasi sungai. Jika tower atau drop
inlet digunakan, maka saluran sementara (temporary adit) di hulu sebagai dasar dari
struktur intake perlu dibuat. Setelah fungsi pengelakan selesai, saluran (adit) ini ditutup
dengan pintu atau sekat, dan penyumbat dari beton yang dipasang di struktur intake
sebagai penutup permanen.
Terowongan pengelak sementara yang bukan merupakan pelimpah atau
bangunan outlet dapat diberi lining atau tidak diberi lining. Kelayakan pemberian lining
pada terowongan pengelak tergantung pada; (1) biaya dari terowongan yang dilining
dibandingkan dengan terowongan tanpa lining dengan kapasitas yang sama (2) kondisi
asli dari batuan di dalam terowongan, terutama jika terowongan tersebut dapat tetap
berdiri dengan tanpa topangan dan tanpa perlindungan selama dialiri oleh aliran elakan
(3) permeabilitas dari material sepanjang terowongan, hal ini bisa mengakibatkan
beberapa kebocoran melalui atau sekitar pangkal bendungan (abutment).
3.2.3. Conduits
Bangunan outlet pada bendungan tipe urugan seringkali memerlukan sebuah
conduit yang bisa digunakan sebagai pengelak selama konstruksi. Metode ini dipakai
untuk mengatasi aliran elakan dengan nilai ekonomis cukup baik, terutama jika conduit
37
yang digunakan untuk bangunan outlet cukup besar untuk membawa aliran elakan.
Dimana kebutuhan aliran elakan melampaui kapasitas dari bangunan outlet yang telah
selesai, kapasitas ini dapat ditingkatkan dengan menunda pemasangan pintu air, katup,
pipa, dan trashracks (meskipun trashrack sebaiknya dipasang jika ada masalah dengan
sampah/ kotoran layang) sampai kebutuhan untuk pengelakan selesai. Dasar dari
pendekatannya sama dengan yang diuraikan pada terowongan pengelak. Peningkatan
kapasitas juga dapat dicapai dengan menambah tinggi cofferdam, yang dengan demikian
juga menambah head. Pengelak dengan conduit juga dapat ditemukan pada bendungan
beton.
3.2.4. Bendungan Pengelak (Cofferdam)
Cofferdam/bendungan pengelak adalah sebuah bendungan sementara atau
penghalang yang digunakan untuk mengelakkan aliran atau untuk menutup suatu area
selama masa konstruksi. Desain dari sebuah cofferdam juga harus mampu memenuhi
persyaratan secara ekonomis. Jika konstruksi bendungan tersebut ditarget dengan waktu
yang ketat maka pekerjaan bangunan pondasi bisa dilakukan selama musim kemarau,
penggunaan dari cofferdam dapat ditekan hingga titik minimum. Bagaimanapun, sebuah
cofferdam harus didesain tidak hanya aman, tetapi juga dengan tinggi yang optimum.
Tinggi dari cofferdam yang dikonstruksi harus memasukkan studi nilai ekonomi tinggi
cofferdam dengan kapasitas bangunan pengelak. Hal ini termasuk dengan perhitungan
routing banjir rancangan pengelak, terutama jika kebutuhan bangunan outlet adalah
kecil. Jika nantinya kebutuhan bangunan outlet merupakan sebuah conduit atau
terowongan yang relatif besar, aliran sungai pada umumnya bisa teratasi tanpa
cofferdam yang tinggi. Perlu diingat bahwa aliran air banjir yang terkumpul di belakang
cofferdam harus segera dikosongkan sampai pada hujan berikutnya. Tinggi maksimum
yang cukup baik untuk dibuat pada cofferdam tanpa mengganggu area yang ditempati
oleh bendungan juga harus dipertimbangkan. Selanjutnya, desain dari cofferdam harus
didasarkan pada efek dari penggalian dan pengeringan fondasi dari bendungan.
Pada umunya, cofferdam dibuat dari material yang tersedia pada site/ lokasi. Dua
jenis yang umumnya digunakan adalah tipe urugan tanah dan batuan, yang desainnnya
mengikuti dengan desain tubuh bendungan utama. Gambar 3.9 menunjukkan sebuah
cofferdam dan saluran pengelak yang berupa conduit sebanyak enam buah pada sisi
kanan gambar. Beberapa tipe cofferdam lain yang umum digunakan adalah concrete
cribs yang di dalamnya diisi dengan tanah atau batuan, dan sistem cofferdam dari baja
(cellular-steel) yang di dalamnya diisi dengan tanah atau batuan.
38
Gambar 3.9. Cofferdam di Ridgway Dam, Colorado. Lihat akumulasi air di belakang
cofferdam dan saluran pengelak sementara yang terdiri dari enam conduit pada sisi
kanan. P894-427-5989 NA.
Sumber: Design of Small Dams, 1987; 501
39
1 2 / 3 1/ 2
R S
n
v
=
(3-1)
Q
= A. v
(3-2)
dimana:
v
= kecepatan aliran (m/detik)
n
= koefisien kecepatan manning (untuk beton n= 0,014)
R
= jari-jari hidrolis =A/P (m)
A
= luas penampang basah (m2)
S
= kemiringan alur pengelak
Untuk memeriksa pada kedalaman berapa terjadi pengaliran kritis digunakan
rumus:
g.A 3 z
B
Qc =
(3-3)
v
g .H
F =
(3-4)
Dimana:
Qc = debit yang melewati pengelak dalam kondisi kritis (m3/detik)
g = percepatan gravitasi (= 9,81 m/detik2)
A = luas penampang basah (m2)
F = bilangan Froude
H = kedalaman aliran (m)
Kondisi aliran tersebut sangat perlu untuk diketahui, karena dengan demikian
dapat diketahui karakteristik hidrolisnya. Bila kondisi aliran pada berbagai kedalaman
air superkritis (Q > Qc atau F > 1), maka rumus Manning tidak berlaku dan harus
digunakan rumus dalam kondisi kritis sebagai berikut:
g.H c
vc =
Yc = 2/3 H
2
gH
3
vc =
(3-5)
(3-6)
(3-7)
40
2
gH
3
Qc = A
dimana:
Hc = kedalaman aliran kritis (m)
(3-8)
Menghitung ; A, P dan B
KONDISI I
A = luas coba-coba - hOAB
2
2
R
= 360
- 2( .R2.sin.cos )
=
R2
- R2.sin.cos
180
= R2 [ 180
P =
2
360
sin2
]
2
X 2 R
= cos-1 [
R
90
Rh
]
R
B = jarak ab = 2R sin
KONDISI II
A = luas coba-coba acb
- R2 [ 180
2
= R
P =2
R [1
= cos-1 [
sin2
]
2
2
]
360
Rh
]
R
41
R
t
Rt 24
t T
2/3
42
dimana :
Rt
R24
R1 = R24/6.(6/1)2/3 = 0,5503.R24
T = 2 jam
R2 = R24/6.(6/2)2/3 = 0,3467.R24
T = 3 jam
R3 = R24/6.(6/3)2/3 = 0,2646.R24
T = 4 jam
R4 = R24/6.(6/4)2/3 = 0,2184.R24
T = 5 jam
R5 = R24/6.(6/5)2/3 = 0,1882.R24
T = 6 jam
R6 = R24/6.(6/6)2/3 = 0,1667.R24
R1
2 jam
R2
3 jam
R3
4 jam
R4
5 jam
R5
43
6 jam
R6
= 131,05 mm/hr
= 0,80
= k . R25
= 0,80 x 131,050
= 104,84 mm/hr
Nisbah %
C.H.efektif jam-jaman
55,0321
57,696
14,3040
14,996
10,0339
10,520
7,9880
8,375
6,7456
7,072
5,8964
6,182
Untuk Tr 50 tahun
dengan: Curah hujan rancangan 50 tahun (R50)
Koefisien pengaliran (k)
maka:
Curah hujan efektif
= 149,28 mm/hr
= 0,80
= k . R50
= 0,80 x 149,280
= 119,424 mm/hr
Nisbah %
C.H.efektif jam-jaman
55,0321
65,722
14,3040
17,082
10,0339
11,983
7,9880
9,540
6,7456
8,056
5,8964
7,042
44
= 169,050 mm/hr
= 0,80
= k . R200
= 0,80 x 169,05
= 135,24 mm/hr
Nisbah %
C.H.efektif jam-jaman
55,0321
74,425
14,3040
19,345
10,0339
13,570
7,9880
10,803
6,7456
9,123
5,8964
7,974
= 267,470 mm/hr
= 0,80
= k . R1000
= 0,80 x 267,470
= 213,976 mm/hr
Nisbah %
C.H.efektif jam-jaman
55,0321
117,756
14,3040
30,607
10,0339
21,470
7,9880
17,092
6,7456
14,434
5,8964
12,617
= 445,350 mm/hr
= 0,80
= k . R1000
= 0,80 x 445,350
= 356,28 mm/hr
45
Jam
Nisbah %
C.H.efektif jam-jaman
55,0321
196,068
14,3040
50,962
10,0339
35,749
7,9880
28,460
6,7456
24,033
5,8964
21,008
= 170 km2
= 23,10 km
Parameter alfa ()
= 2,00
= 0,80
=1
Q baseflow
= 0,4 + 0,058.L
= 0,4 + (0,058 . 23,1)
= 1,74
T0,3
= .tg
= 2,00 . 1,74
= 3,48
tr
= 0,75 . tg
= 0,75 . 1,74
= 1,305
Tp
= tg + (0,8 . tr)
= 1,74 + (0,8 . 1,305)
= 2,784
Qp
= (A . Ro)/[3,6(0,3.Tp + T0,3)]
= (170 . 1)/[3,6(0,3 . 2,784 + 3,48)]
= 10,944 m3/dt
Tabel 3.7 Waktu Lengkung Hidrograf Nakayasu
46
Awal (jam)
Notasi
Nilai
Akhir (jam)
Notasi
Nilai
No
Karakteristik
Notas
i
1
2
Lengkung Naik
Lengkung Turun Tahap 1
Qd0
Qd1
0
Tp
0,000
2,784
Tp
Tp + T0,3
2,78368
6,26328
3
4
Qd2
Qd3
Tp + T0,3
Tp + 2,5 T0,3
6,263
11,483
Tp + 2,5 T0,3
24
11,4827
24
Karakteristik
1
Lengkung Naik
2
Lengkung Turun Tahap 1
3
Lengkung Turun Tahap 2
4
Lengkung Turun Tahap 3
Sumber : Hasil perhitungan
Notasi
Persamaan
Qd0
Qd1
Qd2
Qd3
Qp. (t/Tp)^2,4
Qp. 0,3^[(t-Tp)/T0,3]
Qp. 0,3^(t-Tp+0,5.T0,3)/(1,5.T0,3)
Qp. 0,3^(t-Tp+1.5T0.3)/(2.T0.3)
Q
(m3/dt)
0,0000
0,9378
4,9497
10,9445
7,1849
5
6
5,0833
3,5965
7
8
9
10
11
12
13
14
2,7702
2,1995
1,7464
1,3867
1,1010
0,9007
0,7576
0,6372
15
16
0,5360
0,4508
17
18
19
20
0,3792
0,3190
0,2683
0,2257
ket
Qa
Qp
Qd1
Qd2
Qd3
47
21
22
23
24
0,1898
0,1597
0,1343
0,1130
48
10.00
8.00
R(mm/hari)
6.00
4.00
2.00
0.00
10
15
20
t (jam)
25
30
49
Qt
ke
(m3/dt
)
0,000
0,938
4,950
10,944
7,185
5,083
3,596
2,770
2,200
1,746
1,387
1,101
0,901
0,758
0,637
0,536
0,451
0,379
0,319
0,268
0,226
0,190
0,160
0,134
0,113
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
14,996
10,520
8,375
7,072
6,182
Qbaseflo
w
(m3/dt)
0,000
54,107
285,578
631,450
414,536
293,287
207,502
159,829
126,904
100,762
80,005
63,524
51,965
43,710
36,766
30,925
26,012
21,880
18,404
15,480
13,021
10,952
9,212
7,749
6,518
0,000
0,000
14,064
74,228
164,127
107,747
76,231
53,934
41,543
32,985
26,190
20,795
16,511
13,507
11,361
9,556
8,038
6,761
5,687
4,783
4,024
3,384
2,847
2,394
2,014
0,000
0,000
0,000
9,865
52,069
115,131
75,582
53,475
37,834
29,141
23,138
18,372
14,587
11,582
9,475
7,970
6,703
5,638
4,743
3,989
3,356
2,822
2,374
1,997
1,680
0,000
0,000
0,000
0,000
7,854
41,452
91,656
60,171
42,571
30,119
23,199
18,420
14,626
11,613
9,221
7,543
6,345
5,337
4,489
3,776
3,176
2,671
2,247
1,890
1,590
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
6,632
35,005
77,400
50,812
35,950
25,435
19,591
15,555
12,351
9,807
7,786
6,370
5,358
4,507
3,791
3,188
2,682
2,256
1,897
1,596
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
5,797
30,598
67,656
44,415
31,424
22,233
17,125
13,597
10,796
8,572
6,806
5,568
4,683
3,939
3,313
2,787
2,344
1,972
1,659
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
Qbanjir
2,000
56,107
301,641
717,542
640,586
566,249
493,773
437,406
369,320
275,372
211,391
164,934
132,369
108,359
89,425
74,352
62,274
52,541
44,512
37,758
32,077
27,299
23,280
19,899
17,056
(m3/dt)
50
Qt
ke
(m3/dt
)
0,000
0,938
4,950
0
1
2
17,082
11,983
9,540
8,056
7,042
Qbaseflo
w
(m3/dt)
0,000
0,000
16,020
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
2,000
2,000
2,000
2,000
63,634
343,323
84,553
11,238
0,000
0,000
0,000
2,000
817,080
186,95
8
122,73
5
86,836
59,312
8,946
0,000
0,000
2,000
729,418
131,14
7
86,096
47,218
7,555
0,000
2,000
644,740
2,000
562,183
60,913
497,974
43,097
48,493
2,000
420,417
37,573
33,195
34,309
2,000
313,400
29,833
26,357
26,427
34,85
5
77,06
8
50,59
4
35,79
5
25,32
6
19,50
7
15,48
9
12,29
8
9,765
7,753
6,342
5,335
4,487
3,774
3,175
2,670
2,246
1,889
2,000
47,322
39,87
4
88,16
7
57,88
0
40,95
0
28,97
3
22,31
6
17,71
9
14,06
9
11,17
1
8,870
7,256
6,103
5,133
4,318
3,632
3,055
2,570
2,161
1,818
6,604
61,437
104,40
6
68,541
2,000
240,519
2,000
187,600
2,000
150,505
2,000
123,155
2,000
101,586
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
84,417
70,658
59,572
50,426
42,732
36,261
30,818
26,240
22,389
19,150
10,94
4
7,185
5,083
3,596
2,770
2,200
1,746
10
1,387
0,000
61,634
325,30
4
719,28
9
472,20
1
334,08
5
236,36
7
182,06
2
144,55
7
114,77
8
91,134
11
1,101
72,360
23,688
20,927
20,983
12
0,901
59,194
18,808
16,616
16,660
13
0,758
49,790
15,386
13,193
13,228
14
0,637
41,880
12,941
10,793
10,503
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
0,536
0,451
0,379
0,319
0,268
0,226
0,190
0,160
0,134
0,113
35,227
29,630
24,923
20,964
17,633
14,832
12,476
10,494
8,827
7,424
10,886
9,156
7,702
6,478
5,449
4,583
3,855
3,243
2,728
2,294
9,078
7,636
6,423
5,402
4,544
3,822
3,215
2,704
2,275
1,913
8,592
7,227
6,079
5,113
4,301
3,618
3,043
2,559
2,153
1,811
Qbanjir
(m3/dt)
51
Qt
ke
(m3/dt
)
0,000
0,938
4,950
0
1
2
19,345
13,570
10,803
9,123
7,974
Qbaseflo
w
(m3/dt)
0,000
0,000
18,141
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
2,000
2,000
2,000
2,000
71,796
388,527
95,751
12,726
0,000
0,000
0,000
2,000
925,025
211,71
8
138,99
0
98,336
67,167
10,131
0,000
0,000
2,000
825,754
148,51
5
97,498
53,472
8,555
0,000
2,000
729,862
2,000
636,371
68,980
563,659
48,804
54,915
2,000
475,830
42,550
37,591
38,853
2,000
354,641
33,784
29,848
29,926
2,000
272,107
26,825
23,699
23,762
39,47
1
87,27
4
57,29
4
40,53
6
28,68
0
22,09
0
17,54
0
13,92
7
11,05
8
8,780
7,182
6,041
5,081
4,274
2,000
53,589
45,15
5
99,84
3
65,54
5
46,37
4
32,81
0
25,27
2
20,06
6
15,93
2
12,65
0
10,04
4
8,217
6,911
5,813
4,890
4,113
7,478
69,573
118,23
3
77,618
2,000
212,180
2,000
170,172
2,000
139,200
2,000
114,775
2,000
95,331
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
79,751
67,196
56,839
48,127
40,799
10,94
4
7,185
5,083
3,596
2,770
2,200
1,746
10
1,387
11
1,101
0,000
69,796
368,38
5
814,54
8
534,73
8
378,33
0
267,67
1
206,17
4
163,70
2
129,97
9
103,20
3
81,943
12
0,901
67,033
21,299
18,817
18,867
13
0,758
56,384
17,423
14,941
14,980
14
0,637
47,426
14,655
12,222
11,894
15
0,536
39,892
12,327
10,280
9,730
16
17
18
19
20
0,451
0,379
0,319
0,268
0,226
33,555
28,224
23,740
19,969
16,796
10,369
8,722
7,336
6,171
5,190
8,647
7,273
6,118
5,146
4,328
8,184
6,884
5,790
4,870
4,097
Qbanjir
(m3/dt)
52
21
22
23
24
0,190
0,160
0,134
0,113
14,128
11,883
9,996
8,408
4,366
3,672
3,089
2,598
3,641
3,062
2,576
2,167
3,446
2,898
2,438
2,051
3,460
2,910
2,448
2,059
3,595
3,024
2,544
2,140
2,000
2,000
2,000
2,000
34,635
29,450
25,089
21,421
53
Qt
ke
0
1
2
3
(m3/dt
)
0,000
0,938
4,950
10,944
30,607
21,470
17,092
14,434
12,617
Qbaseflo
w
(m3/dt)
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
2,000
2,000
2,000
2,000
0,000
0,000
2,000
5,083
598,592
84,603
13,536
0,000
2,000
3,596
423,507
11,832
2,000
2,770
326,207
62,450
2,000
2,200
259,008
751,691
1,746
1,387
1,101
0,901
0,758
0,637
0,536
0,451
0,379
0,319
0,268
0,226
0,190
0,160
0,134
0,113
205,652
163,288
129,650
106,060
89,210
75,038
63,117
53,090
44,656
37,561
31,594
26,575
22,353
18,802
15,815
13,302
67,322
53,453
42,442
33,699
27,567
23,188
19,504
16,405
13,799
11,607
9,763
8,212
6,907
5,810
4,887
4,111
59,477
47,225
37,496
29,772
23,639
19,338
16,266
13,682
11,508
9,680
8,142
6,849
5,761
4,845
4,076
3,428
61,473
47,349
37,595
29,851
23,701
18,819
15,395
12,949
10,892
9,162
7,706
6,482
5,452
4,586
3,857
3,245
138,08
5
90,651
64,136
45,377
34,951
27,751
22,035
17,495
13,891
11,364
9,558
8,040
6,763
5,688
4,785
4,024
3,385
2,000
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
157,97
1
103,70
6
73,372
51,911
39,985
31,748
25,208
20,015
15,892
13,000
10,935
9,198
7,737
6,507
5,474
4,604
3,873
3,257
2,000
112,431
613,561
1462,40
6
1305,33
9
1153,61
9
1005,69
8
890,654
187,06
7
122,80
7
86,886
71,444
106,27
2
234,98
0
154,26
1
109,14
0
77,217
16,029
0,000
0,000
28,703
151,49
7
334,97
9
219,90
9
155,58
7
110,07
8
84,788
0,000
0,000
0,000
20,135
7,185
0,000
110,431
582,857
1288,77
4
846,059
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
559,947
429,363
334,545
268,081
219,077
180,432
149,668
125,017
105,153
88,766
74,982
63,387
53,635
45,432
38,532
32,728
Qbanji
r
3
(m /dt)
54
Qt
ke
196,068
50,962
35,749
28,460
24,033
0
1
2
(m3/dt
)
0,000
0,938
4,950
0,000
183,872
970,485
0,000
0,000
47,792
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
10,944
7,185
5,083
3,596
705,160
2,770
543,150
2,200
431,261
1,746
342,421
176,94
7
391,25
3
256,85
1
181,72
4
128,57
1
99,032
10
1,387
271,882
252,24
9
557,75
6
366,15
8
259,05
9
183,28
6
141,17
6
112,09
4
89,002
33,525
2145,86
9
1408,72
7
996,683
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
1,101
0,901
0,758
0,637
0,536
0,451
0,379
0,319
0,268
0,226
0,190
0,160
0,134
0,113
215,874
176,594
148,539
124,942
105,093
88,397
74,354
62,541
52,606
44,248
37,219
31,306
26,333
22,149
70,668
56,110
45,901
38,609
32,475
27,316
22,976
19,326
16,256
13,673
11,501
9,674
8,137
6,844
Qbanjir
21,008
Qbaseflo
w
(m3/dt)
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
2,000
2,000
2,000
0,000
0,000
0,000
2,000
26,689
0,000
0,000
2,000
22,538
0,000
2,000
118,95
7
263,03
0
172,67
5
122,16
8
86,435
19,701
2,000
2,000
2,000
713,579
62,433
49,572
39,360
32,198
27,083
22,780
19,161
16,117
13,557
11,403
9,592
8,068
6,786
5,708
62,598
49,703
39,464
31,334
25,633
21,561
18,135
15,254
12,831
10,793
9,078
7,636
6,423
5,402
66,577
52,862
41,972
33,326
26,461
21,646
18,207
15,315
12,882
10,835
9,114
7,666
6,448
5,424
103,98
2
229,91
8
150,93
8
106,78
9
75,554
58,196
46,207
36,689
29,131
23,130
18,921
15,915
13,387
11,260
9,471
7,967
6,701
5,636
2,000
78,631
140,86
7
311,47
6
204,47
9
144,67
0
102,35
5
78,839
2,000
185,872
1020,27
7
2433,64
3
2172,12
0
1919,50
0
1673,20
4
1481,65
0
1250,27
1
931,007
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
555,704
445,037
363,444
299,097
247,875
206,830
173,755
146,469
123,518
104,213
87,975
74,316
62,828
53,164
2,000
(m3/dt)
55
HIDROGRAF NAKAYASU
3000
2500
2000
Q 25 thn
Q 50 thn
Q BANJIR (m3/detik)
Q 200 thn
1500
Q 1000 thn
Q PMF
1000
500
0
0
12
16
20
24
28
32
36
56
Dari hasil perhitungan banjir rancangan dengan Hidrograf Nakayasu di atas bisa
dibuat rekapan hujan rancangan netto dan debit banjir rancangan maksimum dari
masing-masing probabilitas adalah sebagai berikut:
Tabel 3.15. Rekapitulasi hujan rancangan netto
No
JAM KE
HUJAN JAM-JAMAN
1,00
2,00
3,00
4,00
25th
57,69
6
14,99
6
10,52
0
8,375
5,00
7,072
8,056
200th
74,42
5
19,34
5
13,57
0
10,80
3
9,123
6,00
6,182
7,042
7,974
131,0
50
0,800
104,8
40
149,2
80
0,800
119,4
24
169,0
50
0,800
135,2
40
Probabilitas Hujan
harian
Koefisien pengaliran
Hujan Efektif
50th
65,72
2
17,08
2
11,98
3
9,540
1000th
117,7
56
30,60
7
21,47
0
17,09
2
14,43
4
12,61
7
267,4
70
0,800
213,9
76
PMF
196,0
68
50,96
2
35,74
9
28,46
0
24,03
3
21,00
8
445,3
50
0,800
356,2
80
Qp (m3/dt)
25
717,542
Debit Maksimum
Sumber: Hasil Perhitungan
50
200
1000
PMF
817,080
925,025
1462,406
2433,643
57
lebih selama umur bangunan (Life Time) suatu bangunan air. Resiko Kegagalan tersebut
digambarkan dengan rumus (Loebis, 1984: 1)
P 1 exp L
(3-11)
dengan :
P
Pemilihan suatu teknik analisa penentuan banjir rancangan tergantung dari data-data
yang tersedia dan macam dari bangunan air tersebut. Kriteria pemilian banjir dengan
hanya meninjau kemungkinan terjadinya banjir yang lebih besar atau sama dengan
banjir rencana, sekali atau lebih selama bangunan air tersebut berdiri. Kriteria lain yang
dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pemilihan banjir rancangan adalah
Tabel 3.17. Kriteria pemilihan kala ulang banjir rancangan
No.
T ( tahun )
1000
500 - 1000
Bendung (weir)
50 - 100
20 - 50
Tanggul sungai
10 - 20
5 - 10
58
Sumber : Ir.Husni Sabar, (2000:335)
I1 I 2
Q
t S 1 1 t
2
2
atau
I1 I 2
S Q
1 1
2
t 2
S2
=
Q2
t
2
S 2 Q2
2
t
dimana:
I1 = aliran masuk pada permulaan waktu t
I2 = aliran masuk pada akhir waktu t
Q1 = aliran keluar pada permulaan waktu t
Q2 = aliran keluar pada akhir waktu t
S1 = tampungan waduk pada permulaan waktu t
S2 = tampungan waduk pada akhir waktu t
3.4.2. Penelusuran Banjir pada Diversion Tunnel
(3-12)
(3-13)
59
Untuk penelusuran banjir melalui saluran pengelak dihitung menggunakan dua rumus
yang bergantung pada kondisi air di terowongan pengelak sendiri, yaitu:
a. Pada saat terowongan belum terisi penuh
1 2 / 3 1/ 2
R S
n
v
=
Q
= A. v
dimana:
v = kecepatan aliran (m/detik)
n = koefisien kecepatan manning (untuk beton n= 0,014)
R = jari-jari hidrolis =A/P (m)
A = luas penampang basah (m2)
S = kemiringan alur pengelak
b. Pada saat terowongan terisi penuh (pressure flow)
Q
= A. v
2 g ( H L. sin D / 2)
(1 C )
v =
dimana:
H = kedalaman air waduk dihitung dari dasar inlet pengelak (m)
D = tinggi pengelak (m)
L = panjang pengelak (m)
= sudut yang dibentuk oleh alur pengelak
c = jumlah koefisien kehilangan energi
: lingkaran
2. Diameter
: 4,5 m
3. Panjang direncanakan
: 205 m
: + 265
: + 209
: 0,07805
7. Jumlah terowongan
:1
60
: 717,542 m3/dt
: 0,014
Tingg
i MA
Q
3
Qc
3
(7)
(m/detik
)
(8)
(m /detik
)
(9)
(m /detik
)
(10)
9,247
8,916
4,710
14,123
37,131
13,419
17,732
82,234
24,890
(m)
(m)
( o)
(m2)
(m)
(m)
(m)
(1)
625,
0
625,
5
626,
0
626,
5
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
0,0
0,5
38,942
0,964
3,057
0,315
1,0
56,251
2,629
4,416
0,595
1,5
70,529
4,638
5,537
0,838
0,39
7
0,99
0
1,57
9
(11)
Keteranga
n
(12)
Nilai
1,89
3
2,76
7
3,30
4
superkritis
superkritis
superkritis
61
627,
0
627,
5
628,
0
628,
5
629,
0
629,
5
630,
0
630,
4
2,0
83,621
6,826
2,5
96,379
9,071
109,47
1
123,74
9
141,05
8
180,00
0
180,00
0
180,00
0
11,25
9
13,26
7
14,93
2
15,89
6
15,89
6
15,89
6
3,0
3,5
4,0
4,5
5,0
5,4
6,564
13,66
5
13,73
8
13,81
7
13,91
4
14,13
0
14,13
0
14,13
0
1,040
0,664
0,820
0,960
1,073
1,125
1,125
1,125
2,06
7
1,31
9
1,54
5
1,59
7
1,34
9
0,00
0
0,00
0
0,00
0
20,482
139,802
38,852
15,184
137,729
74,492
17,475
196,750
95,183
19,422
257,670
119,780
20,917
281,276
155,594
21,585
281,700
281,700
21,585
281,700
281,700
21,585
281,700
281,700
3,59
8
1,84
9
2,06
7
2,15
1
1,80
8
1,00
0
1,00
0
1,00
0
superkritis
superkritis
superkritis
superkritis
superkritis
subkritis
subkritis
subkritis
Cf
= [8.9,81/{(14,1371/6)/(0,0142)}] . (205/14,137)
= 0,092
= Co + Ci + Cf
Jadi
Q = 1/4
(3)2[
]1/2
= 281,706 m3/dt
Dengan menggunakan persamaan diatas maka dapat dibuat hubungan antara Q dengan
elevasi MAW. Elevasi muka air waduk dimulai pada h = 1,2 D
h = 1,2 . 4,5 = 5,4 m. Perhitungan selanjutnya pada tabel.3.20
Tabel 3.20 Perhitungan Saluran Pengelak Diameter 4,5 m
untuk Pengaliran Tertekan
El.
MA
(m)
(1)
630,4
631,0
632,0
633,0
634,0
Tinggi
MA
(m)
(2)
5,4
6,0
7,0
8,0
9,0
( )
(3)
10,768
11,956
13,931
15,897
17,854
A
2
(m )
(4)
15,904
15,904
15,904
15,904
15,904
Ci
Cf
Co
(m)
(5)
14,137
14,137
14,137
14,137
14,137
(rounded)
(6)
0,500
0,500
0,500
0,500
0,500
(gesekan)
(7)
0,092
0,092
0,092
0,092
0,092
(outlet)
(8)
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
(m/detik)
(9)
17,713
18,704
20,236
21,645
22,952
Q
(m3/detik)
(10)
281,706
297,467
321,841
344,254
365,037
62
635,0
636,0
637,0
638,0
639,0
640,0
641,0
642,0
643,0
644,0
645,0
646,0
647,0
648,0
649,0
650,0
651,0
652,0
653,0
654,0
655,0
656,0
657,0
658,0
659,0
660,0
661,0
662,0
663,0
664,0
665,0
666,0
667,0
668,0
669,0
10,0
11,0
12,0
13,0
14,0
15,0
16,0
17,0
18,0
19,0
20,0
21,0
22,0
23,0
24,0
25,0
26,0
27,0
28,0
29,0
30,0
31,0
32,0
33,0
34,0
35,0
36,0
37,0
38,0
39,0
40,0
41,0
42,0
43,0
44,0
19,801
21,736
23,658
25,567
27,462
29,341
31,205
33,052
34,881
36,692
38,485
40,258
42,011
43,744
45,456
47,146
48,816
50,463
52,089
53,692
55,273
56,831
58,367
59,880
61,371
62,839
64,284
65,706
67,107
68,485
69,840
71,174
72,486
73,776
75,045
15,904
15,904
15,904
15,904
15,904
15,904
15,904
15,904
15,904
15,904
15,904
15,904
15,904
15,904
15,904
15,904
15,904
15,904
15,904
15,904
15,904
15,904
15,904
15,904
15,904
15,904
15,904
15,904
15,904
15,904
15,904
15,904
15,904
15,904
15,904
14,137
14,137
14,137
14,137
14,137
14,137
14,137
14,137
14,137
14,137
14,137
14,137
14,137
14,137
14,137
14,137
14,137
14,137
14,137
14,137
14,137
14,137
14,137
14,137
14,137
14,137
14,137
14,137
14,137
14,137
14,137
14,137
14,137
14,137
14,137
0,500
0,500
0,500
0,500
0,500
0,500
0,500
0,500
0,500
0,500
0,500
0,500
0,500
0,500
0,500
0,500
0,500
0,500
0,500
0,500
0,500
0,500
0,500
0,500
0,500
0,500
0,500
0,500
0,500
0,500
0,500
0,500
0,500
0,500
0,500
0,092
0,092
0,092
0,092
0,092
0,092
0,092
0,092
0,092
0,092
0,092
0,092
0,092
0,092
0,092
0,092
0,092
0,092
0,092
0,092
0,092
0,092
0,092
0,092
0,092
0,092
0,092
0,092
0,092
0,092
0,092
0,092
0,092
0,092
0,092
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
24,171
25,314
26,390
27,404
28,363
29,271
30,132
30,950
31,726
32,463
33,165
33,832
34,466
35,069
35,643
36,189
36,708
37,201
37,670
38,116
38,539
38,941
39,322
39,684
40,027
40,353
40,661
40,954
41,230
41,492
41,740
41,975
42,196
42,405
42,603
384,428
402,607
419,709
435,842
451,094
465,538
479,233
492,231
504,577
516,309
527,464
538,072
548,160
557,756
566,883
575,562
583,815
591,661
599,118
606,204
612,934
619,325
625,392
631,149
636,609
641,786
646,693
651,341
655,742
659,909
663,850
667,578
671,101
674,430
677,573
Tinggi MA
(m)
(m)
(m3/detik)
(1)
625,0
626,0
627,0
628,0
629,0
630,0
631,0
632,0
(2)
0,0
1,0
2,0
3,0
4,0
5,0
6,0
7,0
(3)
0
37,1315
139,8025
196,7497
281,2760
281,7000
297,4666
321,8415
63
633,0
634,0
635,0
636,0
637,0
638,0
639,0
640,0
641,0
642,0
643,0
644,0
645,0
646,0
647,0
648,0
649,0
650,0
651,0
652,0
653,0
654,0
655,0
656,0
657,0
658,0
659,0
660,0
661,0
662,0
663,0
664,0
665,0
666,0
667,0
668,0
669,0
8,0
9,0
10,0
11,0
12,0
13,0
14,0
15,0
16,0
17,0
18,0
19,0
20,0
21,0
22,0
23,0
24,0
25,0
26,0
27,0
28,0
29,0
30,0
31,0
32,0
33,0
34,0
35,0
36,0
37,0
38,0
39,0
40,0
41,0
42,0
43,0
44,0
344,2539
365,0367
384,4285
402,6069
419,7087
435,8420
451,0943
465,5377
479,2326
492,2306
504,5765
516,3094
527,4641
538,0716
548,1604
557,7561
566,8827
575,5622
583,8152
591,6611
599,1182
606,2038
612,9343
619,3254
625,3921
631,1487
636,6090
641,7861
646,6927
651,3409
655,7425
659,9087
663,8503
667,5777
671,1010
674,4297
677,5732
64
(m)
Selisih
dengan
Kontur
Terendah
(m)
(1)
(2)
(3)
623
624
625
No.
Elevas
i
(4)
1.0
5
1.0
5
1.0
5
Luas
Kontur
(daerah
genangan)
(m2)
Luas
Rata-Rata
Antar
Kontur
(m2)
Volume
Antar
Interval
Kontur
(m3)
(5)
(6)
(7)
(8)
10500
5250
5250
5250
21000
15750
15750
21000
Volume
Tampungan
Waduk
(m3)
65
626
627
628
629
630
631
10
632
11
633
10
12
634
11
13
635
12
14
636
13
15
637
14
16
638
15
17
639
16
18
640
17
19
641
18
20
642
19
21
643
20
22
644
21
23
645
22
24
646
23
25
647
24
26
648
25
27
649
26
28
650
27
29
651
28
30
652
29
31
653
30
32
654
31
33
655
32
1.0
5
1.0
5
1.0
5
1.0
5
1.0
5
1.0
5
1.0
5
1.0
5
1.0
5
1.0
5
1.0
5
1.0
5
1.0
5
1.0
5
1.0
5
1.0
5
1.0
5
1.0
5
1.0
5
1.0
5
1.0
5
1.0
5
1.0
5
1.0
5
1.0
5
1.0
5
1.0
5
1.0
5
1.0
5
1.0
31500
26250
26250
47250
42000
36750
36750
84000
52500
47250
47250
131250
63000
57750
57750
189000
73500
68250
68250
257250
84000
78750
78750
336000
94500
89250
89250
425250
105000
99750
99750
525000
115500
110250
110250
635250
126000
120750
120750
756000
136500
131250
131250
887250
147000
141750
141750
1029000
157500
152250
152250
1181250
168000
162750
162750
1344000
178500
173250
173250
1517250
189000
183750
183750
1701000
199500
194250
194250
1895250
210000
204750
204750
2100000
220500
215250
215250
2315250
231000
225750
225750
2541000
241500
236250
236250
2777250
252000
246750
246750
3024000
262500
257250
257250
3281250
273000
267750
267750
3549000
283500
278250
278250
3827250
294000
288750
288750
4116000
304500
299250
299250
4415250
315000
309750
309750
4725000
325500
320250
320250
5045250
336000
330750
330750
5376000
66
34
656
33
35
657
34
36
658
35
37
659
36
38
660
37
39
661
38
40
662
39
41
663
40
42
664
41
43
665
42
44
666
43
45
667
44
46
668
45
47
669
46
5
1.0
5
1.0
5
1.0
5
1.0
5
1.0
5
1.0
5
1.0
5
1.0
5
1.0
5
1.0
5
1.0
5
1.0
5
1.0
5
1.0
5
346500
341250
341250
5717250
357000
351750
351750
6069000
367500
362250
362250
6431250
378000
372750
372750
6804000
388500
383250
383250
7187250
399000
393750
393750
7581000
409500
404250
404250
7985250
420000
414750
414750
8400000
430500
425250
425250
8825250
441000
435750
435750
9261000
451500
446250
446250
9707250
462000
456750
456750
10164000
472500
467250
467250
10631250
483000
477750
477750
11109000
67
68
Psi
Phi
Q/2
y = S/t
- Q/2
= S/t
+ Q/2
(m3/detik)
(m3/detik)
(m3/detik)
(m3/detik)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
S
(tampungan
)
S/t
(m3)
(m3/detik)
(3)
(1)
(m
)
(2)
625,0
21000
5,833
0,000
0,000
5,833
5,833
626,0
47250
13,125
37,131
18,566
-5,441
31,691
627,0
84000
23,333
139,802
69,901
-46,568
93,235
628,0
131250
36,458
196,750
98,375
-61,917
134,833
629,0
189000
52,500
281,276
140,638
-88,138
193,138
630,0
631,0
257250
336000
71,458
93,333
281,700
297,467
140,850
148,733
-69,392
-55,400
212,308
242,067
632,0
425250
118,125
321,841
160,921
-42,796
279,046
633,0
525000
145,833
344,254
172,127
-26,294
317,960
634,0
635250
176,458
365,037
182,518
-6,060
358,977
635,0
10
756000
210,000
384,428
192,214
17,786
402,214
636,0
11
887250
246,458
402,607
201,303
45,155
447,762
637,0
12
1029000
285,833
419,709
209,854
75,979
495,688
638,0
13
1181250
328,125
435,842
217,921
110,204
546,046
639,0
14
1344000
373,333
451,094
225,547
147,786
598,881
640,0
15
1517250
421,458
465,538
232,769
188,689
654,227
641,0
16
1701000
472,500
479,233
239,616
232,884
712,116
642,0
17
1895250
526,458
492,231
246,115
280,343
772,574
643,0
18
2100000
583,333
504,577
252,288
331,045
835,622
644,0
19
2315250
643,125
516,309
258,155
384,970
901,280
645,0
20
2541000
705,833
527,464
263,732
442,101
969,565
646,0
21
2777250
771,458
538,072
269,036
502,423
1040,494
647,0
22
3024000
840,000
548,160
274,080
565,920
1114,080
648,0
23
3281250
911,458
557,756
278,878
632,580
1190,336
(m)
69
Elevas
i
S
(tampungan
)
S/t
Q/2
Psi
Phi
y = S/t
- Q/2
= S/t
+ Q/2
(1)
(m
)
(2)
649,0
24
3549000
985,833
566,883
283,441
702,392
1269,275
650,0
25
3827250
1063,125
575,562
287,781
775,344
1350,906
651,0
26
4116000
1143,333
583,815
291,908
851,426
1435,241
652,0
27
4415250
1226,458
591,661
295,831
930,628
1522,289
653,0
28
4725000
1312,500
599,118
299,559
1012,941
1612,059
654,0
29
5045250
1401,458
606,204
303,102
1098,356
1704,560
655,0
30
5376000
1493,333
612,934
306,467
1186,866
1799,800
656,0
31
5717250
1588,125
619,325
309,663
1278,462
1897,788
657,0
32
6069000
1685,833
625,392
312,696
1373,137
1998,529
658,0
33
6431250
1786,458
631,149
315,574
1470,884
2102,033
659,0
34
6804000
1890,000
636,609
318,304
1571,696
2208,304
660,0
35
7187250
1996,458
641,786
320,893
1675,565
2317,351
661,0
36
7581000
2105,833
646,693
323,346
1782,487
2429,180
662,0
37
7985250
2218,125
651,341
325,670
1892,455
2543,795
663,0
38
8400000
2333,333
655,742
327,871
2005,462
2661,205
664,0
39
8825250
2451,458
659,909
329,954
2121,504
2781,413
665,0
40
9261000
2572,500
663,850
331,925
2240,575
2904,425
666,0
41
9707250
2696,458
667,578
333,789
2362,669
3030,247
667,0
42
10164000
2823,333
671,101
335,550
2487,783
3158,884
668,0
43
10631250
2953,125
674,430
337,215
2615,910
3290,340
669,0
44
11109000
3085,833
677,573
338,787
2747,047
3424,620
(m)
(m3)
(m3/detik)
(m3/detik)
(m3/detik)
(m3/detik)
(m3/detik)
(3)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
70
Inflow
Outflow
(I)
(I1+I2)/
2
(jam
)
(1)
(m3/det
)
(2)
(m3/det
)
(3)
(m3/det
)
(4)
(m3/det
)
(5)
2,000
0,000
0,000
56,107
29,053
301,641
Elevasi
(m3/det)
(m)
(m)
(6)
(7)
(8)
0,000
2,000
0,054
621,054
5,226
34,280
29,705
0,800
621,800
178,874
-3,186
175,688
119,448
1,802
622,802
717,542
509,592
-38,415
471,177
410,962
11,489
632,489
640,586
679,064
60,215
739,279
485,072
16,449
637,449
566,249
603,418
254,207
857,624
508,508
18,335
639,335
493,773
530,011
349,116
879,127
512,351
18,663
639,663
437,406
465,590
366,776
832,366
503,939
17,948
638,948
369,320
403,363
328,427
731,790
483,462
16,325
637,325
275,372
322,346
248,328
570,674
442,952
13,466
634,466
10
211,391
243,382
127,722
371,104
370,476
9,280
630,280
11
164,934
188,163
0,628
188,791
274,974
3,925
624,925
12
132,369
148,652
-86,183
73,383
141,338
2,027
623,027
13
108,359
120,364
-46,982
65,469
105,852
1,669
622,669
14
89,425
98,892
-32,968
62,493
88,518
1,500
622,500
15
74,352
81,888
-26,025
55,864
77,458
1,393
622,393
16
62,274
68,313
-21,595
46,718
62,201
1,244
622,244
17
52,541
57,407
-15,483
41,924
54,204
1,166
622,166
18
44,512
48,527
-12,279
36,247
44,733
1,074
622,074
19
37,758
41,135
-8,486
32,650
38,731
1,016
622,016
20
32,077
34,918
-6,081
28,836
33,033
0,890
621,890
21
27,299
29,688
-4,196
25,492
28,230
0,760
621,760
22
23,280
25,290
-2,738
22,551
24,007
0,647
621,647
23
19,899
21,590
-1,456
20,134
20,535
0,553
621,553
24
17,056
18,477
-0,402
18,076
17,580
0,473
621,473
max
512,35
18,66
639,66
(Q)
71
Inflow
200
0
12
16
20
24
Waktu (jam)
R h
R
Rh
R
] = arc cos [
R h
R
Rh
R
2,5 0,5
2,5
] = arc cos [
30,375
] = 36,8700
3
A =
R2
180
- R2 sin cos
36,87 52
180
36,870R
180
72
= 1,020 m2
P =
R
90
36,870R
90
36,87 5
90
= 3,216
Qc =
(9,81 .
1,02
)
0,381
1,020 3
(9,81.
0,381
= 5,229 m3/dt
Ting
gi
MA
(m)
(m)
( o)
(m2)
(m)
(m)
(m)
(1)
625
,0
625
,5
626
,0
626
,5
627
,0
627
,5
628
,0
628
,5
629
,0
629
,5
630
,0
631
,0
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
0,0
36,87
0
53,13
0
66,42
2
78,46
3
90,00
0
101,5
37
113,5
78
126,8
70
143,1
30
180,0
00
180,0
00
1,02
0
2,79
3
4,95
1
7,33
0
9,81
3
12,2
95
14,6
74
16,8
32
18,6
05
19,6
25
19,6
25
3,21
6
4,63
4
5,79
3
6,84
4
7,85
0
15,2
64
15,3
31
15,4
05
15,4
95
15,7
00
15,7
00
0,5
1,0
1,5
2,0
2,5
3,0
3,5
4,0
4,5
5,0
6,0
Qc
(7)
(m/deti
k)
(8)
(m3/deti
k)
(9)
(m3/deti
k)
(10)
Nil
ai
(11)
Keterang
an
(12)
0,31
7
0,60
3
0,85
5
1,07
1
1,25
0
0,80
5
0,95
7
1,09
3
1,20
1
1,25
0
1,25
0
0,3
81
0,9
64
1,5
66
2,0
99
2,5
00
1,5
78
1,7
55
1,7
48
1,4
41
0,0
00
0,0
00
9,280
9,464
5,229
14,237
39,759
14,886
17,969
88,958
27,566
20,889
153,117
42,904
23,156
227,217
60,888
17,275
212,403
107,478
19,381
284,410
132,922
21,170
356,335
163,587
22,543
366,956
209,399
superkriti
s
superkriti
s
superkriti
s
superkriti
s
superkriti
s
superkriti
s
superkriti
s
superkriti
s
superkriti
s
23,156
367,105
367,105
23,156
367,105
367,105
1,8
10
2,6
71
3,2
27
3,5
69
3,7
32
1,9
76
2,1
40
2,1
78
1,7
52
1,0
00
1,0
00
subkritis
subkritis
73
Jadi
= [8.9,81/{(15,7081/6)/(0,0142)}] . (205/15,708)
= 0,080
= Co + Ci + Cf
Q = 1/4
(3)2[
]1/2
= 367,105 m3/dt
Dengan menggunakan persamaan diatas maka dapat dibuat hubungan antara Q
dengan elevasi MAW. Elevasi muka air waduk dimulai pada h = 1,2 D
h = 1,2 . 5 = 6 m . Perhitungan selanjutnya pada tabel.
Tabel 3.25 Perhitungan Saluran Pengelak Diameter 5 m untuk Pengaliran
Tertekan
El.
MA
Tinggi
MA
Ci
(m)
(m)
( o)
(m2)
(m)
(rounded)
(1)
631.0
632.0
633.0
634.0
635.0
636.0
637.0
638.0
639.0
640.0
641.0
642.0
643.0
644.0
645.0
646.0
647.0
648.0
649.0
650.0
651.0
652.0
653.0
(2)
6.0
7.0
8.0
9.0
10.0
11.0
12.0
13.0
14.0
15.0
16.0
17.0
18.0
19.0
20.0
21.0
22.0
23.0
24.0
25.0
26.0
27.0
28.0
(3)
11.956
13.931
15.897
17.854
19.801
21.736
23.658
25.567
27.462
29.341
31.205
33.052
34.881
36.692
38.485
40.258
42.011
43.744
45.456
47.146
48.816
50.463
52.089
(4)
19.635
19.635
19.635
19.635
19.635
19.635
19.635
19.635
19.635
19.635
19.635
19.635
19.635
19.635
19.635
19.635
19.635
19.635
19.635
19.635
19.635
19.635
19.635
(5)
15.708
15.708
15.708
15.708
15.708
15.708
15.708
15.708
15.708
15.708
15.708
15.708
15.708
15.708
15.708
15.708
15.708
15.708
15.708
15.708
15.708
15.708
15.708
(6)
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
Cf
Co
(gesekan
)
(7)
0.080
0.080
0.080
0.080
0.080
0.080
0.080
0.080
0.080
0.080
0.080
0.080
0.080
0.080
0.080
0.080
0.080
0.080
0.080
0.080
0.080
0.080
0.080
(outlet
)
(8)
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
(m/detik
)
(9)
18.697
20.237
21.652
22.964
24.189
25.336
26.415
27.434
28.396
29.307
30.171
30.991
31.770
32.510
33.214
33.883
34.519
35.125
35.700
36.248
36.768
37.263
37.733
Q
(m3/detik)
(10)
367.105
397.344
425.138
450.905
474.943
497.473
518.665
538.656
557.553
575.446
592.411
608.512
623.805
638.337
652.152
665.290
677.784
689.668
700.970
711.719
721.939
731.654
740.889
74
654.0
655.0
656.0
657.0
658.0
659.0
660.0
661.0
662.0
663.0
664.0
665.0
666.0
667.0
668.0
669.0
29.0
30.0
31.0
32.0
33.0
34.0
35.0
36.0
37.0
38.0
39.0
40.0
41.0
42.0
43.0
44.0
53.692
55.273
56.831
58.367
59.880
61.371
62.839
64.284
65.706
67.107
68.485
69.840
71.174
72.486
73.776
75.045
19.635
19.635
19.635
19.635
19.635
19.635
19.635
19.635
19.635
19.635
19.635
19.635
19.635
19.635
19.635
19.635
15.708
15.708
15.708
15.708
15.708
15.708
15.708
15.708
15.708
15.708
15.708
15.708
15.708
15.708
15.708
15.708
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.500
0.080
0.080
0.080
0.080
0.080
0.080
0.080
0.080
0.080
0.080
0.080
0.080
0.080
0.080
0.080
0.080
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
38.180
38.604
39.007
39.390
39.753
40.097
40.424
40.733
41.026
41.304
41.567
41.815
42.050
42.272
42.482
42.681
Tinggi MA
(m)
(m)
(m3/detik)
(1)
625,0
626,0
627,0
628,0
629,0
630,0
631,0
632,0
633,0
634,0
635,0
636,0
637,0
638,0
639,0
640,0
641,0
642,0
643,0
644,0
645,0
646,0
647,0
648,0
649,0
650,0
651,0
652,0
653,0
654,0
655,0
656,0
657,0
(2)
0,0
1,0
2,0
3,0
4,0
5,0
6,0
7,0
8,0
9,0
10,0
11,0
12,0
13,0
14,0
15,0
16,0
17,0
18,0
19,0
20,0
21,0
22,0
23,0
24,0
25,0
26,0
27,0
28,0
29,0
30,0
31,0
32,0
(3)
0
39,7593
153,1173
212,4030
356,3346
367,1052
367,1052
397,3438
425,1383
450,9053
474,9428
497,4726
518,6654
538,6559
557,5530
575,4464
592,4114
608,5123
623,8046
638,3369
652,1524
665,2899
677,7844
689,6681
700,9704
711,7187
721,9387
731,6544
740,8885
749,6624
757,9965
765,9102
773,4221
749.662
757.996
765.910
773.422
780.550
787.311
793.721
799.796
805.552
811.001
816.160
821.040
825.655
830.017
834.139
838.031
75
658,0
659,0
660,0
661,0
662,0
663,0
664,0
665,0
666,0
667,0
668,0
669,0
33,0
34,0
35,0
36,0
37,0
38,0
39,0
40,0
41,0
42,0
43,0
44,0
780,5500
787,3109
793,7211
799,7963
805,5515
811,0013
816,1597
821,0399
825,6549
830,0172
834,1385
838,0305
S/t
Q/2
Psi
Phi
76
(m3/detik)
(5)
5,833
13,125
23,333
36,458
52,500
71,458
93,333
118,125
145,833
176,458
210,000
246,458
285,833
328,125
373,333
(m3/detik)
(6)
0,000
39,759
153,117
212,403
356,335
367,105
367,105
397,344
425,138
450,905
474,943
497,473
518,665
538,656
557,553
(m3/detik)
(7)
0,000
19,880
76,559
106,202
178,167
183,553
183,553
198,672
212,569
225,453
237,471
248,736
259,333
269,328
278,776
= S/t Q/2
(m3/detik)
(8)
5,833
-6,755
-53,225
-69,743
-125,667
-112,094
-90,219
-80,547
-66,736
-48,994
-27,471
-2,278
26,501
58,797
94,557
S/t
Q/2
Psi
Phi
(m3/detik)
(7)
287,723
296,206
304,256
311,902
319,168
326,076
332,645
338,892
344,834
350,485
355,859
360,969
365,827
370,444
374,831
378,998
382,955
386,711
390,275
393,655
396,861
399,898
402,776
405,501
408,080
410,520
412,827
415,009
417,069
419,015
= S/t Q/2
(m3/detik)
(8)
133,735
176,294
222,202
271,431
323,957
379,757
438,813
501,108
566,624
635,348
707,266
782,364
860,631
942,056
1026,627
1114,335
1205,170
1299,122
1396,183
1496,345
1599,598
1705,935
1815,349
1927,833
2043,379
2161,980
2283,631
2408,325
2536,056
2666,818
= S/t +
Q/2
(m3/detik)
(9)
709,182
768,706
830,714
895,236
962,293
1031,910
1104,103
1178,892
1256,292
1336,319
1418,984
1504,303
1592,286
1682,944
1776,290
1872,332
1971,080
2072,544
2176,733
2283,655
2393,319
2505,731
2620,901
2738,834
2859,538
2983,020
3109,286
3238,342
3370,194
3504,849
(tampungan)
(m)
(1)
625,0
626,0
627,0
628,0
629,0
630,0
631,0
632,0
633,0
634,0
635,0
636,0
637,0
638,0
639,0
(m)
(2)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Elevasi
(m)
(1)
640,0
641,0
642,0
643,0
644,0
645,0
646,0
647,0
648,0
649,0
650,0
651,0
652,0
653,0
654,0
655,0
656,0
657,0
658,0
659,0
660,0
661,0
662,0
663,0
664,0
665,0
666,0
667,0
668,0
669,0
(m)
(2)
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
(m3)
(3)
21000
47250
84000
131250
189000
257250
336000
425250
525000
635250
756000
887250
1029000
1181250
1344000
S
(tampungan)
(m3)
(3)
1517250
1701000
1895250
2100000
2315250
2541000
2777250
3024000
3281250
3549000
3827250
4116000
4415250
4725000
5045250
5376000
5717250
6069000
6431250
6804000
7187250
7581000
7985250
8400000
8825250
9261000
9707250
10164000
10631250
11109000
(m3/detik)
(5)
421,458
472,500
526,458
583,333
643,125
705,833
771,458
840,000
911,458
985,833
1063,125
1143,333
1226,458
1312,500
1401,458
1493,333
1588,125
1685,833
1786,458
1890,000
1996,458
2105,833
2218,125
2333,333
2451,458
2572,500
2696,458
2823,333
2953,125
3085,833
(m3/detik)
(6)
575,446
592,411
608,512
623,805
638,337
652,152
665,290
677,784
689,668
700,970
711,719
721,939
731,654
740,889
749,662
757,996
765,910
773,422
780,550
787,311
793,721
799,796
805,552
811,001
816,160
821,040
825,655
830,017
834,139
838,031
= S/t +
Q/2
(m3/detik)
(9)
5,833
33,005
99,892
142,660
230,667
255,011
276,886
316,797
358,402
401,911
447,471
495,195
545,166
597,453
652,110
77
Inflow
T
(jam)
(1)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
(I)
(m3/det)
(2)
2,000
56,107
301,641
717,542
640,586
566,249
493,773
437,406
369,320
275,372
211,391
164,934
132,369
108,359
89,425
74,352
62,274
52,541
44,512
37,758
32,077
27,299
23,280
19,899
17,056
Outflow
(I1+I2)/2
(m3/det)
(3)
0,000
29,053
178,874
509,592
679,064
603,418
530,011
465,590
403,363
322,346
243,382
188,163
148,652
120,364
98,892
81,888
68,313
57,407
48,527
41,135
34,918
29,688
25,290
21,590
18,477
(m3/det)
(4)
0,000
5,200
-7,622
-87,912
-39,655
86,247
120,337
93,405
35,042
-31,754
-86,898
-78,528
-56,988
-47,509
-34,442
-28,602
-20,846
-16,803
-12,035
-9,177
-6,270
-4,736
-3,024
-1,779
-0,642
(m3/det)
(5)
0,000
34,254
171,252
421,680
639,409
689,665
650,349
558,994
438,405
290,592
156,484
109,635
91,664
72,856
64,450
53,286
47,467
40,605
36,492
31,958
28,648
24,952
22,266
19,810
17,836
max
(Q)
(m3/det)
(6)
2,000
41,876
259,164
461,335
553,162
569,327
556,944
523,952
470,159
377,489
235,012
166,623
139,172
107,297
93,052
74,132
64,270
52,640
45,669
38,227
33,384
27,976
24,045
20,452
17,563
569,3273
Elevasi
(m)
(7)
0,050
1,019
3,325
9,434
13,768
14,658
13,968
12,264
9,801
6,343
3,157
2,228
1,877
1,596
1,470
1,303
1,216
1,114
1,052
0,961
0,840
0,704
0,605
0,514
0,442
14,6580
(m)
(8)
625,050
626,019
628,325
634,434
638,768
639,658
638,968
637,264
634,801
631,343
628,157
627,228
626,877
626,596
626,470
626,303
626,216
626,114
626,052
625,961
625,840
625,704
625,605
625,514
625,442
639,6580
78
79
: 625
hf inlet =
0,5 v
2g
0,5 v
2.9,81
= 0,025 v2
v2
2.9,81
= 0,050 v2
Kehilangan di Outlet
v2
2g
Hf outlet =
hf =
f .Lv
2 gd
0,092.205. v
2.9,81. 4,5
= 0,214 v2
h
16
16
v2
v
= hf inlet + hf outlet + hf
= 0,025 v2 + 0,050 v2+ 0,214v2
= 0,289 v2
= 55,363
= 7,441
v
7,441
Fr = gd = 9,81.4,5 = 1,12
Dari pembacaan grafik Design Width of Basin diketahui nilai W/D = 3,11 m
Dengan D = A = 3,987. Maka W = 12,400 meter
H=
3
3
W = 12,400=9,300 m
4
4
80
4
4
L = 3 W = 3 12,400=16,533 m
1
1
a = 2 W = 2 12,400=6,200 m
3
3
b = 8 W = 8 12,400=4,650 m
1
1
c = 2 W = 2 12,400=6,200 m
1
1
d = 6 W = 6 12,400=2,067 m
1
1
e = 12 W = 12 12,400=1,033 m
1
1
W
=
12,400=1,033 m
t = 12
12
81
Terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi material zone kedap air yang
a.
Selain itu bahan yang sama, akan memberikan nilai K yang berbeda, apabila
tingkat kepadatan dan angka kadar airnya berbeda-beda. Nilai K suatu bahan akan
paling rendah pada tingkat kelembapan yang agak lebih basah dari angka kadar air
optimumnya.
b. Kekuatan Geser
82
Suatu bahan berbutir kasar, biasanya mempunyai kekuatan geser yang tinggi.
tingkat kekuatan gesernya dipengaruhi oleh angka kadar air serta tingkat pemadatannya,
karena itu walaupun dari bahan yang sama kekuatan gesernya akan berubah-ubah pula.
Akan tetapi pada bahan berbutir kasar tersebut perubahan-perubahan kekuatan gesernya
tidak terlalu besar, walaupun bahan tersebut mempunyai kemampuan penyerapan air
yang tinggi (angka porinya besar). Pemadatan-pemadatan suatu bahan, biasanya
dilaksanakan pada keadaan yang agak kering (di daerah kering dari garis kadar air
optimumnya) dan akan memeberikan kekuatan geser yang lebih besar. Akan tetapi
setelah waduk terisi air dan bahan akan menjadi jenuh air, maka kekuatan gesernya akan
menurun.
Kekuatan geser suatu bahan terutama ditentukan oleh daya kohesi (C) dan
sudut geseran dalamnya (). Pada umumnya suatu bahan dengan harga D = 95 98
merupakan harga yang cukup baik untuk digunakan sebagai material timbunan
bendungan. Sedangkan bahan-bahan dengan harga D = 90 95 biasanya digunakan
untuk membangun bendungan yang rendah (< 30 m) atau untuk membangun bendungan
dari timbunan bahan berbutir halus.
c. Karakteristik Bahan Konsolidasi
Semakin halus gradasi suatu bahan dan semakin tinggi angka kadar airnya, maka
tingkat konsolidasinya akan menjadi lebih besar dan tekanan air pori mungkin dapat
terjadi pada saat terjadinya proses konsolidasi tersebut.
Dengan demikian dalam tubuh bendungan yang baru selesai ditimbun, selain
tekanan-tekanan yang disebabkan oleh hasil pemadatan, maka timbul pula tekanantekanan tambahan yang diakibatkan oleh adanya proses konsolidasi tersebut (tekanan
konsolidasi).`
Terutama untuk material-material timbunan tubuh bendungan yang kondisi
kelembabannya terletak pada daerah yang lebih basah dari angka kadar air optimumnya,
dimana pada saat pelaksanaan pemadatan tekanan porinya rendah. Akan tetapi pada saat
berlangsungnya proses konsolidasi, maka tekanan air pori akan meningkat dan
kemungkinan dapat melampaui batas-batas kemampuan stabilitas dari tubuh bendungan
tersebut.
d. Kondisi Bahan Pada saat Pelaksanaan Pembangunan Cofferdam
Pada umumnya penimbunan dan pemadatan bahan-bahan berbutir kasar lebih
mudah dilaksakan, dibandingkan dengan bahan-bahan berbutir halus. Demikian pula
tingkat kelembaban suatu bahan dapat mempengaruhi kondisi penggarapannya, dimana
dalam kondisi kelembaban yang terletak di sekitar angka kadar air optimum,
penimbunan dan pemadatan bahan tersebut akan lebih mudah dilaksanakan
83
84
FS hulu
= faktor keamanan lereng bagian hulu
FS hilir
=
=
=
=
m
n
k
= 60 %
= 170 w . Gs(1+w)
1+ e
Gs+1
2,65+1
w .()
=
= 2281,25 kg / m3 = 2,28125 ton/m3
= 2,28125 /1,28125 =
1,7805 ton / m3
85
tan
m0,15. 1,7805
1,2
1,2
0,3057 m0,0816
0,305+0,0816 m
0,367+0,0979 m=0,3057 m0,0816
0,4486=0,2078 m
m = 2,16
Kemiringan talud bagian hilir :
nk
1,2=
. tan
1+ n . k
1,2=
n0,15
.0,3057
1+ n .0,15
1,2=
0,3057 n0,0459
0,2057+ 0,0459n
0,367+0,05508=0,3057 n0,0459
0,4129=0,2506 n
n = 1,65
3.6.2 Perhitungan Rembesan pada Tubuh Cofferdam
Baik tubuh bendungan maupun pondasinya diharuskan mampu mempertahankan
diri terhadap gayagaya yang di timbulkan oleh adanya air filtrasi yang mengalir
melalui celahcelah antara butiranbutiran tanah pembentuk tubuh bendungan dan
pondasi tersebut. Metode untuk menentukan besarnya rembesan pada bendungan
urugan ada beberapa macam diantaranya adalah metode Dupuit, Schaffernak,
Casagrande, dan Taylor (Christady, 1992).
L. Cassagrande (1932) memberikan cara untuk menghitung rembesan lewat tubuh
bendungan yang berasal dari pengujian model. Parabola AB berawal dari titik A seperti
yang diperlihatkan pada gambar, dengan AA = 0,3 x AD. Pada modifikasi ini, nilai d
yang digunakan dalam persamaan akan merupakan jarak horizontal antara titik E dan C.
86
dz / dx
z dz
a sin
a sin
ds
=
dimana s adalah panjang dari kurva ABC
(3-20)
a 2 2 as
diperoleh :
H2
sin 2
= 0
(3-21)
87
H2
s s 2 2
sin
a
=
(3-22)
Dengan kesalahan sebesar kira kira 4 5 %, s dapat dianggap merupakan garis
lurus AC, maka,
(d 2 H 2 )
s
=
kombinasi persamaan memberikan
(d 2 H 2 )
(3-23)
(d 2 H 2 ctg 2 )
a
=
besarnya debit rembesan dapat ditentukan dengan persamaan
(3-24)
ka sin 2
q
=
(3-25)
88
(3-26)
(3-27)
(x2 z 2 )
= x + 2p
dan
1
2
(3-28)
(x2 z 2 ) x
p
=
(3-29)
Pada x = d dan z = H, maka
1
(d 2 H 2 ) d
2
p
=
(3-30)
Dari persamaan , p dapat dihitung. Untuk menggambar parabola dasar,
(3-31)
89
Dengan p yang diketahui nilai x untuk berbagai nilai z dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan (4-38).
3.6.2.2 Penggambaran Parabola Dasar Untuk Kemiringan Hilir > 30o
Perpotongan parabola dasar dengan permukaan hilir bendungan titik R dihitung
menurut cara A. Casagrande, yaitu sebesar (a + a) dengan a = FS. Perhatikan bahwa
panjang a adalah panjang SR dengan :
RS
a
c
RF
a a
=
(3-32)
adalah fungsi dari , dimana adalah sudut kemiringan bendungan bagian hilir.
FA p; FV p / 2
(3-33)
FS a; SR a
(3-34)
Pada bendungan yang terlihat pada, Gambar 3.22 air dapat keluar melalui sisi
luar bagian hilir bendungannya. Bila di bagian hilir dibangun sistem drainasi pada kaki
bendungannya, seperti yang diperlihatkan pada gambar, maka besarnya sudut
kemiringan seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 3.22 (a) dan 3.22 (b) di bawah
dari permukaan air keluar berturutturut akan sama dengan 90o dan 135o. Bila
bangunan drainasi seperti pada Gambar 3.22 (c), sudut kemiringan dari permukaan air
keluar adalah 180o.
90
1.
2.
3.
4.
5.
GJ
6. Dengan C sebagai pusat dan CJ sebagai jari jari, gambarkan bagian lingkaran
JS
7. Ukur panjang OS yang merupakan panjang a
3.6.2.4 Cara Menggambar Jaring Arus Pada Struktur Bendungan Tanah
91
q K .h.L.
Nf
Nd
persamaan
Perhitungan penentuan formasi garis depresi pada bendungan dengan inti kedap
air vertikal adalah sebagai berikut:
Diketahui:
H
= 18,66 m
l1
= 5,001 m
92
l2
0,3. l1
= 12,118 m
= 0,3 x 5,001
= 1,50 m
= l2 + 0,3. l1
= 12,118 + 1,50 = 13,618
= (H2 + d2) 0.5-d
= (18,662 + 13,6182) 0.5-13,618
= 9,48
= 2.Y0
= 2 x 9,48
= 18,97
= 18,972
= 89,960
= 0,5 x 9,48
= 4,742
2
= 2 y 0 x+ y 0
=(18,97x + 89,96)1/2
= (Y2-89,96) / 18,97
d
Y0
2.Y0
Y02
0,5. Y0
93
-4,742
0,00
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
-4,729
-4,690
-4,624
-4,532
-4,413
-4,268
-4,097
-3,899
-3,675
-3,424
-3,148
-2,845
-2,515
-2,159
-1,777
-1,369
-0,934
-0,472
0,015
0,529
1,070
1,636
2,229
2,849
3,495
4,167
4,865
5,590
6,341
7,119
7,923
8,753
9,610
10,493
11,402
12,338
13,300
13,618
0,50
1,00
1,50
2,00
2,50
3,00
3,50
4,00
4,50
5,00
5,50
6,00
6,50
7,00
7,50
8,00
8,50
9,00
9,50
10,00
10,50
11,00
11,50
12,00
12,50
13,00
13,50
14,00
14,50
15,00
15,50
16,00
16,50
17,00
17,50
18,00
18,50
18,66
94
95
96
Tegangan normal
dalam persamaan di atas adalah sama dengan
Wn cos n
Nr
Ln
Ln
=
(3-38)
Untuk keseimbangan blok percobaan ABC, momen gaya dorong terhadap titik O adalah
sama dengan momen gaya perlawanan terhadap titik O, atau
n p
n p
Wn cos n
1
( Ln )( r )
c
tan
W
r
sin
n
n
F
L
n
1
s
n
n 1
=
atau
n p
( c L
n 1
Wn cos n tan )
n p
Fs
=
n 1
sin n
(3-40)
bn
cos n
Ln
Dengan,
(3-39)
bn
(
bidang longsor yang merupakan sisi bawah dari irisan, berada pada kwadran yang sama
dengan talud maka tanah yang merupakan sisi atas dari irisan. Untuk mendapatkan
angka keamanan yang minimum yaitu angka keamanan untuk lingkaran kritis beberapa
percobaan dibuat dengan cara mengubah letak pusat lingkaran yang dicoba.
97
Gambar 3.30.metode irisan bishop yang disederhanakan; (a) gaya gaya yang bekerja
pada irisan nomor n, (b) poligon gaya untuk keseimbangan
Sumber : Das, BM; 1994
Pada Gambar 3.27 (b) menunjukkan poligon gaya untuk keseimbangan dari
irisan nomor n. Jumlahkan gaya dalam arah vertikal.
N tan c Ln
N r cos n r
sin n
Fs
Fs
Wn + T
=
(3-42)
atau,
c Ln
Wn T
sin n
Fs
tan sin n
cos n
Fs
Nr
=
(3-43)
Untuk keseimbangan blok ABC (Gambar 3.27), ambil momen terhadap O
n p
n p
n 1
n 1
Wn r sin n
dengan,
T r
=
(3-44)
98
1
(c tan )Ln
Fs
1
(c Ln N r tan )
Fs
Tr
=
=
(3-45)
Dengan memasukkan persamaan (3-42) dan (3-43) ke persamaan (3-45), maka
didapatkan :
n p
(cb
n 1
Wn tan T tan )
n p
Fs
n 1
=
dengan
cos n
m (n )
1
m ( n )
sin n
(3-46)
tan sin n
Fs
=
(3-47)
Untuk penyederhanaan, bila kita mengumpamakan T = 0, maka persamaan berubah
menjadi :
n p
(cb
n 1
Wn tan )
n p
Fs
=
n 1
1
m ( n )
sin n
(3-48)
m (n )
tan / Fs
dan
99
Perhatikan bahwa Fs muncul pada kedua sisi dari persamaan (2-47). Oleh karena
itu, cara cobacoba perlu dilakukan untuk mendapatkan harga Fs. Gambar 3.31
tan / Fs
m (n )
u n hn w
dengan
. Gaya total yang disebabkan oleh tekanan air pori pada dasar
u n Ln
potongan nomor n adalah sama dengan
c L
n 1
Fs
W
n 1
sin n
=
Begitu juga persamaan (2-57)
(3-49)
untuk metode irisan yang disederhanakan
100
n p
c b
n 1
(Wn u n bn ) tan
n p
Fs
n 1
1
m ( ) n
sin n
(3-50)
Wn
Perlu diperhatikan bahwa
total irisan. Dengan menggunakan metode irisan dan bermacammacam asumsi yang
lain, Bishop, Margenstern (1960) dan Spencer (1967) memberikan grafik (chart) untuk
menentukan angka keamanan dari talud yang sederhana dengan memperhitungkan
pengaruh tekanan air pori.
3.6.3.5. Perhitungan Stabilitas Lereng Cofferdam dengan Metode Fellenius
Dalam perhitungan stabilitas lereng, dianalisis berdasarkan kondisi-kondisi pada
bagian hulu Cofferdam sebagai beikut:
-
= 2,65
= 0,60
Sr
= 0,60
sat
( w x ( Gs+1 ) )
1+ e
(1 x ( 2,65+1 ) )
1+ 0,6
101
= 2,281 T/m3
sub
= sat w
= 2,281 1
= 1,281 T/m3
dry
sat
sub
2,281
1,281
= 1,781 T/m3
Gs x w
=
1+e
=
2,65 x 1
1+0,60
= 1,656 T/m3
= 16,245 kN/m3
Wc
Ww
Ws
e x w
Gs x w
0,60 x 1
2,65 x 1
= 0,136 T/m3
sat
wet
(e +Gs)
x w
1+e
( 0,60+ 2,65 )
1+ 0,60
x1
= 2,031 T/m3
= 19,924 kN/m3
Ws +Ww
=
V
=
( Gs x w ) x (1+Wc)
e+Vs
( 2,65 x 1 )+(1+0,136)
0,60+1
= 1,881 T/m3
102
1,2=
m0,15 x 1,781
.0,306
1+ 0,15 x m x 1,781
m=2,16
Kemiringan talud bagian hilir :
1,2=
n0,15
.0,306
1+ 0,15 x n
n=1,65
Menghitung stabilitas lereng kondisi waduk kosong pada keadaan normal (dengan
gempa)
1 Membagi bidang longsor menjadi beberapa bagian sama lebar, kemudian masingmasing pias dihitung luas (A) dan gaya beratnya (W). Untuk kondisi kosong pias
1, dari gambar bidang longsor didapatkan bahwa.
2 b
= 6,24 m
3 Ainti
= 0 m2
4 Arockfill
= 19,24 m2
5 c
= 0 kN/ m3
6 (inti)
= 16,25 kN/ m3
7 rockfill
= 20,60 kN/ m3
8 Winti
= Ainti . (inti)
= 0 .16,25
= 0 kN/m
9 W rockfill
= A rockfill . (rockfill)
= 19,24 .20,60
= 396,27 kN/m
10 Wtotal
= 0 + 396,27
= 396,27 kN/m
11 Menentukan sudut yang dibentuk oleh jari-jari bidang longsor () dengan arah
gaya berat masing-masing pias. Untuk pias 1, dari gambar bidang longsor
didapatkan bahwa = -26
12 Sin
= Sin -26
= -0,44
13 Cos = Cos -26
= 0,90
14 i
= b/ Cos
= 6,24/0,90
= 6,94 m
15 Menghitng momen yang menyebabkan geser pada bidang longsor tubuh
bendungan. Untuk pias 1 perhitungan sebagai berikut.
T
= W x sin
= 396,27 x sin (-26)
103
= -173,71 kN/m
16 Menghitung momen yang menahan bidang longsor pada bendungan. Untuk pias 1
perhitungan sebagai berikut.
N
= W x cos
= 396,27 x cos (-26)
= 356,16 kN/m
17 Komponen vertikal dan tangensial beban seismik yang masing-masing dapat
dicari dengan persamaan sebagai berikut :
Ne
= e.W x sin
= 0,15 x 396,27 x sin (-24)
= -26,06 kN/m
18 tan adalah sudut geser yang tergantung dari jenis bahan timbunan nilai = 46.
Tan 46o = 1,04
tan 46
19 (N-Ne) tan
= (356,16 (-26,06))
20 C.l
21 (N-Ne) tan
= 395,80 kN/m
= 0 x 6,94 = 0 kN/m
+ C.l
= 395,80 kN/m
Prosedur perhitungan diatas diulang sampai semua pias yang membentuk bidang
longsor dihitung, selanjutnya mencari nilai faktor keamanan (FS) dengan menggunakan
persamaan 3.40, jika W cos = Te dan W sin = T, maka :
FS
=
=
C .l+ ( N Ne ) x tan
T +Te
7355,07
1957,45+(8930,26 x 0,15)
104
A
(inti)
A
(rockfill)
(inti)
(m)
(m)
(m)
4
(kN/m
)
5
(kN/m
)
6
6.24
0.00
19.24
0.00
6.00
0.00
48.93
6.00
0.00
4
5
6
6.00
6.00
6.00
7.08
Irisa
n
(rockfill
)
W
(inti)
W
(rockfill)
W
(total)
(kN/m)
(kN/m)
()
10
11
sin
(kN/m
)
8
16.25
20.60
0.00
396.27
396.27
-26
0.00
16.25
20.60
0.00
1008.00
1008.00
-14
71.36
0.00
16.25
20.60
0.00
1470.10
1470.10
-4
0.00
0.00
56.02
87.12
96.06
40.94
0.00
0.00
1.18
16.25
16.25
16.25
20.60
20.60
20.60
1794.81
1978.96
843.30
1794.81
1978.96
1753.51
7
17
29
76.36
0.00
1.18
16.25
20.60
0.00
0.00
910.20
1240.6
0
12
0.44
0.24
0.07
0.12
0.29
0.48
0.00
1240.60
42
0.67
(kN/m)
Lanjutan Tabel 3.29 Stabilitas Cofferdam Kondisi Kosong Dengan Gempa Titik 1
N = W cos
(kN/m)
16
356.16
978.06
1466.52
1781.43
Ne = eW
sin
(kN/m)
17
-26.06
-36.58
-15.38
32.81
tan
18
1.04
1.04
1.04
1.04
(N-Ne) tan
(kN/m)
19
395.80
1050.69
1534.56
1810.75
l
(m)
Jumlah
T = W sin
(kN/m)
15
-173.71
-243.86
-102.55
218.73
cos
Cxl
19 + 20
(kN/m)
20
0.00
0.00
0.00
0.00
(kN/m)
21
395.80
1050.69
1534.56
1810.75
13
14
0.90
6.94
0.97
6.18
1.00
6.01
0.99
0.96
0.87
6.05
6.27
6.93
0.74
9.82
105
578.59
850.12
830.12
1957.45
1892.49
1533.65
921.95
8930.26
86.79
127.52
124.52
293.62
1.04
0.31
0.31
1869.86
429.90
243.80
0.00
8.16
11.56
1869.86
438.06
255.36
7355.07
106
107
Menghitung stabilitas lereng kondisi Waduk berada pada elevasi FSL (Full Supply
Level) saat terjadi gempa
1 Membagi bidang longsor menjadi beberapa bagian sama lebar, kemudian masingmasing pias dihitung luas (A) dan gaya beratnya (W). Untuk kondisi kosong pias
1, dari gambar bidang longsor didapatkan bahwa.
b = 6,24 m
hw = 12,26 m
hu = 3,15 m
Awet (inti) = 0 m2
Asat (inti) = 0 m2
A(rockfill) = 19,24 m2
Aw = 76.51 m2
C = 0 kN/ m3
ysat (inti) = 19,93 kN/ m3
ywet (inti) = 18.46 kN/ m3
y (rock) = 20,60 kN/ m3
y (w) = 9,81 kN/ m3
Wwet (inti)
=Awet (inti) x ywet (inti)
= 0 x 18,46
= 0 kN/ m
15 Wsat (inti)
= Asat (inti) x ysat (inti)
= 0 x 19,93
= 0 kN/ m
16 W (rockfill) = A(rockfill) x y (rock)
= 19,24 x 20,60
= 396.27 kN/ m
17 W (water)
= Aw x y(w)
= 76,51 x 9,81
= 750,58 kN/ m
18 W (total)
= Wwet (inti) + Wsat (inti) + W (rockfill) + W (water)
= 0 + 0 + 396,27 + 750,58
= 1146,85 kN/ m
19 = -26
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
= hu x y(w)
= 3,15 x 9,81
= 30,9 kN/ m3
23 i
24 T
= b/cos
= 6,24/0,90
= 6,94 m
= W sin
= 1146,85 x -0,44
108
= -502,75 kN/ m
25
26 Ne
= W cos
= 1146,85 x 0,90
= 1030,78 kN/ m
= e x W sin
= 0,15 x -502,75
= -75,41 kN/ m
27 U
=uxi
= 30,90 x 6,94
= 214,54 kN/ m
28 Tan = tan 46
= 1,04
=
=
5609,16
1727,40+(0,15 x 11103,98)
109
A
(rockfill)
Aw
hw
hu
Awet
(inti)
(m)
(m)
(m)
(m)
(m)
(m)
(m)
6.24
3.15
0.00
0.00
19.24
76.51
2
3
4
5
6
6.00
6.00
6.00
6.00
6.00
3
12.2
6
9.43
6.65
3.87
1.10
0.00
(kN/m
)
9
8.20
11.94
14.57
16.08
14.64
0.00
0.00
0.00
0.00
51.89
48.93
71.36
87.12
96.06
40.94
7.08
0.00
5.44
37.78
0.00
0.00
0.00
0.00
4.13
38.5
8
0.00
Irisan
ysat
(inti)
wet
(inti)
(rock)
(w)
(kN/m)
(kN/m)
11
(kN/m
)
12
(kN/m
)
13
10
0.00
19.93
18.46
20.60
56.58
39.92
23.25
6.67
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
1.18
19.93
19.93
19.93
19.93
19.93
18.46
18.46
18.46
18.46
18.46
0.00
1.18
19.93
18.46
Wwet
(inti)
Wsat
(inti)
(kN/m)
(kN/m)
14
15
9.81
0.00
0.00
20.60
20.60
20.60
20.60
20.60
9.81
9.81
9.81
9.81
9.81
0.00
0.00
0.00
0.00
957.67
0.00
0.00
0.00
0.00
82.26
20.60
9.81
697.21
768.70
Jumla
h
W
(water)
W
(total)
(kN/m)
(kN/m)
()
17
18
19
20
21
(kN/m
)
22
396.2
7
750.58
1146.8
5
-26
0.44
0.90
30.90
6.9
4
1008.
00
555.08
1563.0
8
-14
0.24
0.97
80.44
6.1
8
sin
cos
l
(m)
23
T=
W sin
(kN/
m)
24
502.7
5
378.1
4
Ne =
eW
sin
(kN/m
)
26
(kN/m
)
27
1030.7
8
-75.41
1516.6
5
-56.72
N=W
cos
(kN/m
)
25
U=u
xl
tan
(N-NeU) tan
Cxl
29 + 30
28
29
(kN/
m)
30
214.54
1.04
923.34
0.00
923.34
497.43
1.04
1114.17
0.00
1114.17
(kN/m)
(kN/m)
31
110
1470.
10
1794.
81
1978.
96
843.3
0
0.00
391.58
228.08
65.48
0.00
0.00
1861.6
8
2022.8
8
2044.4
4
1883.2
3
1465.9
1
-4
0.07
1.00
117.13
0.12
0.99
142.93
17
0.29
0.96
157.74
29
0.48
0.87
143.62
42
0.67
0.74
53.37
6.0
1
6.0
5
6.2
7
6.9
3
9.8
2
129.8
6
246.5
3
597.7
4
913.0
1
980.8
8
1727.
40
1857.1
4
2007.8
1
1955.1
1
1647.1
1
1089.3
8
11103
.98
-19.48
704.50
1.04
1213.76
0.00
1213.76
36.98
864.03
1.04
1146.12
0.00
1146.12
89.66
989.71
1.04
906.85
0.00
906.85
995.53
0.31
157.34
8.16
165.50
524.06
0.31
127.85
11.56
139.41
136.9
5
147.1
3
259.1
1
5609.16
111
d Menghitung stabilitas lereng kondisi Waduk mengalami rapid draw down saat terjadi
gempa
1 Membagi bidang longsor menjadi beberapa bagian sama lebar, kemudian masingmasing pias dihitung luas (A) dan gaya beratnya (W). Untuk kondisi kosong pias
1, dari gambar bidang longsor didapatkan bahwa.
2 b
= 6,24 m
3 hw
= 2,93 m
4 hu
= 3,15 m
5 Awet (Inti)
= 0 m2
6 Asat(inti)
= 0 m2
7 Arockfill
= 19,24 m2
8 Aw
= 18,29 m2
9 c
= 0 kN/ m3
10 sat (inti)
= 19,93 kN/ m3
11 wet(inti)
= 18,46 kN/ m3
12 (rock)
= 20,60 kN/ m3
13 (w)
= 9,81 kN/ m3
14 Wwet(inti)
= Awet (Inti). wet(inti)
= 0 . 18,46
= 0 kN/ m
15 Wsat(inti)
= Asat (inti) . sat (inti)
= 0 .19,93
= 0 kN/m
16 W rockfill
= A rockfill .(rockfill)
= 19,24 . 20,60
= 396,27 kN/m
17 Wwater
= Aw .(w)
= 18,29 . 9,81
= 179,45 kN/m
18 W(total)
= Wwet(inti)+ Wsat(inti)+ W rockfill + Wwater
= 0 + 0 + 396,27 + 179,45
= 575,72 kN/m
19 Menentukan sudut yang dibentuk oleh jari-jari bidang longsor () dengan arah
gaya berat masing-masing pias. Untuk pias 1, dari gambar bidang longsor
didapatkan bahwa = -26
20 Sin
= Sin -26
= -0,44
21 Cos = Cos -26
= 0,90
22 u
= hu. (w)
= 3.15 . 9,81 = 30,90 kN/ m3
23 i
= b/ Cos
= 6,24/0,90
= 6,94 m
24 Menghitng momen yang menyebabkan geser pada bidang longsor tubuh
bendungan. Untuk pias 1 perhitungan sebagai berikut.
T
= W x sin
112
Prosedur perhitungan diatas diulang sampai semua pias yang membentuk bidang
longsor dihitung, selanjutnya mencari nilai faktor keamanan (FS) dengan menggunakan
persamaan 3.40, jika W cos = Te dan W sin = T, maka :
FS
=
=
4909,53
2086,76+(9395,20 x 0,15)
113
Tabel 3.31 Stabilitas Cofferdam Kondisi Rapid Draw Down Dengan Gempa
b
hw
hu
Awet
(inti)
(m)
(m)
(m)
(m)
Asa
t
(int
i)
(m
)
6
6.24
2.93
3.15
0.00
0.00
19.24
2
3
4
5
6
6.00
6.00
6.00
6.00
6.00
0.10
0.00
0.00
0.00
0.00
8.20
9.26
9.11
7.84
9.76
0.00
0.00
0.00
0.00
51.89
7.08
0.00
5.44
37.78
0.00
0.00
0.00
0.00
4.13
38.5
8
Irisan
A
(rock
fill)
Aw
(m)
(m)
48.93
71.36
87.12
96.06
40.94
8
18.2
9
2.39
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
ysat
(inti)
wet
(inti)
(rock)
(w)
(kN/m)
(kN/m)
11
(kN/m
)
12
(kN/m
)
13
10
0.00
19.93
18.46
20.60
0.00
0.00
0.00
0.00
1.18
19.93
19.93
19.93
19.93
19.93
18.46
18.46
18.46
18.46
18.46
1.18
19.93
18.46
c
(kN/
m)
9
Wwet
(inti)
Wsat
(inti)
(kN/m)
(kN/m)
14
15
9.81
0.00
0.00
20.60
20.60
20.60
20.60
20.60
9.81
9.81
9.81
9.81
9.81
0.00
0.00
0.00
0.00
957.67
0.00
0.00
0.00
0.00
82.26
20.60
9.81
697.21
768.70
Jumla
h
Lanjutan Tabel 3.31 Stabilitas Cofferdam Kondisi Rapid Draw Down Dengan Gempa
W
(rock
fill)
(kN/m
)
16
W
(wate
r)
(kN/m
)
17
W
(total
)
(kN/
m)
18
396.27
179.45
575.7
2
1008.0
0
23.45
1031.
46
sin
cos
19
20
21
(kN/m
)
22
-26
0.44
0.90
30.90
6.94
0.97
80.44
6.18
()
-14
0.24
(m)
23
T=
W sin
(kN/
m)
24
252.3
8
249.5
N=
W
cos
(kN/
m)
25
517.4
5
1000.
82
Ne =
eW sin
U=u
xl
26
(kN/m
)
27
-37.86
-37.43
(kN/m)
tan
(N-Ne-U)
tan
Cxl
29 +
30
28
29
(kN/m
)
30
214.54
1.04
352.88
0.00
352.88
497.43
1.04
560.04
0.00
560.04
(kN/m)
(kN/m)
31
114
1470.1
0
1794.8
1
1978.9
6
0.00
0.00
0.00
843.30
0.00
0.00
0.00
1470.
10
1794.
81
1978.
96
1883.
23
1465.
91
-4
0.07
1.00
90.84
6.01
0.12
0.99
89.37
6.05
17
0.29
0.96
76.91
6.27
29
0.48
0.87
95.75
6.93
42
0.67
0.74
53.37
9.82
3
102.5
5
218.7
3
578.5
9
913.0
1
980.8
8
2086.
76
1466.
52
1781.
43
1892.
49
1647.
11
1089.
38
9395.
20
-15.38
546.37
1.04
968.77
0.00
32.81
540.24
1.04
1251.31
0.00
86.79
482.55
1.04
1370.17
0.00
136.95
663.69
0.31
258.79
8.16
266.95
147.13
524.06
0.31
127.85
11.56
139.41
313.01
968.77
1251.3
1
1370.1
7
4909.5
3
115
116
117
Menghitung stabilitas lereng kondisi waduk kosong pada keadaan normal (tanpa
gempa)
1 Membagi bidang longsor menjadi beberapa bagian sama lebar, kemudian masingmasing pias dihitung luas (A) dan gaya beratnya (W). Untuk kondisi kosong pias
1, dari gambar bidang longsor didapatkan bahwa.
2 b
= 6,24 m
3 Ainti
= 0 m2
4 Arockfill
= 19,24 m2
5 c
= 0 kN/ m3
6 (inti)
= 16,25 kN/ m3
7 rockfill
= 20,60 kN/ m3
8 Winti
= Ainti . (inti)
= 0 .16,25
= 0 kN/m
9 W rockfill
= A rockfill . (rockfill)
= 19.24 .20,60
= 396,27 kN/m
10 Wtotal
= 0 + 396,27
= 396,27 kN/m
11 Menentukan sudut yang dibentuk oleh jari-jari bidang longsor () dengan arah
gaya berat masing-masing pias. Untuk pias 1, dari gambar bidang longsor
didapatkan bahwa = -26
12 Sin
= Sin -26
= -0,44
13 Cos = Cos -26
= 0,90
14 i
= b/ Cos
= 6,24/0,90
= 6,94 m
15 Menghitng momen yang menyebabkan geser pada bidang longsor tubuh
bendungan. Untuk pias 1 perhitungan sebagai berikut.
T
= W x sin
= 396,27 x sin (-26)
= -173,71 kN/m
16 Menghitung momen yang menahan bidang longsor pada bendungan. Untuk pias 1
perhitungan sebagai berikut.
N
= W x cos
= 396,27 x cos (-26)
= 356,16 kN/m
17 tan adalah sudut geser yang tergantung dari jenis bahan timbunan nilai = 46.
Tan 46o = 1,04
18 (N. tan ) = 356,16 tan 46
= 368,82 kN/m
= 0 x 6,94 = 0 kN/m
19 C.l
20 (N. tan ) + C.l = 7475,18 kN/m
118
Prosedur perhitungan diatas diulang sampai semua pias yang membentuk bidang
longsor dihitung, selanjutnya mencari nilai faktor keamanan (FS) dengan menggunakan
persamaan 3.40, jika W cos = Te dan W sin = T, maka :
FS
=
=
C .l+( Nx tan )
T
7475,18
1957,45
119
A
(int
i)
(m
)
3
6.24
0.00
19.24
0.00
16.25
20.60
0.00
396.27
396.27
-26
6.00
0.00
48.93
0.00
16.25
20.60
0.00
1008.00
1008.00
-14
6.00
0.00
71.36
0.00
16.25
20.60
0.00
1470.10
1470.10
-4
4
5
6.00
6.00
87.12
96.06
0.00
0.00
16.25
16.25
20.60
20.60
0.00
0.00
1794.81
1978.96
1794.81
1978.96
7
17
6.00
40.94
1.18
16.25
20.60
910.20
843.30
1753.51
29
7.08
0.00
0.00
56.0
2
76.3
6
12
0.44
0.24
0.07
0.12
0.29
0.00
1.18
16.25
20.60
1240.6
0
0.00
1240.60
42
b
Irisan
(m)
A
(rock
fill)
(kN/
m)
6
(rock
fill)
(kN/m
)
7
(kN/m
)
8
(inti)
(kN/m
)
5
(m)
W
(inti)
W
(rockfill)
W
(total)
(kN/m)
(kN/m)
()
10
11
Jumla
h
(kN/m)
15
-173.71
-243.86
-102.55
N = W cos
(kN/m)
16
356.16
978.06
1466.52
tan
17
1.04
1.04
1.04
N tan
Cxl
18 + 19
(kN/m)
18
368.82
1012.81
1518.63
(kN/m)
19
0.00
0.00
0.00
(kN/m)
20
368.82
1012.81
1518.63
sin
cos
l
(m)
13
14
0.90
6.94
0.97
6.18
1.00
6.01
0.99
0.96
6.05
6.27
0.48
0.87
6.93
0.67
0.74
9.82
120
218.73
578.59
850.12
830.12
1957.45
1781.43
1892.49
1533.65
921.95
1.04
1.04
0.31
0.31
1844.72
1959.73
468.88
281.87
0.00
0.00
8.16
11.56
1844.72
1959.73
477.04
293.43
7475.18
121
122
Menghitung stabilitas lereng kondisi Waduk berada pada elevasi FSL (Full Supply
Level) saat tanpa gempa
1 Membagi bidang longsor menjadi beberapa bagian sama lebar, kemudian masingmasing pias dihitung luas (A) dan gaya beratnya (W). Untuk kondisi kosong pias
1, dari gambar bidang longsor didapatkan bahwa.
b = 6,24 m
hw = 12,26 m
hu = 3,15 m
Awet (inti) = 0 m2
Asat (inti) = 0 m2
A(rockfill) = 19,24 m2
Aw = 76,51 m2
c = 0 kN/ m3
ysat (inti) = 19,93 kN/ m3
ywet (inti) = 18,46 kN/ m3
y (rock) = 20,60 kN/ m3
y (w) = 9,81 kN/ m3
Wwet (inti)
=Awet (inti) x ywet (inti)
= 0 x 18,46
= 0 kN/ m
15 Wsat (inti)
= Asat (inti) x ysat (inti)
= 0 x 19,93
= 0 kN/ m
16 W (rockfill) = A(rockfill) x y (rock)
= 19,24 x 20,60
= 396,27 kN/ m
17 W (water)
= Aw x y(w)
= 76,51 x 9,81
= 750,58 kN/ m
18 W (total)
= Wwet (inti) + Wsat (inti) + W (rockfill) + W (water)
= 0 + 0 + 396,27 + 750,58
= 1146,85 kN/ m
19 = -26
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
= hu x y(w)
= 3,15 x 9,81
= 30,90 kN/ m3
23 i
24 T
= b/cos
= 6,24/ 0,90
= 6,94 m
= W sin
= 1146,85 x -0,44
123
= -502,75 kN/ m
25
= W cos
= 1146,85 x 0,90
= 1030,78 kN/ m
26 U
=uxi
= 30,90 x 6,94
= 214,54 kN/ m
27 Tan = tan 46
= 1,04
28 (N - U) tan = (1030,78 214,54) tan 46
= 845,25 kN/ m
29 C x i = 0 x 6,94
= 0 kN/ m
30 (N- U) tan + C x i = 845.25 + 0
= 845,25 kN/ m
Prosedur perhitungan diatas diulang sampai semua pias yang membentuk bidang
longsor dihitung, selanjutnya mencari nilai faktor keamanan (FS) dengan menggunakan
persamaan 3.40, jika W cos = Te dan W sin = T, maka :
FS
C .l+ ( N U ) x tan
T Te
5670.15
= 1727,40
= 3,282 > 1,2 (aman)
Selengkapnya perhitungan stabilitas lereng hulu Cofferdam dapat dilihat pada
tabel 3.28.
124
hw
hu
Awet
(inti)
(m)
(m)
(m)
(m)
6.24
3
12.2
6
Asa
t
(int
i)
(m
)
6
3.15
0.00
0.00
19.24
6.00
9.43
8.20
0.00
0.00
48.93
6.00
6.65
0.00
0.00
71.36
6.00
3.87
0.00
0.00
87.12
6.00
1.10
0.00
0.00
96.06
6.00
0.00
51.89
4.13
7.08
0.00
37.78
38.5
8
Irisa
n
11.9
4
14.5
7
16.0
8
14.6
4
5.44
A
(rock
fill)
Aw
ysat
(inti)
wet
(inti)
(rock
)
(w)
(m)
(m)
(kN/m
)
9
(kN/
m)
10
(kN/m
)
11
(kN/
m)
12
(kN/m
)
13
8
76.5
1
56.5
8
39.9
2
23.2
5
0.00
19.93
18.46
20.60
0.00
19.93
18.46
0.00
19.93
0.00
6.67
40.94
0.00
Wwet
(inti)
Wsat
(inti)
(kN/m)
(kN/m)
14
15
9.81
0.00
0.00
20.60
9.81
0.00
0.00
18.46
20.60
9.81
0.00
0.00
19.93
18.46
20.60
9.81
0.00
0.00
0.00
19.93
18.46
20.60
9.81
0.00
0.00
0.00
1.18
19.93
18.46
20.60
9.81
957.67
82.26
0.00
1.18
19.93
18.46
20.60
9.81
697.21
768.70
Juml
ah
W
(wate
r)
(kN/m
)
17
750.58
W
(total
)
(kN/m
)
18
1146.8
sin
cos
()
19
-26
20
-0.44
21
0.90
u
(kN/m
)
22
30.90
l
(m)
23
6.94
T=W
sin
(kN/m
)
24
-
N=
W
cos
(kN/
m)
25
1030.
U=u
xl
(kN/m
)
26
214.54
tan
27
1.04
(N-U)
tan
Cxl
(kN/m
)
28
845.25
(kN/m
)
29
0.00
29 +
30
(kN/m)
30
845.25
125
5
1008.0
0
555.08
1563.0
8
-14
-0.24
0.97
80.44
6.18
1470.1
0
391.58
1861.6
8
-4
-0.07
1.00
117.13
6.01
0.12
0.99
142.93
6.05
17
0.29
0.96
157.74
6.27
29
0.48
0.87
143.62
6.93
42
0.67
0.74
53.37
9.82
1794.8
1
1978.9
6
228.08
65.48
843.30
0.00
0.00
0.00
2022.8
8
2044.4
4
1883.2
3
1465.9
1
502.7
5
378.1
4
129.8
6
246.5
3
597.7
4
913.0
1
980.8
8
1727.
40
78
1516.
65
497.43
1.04
1055.4
4
0.00
1055.4
4
1857.
14
704.50
1.04
1193.5
9
0.00
1193.5
9
864.03
1.04
1184.4
1
0.00
1184.4
1
989.71
1.04
999.70
0.00
999.70
995.53
0.31
199.21
8.16
207.37
524.06
0.31
172.84
11.56
184.40
2007.
81
1955.
11
1647.
11
1089.
38
5670.
15
126
g Menghitung stabilitas lereng kondisi Waduk mengalami rapid draw down tanpa gempa
1 Membagi bidang longsor menjadi beberapa bagian sama lebar, kemudian masingmasing pias dihitung luas (A) dan gaya beratnya (W). Untuk kondisi kosong pias
1, dari gambar bidang longsor didapatkan bahwa.
2 b
= 6,24 m
3 hw
= 2,93 m
4 hu
= 3,15 m
5 Awet (Inti)
= 0 m2
6 Asat(inti)
= 0 m2
7 Arockfill
= 19,24 m2
8 Aw
= 18,29 m2
9 c
= 0 kN/ m3
10 sat (inti)
= 19,93 kN/ m3
11 wet(inti)
= 18,46 kN/ m3
12 (rock)
= 20,60 kN/ m3
13 (w)
= 9,81 kN/ m3
14 Wwet(inti)
= Awet (Inti). wet(inti)
h
= 0 . 18,46
i
= 0 kN/ m
1 Wsat(inti)
= Asat (inti) . sat (inti)
j
= 0 .19,93
k
= 0 kN/m
1 W rockfill
= A rockfill .(rockfill)
l
= 19,24 . 20,60
m
= 396,27 kN/m
1 Wwater
= Aw .(w)
n
= 18,29 . 9,81
o
= 179,45 kN/m
1 W(total)
= Wwet(inti)+ Wsat(inti)+ W rockfill + Wwater
p
= 0 + 0 + 396,27 + 179,45
q
= 575,72 kN/m
1 Menentukan sudut yang dibentuk oleh jari-jari bidang longsor () dengan arah
gaya berat masing-masing pias. Untuk pias 1, dari gambar bidang longsor
didapatkan bahwa = -24
Sin
= Sin -26
r
= -0,44
1 Cos = Cos -0,26
s
= 0,90
1 u
= hu. (w)
t
= 3,15 . 9,81 = 30,90 kN/ m3
1 i
= b/ Cos
u
= 6,24/0,90
v
= 6,94 m
1 Menghitng momen yang menyebabkan geser pada bidang longsor tubuh
2
127
Menghitung momen yang menahan bidang longsor pada bendungan. Untuk pias 1
C.l
(N-U) tan
ag
af
= 313,68 kN/m
= 0 x 6,94 = 0 kN/m
+ C.l
= 313,68 kN/m
ah
FS
C .l+ ( N U ) x tan
T
5026,34
2086,76
ai
aj
ak
al
am
an
ao
ap
aq
ar
as
at
au
av
aw
128
ax
ay
az
ba
bb
bc
bd
be
bf
bg
129
bh Tabel 3.37 Stabilitas Cofferdam Kondisi Rapid Draw Down Tanpa Gempa
bo A
bi I
r
i
s
a
n
bj
b
bk
h
bl
h
bm
A
bn
A
by
(
bz
(
ca
(
cb
(
cc
(
cm
1
cn
2
co
3
cp
4
cq
5
cr
6
db 1
dc
6
dd
2
de
3
df
0.
dg
0
dq 2
dr
6
ds
0
dt
8
du
0.
dv
0
eg
6
eh
0
ei
9
ej
0.
ek
0
ef 3
(
r
o
c
k
f
i
l
l
)
cd (
m
)
cs 7
dh 1
9
.
2
4
dw 4
8
.
9
3
el 7
1
bp
A
ce
(
ct
8
di
1
dx
2.
em
0.
bq c
cf (
k
N
/
m
)
cu 9
dj 0
.
0
0
dy 0
.
0
0
en 0
.
br y
s
a
t
bs
w
e
t
(
i
n
t
i
)
(
i
n
t
i
)
cg (
k
N
/
m
)
cv 1
0
dk 1
9
.
9
3
dz 1
9
.
9
3
eo 1
9
ch (
k
N
/
m
)
cw 1
1
dl 1
8
.
4
6
ea 1
8
.
4
6
ep 1
8
bt
(
r
o
c
k
)
ci (
k
N
/
m
)
cx 1
2
dm2
0
.
6
0
eb 2
0
.
6
0
eq 2
0
bu
bv W
we
t
(in
ti)
bw
Wsat
(in
ti)
ck (k
N/
m)
cl (k
N/
m)
cz 14
da 15
dn 9
.
8
1
do 0.0
0
dp 0.0
0
ec 9
.
8
1
ed 0.0
0
ee 0.0
0
er 9
.
es 0.0
0
et 0.0
0
(
w
)
cj (
k
N
/
m
)
cy 1
3
130
eu 4
ev
6
ew
0
ex
9
ey
0.
ez
0
fj
fk
6
fl
0
fm
7
fn
0.
fo
0
fy 6
fz
6
ga
0
gb
9
gc
5
gd
4
gn 7
go
7
gp
0
gq
5
gr
3
gs
3
hd
he
hf
hg
hh
hc J
u
m
l
a
h
.
3
6
fa 8
7
.
1
2
fp 9
6
.
0
6
ge 4
0
.
9
4
gt 0
.
0
0
0
0
fc 0
.
0
0
fb
0.
fr 0
.
0
0
fq
0.
gg 1
.
1
8
gf
0.
gv 1
.
1
8
gu
0.
hj
hi
hk
.
9
3
fd 1
9
.
9
3
fs 1
9
.
9
3
gh 1
9
.
9
3
gw 1
9
.
9
3
hl
fe
ft
gi
gx
.
4
6
1
8
.
4
6
1
8
.
4
6
1
8
.
4
6
1
8
.
4
6
hm
fu
gj
gy
.
6
0
2
0
.
6
0
2
0
.
6
0
2
0
.
6
0
2
0
.
6
0
hn
8
1
fg 9
.
8
1
fh 0.0
0
fv 9
.
8
1
fw 0.0
0
fx 0.0
0
gk 9
.
8
1
gl 95
7.6
7
gm82.
26
gz 9
.
8
1
ha 69
7.2
1
hb 76
8.7
0
ho
hp
hq
0.0
0
hr
hs
ht Lanjutan Tabel 3.37 Stabilitas Cofferdam Kondisi Rapid Draw Down Tanpa Gempa
hu W
hv
W
hw
W
hx
hy
si
hz
c
ia u
ib
l
ic T
id N
ie U
if
t
ig (N-U)
tan
ih C
ii 2
9
131
(
r
o
c
k
f
i
l
l
)
ij (
k
N
/
m
)
iy 1
6
jn 3
9
6
.
2
7
kc 1
0
0
8
.
0
0
kr 1
(
t
o
t
a
l
)
ik
(k
iz
17
jo
17
kd
23
ks
il (
k
N
/
m
)
ja 1
8
jp 5
7
5
.
7
2
ke 1
0
3
1
.
4
6
kt 1
s
i
n
c
o
s
=
u
3
0
l
ip (
k
N
/
m
im
(
jb
1
jq
-
jc
2
jr
-
jd
2
js
0.
kf
-
kg
-
kh
0.
ku
kv
kw
je 2
2
jt 3
0
.
9
0
ki 8
0
.
4
4
kx 9
iq
(
jf
2
ju
6
kj
6
ky
ir (
k
N
/
m
)
is (
k
N
/
m
)
it (
k
N
/
m
)
jg 2
4
jh 2
5
ji 2
7
jw 5
1
7
.
4
5
jx 2
1
4
.
5
4
jv 2
5
2
.
3
8
kk 2
4
9
.
5
3
kz -
kl 1
0
0
0
.
8
2
la 1
km4
9
7
.
4
3
lb 5
jj
2
jy
1.
kn
1.
lc
iv (kN/
m)
iw (
k
N
/
m
)
ix (
k
N
/
m
)
jk 29
jl 3
0
jm 3
1
jz 313.6
8
ka 0
.
0
0
kb 3
1
3
.
6
8
ko 521.2
8
kp 0
.
0
0
kq 5
2
1
.
2
8
ld 952.8
le 0
lf
132
4
7
0
.
1
0
lg 1
7
9
4
.
8
1
lv 1
9
7
8
.
9
6
mk8
4
3
.
3
0
mz 0
.
0
0
no
0.
lh
0.
lw
0.
ml
0.
na
0.
np
4
7
0
.
1
0
li 1
7
9
4
.
8
1
lx 1
9
7
8
.
9
6
mm
18
8
3
.
2
3
nb 1
4
6
5
.
9
1
nq
lj
7
ly
1
mn
2
lk
0
lz
0
mo
0
0
.
8
4
1.
ll
0.
ma
0.
mp
0.
nc
4
nd
0
ne
0.
nr
ns
nt
lm 8
9
.
3
7
mb7
6
.
9
1
mq9
5
.
7
5
nf 5
3
.
3
7
nu
1
0
2
.
5
5
ln
6
mc
6
mr
6
ng
9
nv
lo 2
1
8
.
7
3
md5
7
8
.
5
9
ms 9
1
3
.
0
1
nh 9
8
0
.
8
8
nw
4
6
6
.
5
2
lp 1
7
8
1
.
4
3
me1
8
9
2
.
4
9
mt 1
6
4
7
.
1
1
ni 1
0
8
9
.
3
8
nx
4
6
.
3
7
lq 5
4
0
.
2
4
mf 4
8
2
.
5
5
mu6
6
3
.
6
9
nj 5
2
4
.
0
6
ny
1.
lr
1.
mg
1.
mv
0.
nk
0.
nz
.
0
0
ls 1285.
29
lt 0
.
0
0
mh1460.
04
mi 0
.
0
0
mw
3
00.66
nl 172.8
4
oa
5
2
.
8
4
lu 1
2
8
5
.
2
9
mj 1
4
6
0
.
0
4
mx8
.
1
6
my3
0
8
.
8
2
nm1
1
.
5
6
nn 1
8
4
.
4
0
ob
oc 5
133
20
8
6
.
7
6
0
2
6
.
3
4
134
od Menghitung stabilitas lereng kondisi waduk kosong pada keadaan normal (dengan gempa)
Titik 2
1 Membagi bidang longsor menjadi beberapa bagian sama lebar, kemudian masingmasing pias dihitung luas (A) dan gaya beratnya (W). Untuk kondisi kosong pias 1,
2
3
4
5
6
7
8
1
1
1
= -26
2 Sin
= Sin -24
oj
= -0,41
1 Cos = Cos -24
ok
= 0,91
1 i
= b/ Cos
ol
= 6,24/0,91
om
= 6,83 m
1 Menghitng momen yang menyebabkan geser pada bidang longsor tubuh bendungan.
135
tan adalah sudut geser yang tergantung dari jenis bahan timbunan nilai = 46.
ow
Tan 46o = 1,04
tan 46
1 (N-Ne) tan
= (362,01 (-24,18))
1
2
C.l
(N-Ne) tan
oy
ox
= 399,91 kN/m
= 0 x 6,83 = 0 kN/m
+ C.l =
399,91 kN/m
bidang longsor dihitung, selanjutnya mencari nilai faktor keamanan (FS) dengan
menggunakan persamaan 3.40, jika W cos = Te dan W sin = T, maka :
oz
FS
C .l + ( N Ne ) x tan
T +Te
7310,11
2220,91+(8913,80 x 0,15)
pa
pb
pc
pd
pe
pf
136
pi
b
pj
A
ph
Ir
qj
1
qx
1
rl
2
pw
(
px
(
qk
2
ql
3
qy
6
qz
0
rm
6
rn
0
(
r
o
c
k
f
i
l
l
)
pn
py (
m
pz (
k
N
/
m
qa (
k
N
/
m
(
r
o
c
k
f
i
l
l
)
qb (
k
N
/
m
qm
4
qn 5
qo 6
qp 7
qq 8
ra 1
9
,
2
4
rb 0
,
0
0
rc 1
6
,
2
5
rd 2
0
,
6
0
re 0
,
0
0
rq 1
6
,
2
5
rr 2
0
,
6
0
ro 4
8
,
9
3
pl c
rp 0
,
0
0
pm
(
i
n
t
i
)
pp W
qc (
k
N
/
m
)
qd (
k
N
/
m
)
qe (
k
N
/
m
)
qr 9
qs 1
0
rf 3
9
6
,
2
7
rt 1
0
0
8
,
rg 3
9
6
,
2
7
ru 1
0
0
8
,
(
i
n
t
i
)
rs 0
,
0
0
(
r
o
c
k
f
i
l
l
)
pq W
po W
(
t
o
t
a
l
)
pr
pu
l
ps
si
pt
c
qf
(
qi
(
qt
1
qu
1
qv
1
qw
1
rh
-
ri
-
rj
0,
rk
6,
rv
-
rw
-
rx
0,
ry
6,
137
rz
3
sn
4
tb
5
tp
6
ud
7
sa
6
sb
0
so
6
sp
0
tc
6
td
0
tq
6
tr
5
ue
7
uf
7
0
0
sh 1
4
7
0
,
1
0
sv 1
7
9
4
,
8
1
tj 1
9
7
8
,
9
6
sc 7
1
,
3
6
sd 0
,
0
0
se 1
6
,
2
5
sf 2
0
,
6
0
sg 0
,
0
0
sq 8
7
,
1
2
sr 0
,
0
0
ss 1
6
,
2
5
st 2
0
,
6
0
su 0
,
0
0
te 9
6
,
0
6
tf 0
,
0
0
tg 1
6
,
2
5
th 2
0
,
6
0
ti 0
,
0
0
ts 4
0
,
9
4
tt 1
,
1
8
tu 1
6
,
2
5
tv 2
0
,
6
0
tw 9
1
0
,
2
0
tx 8
4
3
,
3
0
ug 0
,
0
0
uh 1
,
1
8
ui 1
6
,
2
5
uj 2
0
,
6
0
uk 1
2
4
0
,
ul 0
,
0
0
0
0
si 1
4
7
0
,
1
0
sw 1
7
9
4
,
8
1
tk 1
9
7
8
,
9
6
ty 1
7
5
3
,
5
1
um1
2
4
0
,
sk
0
sl
1,
sm
6,
sy
0
sz
0,
ta
6,
tl
1
tm
0
tn
0,
to
7,
tz
2
ua
0
ub
0,
uc
7,
un
4
uo
0
up
0,
uq
1
sj
2
sx
8
138
6
0
6
0
ur Jumlah
us
ut Lanjutan Tabel 3.27 Stabilitas Cofferdam Kondisi Kosong Dengan Gempa Titik 2
vb (kN/
m)
uv N =
W
cos
vc (kN/
m)
vi 15
vj 16
vk 17
vl
1
vq 362,
01
vr -24,18
vs
1,
vx 982,
17
vy -34,01
vz
1,
wd 51,3
1
we 1469
,21
wf 7,70
wg
1,
wk 249,
79
wl 1777
,34
wr 611,
53
ws 1882
,11
wt 91,73
wy 850,
12
wz 1533
,65
xa 127,5
2
xf 846,
xg 907,
xh 126,9
uu T =
W
sin
vp 161,
18
vw 226,
75
uw
e=
eW
sin
vd (kN/
m)
wm
ux
t
uz C x l
va 19 +
20
vg (kN/m
)
vh (kN/m)
vn 20
vo 21
vt 399,9
1
vu 0,00
vv 399,91
wa 1052,
29
wb 0,00
wc 1052,2
9
wh 1513,
44
wi 0,00
wj 1513,4
4
wo 1801,
69
wp 0,00
wq 1801,6
9
vf (kN/
m)
3
7,47
uy (NNe)
tan
wn
1,
wu
1,
xb
0,
xi
vm
19
wv 1853,
99
ww
0
,00
wx 1853,9
9
xc 429,9
0
xd 8,41
xe 438,30
xj 238,5
xk 11,91
xl 250,50
139
09
xm
2220,9
1
32
xn 891
3,80
1
xo 333,1
4
0,
xp
9
xq
xr
xs 7310,1
1
140
xt
141
xu Menghitung stabilitas lereng kondisi Waduk berada pada elevasi FSL (Full Supply
Level) saat terjadi gempa titik 2
1 Membagi bidang longsor menjadi beberapa bagian sama lebar, kemudian masingmasing pias dihitung luas (A) dan gaya beratnya (W). Untuk kondisi kosong pias
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
1
1
1
1
1
1
1
= 0,91
= hu x y(w)
yi
= 3,15 x 9,81
yj
= 30,90 kN/ m3
1
1
ym
i
yk
yl
T
= b/cos
= 6,24/0,91
= 6,83 m
= W sin
= 1146,85 x -0,41
142
yn
= -466,47 kN/ m
1
N
yo
yp
1 Ne
= W cos
= 1146,85 x 0,91
= 1047,70 kN/ m
= e x W sin
yq
= 0,15 x -466,47
yr
= -69,97 kN/ m
1 U
=uxi
ys
= 30,90 x 6,83
yt
= 211,07 kN/ m
1 Tan = tan 46
yu
= 1,04
= 0 kN/ m
bidang longsor dihitung, selanjutnya mencari nilai faktor keamanan (FS) dengan
menggunakan persamaan 3.40, jika W cos = Te dan W sin = T, maka :
yz
zc
FS
za
zb
143
zf I
r
i
s
a
n
aaj
1
aay
1
abn
2
zg
b
zh
h
zi
h
zj
A
zk
A
zv
(
zw
(
zx
(
zy
(
zz
(
aak
2
aal
3
aam
4
aan
5
aao
6
aaz
6
aba
1
abb
3,
abc
0
abd
0
abo
6
abp
9,
abq
8,
abr
0
abs
0
(
r
o
c
k
f
i
l
l
)
aaa
(m
)
aap
7
abe
19,
2
4
abt
48,
9
3
zo y
s
a
t
zm
A
zn c
(
i
n
t
i
)
zp
w
e
t
(
i
n
t
i
)
zq
(
r
o
c
k
)
zr
(
w
)
aac
(kN
/
m
aad
(k
N
/
m
aae
(k
N
/
m
aaf
(k
N
/
m
aag
(kN
/
m
aaq
8
aar
9
aas
10
aat
11
aau
12
aav
13
abf
7
abg
0,0
0
abh
19,
9
3
abu
5
abv
0,0
0
abw
19,
9
3
abi 1
8
,
4
6
abx
18,
4
6
abj 2
0
,
6
0
aby
20,
6
0
aab
(
zs
W
aah
(k
aaw
1
abk
9,8
1
abl
0,
abz
9,8
1
aca
0,
zt W
sa
t
(in
ti)
aai
(kN/
m)
aax
15
abm
0,00
acb
0,00
144
acc
3
acr4
adg
5
adv
6
aek
7
aez
Ju
m
l
a
h
acd
6
ace
6,
acf
1
acg
0
ach
0
acs
6
act
3,
acu
1
acv
0
acw
0
adh
6
adi
1,
adj
1
adk
0
adl
0
adw
6
adx
0,
ady
1
adz
5
aea
4
ael
7
aem
0,
aen
5,
aeo
3
aep
3
afa
afb
afc
afd
afe
aci 7
1
,
3
6
acx
87,
1
2
adm
96,
0
6
aeb
40,
9
4
aeq
0,0
0
af
acl 1
9
,
9
3
ada
19,
9
3
adp
19,
9
3
acm
18,
4
6
acn
20,
6
0
adb
18,
4
6
adq
18,
4
6
aef1
8
,
4
6
adc
20,
6
0
adr
20,
6
0
aet1
9
,
9
3
aeu
18,
4
6
afi
afj
acj
3
ack
0,0
0
acy
2
acz
0,0
0
adn
6
ado
0,0
0
aec
0
aed
1,1
8
aee
19,
9
3
aer
0
aes
1,1
8
afg
afh
aco
9,8
1
acp
0,
add
9,8
1
ade
0,
ads
9,8
1
adt
0,
aeg
20,
6
0
aeh
9,8
1
aei
95
aev
20,
6
0
aew
9,8
1
aex
69
aey
768,7
0
afm
afn
afk
af
acq
0,00
adf0,0
0
adu
0,00
aej 82,
26
afo Lanjutan Tabel 3.28 Stabilitas Cofferdam Kondisi FSL Dengan Gempa Titik 2
afp
W
afq
W
afrW
afs
aft
s
afu
c
afv
u
afw
l
afx
T
afy
N=
afz
Ne
aga
U=
agb
t
agc
(N-
agd
Cx
age
29
145
(
r
o
c
k
f
i
l
l
)
(
w
a
t
e
r
)
(
t
o
t
a
l
)
W
W
s
i
n
c
o
s
agf
(k
N
/
m
)
agg
(k
N
/
m
)
agh
(k
N
/
m
)
agv
16
agw
17
agx
18
ahl 3
9
6
,
2
7
ahm
75
0
,
5
8
ahn
11
4
6
,
8
5
aib 1
0
0
aic 5
5
5
aid 1
5
6
agl
(k
N
/
m
agi
(
agy agz
1
2
aha
2
ahb
22
agm
(
ahc
2
aho ahp
-
ahq
0,
aie
-
aig
0,
aif
-
ahr
30,
9
0
aih 8
0
,
ahs
6,
aii
6,
e
W
s
i
n
u
x
3
0
ago
(kN
/
m
)
agp
(kN
/
m
)
agq
(kN
/
m
)
ahd
24
ahe
25
ahf
26
ahg
27
ahu
104
7
,
7
0
ahv
6
9
,
9
7
ahw
211
,
0
7
aik 1
5
2
ail 5
2
aim
495
,
4
6
6
,
4
7
aij 3
5
t
a
n
agn
(k
N
/
m
)
aht
-
N
e
U
)
ahh
2
ahx
1,
ain
1,
ags
(k
N
/
m
)
agt
(k
N
/
m
)
agu
(kN
/
m
)
ahi
29
ahj
30
ahk
31
ahy
93
8
,
8
1
ahz
0,0
0
aia 9
3
8
,
8
1
aio 1
1
1
aip 0
,
0
aiq 1
1
1
146
8
,
0
0
air 1
4
7
0
,
1
0
ajh 1
7
9
4
,
8
1
ajx 1
9
7
8
,
9
6
akn
843
,
3
0
,
0
8
ais 3
9
1
,
5
8
aji 2
2
8
,
0
8
ajy 6
5
,
4
8
ako
0,0
0
3
,
0
8
ait 1
8
6
1
,
6
8
ajj 2
0
2
2
,
8
8
ajz 2
0
4
4
,
4
4
akp
18
8
3
,
2
3
aiu
2
ajk
8
aka
1
aiv
0
ajl
0
akb
0
akq akr
2
0
aiw
1,
ajm
0,
akc
0,
aks
0,
4
4
1
,
6
2
aix 1
1
7
,
1
3
aiz 6
4
,
9
7
ajn 1
4
2
,
9
3
akd
15
7
,
7
4
akt1
4
3
,
6
2
aiy
6,
ajo
6,
ake
6,
aku
7,
ajp 2
8
1
,
5
3
3
,
0
2
aja 1
8
6
0
,
5
4
ajq 2
0
0
3
,
2
0
,
7
4
3
5
ajb 9
,
7
5
ajc 7
0
3
,
2
2
ajr 4
2
,
2
3
ajs 8
6
6
,
0
2
akf6
3
1
,
7
7
akg
194
4
,
3
8
akh
94,
7
7
aki 9
9
5
,
1
8
akv
91
3
,
0
1
akw
164
7
,
1
1
akx
136
,
9
5
aky
102
5
,
4
3
ajd
1,
ajt
1,
akj
1,
akz
0,
8
,
8
0
aje 1
1
8
8
,
3
6
aju 1
1
3
3
,
8
5
ajf 0
,
0
0
8
,
8
0
ajg 1
1
8
8
,
3
6
ajv 0
,
0
0
ajw
113
3
,
8
5
akk
88
4
,
8
0
akl 0
,
0
0
akm
884
,
8
0
ala 1
4
8
,
2
0
alb 8
,
4
1
alc 1
5
6
,
6
0
147
ald 0
,
0
0
alt
ale 0
,
0
0
alu
alf 1
4
6
5
,
9
1
alv
alg
4
alh
0
alw alx
ali
0,
aly
alj 5
3
,
3
7
alz
alk
1
ama
all 9
9
9
,
7
5
alm
107
2
,
1
0
aln 1
4
9
,
9
6
amb
20
7
2
,
9
4
amc
110
9
8
,
0
5
amd
31
0
,
9
4
amj
amk
aml
amm
alo 5
3
9
,
8
0
ame
alp
0,
amf
alq 1
1
6
,
8
9
amg
alr 1
1
,
9
1
amh
als 1
2
8
,
8
0
ami
555
0
,
0
2
148
amn
Menghitung stabilitas lereng kondisi Waduk mengalami rapid draw down saat
149
ane
= 575,72 x sin (-24)
anf
= -234,17 kN/m
Menghitung momen yang menahan bidang longsor pada bendungan. Untuk pias 1
anp
= 362,43 kN/m
= 0 x 6,83 = 0 kN/m
(N-Ne-U) tan + C.l = 362,43 kN/m
C.l
anq
bidang longsor dihitung, selanjutnya mencari nilai faktor keamanan (FS) dengan
menggunakan persamaan 3.40, jika W cos = Te dan W sin = T, maka :
anr
FS
ans
ant
anu
anv
150
anw
any
b
anz
h
Tabel 3.31 Stabilitas Cofferdam Kondisi Rapid Draw Down Dengan Gempa Titik 2
aoa
h
aob
A
aoc
A
anx
Iris
a
n
aon
(
aoo
(
aop
(
aoq
(
aor
(
apc
2
apd
3
ape
4
apf
5
apg
6
apr
6
aps
2
apt
3
apu
0
apv
0
aqf2
aqg
6
aqh
0
aqi
8
aqj
0
aqk
0
aqu
3
aqv
6
aqw
0
aqx
9
aqy
0
aqz
0
apb
1
apq
1
aod
A
(
r
o
c
k
f
i
l
l
)
aos
(m
)
aph
7
apw
19,
2
4
aql 4
8
,
9
3
ara
71,
3
aoe
A
aot
(
api
8
aof
c
aou
(k
N
/
m
)
apj
9
aog
ys
a
t
aoh
w
e
t
(
i
n
t
i
)
(
i
n
t
i
)
aoi
(
r
o
c
k
)
aov
(k
N
/
m
)
apk
10
apz
19,
9
3
aow
(k
N
/
m
)
apl
11
aqa
18,
4
6
aox
(k
N
/
m
)
apm
12
aqb
20,
6
0
aoj
(
w
)
aok
Wwet
(in
ti)
aol
Ws
a
t
(
i
n
t
i
)
aoy
(kN
/
m
aoz
(kN/m
)
apa
(k
N
/
m
)
apn
13
apo
14
app
15
aqc
9,8
1
aqd
0,00
aqe
0,0
0
aqs
0,00
aqt
0,0
0
apx
1
apy
0,0
0
aqm
2
aqn
0,0
0
aqo
19,
9
3
aqp
18,
4
6
aqq
20,
6
0
aqr
9,8
1
arb
0
arc0
,
0
ard
19,
9
are1
8
,
arf 2
0
,
arg
9,8
1
arh
0,00
ari 0
,
0
151
arj 4
ark
6
arl
0
arm
9
arn
0
aro
0
ary5
arz
6
asa
0
asb
7
asc
0
asd
0
aso
6
asp
0
asq
9
asr
5
ass
4
atd
7
ate
0
atf
5
atg
3
ath
3
ats
att
atu
atv
atw
asn
6
atc7
atr
Ju
m
l
a
h
arp
87,
1
2
arr 0
,
0
0
ars1
9
,
9
3
asf
0
asg
0,0
0
ash
19,
9
3
asu
0
asv
1,1
8
asw
19,
9
3
atk1
,
1
8
atz
ase
96,
0
6
ast 4
0
,
9
4
ati 0
,
0
0
atx
arq
0
atj
0
aty
4
6
art 1
8
,
4
6
asi 1
8
,
4
6
6
0
aru
20,
6
0
arv9
,
8
1
arw
0,00
arx0
,
0
0
asj 2
0
,
6
0
ask
9,8
1
asl 0,0
0
asm
0,0
0
asx
18,
4
6
asy
20,
6
0
asz
9,8
1
ata957
,67
atb
82,
2
6
atl 1
9
,
9
3
atm
18,
4
6
atn
20,
6
0
ato9
,
8
1
atp
697,21
atq
768
,
7
0
aua
aub
auc
aud
aue
auf
aug
auh
Lanjutan Tabel 3.31 Stabilitas Cofferdam Kondisi Rapid Draw Down Dengan Gempa Titik 2
aui
auj
W
(
auk
W
aul
W
(
aum aun
auo
c
aup
u
auq
l
aur
T
=
aus
N
=
aut
Ne
=
auu
U=
u
auv
t
auw
(NN
aux
Cx
l
auy
29
+
152
r
o
c
k
f
i
l
l
)
auz
(k
N
/
m
)
avp
16
awf
39
6
,
2
7
awv
10
0
8
,
0
0
t
o
t
a
l
)
ava
(k
avq
17
awg
17
aww
23
avb
(k
N
/
m
)
avr
18
awh
57
5
,
7
2
awx
10
3
1
,
4
6
avf
(kN
/
m
avc
(
avs avt
1
2
awi
-
awj
-
awy awz
-
avu
2
awk
0,
axa
0,
avv
22
awl
30,
9
0
axb
80,
4
4
avg
(
avw
2
awm
6,
axc
6,
s
i
n
c
o
s
e
U
)
e
W
s
i
n
x
l
avh
(k
N
/
m
)
avi
(k
N
/
m
)
avj
(k
N
/
m
)
avk
(kN
/
m
)
avx
24
avy
25
avz
26
awa
27
awo
52
5
,
9
5
awp
3
5
,
1
3
awq
211
,
0
7
axe
10
0
5
,
0
2
axf3
4
,
8
0
axg
495
,
3
5
awn
2
3
4
,
1
7
axd
2
3
2
,
0
3
3
0
t
a
n
awb
2
awr
1,
axh
1,
avm
(k
N
/
m
)
avn
(k
N
/
m
)
avo
(kN
/
m
)
awc
29
awd
30
awe
31
aws
36
2
,
4
3
awt
0,0
0
awu
362
,
4
3
axi 5
6
3
,
8
2
axj 0
,
0
0
axk
563
,
8
2
153
axl 1
4
7
0
,
1
0
ayb
17
9
4
,
8
1
ayr1
9
7
8
,
9
6
azh
84
3
,
3
0
azx
0,0
0
axm
0,
ayc
0,
ays
0,
azi
0,
azy
0,
axn
14
7
0
,
1
0
ayd
17
9
4
,
8
1
ayt1
9
7
8
,
9
6
azj 1
8
8
3
,
2
3
azz
14
6
5
,
9
1
axo
2
aye
8
axp
0
ayf
0
ayu ayv
1
0
azk
2
azl
0
baa bab
4
0
axq
1,
ayg
0,
ayw
0,
azm
0,
bac
0,
axr9
0
,
8
4
ayh
89,
3
7
ayx
76,
9
1
azn
95,
7
5
bad
53,
3
7
axs
6,
ayi
6,
ayy
6,
azo
7,
bae
1
axt5
1
,
3
1
ayj 2
4
9
,
7
9
ayz
61
1
,
5
3
azp
91
3
,
0
1
baf9
9
9
,
7
5
axu
14
6
9
,
2
1
ayk
17
7
7
,
3
4
aza
18
8
2
,
1
1
azq
16
4
7
,
1
1
bag
10
7
2
,
1
0
axv
7,7
0
axw
545
,
3
8
ayl 3
7
,
4
7
aym
541
,
4
8
azb
91,
7
3
azc
485
,
2
1
azr1
3
6
,
9
5
azs
683
,
6
2
bah
14
9
,
9
6
bai 5
3
9
,
8
0
axx
1,
ayn
1,
azd
1,
azt
0,
baj
0,
axy
94
8
,
6
9
axz
0,0
0
aya
948
,
6
9
ayp
0,0
0
ayq
124
0
,
9
7
azf 0
,
0
0
azg
135
1
,
5
4
azu
25
2
,
7
0
azv
8,4
1
azw
261
,
1
0
bak
11
6
,
8
9
bal 1
1
,
9
1
bam
128
,
8
0
ayo
12
4
0
,
9
7
aze
13
5
1
,
5
4
154
ban
bao
bap
baq bar
bas
bat
bau
bav
23
5
9
,
1
9
baw
93
7
8
,
8
3
bax
35
3
,
8
8
bay
baz
bba
bbb
bbc
485
7
,
3
5
155
bbd
156
bbe
157
bbf Menghitung stabilitas lereng kondisi waduk kosong pada keadaan normal (tanpa
gempa) Titik 2
1 Membagi bidang longsor menjadi beberapa bagian sama lebar, kemudian masingmasing pias dihitung luas (A) dan gaya beratnya (W). Untuk kondisi kosong pias
1, dari gambar bidang longsor didapatkan bahwa.
2 b
= 6,24 m
3 Ainti
= 0 m2
4 Arockfill
= 19,24 m2
5 c
= 0 kN/ m3
6 (inti)
= 16,25 kN/ m3
7 rockfill
= 20,60 kN/ m3
8 Winti
= Ainti . (inti)
bbg
= 0 .16,25
bbh
= 0 kN/m
1 W rockfill
= A rockfill . (rockfill)
bbi
= 19.24 .20,60
bbj
= 396,27 kN/m
1 Wtotal
= 0 + 396,27
bbk
= 396,27 kN/m
1 Menentukan sudut yang dibentuk oleh jari-jari bidang longsor () dengan arah
gaya berat masing-masing pias. Untuk pias 1, dari gambar bidang longsor
didapatkan bahwa = -24
2 Sin
= Sin -24
bbl
= -0,41
1 Cos = Cos -24
bbm = 0,91
1 i
= b/ Cos
bbn
= 6,24/0,91
bbo
= 6,83 m
1 Menghitng momen yang menyebabkan geser pada bidang longsor tubuh
C.l
(N. tan ) + C.l = 374,87 kN/m
158
bbx
bidang longsor dihitung, selanjutnya mencari nilai faktor keamanan (FS) dengan
menggunakan persamaan 3.40, jika W cos = Te dan W sin = T, maka :
bby
FS
C .l+( Nx tan )
T
7469,40
2220,91
bbz
bca
bcb
bcc
bcd
bce
bcf
bcg
bch
bci
bcj
bck
bcl
bcm
159
bcn
bcp
b
bcq
A
bco
Ir
bdq
1
bee
1
bes
2
bdd
(
bde
(
bdr
2
bds
3
bef
6
beg
0
bet
6
beu
0
bcs
c
bdf
(m
bdg
(kN
/
m
bdh
(k
N
/
m
bcu
(
r
o
c
k
f
i
l
l
)
bdi
(k
N
/
m
bcv
W
(
i
n
t
i
)
bcw
W
(
r
o
c
k
f
i
l
l
)
bcx
W
(
t
o
t
a
l
)
bdj
(kN
/
m
)
bdk
(k
N
/
m
)
bdl
(k
N
/
m
)
bdt
4
bdu
5
bdv
6
bdw
7
bdx
8
bdy
9
bdz
10
beh
19,
2
4
bei 0
,
0
0
bej 1
6
,
2
5
bek
20,
6
0
bel 0
,
0
0
bex
16,
2
5
bey
20,
6
0
bez
0,0
0
bem
39
6
,
2
7
bfa1
0
0
8
,
ben
39
6
,
2
7
bfb1
0
0
8
,
bev
48,
9
3
bew
0,0
0
bct
(
i
n
t
i
)
bcy
bdb
l
bcz
s
bda
c
bdm
(
bdp
(
bea beb
1
1
bec
1
bed
1
beo bep
-
beq
0,
ber
6,
bfc
-
bfe
0,
bf
6,
bfd
-
160
bfg
3
bfu
4
bgi
5
bgw
6
bhk
7
bfh
6
bf
0
bfv
6
bfw
0
bgj
6
bgk
0
bgx
6
bgy
5
bhl
7
bhm
7
bfj 7
1
,
3
6
bfk0
,
0
0
bfl 1
6
,
2
5
bfm
20,
6
0
bfn0
,
0
0
bfx8
7
,
1
2
bfy0
,
0
0
bfz 1
6
,
2
5
bga
20,
6
0
bgb
0,0
0
bgl9
6
,
0
6
bgm
0,0
0
bgn
16,
2
5
bgo
20,
6
0
bgp
0,0
0
bgz
40,
9
4
bha
1,1
8
bhb
16,
2
5
bhc
20,
6
0
bhd
910
,
2
0
bhn
0,0
0
bho
1,1
8
bhp
16,
2
5
bhq
20,
6
0
bhr
124
0
,
6
0
0
bfo1
4
7
0
,
1
0
bgc
17
9
4
,
8
1
bgq
19
7
8
,
9
6
bhe
84
3
,
3
0
bhs
0,0
0
0
0
bfp1
4
7
0
,
1
0
bgd
17
9
4
,
8
1
bgr
19
7
8
,
9
6
bhf1
7
5
3
,
5
1
bht
12
4
0
,
bfr
0
bfs
1,
bft
6,
bgf
0
bgg
0,
bgh
6,
bgt
0
bgu
0,
bgv
6,
bhg bhh
2
0
bhi
0,
bhj
7,
bhu bhv
4
0
bhw
0,
bhx
1
bfq
2
bge
8
bgs
1
161
6
0
0
bhy
Jumlah
bhz
bia Lanjutan Tabel 3.33 Stabilitas Cofferdam Kondisi Normal tanpa Gempa Titik 2
bih
(kN/m)
bic
N=W
cos
bii (kN/
m)
bin
15
bio
16
bib
T=W
sin
bit 161,
18
biz 226,
75
biu362,
01
bja 982,
17
bjf 51,3
1
bjg1469
,21
bjl 249,
79
bjm
1777,34
bjr 611,
53
bjs 1882
,11
bjx 850,
12
bjy 1533
,65
bkd
846,09
bke
907,32
bid
t
bie
bik
(
kN/m)
bip
1
biq
biv
1,
biw
bjb
1,
bjh
1,
bjn
1,
bjt
1,
bjz
0,
bkf
0,
N
tan
1
8
3
bif C x l
big
1
8 + 19
bil (kN/
m)
bim
(
kN/m)
bir19
bis
2
0
bix 0,00
biy 374,87
bjc 1017,0
6
bjd0,00
bje 1017,0
6
bji 1521,4
1
bjj 0,00
bjk 1521,4
1
bjo 1840,4
9
bjp0,00
bjq1840,4
9
bju1948,9
8
bjv 0,00
bjw
1
948,98
74,87
bka
4
68,88
bkg
2
77,40
bkb
8,41
bkc
bkh
11,91
bki 289,30
77,29
162
bkj
2220,9
1
bkk
bkl
bkm
bkn
bko
7
469,4
0
163
bkp
164
bkq
Menghitung stabilitas lereng kondisi Waduk berada pada elevasi FSL (Full
= 0,91
= hu x y(w)
ble
= 3,15 x 9,81
blf
= 30,90 kN/ m3
1
1
bli
i
blg
blh
T
= b/cos
= 6,24/ 0,91
= 6,83 m
= W sin
= 1146,85 x -0,41
165
blj
= -466,47 kN/ m
1
N
= W cos
blk
= 1146,85 x 0,91
bll
= 1047,70 kN/ m
1 U
=uxi
blm
= 30,90 x 6,83
bln
= 211,07 kN/ m
1 Tan = tan 46
blo
= 1,04
= 0 kN/ m
bidang longsor dihitung, selanjutnya mencari nilai faktor keamanan (FS) dengan
menggunakan persamaan 3.40, jika W cos = Te dan W sin = T, maka :
blt
FS
C .l+ ( N U ) x tan
T Te
blu
5662,62
= 2072,94
blv
blw
blx
166
bly Tabel 3.35 Stabilitas Cofferdam Kondisi FSL Tanpa Gempa Titik 2
bmb
bma
h
b
bmc
h
blz
Iri
s
a
n
bnd
1
bns
1
boh
2
bow
3
bmf
A
(
r
o
bmd bme
c
A
A
k
f
i
l
l
)
bmp bmq
(
(
bmr
(
bms bmt
(
(
bne
2
bnf
3
bng
4
bnh
5
bni
6
bnt
6
bnu
1
bnv
3,
bnw
0
bnx
0
boi
6
boj
9,
bok
8,
bol
0
bom
0
box
6
boy
6,
boz
1
bpa
0
bpb
0
bmu
(m
)
bnj
7
bny
19,
2
4
bon
48,
9
3
bpc
71,
3
bmi
ys
a
t
bmg
A
bmh
c
(
i
n
t
i
)
bmj
w
e
t
(
i
n
t
i
)
bmk
(
r
o
c
k
)
bml
(
w
)
bmm
W
bmn
W
bnb
(k
bnc
(k
bnq
1
bnr
1
boe
9,8
1
bof
0,
bog
0,
bot
9,8
1
bou
0,
bov
0,
bpi9
,
8
bpj
0,
bpk
0,
bmw
(kN
/
m
bmx
(k
N
/
m
bmy
(k
N
/
m
bmz
(k
N
/
m
bna
(kN
/
m
bnk
8
bnl
9
bnm
10
bnn
11
bno
12
bnp
13
bnz
7
boa
0,0
0
boo
5
bop
0,0
0
bpd
3
bpe
0,0
0
bob
19,
9
3
boq
19,
9
3
bpf1
9
,
boc
18,
4
6
bor
18,
4
6
bpg
18,
4
bod
20,
6
0
bos
20,
6
0
bph
20,
6
bmv
(
167
9
3
bpu
19,
9
3
bqj1
9
,
9
3
bqy
19,
9
3
brn
19,
9
3
6
bpl4
bqa
5
bqp
6
bre
7
brt
Ju
m
l
a
h
bpm bpn
6
3,
bpo
1
bpp
0
bpq
0
bqb
6
bqc
1,
bqd
1
bqe
0
bqf
0
bqq
6
bqr
0,
bqs
1
bqt
5
bqu
4
brf
7
brg
0,
brh
5,
bri
3
brj
3
bru
brv
brw
brx
bry
bpr
87,
1
2
bqg
96,
0
6
bqv
40,
9
4
brk0
,
0
0
brz
bps
2
bqh
6,
bpt
0,0
0
bqi0
,
0
0
bqw
0,
bqx
1,1
8
brl
0,
brm
1,1
8
bsa
bsb
bsc
bpv
18,
4
6
bqz
18,
4
6
bro
18,
4
6
bpw
20,
6
0
bql2
0
,
6
0
bra
20,
6
0
brp
20,
6
0
bsd
bse
bqk
18,
4
6
1
bpx
9,8
1
bpy
0,
bpz
0,
bqm
9,8
1
bqn
0,
bqo
0,
brb
9,8
1
brc
95
brd
82
brq
9,8
1
brr
69
brs
76
bsf
bsg
bsh
bsi
bsj Lanjutan Tabel 3.35 Stabilitas Cofferdam Kondisi FSL Tanpa Gempa Titik 2
bsk
W
(
r
o
c
k
bsl
W
bsm
W
(
t
o
t
a
bsn bso
bsp
c
bsq
u
bsr
l
bss
T
=
bst
N
=
bsu
U=
u
bsv
t
bsw
(N
U
)
t
bsx
Cx
l
bsy
29
+
3
0
168
f
i
l
l
)
bsz
(k
N
/
m
)
bto
16
bud
39
6
,
2
7
bus
10
0
8
,
0
0
bvh
14
7
0
,
l
)
bta
(k
btp
17
bue
75
but
55
bvi
39
btb
(k
N
/
m
)
btq
18
buf1
1
4
6
,
8
5
buu
15
6
3
,
0
8
bvj 1
8
6
1
,
btf(
k
N
/
m
btc
(
btr
1
bts
2
bug buh
-
btt
2
bui
0,
buv buw
-
bux
0,
bvk bvl
2
0
bvm
1,
btu
22
buj3
0
,
9
0
buy
80,
4
4
bvn
117
,
1
3
btg
(
btv
2
buk
6,
buz
6,
bvo
6,
i
n
o
s
a
n
bth
(k
N
/
m
)
bti (
k
N
/
m
)
btj (
k
N
/
m
)
btw
24
btx
25
bty
27
bul4
6
6
,
4
7
bva
3
5
1
,
6
2
bvp
64,
9
7
bum
10
4
7
,
7
0
bun
211
,
0
7
bvb
15
2
3
,
0
2
bvc
495
,
3
5
bvq
18
6
0
,
bvr
703
,
2
2
btz
2
buo
1,
bvd
1,
bvs
1,
btl (
k
N
/
m
)
btm
(k
N
/
m
)
btn
(kN
/
m
)
bua
29
bub
30
buc
31
bup
86
6
,
3
5
buq
0,0
0
bur
866
,
3
5
bve
10
6
4
,
1
8
bvf0
,
0
0
bvg
106
4
,
1
8
bvt1
1
9
8
,
bvu
0,0
0
bvv
119
8
,
4
169
1
0
bvw
17
9
4
,
8
1
bwl
19
7
8
,
9
6
bxa
84
3
,
3
0
bvx
22
bwm
65
bxb
0,
bxp
0,0
0
bxq
0,
bye
byf
6
8
bvy
20
2
2
,
8
8
bwn
20
4
4
,
4
4
bxc
18
8
3
,
2
3
bxr
14
6
5
,
9
1
byg
bvz
8
bwa
0
bwo bwp
1
0
bxd bxe
2
0
bxs
4
bwb
0,
bwq
0,
bxf
0,
bxt
0
bxu
0,
byh byi
byj
bwc
142
,
9
3
bwr
157
,
7
4
bxg
143
,
6
2
bxv
53,
3
7
byk
bwd
6,
bws
6,
bxh
7,
bxw
1
byl
bwe
28
1
,
5
3
bwt
63
1
,
7
7
bxi 9
1
3
,
0
1
bxx
99
9
,
7
5
bym
20
7
2
,
5
4
bwf
20
0
3
,
2
0
bwu
19
4
4
,
3
8
bxj 1
6
4
7
,
1
1
bxy
10
7
2
,
1
0
byn
bwg
866
,
0
2
bwv
995
,
1
8
bxk
102
5
,
4
3
bxz
539
,
8
0
byo
bwh
1,
bww
1,
bxl
0,
bya
0,
byp
4
5
bwi
11
7
7
,
5
8
bwj
0,0
0
bwk
117
7
,
5
8
bwx
98
2
,
9
3
bwy
0,0
0
bwz
982
,
9
3
bxm
19
0
,
0
7
bxn
8,4
1
bxo
198
,
4
7
byb
16
2
,
7
4
byc
11,
9
1
byd
174
,
6
5
byq
byr
bys
566
2
,
6
170
9
4
byt
byu
171
byv
Menghitung stabilitas lereng kondisi Waduk mengalami rapid draw down tanpa
gempa Titik 2
1 Membagi bidang longsor menjadi beberapa bagian sama lebar, kemudian masingmasing pias dihitung luas (A) dan gaya beratnya (W). Untuk kondisi kosong pias
1, dari gambar bidang longsor didapatkan bahwa.
2 b
= 6,24 m
3 hw
= 12,26 m
4 hu
= 3,15 m
5 Awet (Inti)
= 0 m2
6 Asat(inti)
= 0 m2
7 Arockfill
= 19,24 m2
8 Aw
= 18,29 m2
9 c
= 0 kN/ m3
10 sat (inti)
= 19,93 kN/ m3
11 wet(inti)
= 18,46 kN/ m3
12 (rock)
= 20,60 kN/ m3
13 (w)
= 9,81 kN/ m3
14 Wwet(inti)
= Awet (Inti). wet(inti)
byw = 0 . 18,46
byx
= 0 kN/ m
1 Wsat(inti)
= Asat (inti) . sat (inti)
byy
= 0 .19,93
byz
= 0 kN/m
1 W rockfill
= A rockfill .(rockfill)
bza
= 19,24 . 20,60
bzb
= 396,27 kN/m
1 Wwater
= Aw .(w)
bzc
= 18,29 . 9,81
bzd
= 179,45 kN/m
1 W(total)
= Wwet(inti)+ Wsat(inti)+ W rockfill + Wwater
bze
= 0 + 0 + 396,27 + 179,45
bzf
= 575,72 kN/m
1 Menentukan sudut yang dibentuk oleh jari-jari bidang longsor () dengan arah
gaya berat masing-masing pias. Untuk pias 1, dari gambar bidang longsor
didapatkan bahwa = -24
Sin
= Sin -24
bzg
= -0,41
1 Cos = Cos -0,24
bzh
= 0,91
1 u
= hu. (w)
bzi
= 3,15 . 9,81 = 30,90 kN/ m3
1 i
= b/ Cos
bzj
= 6,24/0,91
bzk
= 6,83 m
1 Menghitng momen yang menyebabkan geser pada bidang longsor tubuh
2
172
bzm
= 575,72 x sin (-24)
bzn
= -234,17 kN/m
Menghitung momen yang menahan bidang longsor pada bendungan. Untuk pias 1
C.l
(N-U) tan
bzv
bzu
= 326,06 kN/m
= 0 x 6,83 = 0 kN/m
+ C.l
= 313,68 kN/m
bzw
FS
C .l+ ( N U ) x tan
T
5014,41
2359,19
bzx
bzy
bzz
caa
cab
cac
cad
cae
caf
cag
cah
cai
caj
173
cak
cal
cam
can
cao
cap
caq
car
cas
cat
cau
cav
174
caw
cay
b
caz
h
cba
h
cbb
A
cbc
A
cax
Iri
s
a
n
ccb
1
ccq
1
cdf 2
cdu
3
cej 4
cey
5
cfn 6
cbn
(
cbo
(
cbp
(
cbq
(
cbr
(
ccc
2
ccd
3
cce
4
ccf
5
ccg
6
ccr
6
ccs
1
cct
3
ccu
0
ccv
0
cdg
6
cdh
9,
cdi
8
cdj
0
cdk
0
cdv
6
cdw
6,
cdx
9
cdy
0
cdz
0
cek
6
cel
3,
cem
9
cen
0
ceo
0
cez
6
cfa
1,
cfb
7
cfc
0
cfd
0
cfo
6
cfp
0,
cfq
9
cfr
5
cfs
4
cbd
A
(
r
o
c
k
f
i
l
l
)
cbs
(m
)
cch
7
ccw
19,
2
4
cdl 4
8
,
9
3
cea
71,
3
6
cep
87,
1
2
cfe 9
6
,
0
6
cft 4
0
,
9
cbe
A
cbf
c
cbg
ys
a
t
cbh
w
e
t
(
i
n
t
i
)
(
i
n
t
i
)
cbi
(
r
o
c
k
)
cbj
(
w
)
cbk
W
cbu
(kN
/
m
cbv
(k
N
/
m
cbw
(k
N
/
m
cbx
(k
N
/
m
cby
(kN
/
m
ccj 9
cck
10
ccl 1
1
ccm
12
ccn
13
ccx
1
ccy
0,0
0
ccz1
9
,
9
3
cda
18,
4
6
cdb
20,
6
0
cdc
9,8
1
cdm
2,
cdn
0,0
0
cdo
19,
9
3
cdp
18,
4
6
cdq
20,
6
0
cdr9
,
8
1
ceb
0,
cec
0,0
0
ced
19,
9
3
cee
18,
4
6
cef 2
0
,
6
0
ceg
9,8
1
ceh
0,
cer0
,
0
0
ces
19,
9
3
ceu
20,
6
0
cev
9,8
1
cew
0,
cbt
(
cci
8
ceq
0,
cf
0,
cfu
0,
cfg 0
,
0
0
cfv 1
,
1
8
cfh 1
9
,
9
3
cfw
19,
9
3
cet1
8
,
4
6
cf 1
8
,
4
6
cfx 1
8
,
4
cfj 2
0
,
6
0
cfy 2
0
,
6
cfk 9
,
8
1
cfz 9
,
8
1
cbz
(k
cco
1
cdd
0,
cds
0,
cfl
0,
cga
95
175
4
cgc
7
cgr
Ju
m
l
a
h
cgd
7
cge
0,
cgf
5
cgg
3
cgh
3
cgs
cgt
cgu
cgv
cgw
cgi 0
,
0
0
cgx
cgj
0,
cgk
1,1
8
cgl 1
9
,
9
3
cgm
18,
4
6
cgn
20,
6
0
cgo
9,8
1
cgp
69
cgy
cgz
cha
chb
chc
chd
che
chg
chh
chi Lanjutan Tabel 3.37 Stabilitas Cofferdam Kondisi Rapid Draw Down Tanpa
Gempa Titik 2
chj
W
(
r
o
c
k
f
i
l
l
)
chy
(k
N
/
m
)
cin
16
cjc 3
9
6
,
2
7
cjr 1
0
0
8
,
0
0
chk
W
chz
(k
cio
17
cjd
17
cjs
23
chl
W
(
t
o
t
a
l
)
cia(
k
N
/
m
)
cip
18
cje 5
7
5
,
7
2
cjt 1
0
3
1
,
4
6
chm
chp
u
chn
s
cho
c
cie(
k
N
/
m
cib
(
ciq
1
cjf
-
cju
-
cir
2
cjg
-
cjv
-
chq
l
cis
2
cjh
0,
cjw
0,
cit 2
2
cji 3
0
,
9
0
cjx 8
0
,
4
4
cif
(
ciu
2
cjj
6,
cjy
6,
chr
T
=
chs
N
=
s
i
n
c
o
s
cht
U=
u
x
l
chu
t
t
a
n
chw
Cx
l
cig
(k
N
/
m
)
cih
(k
N
/
m
)
cii (
k
N
/
m
)
civ2
4
ciw
25
cix2
7
cjl 5
2
5
,
9
5
cjm
211
,
0
7
cka
10
0
5
,
0
2
ckb
495
,
3
5
cjk 2
3
4
,
1
7
cjz 2
3
2
,
0
3
chv
(N
U
)
ciy
2
cjn
1,
ckc
1,
cik(
k
N
/
m
)
cil (
k
N
/
m
)
ciz 2
9
cja3
0
cjo 3
2
6
,
0
6
cjp 0
,
0
0
ckd
52
7
,
7
8
cke
0,0
0
ckg
14
7
0
,
1
0
ckv
17
9
4
,
8
1
clk 1
9
7
8
,
9
6
clz 8
4
3
,
3
0
cmo
0,0
0
cnd
176
ckh
0,
ckw
0,
cll
0,
cma
0,
cmp
0,
cne
cki 1
4
7
0
,
1
0
ckx
17
9
4
,
8
1
clm
19
7
8
,
9
6
cmb
18
8
3
,
2
3
cmq
14
6
5
,
9
1
ckj
2
cky
8
cln
1
ckk
0
ckz
0
clo
0
cmc cmd
2
0
cmr cms
4
0
cnf
cng cnh
cns
-
ckl
1,
cla
0,
clp
0,
cme
0,
cmt
0,
cni
ckm
90,
8
4
clb 8
9
,
3
7
clq 7
6
,
9
1
cmf
95,
7
5
cmu
53,
3
7
cnj
ckn
6,
clc
6,
clr
6,
cmg
7,
cmv
1
cnk
cko
51,
3
1
cld 2
4
9
,
7
9
cls 6
1
1
,
5
3
cmh
91
3
,
0
1
cmw
99
9
,
7
5
cnl
23
5
9
,
1
9
ckp
14
6
9
,
2
1
cle 1
7
7
7
,
3
4
clt 1
8
8
2
,
1
1
cmi
16
4
7
,
1
1
cmx
10
7
2
,
1
0
cnm
ckq
545
,
3
8
clf 5
4
1
,
4
8
clu 4
8
5
,
2
1
cmj
683
,
6
2
cmy
539
,
8
0
cnn
ckr
1,
clg
1,
clv
1,
cmk
0,
cmz
0,
cno
cks
95
6
,
6
5
clh 1
2
7
9
,
7
7
clw
14
4
6
,
5
3
ckt 0
,
0
0
cli 0
,
0
0
clx 0
,
0
0
cml
29
4
,
5
7
cmm
8,4
1
cna
16
2
,
7
4
cnb
11,
9
1
cnp
cnq