Anda di halaman 1dari 5

Kelompok 5 :

A.A Sagung Sinta Rahmawati

(1333121161)

A.A Istri Mas Pramesti Putri

(1333121253)

Made Aditya Saputra

(1333121172)

KEUANGAN DAN KARAKTERISTIK KUALITATIF

a. Karakteristik Lingkungan Usaha


Lingkungan penerapan akuntansi mempunyai ciri antara lain sistem ekonomi pasar yang
maju (highly developed exchange economy), sistem produksi, keuangan, dan perbankan
yang canggih, pemisahan antara pemilikan dan manajemen, pasar modal sebagai sarana
pemenuhan modal utama selain lembaga keuangan, pemilikan pribadi sumber ekonomi
diakui dan dilindungi pemerintah, pemerintah membantu kegiatan bisnis dan ekonomik
dengan menyediakan informasi publik yang sebagian berasal dari informasi pelaporan
keuangan yang disediakan oleh tiap badan usaha, reliabilitas atau kredibilitas informasi
dalam pelaporan keuangan dicapai melalui pengauditan oleh auditor independen.
b. Keterbatasan Informasi Akuntansi
Tujuan pelaporan dipengaruhi oleh karakteristik dan keterbatasan tentang jenis informasi
yang dapat disediakan yaitu antara lain, lebih berkaitan dengan badan usaha atau perusahaan
daripada dengan industri atau ekonomi secara keseluruhan, lebih merupakan informasi
kuantitatif yang bersifat pendekatan (approximation) daripada hasil perhitungan yang pasti,
sebagaian besar merefleksi pengaruh transaksi dan kejadian yang telah terjadi (historis),
hanya merupakan salah satu sumber informasi yang dibutuhkan oleh mereka yang
mengambil keputusan tentang badan usaha, penyediaan dan penggunaannya memerlukan
atau melibatkan kos (cost) sehingga pertimbangann kos-manfaat dapat membatasi apa yang
harus dilaporkan.
c. Tujuan Laporan Keuangan
1. Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah menyajikan secara wajar dan sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, posisi keuangan, hasil operasi, dan
perubahan-perubahan lainnya dalam posisi keuangan.
2. Tujuan umum dari laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang dapat
diandalkan mengenai sumber daya ekonomi dan kewajiban dari perusahaan bisnis,
untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai perubahan dalam sumber
daya bersih dari aktivitas perusahaan bisnis yang diarahkan untuk memperoleh laba,

untuk memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk mengestimasi


potensi penghasilan bagi perusahaan,untuk memberikan informasi lain yang dibutuhkan
mengenai perubahan dalam sumber daya ekonomi dan kewajiban,.
3. Tujuan kualitatif dari akuntansi adalah relevansi, dapat dimengerti, dapat diverifikasi,
netralitas, ketepatan waktu, komparabilitas, kelengkapan.
d. Kualitas Informasi
Kebermanfaatan (usefulness) merupakan suatu karakteristik yang hanya dapat ditentukan
secara kualitatif dalam hubungannya dengan keputusan, pemakai, dan keyakinan pemakai
terhadap informasi, kriteria ini secara umum disebut karakteristik kualitatif (qualitative
characteristics) atau kualitas (qualities) informasi akuntansi. Informasi akan bermanfaat
kalau informasi tersebut berpaut dengan keputusan yang menjadi sasaran informasi.
Informasi akan bermanfaat kalau informasi tersebut dipahami dan digunakan oleh pemakai.
Informasi juga akan bermanfaat kalau pemakai mempercayai informasi tersebut.
e. Importance Of Measurement
Pengukuran merupakan bagian penting dari pengamatan ilmiah. Pengukuran dilakukan
sebagaimana yang ditunjukkan dalam akuntansi, karena data kuantitatif dari pengukuran
dapat memberikan informasi yang lebih besar untuk berbagai hal daripada data kualitatif.
Karena pengukuran merupakan atribut yang dilaporkan dalam laporan keuangan, (misalnya
aset, pendapatan dan kewajiban) yang merupakan fungsi penting dalam akuntansi,
pengukuran akan lebih bermanfaat digunakan untuk menguji teori pengukuran. Ketika kita
melihat hubungan antara pernyataan secara matematika yang berkolerasi dengan hubungan
dari objek atau kejadian, maka pengukuran atas objek atau kejadian tersebut telah terjadi.
Dalam Akuntansi, kita mengukur laba dengan langkah pertama yaitu menghitung /menilai
modal dan kemudian mengkalkulasikan laba sebagai pertukaran dalam modal selama
periode akuntansi untuk semua kejadian ekonomi yang mempengaruhi perusahaan.
f. Scales
Setiap pengukuran dibuat berdasarkan sebuah skala. Sebuah skala dibuat ketika aturan
semantic digunakan untuk menghubungkan pernyataan matematika kepada objek atau
kejadian. Skala menunjukkan informasi apa yang diwakili oleh angka, sehingga memberikan
arti kepada angka tersebut. Jenis skala yang dibuat tergantung kepada aturan sematik yang
digunakan. Menurut Steven, skala dapat digambarkan secara umum menjadi nominal,
ordinal, interval atau rasio.
g. Permissible Operations of Scales
Salah satu alasan untuk membahas skala adalah bahwa aplikasi matematika tertentu
diperbolehkan hanya untuk jenis skala yang berbeda. Skala rasio memungkinkan untuk
semua operasi aritmatika dasar penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, aljabar,
geometri analitik, kalkulus, dan metode statistik. Sebuah skala rasio tetap invarian (tetap)

atas seluruh transformasi ketika dikalikan dengan sebuah konstanta. Sebagai


misalnya:

contoh

X = cX
Dengan menerapkan skala interval, maka tidak semua operasi ilmu hitung dapat dilakukan.
Selain pengurangan dapat dilakukan dikaitkan dengan adanya bilangan-bilangan tertentu
pada skala dan interval. Karena itu, perkalian dan pembagian tidak dapat dilakukan apabila
mengacu pada bilangan-bilangan tertentu, kecuali hanya pada interval. Penyebabnya adalah
karena kondisi invarian tersebut. Skala interval juga merupakan invarian pada saat
transformasi linear terbentuk.
X = cX + b
h. Types of Measurement
Proses pengukuran sama dengan pendekatan ilmiah pada teori konstruksi dan pengujian.
Pertanyaan tentang pengujian teori berhubungan dengan pertanyaan tentang perbedaan jenisjenis pengukuran. Campbell membaginya kedalam dua jenis: fundamental dan turunan.
Menurut Campbell, pengukuran bisa diakui hanya ketika ada konfirmasi teori-teori empiric
(hukum) untuk mendukung pengukuran. Tipe pengukuran yang lebih jauh, pengukuran
flat(formal), yang diungkapkan oleh Togerson, menjadi tambahan atas pengukuran
fundamental dan turunan yang didiskusikan Campbell..
i. Reliability and Accurancy
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita harus menyatakan terlebih dahulu bahwa tidak
ada pengukuran yang bebas dari kesalahan kecuali perhitungan. Kita dapat mengukur
jumlah kursi di ruangan tertentu dengan benar. Untuk semua pengukuran mengandung
kesalahan atau eror. Sumber kesalahan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Operasi Pengukuran tidak tetap
2. Pengukur
3. Instrumen
4. Lingkungan
5. Atribut yang tidak jelas
6. Resiko dan Ketidakpastian
Pengukuran yang dapat diandalkan . Keandalan dari pengukuran berkaitan dengan
ketepatan di mana suatu properti tertentu diukur dengan menggunakan satu perangkat
operasi. Pengukuran yang akurat. akurasi pengukuran berkaitan dengan gagasan pragmatis
dari kegunaan, tetapi akuntan tidak sama dalam menentukan spesifikasi dan standar
kuantitatif yang harus diterapkan.
j. Measurement In Accounting
Dua Pengukuran mendasar dalam akuntansi adalah modal dan keuntungan dan keduanya
adalah ukuran yang diturunkan. Modal berasal dari transaksi dan revaluasi yang terjadi di

pasar keuangan dan keuntungan yang bias diperoleh dari pencocokan pengeluaran dengan
pendapatan atau perubahan modal selama periode tersebut. Modal dapat didefinisikan dan
diturunkan dalam berbagai cara termasuk biaya historis , operasi, keuangan atau nilai wajar .
Sejarah menunjukan kepada kita bahwa konsep modal dan keuntungan telah berubah dan
berevolusi dari waktu ke waktu sehingga ada asejumlah konsep pengukuran yang mendasar.
Baru- baru ini , standar internasional pelaporan keuangan telah lebih banyak memanfaatkan
konsep nilai wajar. Sejumlah komentatir berpendapat bahwa konsep ini menyimpang dari
prinsip-prinsip alokasi ke pendekatan penilaian yang akan berbeda menurut keadaan dan
interpretasi subjektif. Perubahan ini lebih focus pada penilaian neraca, perpindahan dari
sistem pengukuran alokasi laba yang sederhana dan lebih menekankan pada relevansi untuk
realitas komersial dan pengambilan kepiutusan pemodal daripada keandalan.
k. Measurement Issues for Auditors
Adanya berbagai alternatif metode penilaian atas aset yang menimbulkan masalah tersendiri
bagi auditor. Terdapat banyak cara penilaian aset yang dapat diterima oleh auditor jika
memenuhi persyaratan, metode penilaian diaplikasikan secara tepat dan konsisten,
menggunakan asumsi yang beralasan, data yang digunakan untuk penilaian tersebut valid.
Pada prakteknya, Auditor kadang menerima tekanan dari manager perusahaan auditee untuk
menerima metode penilaian atas aset perusahaan tersebut jika tidak maka auditee akan
mencari auditor yang lain. Masalah lain yang muncul adalah audit atas biaya historical
seperti standar biaya persediaan. Seharusnya biaya atas persediaan ditetapkan secara tepat,
tapi biaya itu didasarkan atas asumsi proses produksi yang dipengaruhi oleh kondisi yang
berubah-ubah.

DAFTAR PUSTAKA
-

http://kuliahah.blogspot.co.id/2013/11/teori-akuntansi-part-iii.html

http://serbiakuntansi.blogspot.co.id/2013_10_01_archive.html

http://akuntansisangatmudah.blogspot.co.id/2014/04/teori-pengukuran-teoriakuntansi.html
-

https://www.academia.edu/6929186/MEASUREMENT_THEORY_Oleh

Anda mungkin juga menyukai