Saat ini dunia sedang dilanda satu dilema krisis energi disatu sisi kebutuhan
akan energi terus meningkat namun disisi lain ketersediaan bahan bakar fosil
sebagai energi sumber primer kian menipis. Sejak revolusi industri penggunaan
alat2 produksi bertenaga bahan bakar fosil tidak terelakan lagi. Kebutuhan
manusia yang semakin meningkat diiringi dengan gaya hidup yang semakin
tinggi membuat kendaraan dengan bahan fosil menjadi primadona, dan dalam
kehidupan sehari-hari penggunaan minyak, gas serta bahan bakar lain yang
berbasis fosil telah menjadi kebutuhan primer yang sepertinya tidak dapat
dihindari. Sayangnya tidak semua orang menyadari akan dampak penggunaan
bahan bakar fosil terhadap bumi yakni efek gas rumah kaca, bumi menjadi panas
dan semakin panas seiring dengan terus meningkatnya penggunaan bahan
bakar yang berbasis fosil, dalam rangka menjawab kondisi tersebut, pembangkit
listrik tenaga nuklir atau PLTN merupakan solusi dari krisis energi menyusul
semakin menipisnya ketersediaan bahan bakar fosil sekaligus mencegah
terjadinya pemanasan global dari gas co2 yang dilepaskan ke udara, ssat ini pltn
telah berperan besar dalam memenuhi kelistrikan dunia.sekitar 16 % kebutuhan
listrik dunia merupajkan hasil pasokan dari 438 unit pltn yang tersebar di
berbagai negara, di antaranya 1. Lituania(76,2%) 2. Prancis (75%) 3. Slovakia
(53%) 4. Ukraina( 48%) 5. Jepang (29%).
Becermin dari kondisi kelistrikan nasional yang tak kunjung stabil serta
dibayang2i oleh krisis energi yang mengkhawatirkan sementara disisi lain kondisi
peningkatan suhu bumi dengan adanya perubahan iklim karena adanya efek gas
rumah kaca maka sudah saatnya indonesia memanfaatkan tenaga nuklir untuk
mengatasi persoalan tersebut, untuk mengantisipasi terus meningkatnya
kebutuhan listrik, perencanaa pembangunan PLTN sudah dilakukan sejak tahun
1980 an kegiatan yang telah dilakukan meliputi : penyiapan insfratuktur,
pemilihan calon lokasi dan kesiapan SDM pada tahap pembangunan maupun
pengoprasian PLTN, berdasarkan penghitungan kebutuhan listrik dari kementrian
ESDM proyeksi kenaikan permintaan listrik hingga tahun 2025 diperkirakan akan
terus meningkat hingga 3 kali lipat dari daya pasang saat ini atau sebesar
100.000
Mwe
kebutuhan
tersebut
hanya
dapat
dipenuhi
dengan
mengoptimalkan sumber2 energi yang ada dan memperbesar peran energi baru
dan terbarukan (EBT) yang diproyeksikan sebesar 17 %, porsi tersebut sudah
termasuk energi nuklir sebesar kurang dari 5% yang diharapkan akan masuk
pada sistim kelistrikan nasioanal tahun 2016- 2019, tenaga nuklir dapat
dihasilkan dari mineral radioaktif seprti uranium dan torium, mineral tersebut
banyak terdapat pada lapisan kulit bumi dan dapat diperoleh dengan
menambang dan memurnikannya untuk memisahkan dari pengotor2 nya setelah
proses pemurnian bahan bakar uranium terlebih dahulu harus melalui proses
pengayaan untuk meningkatkan komposisinya, bahan uranium yang sudah
diperkaya selanjutnya dibentuk menjadi bahan logam dan disusun menjadi
bundel bahan bakar dan siap digunakan untuk bahan bakar reaktor nuklir, bahan
bakar reaktor merupakan komponen penting untuk berlangsungnya operasi
reaktor nuklir, komponen pentik lain dari reaktor nuklir adalah batang kendali
dan air pendingin.
Batang kendali adalah komponen yang berfungsi untuk mengendalikan reaksi
nuklir yang terjadi, sedangkan air pendingin berfungsi untuk mendinginkan
reaktor dan menstransfer panas yang selanjutnya akan dikonversi menjadi
tenaga gerak. Seluruh komponen tersebut ditempatkan dalam suatu sistim
terkukung dalam bentuk tangki silinder yang terbuat dari logam baja dan
ditempatkan dalam bangunan berbeton tebal yang biasa disebut nuklir
iron........generator yang berfungsi untuk membangkitkan tenaga listrik , dengan
memanfaatkan tekanan uap dari hasil pendidihan air dari dalam reaktor nuklir.
Prinsip kerja PLTN dimulai dari satu reaksi nuklir yang terjadi antara partikel
neutron dengan inti atom uranium di reaktor, reaaksi ini akan menghasilkan
reaksi lain yang semakin banyak disebut reaksi berantai, hasil reaksi nuklir ini
adalah energi dalm bentuk panas yang kemudian digunakan untuk mendidihkan
air dan menghasilkan uap. Uap bertekanan ini yang akan menggerakan turbin
generator dsn menghasilkan lisrtrik, untuk mencagah terjadinya kontaminasi zat
radioaktif disekitar PLTN uap panas tidak dibuang kelingkungan tetapi di
kondensasikan menjadi air dan kemudian disirkulasikan lagi kedalam reaktor, air
pendingin untuk kondensasi dapat menggunakan air danau,air laut, atau air
sungai. Dalam sistim pendinginan ini sama sekali tidak akan terjadi
pencampuran antara air pendingin dari dalam reaktor dengan air pendingin
diluar reaktor, setelah dalam waktu tertentu menghasilkan listrik bahan bakar
akan mengalami penggantian dengan bahan bakar baru, dan dihasilkan bahan
bakar bekas, bahan bakar bekas untuk sementara disimpan dalam sistim reaktor
agar aktifitas reaksinya menurun. Setelah beberapa tahun bahan bakar bekas
tersebut dapat disimpan secara lestari atau didaur ulang untuk menghasilkan
bahan bakar baru. Pada pengoperasian PLTN diterapakan sistim pertahanan yang
berlapis2,pertahanan yang berlapis terdiri dari bentuk bahan bakar yang padat
dan bersifat logam, selongsong bahan bakar, sistim pendingin primer,bejana
reaktor da lapis terakhir adalah bangunan reaktor yang terbuat dari beton tebal,
PLTN memiliki karakteristik ramah lingkungan, dapat menghasilkan listrik dengan
kapasitas besar dapat menjamin pasokan listrik dalam jangka panjang dan
efisien dalam penggunaan bahan bakar dengan demikian PLTN merupakan solusi
dari krisis energi yang terjadi saat ini menyusul dengan semakin menipisnya
ketersediaan bahan bakar fosil sekaligus mencegah pemanasan global dari gas
co2 yang dilepaskan ke udara