Anda di halaman 1dari 61

MASA KONTRAK VS MASA

PELAKSANAAN PEKERJAAN
16 JANUARY 2014 LEAVE A COMMENT

Salah satu pertanyaan yang sering sulit dijawab oleh pelaksana


pengadaan barang/jasa adalah apa perbedaan antara masa kontrak
dengan masa pelaksanaan pekerjaan.
Sebagian besar jawaban yang sering disampaikan adalah keduanya sama
saja. Atau yang disebut dengan masa kontrak/masa berlakunya kontrak
itu sama dengan masa pelaksanaan pekerjaan.
Hal ini sering menjadi permasalahan khususnya pada akhir tahun
anggaran dalam hal pencairan pembayaran atau untuk perhitungan
denda pelaksanaan pekerjaan.
Apakah benar bahwa masa kontrak itu sama dengan masa pelaksanaan
pekerjaan? Apabila iya, maka beberapa ilustrasi di bawah ini mungkin
dapat menjadi renungan.

1.

Seperti yang kita ketahui, bahwa kontrak itu dimulai sejak


ditandatangani. Sedangkan pelaksanaan pekerjaan dimulai sejak
dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Apabila SPMK
dikeluarkan beberapa hari setelah kontrak ditandatangani, maka akan
ada waktu kosong antara tanggal penandatanganan kontrak dengan
SPMK. Apabila kita beranggapan bahwa masa kontrak = masa
pelaksanaan pekerjaan, artinya sejak kontrak ditandatangani hingga
SPMK, tidak ada kontrak disana. Ini jelas tidak mungkin.
2.
Khusus untuk pekerjaan konstruksi, serah terima pekerjaan
dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu serah terima pertama (PHO) dan serah
terima akhir (FHO) setelah dilakukan pemeliharaan. Untuk menjamin
penyedia barang/jasa melaksanakan pemeliharaan, maka diwajibkan
jaminan pemeliharaan atau retensi sebesar 5% dari nilai kontrak.
Apabila penyedia barang/jasa tidak melaksanakan pemeliharaan, maka
jaminan atau retensi ini disita dan dicairkan ke kas negara/daerah.
Ketentuan pencairan ini tertuang dalam kontrak. Apabila masa kontrak
= masa pelaksanaan pekerjaan, maka tentu saja setelah serah terima
pertama, kontrak sudah dinyatakan tidak berlaku karena masa
berlakunya telah selesai sehingga penyedia tidak terikat lagi pada
kontrak tersebut. Hal ini berarti penyedia yang tidak melaksanakan
pemeliharaan tidak dapat dihukum atau dikenakan sanksi sesuai
ketentuan dalam kontrak.
3.
Penyedia barang/jasa yang tidak dapat menyelesaikan pekerjaan
hingga masa pelaksanaan pekerjaan berakhir, dapat tetap melanjutkan
pekerjaan dengan dikenakan sanksi denda keterlambatan. Bahkan PPK

dapat memutuskan kontrak apabila penyedia telah diberikan


kesempatan selama 50 hari kalender namun tetap tidak mampu
menyelesaikan pekerjaan. Apabila masa kontrak = masa pelaksanaan
pekerjaan, maka setelah masa pelaksanaan pekerjaan berakhir, kontrak
akan putus dengan sendirinya sehingga penyedia barang/jasa yang
terlambat dalam melaksanakan pekerjaan tidak memiliki dasar untuk
dikenakan denda keterlambatan. Hal ini karena klausul denda tersebut
tertuang pada kontrak yang sudah tidak berlaku lagi.
Dari ketiga ilustrasi tersebut jelas bahwa masa kontrak tidak sama dengan
masa pelaksanaan pekerjaan.
Kemudian, apa yang dimaksud dengan masa kontrak?
Dalam setiap standar dokumen pengadaan yang resmi dikeluarkan oleh
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) melalui
Peraturan Kepala (Perka) LKPP Nomor 15 dan 18 Tahun 2012 pada SyaratSyarat Umum Kontrak (SSUK), Bagian A, 1, Klausul 1.24 telah disebutkan
bahwa Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya kontrak ini
terhitung sejak tanggal kontrak ditandatangani sampai dengan
masa pemeliharaan berakhir.
Hal ini jelas bahwa masa kontrak tidak sekedar masa pelaksanaan
pekerjaan. Masa pelaksanaan pekerjaan merupakan bagian dari masa
kontrak.
Hal ini dapat dilihat secara jelas pada gambar di bawah:

Setiap Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) harus memperhatikan ketentuan


ini yang harus diisi pada Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK), karena
kesalahan dalam menuliskan masa kontrak dapat menyebabkan para
pihak menjadi tidak terikat lagi dalam ketentuan perjanjian sehingga
setiap implikasi dari pelanggaran kontrak tidak dapat dibebankan kepada
para pihak yang terlibat.
Khusus untuk pekerjaan kontruksi, masa kontrak dapat melewati tahun
anggaran apabila masa pemeliharaan juga melewati tahun anggaran.
Misalkan sebuah pekerjaan kontraksi selesai pada bulan Nopember 2013

dan membutuhkan pemeliharaan selama 3 bulan, maka masa kontraknya


berakhir pada bulan Februari 2014.
Ini bukanlah kontrak tahun jamak, karena pengertian kontrak tahun jamak
berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 54 Tahun 2010 dan
Perubahannya, Pasal 52 Ayat 2 adalah kontrak yangpelaksanaan
pekerjaannya untuk masa lebih dari 1 (satu) tahun anggaran, bukan
yang masa kontraknya lebih dari 1 tahun anggaran.
Hal lain yang harus diperhatikan berkenaan dengan masa kontrak dengan
masa pelaksanaan pekerjaan adalah mengenai keterlambatan
pelaksanaan pekerjaan.
Yang dimaksud dengan keterlambatan sehingga penyedia dikenakan
sanksi denda keterlambatan adalah pelaksanaan pekerjaan yang melewati
batas akhir pelaksanaan pekerjaan. PPK harus memperhatikan batas
waktu kontrak apabila terjadi keterlambatan pekerjaan, karena setiap
keterlambatan akan mengakibatkan mudurnya masa pemeliharaan
pekerjaan (khusus untuk pekerjaan konstruksi). Untuk memperhatikan hal
ini maka PPK perlu melakukan adendum kontrak dengan menambah masa
kontrak, bukan dengan menambah waktu pelaksanaan pekerjaan.
Apabila PPK menambah waktu pelaksanaan pekerjaan dengan alasan
penyedia terlambat, maka tentu saja penyedia itu tidak terlambat lagi,
karena batas waktu peneyelesaian pekerjaannya turut mundur dan
disesuaikan dengan batas waktu baru yang telah diadendum oleh PPK.
Karena tidak terlambat, maka tidak dapat dikenakan denda
keterlambatan.
Khusus untuk akhir tahun anggaran, masa pelaksanaan pekerjaan tidak
dimungkinkan untuk diadendum melebihi akhir tahun anggaran yaitu 31
Desember karena akan mengalami kesulitan dalam pembayaran
pekerjaan. Tulisan mengenai ini sudah saya bahas juga pada
artikel Putuskan saja (SEMUA) kontrak akhir tahun.
Akhir tulisan, perlu diperhatikan mengenai perbedaan antara masa
kontrak dengan masa pelaksanaan pekerjaan karena implikasi hukum
perdata terhadap ketidakpahaman ini dapat berakibat fatal di kemudian
hari.
Referensi:Khalid Mustafa

APAKAH PPK DAPAT MERANGKAP


SEBAGAI PANITIA PENGADAAN
ATAU ANGGOTA KELOMPOK KERJA

ULP PADA SATUAN KERJA YANG


BERBEDA? HAL INI DILAKUKAN
MENGINGAT ADANYA
KETERBATASAN PERSONIL DALAM
SUATU SKPD YANG LAIN.
16 JANUARY 2014 LEAVE A COMMENT

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang perubahan


kedua
atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang pengadaan
Barang/Jasa
Pemerintah pasal 17 ayat (7), Kepala ULP dan Anggota ULP dilarang duduk
sebagai
PPK, Pejabat Penanda Tangan Surat Perintah Membayar (PPSPM),
Bendahara dan
APIP (terkecuali menjadi Pejabat Pengadaan/ anggota ULP untuk
Pengadaan
Barang/Jasa;
Anggota ULP tidak boleh duduk sebagai PPK. Namun, bilamana ada
keterbatasan
personil yang memenuhi persyaratan untuk menjadi anggota Pokja ULP
maupun
PPK, maka jabatan tersebut boleh dirangkap, dengan catatan rangkap
jabatan
tersebut dapat dilakukan pada satker yang berbeda (Contoh: menjadi PPK
pada
satker A, sekaligus menjadi anggota Pokja ULP pada satker B).

PEMERINTAH KABUPATEN MELALUI


DINAS CIPTA KARYA DAN TATA
RUANG JUGA MENGHIBAHKAN
SEJUMLAH DANA KEPADA OMS
(ORGANISASI MASYARAKAT
SETEMPAT) UNTUK PELAKSANAAN
RUMAH LAYAK HUNI. PELAKSANAAN
RLH OLEH OMS DILAKUKAN

DENGAN CARA SWAKELOLA, DANA


DIREALISASIKAN SACARA
BARTAHAP, BILA PEKERJAAN FISIK
IALAH 70% MAKA DANA AKAN
DISAMPAIKAN KEPADA OMS
SEBESAR 100%. TERKAIT HAL
TERSEBUT, APAKAH PENYELESAIAN
FISIKNYA DAPAT MELAMPAUI TAHUN
ANGGARAN?
16 JANUARY 2014 1 COMMENT

Dalam pelaksanaan Rumah Layak Huni, apabila dilakukan dengan


swakelola kepada
Organisasi Masyarakat Setempat sebagai Kelompok Masyarakat, maka
swakelola
tersebut hanya diserahkan kepada Kelompok Masyarakat Pelaksana
Swakelola yang
mampu melaksanakan pekerjaan. Pekerjaan tersebut harus direncanakan,
dilaksanakan dan diawasi oleh Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola
dan untuk
pekerjaan utama dilarang untuk dialihkan kepada pihak lain atau
disubkontrakkan
(Pasal 31 huruf b dan Pasal 27 ayat 4 Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun
2012);
Untuk pelaksanaan swakelola berupa pengadaan Pekerjaan Konstruksi
hanya dapat
berbentuk rehabilitasi, renovasi dan konstruksi sederhana. Konstruksi
bangunan baru
yang tidak sederhana, dibangun oleh K/L/D/I Penanggung Jawab Anggaran
untuk
selanjutnya diserahkan kepada kelompok masyarakat sesuai dengan
peraturan
perundang-undangan. Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi tersebut,
baik
kegiatan perencanaan, pelaksanaan, maupun pengawasan harus
dilakukan oleh
orang perseorangan atau badan usaha yang memiliki sertifikat, klasifikasi,
dan
kualifikasi dalam jasa konstruksi, serta memiliki tenaga ahli dan/atau
tenaga terampil

yang bersertifikat, sebagaimana diatur dalam pasal 8 Undang-undang


Nomor 18
Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi dan pasal 9 ayat (2) huruf d Peraturan
Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi.
Mengingat pihak tersebut nantinya harus bertanggung jawab bilamana
terjadi
kegagalan bangunan dalam kurun waktu tertentu sebagaimana diatur
dalam
ketentuan perundang-undangan;
Tahapan penyaluran dana kepada Kelompok Masyarakat Pelaksana
Swakelola
dilakukan secara bertahap dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam
Peraturan
Presiden Nomor 70 Tahun 2012 pasal 31 huruf f. Tahapan pelaksanaan
swakelola
oleh Kelompok Masyarakat dapat melampaui batas tahun anggaran
namun tahapan
penyaluran dana harus diselesaikan sebelum tahun anggaran berakhir.
Pelaksanaan
Swakelola diawasi oleh tim pengawas dari Kelompok Masyarakat
Pelaksana
Swakelola. Kemajuan pelaksanaan pekerjaan dan penggunaan keuangan
dilaporkan
oleh pelaksana lapangan/Pelaksana Swakelola kepada PPK secara berkala.

DALAM RANGKA PELAKSANAAN


MTQ PROVINSI, MAKA PEMERINTAH
KABUPATEN MENGHIBAHKAN
SEJUMLAH DANA KEPADA LPTQ
(LEMBAGA PENGEMBANGAN
TILAWATIL QURAN). SELANJUTNYA
DINAS CIPTA KARYA DAN TATA
RUANG KABUPATEN DIMINTA
MENJADI PENANGGUNG JAWAB
PAMBANGUNAN FASILITAS
KONSTRUKSI MTQ. BAGAIMANA

PENGELOLAAN KEUANGAN DAN


PENGADAAN BARANG/JASA
PENGGUNAAN DANA HIBAH
TERSEBUT ?
16 JANUARY 2014 LEAVE A COMMENT

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun


2005
Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 25, hibah sebagaimana
dimaksud
dalam Pasal 24 merupakan bantuan berupa uang, barang, dan/atau jasa
yang
berasal dari pemerintah, masyarakat, dan badan usaha dalam negeri atau
luar negeri
yang tidak mengikat. Ketentuan lebih lanjut mengenai hibah diatur dalam
peraturan
perundangan tersendiri;
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Pasal 2, Ruang lingkup Peraturan Presiden Nomor
70 Tahun
2012 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah adalah Pengadaan
Barang/Jasa di
lingkungan K/L/D/I yang pembiayaannya baik sebagian atau seluruhnya
bersumber
dari APBN/APBD, bersumber dari pinjaman atau hibah dalam negeri yang
diterima
oleh Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah;
Mengacu pada uraian di atas, bilamana LPTQ (Lembaga Pengembangan
Tilawatil
Quran) merupakan K/L/D/I, maka proses pengadaan barang/jasa untuk
penggunaan
dana hibah dalam pembangunan MTQ tersebut berpedoman pada
ketentuan dalam
Pasal 35 dan/atau Pasal 41 Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012
berikut
petunjuk teknisnya;
Apabila LPTQ merupakan kelompok masyarakat dan skema hibahnya
berupa
pengalihan dana, maka pelaksanaan pengadaan barang/jasa dapat
dikelola langsung
dengan menyusun sendiri Pedoman Pelaksanaan Kegiatan. Meskipun
demikian,
penyusunan pedoman tersebut tetap mengikuti prinsip-prinsip pengadaan
sebagaimana tercantum dalam Pasal 5 Peraturan Presiden Nomor 70
Tahun 2012
yaitu efisien, efektif, transparan, terbuka, bersaing, adil/tidak

diskriminatif, dan
akuntabel. Dengan demikian PA/KPA yang bertanggungjawab untuk
kegiatan
dimaksud harus dapat mengawasi baik dari aspek teknis maupun aspek
administratif.

APAKAH PENGADAAN DI BUMD


YANG MERUPAKAN PENYERTAAN
MODAL PEMERINTAH DAERAH
DAPAT BERPEDOMAN KEPADA
PERATURAN PRESIDEN NO. 54
TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN
BARANG/JASA PEMERINTAH
BESERTA PERATURAN
PERUBAHANNYA?
16 JANUARY 2014 LEAVE A COMMENT

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang perubahan


kedua
atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang pengadaan
Barang/Jasa
Pemerintah Pasal 2 menyatakan bahwa ruang lingkup Peraturan Presiden
ini meliputi
Pengadaan Barang/Jasa di lingkungan K/L/D/I yang pembiayaannya baik
sebagian
atau seluruhnya bersumber dari APBN/APBD, Pengadaan Barang/Jasa
untuk investasi
di lingkungan Bank Indonesia, Badan Hukum Milik Negara dan Badan
Usaha Milik
Negara/Badan Usaha Milik Daerah yang pembiayaannya sebagian atau
seluruhnya
dibebankan pada APBN/APBD, serta Pengadaan Barang/Jasa yang dananya
sebagian
atau seluruh dananya bersumber dari pinjaman atau hibah dalam negeri
yang
diterima oleh Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah;
Penyertaan Modal oleh Pemerintah Kabupaten kepada BUMD dan
dinyatakan oleh
Kepala Daerah sebagai kekayaan daerah yang dipisahkan bukan termasuk
ruang

lingkup Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 beserta peraturan


perubahannya.
Ketentuan Pengadaan Barang/Jasa pada BUMD, mengacu pada Peraturan
Pengadaan Barang/Jasa dan Standard Operating Procedure (SOP)
Pengadaan yang
ditetapkan oleh Direksi BUMD yang bersangkutan atau peraturan yang
ditetapkan
oleh Kepala Daerah dengan tetap berpedoman kepada prinsip-prinsip
pengadaan
dan etika pengadaan yang dituangkan dalam Pasal 5 dan 6 Peraturan
Presiden
Nomor 70 Tahun 2012.
Pengadaan berupa barang atau jasa yang diadakan oleh satuan kerja
pemerintah
daerah yang kemudian hasilnya diserahkan kepada BUMD, harus
dilaksanakan
berdasar Perpres No. 54 Tahun 2010 beserta perubahannya.

KAMI MELAYANI JASA KONSULTANSI


BAGI PERUSAHAAN YANG INGIN
MENANG TENDER
16 JANUARY 2014 LEAVE A COMMENT

Untuk memberikan edukasi dan menciptakan iklim usaha yang sehat,


mulai tahun 2014 ini kami siap untuk membantu perusahaan yang ingin
berkompetisi secara fair dalam dunia pengadaan barang/jasa pemerintah.
Pelayanan kami meliputi: konsultasi langsung di lokasi perusahaan, review
terhadap dokumen yang diajukan maupun pelatihan singkat terkait proses
menuju sukses tender. Bagi perusahaan yang berkenan, silakan hubungi
via email atau blog ini. Harga konsultasi kompetitif dan anda dijamin puas.
Salam

BAGAIMANA MENGUMUMKAN HPS


MENGINGAT PAGU ANGGARAN
UNTUK MASING-MASING ITEM
SUDAH DIRINCI ANGGARANNYA,
AGAR PENAWARAN PENYEDIA ATAU

KONTRAKNYA NANTI TIDAK


MELEBIHI MASING-MASING RINCIAN
ANGGARANNYA ?
23 JANUARY 2013 2 COMMENTS

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 jo. Peraturan


Presiden Nomor 70 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Pasal 66 ayat (2)dinyatakan bahwa
ULP/Pejabat Pengadaan mengumumkan nilai total HPS berdasarkan HPS
yang ditetapkan oleh PPK;
Mengacu kepada ketentuan diatas, ULP/Pejabat Pengadaan hanya
mengumumkan nilai total HPS, sedangkan rincian harga satuan dalam
perhitungan HPS bersifat rahasia (penjelasan Pasal 66 ayat (3)).
Penawaran yang tidak diperkenankan melebihi HPS adalah total
penawaran bukan rincian penawaran;
Namun dalam hal pagu anggaran untuk masing-masing item sudah
ditetapkan secara rinci didalam dokumen anggaran, maka Pokja ULP
mengumumkan HPS dan rincian item dalam pagu anggaran;
Penjelasan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 Pasal 66 ayat (3)
Yang dimaksud dengan nilai total HPS adalah hasil perhitungan seluruh
volume pekerjaan dikalikan dengan Harga Satuan ditambah dengan
seluruh beban pajak dan keuntungan. Rincian Harga Satuan dalam
perhitunganHPS bersifat rahasia, kecuali rincian harga satuan tersebut
telah tercantum dalam Dokumen Anggaran.
Sumber:lkpp.go.id

BAGAIMANA PENGADAAN YANG


BERASAL DARI DANA DESA?
23 JANUARY 2013 LEAVE A COMMENT

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa


Pasal 68 bahwa sumber pendapatan desa terdiri dari : pendapatan asIi
desa, bagi hasil pajak dan retribusi, dana perimbangan pusat dan daerah
yang diterima Kabupaten/Kota, bantuan keuangan dari pemerintah serta
hibah dan sumbangan dari pihak ketiga;

Sesuai ketentuan pada Pasal 2 ayat (1), Peraturan Presiden Nomor 54


Tahun 2010 jo. Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 Tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 bahwa
ruang lingkup Peraturan Presiden ini meliputi Pengadaan Barang/Jasa
dilingkungan Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat
Daerah/lnstitusi yang pembiayaannya baik sebagian atau seluruhnya
dibebankan pada APBN/APBD;

Mengingat Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa sebagian berasal dari


APBN/ APBD, maka pengadaan di Pemerintah Desa tunduk pada Peraturan
Presiden Nomor 54 Tahun 2010 jo. Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun
2012 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun
2010;

Dalam rangka mempermudah pelaksanaan pengadaan di lingkungan


Pemerintah Desa sesuai ketentuan dan prosedur Peraturan Presiden
Nomor 54 Tahun 2010 jo. Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012
Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010,
diperlukan perlakuan yang disesuaikan dengan kondisi lapangan serta
memperhatikan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang
Desa dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa sebagai berikut :

a. Pemerintah Desa didefinisikan sebagai institusi dalam konteks


Kementerian/ Lembaga/ Satuan Kerja Perangkat Daerah/lnstitusi (K/L/D/I)
yang menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1 angka 2 Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun
2012;

b. Kepala Desa sebagai pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan


desa yang mencakup fungsi perencanaan, pelaksanaan penatausahaan
dan pelaporan dapat melimpahkan sebagian atau seluruhnya kepada
perangkat desa;

c. Dalam rangka pengadaan barang/jasa sebagai bagian dari


pengelolaan keuangan desa, Kepala Desa membentuk organisasi
pengadaan sebagai berikut:
1) Pengguna Anggaran (PA) merangkap fungsi sebagai Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) dijabat oleh Sekretaris Desa.
2) Pejabat Pengadaan dijabat oleh 1 (satu) orang pelaksana teknis
lapangan.
3) Panitia Pengadaan sebagai pengganti ULP, keanggotannya berjumlah
3 (tiga) orang berasal dari pelaksana teknis lapangan, dengan ketentuan
sebagai berikut :
a) Apabila jumlah pelaksana teknis lapangan kurang dari 3 (tiga) orang,
maka kekurangan jumlah anggota Panitia Pengadaan dapat dipenuhi dari
pejabat unsur kewilayahan terdekat.
b)Keanggotaan Panitia Pengadaan dapat dirangkap oleh Pejabat
Pengadaan.
4) Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) dijabat oleh 1 [satu) orang
dengan ketentuan:
a) Untuk pekerjaan yang berada di kantor Pemerintah Desa. PPHP dijabat
oleh salah seorang Pelaksana Teknis lapangan yang tidak berfungsi
sebagai Panitia Pengadaan/ Pejabat Pengadaan.
b) Dalam hal kegiatan berada di tingkat Kewilayahan (dibawah
Pemerintah Desa) maka PPHP dijabat oleh pejabat unsur kewilayahan
setempat.

d. Penetapan personil dalam Organisasi Pengadaan mengikuti ketentuan


persyaratan pada Pasal 12, Pasal 17, dan Pasal 18, kecuali :
1) memiliki Sertifikat Keahlian Pengadaan Barang/Jasa,
2) pemenuhan persyaratan Sarjana S1.
Sumber:lkpp.go.id

BAGAIMANA PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR
BUMD (BADAN USAHA MILIK
DAERAH) YANG MENGGUNAKAN
ANGGARAN TRANSFER YANG
BERASAL DARI APBD?
23 JANUARY 2013 LEAVE A COMMENT

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 jo. Peraturan


Presiden Nomor 70 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Pasal 2 ayat (1) huruf b tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dinyatakan bahwa ruang lingkup
Peraturan Presiden ini meliputi Pengadaan Barang/Jasa untuk investasi di
lingkungan Bank Indonesia, Badan Hukum Milik Negara dan Badan Usaha
Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah yang pembiayaannya sebagian
atau seluruhnya dibebankan pada APBN/APBD;
Pada penjelasan ayat tersebut diatas, dijelaskan yang dimaksud dengan
Pengadaan Barang/Jasa untuk investasi adalah pengadaan untuk belanja
modal dalam rangka penambahan aset dan/atau peningkatan kapasitas
sebagaimana tercantum dalam DPA. Pengadaan barang dan jasa sesuai
DPA dilakukan oleh SKPD kemudian hasil dari pengadaan diserahkan
kepada BUMD;
Sedangkan penggunaan APBD dalam bentuk Penyertaan Modal Daerah
dalam bentuk transfer rekening yang digunakan oleh BUMD baik untuk

operasional maupun untuk investasi tidak wajib berpedoman kepada


Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 jo. Peraturan Presiden Nomor 70
Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54
Tahun 2010;
Dengan demikian, proses pembangunan Gedung Kantor BUMD yang
menggunakan anggaran transfer yang berasal dari APBD mengacu kepada
peraturan pengadaan yang ditetapkan direksi perusahaan dan bilamana
ada juga mengacu kepada peraturan daerah yang mengatur pengadaan di
BUMD.
Sumber:lkpp.go.id

BAGAIMANA PELAKSANAAN
PENGADAAN BARANG/JASA YANG
DISELENGGARAKAN DI LUAR
NEGERI?
23 JANUARY 2013 LEAVE A COMMENT

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 jo. Peraturan


Presiden Nomor 70 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Pasal 114 sebagai berikut :
(1) Pengadaan Barang/Jasa untuk kepentingan Pemerintah Republik
Indonesia di Luar Negeri pada prinsipnya berpedoman pada ketentuan
Peraturan Presiden ini;
(2) Dalam hal Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) tidak dapat dilaksanakan, maka pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
dapat menyesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
di negara setempat dengan tetap mengutamakan kepentingan nasional;
(3) Ketentuan lebih lanjut tentang pedoman dan tata cara Pengadaan
Barang/Jasa di Luar Negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (2), diatur
oleh Menteri Luar Negeri dengan tetap berpedoman pada tata nilai
Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden ini;

(4) Penyusunan pedoman dan tata cara Pengadaan Barang/Jasa


sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dikonsultasikan kepada LKPP.

Sesuai dengan Pasal 11 Peraturan Menteri Luar Negeri No. 06 Tahun 2011,
dalam hal Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Republik Indonesia yang
dilaksanakan di luar negeri tidak dapat menggunakan Peraturan Presiden
Nomor 54 Tahun 2010 jo. Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012
Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010
karena perbedaan peraturan dengan negara setempat, maka pengadaan
barang/jasa tersebut dapat menyesuaikan dengan peraturan negara
tersebut dengan tetap mengutamakan kepentingan nasional dan
berpedoman pada Tata Nilai Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang
tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 jo. Peraturan
Presiden Nomor 70 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Presiden Nomor 54 Tahun 2010. Penyesuaian peraturan tersebut
ditetapkan oleh Kepala Perwakilan Republik Indonesia dalam bentuk
Petunjuk Teknis.
Sumber:lkpp.go.id

BAGAIMANA PELAKSANAAN
PENGADAAN BARANG/JASA UNTUK
KEGIATAN BANTUAN SOSIAL YANG
AKAN DISERAHKAN KEPADA
MASYARAKAT/PIHAK KETIGA?
23 JANUARY 2013 LEAVE A COMMENT

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun


2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah penjelasan pasal 27 ayat (g),
bantuan sosial adalah pemberian bantuan yang sifatnya tidak secara
terus menerus dan selektif dalam bentuk uang/barang kepada masyarakat
yang bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat;

Mengacu kepada uraian di atas dan ruang lingkup Peraturan Presiden


Nomor 54 Tahun 2010 jo. Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012
Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010
mengenai Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, maka Pengadaan
Barang/Jasa di lingkungan K/L/D/I yang pembiayaannya baik sebagian
atau seluruhnya bersumber dari APBN/APBD dan/atau yang sebagian atau
seluruh dananya bersumber dari pinjaman atau hibah dalam negeri yang
diterima oleh Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah, harus mengacu
kepada peraturan ini;
Proses Pengadaan Barang untuk Kegiatan Belanja Bantuan Sosial yang
barangnya akan diserahkan kepada masyarakat, pengadaanya dilakukan
oleh penyedia. Metode pemilihan sesuai bidang usaha dapat
menggunakan Pengadaan Langsung bilamana sampai dengan Rp
200.000.000,- (dua ratus juta rupiah), Pelelangan Sederhana bilamana
bernilai di atas Rp200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) s.d. Rp.
5.000.000.000,- (Lima Miliar Rupiah), atau Pelelangan Umum bilamana
bernilai lebih dari Rp 5.000.000.000,- (Lima Miliar Rupiah) yang
tahapannya mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010Pasal
57 jo Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 Pasal 57
Sumber:lkpp.go.id

BAGAIMANA PELAKSANAAN
PENGADAAN PEKERJAAN
KONSTRUKSI DENGAN DANA HIBAH
DENGAN PEMBERIAN DANA
LANGSUNG KEPADA PENERIMA
HIBAH?
23 JANUARY 2013 1 COMMENT

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 jo. Peraturan


Presiden Nomor 70 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Pasal 31 huruf c dan huruf d, pengadaan
secara swakelola oleh kelompok masyarakat pelaksana swakelola
dilaksanakan untuk pengadaan Pekerjaan Konstruksi hanya dapat

berbentuk rehabilitasi, renovasi dan konstruksi sederhana. Sedangkan


konstruksi bangunan baru yang tidak sederhana, dibangun oleh K/L/D/I
Penanggung Jawab Anggaran untuk selanjutnya diserahkan kepada
kelompok masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
Penjelasan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 Pasal 31 Huruf c :
Yang dimaksud pekerjaan rehabilitasi dan renovasi sederhana antara lain
pengecatan, dan pembuatan/pengerasan jalan lingkungan. Huruf d.
Definisi konstruksi sederhana mengacu kepada peraturan perundangundangan di bidang konstruksi;
Pelaksanaan pemberian hibah yang dilakukan dengan pengalihan dana
secara langsung kepada penerima hibah, proses pengadaannya dapat
dikelola langsung oleh penerima hibah sesuai dengan rencana kerja yang
telah ditetapkan. Apabila penerima hibah merasa tidak mampu melakukan
sendiri proses pengadaan tersebut, maka dapat meminta bantuan kepada
instansi teknis terkait untuk melakukan proses pengadaan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan;
Pelaksanaan pemberian hibah yang ada kegiatan pengadaan, proses
pengadaannya dilakukan tetap mengikuti prinsip-prinsip pengadaan
sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010
jo. Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Pasal 5 yang efisien,
efektif, transparan, terbuka, bersaing, adil/tidak diskriminatif, dan
akuntabel. Dengan demikian PA/KPA yang memiliki kegiatan dimaksud
harus dapat mempertanggungjawabkan baik dari aspek teknis maupun
aspek administratif;
Untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang bersumber dari hibah, baik
kegiatan perencanaan, pelaksanaan, maupun pengawasan harus
dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang memiliki
sertifikat, klasifikasi, dan kualifikasi perusahaan jasa konstruksi, dan
memiliki tenaga ahli dan tenaga terampil yang bersertifikat, sebagaimana
diatur dalam Pasal 8 Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999 dan Pasal 9
ayat (2) huruf d Peraturan Pemerintah No.29 Tahun 2000. Mengingat pihak
tersebut nantinya harus bertanggung jawab bilamana terjadi kegagalan

bangunan dalam kurun waktu tertentu sebagaimana diatur dalam


ketentutan perundang-undangan;
Mengacu pada Permendagri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Pasal 1, dinyatakan bahwa hibah adalah
pemberian uang/barang atau jasa dari pemerintah daerah kepada
pemerintah atau pemerintah daerah lainnya, perusahaan daerah,
masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, yang secara spesifik telah
ditetapkan peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat, serta
tidak secara terus menerus yang bertujuan untuk menunjang
penyelenggaraan urusan pemerintah daerah;
Pengadaan barang dan jasa dalam rangka hibah sebagaimana dimaksud
pada butir 1) di atas berpedoman pada peraturan perundang-undangan
(Permendagri Nomor 32 tahun 2011 Pasal 15). Mengingat hibah dalam
bentuk pemberian uang, maka proses pengadaan barang/jasa pada
yayasan tidak harus mengikuti Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010
jo. Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 namun tetap
memperhatikan prinsip-prinsip pengadaan sebagaimana tercantum dalam
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 jo. Peraturan Presiden Nomor 70
Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54
Tahun 2010 sehingga pelaksanaan kegiatan dimaksud dapat
dipertanggungjawabkan baik dari aspek teknis maupun administratif
Sumber:lkpp.go.id

BAGAIMANA PELAKSANAAN
PENGADAAN BARANG/JASA
PEMERINTAH DENGAN
MENGGUNAKAN PINJAMAN HIBAH
LUAR NEGERI (PHLN)?
23 JANUARY 2013 LEAVE A COMMENT

Penggunaan PHLN untuk belanja Kementerian, Lembaga, Pemerintah


Daerah dan Instansi lainnya (K/L/D/I) dapat dilakukan bilamana
memberikan manfaat dan benefit langsung untuk masyarakat. Dalam hal
ini perlu dicermati hasil dan kegiatan yang dibiayai dari PHLN harus
menjadi milik Pemerintah Indonesia bukan menjadi milik negara/lembaga
donor. Bilamana ada ketentuan dan persyaratan dalam pemberian PHLN
tersebut memberatkan Negara Indonesia dan bertentangan dengan
ketentuan dan prinsip-prinsip pengadaan, maka sebaiknya PHLN tersebut
tidak diterima.
Dalam pemberian hibah sering dilakukan pembuatan desain dan peralatan
yang tidak sesuai dengan kemampuan Penyedia di Indonesia atau barangbarang yang tidak ada di Indonesia. Padahal paket pekerjaan tersebut
bilamana disesuaikan dengan kompetensi Penyedia Indonesia akan
banyak dipenuhi oleh Penyedia Indonesia, termasuk spesifikasi barangbarang dapat disesuaikan dengan produk dalam negeri Indonesia dengan
Standar Nasional Indonesia (SNI).
Sumber:lkpp.go.id

1. Pengadaan pembangunan jembatan darurat yang putus akibat bencana alam dengan
nilaiRp250 juta dapat dilakukan penunjukan langsung (B / S)
Jawaban: BENAR (B)
PL (Penunjukan Langsung) dapat dilaksanakan yang salah satunya adalah dalam
keadaan darurat bencana alamPerpres 70/2012 Lampiran I Bab I. C. 1. a. 4)
2. Pengumuman seleksi langsung perencanaan gedung dengan nilai Rp90 juta hanya
dilakukan di papan pengumuman resmi (B / S)
Jawaban: SALAH (S)
Pengumuman seleksi langsung dilakukan di papan pengumuman atau internet. Soal ini
bisa jadi soal jebakan atau pertanyaan kurang tajam, karena bisa dipastikan
kebanyakan peserta akan menjawab benarPerpres 70/2012 Lampiran I Bab I. D.2. i.
1)

3. Pemda kabupaten X mengumumkan rencana pengadaan hanya di papan


pengumuman resmi dengan maksud untuk melindungi pengusaha daerah (B / S)
Jawaban: SALAH (S)
Karena pengumuman resmi bukan untuk melindungi pengusaha daerah, namun untuk
mencapai sasaran secara luas, efisien, dan tepat sesuai dengan jangkauan masyarakat
pengusaha yang dituju, dan calon peserta lelang dari propinsi/kabupaten/kota lain tidak
boleh dihalangi/dilarang untuk mengikuti proses lelang di propinsi/kabupaten/ kota lokasi
pelelanganPerpres 70/2012 Lampiran I Bab I. A.1.a.1) dan 4)
4. Proses penyelesaian sengketa antara pengguna/panitia pengadaan barang/jasa
dengan peserta lelang yang terjadi sebelum penandatanganan kontrak dilakukan di
peradilan umum (B / S)
Jawaban: SALAH (S)
Karena peserta lelang apabila tidak merasa puas dapat mengajukan surat sanggahan.
Perpres 70/2012 Pasal 27
5. Kepala daerah memutuskan bahwa yang boleh menjadi panitia pengadaan harus
berasal dari bagian perlengkapan, bagian hukum, dan bagian keuangan (B/S)
Jawaban: SALAH (S)
Persyaratan untuk menjadi panitia pengadaan b/j bukan harus berasal dari instansi
tertentuPerpres 70/2012 Pasal 10
6. Biaya yang diperlukan oleh pengguna barang/jasa untuk proses penyelesaian
perselisihan dapat dibebankan kepada penyedia barang/jasa (B / S)
Jawaban BENAR (B)
Biaya untuk proses penyelesaian perselisihan dapat dibebankan kepada para pihak
yang berselisih disesuaikan dengan klausul dalam kontraknyaPerpres 70/2012 Pasal
38
7. Pengaturan pengadaan barang/jasa pada Perpres 70/2012 bertujuan agar pengadaan
dapat dilakukan secara efisien, efektif, terbuka dan bersaing, transparan, adil dan
akuntabel (B/S)
Jawaban: SALAH (S)
Semua itu adalah prinsip dasar dari pengadaan barang/jasa, namun dalam soal di atas
merupakan jebakan karena untuk adil harus ditambah adil/tidak diskriminatif
Perpres 70/2012 Pasal 3
8. Pengertian efisien dalam pengadaan barang/jasa pemerintah adalah menghasilkan
barang/ jasa dengan harga terendah yang dapat dipertanggung jawabkan (B/S)
Jawaban: SALAH (S)
Karena Efisien bukan berarti harga terendah, tetapi dengan dana dan daya yang
terbatas untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya
dan dapat dipertanggungjawabkanPerpres 70/2012 Pasal 3

9. Efektifitas pelaksanaan pengadaan hanya diukur dari kesesuaian hasil pengadaan


dengan keperluan (B / S)
Jawaban: SALAH (S)
Bukan hanya kesesuaian dengan kebutuhan/keperluan yang telah ditetapkan tetapi
manfaat juga harus sesuai dgn sasaran yg ditetapkanPerpres 70/2012 Pasal 3
10. Transparansi pelaksanaan pengadaan barang/ jasa pemerintah hanya bagi penyedia
barang/jasa (B / S)
Jawaban: SALAH (S)
Bukan hanya hanya untuk penyedia barang/jasa tapi untuk masyarakat juga harus
transparan bagi masyarakatPerpres 70/2012 Pasal 3
11. Prinsip adil dan tidak diskriminatif dapat dikesampingkan dengan alasan untuk
melindungi penyedia barang/jasa lokal (B / S)
Jawaban: SALAH (S)
Karena harusnya adil/tidak diskriminatifPerpres 70/2012 Pasal 3
12. Untuk menambah PAD, Pemda dapat menetapkan pungutan biaya penggantian
dokumen pengadaan sebesar 5% dari nilai pengadaan (B / S)
Jawaban: SALAH (S)
Penggantian Dokumen dan/atau pungutan biaya dari peserta pengadaan hanya
diperbolehkan untuk penggandaan dokumen, bukan untuk menambah PADPerpres
70/2012 Pasal 14 ayat (12)
13. Pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu
pelaksanaan pengadaan oleh penyedia barang/jasa dan pelaksanaan pengadaan
dengan cara swakelola (B / S)
Jawaban: BENAR (B)
Pengadaan Barang/Jasa pemerintah dilakukan dengan dua cara tersebutPerpres
70/2012 Pasal 6
14. Pekerjaan permanen adalah pekerjaan yang umur rencananya lebih dari 1 (satu)
tahun anggaran (B/S)
Jawaban: BENAR (B)
Pekerjaan permanen umur rencananya 1 tahun lebih, sedangkan semi permanen kurang
dari 1 tahunPenjelasan Perpres 70/2012 Pasal 36 ayat 5
15. Panitia pengadaan diperbolehkan memungut pengganti biaya pengumuman, honor
pengguna/panitia, dan penggandaan dokumen kepada peserta pengadaan (B/S)
Jawaban: SALAH (S)
Yang boleh dipungut dari peserta pengadaan adalah biaya penggandaan/pengganti
dokumenPerpres 70/2012 Pasal 14 ayat (12)

16. Panitia menerapkan paket-paket pekerjaan yang akan dilelangkan (B/S)


Jawaban: SALAH (S)
Yang menetapkan pembagian paket-paket pekerjaan adalah Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK)Perpres 70/2012 Pasal 9 ayat (3)
17. Pengguna barang/jasa dapat melakukan penunjukkan langsung karena tahun
anggaran berjalan hanya tersisa 1 (satu) bulan ( B / S)
Jawaban: SALAH (S)
Sisa tahun anggaran berjalan tersisa 1 bulan tidak termasuk dalam kriteria pelaksanaan
Penunjukan Langsung (PL) artinya alasan kekepet waktu tidak termasuk dalam kriteria
pelaksanaan Penunjukan LangsungPerpres 70/2012 Lampiran I Bab I. C. 1. a. 4)
18. Pengguna barang/jasa bertanggungjawab dari segi administrasi fisik, keuangan, dan
fungsional atas pengadaan barang/jasa yang dilaksanakannya (B / S)
Jawaban: BENAR (B)
Pejabat Pembuat Komitmen (Pengguna Anggaranistilah lama) bertanggung jawab atas
keseluruhan proses pengadaan barang/jasaPerpres 70/2012 Pasal 9 ayat (5)
19. Panitia hanya melakukan evaluasi teknis bagi semua penawaran yang telah lulus
evaluasi administrasi (B / S)
Jawaban: BENAR (B)
Evaluasi Teknis hanya dilakukan kepada peserta yang lulus evaluasi Administratsi
Perpres 70/2012, lihat bagian semua metoda evaluasi.
20. Rincian HPS tidak bersifat rahasia (B / S)
Jawaban: SALAH (S)
NIlai Total HPS dapat diumumkan pada saat aanwijzing, namun rinciannya tetap bersifat
rahasiaPerpres 70/2012, pasal 13 ayat (4) dan penjelasannya.
21. Pengguna barang/jasa dilarang memecah paket pengadaan menjadi beberapa paket
pengadaan sehingga tidak dilelang (B / S)
Jawaban: BENAR (B)
Dilarang memecah paket pekerjaan untuk menghindari lelangPerpres 70/2012,
Lampiran I BAB I A. 1. a. 3).
22. Pengguna dapat menyatukan beberapa paket pekerjaan yang tersebar di beberapa
daerah menjadi satu paket,untuk menyikapi kekurangan tenaga dalam proses
pengadaan (B / S)
Jawaban: SALAH (S)
Memecah paket pekerjaan untuk memberdayakan usaha kecil dan koperasi.
Kekurangan ahli pengadaan barang/jasa dapat disiasati dengan strategi lainnya
Perpres 70/2012, Lampiran I BAB I A. 1. a. 3).
23. Pengadaan 20 unit computer (PC) dilaksanakan dengan prakualifikasi (B/S)
Jawaban: SALAH (S/B)

Pengadaan 20 unit komputer termasuk pengadaan/pemasokan barang, dan dapat


dipastikan nilainya di atas 50 juta (komputer standar saja harganya sudah 4 5 juta-an)
jadi dilakukan dengan pasca kualifikasi bukan Pra kualifikasiPerpres 70/2012
24. Pengguna jasa pembangunan jembatan dengan nilai Rp. 1 Miliar menetapkan
pengadaannya melalui pelelangan umum dengan pascakualifikasi (B / S)
Jawaban: BENAR (B)
Pembangunan Jembatan nilai Rp.1 M merupakan pekerjaan pemborongan jasa
konstruksi dan termasuk nilai kategori non kecil, maka dilakukan dengan pelelangan
umum pasca kualifikasi.Perpres 70/2012
25. Pengadaan vaksin flu burung dengan nilai Rp. 500 juta dapat menggunakan metode
penunjukan langsung dengan alasan kebutuhan mendesak yang tidak bisa ditunda (B /
S)
Jawaban: BENAR (B)
Pekerjaan Darurat termasuk kriteria untuk pelaksanaan PL (pununjukan langsung) dan
juga perpres tentang hal ini sudah adaPerpres 70/2012 dan perubahannya.
26. Unsur pokok yang dinilai dalam evaluasi teknis perusahaan jasa konsultasi adalah :
a. Pengalaman perusahaan dan metodologi serta kualifikasi tenaga ahli
b. Pengalaman perusahaan dan metodologi serta jumlah tenaga ahli
c. Pengalaman perusahaan dan metodologi serta kemampuan keuangan perusahaan
d. Pengalaman perusahaan dan metodologi serta peralatan yang dimiliki
Jawaban:
a. Pengalaman perusahaan dan metodologi serta kualifikasi tenaga ahliPerpres
70/2012 Lampiran I Bab II. B. 1. K. 2)
27. Yang bukan merupakan tugas pokok panitia/ pejabat pengadaan adalah :
a. Menetapkan HPS
b. Menandatangani Pakta Ientegritas
c. Menyiapkan dokumen pengadaan
d. Mengusulkan calon pemenang
Jawaban:
a. Menetapkan HPSMenetapkan HPS bukan tugas panitia tapi adalah tugas PPK
Perpres 70/2012 Pasal 9
28. Ketentuan yang terkait dengan jaminan pelaksaan adalah :
a. Jaminan pelaksanaan besarnya adalah 5% dari nilai kontrak
b. Jaminan pelaksanaan boleh diterbitkan dari bank atau asuransi
c. Untuk pengadaan sampai dengan Rp. 50 juta wajib menggunakan jaminan
pelaksanaan
d. Jaminan pelaksanaan dapat diterbitkan dari perusahaan asuransi.
Jawaban:

a. Jaminan pelaksanaan besarnya adalah 5% dari nilai kontrak


Jaminan Pelaksanaan harus diterbitkan oleh Bank dan diwajibkan untuk pengadaan di
atas 50 juta.Perpres 70/2012 Pasal 31
29. Penawaran harga dinyatakan tidak memenuhi syarat, apabila :
a. Total harga penawaran diatas pagu anggaran
b. Total harga penawaran melebihi HPS akan tetapi masih dibawah pagu anggaran
c. Total harga penawaran dibawah 80% HPS
d. Ada perbedaan antara angka dan huruf pada penulisan total penawaran harga
Jawaban:
a. Total harga penawaran diatas pagu anggaran
Jaminan Pelaksanaan harus diterbitkan oleh Bank dan diwajibkan untuk pengadaan di
atas 50 juta. Total harga penawaran melebihi HPS tapi masih dibawah pagu harus
diklarifikasi terlebih dahulu (bisa jadi harga satuan timpang), dibawah 80% HPS juga
harus diklarifikasi. Apabila ada perbedaan angka dan huruf maka yang digunakan
adalah dalam tulisan huruf. Pilihan b,c,d tidak dapat langsung menyatakan penawaran
tidak memenuhi syarat.Perpres 70/2012 Lampiran I Bab II A. 1. f. 12)
30. Pada pembukaan penawaran, panitia pengadaan dilarang :
a. Memeriksa semua kelengkapan dokumen penawaran dari semua peserta
b. Menggugurkan penawaran yang tidak lengkap
c. Menggugurkan penawaran yang terlambat
d. Memeriksa, menunjukkan dan membacakan dihadapan peserta mengenai
kelengkapan semua dokumen penawaran yang masuk.
Jawaban:
b. Menggugurkan penawaran yang tidak lengkap
Pada saat pembukaan penawaran, panitia memeriksa semua kelengkapan dokumen
penawaran, memeriksa, menunjukan dan membacakan di hadapan peserta. Tidak boleh
mengugurkan penawaran pada saat pembukaan penawaran kecuali untuk penawaran
yang terlambat penawarannya ditolak/digugurkan.
31. Sanksi bagi penyedia barang/jasa yang tidak memenuhi kewajiban dalam kontrak
adalah :
a. Dimasukkan dalam daftar hitam selama 1 (satu) tahun
b. Jaminan penawaran dicairkan
c. Kontrak diputus secara sepihak oleh pengguna barang/jasa
d. Mencabut ijin usaha
Jawaban:
c. Kontrak diputus secara sepihak oleh pengguna barang/jasa
Pemutusan kontrak dilakukan bilamana penyedia barang/jasa cidera janji atau tidak
memenuhi kewajiban dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur di dalam kontrak.

Kepada penyedia barang/jasa dikenakan sanksi sesuai ketentuan dalam dokumen


kontrakPerpres 70/2012 Lampiran I Bab I D. 1. k. 3 )
32. Metode pemilihan penyedia barang/jasa yang paling tepat untuk pengadaan
personal komputer (PC) dengan nilai Rp. 500 juta adalah :
a. Pemilihan langsung dengan prakualifikasi
b. Pelelangan terbatas dengan prakualifikasi
c. Pelelangan umum dengan pascakualifikasi
d. Penunjukan langsung dengan prakualifikasi
Jawaban:
c. Pelelangan umum dengan pascakualifikasi
Pengadaan PC nilai Rp. 500juta ini termasuk pemasokan barang, sehingga dilakukan
dengan Pelelangan Umum Pasca Kualifikasi.
33. Apabila panitia menemukan adanya indikasi pengaturan harga lelang, maka:
a. Meneruskan proses pelelangan karena takut disanggah oleh peserta
b. Membatalkan proses pelelangan
c. Memberhentikan sementara proses pelelangan
d. Melaporkan kepada atasan pengguna barang/jasa
Jawaban:
c. Memberhentikan sementara proses pelelangan
Dalam hal pengguna barang/jasa atau panitia/pejabat pengadaan menemukan indikasi
kuat adanya KKN di antara para penyedia barang/jasa, maka pengguna barang/jasa
atau panitia/pejabat pengadaan wajib menghentikan proses pelelangan untuk diperiksa
intansi yang berwenang.Perpres 70/2012 Lampiran I Bab II A. 1. m. 2) f)
34. Biaya yang harus disediakan agar pelaksanaan pengadaan dapat berjalan dengan
benar adalah :
a. Honorarium pelaksan pengadaan, honorarium atasan pengguna barang/jasa, serta
biaya penyusunan anggaran
b. Honorarium pelaksana pengadaan, biaya pengumuman rencana pengadaan dan
pengumuman pelelangan, serta biaya penyusunan anggaran.
c. Biaya pengumuman rencana pengadaan dan pengumuman pelelangan, biaya
honorarium atasan pengguna barang/jasa serta biaya penyusunan anggaran
d. Honorarium pelaksana pengadaab, biaya pengumuman rencana pengadaan dan
pengumuman pelelangan, serta biaya penggandaan dokumen pengadaan.
Jawaban:
d. Honorarium pelaksana pengadaab, biaya pengumuman rencana pengadaan dan
pengumuman pelelangan, serta biaya penggandaan dokumen pengadaan.
Penyusunan anggaran tidak termasuk dalam pembiayaan yang dapat dicover dalam
Perpres 70/2012Perpres 70/2012 Pasal 8

35. Unsur-unsur yang dinilai dalam evaluasi teknis perusahaan jasa konsultasi adalah :
a. Jumlah peralatan yang dimiliki
b. Kemampuan keuangan
c. Ijin usaha
d. Pengalaman perusahaan konsultan dan pendekatan dan metodologi, serta kualifikasi
tenaga ahli
Jawaban:
d. Pengalaman perusahaan konsultan dan pendekatan dan metodologi, serta kualifikasi
tenaga ahliPerpres 70/2012 Lampiran I Bab II. B. 1. K. 2)
36. Media pengumuman yang wajib digunakan untuk pengadaan barang dengan nilai di
atas Rp. 1 Miliar adalah :
a. Surat kabar nasional
b. Internet
c. Surat kabar daerah
d. Radio daerah
Jawaban:
Yang benar harusnya Surat Kabar Nasional, Surat Kabar Propinsi dan Internet
(diupayakan)Perpres 8 Tahun 2006 (Perubahan Keempat) Pasal I angka (8).
37. Pekerjaan yang tidak dapat dilaksanakan dengan cara swakelola adalah :
a. Perbaikan jalan
b. Pengadaan ATK
c. Pembangunan jembatan
d. Pembangunan jalan
Jawaban:
b. Pengadaan ATK
Tidak ada pembayaran upah kerjaPerpres 70/2012 Lampiran I BAB III B. 1. B.
38. Apabila hasil pembuktian secara nyata terhadap kualifikasi calon pemenang lelang
ternyata berbeda dengan formulir isian kualifikasinya, maka panitia :
a. Menggugurkan calon pemenang tersebut tetapi tidak memasukannya dalam daftar
hitam selama 2 (dua) tahun
b. Menggugurkan calon pemenang tersebut dan memasukannya dalam daftar hitam
selama 2 (dua) tahun
c. Menggugurkan calon pemenang tersebut dan memasukannya dalam daftar hitam
selama 1 (satu) tahun
d. Menetapkan calon pemenang tersebut sebagai pemenang
Jawaban:
b. Menggugurkan calon pemenang tersebut dan memasukannya dalam daftar hitam
selama 2 (dua) tahun

Tetapi sebenarnya ini harus dilihat dulu apakah berbedanya itu karena kesengajaan atau
tidak, apabila hanya karena kesalahan ketik atau tidak disengaja maka tidak perlu
dimasukan ke dalam daftar hitam, tapi bila ada indikasi pemalsuan atau kesengajaan
maka harus dimasukan ke dalam daftar hitam. Dasar: dalam formulir isian kualifikasi ada
pernyataan bahwa apabila isian kualifikasi diisi dengan data yang tidak benar maka
penyedia barang/jasa dapat dimasukan ke dalam daftar hitam selama 2 tahun
39. Apabila dalam kontrak pengadaan barang/jasa tidak mengatur ketentuan pilihan
penyelesaian sengketa, maka secara hukum dianggap :
a. Memilih penyelesaian sengketa di peradilan umum
b. Memilih penyelesaian di arbitrase
c. Memilih penyelesaian di peradilan pidana
d. Memilih penyelesaian di peradilan tata usaha negara
Jawaban:
b. Memilih penyelesaian di arbitrase
40. Sanksi bagi penyedia barang/jasa yang mengundurkan diri setelah ditetapkan
sebagai pemenang karena alasan yang tidak jelas adalah :
a. Jaminan pelaksanaan dicairkan dan disetorkan ke kas negara/ daerah
b. Jaminan penawaran dicairkan dan disetorkan ke kas negara/ daerah
c. Dimasukkan dalam daftar hitam tetapi jaminan penawaran tidak dicairkan
d. Dimasukkan dalam daftar hitam tetapi jaminan pelaksanaan tidak dicairkan
Jawaban:
b. Jaminan penawaran dicairkan dan disetorkan ke kas negara/daerah
Peserta lelang yang ditetapkan sebagai penyedia barang/jasa wajib menerima
keputusan (surat penunjukan pemenang) tersebut. Apabila yang bersangkutan
mengundurkan diri dan masa penawarannya masih berlaku maka pengunduran diri
tersebut hanya dapat dilakukan berdasarkan alasan yang dapat diterima secara obyektif
oleh pengguna barang/jasa, dengan ketentuan bahwa jaminan penawaran peserta
lelang yang bersangkutan dicairkan dan disetorkan pada Kas Negara/Daerah.Perpres
70/2012 Lampiran I Bab II. A. 1. l. 2)
41. Pengadaan yang harus menggunakan prakualifikasi adalah :
a. Pengadaan jasa penilaian aset eks-BPPN
b. Pengadaan alat tulis kantor dengan nilai dibawah Rp. 50 juta
c. Pengadaam pembangunan gedung kantor 3 (tiga) lantai
d. Pengadaan pembangunan jembatan sepanjang seribu meter
Jawaban:
a. Pengadaan jasa penilaian aset eks BPPN
Pengadaan Jasa penilaian aset eks BPPN adalah jasa konsultansi sehingga harus

dilakukan pra kualifikasi, sedangkan pilihan b,c, dan d adalah pekerjaan jasa
pemborongan yang dilakukan dengan pascakualifikasi..Perpres 70/2012 BAB V. A. 1. b.
42. Apabila total penawaran yang ditulis dengan angka berbeda dengan yang ditulis
dengan huruf, maka:
a. Penawaran tersebut gugur
b. Harga penawaran yang duakui adalah harga penawaran yang ditulis dengan huruf
c. Penawaran dikembalikan
d. Penawaran diperbaiki
Jawaban:
b. Harga penawaran yang diakui adalah harga penawaran yang ditulis dengan huruf
Perpres 70/2012 Lampiran I BAB II. A. 1. f. 12). e)
43. Salah satu penyebab pelelangan dinyatakan gagal adalah :
a. Penyedia barang/jasa memasukkan penawaran berjumlah 5 (lima) tetapi setelah
dilakukan evaluasi administrasi yang lulus hanya 1 (satu)
b. Total harga penawaran yang memenuhi syarat administrasi dan teknis melebihi pagu
anggaran yang tersedia
c. Penyedia barang/jasa yang memasukkan penawaran berjumlah 3 (tiga) tetapi setelah
dilakukan evaluasi administrasi yang lulus hanya 2 (dua)
d. Sanggahan dari peserta lelang tidak terbukti
Jawaban:
b. Total harga penawaran yang memenuhi syarat administrasi dan teknis melebihi pagu
anggaran yang tersediaPerpres 70/2012 Lampiran I Bab II A. 1. f. 12)
44. Pada tahap evaluasi, pengguna barang/jasa menerima pengaduan bahwa salah satu
calon pemenang lelang masih ada hubungan dengan keluarga salah satu anggota
panitia pengadaan, maka :
a. Menggugurkan peserta lelang yang mempunyai hubungan keluarga dengan panitia
pengadaan
b. Membatalkan proses pelelangan
c. Menetapkan peserta lelang tersebut sebagai calon pemenang dengan syarat tidak
ada kolusi antara panitia dengan peserta tersebut.
d. Melanjutkan proses pelelangan
Jawaban:
d. Melanjutkan proses pelelangan. Yang tidak diperbolehkan adalah adanya hubungan
keluarga antara panitia pengadaan dengan pejabat yang mengangkat panitia.Perpres
70/2012 pasal 10
45. Pengadaan yang paling tepat menggunakan sistem pascakualifikasi adalah :
a. Pengadaan pembangunan SD dengan nilai Rp. 75 juta
b. Pengadaan komputer PC dengan nilai Rp. 45 juta

c. Pengadaan jasa perencanaan bangunan sederhana


d. Pengadaan kompleks yang penyediannya tunggal
Jawaban:
b. Pengadaan komputer PC dengan nilai Rp. 45 juta.
Pembangunan SD nilai 75 juta dgn pemilihan langsung (3 calon penyedia) dengan
pasca kualifikasi. Pengadaan komputer PC dengan nilai di bawah 50 juta dilakukan
dengan PL (penunjukan langsung) yang sistemnya adalah Prakualifikasi. Perencanaan
bangunan sederhana adalah pengadaan jasa konsutansi, maka harus prakualifikasi juga
berapapun nilainya. Pengadaan pekerjaan kompleks yang penyedianya tungga maka
dilakukan dengan PL (penunjukan langsung) prakualifikasi.
46. Pilihan penyelesaian sengketa antara pengguna dan penyedia barang/jasa dalam
pelaksanaan kontrak adalah :
a. Peradilan pidana
b. Arbitrase
c. Peradilan niaga
d. Komisi Pengawas Persainganusaha (KPPU)
Jawaban:
b. ArbitraseKeppres 80 Tahun 2003 Lampiran I, Bab II, C. 2. a. 18)
47. Setelah gagal pada seleksi pertama dan dalam seleksi ulang yang lulus
prakualifikasi hanya 1 (satu) peserta, maka panitia melakukan :
a. Seleksi ulang dibatalkan
b. Melanjutkan proses seperti penunjukkanlangsung
c. Prakualifikasi ulang
d. Pengumuman kembali
Jawaban
b. Melanjutkan proses seperti penunjukkanlangsungKeppres 80 Tahun 2003 Pasal 28
48. untuk pengadaan barang dengan nilai dibawah Rp. 90 juta, maka pengguna
barang/jasa dapat :
a. Mengangkat panitia pengadaan berjumlah 4 (empat) orang
b. Hanya boleh mengangkat panitia pengadaan
c. Mengangkat panitia pengadaan berjumlah 2 (dua) orang
d. Dapat mengangkat pejabat pengadaan atau panitia pengadaan
Jawaban:
d. Dapat mengangkat pejabat pengadaan atau panitia pengadaan
Pejabat Pengadaan untuk nilai paket sd 50 juta, panitia pengadaan untuk nilai paket di
atas 50 jutaPerpres 70/2012 pasal 1 ayat 9 dan pasal 10
49. Yang bukan merupakan persyaratan yang harus dipenuhi oleh penyedia barang
dengan nilai dibawah Rp. 1 Miliar adalah :

a. Tidak masuk dalam daftar hitam


b. Secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak
c. Memiliki surat ijin usaha pada bidang usahanya
d. Memiliki kemampuan dasar pada bidang atau sub bidang pekerjaan yang sesuai
Jawaban:
d. Memiliki kemampuan dasar pada bidang atau sub bidang pekerjaan yang sesuai
Dalam Perpres 70/2012 Kemampuan Dasar (KD) hanya diperuntukan untuk pengadaan
non-kecilPerpres 70/2012 A. 1. b.1) i) (1)
50. Biaya yang harus disediakan agar pelaksanaan pengadaan dapat berjalan dengan
benar adalah :
a. Fee bagi pengguna/panitia pengadaan
b. Biaya pengumuman rencana pengadaan dan pengumuman pelelangan
c. Fee bagi penyedia-penyedia yang mengundurkan diri
d. Biaya tak terduga
Jawaban:
b. Biaya pengumuman rencana pengadaan dan pengumuman pelelanganPerpres
70/2012 pasal 8
51. Metode pemilihan yang paling tepat untuk pengadaan pembangunan gedung kantor
dengan tinggi 5 (lima) lantai dengan nilai Rp. 5 Miliar adalah :
a. Pelelangan umum dengan prakualifikasi
b. Pelelangan terbatas dengan prakualifikasi
c. Pelalangan umum dengan pascakualifikasi
d. Pemilihan langsung dengan prakualifikasi
Jawaban:
c. Pelalangan umum dengan pascakualifikasi.
Pekerjaan Gedung Kantor 5 lantai nilai 5 Milyar termasuk ke dalam pengadaan
pemborongan jasa konstruksi sehingga proses lelangnya harus dilakukan dengan
pelelangan umum pasca kualifikasi.Perpres 70/2012 pasal 17
52. Apabila dalam proses seleksi ulang yang lulus prakualifikasi hanya 2 (dua), apa yang
dilakukan panitia pengadaan ?
a. Seleksi ulang dibatalkan
b. Dilakukan prakualifikasi ulang
c. Seleksi ulang dilanjutkan
d. Dilakukan seleksi umum kembali
Jawaban:
c. Seleksi ulang dilanjutkan
Apabila dalam seleksi umum/terbatas ulang, jumlah penyedia jasa konsultansi yang lulus
prakualifikasi hanya 2 (dua) maka dilakukan permintaan penawaran dan negosiasi

seperti pada proses seleksi langsungPerpres 70/2012 pasal 28 ayat (9)


53. Hal-hal yang tidak termasuk dalam proses persiapan pengadaan barang/jasa adalah
:
a. Pemaketan pekerjaan
b. Penyediaan biaya pengadaan
c. Pengumuman pengadaan
d. Pembentukan panitia/pejabat pengadaan
Jawaban:
c. Pengumuman pengadaan Pengumuman sudah termasuk proses pengadaan bukan
persiapan pengadaan.
54. Berikut ini merupakan persyaratan untuk menjadi pengguna barang/jasa, kecuali :
a. Memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang/jasa pemerintah
b. Tidak pernah terlibat KKN
c. Memiliki integritas moral dan disiplin tinggi
d. Pendidikan sekurang-kurangnya SMA
Jawaban:
d. Pendidikan sekurang-kurangnya SMA
Pengguna Barang/Jasa (PPK) harus memiliki persyaratan pilihan a, b, dan c sedangkan
pendidikan sekurang-kurangnya adalah D3Perpres 70/2012 pasal 9 dan
Penjelasannya
55. Berikut ini surat jaminan dinyatakan memenuhi syarat apabila :
a. Diterbitkan oleh bank perkreditan rakyat
b. Masa berlakunya jaminan penawaran kurang dari yang ditetapkan dalam dokumen
pengadaan
c. Isi surat jaminan berbeda dengan ketentuan dalam dokumen pengadaan
d. Diterbitkan oleh perusahaan asuransi yang mempunyai program asuransi kerugian
Jawaban:
d. Diterbitkan oleh perusahaan asuransi yang mempunyai program asuransi kerugian
Jaminan tidak boleh dari BPR, tidak boleh kurang masa berlakunya dan isinya harus
sesuai dengan ketentuan dalam dokumen pengadaanLampiran I BAB II A. 1. f. 5) c)
56. Kriteria pekerjaan kompleks adalah:
a. Total harga penawaran diatas pagu anggaran
b. Penawaran harga tidak menunjukkan persaingan sehat
c. Total harga penawaran dibawah 80% HPS dans setelah diklarifikasi harganya tidak
dapat dipertanggung jawabkan
d. Total harga penawaran dibawah 80% HPS dan setelah diklarifikasi harganya wajar
Jawaban:
Soal dengan pilihan jawaban tidak ada yang benar.

Total harga penawaran di atas pagu anggaran maka penawaran harus digugurkan.
Penawaran harga tidak menunjukan persaingan sehat, maka lelang harus dihentikan.
Total harga penawaran di bawah 80% harus diklasifikasi, bila wajar mana termasuk
harga timpang tidak digugurkan, bila tidak wajar maka dapat digugurkan.
57. Penawaran jasa pemborongan dianggap memenuhi persyaratan teknis apabila:
a. Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan melampaui batas yang sudah ditentukan dalam
dokumen pengadaan
b. Metode pelaksanaan pekerjaan tidak memenuhi persyaratan substansi yang
ditetapkan dalam dokumen pengadaan
c. Adanya persyaratan tambahan yang tidak ditentukan dalam dokumen lelang
d. Jenis, kapasitas, dan komposisi, serta jumlah peralatan minimal yang disediakan
sesuai dengan dokumen pengadaan
Jawaban:
d. Jenis, kapasitas, dan komposisi, serta jumlah peralatan minimal yang disediakan
sesuai dengan dokumen pengadaanJawaban a, b, dan c dapat dianggap tidak
memenuhi persyaratan teknis.
58. Dalam evaluasi ditemukan surat jaminan penawaran yang disampaikan hanya
berupa fotocopy, maka tindakan panitia terhadap surat jaminan penawaran tersebut
adalah :
a. Surat jaminan dianggap sah
b. Surat jaminanpenawaran tersebut dianggap sah apabila peserta tersebut memberikan
aslinya setelah dievaluasi
c. Surat jaminan dianggap tidak sah dan peserta tersebut digugurkan karena tidak
memenuhi syarat administrasi
d. Tidak ada jawaban yang benar
Jawaban:
c. Surat jaminan dianggap tidak sah dan peserta tersebut digugurkan karena tidak
memenuhi syarat administrasi
Jaminan penawaran yang disampaikan dalam dokumen penawaran harus jeminan
penawaran yang asli bukan fotocopy.
59. Pengadaan jasa pengiriman barang pemerintah termasuk dalam pengadaan:
a. Pengadaan barang
b. Pengadaan jasa pemborongan
c. Pengadaan jasa lainnya
d. Pengadaan jasa konsultasi
Jawaban:
c. Pengadaan jasa lainnya
60. Persyaratan kualifikasi penyedia jasa konsultasi non konstruksi yang dilarang oleh

Perpres 70/2012 adalah:


a. Mempunyai kapasitas untuk menandatangani kontrak
b. Tidak masuk dalam daftar hitam
c. Memiliki dukungan keuangan dari bank BPD setempat
d. Memiliki keahlian, pengalaman, kemampuan teknis dan manajerial untuk
menyediakan jasa
Jawaban:
c. Memiliki dukungan keuangan dari bank BPD setempat
Dukungan Keuangan tidak harus dari BPD setempat
61. Berikut ini ketentuan-ketentuan yang terkait dengan bentuk kontrak pengadaan
barang/jasa :
a. Untuk nilai pengadaan s/d. Rp. 50 juta berbentuk SPK
b. Untuk nilai pengadaan s/d. Rp. 50 juta berbentuk SPMK
c. Untuk nilai pengadaan s/d. Rp. 50 juta berbentuk kontrak
d. Untuk nilai pengadaan diatas Rp. 50 juta berbentuk SPK
Jawaban:
a. Untuk nilai pengadaan s/d. Rp. 50 juta berbentuk SPK
Pengadaan sampai dengan 50 juta cukup dengan SPK
62. Ketentuan yang harus diperhatikan dalam pemaketan pekerjaan adalah:
a. Dilarang menyatukan beberapa paket pekerjaan menjadi satu paket pekerjaan
sehingga menghalangi kesempatan usaha kecil untuk mengikuti pengadaan tersebut
b. Diperbolehkan menyatukan beberapa paket pekerjaan yang lokasinya tersebar di
beberapa daerah menjadi satu paket dengan tujuan efisiensi
c. Dipernolehkan memecah paket pekerjaan yang merupakan satu kesatuan kegagalan
bangunan dengan tetap melakukan pelelangan umum
d. Diwajibkan memecah paket yang tersebar lokasinya dan tidak boleh tidak melalui
pelelangan umum
Jawaban:
a. Dilarang menyatukan beberapa paket pekerjaan menjadi satu paket pekerjaan
sehingga menghalangi kesempatan usaha kecil untuk mengikuti pengadaan tersebut
63. Tindakan panitia pengadaan memberikan informasi variabel-variabel yang akan
digunakan dalam evaluasi penawaran hanya kepada beberapa peserta pengadaan
merupakan tindakan yang:
a. Melanggar prinsip dasar efektifitas
b. Melanggar prinsip dasar efisiensi
c. Melanggar prinsip dasar transparan dan adil serta non diskriminasi
d. Melanggar prinsip dasar terbuka dan bersaing
Jawaban:

c. Melanggar prinsip dasar transparan dan adil serta non diskriminasiPerpres 70/2012
pasal 3
64. cara yang paling tepat bagi panitia pengadaan pembangunan dengan nilai Rp. 500
juta untuk membuktikan calon peserta pengadaan merupakan pengusaha kecil:
a. Dengan melihat SIUP
b. Hanya berdasarkan formulir kualifikasi yang diisi peserta
c. Meneliti secara nyata, dengan melihat IUJK, sertifikat badan usaha dan neraca
perusahaan
d. Dengan melihat sertifikat badan usaha
Jawaban:
a. Dengan melihat SIUPPenjelasan Pasal 1 ayat 18 , Perpres 70/2012
65. Berikut ini ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan
swakelola
a. Pemilihan tenaga ahli dari luar dapat dilakukan dengan penunjukan langsung
b. Jumlah tenaga ahli dari luar dapat melebihi 50% dari tenaga sendiri
c. Metoda pemeilihan penyedia barang yang diperlukan dalam pelaksanaan swakelola
pada prinsipnya harus dilelang umum.
d. Tenaga ahli dari luar dan dalam swakelola dapat berasal dari PNS dan tidak
disyaratkan harus cuti di luar tanggungan negara
Jawaban:
a. Pemilihan tenaga ahli dari luar dapat dilakukan dengan penunjukan langsung.
Pengadaan bahan, jasa lainnya, peralatan/suku cadang, dan tenaga ahli yang
diperlukan dilakukan oleh panitia yang ditetapkan oleh pengguna barang/jasa dan
menggunakan metoda pengadaan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan di dalam
keputusan presiden ini, yaitu lelang/seleksi umum, lelang/seleksi terbatas,
pemilihan/seleksi langsung atau penunjukan langsungPerpres 70/2012 Lampiran I
BAB III B.
66. Yang bukan merupakan tugas pengguna dalam tahapan perencanaan pengadaan
barang/jasa dengan swakelola adalah:
a. Menyusun laporan keuangan pelaksanaan kegiatan swakelola
b. Menyusun kerangka acuan kerja
c. Menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan swakelola
d. Merencanakan kegiatan
Jawaban:
a. Menyusun laporan keuangan pelaksanaan kegiatan swakelolaPerpres 70/2012
Lampiran I BAB I A. 2.
67. Obyek pengawasan pengadaan barang/jasa instansi pemerintah pada dasarnya
meliputi aspek yang berikut :

a. Administrasi pelaksanaan pengadaan


b. Administrasi keuangan
c. Manfaat/fungsional hasil pengadaan
d. Semua jawaban benar
Jawaban:
d. Semua jawaban benar
68. Metode pemilihan yang paling tepat untuk pengadaan rehabilitasi gedung kantor
dengan nilai Rp. 100 juta adalah :
a. Pelelangan umum dengan prakualifikasi
b. Pelelangan terbatas dengan prakualifikasi
c. Pelelangan umum dengan pascakualifikasi
d. Pemilihan langsung dengan prakualifikasi
Jawaban:
d. Pemilihan langsung dengan prakualifikasi
Pilihan c ini yang paling tepat dari 4 pilihan yang ada, namun yang lebih tepat lagi
adalah dengan cara Pemilihan Langsung dengan Pasca KualifikasiPerpres 70/2012
Lampiran I BAB I C. 1. a. 3)
69. Surat penawaran dinyatakan memenuhi syarat apabila, kecuali :
a. Ditandatangani oleh pemegang kuasa dari direktur perusahaan yang namanya
tercantum dalam akta pendirian perusahaan
b. Tidak dilengkapi dengan jaminan penawaran
c. Jangka waktu berlakunya surat penawaran tidak kurang dari waktu yang ditetapkan
dalam dokumen pengadaan
d. Bermaterai dan bertanggal
Jawaban:
b. Tidak dilengkapi dengan jaminan penawaran
70. Kriteria pekerjaan jasa konsultasi yang dapat dilaksanakan oleh konsultan
perorangan, adalah :
a. Pekerjaan pengawasan konstruksi jembatan lintas pulau
b. Pekerjaan penasehatan hukum
c. Pekerjaan penyusunan master plan pengembangan wilayah tertinggal
d. Pekerjaan perencanaan pembangunan pembangkit tenaga uap
Jawaban:
b. Pekerjaan penasehatan hukum
71. Alasan-alasan yang dapat dipakai peserta untuk melakukan sanggahan adalah :
a. Panitia pengadaan menyalahgunakan kewenangannya
b. Dokumen pengadaan melanggar ketentuan yang berlaku
c. Dalam pelaksanaan pengadaan tidak terjadi persaingan sehat

d. Semua jawaban benar


Jawaban:
d. Semua jawaban benar
72. Dokumen seleksi jasa konsultasi harus dilengkapi :
a. Kerangka acuan kerja
b. Spesifikasi teknis
c. Gambar-gambar
d. Dokumen
Jawaban:
a. Kerangka acuan kerja
Spesifikasi teknis biasanya pada pemasokan barang, gambar belum tentu diperlukan,
pilihan d tidak jelas dokumen apa?
81. Pada survei pasar yang penyusunan HPS pengadaan 50 jenis peralatan IT, panitia
mendapatkan hasil survei pasar semua harga per jenis peralatan mengalami kenaikan
mencapai 50% dari harga yang ditetapkan dalam pagu anggaran karena peralatan
tersebut semuanya import sehingga terpengaruh fluktuasi nilai US$. Menurut saudara,
tindakan panitia yang paling benar dalam menghadapi permasalahan tersebut adalah :
a. Memutuskan untuk langsung melaksanakan proses pengadaan tersebut
b. Meminta petunjuk kepada pimpinan instansinya
c. Meminta, kepada pengguna untuk menunda proses pelelangan dan merevisi
dokumen anggaran untuk menambah dana atau merevisi volume atau spesifikasi teknis
peralatan tersebut.
d. Membatalkan proses pelelangan.
Jawaban:
c. Meminta, kepada pengguna untuk menunda proses pelelangan dan merevisi
dokumen anggaran untuk menambah dana atau merevisi volume atau spesifikasi teknis
peralatan tersebut.
74. Dalam rapat penjelasan pelelangan umum pengadaan furniture kantor senilai Rp.
500 juta, seorang peserta memprotes isi dokumen pengadaan karena masyarakat : 1.
Jaminan penawaran harus diterbitkan oleh Bank Umum tidak boleh diterbitkan dari
perusahaan asuransi, 2. Harus mempunyai kartu anggota asosiasi perusahaan X.
Menurut saudara, tindakan apa yang harus dilakukan panitia dalam menghadapi protes
tersebut adalah :
a. Mengabaikan protes tersebut, karena peserta lain tidak protes
b. Meminta pendapat dan persetujuan dari peserta lain, apakah akan menolak atau
menyetujui protes peserta tersebut.
c. Menerima sebagian protes peserta tersebut untuk mengganti persyaratan jaminan
menjadi jaminan penawaran boleh dari bank umum atau perusahaan asuransi

d. Menerima semua protes peserta tersebut dan membuat addendum dokumen


pengadaan untuk menghilangkan kedua persyaratan tersebut.
Jawaban:
d. Menerima semua protes peserta tersebut dan membuat addendum dokumen
pengadaan untuk menghilangkan kedua persyaratan tersebut.
Jaminan Penawaran dapat dari bank atau asuransi, persyaratan kartu anggota asosiasi
perusahaan tertentu termasuk hal yang deskriminatif.
75. Dalam proses pelelangan umum dengan pascakualifikasi untuk pengadaan
perangkat IT dengan nilai Rp. 450 juta, peserta yang memasukkan dokumen penawaran
hanya 4 (empat) peserta dari 35 (tiga puluh lima) yang mendaftar. Hasil evaluasi
administrasi dan teknis yang lulus hanya 3 (tiga) peserta. Hasil koreksi aritmatik
terhadap penawaran harga : 1. PT A : Rp. 440 juta (terendah I); 2. PT B : 500 juta
(terendah II); 3. PT. C : Ro. 550 juta (terendah III). Pagu anggaran Rp. 600 juta. HPS :
Rp. 450 juta. Setelah dilakukan verifikasi nyata PT. A tidak ada kantornya, PT. B serta
PT. C tidak ada masalah. Bagaimana tindakan yang harus diambil dalam menghadapi
kasus tersebut.
a. Menggugurkan PT. A sebagai calon pemenang I dengan tidak memberikan sanksi
apapun
b. Menunjuk PT. A sebagai pemenang dengan alas an PT. A adalah penawar dengan
harga terendah dibawah HPS dan penawaran lainnya diatas HPS
c. Menggugurkan PT A sebagai calon pemenang I dan memasukkan dalam daftar hitam
serta direksi dituntut pidana karena penipuan
d. Membatalkan proses pelelangan tersebut dan memutuskan melakukan pelelangan
ulang.
Jawaban:
a. Menggugurkan PT. A sebagai calon pemenang I dengan tidak memberikan sanksi
apapun
PT. A harus digugurkan karena gugur dalam tahapan klarifikasi/verifikasi dokumen
kualifikasi, namun untuk memberikan sangsi harus dilihat dulu alasannya kenapa
kantornya tidak ada. Penawaran di atas HPS, selama masih dibawah pagu tidak dapat
digugurkan, sehingga PT. C dapat ditunjuk sebagai pemenang sehingga tidak perlu
gagal lelang/lelang ulang.
76. Dalam proses pelelangan umum dengan pascakualifikasi untuk percetakan sertifikat
dan soal ujian dengan nilai Rp. 350 juta peserta yang memasukkan dokumen
penawaran hanya 35 (tiga puluh lima) peserta dari 120 (seratus dua puluh) yang
mendaftar. Hasil koreksi aritmatik terhadap semua penawaran harga menghasilkan 3
(tiga) penawar terendah sebagai berikut : 1. PT. A Rp. 120 juta (terendah I); 2. PT. B :
Rp. 150 juta (terendah II); 3. PT. C : Rp. 200 juta (terendah III); 4. Terendah IV dst.

Harga diatas Rp. 300 juta. Pagu anggaran Rp. 400 juta. HPS : Rp. 350 juta. Ketiga
penawar adalah 1, 2, 3 dinyatakan lulus administrasi dan teknis dan dilakukan evaluasi
harga. Melihat kondisi di atas, semua panitia ragu-ragu untuk menetapkan calon
pemenang. Putusan apa yang harus diambil dalam menghadapi kasus tersebut ?
Jawaban:
Dilakukan klarifikasi harga penawaran apabila harga penawaran dinilai terlalu rendah.
Apabila dari hasil klarifikasi terbukti dinilai harganya terlampau rendah, dan peserta
lelang tetap menyatakan mampu melaksanakan pekerjaan sesuai dokumen lelang,
maka peserta lelang tersebut harus bersedia untuk menaikkan jaminan pelaksanaannya
menjadi sekurang-kurangnya persentase jaminan pelaksanaan yang ditetapkan dalam
dokumen lelang dikalikan 80% (delapan puluh per seratus) HPS, bilamana ditunjuk
sebagai pemenang lelang. Dalam hal peserta lelang yang bersangkutan tidak bersedia
menambah nilai jaminan pelaksanaannya, maka penawarannya dapat digugurkan dan
jaminan penawarannya disita untuk negara, sedangkan penyedia barang/jasa itu sendiri,
di black list (didaftar hitamkan) selama 1 (satu) tahun dan tidak diperkenankan ikut serta
dalam pengadaan barang/jasa pada instansi pemerintah.
Perpres 70/2012, Lampiran I BAB I. A. 1. f. 13). b)
77. Panitia pengadaan untuk kegiatan pengembangan pendidikan di Kalimantan barat
menyatukan 100 (seratus) paket pengadaan perabot dan alat untuk digunakan di 500
(lima ratus) SD di seluruh Kalimantan Barat menjadi 1 (satu) paket pekerjaan dengan
nilai Rp. 1,2 Miliar. Bagaimana pendapat saudara terhadap tindakan panitia di atas :
a.Tindakan panitia pengadaan menyatukan 100 paket menjadi 1 paket pengadaan
dibenarkan
b.Penyatuan paket tersebut dibenarkan karena dinilai tidak merugikan usaha kecil
c.Penyatuan paket tersebut tidak dibenarkan karena melanggar Perpres 70/2012
d.Pemaketan tersebut dibenarkan karena dinilai efisien dan ekonomis
Jawaban:
c.Penyatuan paket tersebut tidak dibenarkan karena melanggar Perpres 70/2012
Hal ini menutup usaha kecil untuk mengikuti pengadaan, karena nilai keseluruhannya
menjadi 1,2 M
78. Panitia pengadaan 5 (lima) unit mobil pemadam kembakaran menghadapi
permasalahan dalam pelaksanaan pengadaan karena :
1. Kepala dinas sudah menentukan merek dan type mobil pemadam kebakaran yang
akan dilelang
2. Merek dan type tersebut juga sudah disebutkan secara tegas dalam dokumen
anggaran
Apa solusi yang paling benar diambil oleh panitia dalam mengatasi masalah tersebut ?
a. Menyusun agar pengguna barang/jasa melakukan revisi dokumen anggaran untuk

menghapus merek dan selanjutnya menyusun spesifikasi teknis baru yang sesuai
dengan kebutuhan tanpa menunjuk merek/type tertentu.
b. Menyusun spesifikasi teknis yang sudah diarahkan kepada merek yang diminta
kepala dinas dan pengadaannya dilaksanakan dengan pelelangan terbatas
c. Menyusun spesifikasi teknis yang sudah diarahkan kepada merek yang diminta kepala
daerah dan pengadaannya dilaksanakan dengan penunjukan langsung
d. Meminta ijin kepada kepala daerah untuk melakukan penunjukan langsung karena
dokumen anggarannya sudah menyebut satu merek
Jawaban:
a. Menyusun agar pengguna barang/jasa melakukan revisi dokumen anggaran untuk
menghapus merek dan selanjutnyamenyusun spesifikasi teknis baru yang sesuai
dengan kebutuhan tanpa menunjuk mere k/type tertentu.
79. Pada saat rapat penjelasan dokumen pengadaan pembangunan jembatan dengan
nilai Rp. 1 Miliar, semua peserta yang hadir menuntut penjelasan kepada panitia
pengadaan agar merubah dokumen pengadaan dengan menambah ketentuan
bahwapeserta yang tidak hadir dalam rapat penjelasan lapangan dinyatakan gugur
Apa yang harus dilakukan panitia menghadapi tuntutan semua peserta diatas ?
a. Menerima tuntutansemua peserta dan membuat addendum dokumen pengadaan
untuk menambahkan persyaratan bahwa peserta yang tidak hadir saat penjelasan
lapangan dinyatakan gugur
b. Tidak menerima tuntutan semua peserta dan dokumen pengadaan tidak diubah,
karena tuntutan tersebut melanggar Perpres 70/2012
c. Meminta petunjuk kepada pengguna jasa dan pimpinan pengguna jasa kemudian
melakukan addendum dokumen pengadaan untuk menambah persyaratan bahwa
peserta yang tidak hadir saat penjelasan lapangan dinyatakan gugur
d. Jawaban a dan c benar
Jawaban:
b. Tidak menerima tuntutan semua peserta dan dokumen pengadaan tidak diubah,
karena tuntutan tersebut melanggar Perpres 70/2012
80. Panitia pengadaan barang/jasa mengubah dokumen lelang dengan menambah
ketentuan : peserta lelang dinyatakan gugur apabila penawaran harga di bawah 80%
HPS;. Perubahan dokumen lelang tersebut telah disepakati semua peserta lelang yang
hadir dalam acara penjelasan dokumen lelang. Bagaimana pendapat saudara berkaitan
dengan tindakan panitia tersebut :
a. Dibenarkan dengan alasan sudah disetujui semua peserta yang hadir dalam
penjelasan lelang
b. Tidak dibenarkan karena melanggar ketentuan dalam Perpres 70/2012
c. Dibenarkan dengantujuan untuk menjamin tercapainya hasil pekerjaan

d. Jawaban a dan c benar


Jawaban:
b. Tidak dibenarkan karena melanggar ketentuan dalam Perpres 70/2012
81. Panitia pengadaan perangkat IT dan pemasangan jaringan komputer, pada saat
rapat penjelasan dokumen diminta oleh sebagian peserta untuk mengubah masa
pelaksanaan pekerjaan yang semua di dalam dokumen pengadaan ditetapkan 5 (lima)
hari kalender menjadi 7 (tujuh) hari kerja dengan alasan waktu 5 (lima) hari kalender
tidak mencukupi. Tindakan panitia yang paling benar terhadap usulan sebagian peserta
tersebut adalah :
a. Menyetujui usulan sebagian peserta dan kemudian dilakukan addendum dokumen
pengadaan untuk mengubah masa pelaksanaan pekerjaan
b. Menyetujui usulan sebagian peserta dan tanpa melakukan addendum dokumen
pengadaan untuk merubah masa pelaksanaan pekerjaan
c. Tidak menyetujui usulan sebagian peserta pengadaan
d. Menyerahkan keputusannya kepada pimpinan instansinya
Jawaban:
a. Menyetujui usulan sebagian peserta dan kemudian dilakukan addendum dokumen
pengadaan untuk mengubah masa pelaksanaan pekerjaan
82. Dalam pengumuman prakualifikasi panitia menghimbau kepada peserta agar
berkonsorsium sebelum menyampaikan dokumen prakualifikasi kepada panitia
pengadaan. Beberapa peserta tidak melakukan konsorsium, karena merasa cukup
mampu sebagai penyedia tunggal/sendiri. Bagaimana saudara terkait himbauan tersebut
?
a. Yang tidak berkonsorsium gugur prakualifikasi
b. Himbauan boleh tidak diikuti namun bagi yang berkonsorsium diberikan nilai tambah
c. Yang tidak berkonsorsium diundang untuk mengubah menjadi konsorsium
d. Himbauan tidak mengikat, sehingga yang tidak melakukan konsorsium tidak gugur
dan tidak diberikan nilai tambah kepada yang berkonsorsium
Jawaban:
d. Himbauan tidak mengikat, sehingga yang tidak melakukan konsorsium tidak gugur
dan tidak diberikann nilai tambah kepada yang berkonsorsium

BAGIAN I MERUPAKAN PILIHAN BENAR/SALAH


1. Pejabat Pembuat Komitment/PPK (atau pejabat yang berfungsi sebagai pejabat
pembuat komitmen)melakukan perjanjian tertulis (kontrak) dengan Penyedia
Barang/Jasa atau pelaksana Swakelola

2. Proses pascakualifikasi menghasilkan daftar calon Penyedia Barang/ Pekerjaan


Konstruksi/JasaLainnya atau daftar pendek calon Penyedia Jasa Konsultansi

3. Ketidakhadiran peserta pada saat pemberian penjelasan dapat dijadikan dasar


untukmenolak/menggugurkan penawaran

4. Penyampaian penawaran yang benar dari para penyedia adalah menyampaikan semu
a copy data-data kualifikasi dan dokumen penawaran ke dalam amplop.

5. Dalam acara pembukaan dokumen, penyedia yang copy dokumennya tidak lengkap
harusdigugurkan.

6. Penyedia baru yang umur usahanya 4 tahun yang tidak pernah


memperoleh pekerjaan diperbolehkanmengikuti pelelangan

7. Dalam acara penjelasan lelang diperbolehkan


membuat addendum/perubahan dokumen pemilihan

8. Unit Layanan Pengadaan tidak berhak menetapkan pemenang untuk pengadan


barang s.d. Rp. 100miliar

9. Sanggahan yang pertama mengenai ketidakpuasan atas pengumuman pemenang pe


nyedia barangdan jasa di tujukan kepada Pejabat Pembuat komitmen.

10. Pelelangan Sederhana adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa Lainnya


untuk pekerjaanyang bernilai paling tinggi Rp200 juta

11. Pengadaan Langsung adalah Padalah Pengadaan Barang/Jasa langsung kepada


PenyediaBarang/Jasa, tanpa melalui Pelelangan/ Seleksi/Penunjukan Langsung

12. Pengadaan Barang/Jasa yang diatur oleh Perpres 54 tahun 2010 adalah pengadaan
barang/jasayang hanya dananya 100% bersumber dari APBN/APBD

13. Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa dilakukan melalui Swakelola; dan/atau


pemilihan PenyediaBarang/Jasa

14. Pengguna Anggaran berwenang menetapkan pemenang pelelangan untuk


pekerjaan di atas Rp. 100miliar.

15. Pejabat Pembuat Komitmen berwenang menetapkan pemenang pelelangan untuk


pekerjaan dibawah Rp. 100 miliar

16. Yang diumumkan pada pelelangan sederhana dalam pemilihan langsung di website
K/L/D I danpapan pengumuman resmi untuk masyarakat serta portal pengadaan
nasional adalah nilai total HPSdan kegiatan

17. Suatu unit kerja pelaksanaan swakelola yang memerlukan pengadaan bahan baku
dengan nilaisebesar Rp. 150 juta melaksanakan pengadaan bahan baku dengan cara
membeli langsung ke toko.

18. Metode pemilihan penyedia barang/jasa dengan cara menunjuk langsung 1 penyedia
barang/jasadisebut pengadaan langsung

19. Pelaksanaan pemelihan langsung pekerjaan konstruksi wajib dilakukan dengan


caara prakualifikasi

20. Jaminan penawaran yang dilakukan oleh calon penyedia pekerjaan konstruksi
dinyatakan tidak sahkarena dikeluarkan oleh perusahaan asuransi

21. HPS wajib memperhitungkan PPN, biaya umum dan keuantungan, tetapi yang
dicantumkan dalamrincian HPS hanya PPN

22. Dokumen penunjukkan langsung isinya sangat sederhana dan dapat mengarah atau
menyebutproduk tertentu meskipun bukan merupakan pengadaan suku cadang

23. Pengadaan barang/jasa di kelurahan atau di kecamatan tidak dapat dilaksanakan


oleh ULP dikabupaten karena nilainya kecil.

24. Pelaksanaan pemilihan langsung pekerjaan konstruksi wajib dilakukan dengan


cara prakualifikasi

25. Suatu perencanaan penggantian barang yang sudah tidak layak dipakai diatur dalam
Perpres54/2010 ini.

BAGIAN II MERUPAKAN PILIHAN BERGANDA

26. Anggota ULP diperbolehkan bertugas sebagai:


a.PPK;
b. pengelola keuangan
c. anggota pengawas internal
d. pejabat pengadaan

27. Pekerjaan konstruksi senilai Rp. 7,5 miliardapat diikuti oleh penyedia yang pernah
melaksanakan satu pekerjaan senilaisebagai berikut, kecuali :
a. Rp. 7.5 milar
b. Rp. 3.75 miliar
c. Rp. 2.5 miliar
d. Rp. 750 juta

28. Pengguna Anggaran tidak menetapkan kebijakan umum tentang:


a. pemaketan pekerjaan;
b. cara Pengadaan Barang/Jasa
c. spesifikasi pekerjaan
d. pengorganisasian PengadaanBarang/Jasa

29. Pengumuman rencana umum pengadaanbarang dan jasa dilakukan di


a. website K/L/D/I, papan pengumumanresmi serta Portal PengadaanNasional
b. website K/L/D/I masingmasing
c. papan pengumuman resmi
d. Portal Pengadaan Nasional

30. Apabila Kelompok Masyarakat PelaksanaSwakelola telah siap melaksanakan


Swakelola maka dapat menerima danamaksimal sebesar :
a.40%
b.30%
c.20%
d.10%

31. Kelompok Masyarakat PelaksanaSwakelola dapat menerima dana 100%bila


kemajuan pekerjaan telah mencapai :
a. 60%
b. 40%
c. 30%
d. 20%

32. Pengadaan kendaraan bermotor denganharga khusus untuk pemerintah yangtelah


dipublikasikan secara luas kepadamasyarakat, untuk pengadaan 15 mobilsenilai Rp. 3
miliar dilakukan dengan :
a. Pelelangan umum
b. Pengadaan langsung
c. Penunjukkan langsung
d. Seleksi langsung

33. Pengadaan gedung kantor untuk disewa dilakukan dengan :


a. Pelelangan umum
b. Pengadaan langsung
c. Penunjukkan langsung
d. Seleksi langsung

34. Pengadaan Barang/PekerjaanKonstruksi/Jasa Lainnya yang spesifikasiteknis atau


volumenya dapat dinyatakansecara jelas dalam Dokumen Pengadaanmaka
penyampaian dokumennyamengunakan :
a. Satu sampul
b. Dua sampul
c. Tiga sampul
d. Dua tahap

35. Pengadaan Barang/Jasa Lainnya yangmenggunakan evaluasi sistem nilai


atausistem biaya selama umur ekonomis
a. Satu sampul
b. Dua sampul
c. Tiga sampul
d. Dua tahap

36. Metode evaluasi penawaran dalampemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan


Konstruksi/Jasa Lainnya menggunakanantara lain:
a. metode evaluasi berdasarkan kualitas;
b. metode evaluasi berdasarkan kualitasdan biaya;
c. metode evaluasi berdasarkan PaguAnggaran
d. metode evaluasi berdasarkan sistemnilai

37. Metode evaluasi penawaran dalampemilihan Penyedia Jasa Konsultansidapat


dilakukan dengan menggunakanantara lain:
a. sistem gugur
b. system kualitas

c. sistem nilai
d. sistem penilaian biaya selama umurekonomis

38. Kontrak berdasar jumlah harga pasti dantetap serta tidak dimungkinkanpenyesuaian
harga adalah kontrak :
a. Kontrak Harga satuan
b.Kontrak lumpsum
c.Kontrak tahun tunggal
d. Kontrak tahun jamak

39. Tanda bukti perjanjian untuk PengadaanBarang/Pekerjaan Konstruksi/JasaLainnya


dengan nilai sampai denganRp100.000.000,00 adalah ;
a. Kuitansi
b. Kontrak
c. SPPBJ
d. SPK
40. Penilaian kualifikasi untuk PengadaanBarang/Pekerjaan Konstruksi/JasaLainnya
dilakukan dengan metode :
a. System gugur
b. System nilai
c. System kualitas
d. System kualitas dan biaya

41. Yang wajib bersertifikat pengadaanbarang dan jasa :


a. PA/KPA;
b. PPK/Pokja ULP/Pejabat Pengadaan
c. Panitia/Pejabat Penerima HasilPekerjaan
d. Semua benar

42. Pengguna Anggaran menetapkan :


a. spesifikasi teknis Barang/Jasa
b. Harga Perkiraan Sendiri (HPS)
c. rancangan Kontrak
d. mengumumkan secara luas RencanaUmum Pengadaan paling kurang diwebsite
K/L/D/I

43. Penilaian kualifikasi untuk jasakonsultansi dilakukan dengan metode :


a. System gugur
b. System nilai
c. System kualitas
d. System kualitas dan biaya

44. Penayangan pengumuman pelelanganUmum dan Seleksi Umum Perorangan


dengan pascakualifikasi dilaksanakanpaling kurang :
a. 2 hari kerja
b. 3 hari kerja
c. 5 hari kerja
d. 7 hari kerja
45. Masa sanggah terhadap hasil lelang/seleksi selama :
a. 2 hari kerja
b. 3 hari kerja
c. 5 hari kerja
d. 7 hari kerja

46. Menyimpan dan menjaga kutuhan seluruhdokumen pelaksanaan pengadaan


barang/jasa adalah tugas dan wewenang:

a. PA/KPA
b. PPK
c.ULP/Pokja
d. Panitian penerima

47. Pakta Integritas wajib ditandatangani olehsemua orang yang terlibat dalam
pengadaan barang/jasa, kecuali :
a. PPK
b. ULP/Pokja
c. Panitia Penerima Barang/jasa
d. KPA

48. Untuk ditetapkan sebagai pejabat PPK,maka harus memenuhi beberapa persyaratan
antara lain, kecuali :
a. Memiliki Integritas
b. Pendidikan minimal D3
c. Disiplin tinggi
d. Tidak menjabat sebagai Pengelola keuaangan

49. Keanggotaan ULP wajib dibentuk untukpengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa


lainnya dengan nilai :
a. Diatas Rp 50 juta
b. Diatas Rp 100 Juta
c. Diatas Rp 1 Milyar
d. Diatas Rp 100 Milyar

50. Yang menetapkan besaran nominal jaminan penawaran adalah :


a. PA/KPA

b.PPK
c. ULP/Pejabat Pengadaan
d. Kepala Kantor

51. Untuk menetapkan Penyedia Barang/Jasauntuk seleksi atau penunjukkan langsung


untuk paket pengadaan jasa konsultasiyang bernilai Rp. 7,5 Milyar adalah :
a. KPA
b. PPK
c. ULP
d. Pejabat Pengadaan

52. Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaanwajib memenuhi persyaratan sebagai


berikut, kecuali :
a. Memahami isi Kontrak
b. Memiliki kualitas teknis
c. Menandatangani Pakta Integritas
d. Memiliki Sertifikat PBJ

53. Kemampuan Dasar (KD) tidak wajibdimiliki oleh, kecuali adalah :


a. Usaha Non Kecil
b. Pengadaan Barang
c. Jasa Konsultasi
d. Usaha Kecil

54. Pengadaan Pekerjaan jasa konstruksisenilai HPS Rp. 7,5 Milyar, maka penyedia
barang/jasa minimal memilikikemampuan dasar(KD) adalah :
a. 3 NPT
b. 5 NPT

c. 10 NPT
d. Minimal sama HPS

55. Yang menetapkan kebijakan umumtentang pemaketan pekerjaan adalah :


a. PPK
b.PA/KPA
c. Pokja ULP
d. Pejabat Pengadaan

56. Untuk pelaksanaan biaya honor/pengumuman/penggandaan dokumen/biaya lainnya


pengadaan barang/jasa, Pokja ULP membebankankepada :
a. Penyedia Barang/Jasa
b. Mengusulkan Revisi DokumenAnggaran
c. Ditanggung bersama
d. Dana Taktis Kantor

57. Dalam rangka penanggulan BencanaAlam di beberapa daerah wilayah Indonesia


K/L/D/I melaksanakanpekerjaan swakelola dengan maksud untuk :
a. Memperdayakan SDM K/L/D/I
b. Efisiensi
c. Transparan
d. Bersaing

58. Dalam pelaksanaan swakelola apabilaada pengadaan bahan/barang, jasa lainnya,


peralatan/suku cadang dantenaga ahli dilakukan oleh :
a. LSM
b. PPK
c. ULP/Pejabat Pengadaan

d. KPA

59. Dalam pelaksanaan pemilihan penyediabarang/jasa yang terdiri dari pengkajian


ulang pekerjaan dan jadwal kegiatanpengadaan adalah :
a. PPK
b. ULP/Pejabat Pengadaan
c. PA/KPA
d. a dan b benar

60. Apabila terjadi perubahan paket pekerjaan dan disepakati, maka penetapan
dilakukan oleh :
a. PPK
b. ULP/Pejabat Pengadaan
c. PA/KPA
d. a, b dan c benar

61. Pemilihan penyedia barang/jasa dengan pengadaan langsung, cukup dilaksanakan


oleh :
a. PPK
b. PA/KPA
c. Pejabat Pengadaan
d. Pokja ULP

62. Pengadaan pekerjaaan yang tidakkompleks dengan nilai Rp. 180 juta dapat
dilakukan dengan cara :
a. Pelelangan sederhana untukBarang/Jasa lainnya
b. Pelelangan terbatas
c. Penunjukkan Langsung

d. Pengadaan langsung

63. Proses Pascakualifikasi lebih cocok untukpelaksanaan pemilihan penyedia


barang/jasa dengan metode pemilihan :
a. Pelelangan sederhana dan Pemilihanlangsung
b. Penunjukan langsung
c. Pegadaan Langsung
d. Pelelangan terbatas

64. Dalam pengadaan jasa konsultasi agar penilaian harga tidak mempengaruhi
penilaian teknis, maka metodepenyampaian dokumen yangdipergunakan adalah :
a. Metode satu sampul
b. Metode dua sampul
c. Metode dua tahap
d. Metode satu tahap

65. Metode dua tahap dipergunakan untukpengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa


lainnya yang memilikikarakteristik antara lain, kecuali
a. Kompleks
b. Kinerja tertentu
c. Sistem dan desian yang berbeda
d. Nilai Ekonomis

66. Aspek biaya yang perlu diklarifikasi ataunegosiasi terutama, kecuali :


a. Kesesuaian rencana kerja dengan jenis pengeluaran biaya
b. Volume kegiatan dan jenispengeluaran
c. Biaya satuan dibandingkan denganbiaya yang berlakudipasaran/kewajaran
d. Nilai ekonomis dan kualitas

67. Kementerian Pertanian mengusulkankontrak tahun jamak masa lebih dari1(satu)


tahun anggaran dengan nilaikontrak senilai Rp 10 milyar untukpenanaman benih, hal ini
dilakukansetelah mendapat persetujuan :
a. Menteri Keuangan
b. Menteri pertanian
c. Menteri Aparatur Negara
d. Menko Perekonomian

68. Pengadaan suatu barang yang dilakukanoleh Pejabat Pengadaan dengan nilai Rp10
juta, maka bukti perjanjiannya cukupdengan :
a. Bukti pembelian
b. Kuitansi
c. Surat perintah Kerja (SPK)
d. Surat perjanjian.

69. Pemberian Penjelasan atau Aanwijzingdilaksanakan paling cepat adalah :


a. 3 hari kerja sejak tanggal undanganlelang/seleksi
b. 4 hari kerja sejak tanggal undanganlelang/seleksi
c. 7 hari kalender sejak tanggalundangan lelang/seleksi
d. 4 hari kalender sejak tanggalundangan lelang/seleksi

70. Pada pelelangan umum dan seleksiumum perorangan dengan pascakualifikasi


penetapan waktu sebagaiberikut, kecuali :
a. SPPBJ diterbitkan paling lambat 6(enam) hari kerja setelahpengumuman penetapan
pemenanglelang/seleksi apabila tidak adasanggahan, atau setelah sanggahandijawab
dalam hal tidak adasanggahan banding;

b. dalam hal sanggahan banding tidakditerima, SPPBJ diterbitkan palinglambat 2 (dua)


hari kerja setelahadanya jawaban sanggahan bandingdari
Menteri/PimpinanLembaga/Kepala Daerah/PimpinanInstitusi;
c. Kontrak ditandatangani paling lambat14 (empat belas) hari kerja setelahditerbitkannya
SPPBJd. Pengaturan jadwal/waktu diluar prosessebagaimana dimaksu
d, diserahkansepenuhnya kepada PPK.

71. Dalam hal Pelelangan Sederhana atauPemilihan Langsung atau SeleksiSederhana


dilakukan mendahului TahunAnggaran, SPPBJ hanya diterbitkan :
a. Setelah DIPA/DPA disahkan.
b. Sebelum DIPA/DPA disahkan.
c. Waktu bersamaan
d. Awal Tahun anggaran

72. Jaminan Penawaran tidak diperlukandalam hal Pengadaan Barang/Pekerjaan


Konstruksi/Jasa lainya dilakukan, kecuali :
a. Penunjukkan Langsung;
b. Pengadaan Langsung;
c.kontes/sayembara;
d. Pelelangan Sederhana.

73. Jaminan atas pengadaan barang/jasaharus tanpa syarat (unconditional)


denganmaksud :
a. Mudah dicairkan
b. Dapat dicairkan
c. Efisien dicairkan
d. Edektif dicairkan

74. Pelaksanaan Pelelangan/Seleksidiumumkan secara terbuka denganmengumumkan


secara luas melalui,kecuali :
a. Asosiasi/Kadin
b. Website K/L/D/I
c. Papan Pengumuman resmi
d. Portal Pengadaan Nasional melaluiLPSE

75. Setelah ditetapkan oleh ULP/PejabatPengadaan hasil pemilihan


penyediaBarang/Jasa diumumkan melalui :
a. Website K/L/D/I
b. Papan Pengumuman Resmi
c. Portal Pengadaan Nasional melaluiLPSE
d. a dab b benar

76. PPK menerbitkan SPPBJ denganketentuan antara lain, kecuali :


a. Tidak ada sanggahan dari peserta
b. Sanggahan dan/atau sanggahanbanding terbukti tidak benar
c. Masa sanggah dan/atau masasanggah banding berakhir
d. Semua prosedur sudah dilaksanakan

77. Dalam hal terdapat perbedaan antarakondisi lapangan pada saat


pelaksanaan,dengan gambar dan/atau spesifikasi teknis yang ditentukan dalan
dokumenkontrak, maka dapat dilakukan, kecuali :
a. Menambah atau mengurangi volumepekerjaan yang tercantum dalamkontrak
b. Tidak melebihi 10% dari harga yangtercantuk dalam perjanjian/kontrak
c. Mengubah jadwal pelaksanaan
d. Mengganti penyedia barang/jasa

78. Dalam hal kegiatan Barang/jasa yangmemiliki nilai Rp. 20 juta berdampingan
dengan pekerjaan utama bernilai Rp 7milyar yang sedang dilaksanakan, maka
sebaiknya ULP/Pejabat Pengadaanmelakukan tindakan :
a. Dijadikan satu dengan pekerjaanutama dengan merubah kontrak
b. Pengadaan langsung
c. Dijadikan Sub Kontrak
d. Penunjukkan langsung

79. Masa pemeliharaan khusus PekerjaanKonstruksi/Jasa lainnya sebaiknya


dilaksanakan sebagai berikut :
a. Paling singkat 6 bulan untuk pekerjaanpermanen
b. Paling singkat 3 bulan untuk pekerjaansemi permanen
c. a dan b benar
d. a dan b salah

80. Pemberian Preferensi Harga untukBarang/Jasa dalam negeri diberlakukanpada


Pengadaan Barang/Jasa yangdibiayai rupiah murni, dengan ketentuan
a. Mempengaruhi harga Penawaran
b. Tidak mengubah harga penawaran
c. Berlaku di atas Rp. 5 milyar
d. Barang Dalam Negeri dan Luar Negeri

BAGIAN III MERUPAKAN PILIHAN BERGANDA KASUS


81. Panitia pengadaan 50 mobil menetapkanspesifikasi teknis sebagai berikut:
Bentuk : minibusBahan bakar: premiumIsi silinder : 1800 s/d 2000ccType : SSXKeluaran
: minimal 2004Penetapan spesifikasi teknis tersebutdinilai:
a. Tidak melanggar ketentuan denganalasan tidak menyebut Merk brandmobil tertentu

b. Tidak melanggar dengan alasanbeberapa pejabat sudah menetapkansalah satu merk


brand mobil
c. Melanggar ketentuan karena sudahmengarah pada satu merkd. Tidak
melanggar dengan alasan sudah diijinkan oleh pimpinan Instansitersebut

82. Dalam rangka melakukan efisiensi danefektifitas pelaksanaanpengadaan kendaraan


bermotor,dilakukan penunjukan langsungke dealer toyota sebanyak 400 unitdengan
alasan adalah memperolehpotongan harga dan barang cepat dikirim.Bagaimana
menurut anda metodepemilihan penyedia barang yangditetapkan pejabat pembuat
komitmentersebut:
a. Pemilihan metode yang salah
b. Tidak melanggar prinsip pengadaanbarang/jasa
c. Panitia pengadaan mengutamakankepentingan negara
d. Untuk keuntungan negara bolehmelanggar ketentuan yang berlaku

83. Proyek pengembangan pendidikan diKalimantan memiliki anggaran Rp 10Milyar


untuk pengadaan perabot bagi 100sekolah di 10 Kabupaten, yangdilelangkan dalam
satu paket pekerjaan. Bagaimana pendapat anda atas
keputusan pemaketan tersebut diatas:
a. Pemaketan menjadi satu paket dinilaibenar
b. Pemaketan tersebut bertentangandengan kebijakan pemerintahdalam pengadaan
barang/jasa
c. Pemaketan dinilai tidak merugikanpengusaha kecil
d. Pemaketan tersebut dinilai efisien danekonomis

84. Pada saat pembukaan penawaran,dokumen penawaran yang disampaikan salah


satu peserta kurang dari jumlah
yang ditentukan dalam dokumenseleksi. Apa tindakan panitia yangharus dilakukan:
a. Penawaran dinyatakan gugur karenatidak memenuhi yang dimintadokumen seleksi
b. Penawaran tidak dinyatakan gugurkarena ketentuan yang berlakudalam pembukaan
penawaran yanggugur hanya yang terlambatpenyampaiannya

c. Penawar diminta menambah copypenawaran sebelum acarapembukaan berakhir


d. Dimintakan pendapat dari peserta lainsebagai keputusan panitia

85. Tindakan pejabat pembuat komitmenpengadaan 30 unit AC split, di manadokumen


anggarannya sudah menyebutsalah satu merk/brand adalah:
a. Menyusun spesifikasi teknis yangsudah diarahkan kepada merk yangditunjuk dan
dilakukan pelelanganumum
b. Merevisi dokumen anggaran untukmenghapus merk dan menyusunspesifikasi teknis
sesuai dengankebutuhan serta tidak mengarah padasatu merk
c. Menyusun spesifikasi teknis yangsudah diarahkan kepada merkyang ditunjuk dan
dilaksanakandengan penunjukan langsung
d. Meminta ijin kepada pimpinan instansinya untuk melakukan penunjukan langsung
karena dokumen anggarannya sudah menyebut satu merk

86. Panitia pelelangan umum jasapemborongan menyusun harga perkiraansendiri


(HPS) dengan langkah awalmengumpulkan kontrak pekerjaan sejenis,survai harga
pasar untuk melihatkemungkinan kenaikan harga satuandasar bahan dan peralatan.
Bagaimanapendapat anda terhadap pola kerja tersebut:
a. Sudah sesuai dengan ketentuanpenyusunan HPS
b. Tidak sesuai dengan ketentuanpenyusunan HPS
c. Terlalu rumit dan memerlukan waktupanjang
d. Kegiatan panitia mengada-ada

87. Untuk pengadaan makanan bagi pasien yang menginap di rumah sakit umum
pemerintah, jenis makanan (bubursumsus, makanan diet, dll) dan jumlah
makanan tersebut tergantungpada pasien yang dirawat inap di rumahsakit tersebut.
Jenis dan jumlahkebutuhan makanan tersebut dalamprakteknya sulit untuk diketahui
secarapasti. Untuk melakukan pengadaan seperti hal tersebut, sistem kontrak yang
paling tepat digunakan adalah:
a. Kontrak terima jadi (turn key)
b. Kontrak lumpsum

c. Kontrak harga satuan


d. Kontrak prosentase

88. Dalam dokumen pelelangan umumpekerjaan pengadaan barang,disebutkan bahwa


sampul 1 dan 2dimasukkan dalam sampul luarditutup dan dilak. Ternyata pada saat
pembukaan dokumen penawaran ada satu dokumen penawaran dari penyedia yang
sampul luarnya tidak dilak.Terhadap kasus tersebut, maka:
a. Penyedia diminta melengkapi lak padaacara pembukaan
b. Digugurkan karena tidak sesuaidengan dokumen lelang
c. Dibiarkan tanpa lak dan tidak gugur
d. Panitia membuat inisiatif memberikanlak pada dokumen penawaran tersebut

89. Panitia pengadaan pencetakan surat suara dan formulir pendaftaran pemilih
untuk PILKADA di Kabupaten X, akan melaksanakan pengadaan. Kondisi- kondisi yang
harus diperhatikan panitia sebagai berikut
1. Formulir dan surat suara akan disebarke seluruh kecamatan di Kabupaten Xsebanyak
20 Kecamatan
2. Volume formulir dan surat suarasebanyak 20 juta lembar
3. Waktu pelaksanaan pencetakan hanya7 hari kalender, dan distribusi hanyadiberi
waktu 7 hari kalender
4. Nilai pengadaan sebesar Rp1.000.000.000 (satu milyar rupiah)
Pertanyaan:
Bagaimana cara pemaketan yang palingefisien untuk pengadaan di atas?
a. Panitia melelangkan menjadi satupaket pengadaan
b. Panitia memecah paket pengadaanmenjadi 20 paket dan pelaksanaannyadengan
penunjukan langsung
c. Panitia memecahkan paketpengadaan menjadi 20 paket danpelaksaannya tetap
denganpelelangan umum
d. Tidak ada jawaban yang benar

90. Dengan alasan mendesak waktu karenatahun anggaran akan habis, pejabat
pembuat komitmen pekerjaanpenimbunan sampah dengan nilai Rp7.000.000.000 (tujuh
milyar rupiah) melakukan penunjukan langsung kepada PT A. Karena keterbatasan
peralatan, PTA dengan seizin pejabat pembuatkomitmen mensubkontrakkan seluruh
pekerjaan penyediaan tanah dan pengiriman ke lokasi penimbunan kepada PT B.
Menurut Saudara, kesalahan-kesalahan apa saja yang telah dilakukan oleh:
a. Pejabat pembuat komitmen salahmemilih metode penunjukan langsungdan memberi
izin PT A untukmensubkontrakkan seluruh pekerjaan penyediaan dan pengiriman tanah
kelokasi penimbunan PT B.
b. Pejabat pembuat komitmen dan panitiapengadaan barang/jasa tidak melakukan
kesalahan apa-apa
c. Pejabat pembuat komitmen/panitiapengadaan barang/jasa hanya salah memilih
metode penunjukan langsung yang seharusnya di lelang umum
d. Pejabat pembuat komitmen/panitiapengadaan barang/jasa salah dalam pemberian
izin kepada PT A untuk mensubkontrakan seluruh pekerjaanpenyediaan dan pengiriman
tanahkepada PT B

Anda mungkin juga menyukai