Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGUKURAN DENGAN ALAT UKUR LINEAR

METROLOGI
Laporan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh nilai mata kuliah Metrologi

Dosen Pembimbing:
Deden M.

Disusun Oleh:
HERSYEILA RAVENSKA (NIM: 141244012)
HILMI MUHAMAD RIFKI (NIM: 141244013)

PROGRAM STUDI PROSES MANUFAKTUR


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2016

LEMBAR DATA PENGUKURAN


PENGUKURAN DENGAN ALAT UKUR LINEAR
Tabel 1.1 Data kondisi Ruangan Laboratorium
Praktikan A : Hersyeila Ravenska

Praktikan B : Hilmi Muhamad Rifki

Instruktur : Pak Deden M

Asisten laboratorium : Pak Ian

Temperatur ruang : 28oC

Kelembaban :

Tanggal praktikum : Kamis, 9 Juni 2016

Tabel 1.2 Data pengukuran dengan Alat ukur Linear langsung


A.1 Pengukuran denga Mistar Ingsut
Praktikan A

Poros

Balok segi empat

Kapasitas ukur
Kecermatan
Benda & Obyek
Ukur
A
1
B
2
C
1
D
2
E
a+b+c+d+e
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
k+l+m+n+o
P
1
q
2
1
r
2

150 mm
0,02 mm
Skala
nonius
22,32
16,12
16,04
6,12
12,36
12,34
3,36
60
60,00
47,48
23,76
1,44
8,00
10
8,4
4
17,50
9,70
49,6
49,72
12,26
12,24
16
16

Beda pengukuran
Praktikan A & B

Praktikan B

150 mm
0,02 mm
Skala jam

Beda

22,28
16,08
16
6,08
12,36
12,28
3,34
60,06
60,0
47,52
23,72
1,44
8,02
10,12
8,46
4,02
17,52
9,76
49,88
49,70
12,22
12,22
15,8
15,76

0,04
0,04
0,04
0,04
0
0,06
0,02
0,06
0
0,04
0,04
0
0,02
0,12
0,06
0,02
0,02
0,06
0,28
0,02
0,04
0,02
0,2
0,24

150 mm
0,02 mm
Skala
nonius
22,12
16
16
6,14
12,16
12,24
3,32
59,88
60
47,5
23,72
1,46
7,94
10
8,18
3,90
17,56
9,96
49,60
49,70
12,20
12,22
15,98
15,98

Tabel 1.3 Data pengukuran dengan Alat ukur Linear langsung

150 mm
0,02 mm
Skala jam

Beda

22,18
16,08
15,98
6,16
12,24
12,14
3,42
59,95
60
47,46
23,72
1,5
8,02
10,10
8,22
4,06
17,52
9,96
49,86
49,70
12,22
12,22
15,98
15,98

0,06
0,08
0,02
0,02
0,08
0,10
0,10
0,07
0
0,04
0
0,04
0,08
0,10
0,04
0,16
0,04
0
0,26
0
0,02
0
0
0

Skala
nonius
0,20
0,12
0,04
0,02
0,2
0,10
0,04
0,07
0
0,02
0,04
0,02
0,06
0
0,22
0,1
0,06
0,26
0
0,02
0,06
0,02
0,02
0,02

Skala
jam
0,10
0
0,02
0,08
0,12
0,14
0,08
0,11
0
0,06
0
0,06
0
0,02
0,24
0,04
0
0,2
0,02
0
0
0
0,18
0,22

A.2 Pengukuran denga Mikrometer


Praktikan A
Kapasitas
ukur
Kecermatan

25 mm

0,001 mm

0,001 mm

Mikrometer
luar

Mikrometer
Landasan
V

Beda

Mikrometer
luar

Mikrometer
Landasan
V

Beda

Mikrometer
luar

Mikrometer
Landasan
-V

23,709

23,713

0,004

12,219
12,211
15,975
15,974

12,222
12,217
15,977
15,966

0,003
0,006
0,002
0,008

Poros

Balok segiempat

Benda &
Obyek Ukur

1
2
1
2

q
r

25 mm

Beda pengukuran
Praktikan A & B

Praktikan B
-

Tabel 1.4 Data pengukuran dengan Alat ukur Linear Tak langsung
Pengukuran denga Blok Ukur dan Jam Ukur
Ukuran dasar dan harga penyimpangan obyek ukur =
Praktikan A

Praktikan B

1 mm

1 mm

1 m

1 m

Kapasitas
ukur
Kecermatan
Tinggi
balok
ukur

x1(mm)

Dimensi
(mm)

Tinggi
balok
ukur

x1(mm)

Dimensi
(mm)

23

0,723

23,723

23

0,724

23,724

23

0,740

23,740

23

0,768

23,768

23

0,733

23,733

23

0,761

23,761

23

0,768

23,768

23

0,745

23,745

23

0,750

23,750

23

0,739

23,739

Balok Segiempat

Benda &
Obyek Ukur

ANALISIS DATA

Rata-rata
(mm)

23,7428

Beda
A&B

Rata-rata
(mm)

Rata-rata
(mm)

23,7474

0,0046

Tabel 1.2 Data pengukuran dengan Mistar ingsut Benda Ukur Balok Segi Empat antara beda
praktikan A dan praktikan B.
ni

xiA -

Hasil Pengukuran; mm

(xiA -

)2

xiB -

(xiB )2

xA

xB

0,04

0,04

0,0092308

0,000085

-0,011538

0,000133

0,04

0,08

0,0092308

0,000085

0,028462

0,000810

0,04

0,02

0,0092308

0,000085

-0,031538

0,000995

0,04

0,02

0,0092308

0,000085

-0,031538

0,000995

0,08

-0,0307692

0,000947

0,028462

0,000810

0,06

0,1

0,0292308

0,000854

0,048462

0,002349

0,02

0,1

-0,0107692

0,000116

0,048462

0,002349

0,06

0,07

0,0292308

0,000854

0,018462

0,000341

-0,0307692

0,000947

-0,051538

0,002656

10

0,04

0,04

0,0092308

0,000085

-0,011538

0,000133

11

0,04

0,0092308

0,000085

-0,051538

0,002656

12

0,04

-0,0307692

0,000947

-0,011538

0,000133

13

0,02
0,0307692
3

0,08

-0,0107692

0,000116

0,028462

0,000810

0,05154

12

0,005292

12

0,015169

fA

SSDA

fB

SSDB

nA =
nB =

13
13

s2A =

0,00044103

s2B =

0,00126410

Analisis Perbandingan dua data


1.Pemeriksaan kedua varian (s2A dan s2B )
F = s2A/s2B =

2,86627907

v2.975 ( 12 , 12 ) =

3,28

s2 =

0,00085256

s=

0,0291987

2.Pemeriksaan kedua harga rata-rata (

dab

F < v2.975;
kesalahan
rambang

Kedua mahasiswa
dianggap tidak ada
perbedaan (dianggap
dalam satu populasi)

t < t.975 ;
kesalahan
rambang

Kedua mahasiswa
dianggap mempunyai
keahlian yang sama

t = 1,813483335
t.975(24) =

2,064

x = 0,041153846

Analisis perbandingan dua data (ANOVA), sebagai berikut :


-

Pemeriksaan kedua varian


F=

Varian sampel terbesar S 2 B 0,00126410


=
=
=2,86627907
Varian sampel terkecil S2 A 0,00044103

Dari fraktil distribusi rasio varian dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral test),
diperoleh:
u2.975 (fvar besar , fvar kecil) = u2.975 (12 , 12) = 3,28

Perhitungan F dari hasil pengukuran dibandingkan dengan u2.975 (fvar besar , fvar kecil)
F vs u2.975 (12,12)

2,86627907

< 3,28; terjadi kesalahan rambang, maka analisis

dapat dieteruskan ke pemeriksaan harga rata-rata.


-

Kedua varian dapat disatukan atau varian total s2


S 2=

fA . s 2 A+ fB . s2 B 12 x 0,00044103+12 x 0,00126410
=
=0,00085256
fA +fB
12+12

Deviasi standar sampel s


s= S2=0,0291987

Pemeriksaan kedua harga rata-rata

|0,030769230,05154|

t=

1 1
0,0291987
+
13 13

=1,813483335

Dari fraktil distribusi t dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral test) diperoleh :
t.975 (f = nA + nB -2) = t.975 (f = 24) = 2,064
Penghitungan t dari hasil pengukuran t.975 (f = nA + nB -2)
t vs t.975 (f = 24) 1,813483335 < 2,064; terjadi kesalahan rambang maka harga ratarata dapat disatukan atau harga rata-rata total
-

dan dapat diperkirakan harga varian

teoretik s2o

Harga rata-rata total; X


nA X A +nB X B 13 x 0,03076923+ 13 x 0,05154
X =
=
=0,041153846
nA+nB
13+13

Kesimpulannya bahwa kedua mahasiswa dapat dianggap dari satu populasi atau tidak ada
perbedaan yang berarti atau dianggap mempunyai keahlian yang sama dalam pengukuran
dengan alat ukur linear langsung benda ukur Balok segiempat.

Tabel 1.2 Data pengukuran dengan Mistar ingsut Benda Ukur Poros antara beda praktikan A
dan praktikan B.
ni

xiA -

Hasil Pengukuran; mm

(xiA -

)2

xiB B

(xiB B

)2

xA

xB

0,12

0,1

0,0218182

0,000476

0,043636

0,001904

0,06

0,04

-0,0381818

0,001458

-0,016364

0,000268

0,02

0,16

-0,0781818

0,006112

0,103636

0,010740

0,02

0,04

-0,0781818

0,006112

-0,016364

0,000268

0,06

-0,0381818

0,001458

-0,056364

0,003177

0,28

0,26

0,1818182

0,033058

0,203636

0,041468

0,02

-0,0781818

0,006112

-0,056364

0,003177

0,04

0,02

-0,0581818

0,003385

-0,036364

0,001322

0,02

-0,0781818

0,006112

-0,056364

0,003177

10

0,2

0,1018182

0,010367

-0,056364

0,003177

11

0,24

0,1418182

0,020112

-0,056364

0,003177

0,05636

10

0,094764

10

0,071855

fA

SSDA

fB

SSDB

nA =

11

0,09818

nB =

11

s2A =

0,00947636

s2B =

0,00718545

Analisis Perbandingan dua data


1.Pemeriksaan kedua varian (s2A dan s2B )
F = s2A /s2B =

1,318825911

v2.975 ( 10 , 10 ) =

3,72

s2 =

0,00833091

F < v2.975;
kesalahan
rambang

Kedua mahasiswa
dianggap tidak ada
perbedaan (dianggap
dalam satu populasi)

t < t.975 ;
kesalahan
rambang

Kedua mahasiswa
dianggap mempunyai
keahlian yang sama

s = 0,091273814
2.Pemeriksaan kedua harga rata-rata (
t=
t.975(20) =

x =

dab

1,0744848
2,086
0,07727

Analisis perbandingan dua data (ANOVA), sebagai berikut :


-

Pemeriksaan kedua varian


F=

Varian sampel terbesar S2 A 0,00947636


=
=
=1,318825911
Varian sampel terkecil S 2 B 0,00718545

Dari fraktil distribusi rasio varian dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral test),
diperoleh:
u2.975 (fvar besar , fvar kecil) = u2.975 (10 , 10) = 3,72

Perhitungan F dari hasil pengukuran dibandingkan dengan u2.975 (fvar besar , fvar kecil)
F vs u2.975 (10,10)

1,318825911 < 3,72; terjadi kesalahan rambang, maka

analisis dapat dieteruskan ke pemeriksaan harga rata-rata.


-

Kedua varian dapat disatukan atau varian total s2


S 2=

fA . s 2 A+ fB . s2 B 10 x 0,00947636+ 10 x 0,0718545
=
=0,00833091
fA +fB
10+10

Deviasi standar sampel s


s= S2=0,91273814

Pemeriksaan kedua harga rata-rata


t=

|0,098180,05636|

1 1
0,91273814
+
11 11

=1,074484843

Dari fraktil distribusi t dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral test) diperoleh :
t.975 (f = nA + nB -2) = t.975 (f = 20) = 2,086
Penghitungan t dari hasil pengukuran t.975 (f = nA + nB -2)
t vs t.975 (f = 24) 1,074484843 < 2,086; terjadi kesalahan rambang maka harga ratarata dapat disatukan atau harga rata-rata total
-

dan dapat diperkirakan harga varian

teoretik s2o

Harga rata-rata total; X


nA X A +nB X B 11 x 0,09818+11 x 0,05636
X =
=
=0,07727
nA+nB
11+11

Kesimpulannya bahwa kedua mahasiswa dapat dianggap dari satu populasi atau tidak ada
perbedaan yang berarti atau dianggap mempunyai keahlian yang sama dalam pengukuran
dengan alat ukur linear langsung benda ukur Poros.

Tabel 1.3 Data pengukuran dengan Alat ukur Linear langsung Benda Ukur Poros antara beda
praktikan A dan praktikan B.
ni

xiA -

Hasil Pengukuran; mm

(xiA -

)2

xiB -

(xiB )2

xA

xB

12,219

12,222

-1,87575

3,518438

-1,8735

3,51000225

12,211

12,217

-1,88375

3,548514

-1,8785

3,52876225

155,975

15,977

1,88025

3,535340

1,8815

3,54004225

15,974

15,966

1,87925

3,531580

1,9705

14,09475

14,0955

14,13387275

3,49877025
14,0775770
0

fA

SSDA

fB

nA =
nB =

s2A =

4,71129092

s2B =

SSDB
4,69252567

Analisis Perbandingan dua data


1.Pemeriksaan kedua varian (s2A dan s2B )
F = s2A/s2B =
v2.975 ( 3 , 3 ) =
s2 =
s=
2.Pemeriksaan kedua harga rata-rata (

x
t=

t.975(6) =

x =

1,0039989
7
15,4
4,7019082
9
2,1683884
1
dab

F <v2.975;
kesalahan
rambang

Kedua mahasiswa
dianggap tidak ada
perbedaan (dianggap
dalam satu populasi)

t < t.975 ;
kesalahan
rambang

Kedua mahasiswa
dianggap mempunyai
keahlian yang sama

0,0004891
5
2,447
14,095125

Analisis perbandingan dua data (ANOVA), sebagai berikut :


-

Pemeriksaan kedua varian


Varian sampel terbesar S2 A 4,71129092
F=
=
=
=1, 00399897
Varian sampel terkecil S 2 B 4,69252567

Dari fraktil distribusi rasio varian dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral test),
diperoleh:
u2.975 (fvar besar , fvar kecil) = u2.975 (3 , 3) = 15,4

Perhitungan F dari hasil pengukuran dibandingkan dengan u2.975 (fvar besar , fvar kecil)
F vs u2.975 (3,3) 1, 00399897 < 15,4; terjadi kesalahan rambang, maka analisis dapat
dieteruskan ke pemeriksaan harga rata-rata.

Kedua varian dapat disatukan atau varian total s2


fA . s 2 A+ fB . s2 B 3 x 4,7112909+3 x 4,69252567
S 2=
=
=4,70190829
fA +fB
3+ 3

Deviasi standar sampel s


s= S2=2,16838841

Pemeriksaan kedua harga rata-rata

|14,09475514,0955|

t=

1 1
2,16838841
+
4 4

=0,00048915

Dari fraktil distribusi t dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral test) diperoleh :
t.975 (f = nA + nB -2) = t.975 (f = 6) = 2,447
Penghitungan t dari hasil pengukuran t.975 (f = nA + nB -2)
t vs t.975 (f = 6) 0,00048915 < 2,447; terjadi kesalahan rambang maka harga rata-rata
dapat disatukan atau harga rata-rata total
-

dan dapat diperkirakan harga varian

teoretik s2o

Harga rata-rata total; X


nA X A +nB X B 4 x 14,09475+ 4 x 14,0955
X =
=
=14,095125
nA+nB
4+ 4

Kesimpulannya bahwa kedua mahasiswa dapat dianggap dari satu populasi atau tidak ada
perbedaan yang berarti atau dianggap mempunyai keahlian yang sama dalam pengukuran
denganMikrometer benda ukur Poros.

Tabel 1.4 Data hasil (x1) pengukuran dengan Balok ukur dan Jam ukur.
ni

xiA -

Hasil Pengukuran; mm

(xiA -

)2

xiB B

(xiB B

)2

xA

xB

0,723

0,724

-0,0198

0,00039204

-0,0234

0,00054756

0,74

0,768

-0,0028

0,00000784

0,0206

0,00042436

0,733

0,761

-0,0098

0,00009604

0,0136

0,00018496

0,768

0,745

0,0252

0,00063504

-0,0024

0,00000576

0,75

0,739

0,0072

0,00005184

-0,0084

0,00007056

0,7428

0,7474

0,00118280

0,00123320

fA

SSDA

fB

SSDB

nA =
nB =

s 2A =

0,00029570

s2B =

0,00030830

Analisis Perbandingan dua data


2

1.Pemeriksaan kedua varian (s A dan s2B )


F = s2B/s2A =

1,04261075

v .975 ( 4 , 4 ) =

9,6

s2 =

0,00030200

s=

0,01737815

2.Pemeriksaan kedua harga rata-rata (

x
t=

dab

F <v2.975;
kesalahan
rambang

Kedua mahasiswa
dianggap tidak ada
perbedaan (dianggap
dalam satu populasi)

t < t.975 ;
kesalahan
rambang

Kedua mahasiswa
dianggap mempunyai
keahlian yang sama

0,41852785

t.975(8) =

2,306

x =

0,7451

Analisis perbandingan dua data (ANOVA), sebagai berikut :


-

Pemeriksaan kedua varian

F=
-

Varian sampel terbesar S 2 B 0,00030830


=
=
=1,04261075
Varian sampel terkecil S2 A 0,00029570

Dari fraktil distribusi rasio varian dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral test),
diperoleh:
u2.975 (fvar besar , fvar kecil) = u2.975 (4 , 4) = 9,60

Perhitungan F dari hasil pengukuran dibandingkan dengan u2.975 (fvar besar , fvar kecil)
F vs u2.975 (4 , 4) 1,04261075 < 9,60; terjadi kesalahan rambang, maka analisis dapat
dieteruskan ke pemeriksaan harga rata-rata.

Kedua varian dapat disatukan atau varian total s2


fA . s 2 A+ fB . s2 B 4 x 0,00029570+ 4 x 0,00030830
S 2=
=
=0,00030200
fA +fB
4+ 4

Deviasi standar sampel s


s= S2=0,01737815

Pemeriksaan kedua harga rata-rata


t=

|0,74280,7474|

1 1
0,01737815 +
5 5

=0,041852785

Dari fraktil distribusi t dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral test) diperoleh :
t.975 (f = nA + nB -2) = t.975 (f = 8) = 2,306
Penghitungan t dari hasil pengukuran t.975 (f = nA + nB -2)
t vs t.975 (f = 8) 0,041852785 < 2,306; terjadi kesalahan rambang maka harga ratarata dapat disatukan atau harga rata-rata total
-

dan dapat diperkirakan harga varian

teoretik s2o

Harga rata-rata total; X


nA X A +nB X B 5 x 0,7428+5 x 0,7474
X =
=
=0,7451
nA+nB
5+5

Kesimpulannya bahwa kedua mahasiswa dapat dianggap dari satu populasi atau tidak ada
perbedaan yang berarti atau dianggap mempunyai keahlian yang sama dalam pengukuran
(x1) denganBalok ukur dan jam ukur benda ukur Balok segiempat.

Lembar Jawaban:
Pertanyaan pengukuran dengan alat ukur linear langsung :
1. Apakah hasil pengukuran obyek ukur dari penjumlahan a+b+c+d+e pada balok
segiempat sama dengan f? Jelaskan dengan singkat.
2. Berdasarkan hasil pengukuran, perkiraan jenis suaian apa yang terjadi untuk setiap
pasangan diameter lubang b dengan diameter poros r dan diameter lubang d
dengan diameter poros q.
3. Untuk obyek ukur yang sama, apakah hasil pengukuran dengan menggunakan mistar
ingsut skala nonius dan skala jam dari satu praktikan ada perbedaan? Jelaskan dengan
singkat.
4. Apakah ada perbedaan hasil pengukuran antara kedua praktikan untuk obyek ukur yang
sama menggunakan mikrometer luar dan landasan-V? Jelaskan dengan singkat.
5. Bila obyek ukur h di beri toleransi dimensi dengan penyimpangan atas 0,015 mm dan
penyimpangan bagian bawah 0,007 mm, apakah dengan alat ukur linear langsung yang
anda lakukan dapat menentukan kualitas geometrik obyek ukur. Jelaskan dengan
singkat.
6. Bandingkan beberapa jenis alat ukur linear langsung yang digunakan dan pilih yang
paling baik untuk mengukur obyek ukur yang sama. Jelaskan dengan singkat.
Jawaban:
1. Berbeda, sebab ketika kita mengukur jarak a,b,c,d dan e satu persatu, pada setiap
pengukuran tersebut pasti terdapat penyimpangan pengukuran karena beberapa faktor.
Kemudian apabila hasil pengukuran jarak a.b.c.d dan e ini dijumlahkan maka jumlah
penyimpangan yang terjadi juga akan semakin besar sehingga akan semakin jauh
hasilnya apabila kita bandingkan dengan langsung mengukur jarak f.
2. Dari hasil pengukuran yang didapat kedua praktikan, ukuran diameter kedua lubang b
dan d pada balok segiempat memiliki dimensi yang lebih besar daripada diameter poros
q dan r. Maka jenis suaiannya merupakan suaian longgar.
3. Ada, hal ini dikarenakan beberapa factor pada proses pengukuran seperti:
a) Adanya tekanan kontak dari sensor alat ukur ke benda kerja yang berbeda tiap
praktikan.
b) Benda kerja bergeser-geser sewaktu diukur.
c) Peletakkan posisi alat ukur tidak lurus seperti garis 1 dan 2 yang terdapat pada
gambar. Namun justru membentuk sudut.
d) Adanya kotoran yang menempel pada alat ukur atau objek ukur.
e) Keahlian praktikan itu sendiri.
4. Ada perbedaan ketika kedua praktikan mengukur menggunakan micrometer luar, hal ini
dikarenakan beberapa factor pada proses pengukuran seperti yang telah dijelaskan pada
jawaban soal Nomor 3.

Kesimpulan:
Dari Praktikum ini kami dapat menyimpulkan bahwa ketelitian pengukuran untuk menentukan
kualitas geometrik suatu objek ukur sangat ditentukan oleh kecermatan alat ukur tersebut.
Dimana semakin tinggi kecermatan alat ukur baik itu alat ukur linier langsung maupun tak
langsung, maka akan semakin akurat hasil pengukuran. Selain itu, untuk mendapatkan hasil
pengukuran yang akurat kita juga perlu mengeliminasi faktor-faktor yang dapat mengganggu
proses pengukuran.

Tanda tangan

Praktikan A
Catatan instruktur/assisten laboratorium

Praktikan B

Tanda tangan
Instruktur/assisten laboratorium

Anda mungkin juga menyukai