Anda di halaman 1dari 9

7

2.2

Diagram Layang
RK
(-0,05; 1,2)
M5
(-0,25; 1)

M4
(0,4 ; 1,3)
TT
(0.3; 1)

1,3

MAKP
(-0,5; 1)

M1
(1,25; 1,1)

1,2 TT
1,1
1

SPV
(-0,75; 0,5)

M2
(0,2; 0,4)

0,9
0,8
0,7

DP
(0,3; 0,5)

PPB
(1,2; 0,6)

0,6
0,5
0,4

SO
(0,9; 0,2)

0,3
0,2
0,1

W
-0,8 -0,7 -0,6 -0,5 -0,4 -0,3 -0,2 -0,1

0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6
-0,2
-0,3
-0,4
-0,5
-0,6
-0,7
-0,8
-0,9
-1
-1,1

DOK.
(1,35; -1)

Keterangan :
:
Man

PPB

: Penerimaan Pasien Baru

M1
M2

: Material

SO

: Sentralisasi Obat

M4

: Money

TT

: Timbang Terima

M5

: Mutu

SPV

: Supervisi

RK

: Ronde Keperawatan

DOK.
: Dokumentasi Keperawatan

MAKP

DP

Gambar 2.5 Diagram Layang Analisis SWOT

: MAKP
: Discharge Planning

2.3

No.
1.

2.

Identifikasi Masalah
Tabel 2.55 Identifikasi masalah
Identifikasi
Per sistem (M1M5)
M1 (Man)

M2 (Material)

Masalah

Penyebab

1) Belum maksimalnya penerapan model


MAKP Modular di ruangan bagi tenaga
perawat.
2) Pembagian tenaga perawat di setiap
ruangan belum memenuhi standart
perhitungan Douglas maupun Gillies

1) Belum adanya pelatihan MAKP bagi


tenaga perawat

3) Masih terdapat perawat yang belum


mendapatkan pelatihan minimal BLS
1) Belum ada sistem keamanan
penyimpanan dan pengawasan obat high
alert, lemari obat belum disimpan sesuai
standar
2) Masih ada ruangan yang belum terakses
oleh listrik.
3) Kurangnya persediaan barang seperti
stetoskop, tensimeter, syringe pump,
infus pump, nebul, X-ray viewer, bak
instrumen, torniquet, standar baskom,
suction portable, waskom, handrub,
sampah umum dan sampah medis, mesin
ECG.
4) Tidak adanya buku bukti peminjaman
alat medis, bukti pembersihan alat medis
dan bukti pemakaian alat medis.
5) Denah khusus ruangan Bobo II belum
tersedia
6) Wastafel perlu adanya perbaikan

3.

M3: Penerapan
model

Timbang Terima

7) Kurang lengkapnya sistem fire safety


seperti sprinkle, smoke detector dan fire
alarm.
8) Pada Ruang Obat masih belum ada
tempat dispensing obat khusus, indikator
suhu dan kelembaban ruangan.
1) Perawat ruangan belum paham
seluruhnya mengerti tentang struktur
pengorganisasian primary nursing
2) Belum terlaksananya MAKP primary
nursing secara keseluruhan

1) Timbang terima sudah dilakukan tetapi


belum optimal (belum adanya alur
timbang terimadan setelah validasi

2) Tingkat kebutuhan tenaga perawat


yang kurang menyebabkan tidak
digunakannya standart perhitungan
Douglas maupun Gillies
3) Terkendala regulasi jadwal pelatihan
dan biaya untuk delegasi pelatihan
1) Perlu adanya double key pada lemari
penyimpanan obat high alert.
2) Sudah di laporkan ke bagian sarana
prasarana namun belum ada tindak
lanjut.
3) Belum dilakukan perhitungan yang
sesuai kebutuhan dan standart alat
yang harus ada di ruangan.

4) Perlu adanya pembuatan buku bukti


peminjaman alat, medis, bukti
pembersihan alat medis dan bukti
pemakaian alat medis.
5) Denah di Ruang Bobo II masih
dalam proses pembaharuan
6) Wastafel sering buntu karena
tersumbat sisa makanan pasien saat
namun belum ada saluran air
7) Anggaran dalam pengajuan fire
safety masih belum ada.
8) Tidak adanya tempat dispensing
obat khusus, indikator suhu dan
kelembaban ruangan.
1) Belum adanya petunjuk tertulis
mengenai pembagian tugas PN dan
AN
2) Jumlah tenaga keperawatan yang
berkompetensi sesuai dengan metode
primary nursing belum mencukupi

1) Belum adanya alur timbang terima


secara tertulis akantetapi perawat
sudah melaksanakan alur timbang
terima,namun ada beberapa

pasien tidak dilakukan diskusi lagi)


2) Timbang terima pada shift malam dan
siang jarang dilakukan validasi langsung
ke pasien dan
Penerimaan Pasien
baru

1) Petugas penerima pasien baru masih


belum ditetapkan dan yang bertugas
adalah perawat yang berdinas pada hari
itu
2) Penyampaian informasi hanya berupa
lisan, tidak ada dalam bentuk lealet
maupun booklet mengenai hak dan
kewajiban pasien serta tata tertib

Sentralisasi obat

Ronde keperawatan

mengenai konsep supervisi keperawatan


2) Supervisi yang telah dilakukan selama
ini masih bersifat tindakan delegasi

3) Belum ada format baku serta alat


(instrumen) yang jelas tentang supervise
tindakan keperawatan
1) Pembagian tugas discharge planning
masih belum ditentukan, saat ini yang
melakukan discharge planning adalah
perawat yang bertugas saat itu
2) Belum adanya pembagian brosur atau
leaflet KIE pada pasien yang akan KRS

Dokumentasi

pemisahan antar jenis obat, dan


format persetujuan sentralisasi obat
(informed consent) belum tersedia
2) Perawat yang bertugas masih
berfokus pada kebutuhan dalam
melayani pasien, sehingga
dokumentasi belum dilakukan
1) Pelaksanaan ronde masih belum bisa

1) Tim ronde sudah di bentuk namun,


pelaksanaan ronde keperawatan belum
dilakukan akantetapi sudah ada
pelaksanaan study kasus setiap 2 kali
dalam setahun
2) Perawat belum mengetahui tentang
adanya ronde keperawatan

1) Beberapa perawat belum mengetahui

Discharge planning

2) Belum dibentuk leaflet maupun


booklet mengenai hak dan kewajiban
pasien serta tata tertib

1) Format medication chart, format


1) Sudah ada format mediacation chart
namun belum ada format masing-masing
jenis obat yang akan diberikan (masih
dijadikan satu antara obat oral, injeksi)
2) Pasien dan perawat tidak
menandatangani obat apa saja yang telah
diberikan pasien/keluarga pasien

Supervisi

mekanisme timbang terima yang


belum dilakukan
2) Belum ada format timbang
terima/cek list mengenai hal-hal
yang dilakukan mulai dari awal
mulai dari timbang terima sampai
validasi ke pasien.
1) Belum menerapkan job description
sesuai aturan dikarenakan
keterbatasan waktu

1) Sebagian besar perawat Bobo

dilakukan dikarenakan keterbatasan


waktu dari profesi lain
2) Sosialisasi ronde keperawatan

diberikan terakhir 2 tahun yang lalu


oleh Mahasiswa Managemen Unair
1) Ada beberapa perawat yang belum
mendapatkan sosialisasi mengenai
supervisi keperawatan
2) Hal tersebut dikarenakan
diprioritaskan pada tindakan yang
sering dilakukan di ruangan
3) Format mengenai supervisi masih
bertopik tindakan delegasi
1) Terbatasnya jumlah tenaga

2) Tidak adanya bahan desain


informasi tertulis dalam bentuk
booklet ataupun leaflet.
3) Belum terdapat format keterangan
jumlah pemeriksaan penunjang
yang ada saat masuk sampai keluar
RS pada format discharge
planning

10

Keperawatan

berpendapat pelaksanaan dokumentasi


menyita waktu dan beban kerja perawat

2) Tidak terisinya dokumentasi

4.

M4 (Money)

5.

M5 (Mutu)

keperawatan secara lengkap,


didapatkan dari hasil pengkajian dari 5
dokumentasi keperawatan terdapat 1
dokumentasi yang belum dilengkapi
1. Turunnya remunerasi setiap bulannya
tidak sesuai dengan tanggal yang
ditetapkan.
2. Perawat tidak mengetahui poin dari
remunerasi yang mereka dapatkan.
1) Keselamatan pasien
(1) Seluruh pasien telah terpasang
gelang identitas namun dalam
pemberian informasi mengenai
fungsi pemasangan gelang
identifikasi kepada pasien masih
belum dilakukan (Hasil pengkajian
selama 3 hari , dari 13 pasien
didapatkan 1 pasien yang mengetahui
dan telah dijelasakan tujuan dan
manfaat dari pemasangan gelang
pasien).
(2) Identifikasi pasien sudah dilakukan
oleh perawat BOBO II sebelum
memberikan obat, darah, atau produk
darah, namun selama 3 hari
pengkajian dari 6 perawat didapatkan
2 perawat yang melakukan
identifikasi pasien sebelum
mengambil darah dan spesimen
lainnya untuk pengujian klinis.

(3) Labeling obat yang perlu diwaspadai


telah dilakukan, namun ada beberapa
obat yang masih diberikan label
secara general.

(4) Penulisan identifikasi obat injeksi


yang akan diberikan masih dituliskan
nama dan obat saja, belum
mencantumkan no RM, dan dosis
yang diberikan

1) Sistem dokumentasi yang dipakai


menyita waktu karena harus
menuliskan intervensi yang
direncanakan dan implementasi
keperawatan
2) Kurangnya tenaga SDM di ruang
Bobo II menyebabkan beban kerja
bertambah dan pendokumentasian
menambah beban perawat.
1. Banyaknya perhitungan
remunerasi yang harus diberikan
kepada karyawan lain.
2. Perhitungan point hanya
dilakukan oleh pihak Pelayanan
Medik (Yanmed).
1) Berdasarkan buku saku sukses
akreditasi dan SOP pasien baru
pada saat pemasangan gelang
identitas akan dilakukan
pemberian informasi fungsi
pemasangan gelang identifikasi,
namun hal tersebut masih belum
diinformasikan kembali saat di
ruangan , hal itu disebabkan
pemberian gelang pasien baru
biasanya diberikan saat di
IRD/Poli.
2) Berdasarkan buku saku sukses
akreditasi dan SOP konfirmasi
identitas
sebelum
tindakan
tertentu. Namun ada beberapa
tindakan yang belum dilakukan
proses
identifikasi
seperti
pengambilan spesimen darah. Hal
ini disebabkan karena perawat
sudah hafal dengan pasien namun
belum patuh pada pelaksanaan
SOP SOP konfirmasi identitas
sebelum tindakan tertentu.
3) Menurut
kebijakan
Direktur
Dr.Soetomo
nomor
188.4/9701/301/2012
Bab
3
tentang SKP yang ke-3 : labeling
dilakukan pada tiap masingmasing obat. Berdasarkan hasil
pengkajian masih terdapat obat
yang perlu diwaspadai diberikan
Labeling secara general. Hal itu
dikarenakan keterbatasan stiker.
4) Menurut
kebijakan
Direktur
Dr.Soetomo
nomor
188.4/9701/301/2012
Bab
3
tentang SKP yang ke-3 tentang 7
benar dalam pemberian obat, saat
dilakukan 3 hari pengkajian,

11

(5) Penulisan idenfikasi obat sisa yang


dimasukkan di dalam vial steril dan
yang sudah dibuka masih
menggunakan format tanggal dibuka,
tanggal expaired setelah obat itu
dibuka, dosis obat yang tersisa,
belum ada nama perawat yang
membuka.

5)

(6) Belum dilakukan dokumentasi


format perawat pemberi obat dan
alasan apabila pasien tidak
mendapatkan obat sesuai dengan
seharusnya.

6)

(7) Perawat belum patuh menerapkannya


cuci tangan yakni saat sebelum
menyentuh pasien, dan setelah
menyentuh pasien, dan setelah
bersentuhan dengan lingkungan
sekitar pasien.

7)

(8) Pengetahuan pasien dan keluarga


pasien masih rendah mengenai cara
cuci tangan yang benar dan kapan
harus cuci tangan secara tertulis

8)

perawat dalam memberikan obat


sudah diidentivikasi namun hanya
nama dan nama obat, hal itu
dikarenakan belum ada format
baku dalam penulisan identifikasi
obat yang akan diberikan
Menurut
SOP
No.Dokumen
B.06.36/PARS.RSDS/VIII/SPO/2
012 sisa obat dimasukkan
kedalam vial kosong steril dan
ditempelkan label pada vial steril
nama obat, konsentrasi obat,
waktu pengamibilan. Namun
berdasarkan peraturan JCI obat
sisa direkomendasikan untuk
ditambahkan nama perawat yang
membuka.
Menurut JCI (2011) format
dokumentasi harus memiliki
komponen pengisian data pasien,
nama ruangan, no jaminan, no
SPJP, tanggal pemberian, cara
pemberian, jam pemberian, paraf
petugas dan alasan apabila pasien
tidak mendapatkan obat sesuai
dengan
seharusnya.
Saat
dilakukan
pengkajian
sudah
terdapat rekam medis medication,
namun masih belum ada paraf
baik pemberi and pengecek. Hal
itu dikarenakan diruangan masih
menerapkan menggunakan buku
catatan injeksi obat.
Saat
pengkajian
didapatkan
perawat
tidak
mengganti
handscoon dari satu pasien ke
pasien yang lain saat injeksi. Hal
ini bisa disebabkan karena jumlah
westafel ruangan yang belum
memadai, wastafel yang biasa
digunakan perawat untuk cuci
tangan hanya ada 3 yaitu di luar
ruang kamar. Selain itu jumlah
handrub belum memadai, hanya
ada beberapa bed yang memiliki
handsrub dan beberapa ada yang
kosong. Di sekitar lingkungan
ruangan dan ners station masih
belum ada 5 momen cuci tangan
dan langkah cuci tangan yang bisa
di baca oleh perawat maupun
keluarga pasien.
Belum dibudayakan pemberian
health education mengenai cara
cuci tangan yang benar kepada
setiap pasien masuk. Selain itu

12

masih belum ada.


(9) Pasien dengan resiko jatuh belum
diberi tanda kuning resiko jatuh pada
gelang ID pada risiko jatuh rendah
dan pemberian gelang ID dan bed
pasien pada risiko jatuh tinggi sesuai
yang tercantum pada buku saku
sukses akreditasi

2) Mutu Pelayanan
(1) Belum dialakuan pengkajian
kecemasan, pengetahuan , dan
kepuasan pasien.
(2) Pengetahuan orang tua mengenai
penyakit anak masih dalam
kategori kurang 27,27% dan
30,76% dalam kategori cukup.
(3) Beberapa keluarga dan pasien
belum diedukasi tentang risiko
jatuh dan pengetahuan penyakitnya,
saat 3 hari pengkajian terdapat 1
pasien yang jatuh dari tempat tidur.
(4) Penilaian phlebitis, dekubitus
masih di rekap dalam form kecil di
setiap shift, namun belum
dilakukan pendokumentasian pada
form pengkajian setiap harinya

belum ada informasi secara


tertulis di setiap ruangan.
9) Apabila tenaga kesehatan
menemukan pasien dengan risiko
jatuh maka perawat memasangkan
kancing risiko jatuh pada gelang
identitas dan sign risiko jatuh
pada bed pasien. Saat penkajian
didapatkan pasien dengan risiko
jatuh tidak diberi kancing dan
sign risiko jatuh. Hal ini bisa
disebabkan karena minimnya
tersedianya kancing dan sign
risiko jatuh di BOBO II RSUD
dr.Soetomo.
(1) Hal ini disebabkan karena
belum ada instrumen untuk
mengukur
kecemasan
dan
pengetahuan pasien.
(2) Hal tersebut dikarenakan kurang
adanya pemberian informasi
baik secara lisan maupun secara
tertulis.
(3) Hal ini dikarenakan kegiatan
pelayanan
dengan
jumlah
perawat
masih
belum
mencukupi.
(4) Pada rekam medis, format
penilaian fhlebitis dan dekubitus
masih belum dicantumkan.

13

2.6 Prioritas Masalah


Tabel 2. 56 Prioritas masalah
No
1.

Identifikasi
persistem
M1-M5)
M5 (Mutu)

Masalah

Prioritas

Nilai
(CARL)

Patient Safety
1) Seluruh pasien telah terpasang gelang
identitas namun, pemberian informasi
mengenai ungsi pemasangan gelang
identifikasi pada pasien masih belum
dilakukan. (hasil pengkajian selama 3 hari,
dari 13 pasien didapatkan 1 pasien yang
mengetahui dan telah dijelaskan mengenai
tujuan dan manfaat dari pemasangan
gelang)
2) Identifikasi pasien sudah dilakukan oleh
perawat Bobo II sebelum memberikan obat,
darah, atau produk darah, namun selama 3
hari pengkajian dari 6 perawat didapatkan 2
perawat yang melakukan identifikasi pasien
sebelum mengambil darah dan spesimen
lainya untuk pengujian klinis.
3) Labeling obat yang perlu diwaspadai telah
dilakukan, namun ada beberapa obat yang
masih diberikan label secara general.
4) Penulisan identifikasi obat injeksi yang
akan diberikan masih dituliskan nama dan
obat saja, belum mencantumkan no RM,
dan dosis yang diberikan
5) Penulisan identivikasi obat sisa yang
dimasukkan kedalam vial steril yang sudah
dibuka masih menggunakan format tanggal
dibuka, tanggal expaired setelah obat itu
dibuka, dosis obat yang tersisa, belum ada
nama perawat yang membuka.
6) Belum dilakukan dokumentasi format
perawat pemberi obat dan alasan apabila
pasien tidak mendapatkan obat sesuai
dengan seharusnya.
7) Perawat belum patuh menerapkannya cuci
tangan yakni saat sebelum menyentuh
pasien, setelah menyentuh pasien, dan
setelah bersentuhan dengan lingkungan
sekitar pasien.
8) Pengetahuan pasien dan keluarga pasien
masih rendah mengenai cara cuci tangan
yang benar dan kapan harus cuci tangan.
9) Pasien dengan resiko jatuh belum diberi
tanda kuning resiko jatuh pada gelang ID
pada risiko jatuh rendah dan pemberian
gelang ID dan bed pasien pada risiko jatuh
tinggi sesuai yang tercantum pada buku
saku sukses akreditasi

320

Mutu Pelayanan :
1) Belum dilakukan evaluasi pengkajian

14

2)
3)
4)

2.

M2:Material

1)
2)
3)

4)
5)
6)
7)
8)
3.

M3:
Penerapan model

Timbang terima

Sentralisasi obat

Ronde Keperawatan

kecemasan, pengetahuan, dan kepuasan


pasien
Pengetahuan orang tua mengenai penyakit
anak masih dalam kategori kurang 27,27%
dan kategori cukup 30,76%.
Beberapa keluarga dan pasien tidak
diedukasi tentang risiko jatuh dan
pengetahuan penyakitnya
Penilaian phlebitis, dekubitus masih
direkap dalam form kecil di setiap shift,
namun belum dilakkan pendokumentasian
pada form pengkajian setiap harinya.
Belum ada sistem keamanan penyimpanan
dan pengawasan obat high alert, lemari
obat belum disimpan sesuai standar
Handscrub hanya ditaruh satu ruangan satu
Handscrub
Kurangnya persediaan barang seperti
stetoskop, tensimeter, syring pump, infus
pump, nebul, X-ray viewer, bak instrumen,
torniquet, standar baskom, suction
portable, waskom, handrub, sampah
umum dan sampah medis, mesin ECG.
Tidak adanya buku bukti peminjaman alat,
bukti pembersihan alat dan bukti
pemakaian alat.
Denah khusus ruangan Bobo II belum
tersedia
Terdapat dua wastafel yang rusak
Kurang lengkapnya sistem fire safety
seperti sprinkle, smoke detector dan fire
alarm
Pada Ruang Obat masih belum ada tempat
dispensing obat khusus, indikator suhu dan
kelembaban ruangan

1) Perawat ruangan belum paham seluruhnya


mengerti tentang struktur pengorganisasian
primary nursing
2) Belum terlaksananya MAKP primary
nursing secara keseluruhan
1) Timbang terima sudah dilakukan tetapi
belum optimal (belum adanya alur timbang
terima dan setelah validasi pasien tidak
dilakukan diskusi lagi)
2) Belum ada cek list mengenai hal-hal yamg
dilakukan saat timbang terima pasien
1) Sudah ada format mediacation chart
namun belum ada format masing-masing
jenis obat yang akan diberikan (masih
dijadikan satu antara obat oral, injeksi)
2) Pasien dan perawat tidak menandatangani
obat apa saja yang telah diberikan
pasien/keluarga pasien
1) Tim ronde sudah di bentuk namun,
pelaksanaan ronde keperawatan belum

144

48

15

2)
Supervisi

1)
2)
3)

Penerimaan pasien
baru

1)

2)

Discharge planning

Dokumentasi
keperawatan

1)

2)
1)
2)

4.

5.

M1: Man

M4 (Money)

1)

dilakukan akantetapi sudah ada


pelaksanaan study kasus setiap 2 kali
dalam setahun
Perawat belum mengetahui tentang adanya
ronde keperawatan
Beberapa perawat belum mengetahui
mengenai konsep supervisi keperawatan
Supervisi yang telah dilakukan selama ini
masih bersifat tindakan delegasi
Belum ada format baku serta alat
(instrumen) yang jelas tentang supervisi
tindakan keperawatn
Petugas penerima pasien baru masih belum
ditetapkan dan yang bertugas adalah
perawat yang berdinas pada hari itu
Penyampaian informasi hanya berupa
lisan, tidak ada dalam bentuk lealet
maupun booklet mengenai hak dan
kewajiban pasien serta tata tertib
Pembagian tugas discharge planning
masih belum ditentukan, saat ini yang
melakukan discharge planning adalah
perawat yang bertugas saat itu
Belum adanya pembagian brosur atau
leaflet KIE pada pasien yang akan KRS
Sebagian besar perawat Bobo berpendapat
pelaksanaan dokumentasi menyita waktu
dan beban kerja perawat
Tidak terisinya dokumentasi keperawatan
secara lengkap, didapatkan dari hasil
pengkajian dari 5 dokumentasi
keperawatan terdapat 1 dokumentasi yang
belum dilengkapi
Belum maksimalnya penerapan model
MAKP Modular di ruangan bagi tenaga
perawat.

2) Pembagian tenaga perawat di setiap


ruangan belum memenuhi standart
perhitungan Douglas maupun Gillies
3) Masih terdapat perawat yang belum
mendapatkan pelatihan minimal BLS
1) Turunnya remunerasi setiap bulannya tidak
sesuai dengan tanggal yang ditetapkan.
2) Perawat tidak mengetahui poin dari
remunerasi yang mereka dapatkan

Anda mungkin juga menyukai