Anda di halaman 1dari 2

Saat Si Kecil Kejang Demam

Dewasa ini, angka kejadian kejang dalam kasus-kasus yang masuk ke Unit Gawat Darurat
(UGD) cukup meningkat, termasuk kejang demam. Angka kejadian kejang demam mencakup 30%
dari seluruh kejadian kejang. Kejang demam adalah kejang yang terjadi saat suhu tubuh anak
meningkat diatas 38 C per rektal (dubur) dan bukan disebabkan gangguan intrakranium, gangguan
elektrolit, maupun gangguan metabolik. Diagnosis ini hanya untuk anak yang berusia antara 6 bulan
hingga 5 tahun. Bila terjadi kejang yang diawali demam di usia anak dibawah 6 bulan atau diatas 5
tahun, kemungkinan besar kejang yang terjadi bukan hanya disebabkan oleh demam itu sendiri
namun harus dicurigai adanya gangguan intrakranium (misal infeksi SSP, epilepsi, cedera kepala,
dll)(1).
Menurut WHO, angka kejadian kejang demam di Amerika Serikat mencapai 2-6%(2).
Sedangkan di Asia, angka kejadiannya lebih tinggi. Di Indonesia sendiri terjadi pada 2-4% anak
usia 6 bulan sampai 5 tahun(1). Dari keseluruhan kunjungan ke praktek dokter maupun UGD,
kejadian kejang demam mencapai 10-30%. Angka yang cukup tinggi dan banyak merisaukan
orangtua.
Pemicu kejang demam ini adalah demam akibat respon terhadap infeksi baik yang
disebabkan virus, bakteri, maupun parasit. Infekai yang umumnya memicu kejang demam adalah
infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), otitis media, gastroenteritis, pneumonia, bronkhitis,
tonsilitis, ISK, roseola, dll.
Lalu anak seperti apakah yang memiliki resiko tinggi terkena kejang demam? Anak usia
antara 6 bulan-5 tahun dengan riwayat keluarga (orangtua kandung, saudara kandung) yang juga
mengalami kejang demam, atau epilepsi beresiko tinggi terkena kejang demam. Sekitar 25-50%
pasien memiliki riwayat kejang demam dalam keluarganya. Insiden tertinggi kejadian ini terjadi
pada anak usia 2 tahun. Adanya gangguan saat masa neonatus dan gangguan perkembangan bayi
diduga juga menjadi faktor resiko terjadinya kejang demam.
Bagaimana bisa terjadi Kejang Demam?
Kejang demam bermula dari demam yang merupakan salah satu respon kekebalan tubuh
terhadap agen penyakit yang menginfeksi tubuh. Suhu tubuh manusia diatur oleh otak pada bagian
hipothalamus. Hipothalamus mengatur keseimbangan produksi panas dan kehilangan panas. Dalam
keadaan normal termostat di hipothalamus selalu diatur pada set point sekitar 37oC.
Ketika tubuh terinfeksi, bakteri akan mengeluarkan endotoksin yang merangsang salah satu
sel leukosit yang berperan sebagai sistem imunitas, yaitu sel PMN. Sel PMN ini akan memproduksi
pirogen endogen. Pirogen endogen yang bekerja di hipothalamus dibantu oleh enzim
siklooksigenase membentuk prostaglandin. Prostaglandin inilah yang meningkatkan set point
hipothalamus sehingga terjadi demam. Maka itulah demam merupakan salah satu sistem pertahanan
tubuh terhadap infeksi.
Bagaimana selanjutnya demam bisa menyebabkan kejang? Proses ini melibatkan sel-sel
neuron. Sel-sel neuron dikelilingi oleh membran, pada permukaan bagian dalam adalah lipoid dan
bagian dalam adalah ionik. Dalam keadaan normal membran ini mudah dilalui oleh
Bagaimana mengenali anak dengan Kejang Demam?
Kejang demam menurut IDAI terdapat dua macam yaitu kejang demam sederhana (Simple
Febrile Seizure) dan kejang demam kompleks (Complex Febrile Seizure). Kejang demam sederhana
(Simple Febrile Seizure) adalah kejang demam yang berlangsung lebih singkat yaitu kurang dari 15
menit, berbentuk umum tonik-klonik tanpa gerakan fokal dan kejang akan berhenti sendiri. Kejang
tonik-klonik meliputi dua fase yaitu tonik kemudian klonik. Kejang tonik adalah kontraksi otot
secara tiba-tiba yang akan menyebabkan anak terjatuh dan berbaring kaku selama beberapa detik.

Kemudian berlanjut dengan kejang klonik yaitu keadaan otot yang berkontraksi dan relaks secara
bergantian. Fase klonik dapat berlangsung selama beberapa menit. Setelah kejang anak biasanya
akan tersadar secara bertahap dan akan merasa kelelahan dan bingung. Kejang ini tidak akan
berulang dalam waktu 24 jam dan merupakan 80% jenis kejang yang paling umum terjadi dari
seluruh kejadian kejang demam.
Sedangkan, kejang demam kompleks (Complex Febrile Seizure) adalah kejang demam yang
berlangsung lebih lama yaitu lebih dari 15 menit dan berulang lebih dari 1 kali dalam sehari. Waktu
diantara berulangnya kejang anak tidak sadar. Kejang berbentuk kejang fokal atau parsial satu sisi,
atau kejang umum yang didahului oleh kejang parsial. Kejang fokal atau parsial satu sisi adalah
kejang yang hanya terjadi pada satu tempat tapi dapat menyebar ke daerah lain, misalnya gerakan
tangan yang menyentak atau merinding. Kejang ini dapat berlanjut menjadi kejang umum. Angka
kejadian kejang demam kompleks tak sebanyak kejang demam sederhana, hanya sekitar 8% dari
seluruh kejadian kejang demam.

Anda mungkin juga menyukai