Anda di halaman 1dari 14

Oleh :

Zakaria Rahim
Pembimbing :
Dr. Cut Elvira Novita (ORL-HNS) Sp.THT-KL

Seorang wanita 78 tahun dengan DM Tipe


II dan Artritis Reumatoid
di rawat di RS
karena mengeluh nyeri di sisi kanan
tenggorokan, nyeri saat menelan dan ada
massa tonsil kanan.
Keluhan ini dirasakan 7 minggu SMRS,
pasien mengaku sudah berobat ke beberapa
RS namun tidak kunjung sembuh.
Os mengeluhkan nyeri pada tenggorokan
pada skala 10 (0-10).

Deman (-)
Menggigil (-)
Berkeringat di malam hari (-)
Malaise (-)
Pembengkakan pada wajah (-)
Penurunan berat badan 4,5 sampai 5 Kg
Riwayat penggunaan obat-obatan antigen

TNF- (Imunosupresan) dalam jangka waktu


panjang

Ulserasi dangkal pada tonsil kanan (+)


Selaput lendir : Lembab dan merah muda
Lantai mulut dan lidah : Lembut
Trismus (-)
Eritema (-)
Pus di faring posterior (-)

Tonsil palatina menunjukkan adanya penebalan,


terjadi peningkatan jaringan lunak di sekitar
sulkus glossotonsillar kanan (Panel A). Tampak
perluasan ke tonsil palatina kanan yang
diperbesar, gambar koronal menunjukkan
penebalan difus dari faring dinding kanan (Panel
B). Gambar aksial menunjukkan penebalan di
epiglotis (Pane C). Dan dari tepi anterosuperior ,
tampak adanya penebalan difus di lipatan
epiglotis (Panel D). Tampak pembesaran
kelenjar getah bening di sisi kanan leher (Panel
E).

Dalam mempertimbangkan penyebab infeksi


dari sakit tenggorokan kronis ini, kita dapat
menyingkirkan hampir semua patogen yang
menyebabkan faringitis akut, karena mereka
menyebabkan gejala hanya selama beberapa
hari sampai 2 minggu, bukan 2 bulan. Sebagian
besar patogen ini juga menyebabkan demam,
yang pasien ini tidak miliki. Banyak dugaan
penyebab infeksi termasuk Mycobacterium
Tuberculosis dan jamur, Penggunaan antigen
TNF-, histoplasma capsulatum.

Satu minggu setelah prosedur diagnostik


dilakukan sepihak. Ulseratif, lesi dan eksudatif
yang meluas dari tonsil kanan (Panel A) ke
kanan epiglotis (Panel B) yang terlihat pada
endoskopi.

Karsinoma Sel Skuamosa Kepala dan Leher

CT-Scan dada dan perut normal, uji interferon- utk


M. Tuberculosis adalah negatif. Kultur darah juga
negatif.
Biopsi dilakukan pada massa tonsil dengan dugaan
kanker. Spesimen terdiri dari beberapa fragmen dari
jaringan lunak dengan ukuran 1,0 cm. Dari
pemeriksaan miskroskopis jaringan tidak ada kanker
definitif yang teridentifikasi (Panel A).
Dilakukan
uji
aliran
cytometry
untuk
mengesampingkan sebuah limfoma dimana hasilnya
negatif (Panel B).
Dilakukan tes pewarnaan yang mengungkapkan
berbagai bentuk ragi pemula yang sesuai dengan
spesies histoplasma (Panel C)
Setelah 4 minggu inkubasi, kultur jamur tumbuh H.
Capsulatum (Panel D)

Orofaringeal dan Histoplasmosis Laring

Pasien di obati dengan dosis penuh


Itraconazole selama 1 tahun disesuaikan
dengan dosis yang diperlukan. Tingkat
Histoplasma menjadi tidak terdeteksi setelah
beberapa
bulan.
Semua
pengobatan
imunosupresan
dihentikan
sebelum
pengobatan untuk
kasus ini. Akan tetapi
artritis reumatoid kambuh setelah 6 bulan.
Setelah 1 tahun pengobatan itraconazole
dikurangi dari dosis penuh ke dosis sekali
sehari

Anda mungkin juga menyukai