REPUBLIK INDONESIA
Menimbang
: bahwa
untuk
Peraturan
melaksanakan
Pemerintah
Nomor
ketentuan
43
tahun
Pasal
2014
113
tentang
Pemerintah
Nomor
43
tahun
2014
tentang
1.
7,
Negara
Republik
Tambahan
Indonesia
Lembaran
Tahun
Negara
2014
Republik
-2-
Belanja
Negara
(Lembaran
Negara
Republik
2015
tentang
Perubahan
Atas
Peraturan
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
: PERATURAN
MENTERI
DALAM
NEGERI
REPUBLIK
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1.
masyarakat
hukum
yang
memiliki
batas
prakarsa
masyarakat,
hak
asal
usul,
-3-
Pemerintahan
Desa
adalah
penyelenggaraan
urusan
4.
6.
dari
perencanaan,
pengadaan,
penggunaan,
penatausahaan,
pelaporan,
8.
Pengadaan
adalah
kegiatan
pemenuhan
kebutuhan
untuk
barang
melakukan
dalam
rangka
Penggunaan
adalah
kegiatan
yang
dilakukan
oleh
langsung
dipergunakan
dalam
rangka
-4-
menerima imbalan
uang tunai.
12. Pinjam pakai adalah pemanfaatan aset Desa antara
Pemerintah Desa dengan Pemerintah Desa lain serta
Lembaga Kemasyarakatan Desa di Desa setempat dalam
jangka waktu tertentu tanpa menerima imbalan.
13. Kerjasama pemanfaatan adalah pemanfaatan aset Desa
oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu dalam
rangka meningkatkan pendapatan Desa.
14. Bangun Guna Serah adalah Pemanfaatan Barang Milik
Desa
berupa
mendirikan
tanah
oleh
bangunan
pihak
lain
dan/atau
dengan
sarana
cara
berikut
dalam
jangka
waktu
tertentu
yang
telah
berupa
tanah
oleh
mendirikan
bangunan
fasilitasnya,
dan
diserahkan
kepada
didayagunakan
lain
dan/atau
setelah
dalam
pihak
dengan
sarana
selesai
cara
berikut
pembangunannya
Pemerintahan
Desa
jangka
tertentu
waktu
untuk
yang
disepakati.
16. Pengamanan
adalah
Proses,
cara
perbuatan
dalam
-5-
Modal
Pemerintah
Desa
adalah
adalah
meliputi
rangkaian
pembukuan,
kegiatan
yang
inventarisasi
di
dan
adalah
adalah
kegiatan
untuk
melakukan
rangka
kepemilikan.
pengamanan
dan
kepastian
status
-6-
Pasal 2
(1)
beban APBDesa;
c. Kekayaan
desa
yang
diperoleh
dari
hibah
dan
perjanjian/kontrak
dan/atau
diperoleh
BAB II
PENGELOLAAN
Bagian Kesatu
Pengelola
Pasal 3
Pengelolaan
aset
desa
dilaksanakan
berdasarkan
asas
-7-
Pasal 4
(1)
desa
berwenang
dan
bertanggungjawab
atas
desa
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(1),
pembantu
pengelola
dan
pemanfaatan
atau
penggunaan,
desa,
pelelangan
ikan,
pelelangan
hasil
(5)
(6)
-8-
Pasal 5
(1)
koordinasi
dalam
pelaksanaan
pengawasan
dan
pengendalian
atas
Pasal
ayat
(5)
huruf
b,
bertugas
dan
bertanggungjawab:
a. mengajukan rencana kebutuhan aset desa;
b. mengajukan permohonan penetapan penggunaan aset
desa
yang
diperoleh
dari
beban
APBDesa
dan
dan
memelihara
aset
desa
yang
dikelolanya; dan
e. menyusun dan menyampaikan laporan aset desa.
Bagian Kedua
Pengelolaan
Pasal 6
(1)
(2)
(3)
Aset
desa
dapat
diasuransikan
sesuai
kemampuan
-9-
(4)
(5)
Pasal 7
Pengelolaan aset Desa meliputi:
a. perencanaan;
b. pengadaan;
c. penggunaan;
d. pemanfaatan;
e. pengamanan;
f. pemeliharaan;
g. penghapusan;
h. pemindahtanganan;
i. penatausahaan;
j. pelaporan;
k. penilaian;
l. pembinaan;
m. pengawasan; dan
n. Pengendalian.
Paragraf Kesatu
Perencanaan
Pasal 8
(1)
huruf
Pembangunan
a,
Jangka
dituangkan
Menengah
dalam
Desa
Rencana
(RPJMDesa)
tahun
dituangkan
dalam
Rencana
Kerja
- 10 -
Paragraf Kedua
Pengadaan
Pasal 9
(1)
efektif,
transparan
dan
terbuka,
bersaing,
Paragraf Ketiga
Penggunaan
Pasal 10
(1)
(2)
Paragraf Keempat
Pemanfaatan
Pasal 11
(1)
langsung
untuk
menunjang
(3)
dimaksud pada
- 11 -
Pasal 12
(1)
Pemanfaatan
aset
desa
berupa
sewa
sebagaimana
(3)
di
luar
kemampuan
para
pihak
(force
majeure); dan
g. persyaratan lain yang di anggap perlu.
Pasal 13
(1)
Pemanfaatan
aset
desa
berupa
pinjam
pakai
antara
Pemerintah
Desa
dengan
Pinjam
pakai
aset
desa
sebagaimana
ayat
(1),
(4)
Pinjam
pakai
aset
desa
dilaksanakan
berdasarkan
- 12 -
di
luar
kemampuan
para
pihak
(force
majeure); dan
g. persyaratan lain yang di anggap perlu.
Pasal 14
(1)
desa;dan
b. meningkatkan pendapatan desa.
(2)
Kerja
Sama
Pemanfaatan
dan/atau bangunan
aset
desa
berupa
tanah
untuk
memenuhi
biaya
operasional,
pengoperasian
yang
telah
ditetapkan
dan
- 13 -
(4)
Pelaksanaan
kerjasama
pemanfaatan
atas
tanah
di
luar
kemampuan
para
pihak
(force
serah
guna
majeure); dan
g. peninjauan pelaksanaan perjanjian.
Pasal 15
(1)
Bangun
guna
serah
atau
bangun
(3)
yang
dibentuk
oleh
Pemerintah
Daerah
Kabupaten/Kota.
(4)
- 14 -
Pasal 16
(1)
(2)
dahulu
dilakukan
evaluasi
oleh
Tim
yang
serah
guna
diperpanjang,
pemanfaatan
Bangun
guna
dilaksanakan
serah
atau
berdasarkan
bangun
surat
serah
guna
perjanjian
yang
sekurang-kurangnya memuat:
a. Para pihak yang terikat dalam perjanjian;
b. objek bangun guna serah;
c. jangka waktu bangun para pihak yang terikat dalam
perjanjian;
d. penyelesaiaan perselisihan;
e. keadaan
diluar
kemampuan
para
pihak
(force
majeure); dan
f. persyaratan lain yang di anggap perlu;
g. Bangunan dan fasilitasnya yang menjadi bagian hasil
dari pelaksanaan bangun guna serah atau bangun
guna serah harus dilengkapi dengan Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) atas nama Pemerintah Desa.
- 15 -
Pasal 17
Pemanfaatan melalui kerjasama pemanfaatan, bangun guna
serah atau bangun serah guna
sebagaimana
dimaksud
Pasal 18
Hasil pemanfaatan sebagaimana Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14
dan Pasal 15 merupakan pendapatan desa dan wajib masuk
ke rekening Kas Desa.
Paragraf Kelima
Pengamanan
Pasal 19
(1)
(2)
fisik
untuk
tanah
dan
bangunan
- 16 -
Paragraf Keenam
Pemeliharaan
Pasal 20
(1)
Pemeliharaan
Biaya
pemeliharaan
aset
desa
dibebankan
pada
APBDesa.
Paragraf Ketujuh
Penghapusan
Pasal 21
(1)
huruf
menghapus/meniadakan
merupakan
aset
desa
dari
kegiatan
buku
data
inventaris desa.
(2)
(1)
dilakukan
dalam
hal
aset
desa
karena
Penghapusan
aset
desa
yang
beralih
kepemilikan
sebagaimana
pada
huruf
b,
wajib
- 17 -
keputusan
Kepala
Desa
tentang
Pemusnahan.
(5)
Pasal 22
Penghapusan aset desa yang bersifat strategis sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 21 ayat (3) terlebih dahulu dibuatkan
Berita Acara dan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa
setelah mendapat persetujuan Bupati/Walikota.
Pasal 23
(1)
Pasal
22
tidak
perlu
mendapat
persetujuan
Bupati/Walikota.
(2)
Pasal 24
(1)
seperti
waduk,
uang
penggantinya
(3)
pendapatan
diprioritaskan untuk
desa.
desa
yang
penggunaannya
- 18 -
(4)
Aset
milik
desa
yang
desa-nya
dihapus
dan/atau
Paragraf Kedelapan
Pemindahtanganan
Pasal 25
(1)
Bentuk
pemindahtanganan
aset
desa
sebagaimana
Pasal 26
Aset desa dapat dijual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25
ayat (1) huruf b, apabila:
a.
dalam
mendukung
penyelenggaraan
Pemerintahan Desa;
b.
c.
d.
e.
- 19 -
f.
Penjualan
sebagaimana
dilengkapi
dengan
dimaksud
bukti
huruf
penjualan
dan
dan
ditetapkan
Pasal 27
(1)
(2)
Paragraf Kesembilan
Penatausahaan
Pasal 28
(1)
Aset
desa
yang
sudah
ditetapkan
penggunaannya
Paragraf Kesepuluh
Penilaian
Pasal 29
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota bersama Pemerintah
Desa melakukan inventarisasi dan penilaian aset Desa sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 30
Penilaian aset desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29
dalam rangka pemanfaatan dan pemindahtanganan berupa
tanah dan/atau bangunan dilakukan oleh Penilai Pemerintah
atau Penilai Publik.
- 20 -
Pasal 31
Format Keputusan Kepala Desa tentang Penggunaan Aset
Desa, Format Berita Acara dan Keputusan Kepala Desa
tentang Penghapusan Aset Desa serta Format Buku Inventaris
Aset Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2),
Pasal 22, Pasal 23 ayat (2) dan Pasal 28 ayat (1) tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Menteri ini.
BAB III
TUKAR MENUKAR
Pasal 32
Pemindahtanganan aset Desa berupa tanah melalui tukar
menukar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1)
huruf a terdiri dari:
a. untuk kepentingan umum;
b. bukan untuk kepentingan umum; dan
c. tanah milik desa yang berada di luar desa.
Bagian Kesatu
Untuk Kepentingan Umum
Pasal 33
(1)
Tukar
menukar
aset
desa
berupa
tanah
untuk
dengan
menggunakan
nilai
wajar
hasil
- 21 -
Kecamatan
Pasal 34
(1)
Desa
Bupati/Walikota
menyampaikan
terkait
hasil
surat
kepada
Musyawarah
Desa
tinjauan
lapangan
dan
verifikasi
data
Gubernur
sebagai
bahan
pertimbangan
persetujuan
sebagaimana
pemberian persetujuan;
c. Sebelum
dimaksud
pemberian
huruf
c,
Gubernur
dapat
melakukan
Gubernur
memberikan
persetujuan,
- 22 -
Pasal 35
(1)
(4)
luasan,
harga
wajar,
tipe
tanah
desa
Pasal 36
(1)
(2)
(3)
dalam
Kas
Desa
dan
penggunaannya
- 23 -
Pasal 37
Gubernur melaporkan hasil tukar menukar sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 33 kepada Menteri.
Bagian Kedua
Bukan Kepentingan Umum
Pasal 38
(1)
Tukar
menukar
pembangunan
dimaksud
tanah
milik
kepentingan
dalam
Pasal
32
desa
bukan
umum
huruf
b.
untuk
sebagaimana
hanya
dapat
dimaksud
pada
ayat
(1)
seperti
tukar
menukar
dilakukan
setelah
terjadi
tanah pengganti
setempat;
c.
pengganti
dapat
berlokasi
dalam
satu
- 24 -
Pasal 39
(1)
b.
ditetapkan
Bupati/Walikota,
setelah
mendapat
ijin
dari
Gubernur,
dan
persetujuan
menerbitkan
ijin
sebagaimana
Menteri;
c.
Sebelum
Bupati
Perangkat
Daerah
(SKPD)
terkait
yang
f.
huruf
melakukan
pengkajian
berupa
h.
(2)
- 25 -
Pasal 40
(1)
(4)
luasan,
harga
wajar,
tipe
tanah
desa
dasar
dan
pertimbangan
Gubernur
untuk
Pasal 41
(1)
- 26 -
(2)
(2)
(3)
dengan
tanah
penggantinya
dan
Pasal 44
Pembiayaan administrasi proses tukar menukar sampai
dengan
penyelesaiaan
sertifikat
tanah
desa
pengganti
- 27 -
Pasal 45
Ketentuan lebih lanjut mengenai Pengelolaan Aset Desa diatur
dalam Peraturan Bupati/Walikota.
BAB IV
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 46
(1)
(2)
Gubernur
melakukan
pembinaan
dan
pengawasan
(4)
Dalam
melakukan
sebagaimana
pembinaan
dan
pengawasan
BAB V
PEMBIAYAAN
Pasal 47
Dalam rangka pelaksanaan tertib administrasi pengelolaan
aset desa, pembiayaan dibebankan pada APBDesa.
BAB VI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 48
Pengelolaan
aset
desa
khususnya
yang
terkait
dengan
sedang
dalam
proses
sebelum
ditetakannya
- 28 -
BAB IV
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 49
(1)
(2)
(3)
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 50
Ketentuan
yang
mengatur
mengenai
asset
desa
wajib
- 29 -
Pasal 51
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar
setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal
TJAHJO KUMOLO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
WIDODO EKATJAHJANA
NOMOR