Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Penurunan
volume
intravaskular
ini
menyebabkan
penurunan
volume
terhadap iskemia waktu singkat ( hati, usus, dan ginjal ). Sudah timbul oligouria ( urin
kurang dari 0,5 ml/kgBB/jam ) dan asisdosis metabolik, tetapi kesadaran masih baik, dan
tekanan darah sistolik antara 70 80 mmHg
Pada pasien tanpa cedera yang lain atau kehilangan cairan, 30-40% adalah
jumlah kehilangan darah yang paling kecil yang menyebabkan penurunan tekanan darah
sistolik.
Sebagian besar pasien ini membutuhkan transfusi darah, tetapi keputusan untuk
pemberian darah seharusnya berdasarkan pada respon awal terhadap cairan.
d. Syok berat
Perdarahan masif > 40 % dari volume darah dapat menyebabkan henti jantung.
Jumlah perdarahan ini akan mengancam kehidupan secara cepat. Perfusi didalam
jaringan otak dan jantung sudah tidak adekuat. Mekanisme kompensasi vasokontriksi
pada organ dan jantung. Sudah terjadi anuria dan penurunan kesadaran ( delirium,
stupor, koma ), kulit dingin dan pucat dan sudah ada gejala hipoksia jantung ( EKG
abnormal, curah jantung turun ).
Pada stadium akhir tekanan darah cepat menurun ( sistolik 0 40 mmHg ) dan
pasien menjadi koma, tekanan nadi menyempit (atau tekanan diastolik tidak terukur) lalu
disusul nadi menjadi tidak teraba, megap megap dan akhirnya terjadi mati klinis ( nadi
tidak teraba, apneu ). Henti jantung karena syok hemoragik adalah disosiasi
elektromaknetik ( kompleks gelombang EKG masih ada, tetapi tidak teraba denyut
nadi ), fibrilasi ventrikel dapat terjadi pada pasien dengan penyakit jantung.
Ada empat daerah perdarahan yang mengancam jiwa meliputi: dada, perut, paha, dan bagian
luar tubuh.
o Dada. Sebaiknya di auskultasi untuk mendengar bunyi pernapasan yang melemah,
karena perdarahan yang mengancam hidup dapat berasal dari miokard, pembuluh darah,
atau laserasi paru.
o Abdomen. Seharusnya diperiksa untuk menemukan jika ada nyeri atau distensi, yang
menunjukkan cedera intraabdominal.
o Paha. Kedua paha harus diperiksa jika terjadi deformitas atau pembesaran (tanda-tanda
fraktur femur dan perdarahan dalam paha).
o Seluruh tubuh pasien seharusnya diperiksa untuk melihat jika ada perdarahan luar.
Pada pasien tanpa trauma, sebagian besar perdarahan berasal dari abdomen. Abdomen
harus diperiksa untuk mengetahui adanya nyeri, distensi, atau bruit. Mencari bukti
adanya aneurisma aorta, ulkus peptikum, atau kongesti hepar. Juga periksa tanda-tanda
memar atau perdarahan.
Pada pasien hamil, dilakukan pemeriksaan dengan speculum steril. Meskipun, pada
perdarahan trimester ketiga, pemeriksaan harus dilakukan sebagai double set-up di
ruang operasi. Periksa abdomen, uterus,atau adneksa.