Oleh :
Kelompok C4
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Penyuluhan ini dengan judul :
Survei Keberhasilan Penyuluhan Anemia Defisiensi Besi Dalam Upaya Menurunkan
Prevalensi Kematian Ibu Hamil dan Bayi Berat Badan Lahir Rendah di kecamatan
Kartasura Kabupaten Sukoharjo
Oleh :
Kelompok C4
1. Amalia Sukmadianti
G 0002002
2. Delta Yuliandra
G 0002004
3. Etiwasesa
G 0002006
G 0002008
5. Risalina Myrtha
G 0002016
6. Carolina Kurniawan
G 0002044
7. Feriska Marta
G 0002066
8. Indrawan Adhitomo
G 0002080
9. Rossy Yulianti
G 0002132
G 0002138
2005
Kepala Puskesmas
Pembimbing Fakultas
PROPOSAL PENYULUHAN
1. Nama
2. Judul
3. Bidang Ilmu
Berdasarkan uraian diatas maka pada PBL I ini kami akan mengadakan
penyuluhan pada masyarakat di kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo sebagai
upaya promotif untuk mengurangi jumlah ibu hamil anemia, kematian bayi dan bayi
berat badan lahir rendah di wilayah tersebut.
5.
Perumusan Masalah
Apakah ada pengaruh penyuluhan dengan penurunan prevalensi kematian ibu
hamil dan bayi berat badan lahir rendah di Kecamatan Kartasura Kabupaten
Sukoharjo?
6..
Tujuan
Untuk mengetahui keberhasilan penyuluhan terhadap penurunan prevalensi
kematian ibu hamil dan bayi berat badan lahir rendah di Kecamatan Kartasura
Kabupaten Sukoharjo.
7.
Manfaat
1.
Manfaat teoritis
- Mahasiswa memperoleh pengalaman survei kesehatan masyarakat
sebagai bekal untuk menjadi dokter.
-
2.
Manfaat praktis
Sebagai masukan dan bahan pertimbangan dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat
8. Tinjauan Pustaka
I. A. PBL ( Pengalaman Belajar Lapangan )
A. PBL (Pengalaman Belajar Lapangan)
PBL atau Pengalaman Belajar Lapangan adalah suatu program mata
kuliah yang diajarkan di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
Surakarta, yang terbagi atas tiga (3) tahap PBL I , PBL II , PBL III.
Mata Kuliah PBL adalah mata kuliah yang memberikan kesempatan
kepada mahasiswa untuk berhubungan langsung dengan masyarakat , dan
memberikan sumbangan nyata kepada masyarakat dalam bentuk antara lain
tambahan pengetahuan , melalui kegiatan survei (PBL II).
Untuk program preklinik , mahasiswa akan melakukan PBL I dan II
masing masing sebesar I SKS ( Satuan Kredit Semester ) Menurut
kurikulum pendidikan dokter Indonesia, 80% menerapkan evidence Based
Learning (belajar berdasarkan masalah).
Pola PBL menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Konsorsium Ilmu Kesehatan I Oktober 1983:
1) Sasaran
Mahasiswa mendapatkan Pengalaman Belajar untuk menopang upaya
pencapaian kemampuan yang tercantum dalam Kurikulum Inti Pendidikan
Dokter Indonesia II dengan memperhatikan kepentingan masyarakat dan
lingkungan.
2) Pengelompokan Kegiatan
Mengingat bahwa kegiatan PBL, sedemikian banyak (baik jumlah maupun
jenis) dipandang perlu mengelompokan berbagai kegiatan PBL.
Pengelompokan ini berdasarkan :
a) Tingkat kemampuan mahasiswa yang makin tinggi dan majemuk dengan
lama proses pendidikan.
Kelompok kegiatan I
(ii)
Kelompok kegiatan II
(iii)
2.
3.
prinsip
lingkaran
pemecahan
masalah
yang
berupa
5. Gejala
Pada umumnya anemia defisiensi besi mempunyai gejala pusing, nafsu
makan berkurang, pucat, mata berkunang-kunang setelah jongkok, palpitasi,
juga ditemukan perubahan jaringan epitel ,dan kuku.
6. Diagnosis
WHO (1968, 1972) menetapkan kriteria untuk diagnosis anemia defisiensi
besi sebagai berikut :
1. Hemoglobin kurang dari nilai normal sesuai dengan umurnya.
Nilai-nilai normal adalah :
Anak umur 6 bulan sampai 6 tahun
11 g/100 ml
12 g/100 ml
Laki-laki dewasa
13 g/100 ml
12 g/100 ml
11 g/100 ml
3. Besi serum
Kurang dari 50 ug/100 ml
4. Jenuh transferin
Kurang dari 15%
a. Jangka Pendek
Pendekatan yang dianggap paling mudah dan sederhana untuk
menanggulangi masalah anemia defisiensi besi adalah melalui suplementasi zat
besi dalam bentuk tablet.
b. Jangka Menengah
Fortifikasi atau memperkaya bahan makanan dengan menambah zat gizi
tertentu merupakan bentuk penanggulangan yang bersifat jangka menengah.
c. Jangka Panjang
Indonesia merupakan negara yang kaya akan bahan makanan sumber zat
besi. Oleh sebab itu tujuan utama penanggulangan anemia defisiensi besi adalah
meningkatkan konsumsi zat besi melalui proses KIE. Untuk merubah tingkah
laku merupakan proses jangka panjang, tetapi dampaknya dapat lebih lestari.
______________________________________________________________________
8.. Kerangka Berpikir
Penyajian data
Penyusunan data
Pengolahan data
Pengumpulan data
Prioritas masalah
Identifikasi masalah
9. Metodologi Survei
a. Metode Survei
Jenis penelitian ini adalah survei observasional dengan pendekatan cross
sectional.
b. Populasi Survei
Masyarakat yang pernah mendapat penyuluhan di Kecamatan Kartasura
Kabupaten Sukoharjo.
c. Teknik Sampling
Sampel diambil dengan menggunalkan cara cluster random sampling,
dimana sampel diambil berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
d. Besar Sampel
Masing-masing PKK, Lansia, Posyandu, Sekolah diambil 24,8,64,112
orang sehingga didapatkan sampel sebesar 208 orang.
e. Alat Ukur Penelitian
Kuesioner
No
Kegiatan
1.
Identifikasi masalah
2.
II
III
IV
VI
VII
VIII IX
instrumen survei
Mendiskusikan materi,
metode dan instrumen survei
3.
4.
5.
Latihan / mempertunjukkan
teknik pengimpulan data
Revisi proposal
6.
Pengumpulan data
7.
8.
9.
10.
Evaluasi
DAFTAR PUSTAKA
XI
Anantanyu,
Sapja.,
Agustono.,
Minar
Ferichani.,
2001.
Faktor-faktor
yang