FUNCTIONAL AND
DYSFUNCTIONAL FAMILY
.
Pendahuluan
Family is a group of individuals living under
one roof and usually under one head.
www.merriam-webster.com/dictionary/family
Keluarga sebagai
sebuah sistem
Keluarga digambarkan sebagai suatu
sistem kesetimbangan dinamik sistem
homeostasis
Homeostasis sistem yang setiap
anggotanya berinteraksi dan bekerjasama
untuk memenuhi kebutuhan kehidupan
dan menjaga tetap dalam keadaan stabil
apabila terjadi perubahan dalam sistem
Tugas-tugas keluarga
Kebutuhan dasar: makanan, tempat tinggal
dan pakaian (sandang, pangan papan)
Pengembangan dari koalisi dalam
pernikahan: melepaskan diri dari keluarga
sebelumnya dan membentuk keluarga baru.
Namun, menikah bukan berarti hanya
menikahi individunya saja, melainkan juga
menikahi keluarga sebelumnya dari
pasangan
Personality development of offspring
Sistem keluarga yg
disfungsional
Bagaimana suatu masalah muncul?
Apa yang memicu masalah?
Siapa yang mulai menyadari bahwa
masalah yang dihdapi cukup berat
sehingga membutuhkan bantuan dari
luar?
Definisi
Psikoterapi: serangkaian metode untuk mengatasi
gangguan mental seseorang
CBT: Psikoterapi yg menggunakan kognisi sebagai
kuncinya yang bertujuan untuk merubah cara berfikir
seseorang
Kognitif: proses memperoleh pengetahuan dari
pemahamannya
Prinsip
1. Formulasi yang terus berkembang dari tiap
permasalahan
2. Pehaman yang sama terhadap masalah
3. Berorientasi pada tujuan dan berfokus pada
permasalahan saat ini
4. Edukasi
5. Waktu yang terbatas
6. Terapi yang terstruktur (analisis,tinjauan,feed-back)
7. Menggunakan berbagai teknik untuk merubah
pemikiran, perasaan, dan tingkah laku
Depression
Anxiety disorders, including obsessive-compulsive disorder,
agoraphobia, specific phobias, generalised anxiety,
posttraumatic stress disorder, etc.
Eating disorders, addictions, impulse control disorders
Anger management, antisocial behaviour, personality
disorders
Sexual abuse recovery
Teknik
1. Cognitive Restructuring Methods
2. Self Instructional Coping Methods
3. Problem Solving Methods
COGNITIVE
RESTRUCTURING METHODS
SELF INSTRUCTIONAL
COPING METHODS
Mengganti pikiran negatif menjadi positif.
Self instruction untuk mengubah perilaku
1. Identifikasi stimulus negative self statement
2. Self talk untuk menetralisir negative self
statement
3. Mengajarkan self instruction
4. Mengarjakan self reinforcing
PROBLEM SOLVING
METHODS
mengandung proses perilakuan, baik tampak
atau kognitif untuk menyelesaikan situasi
problematis, dan meningkatkan kemungkinan
memilih respon yang paling efektif.
PROBLEM SOLVING
METHODS
1.
2.
3.
4.
5.
Orientasi Umum
Definisi & formulasi problem
Membuat Alternatif
Mengambil Keputusan
Verifikasi
Joining
1. Menjadi pemimpin
2. Individu -> Keluarga
3. Membentuk grup yang terdiri dari 4 orang (2 coterapist dan 2 observator)
Membiarkan pihak keluarga mengetahui yang
sedang dikerjakan
Close Position, Median position, Disengaged
One
Planning
Melakukan perencaan terapi melalui
1.Pendekatan Keluarga
2.Melihat pola interaksi
3.Merasakan secara lsg dampak struktur keluarga
PAS DE DEUX
SHOE FAMILY
ACCORDION
FAMILY
Contoh keluarga
FLUCTUATINF FOSTER
AMILY
FAMILY
2 orang
Ketergantungan
tinggi
Ciri anak
1. Kemampuan
verbal tinggi
2. Lebih dewasa
3. Kurang
sosialisasi
Efek:
terganggunya
kehidupan satu
sama lain
Solusi: mencari
subjek diluar
keluarga
Keluarga
banyak
Parental
responsibilities
Ciri anak
1. Excecutive skill
yang terasah
baik
2. Seperti hidup
diantara dua
dunia
Efek: tekanan
batin,
terhambatnya
pengasuhan
Solusi: memberikan
pehamaman
terhadap
saudaranya dan
keadilan dalam
melaksanakan
tugasnya
Keluarga yang
berpindah
pindah
Efek: kehilangan
lingkungan,
kurang
berfungsi.
Keluarga asuh
Anak anggota
sementara
Efek: terbentuknya
hubungan
seperti orang
tua-anak yg
sesungguhnya
Solusi:
mengembalikan
sang anak
Glick ID, Clarkin JF, Kessler DR. Marital and family therapy. Third edition. Grune and
Stratton. 1987
Fase awal
Hal-hal yang penting dalam fase awal:
1. Menemukan masalah secara detail dan bagian
keluarga yang tidak produktif
2. Mengklarifikasi tujuan terapi
3. Adanya kontrak antara terapis dan pasien
4. Memperkuat hubungan terapeutik
5. Fokus mengidentifikasi pasien dan sistem dalam
keluargaterapis membuat model struktur keluarga
untuk mengidentifikasi pasien
6. Mengurangi rasa bersalah dan menyalahkan
7. Meningkatkan kemapuan anggota keluarga untuk
saling berempati
Glick ID, Clarkin JF, Kessler DR. Marital and family therapy. Third edition. Grune and
Stratton. 1987
Glick ID, Clarkin JF, Kessler DR. Marital and family therapy. Third edition. Grune and
Evaluation vs Treatment
Glick ID, Clarkin JF, Kessler DR. Marital and family therapy. Third edition. Grune and
Fase pertengahan
Fokus dari pasien ke keluarga
Pada fase ini situasi bisa memburuk.
Simptom bisa meningkat, gejala baru bisa
muncul.
Anggota keluarga tidak boleh keluar
sampai dicapai yang dapat meningkatkan
hubungan mereka
Glick ID, Clarkin JF, Kessler DR. Marital and family therapy. Third edition. Grune and
Fase terminasi
Pemberian Review
Tanyakan ke anggota keluarga apa yang
akan mereka lakukan
Videotape bisa cukup membantu
Glick ID, Clarkin JF, Kessler DR. Marital and family therapy. Third edition. Grune and
Glick ID, Clarkin JF, Kessler DR. Marital and family therapy. Third edition. Grune and
Stratton. 1987
TIDAK HADIR
Rivett M, Street E. Family therapy. 100 key points and techniques. Routledge. 2008
Rivett M, Street E. Family therapy. 100 key points and techniques. Routledge. 2008
KEGAGALAN
Kadang terapis merasa burn out saat
mengalami kegagalan karena merasa
keberhasilan adalah tanggung jawabnya
Cara mengatasinya: merujuk terapis
harus mengetahui keterbatasannya
Bisa juga dengan meminta supervisi
Rivett M, Street E. Family therapy. 100 key points and techniques. Routledge. 2008
Perasaan
Pikiran
Respon
Konsekuensi
Anak tidak
naik kelas
karena
nilanya
kurang baik
cemas
Tidak mau ke
sekolah anak
Anak makin
merasa
tersisih
Seorang laki2
dikeramaian
kereta dan
dikelilingi oleh
banyak
pasangan
Sedih dan
marah
Melarikan diri
dari
keramaian
kereta
Laki2 trsebut
semakin tidak
percaya diri
untuk
mendapatkan
pasangan
hidup