Anda di halaman 1dari 46

Cognitive Behavioral

Therapy (CBT) pada


Keluarga

FUNCTIONAL AND
DYSFUNCTIONAL FAMILY
.

Pendahuluan
Family is a group of individuals living under
one roof and usually under one head.
www.merriam-webster.com/dictionary/family

Family is a group consisting of two parents


and their children living together as a unit.
www.oxforddictionaries.com

In human context, a family is a group of


people affiliated by consanguity (also called
an extended family), affinity, or co-residence.
www.en.wikipedia.org/wiki/family

Keluarga sebagai
sebuah sistem
Keluarga digambarkan sebagai suatu
sistem kesetimbangan dinamik sistem
homeostasis
Homeostasis sistem yang setiap
anggotanya berinteraksi dan bekerjasama
untuk memenuhi kebutuhan kehidupan
dan menjaga tetap dalam keadaan stabil
apabila terjadi perubahan dalam sistem

Siklus kehidupan keluarga


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Beginning family (married couple w/o children)


Childbearing family (oldest child, up to 30 months)
Families of preschool children (oldest child, 30 mo - 6 yrs)
Families with school children (oldest child, 6 13 yrs)
Families with teenagers (oldest child, 13 -20yrs)
Families as launching centers (first child gone to
last child leaving home)

7. Families in the middle years (empty nest to


retirement)

8. Aging families (retirement to death of both spouse)

Tugas-tugas keluarga
Kebutuhan dasar: makanan, tempat tinggal
dan pakaian (sandang, pangan papan)
Pengembangan dari koalisi dalam
pernikahan: melepaskan diri dari keluarga
sebelumnya dan membentuk keluarga baru.
Namun, menikah bukan berarti hanya
menikahi individunya saja, melainkan juga
menikahi keluarga sebelumnya dari
pasangan
Personality development of offspring

Karakteristik dari keluarga


fungsional (1)
Keterampilan komunikasi
Keterampilan dalam menyelesaikan masalah
Keterampilan dalam mengatasi kemarahan
dan bernegosiasi apabila ada ketidaksetujuan

Karakteristik dari keluarga


fungsional (2)
Karakteristik keluarga fungsional lainnya
adalah dapat memenuhi tugas-tugas
keluarga seperti: kebutuhan dasar
(sandang, pangan, papan), dukungan,
seks, keterampilan mengasuh anak,
manajemen terhadap pengaturan peran,
mengambil keputusan, mengontrol
perilaku, dan lain-lain.

Bentuk keluarga baru (1)


Serial relationship berdasarkan asumsi bahwa
suatu hubungan mempunyai waktu paruh,
daripada hubungan jangka panjang yang harus
berlangsung selamanya.
Marital separation terjadi karena adanya krisis
dalam kehidupan pernikahan. Dapat memberikan
waktu untuk melakukan penilaian ulang terhadap
pernikahan yang sedang dijalani.
Perceraian pengalaman yang traumatik bagi
setiap pasangan dan membutuhkan adaptasi
terhadap kehidupan yang baru.

Bentuk keluarga baru (2)


Remarriage and the remarried family
The functional dual single-parent family
kedua pasangan masih ada namun sudah
hidup terpisah atau bercerai. Perlu dilakukan
evaluasi terhadap dampak dari absennya
salah satu pasangan dalam suatu unit
keluarga, termasuk lamanya absen,
perasaan dari keluarga tentang anggota
keluarga yang absen, dan mekanisme
coping dari keluarga tersebut.

Bentuk keluarga baru (3)


Mother-headed, dual single parent families
tekanannya yang sering muncul karena
masalah tugas yang berlebihan, finansial,
isolasi sosial dan kesendirian, serta
kebutuhan waktu untuk menyendiri.
Father-headed, dual single parent families
masalah yang dihadapi karena para ayah
kurang begitu nyaman dalam mengasuh anak
dibandingkan ibu. Hal ini karena adanya fakta
bahwa mengasuh dan mengurus rumah
tangga merupakan tugas ibu.

Bentuk keluarga baru (4)


Joint custody, single parent families
kedua ortu dapat mengatur dan
berkolaborasi dalam memberikan
waktunya bagi anak-anak.
Dual career families kedua pasangan
tetap berkarir sementara tetap membina
hubungan

Sistem keluarga yg
disfungsional
Bagaimana suatu masalah muncul?
Apa yang memicu masalah?
Siapa yang mulai menyadari bahwa
masalah yang dihdapi cukup berat
sehingga membutuhkan bantuan dari
luar?

Siklus kehidupan keluarga yang


disfungsional
Ketidakmampuan melakukan tugas dari
tiap fase
Kebutuhan untuk melanjutkan fase pada
keluarga
Tekanan yang berlebihan yang merusak
perkembangan siklus keluarga
Kombinasi ketiga hal di atas

Performa tugas pada keluarga


yang disfungsional
Ketiga tugas keluarga yaitu: kebutuhan
dasar (sandang, pangan, papan), koalisi
pasangan dalam pernikahan dan tugas
menghasil kan keturunan tidak
terselesaikan dengan baik, atau
terselesaikan namun tidak dengan cara
yang tepat, ataupun kurang adaptif
dibandingkan keluarga yang sehat.

Cognitive Behaviour Therapy

Definisi
Psikoterapi: serangkaian metode untuk mengatasi
gangguan mental seseorang
CBT: Psikoterapi yg menggunakan kognisi sebagai
kuncinya yang bertujuan untuk merubah cara berfikir
seseorang
Kognitif: proses memperoleh pengetahuan dari
pemahamannya

Prinsip
1. Formulasi yang terus berkembang dari tiap
permasalahan
2. Pehaman yang sama terhadap masalah
3. Berorientasi pada tujuan dan berfokus pada
permasalahan saat ini
4. Edukasi
5. Waktu yang terbatas
6. Terapi yang terstruktur (analisis,tinjauan,feed-back)
7. Menggunakan berbagai teknik untuk merubah
pemikiran, perasaan, dan tingkah laku

Depression
Anxiety disorders, including obsessive-compulsive disorder,
agoraphobia, specific phobias, generalised anxiety,
posttraumatic stress disorder, etc.
Eating disorders, addictions, impulse control disorders
Anger management, antisocial behaviour, personality
disorders
Sexual abuse recovery

Adjustment to chronic health problem, physical disability,


or mental disorder
Pain management
General stress management
Child or adolescent behaviour disorders
Relationship and family problems
Personal growth
Workplace effectiveness

Teknik
1. Cognitive Restructuring Methods
2. Self Instructional Coping Methods
3. Problem Solving Methods

COGNITIVE
RESTRUCTURING METHODS

Membantu klien mengidentifikasi pikiran-pikiran


buruknya, kemudian menggantinya dengan pikiranpikiran yang lebih rasional dan realistis
Ellis s Rational-Emotive (Behavior
) Therapy

Becks Cognitive Therapy

1.Emosi berasal dari pernyataan


irrasional ketika menghadapi
kejadian tidak sesuai

1.Gangguan emosi karena adanya


disfungsi berpikir (dichotomous
thinking, overgeneralization,
magnification)

2.Merubah pikiran irrasional->


rasional dan realistis
3.Menentang pikiran irrasional->
interpretasi thdp kejadian
4.Tugas rumah

2.Identifikasi disfungsi berfikir dan


asumsi maladaptif
3.Menetralisir disfungsi berfikir
4.Tugas rumah

SELF INSTRUCTIONAL
COPING METHODS
Mengganti pikiran negatif menjadi positif.
Self instruction untuk mengubah perilaku
1. Identifikasi stimulus negative self statement
2. Self talk untuk menetralisir negative self
statement
3. Mengajarkan self instruction
4. Mengarjakan self reinforcing

PROBLEM SOLVING
METHODS
mengandung proses perilakuan, baik tampak
atau kognitif untuk menyelesaikan situasi
problematis, dan meningkatkan kemungkinan
memilih respon yang paling efektif.

PROBLEM SOLVING
METHODS
1.
2.
3.
4.
5.

Orientasi Umum
Definisi & formulasi problem
Membuat Alternatif
Mengambil Keputusan
Verifikasi

Terapi pada keluarga


1. Joining
2. Planning
3. Change

Joining
1. Menjadi pemimpin
2. Individu -> Keluarga
3. Membentuk grup yang terdiri dari 4 orang (2 coterapist dan 2 observator)
Membiarkan pihak keluarga mengetahui yang
sedang dikerjakan
Close Position, Median position, Disengaged
One

Planning
Melakukan perencaan terapi melalui
1.Pendekatan Keluarga
2.Melihat pola interaksi
3.Merasakan secara lsg dampak struktur keluarga

PAS DE DEUX

SHOE FAMILY

ACCORDION
FAMILY

Contoh keluarga

FLUCTUATINF FOSTER
AMILY
FAMILY

2 orang
Ketergantungan
tinggi

Ciri anak
1. Kemampuan
verbal tinggi
2. Lebih dewasa
3. Kurang
sosialisasi
Efek:
terganggunya
kehidupan satu
sama lain
Solusi: mencari
subjek diluar
keluarga

Keluarga
banyak
Parental
responsibilities

Ciri anak
1. Excecutive skill
yang terasah
baik
2. Seperti hidup
diantara dua
dunia
Efek: tekanan
batin,
terhambatnya
pengasuhan
Solusi: memberikan
pehamaman
terhadap
saudaranya dan
keadilan dalam
melaksanakan
tugasnya

satu orang tua


pergi lama
Single parent
semu

Efek: sang anak


hanya
menganggap
ibu/ayahnya
tersebut
Solusi: beradaptasi
ulang

Keluarga yang
berpindah
pindah

Efek: kehilangan
lingkungan,
kurang
berfungsi.

Keluarga asuh
Anak anggota
sementara

Efek: terbentuknya
hubungan
seperti orang
tua-anak yg
sesungguhnya
Solusi:
mengembalikan
sang anak

Teknik terapi keluarga


Terapi keluarga terdiri dari dalam 3
bagian:
1.Fase awal
2.Fase pertengahan
3.Fase terminasi

Glick ID, Clarkin JF, Kessler DR. Marital and family therapy. Third edition. Grune and
Stratton. 1987

Fase awal
Hal-hal yang penting dalam fase awal:
1. Menemukan masalah secara detail dan bagian
keluarga yang tidak produktif
2. Mengklarifikasi tujuan terapi
3. Adanya kontrak antara terapis dan pasien
4. Memperkuat hubungan terapeutik
5. Fokus mengidentifikasi pasien dan sistem dalam
keluargaterapis membuat model struktur keluarga
untuk mengidentifikasi pasien
6. Mengurangi rasa bersalah dan menyalahkan
7. Meningkatkan kemapuan anggota keluarga untuk
saling berempati
Glick ID, Clarkin JF, Kessler DR. Marital and family therapy. Third edition. Grune and
Stratton. 1987

Strategi di fase awal:


1.Mengakomodasi keluarga untuk bersatu
2.Interview beberapa sub grup, extended
family, dan jaringan yang lain
3.Membahas tentang tujuan terapi

Glick ID, Clarkin JF, Kessler DR. Marital and family therapy. Third edition. Grune and

Proses membangun hubungan dalam proses


terapi keluarga:
Mendengarkan pengalaman dari masingmasing anggota
Mengajari keluarga untuk mendengarkan
satu sama lain termasuk bila si lemah
berbicara
Masalah seksual kadang sulit menemukan
jalan keluarnya
Masalah finansial juga sulit diambil jalan
keluarnya
Glick ID, Clarkin JF, Kessler DR. Marital and family therapy. Third edition. Grune and

Evaluation vs Treatment

Proses evaluasi keluarga digunakan


sebagai terapi.
Setiap sesi harus mendapatkan suatu
keuntungan bagi keluarga

Glick ID, Clarkin JF, Kessler DR. Marital and family therapy. Third edition. Grune and

Fase pertengahan
Fokus dari pasien ke keluarga
Pada fase ini situasi bisa memburuk.
Simptom bisa meningkat, gejala baru bisa
muncul.
Anggota keluarga tidak boleh keluar
sampai dicapai yang dapat meningkatkan
hubungan mereka

Glick ID, Clarkin JF, Kessler DR. Marital and family therapy. Third edition. Grune and

Fase terminasi
Pemberian Review
Tanyakan ke anggota keluarga apa yang
akan mereka lakukan
Videotape bisa cukup membantu

Glick ID, Clarkin JF, Kessler DR. Marital and family therapy. Third edition. Grune and

Indikasi menghentikan terapi


tujuan sudah tercapai
sudah muncul kemampuan untuk
mengatasi masalah

Aturan umum terapi keluarga


CO TERAPIST
Membantu memonitor dan memberikan
masukan kepada terapis
Biasanya opposite sex dari terapis
Co terapis harus saling mengenal dan
menyukai satu sama lainakan bekerja sama
ada pula yang menggunakan co terapis dari
disiplin ilmu yang berbeda
Glick ID, Clarkin JF, Kessler DR. Marital and family therapy. Third edition. Grune and
Stratton. 1987

WAKTU DAN JADWAL


Biasanya sekali seminggu, 45-90 menit.
Di Itali bisa lebih dari 2 jam
Waktu yang dilakukan untuk terapi
keluarga tergantung pada tujuan yang
akan dicapai.

Glick ID, Clarkin JF, Kessler DR. Marital and family therapy. Third edition. Grune and
Stratton. 1987

Ada aturan lain:


1.Jadwal yang batal harus dijadwalkan
minggu berikutnya
2.Ketika salah satu anggota keluarga
terlambat terapi harus dijalankan sesuai
waktu yang disepakatidia mungkin
sedang memainkan gamesnya
3.Apa yang dapat dilakukan bila salah satu
anggota keluarga tidak datang? meminta
mereka untuk berpartisipasi
4.Jasa dilihat dari waktu bukan dari jumlah
anggota keluarga yang datang
Glick ID, Clarkin JF, Kessler DR. Marital and family therapy. Third edition. Grune and
Stratton. 1987

Mengatasi masalah yang biasa


terjadi
RESISTENSI
STUCK
KONFLIK
EMOSI KUAT
Rivett M, Street E. Family therapy. 100 key points and techniques. Routledge. 2008

TIDAK HADIR

Tekhnik : mengirin sms atau mengirim


informasi kepada anggota keluarga yang
tidak datang bahwa pandangannya sangat
penting

Rivett M, Street E. Family therapy. 100 key points and techniques. Routledge. 2008

ANAK DENGAN MISBEHAVE


Memberikan pujian kepada anak bahwa
dia bisa memperlihatkan kesulitannya
Terapis bicara kepada anak tentang
perilakunya sehingga anak merasa bagian
dari diskusi
Terapis mengajak orang tuanya
memberikan respon yang seharusnya
dilakukan

Rivett M, Street E. Family therapy. 100 key points and techniques. Routledge. 2008

KEGAGALAN
Kadang terapis merasa burn out saat
mengalami kegagalan karena merasa
keberhasilan adalah tanggung jawabnya
Cara mengatasinya: merujuk terapis
harus mengetahui keterbatasannya
Bisa juga dengan meminta supervisi
Rivett M, Street E. Family therapy. 100 key points and techniques. Routledge. 2008

Contoh formulasi masalah


Situasi

Perasaan

Pikiran

Respon

Konsekuensi

Anak tidak
naik kelas
karena
nilanya
kurang baik

cemas

Pasti diolokolok oleh


orangtua lain

Tidak mau ke
sekolah anak

Anak makin
merasa
tersisih

Seorang laki2
dikeramaian
kereta dan
dikelilingi oleh
banyak
pasangan

Sedih dan
marah

Hidup ini tidak


adil dan
merasa
dirinya
pecundang

Melarikan diri
dari
keramaian
kereta

Laki2 trsebut
semakin tidak
percaya diri
untuk
mendapatkan
pasangan
hidup

The Major Schools of Family Therapy

Anda mungkin juga menyukai