Anda di halaman 1dari 12

Media Online : www.perak-online.

com

PeduliRakyat

Pasien Jumsih dan Eneng saat di evakuasi Rabu, 29/10/2014

Mengungkap Fakta Tanpa Kompromi


Edisi: 116 Minggu IIl/Tahun ke VI/22 Januari - 06 Februari 2015

Ungkap Berbagai Dugaan Korupsi Camat Blanakan,

Email : red.pedulirakyat@gmail.com

Pos Tenda Satpol PP Cimahi di Alun-Alun Kosong

Camat Laporkan Anggaran Pam Lebaran


FMP ke Polisi dan Natal 2014 Dipertanyakan
H.Nono Suparno
Camat Blanakan

Hal

PEDULI HUKUM
Legitimasi Kebijakan Publik
Oleh: Dr. Ujang Charda, S,H., M.H.
(Dekan Fakultas Hukum Universitas Subang)
Di dalam
ilmu hukum bicara
m e n g e n a i
kebijakan,
keputusan berikut
para pelakunya,
maka akan masuk
dalam ranah
h u k u m
administrasi
Negara yang
tentunya harus
dibedakan dengan
hukum pidana
yang mengatur sanksi atas perbuatan jahat. Bila
kebijakan serta keputusan dianggap salah dan
pelakunya dapat dipidana, maka ini berarti
kesalahan dari pengambil kebijakan serta
keputusan merupakan suatu perbuatan jahat
(tindak pidana), ini tentu tidak benar. Oleh
arenanya kebijakan tidak boleh dipidanakan,
tetapi kalau ada sisi -sisi lain dari kebijakan itu
yang keluar dari yang seharusnya, ada
penyimpangan, maka penyimpangannya itu yang
dapat diperkarakan , bukan kebijakan, bukan
beleid.
Pada prinsipnya kesalahan dalam
pengambilan kebijakan atau keputusan tidak dapat
dipidana, karena dalam hukum administrasi
negara tidak dikenal sanksi pidana. Sanksi yang
dikenal dalam hukum administrasi negara, antara
lain teguran baik lisan maupun tertulis, penurunan
pangkat, demosi dan pembebasan dari jabatan,
bahkan diberhentikan dengan tidak hormat dari
jabatan.
ke hal 11

FMP Laporkan Rangkaian


Dugaan Korupsi Ds Tanjungrasa
ke Kejaksaan
SUBANG, (PERAK).Divisi Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi-LSM Forum Masyarakat Peduli (FMP)
melakukan pelaporan dan pengaduan terkait
dugaan korupsi sejumlah program di
Pemerintahan Desa Tanjungrasa, Kecamatan
Tambakdahan ke Kejaksaan Negeri (Kejari)
Subang, Selasa (13/01/2015).
Menurut Ketua Umum FMP, Asep Sumarna
Toha, laporan tersebut berdasarkan hasil
investigasi dan keterangan dari pengurus Badan
Permusyawaratan Desa (BPD) Tanjugrasa yang
berhasil dihimpun Tim Investigasi FMP.

Hal

SUBANG, (PERAK).Komunitas Anak Muda Anti


Korupsi (KAMPAK) menegaskan

Kasub Divre Subang: Harga Beras OPK Tetap Rp1600/Kg

siap mati mendukung Komisi


Pemberantasan Korupsi (KPK)
dalam mengusut tuntas kasus

Hal

10

rekening gendut
y
a
n
g
menyangkut
Komjen BG
serta seluruh
kasus tindak
pidana korupsi
lainnya yang
b e l u m
terungkap di
Indonesia.
Kami siap
m
a
t
i
mendukung
secara penuh
kinerja KPK
yang telah
memberangus
b a n y a k
koruptor,
p u n g k a s
Koordinator
KAMPAK Asep Sumarna Toha
kepada Perak di kantornya, Selasa

(20/01/2015).
Tidak hanya dari KAMPAK,
dukungan juga datang dari sejumlah
tokoh lintas agama dengan
mendatangi KPK. Mereka
memberikan dukungan agar
lembaga anti korupsi itu dapat
mengusut tuntas kasus rekening
gendut yang menjerat Kepala
Lemdikpol Polri Komjen Budi
Gunawan.
Kami dari tokoh lintas agama,
kesini untuk memberikan dukungan
moril kepada KPK dalam
menjalankan misi suci baik dalam
penindakan maupun pencegahan
korupsi," ujar Malik Madani, Khatib
Aam PBNU, dalam konferensi pers
di kantor KPK, Jl Rasuna Said,
Jaksel, Senin (19/1/2015).
Sebelumnya, dukungan kepada
KPK untuk menahan calon Kapolri
Komisaris Jenderal Budi Gunawan.
ke hal 11

KAMPAK Akan Gelar Aksi Dukungan Polda Usut Tuntas BPJS Gate
Wa Dase: Jangan sampai BPJS Diartikan, Bantuan Perumahan Juragan Subang
SUBANG, (PERAK).Komunitas Anak Muda Peduli
A n t i K o r u p s i ( K A M PA K )
mendukung penuh upaya proses
hukum yang sedang ditangani oleh
Kepolisian Daerah Jawa Barat soal
hal 11
adanya indikasi korupsi ke
realisasi
anggaran Dinkes Subang yang
bersumber dari dana sumbangan
Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial (BPJS) diperuntukan
pelaksanaan program Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN) tahun
2014 senilai Rp40 Miliar. Bahkan ia
bersama pasukan militannya

menegaskan akan menggelar aksi


dukungannya itu dengan berunjuk
rasa damai di Mapolda Jabar dalam
waktu dekat ini.
Kami mendukung penuh
pengungkapan BPJS Gate yang saat
ini sedang ditangani Polda Jabar,
untuk itu kami akan menggelar aksi
dukungan dengan Unras di Mapolda
dalam waktu dekat ini, ungkap
Koordinator KAMPAK Asep
Sumarna Toha kepada Perak di
kantor sekretariatnya, Selasa
(20/01/2015).
Asep menambahkan, dengan

kredibilitas Polda Jabar, kasus yang


merugikan masyarakat ini
diharapkan bisa diungkap hingga ke
akar-akarnya. Selain itu, Polda harus
bersikap tegas serta menolak
kemungkinan adanya ArtalytaArtalyta Subang yang akan mencoba
mempengaruhi penyidikan.
Polda Jabar jangan hanya
berani ungkap pelaku terinya saja,
tapi otak pelaku/kakap plus yang
berperan sebagai Artalyta-nya juga
dong. Kami dukung Tim Penyidik
Dirkrimsus! Tegasnya.
Senada dengan Asep, Wa Dase-

ke hal 11

Diduga Tipu 150 CPNS dan Tak Pernah Ngantor, Akhirnya AS Akan Dipecat
dan diduga menipu 150 CPNS,
Kepala Seksi Program Dinas
Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah (Dinkop dan
UMKM) Kabupaten Subang Asep
Setiawan (AS) akan dipecat.
Demikian diucapkan Kasie
Kepegawaian dan Pengadaan BKD
Subang Lela kepada Perak di
kantornya baru-baru ini.
Masalah Asep Setiawan
sedang ditindaklanjuti, malahan
kami sudah menerima surat dari
Irda, suratnya pun ada bahwa Asep
Setiawan supaya dipecat dari PNS,
ke hal 11

Diduga, Program Gapura Intan Dipungli 12,5%

Disebutkan Asep, diduga pihak-pihak yang


bertanggungjawab atas penyimpangan ini adalah,
Jayartih, S.Pd. Ketua LPMD Taslani, Sekretaris
Desa Drs. Anda Sugiantoro mantan Ketua BPD.

ke hal 11

Di Desa Sukamandijaya
Harga Raskin Selangit

KAMPAK Siap Mati Dukung KPK


Usut Tuntas Kasus Rekening Gendut,
Jokowi Tunda Pelantikan Kapolri

Asep memaparkan ada 6 (enam) item


program bantuan tahun anggaran 2013-2014 yang
diduga dikorup mulai dari dana pembangunan
gapura, aula, rehab kantor desa, pos kamling dan
lapang futsal, paparnya.

Asep merinci besaran dugaan penyimpangan


tersebut yakni untuk pembuatan gapura desa-

Rp5.000,- Luar Jawa + Ongkos kirim

SUBANG, (PERAK).Lantaran tidak pernah ngantor

dan kami pun dengan adanya surat


itu akan mengirimkan juga ke
Bupati, Asda 1, dan ke Bagian
Hukum Pemerintah Daerah
Kabupaten Subang, ungkapnya.
D i k e t a h u i ke
, hal
A S11 o l e h
Inspektorat Daerah (Irda)
Kabupaten Subang melalui Surat
No.
700/UTA/pHS,02/02/Irda,
tentang laporan audit atas surat
BRSUD Kelas B Kabupaten
Subang direkomendasikan untuk
dilakukan pemecatan atas Nama
Asep Setiawan yang di kirimkan ke
Badan kepegawaian Daerah (BKD)

STOP PRESS : Hubungi Kami Jika Wartawan/ti Peduli Rakyat Melakukan Pemerasan, Intimidasi, Minum Miras dan Narkoba.

Kabupaten Subang.
Pada pemberitaan
sebelumnya, paska praktek dugaan
penipuan Calon Pegawai Negeri
Sipil (CPNS) terkuak AS
menghilang bak ditelan bumi,
terbukti dalam daftar buku
absensinya sama sekali kosong.
Wo w, t i d a k m a i n - m a i n
menurut informasi yang dihimpun
Perak jumlah korbanya mencapai
150 orang. Dimana perorangnya
diduga dimintai ke hal 11

DAPUR REDAKSI & KPK

Edisi: 116 Minggu III/Tahun ke VI/ 22Januari-6 Februari 2015

DITERBITKAN OLEH :
CV. Pe-Rak & FORUM MASYARAKAT PEDULI
DASAR :
UNDANG-UNDANG PERS NO. 40 TAHUN 1999

Ungkap Berbagai Dugaan Korupsi Camat Blanakan,


Camat Laporkan FMP ke Polisi

PENDIRI :
Asep Sumarna Toha
Iis Marlyana

pungkas Nono ketus.


Anehnya, pada saat pihak BPD
Desa Blanakan melakukan
konfirmasi masalah genset ke
kecamatan, tapi Camat tidak ada di
tempat dan kembali hanya mendapat
penjelasan dari
Memet Kasie
Tramtib Kecamatan dan Sekmat,
Senin (05/01/2015).

PENANGGUNG JAWAB :
Asep Sumarna Toha
DEWAN PENASEHAT :
HM. Nurcholid, Moch. Toha, Mr. Mind
PENASEHAT HUKUM :
Hasanudin Misilu, SH,
Abdurahman T. Pratomo, SH.,
Dr. Ujang Charda S, S.H.,M.H.

Kali ini Mamat menjelaskan


bahwa camat membelikan genset itu
karena beranggapan jika diserahkan
uangnya ke kades takut tidak
dibelikan dan kalau pun dibelikan,
takutnya harganya murah/tidak
sesuai, makanya dikoordinir oleh
camat dan itu sudah ada kesepakatan
dengan para kades.

DEWAN PEMBINA :
Ir. Buddy Edyanto, Hendi Sukmayadi,
Tubagus Ade,
Drs. R. Pandu Padmasubya, M.Si.
Ki Tubagus Bias Lawu
PEMIMPIN UMUM/PEMIMPIN REDAKSI/PEMIMPIN
PERUSAHAAN :
Asep Sumarna Toha
WAKIL PEMIMPIN
REDAKSI
Suryana
REDAKTUR PELAKSANA :
Dedi SM.

DEWAN REDAKSI :
Asep Sumarna Toha,
Ir. Buddy Edyanto,
Tubagus Ade,
Hendi Sukmayadi,
Endang Muslim.

REDAKTUR :
Hendra Sunjaya

DESAIN/LAY OUT:
Ridwan Nurliyana
Hari Saptanaya

SEKRETARIS
REDAKSI :
-

KEUANGAN :
Iis Marlyana.

STAF REDAKSI :
Hari Saptanaya

MARKETING IKLAN
/SIRKULASI :
Adih, Asep Dian,
Yetin

Ka. Biro & Wartawan


Subang Kota : Adih Rohendi, Jajat Darmatika.
Subang Selatan : Bambang Kurniawan, Subang Utara /
Pantura : Atang S., Datim, Asep Sukmara. Subang Tengah :
Suryana, Kab. Bandung : Alamta Sitepu (Ka. Biro), Asep Rahmat,
TB. Endang S. Kab. Bandung Barat : Ferry RFB (Ka. Biro), Andri
AN. Kota Cimahi : Harold K. Provinsi Jawa Barat / Kota
Bandung: Dedi SM. Tasikmalaya : Budi Saputra. Karawang :
Dennis F.W. Garut - Garsel : Ade Suhendi (Ka.Biro), Hidayat,
Ruhiyat, Endang Kamaludin. Perwakilan Prov. Bali : Boby
Yudha Christiyanto, Yudi Sutisna, Made Isabela, Masduki.
Kab./Kota Ciamis: Asep Akasah. Cianjur: Didin, Rudy
Alamat Redaksi/ Tata Usaha/ Iklan :
Jl. Palabuan, Kp. Cisugih RT/RW 02/07,
Kel. Sukamelang, Kec./Kab. Subang.
Telp: 0260416544
Hp : 08170116572 ( PU/Pimprus), 085221611968
Email : red.pedulirakyat@gmail.com
REKENING: Bank Mandiri Cab. Subang, A/n: Asep Sumarna Toha
No. Rek: 1320005655460. Bank Jabar Banten Cab. Subang, A/n:
Asep Sumarna No. Rek : 0007420331100.
Bank BRI Subang, No. Rek : 346101001976506, a/n Asep Sumarna.

STOP PRESS :
Semua Wartawan Peduli Rakyat selalu
dibekali tanda pengenal dan terdaftar dalam
Box Redaksi serta tidak diperkenankan
menerima atau meminta imbalan dalam
bentuk apapun dari narasumber

TARIF IKLAN

STOP PRESS

Asep Supriatna
Wartawan Subang
Nama tersebut sudah tidak terdaftar sebagai wartawan di
Redaksi Media Peduli Rakyat sejak berita STOP PRESS
ini dimuat, sehingga segala perilakunya diluar tanggung
jawab kami.
Tertanda
.
Pemimpin Redaksi

Namun, ketika Perak


mengkonfirmasikan hal itu ke
beberapa kades, mereka mengatakan
tidak pernah merasa ada pertemuan
dan kesepakatan terkait hal tersebut.
PANTURA, (PERAK).Berbagai dugaan korupsi
ditemukan oleh Divisi
Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi-Forum Masyarakat Peduli
(PTPK-FMP) di Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD)
Kecamatan Blanakan, Kabupaten
Subang.
Temuan tersebut bermula saat
banyaknya keluhan dari pemerintah
desa di Kecamatan Blanakan soal
adanya pungutan liar (pungli) dari
pencairan dana BKUD/K dan ADD
untuk pihak kecamatan senilai
Rp6.000.000,- (Enam juta rupiah).
Berbagai dugaan korupsi oleh
Camat Blanakan yang kami terima
dari SMS Pengaduan-FMP sedang
kita investigasi, ungkap Ketua
Umum FMP Asep Sumarna Toha di
kantornya kepada Perak, Senin
(12/01/2015).
Asep menguraikan berbagai
temuan tersebut diantaranya pungli
dana ambulans desa se-Kec.
Blanakan sebesar Rp2,5 juta/desa,
pemotongan dana BanGub oleh
Ikades di Kantor Kecamatan
Blanakan sebesar Rp3,5 juta,
pemotongan dana BKUD/K sebesar
Rp2,5 Juta, pemotongan dana
kampanye bupati sebesar Rp2 juta,
pungutan pembelian aspal dan uang
pembinaan Rp2,5 juta, pungli dana
ADD sebesar Rp1 juta.

Selain pungutan - pungutan


tersebut, tambah Asep, ada pungutan
sebesar Rp5 ribu kepada masyarakat
saat hendak membuat e-KTP yang
dilakukan oleh Pemdes, diduga uang
tersebut hasilnya disetorkan kepada
camat. Dan sampai sekarang banyak
masyarakat yang KTP-nya belum
jadi.
Selain itu, dana untuk pembelian
genset di Kec. Blanakan yang
diberikan tidak berupa uang, tapi oleh
camat dibelikan sendiri genset merek
Honda eg 1000 Made in India yang
h a r g a n y a
d i
h t t p s : / / w w w. b u k a l a p a k . c o m
dibandrol Rp4.565.000. Padahal di
kecamatan lain dana tersebut
diberikan utuh sebesar Rp5.000.000.Sementara itu, menurut
pengakuan hampir seluruh pengurus
LPMD kepada Perak membenarkan
hal tersebut.
Saat dikonfirmasi, Kamis
(18/12) di kantornya, Camat
Blanakan melalui Kasie Trantib
Kecamatan Blanakan, Memet
Suryaman mengelak atas tuduhan itu.
Pak camat ada di ruangannya,
tetapi jika ingin konfirmasi ke saya
saja, karena setiap wartawan yang
datang kesini, saya yang handle dan
steatment saya pasti sama dengan pak
camat, ungkapnya kepada Perak.

Memet beralasan bahwa soal


dana ambulans dari pemerintah
sebesar Rp20 juta tidak cukup untuk
membeli mobil ambulans yang layak,
kecuali membeli mobil bekas dan
menurutnya hal itu pun percuma,
karena pada kenyataannya mobilnya
tidak terpakai.

Buntut dari pengungkapan


kasus dugaan korupsi ini, Tim Divisi
Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi FMP dilaporkan ke
Mapolsek Blanakan oleh camat
dengan tuduhan Pencemaran nama
baik dan fitnah, Senin (19/1) lalu.

Selain itu Memet


menambahkan, mengenai pungli
Rp2,5 juta itu tidak benar, karena
pencairannya pun oleh pihak desa
langsung ke Bank bjb, kecamatan
tidak tau apa-apa.

Menyikapi hal ini Asep


mendukung petugas Polsek untuk
menindaklanjuti laporan tersebut,
karena menurutnya pengusutan
kasus ini merupakan celah aparat
penegak hukum mengusut dugaan
korupsinya.

Sementara itu, Camat Blanakan,


H. Nono Suparno ketika dikonfirmasi
melalui SMS (pesan singkat) telepon
selularnya membantah adanya
praktek pungli tersebut, menurutnya
ada juga pungutan sebesar Rp2,5 juta
untuk alat berat/stoom itu pun
disesuaikan dengan penggunaan.
Tidak, kalau untuk alat berat
diakui Rp2,5 juta sesuai dengan
penggunaan stoom, ujar Nono
berkilah.
Ketika disinggung bahwa hasil
konfirmasi di lapangan pungutan itu
dibenarkan oleh hampir seluruh
pengurus LPMD di wilayah yang
dipimpinnya, camat meradang.
Berikut isi pesan singkatnya, Sok
hubungkan salah satu saja, bila perlu
disaksikan ku ente (oleh kamu.red),

Dikatakan Asep, perlu


diketahui oleh pejabat public bahwa
Mahkamah Agung (MA) telah
memutuskan narasumber yang
membocorkan informasi korupsi
kepada wartawan tidak bisa
dipidana. Sebab yang dilakukan oleh
narasumber adalah untuk membela
kepentingan umum dan tidak dengan
maksud menista seseorang.
Bahwa menurut pasal 310 ayat
3 KUHP, tidak termasuk menista
atau menista dengan tulisan jika
ternyata si pembuat melakukan hal
itu untuk kepentingan umum atau
lantaran terpaksa perlu
mempertahankan dirinya,
tandasnya.
qTim

Orang Tua Murid Keluhkan Penjualan Buku LKS di SDN Sukasari II


PANTURA, ( Perak ).Seperti tidak pernah makan
bangku sekolahan, jika seorang guru
membeli buku Lembar Kerja Siswa
(LKS) ke penerbit. Pasalnya, LKS
harus disusun sesuai dengan
kebutuhan siswa sekaligus
merupakan hal penting, mesti dibuat
oleh guru yang notabene sudah
mengeyam pendidikan selama 16
tahun.
Padahal, penggunaan LKS di
sekolah akan menjadi kebanggaan
bagi siswa apabila disusun oleh guru
dari para siswanya. Memang dari segi
finansial, penyusunan LKS oleh guru
ini tidak menguntungkan bagi guru
itu sendiri ataupun kepala
sekolahnya.
Namun, sangat tiak elok, ketika
guru sudah dinyatakan profesional,
dinilai mampu menyusun perangkat
pembelajaran, tapi ternyata
menyusun LKS saja tidak sanggup.
Masihkah guru yang profesional
masih merasa kekurangan uang
sehingga masih harus menjual LKS.
Atau, gaya hidup yang tinggi
sehingga jiwa mereka menjadi

miskin.
Terkait dengan Dana Bos dan
Surat Edaran Larangan Penjualaan
Buku LKS dari Dinas Pendidikan
Kabupaten Subang, bahkan jika
dikaitkan
dengan
program
pemerintah
kabupaten
yakni
program Gapura Perak, maka
terlihat jelas
yang dilakukan
Sekolah Dasar Negeri Sukasari 2
sangat menyalahi aturan dan perlu
ada pembenahan dengan disesuaikan
kepada sekolah lain, karena selama
ini sekolah lain sudah tidak ada
transaksi jual beli barang di sekolah,
yang ada sekolah hanya tempat untuk
belajar dan mengajar.
Inilah kalau guru lupa dengan
kewajibannya dalam menyusun
perangkat pembelajaran. Di
lapangan, mungkin guru lebih banyak
yang sekadar meng-copy-paste RPP
yang dibuat oleh kelompok guru
sehingga tidak punya keberanian
untuk menerbitkannya menjadi LKS.
Hal itulah, sehingga memicu
kekecewaan orang tua murid yang
menyekolahkan anaknya disana.
Sebut saja Uneri (nama
samaran), kepada Perak menyatakan

keinginannya
u n t u k
menyekolahkan
anaknya, namun
ia sangat kecewa
jika harus di
b e b a n i
pembelian buku
d e n g a n h a rg a
tinggi di SDN
Sukasari 2.
Bagaiman
a
s a y a
menyekolahkan
anak yang lain,
haruskah putus sekolah salah satu
dari anak saya? Terus buat apa ada
dana bos dan Program Gapura
Perak, ujar Uneri dengan nada
gusar.
Sementara itu, dari pantauan
Perak di lapangan, SDN Sukasari 2
yang berlokasi di Desa Sukasari RT.
13/RW 04, Kecamatan Sukasari,
Kabupaten Subang ini menjual buku
kepada anak didiknya yang ada di
semester 1 sebanyak 6 (enam) buku
mata pelajaran dengan harga Rp9000
per buku. Selain itu, pada semester 2
sebanyak 7 (tujuh) buku mata

pelajaran dengan harga Rp10.000 per


buku mata pelajaran.
Bisa dibayangkan, jika satu
keluarga mempunyai tiga orang anak
masuk sekolah tersebut, maka berapa
biaya yang harus di keluarkan oleh
orang tua/wali murid.
Namun, saat Perak hendak
meminta konfirmasi kepada Kepala
Sekolah SDN Sukasari 2 Enari di
sekolah yang dipimpinnya bahkan ke
kediamannya Kampung Pamanukan
Sebrang, sangat di sayangkan
menurut istrinya, Enari sedang tidak
ada di rumah, Sabtu ( 17/01/2015).
Atang S.

KPK
Edisi: 116 Minggu III/Tahun ke VI/ 22Januari-6 Februari 2015

Lagi, Diduga Tipu 60 Orang CPNS,


Kasubag TU UPTD Pendidikan Kabur
SUBANG, (PERAK).Ditengarai melakukan aksi
penipuan dalam rekrutmen CPNS
KII Tahun 2013/2014 di lingkungan
Pemda Subang, Wawan Kusmawan
seorang PNS yang menempati
jabatan sebagai Kepala Sub Bagian
Tata Usaha di UPTD Pendidikan
Kecamatan Pagaden Barat kabur.
Dari informasi yang berhasil
ditangkap SMS-Pengaduan Perak,
berbeda dengan AS, Wawan dikejarkejar 60 orang korbannya karena
membandrol harga kelulusan tes
CPNS K II sebesar Rp40
juta/korban. Diduga takut, selama 7
bulan Wawan tidak melaksanakan
tugas kedinasannya.
Ada dugaan dalam masa
penerimaan CPNS
K II di
Kabupaten Subang, banyak orangorang yang tidak bertanggung jawab
mengaku bisa menjamin seseorang
diterima menjadi CPNS. Mereka
bergerilya dengan berbagai cara
merayu korbannya yang ujungujungnya mengarah ke penipuan.
Anehnya, banyak orang
menginginkan menjadi pegawai
negeri sipil (PNS) dengan berlomba
lomba menyuap, meski haram,
sampai-sampai berani membayar
dengan harga puluhan juta bahkan
ratusan juta rupiah, bombastis.
Namun pada kenyataannya hanya
impian belaka.
Dalam hal ini, dengan tidak
pernah ngantor alias korupsi waktu
sebagaimana diatur dalam Peraturan
Pemetintah No. 53 Tahun 2010
tentang Disiplin PNS. Kepala Dinas
Pendidikan Kab. Subang H. E.
Kusdinar harus pro aktif memantau
bawahannya dan memberikan
sanksi yang tegas.
Menanggapi hal itu, Ketua
Umum Forum Masyarakat Peduli
Asep Sumarna Toha kepada Perak
menegaskan harus berani terbuka
untuk membuka tabir penipuan
bermodus kelulusan CPNS ini.

Harus berani melaporkan,


soalnya pelakunya ini sifatnya udah
tidak seperti manusia, bahkan lebih
keji dari anjing sekalipun,
ungkapnya.
Asep menambahkan, pihaknya
telah membuka jalur komunikasi
paling mudah dan cepat lewat SMS,
facebook dan email. "Bila ada orang
yang ditipu, silakan hubungai
melalui SMS Pengaduan-FMP
08170116572-08522161196808567901928, lewat facebook
Masyarakat Peduli dan email
red.pedulirakyat@gmail.com. Biar
cakupannya luas dan mudah
disampaikan," tuturnya.
FMP Gagalkan 104 Sukwan
Siluman
Seperti yang dikutip pada
w w w. p e r a k - o n l i n e . c o m ,
Banyaknya laporan masyarakat
yang diterima oleh Bantuan Hukum
Forum Masyarakat Peduli (FMP)
terkait Tenaga Sukarelawan
(Sukwan) Siluman pada seleksi
CPNS K II dan masih adanya para
Kepala SKPD yang masih
menandatangani berkas Sukwan
Siluman guna untuk meloloskannya
dalam proses verifikasi.
Ketua Umum FMP, Asep
Sumarna Toha mengimbau para
kepala SKPD/dinas, instansi, badan,
UPTD se-Kabupaten Subang agar
tidak melakukan tindakan melawan
hukum, dalam hal ini
merekayasa/memanipulasi data atau
Surat Perintah (SP) tenaga honorer
yang tidak memenuhi persyaratan
yang telah ditentukan.
Namun faktanya mereka masih
tetap menandatanganinya, padahal
diduga ada sekitar 60% Sukwan KII
yang Siluman, jika saja para kepala
SKPD beriman dan bermoral tentu
saja mereka tidak akan mau
menandatangani berkas tersebut.
Dengan demikian mungkin peluang

bagi para sukwan yang tidak lulus


tapi memenuhi persyaratan akan
lebih besar.
Terkait dengan hal itu, FMP
telah malaporkan 104 Sukwan
Siluman ke Menteri PAN dan RB,
Kepala BKN Pusat, BKD Prov
Jabar, BKD Kab. Subang dari
berbagai instansi diantaranya dari
Kelurahan Dangdeur dan Cigadung,
Kec. Subang, BPMPKB,
Disperindagsar, Dishub, Dinas Bina
Marga dan Pengairan, Dinas
Pendidikan dan masih banyak yang
lainnya.
Sementara itu, dari situs
http://bkn.go.id bahwa Badan
Pertimbangan Kepegawaian
(BAPEK) telah memberhentikan 25
PNS yang menjadi calo CPNS
selama kurun waktu 2010-Februari
2013. Dari jumlah itu, tiga orang
diantaranya dilakukan pada awal
tahun 2013 ini, dalam sidang
BAPEK pada tanggal 1 Maret 2013.
Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi
B i r o k r a s i ( PA N R B ) A z w a r
Abubakar mengatakan, pihaknya
tidak akan memberikan toleransi
terhadap PNS yang melakukan
berbagai pelanggaran, mulai dari
tindakan displin sampai dengan
kawin cerai yang tidak sesuai
dengan aturan. Terlebih bagi PNS
yang melakukan penyalahgunaan
wewenang, misalnya menjadi calo
CPNS.
Menteri PANRB yang juga
menjabat sebagai Ketua BAPEK
mengungkapkan, sejak tahun 2010
sebanyak 627 PNS dijatuhi sanksi.
Tahun 2012 paling banyak, yakni
322 PNS, ujarnya di Jakarta,
Minggu. Tercatat pada tahun 2010
ada 166 PNS yang dijatuhi sanksi,
tahun 2011 ada 89 orang, dan
dialami dua bulan pertama 2013 ini
BAPEK sudah menjatuhkan sanksi
terhadap 50 PNS.

Dari 627 orang, sebanyak 511


orang dijatuhi hukuman karena
melakukan pelanggaran terhadap PP
No. 53/2010 tentang Displin PNS.
Paling banyak PNS yang tidak
masuk kerja (TMK), yakni 265
orang. Ada juga yang melakukan
pemalsuan dokumen, penipuan,
narkotika, melakukan pungutan liar,
perzinahan/perselingkuhan dan
lain-lain. Khusus yang menjadi calo
CPNS, sebanyak 25 orang selama
2010 sampai Februari 2013. Tiga
orang diantaranya dijatuhi sanksi
dalam sidang Bapek tanggal 1 Maret
2013 silam.
Sedangkan PNS yang dijatuhi
hukuman karena pelanggaran
terhadap PP No. 45/1990 tentang
Ijin Kawin tercatat ada 115 orang.
Sebanyak 64 orang melakukan
kawin/cerai tanpa ijin pejabat yang
berwenang, ada juga yang menjadi
isteri kedua, serta PNS yang hidup
bersama tanpa ikatan perkawinan
yang sah (kumpul kebo).
Diakuinya, kehadiran calo
CPNS selama ini sulit diberantas,
karena korban juga enggan melapor.
Namun dengan penjatuhan sanksi
terhadap calo-calo CPNS ini
diharapkan bisa menyadarkan
masyarakat, bahwa saat ini sudah
tidak ada tempat lagi bagi calo dalam
setiap penerimaan CPNS.
Masyarakat diminta tidak
mempercayai kalau ada pihak-pihak
tertentu, termasuk pegawai di suatu
instansi yang mengaku dapat
membantu meloloskan anak atau
saudaranya untuk menjadi CPNS
dengan sejumlah imbalan. Mantu
saya saja tidak diterima karena tidak
lulus test, ujarnya.
Terkait dengan PNS yang
menjadi calo CPNS ini, diakuinya
ada yang merupakan pegawai Badan
Kepegawaian Negara (BKN).
Dalam sidang BAPEK tanggal 1
Maret 2013 lalu, dua PNS dari BKN

Diduga Tak Sesuai Bestek, Bronjong Batu Kembali Amblas


Disbimair Subang Tinjau Lokasi Proyek

SUBANG, (PERAK).Pekerjaan bronjong batu


penanggulangan bencana longsor
tebing Saluran Sungai Jengkol (SSJ)
Kaliaren, Desa Sukamandijaya,
Kecamatan Ciasem, Kabupaten
Subang dalam pekerjaannya
diindikasikan sarat penyimpangan
dan korupsi anggarannya yang
dilakukan oleh pemborong selaku
pemenang tender proyek melalui

proses pelaksanaan yang tidak


sesuai bestek/ gambar, serta tidak
memasang papan nama proyek
dilokasi sebagai alat informasi
publik.
Nyatanya, proyek pemerintah
yang dikerjakan sekira Bulan JuniJuli 2014 tersebut, baru-baru ini
sudah kembali tergerus longsor,
dulu waktu pertama terjadi longsor
sangat ketakutan rumah-rumah kami

akan tergerus oleh longsor,


sehingga mengajukan
kepada pemerintah untuk
penanggulangannya, bahkan
sempat melakukan demo,
sekarang sudah dibangun
pekerjaan bronjong batu
sangat bersyukur, tetapi kok
baru hitungan bulan kenapa
bangunannya tidak kuat,
malah terseret longsor lagi,
anjlok kebawah kurang lebih
satu meteran dari atas,
padahal semula dibangun
rata dengan permukaan tanah
atas tebing, ungkap
sejumlah masyarakat pemilik
rumah sekitar bantaran
sungai tersebut sambil
memohon, pada pemerintah
agar serius memperhatikan
kami, jangan memberikan
bangunan yang sangat
penting bagi kami ini, mudah
rusak kembali, paparnya.
Kejadian itu mendapat
resfon dari Dinas Bina Marga
dan Pengairan (Disbimair) Subang,
hingga melakukan peninjauan ke
lokasi proyek, disela peninjauan,
Kasi Pengairan Disbimair, Rahmat
mengungkapkan,sangat
memprihatinkan, jika tidak
secepatnya dilakukan perbaikan,
longsor akan menggerus beberapa
rumah dan jembatan beton ini.
Dalam perbaikannya diperkirakan

membutuhkan bronjong batu kurang


lebih 50 dan kayu dolken sekira 50
batang, karena pekerjaannya dari
BBWSC, maka kami akan
melaporkannya terlebih dahulu ke
BBWSC. Semoga dalam waktu
dekat bangunan ini segera
diperbaiki, ungkapnya, Selasa
(06/01) saat sedang melakukan
peninjauan dilokasi.
Sebelumnya, dari mulai
pengajuan hingga direalisasikan dan
dilaksanakannya pekerjaan telah
kerap diberitakan diedisi Perak,
bahwa bencana longsor tebing SSJ
yang akan mengakibatkan putusnya
jembatan utama beton sebagai alat
penyebrangan antara masyarakat
Dusun Kaliaren ke Dusun Rawasari,
telah direalisasi setelah ada tindakan
unjuk rasa dari Forum Masyarakat
Peduli Karangasem-Kaliaren (FMPKK) yang didukung oleh Forum
Masyarakat Peduli (FMP) Forum
Anak Jalanan (FORAJAL) dan
yayasan Perak Jabar di kantor
DPRD dan Bupati Subang pada Hari
Kamis (06/02/2014) lalu.
Selain itu, jembatan tersebut
adalah asset negara yang dibangun
dan dikerjakan oleh ABRI Masuk
Desa (AMD, sekarang TMMD)
dengan masyarakat tahun 1990-an
silam.
q Datim

Jalan Rigid Se-Kab. Subang


Baru Beberapa Bulan
Rampung Sudah Kembali Rusak

SUBANG, (PERAK).Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD)


tahun 2014 yaitu, uang rakyat senilai miliaran rupiah
yang direalisasikan melalui Dinas Bina Marga dan
Pengairan (Disbimair) Subang diperuntukan
pekerjaan proyek jalan rigid Kalijati-Sukamandi,
Kabupaten Subang dengan volume meter lari
sepanjang kiloan meter, dalam proses pengerjaannya
diduga sarat penyimpangan, sehingga kualitas pada
bangunannyapun buruk.
Faktanya, baru saja beberapa bulan rampung,
bangunan jalan tersebut sudah nampak kembali
rusak, banyak keretakan pada bangunan jalan, dari
retak berukuran rambut hingga jari tangan orang
dewasa. Bahkan, dalam pelaksanaan
pekerjaannyapun tidak menggunakan bahu jalan atau
pengerjaan berem yang menimbulkan keluhan dari
rakyat, khususnya yang bertempat tinggal
dipinggiran jalan itu.
kualitas bangunan jalan ini jelek, soalnya baru
beberapa bulan dibangun saja sudah pada retak,
ditambah lagi tidak menggunakan bahu jalan atau
berem, sehingga dengan secara terpaksa kami harus
mengeluarkan biaya untuk membikin bahu jalan,
selain dikhawatirkan terjadi kecelakaan seperti ada
kendaraan yang terporosok dan terguling menimpa
bangunan atau rumah kami, berem itupun penting
bagi kendaraan kami, ketika ingin berkendara naik ke
jalan rigid yang tingginya 30 Cm itu, ungkap
sejumlah masyarakat yang tinggal dipinggiran jalan
tersebut.
Sementara, hal yang sama terjadi di jalan
Ciasem-Blanakan, Kabupaten Subang pekerjaan
jalan rigid APBD tahun 2014 senilai miliaran rupiah,
dengan volume panjang kiloan meter, lebar 4 Meter,
tebal 25 Cm dan didapati ada sebuah kendaraan
mobil truk yang terperosok dibahu jalan akibat tidak
menggunakan berem.Untuk itu, proyek jalan rigid
baik Kalijati-Sukamandi maupun jalan Ciasem Blanakan, dalam pelaksanaan pekerjaannya dibagi
menjadi sejumlah paket yang dikerjakan oleh
sejumlah pemborong atau perusahaan (CV) yang
diduga pelaku penyimpangan bahkan korupsi
anggaran proyek itu. Maka, dalam hal dinas/ instansi
terkait wajib turut serta untuk bertanggungjawab
atas permasalahan tersebut.
Sebelumnya, seperti telah diberitakan Perak
edisi lalu, proyek jalan rigid itu dikerjakan secara
beberapa tahap yaitu, mengerjakan pengecoran beton
lantai kerja volume tebal 5 Centi meter (Cm) mutu K
125, memasang hamparan plastik, memasang besi
berdiameter 10 Mili meter (Mm) Standar Nasional
Indonesia (SNI) yang dianyam berbentuk persegi
dengan jarak pasangan diantara pasangan besi 20 Cm
persegi dan selanjutnya tahap terakhir dilakukan
pengecoran beton mutu K 350 dengan volume
ketebalan 25 Cm, namun mengenai anggarannya,
pihak Disbimair terkesan menutupinya alias tidak
ada keterbukaan terhadap publik.
Seperti diungkapkan oleh Kepala Bidang
Pengawasan dan Pengendalian (Kabid Wasdal)
Disbimair Subang, Dede diruang kerjanya, bestek/
gambar proyek tersebut, untuk coran beton
menggunakan mutu K 350, lantai kerja mutu K 125
dan besi berdiameter 10 mm SNI, tebal 30 Cm, lebar
4 M dan volume panjang seluruh pekerjaannya 3000
M yang dibagi menjadi 7 paket pekerjaan, dikerjakan
oleh 7 CV dan mengenai nominal anggaran
keseluruhannya belum diketahui, karena harus
dikalkulasikan terlebih dahulu dari sejumlah 7 paket
itu, ungkapnya tertutup.
Lanjut dia, mengenai pembuatan papan nama
proyek tidak dibuatkan oleh pihak kami, serta jika
bulan-bulan ini, ada ditemukan pada pekerjaan beton
sudah ada yang rusak, itu masih tanggung jawab dari
para pemborong untuk memperbaikinya, hingga
berakhir masa pemeliharaan proyek selama 6 bulan,
paparnya sambil menghimbau agar seluruh
pemborong, melaksanakan pekerjaannya dengan
baik dan sesuai aturan. qHendra/ Datim

HUKUM & KRIMINAL


Edisi: 116 Minggu III/Tahun ke VI/ 22Januari-6 Februari 2015

Soal Dugaan Praktek


Bisnis Ilegal PT. Bess Finance
Satpol PP Subang
Lakukan Penyelidikan
SUBANG, (PERAK).Sesuai dengan hasil penelusuran
dilapangan, bahkan sudah beberapa kali
diberitakan diedisi Perak sebelumnya, terkait
perusahaan PT. Bentara Sinergis Multifinance
(Bess Finance) Cabang Subang yang bergerak
dibidang pembiayaan konsumen (Consumer
Finance) dengan cara memenuhi kebutuhan
suatu barang untuk masyarakat/ konsumen atau
kendaraan dengan membayar secara angsur,
tanpa harus membayar cash. Namun, PT. Bess
mengalihkan bisnisnya itu pada Pinjaman
dana tunai dengan jaminan BPKB.
Bahkan, Tanda Daftar Perijinan (TDP)
PT tersebut tidak ada dalam dokumen perijinan
Badan Penanaman Modal dan Perijinan
(BPMP) Subang.
Menindak lanjuti masalah tersebut,
Kepala Satuan (Kasat) Polisi Pamong Praja
(Kasat Pol PP) Subang, Asep Setia Permana
kepada Perak mengungkapkan, bahwa pihak
PT. Bess telah dipanggil untuk dimintai
keterangannya, Betul, sudah dipintai
keterangan, hasilnya memperlihatkan perijinan
dan surat keterangan dari kecamatan dan desa
(ijin Gangguan Skala Kecil), tetapi seharusnya
dari kabupaten. Untuk jelasnya bisa dengan
Dadeng/ penyidiknya, ungkapnya
mengarahkan saat dikonfirmasi melalui Short
Message Service (SMS) handponenya Senin
(19/1).
Atas arahan Asep itu, Perak pun segera
melanjutkan konfirmasi ke Penyidik PNS Pol
PP, Dadeng Supriatna melalui SMS
handponenya, namun hingga berita ini dimuat
tidak ada jawaban dari Dedeng.
Faktanya seperti pemberitaan edisi
Perak sebelumnya, Kasat Pol PP Subang, Asep
Setia Permana menandaskan, kalau memang
ada pelanggaran Perda, seyogyanya ditegur/
surat teguran dari BPMP dulu dan suratnya
ditembuskan ke Sat Pol PP untuk bahan tindak
lanjut, melalui SMS handphonenya.
Kepala BPMP Subang, Elita Budiarti
melalui kepala seksinya, Cecep mengatakan,
di Kabupaten Subang ini, ada empat PT. Bess
Finance yang memang TDP nya tidak terdaftar
yaitu, di Kec. Jalancagak, Pamanukan, Ciasem
dan Kec. Subang/ Kab. Subang dan kami akan
melayangkan surat teguran ke pihak PT. Bess
yang di Kec./Kab. Subang saja sebagai
perwakilan dari ketiga PT. Bess dimaksud
lainnya, ungkapnya menjanjikan.
Telah jelas ditemukan salah satu diantara
empat cabang PT. Bess Finence tersebut, yaitu
di Dusun Pelabuan RT 02/ RW 02, Desa
Ciasemhilir, Kec. Ciasem, Kab. Subang, atas
nama pemilik dan penanggungjawab
perusahaan, Benny Wenas, Warga Jalan Pelajar
Pejuang, nomor 61 Bandung, hanya
mengantongi surat ijin gangguan berskala kecil
atau rendah (HO) nomor, 503/ 30/ IX/Pe/2011,
register tanggal, 23 September 2011 yang
ditandatangani oleh Camat Ciasem, Suarna
Samsudin, S.Sos., Jenis Usaha, Pembiayaan/
Leasing, namun pada kenyataannya
menjalankan bisnis pinjaman dana tunai
dengan jaminan BPKB kendaraan.
Diatur dalam Peraturan Presiden
(Perpres) nomor 9 tahun 2009 tentang lembaga
pembiayaan Bab I Pasal 1 poin 7 pengertian dari
Pembiayaan Konsumen / Consumer Finance
adalah kegiatan pembiayaan untuk pengadaan
barang berdasarkan kebutuhan konsumen
dengan pembayaran secara angsuran, bukan
pinjaman tunai, Bab II Jenis Kegiatan usaha dan
Pendirian Lembaga Pembiayaan Pasal 3,
bahwa kegiatan usaha perusahaan pembiayaan
meliputi: Sewa Guna Usaha ( Leasing), Anjak
Piutang (Factoring ), Kartu Kredit (Credit Card
), Pembiayaan Konsumen ( Consumer Finance
). qHendra/ Datim

Propam Akan Tindak Tegas


Oknum Polisi Telantarkan Istri

PURWAKARTA, (Perak).Kepala Seksi Profesi dan


Pengamanan Kepolisian Resort
(Propam Polres) Purwakarta IPTU
Asep berjanji akan menindak tegas
Aiptu Sukarim, oknum penelantar
istrinya. Bahkan pihaknya pun akan
menelusuri soal biaya sehariharinya karena gaji sang oknum
mines dipotong hutang- hutangnya
di Bank.
Demikian diungkapkannya
saat menerima Laporan resmi Nova
Susanti (31) istri dari Aiptu Sukarim
Anggota Polsek Cempaka
didampingi Tim Bantuan Hukum
Forum Masyarakat Peduli (FMP),

Rabu (07/01).
Yusup mengakui, pihaknya
pernah memediasi kedua belah
pihak meski belum diterima laporan
resmi, Menurutnya, saat dilakukan
mediasi beberapa waktu lalu,
mereka terlihat sudah baik.
"Laporan korban sudah kita
terima, kita akan memediasi
keduanya terlebih dahulu," ucapnya
singkat saat dihubungi Perak
melalui telepon selulernya, Senin
(19/01/15).
Menurut pengakuan Nova,
selain ditelantarkan selama 2 (dua)
tahun lebih, sejak pertama menikah
di penghulu pada bulan Desember

2011 dan Menikah Batalyon pada


tahun 2012, ia tidak pernah
mengetahui gaji suaminya sekaligus
gaji nya selaku Bhayangkari.
Diceritakannya, kasus
penelantaran yang dialaminya
dipicu akibat ulah sang suami yang
diduga berselingkuh dengan wanita
idaman lain (WIL), bahkan lebih
gila lagi membawa selingkuhannya
tersebut ke rumah yang mereka
bangun bersama.
Saat terjadi cekcok, ia pernah
diancam akan ditembak, tambah
Nova, bahkan lebih ironis lagi, ia
pun diusir dari rumah di depan orang
tuanya.
Nova menambahkan, dirinya
pernah mengadukan perlakuan
diskriminasi yang dilakukan
suaminya ke Propam Polres
Purwakarta dan dilakukan mediasi.
Di hadapan petugas Propam,
Sukarim mengakui perbuatannya
yakni tidak menafkahi lahir-bathin
dirinya sehingga hatinya luluh dan
karena ketidaktahuan mengenai
hukum, akhirnya ia tidak melakukan
laporan resmi.
Kali ini, kasus itu terpaksa
dilaporkannya ke polisi, tambah
Nova, karena suaminya tidak
menunjukan itikad baiknya.
Sementara itu, dari informasi
yang berhasil dihimpun Perak,
Aiptu Sukarim mempunyai hutang
ke bank sejak 4 (empat) tahun yang
lalu hingga gajinya setiap bulan
dipotong dan tersisa Rp300.066.(Tiga ratus enam puluh enam rupiah)
dan aksi ancaman dengan pistol
dilakukannya saat ia masih bertugas
di Polda Jabar.
Seperti yang dikutip dari
www.perak-online.com. Aiptu
Sukarim membantah telah
m e n e l a n t a r k a n , m e n g u s i r,
ketidaktahuan gaji oleh istrinya, dan
ancaman menembak, Itu semua
tidak benar, kilah Sukarim. Berikut
isi konfirmasi secara lengkap.
Perak: Apakah benar, anda telah

menelantarkan istri anda selama 2


tahun?
Sukarim: Tidak benar.
PeraK: Apakah benar,
sejak
menikah, gaji anda tidak diberikan
kepada istri?
Sukarim: Tidak benar.
Perak: Apakah benar, anda pernah
mengancam akan menembak istri
Anda?
Sukarim: Tidak benar.
Perak: Apakah benar, anda pernah
mengusir istri Anda?
Sukarim: Tidak benar.
Sukarim: Pokoknya sekarang
sedang proses cerai.
Menanggapi hal itu, Ketua Tim
Kuasa Nova Susanti dari Forum
Masyarakat Peduli Asep Sumarna
Toha mendesak Polres Purwakarta
mengusut tuntas kasus tersebut.
Untuk itu, kami selaku kuasa
Nova Susanti mendesak Kapolres
Cq Propam Polres Purwakarta
menindak tegas anggotanya, baik
secara keprofesian maupun pidana
umum yaitu kekerasan dalam rumah
tangga, sebagaimana diatur dalam
UU RI No. 23 Tahun 2004 Tentang
Penghapusan Kekerasan Dalam
R u m a h Ta n g g a P a s a l 5 d .
Penelantaran Rumah Tangga dan PP
RI No. 2 Tahun 2003 Tentang
Peraturan Disiplin Anggota
Kepolisian Negara Republik
Indonesia Pasal 5 j. Menelantarkan
Keluarga, ujarnya.
Asep menandaskan, proses ini
tidak hanya berhenti disitu saja,
yakni terkait kepemilikan rumah
yang sebagian ada hak isteri yang
wajib diserahkan (harta gonogini.red), apalagi si istri turut
merelakan uang gajinya untuk
membangun rumah tersebut, meski
gaji Sukarim hanya tersisa setiap
bulan Rp300.066.-. Enak saja main
usir! Tandasnya. qTim

Soal dugaan Tindak Pidana Pencurian Listrik


PLN Sukamandi Lakukan Pemeriksaan
PANTURA, (PERAK).Selasa (13/01), para petugas
pemeriksa Perusahaan Listrik
Negara (PLN) Persero
Sukamandi, Kecamatan Ciasem,
Kabupaten Subang telah
melakukan pemeriksaan ke
Tempat Kejadian Perkara (TKP)
dugaan tindak pidana pencurian
listrik di Kampung Babakan
Sengon, Desa Sukamandijaya,
Kecamatan Ciasem, tepatnya
dirumah milik warga bernama
Yayat dengan cara melakukan
pembagian listrik ke satu gudang
dolog dan beberapa rumah
disekitar rumahnya selama sudah
sepuluh tahunan silam,
dilengkapi dengan temuan ada
puluhan pemasangan tiang
bambu melainkan bukan
menggunakan tiang berbahankan
beton atau besi yang digunakan
untuk penyangga kabel saluran
pencurian listrik tersebut.
Namun, ketika dikonfirmasi
melalui pesan singkat handphone
Pemeriksa Listrik PLN, Diki
berdalih, bahwa dilokasi tersebut
tidak ada pelanggaran atau
kejadian pencurian listrik, sudah
diperiksa pak sampai atap

rumahnya, tetapi tidak ada


pelanggaran, rekeningpun
dibayar tiap bulan, kalau
memang melanggar ada
ketentuannya sesuai peraturan
PLN, saat ditanya soal
pemasangan puluhan tiang
bambu itu, dia menjawab, itu
kabel instalasi milik pelanggan,
bukan dari PLN, tapi kami sudah
himbau kepelanggannya tentang
keselamatannya. Ungkapnya
berdalih.
Padahal pada umumnya
pemasangan instalasi listrik
seharusnya dilakukan oleh
instalatur yang telah memperoleh
izin memasang dari perusahaan
listrik negara (PLN), untuk
memperoleh izin, serta tenaga
ahli dari instalatur itu perlu
menempuh ujian tulis dan ujian
praktek di PLN.
Pasalnya, dugaan pencurian
listrik yang kerap mengakibatkan
barang elektronik milik warga
sekitar eror dan terjadi konsleting
pada kabel, serta kerap pula
terjadi pemadaman listrik bergilir
itu dilakukan oleh pihak Biro
Teknik Listrik CV. Mustika

Electrikal milik pengusaha


bernama, Alek.
Sebelumnya, saat
dikonfirmasi Pemilik CV.
Mustika Elektrik, Alek
membantah, bahwa dugaan
pencurian itu bukan dilakukan
olehnya, pemasangan listrik
dikampung itu, bukan oleh saya,
ekspos saja, pemilik dolognya
juga masih punya utang bayar
tagihan listrik itu, ujarnya.
Seperti pemberitaan Perak

edisi sebelumnya, pengambilan


listrik dari rumah saya yang
dialirkan ke pabrik dolog dan tiga
rumah disini oleh pihak PLN, pak
Alek Warga Ampera/ Margaluyu
Timur, tapi sebelumnya sudah
izin dulu ke saya sekira sepuluh
tahun lalu dan selama sepuluh
tahun ini, biaya pembayaran
listrik rumah saya gratis,
melainkan yang membayarnya
pemilik dolog, ungkap Yayat
pemilik rumah TKP dugaan
pencurian listrik itu.
qHendra/Datim

SEPUTAR PRIANGAN
Edisi: 116 Minggu III/Tahun ke VI/ 22Januari-6 Februari 2015

Pos Tenda Satpol PP Cimahi di Alun-Alun Kosong


Anggaran Pam Lebaran dan Natal 2014 Dipertanyakan
CIMAHI, (PERAK).Pos tenda Satpol PP di alun-alun
Cimahi pada Pam Natal 2014 kosong
tanpa ada seorangpun yang piket di
pos tersebut, yang seharusnya pada
hari min satu dan hari H Natal 2014
pos tersebut diisi piket Satpol PP kota
Cimahi dalam rangka pengamanan
hari Natal, dan pada hari raya Idul
fitri masih di tahun yang sama,
didirikan juga pos tenda Satpol PP di
tempat tersebut, untuk membantu
pengamanan min 7 dan plus 7 Idul
Fitri.
Namun pada kenyataanya pada
hari Sabtu, 2 Agustus 2014, pos
tenda tersebut sudah dibongkar,
padahal hari raya Idul Fitri yang
jatuh pada tangggal 28-29 Juli 2014
belum genap memasuki hari ke tujuh
pada tanggal 2 Agustus 2014.
Demikian hal ini diungkapkan
sebuah sumber
yang enggan
disebutkan namanya kepada Perak
pekan lalu.
Menurut sumber itu seharusnya
Satpol PP Cimahi menjadi teladan
dalam penegakkan aturan, namun
dalam hal ini, dapat terlihat bahwa
dalam menegakkan aturan Satpol PP
Cimahi tidak dapat dijadikan
teladan, karena peruntukkan Pam 7
hari min dan plus 7 Idul Fitri, namun
belum genap plus 7 hari Idul Fitri,
ternyata Pos Tenda sudah dibongkar,
dan pada hari pam Natal tenda hanya
dijadikan ciri saja, bahwa ada pos
Satpol PP, meskipun tidak ada
petugas yang siaga di sana, dan
memang ada beberapa personil yang
ditempatkan di Gereja saat kebaktian
Natal. Itupun hanya tanggal 25 saja,
namun banyak personil Satpol PP
yang tidak dilibatkan, sementara

tanggal 24 nya tidak, bagaimana


pengaturan shifnya,?? andai saja
personilnya kurang, atau memang
sengaja pos tersebut di buat tanpa ada
yang piket.
Sepengetahuan saya setiap
personil yang jaga, ada anggaran
untuk piket, baik untuk uang makan
ataupun sedikit untuk yang lainnya,
biasanya yang piket yang sudahsudah, menerima uang per hari
kurang lebih Rp 50.000,, nah kalau
tidak ada yang piket, ataupun hari
Pam yang dikurangi, anggaranya
dipertanyakan, ungkap sumber
tersebut kepada Perak.
Kinerja Dalops Satpol
PP
dalam hal penempatan Pam personil
Satpol PP, terkesan pilih kasih, yang
dekat dengan dia, itu yang
ditugaskan untuk ngepam, tidak
semua anggota Satpol
PP
diikutsertakan dalam tugas ngepam,
padahal setahu kami ada
anggarannya untuk tugas tersebut,
ujarnya.
Masih kata sumber, biasanya
anggota Satpol PP menjelang akhir
tahun mendapat sedikit, untuk
sekedar uang saku tapi sekarang ini
tidak ada, anggota satpol PP saat
sekarang sangat memprihatinkan,
berbeda dengan Dedi Dalops, yang
sepengetahuan kami gajipun sudah
tinggal berapa karena dipotong
sejumlah nilai, namun kehidupannya
sepertinya tetap mapan, untuk halhal tersebut, maka wajar kalau kami
menanyakan anggaran ngepam kami
kemana? Kalau memang terbatas
berapa anggaran ngepam untuk natal
dan idul fitri? Ungkap sumber
tersebut kepada Perak.

Sementara itu, Kepala Satpol PP


kota Cimahi, Ruswanto saat di
konfirmasi Perak mengatakan,
bahwa pos tenda jaga tidak ada yang
piket itu disebabkan personil Satpol
PP ditarik untuk menjaga keamanan
kebaktian Natal di Gereja, ujarnya
Ruswanto mengakui tidak semua
personil dilibatkan karena
anggarannya terbatas.
Dikatakan Ruswanto, untuk
Pam Idul Fitri adalah min 7 hari H,
dan plus 7 hari H, namun kita
membongkar tenda sebelum plus 7,
itu di karenakan kami sedang trauma
saat itu, karena ada anggota kami
yang meninggal akibat minuman
oplosan tersebut, pungkas Rurwanto
kepada Perak tanpa menerangkan
anggaran pam idul fitri tersebut.
Sedangkan menurut keterangan
Dalops Satpol PP kota Cimahi, Dedi,
bahwa pengamanan hari Natal itu
hanya 1 hari, yaitu hari H nya saja,
hal ini berbeda dengan pernyataan
Kepala Satpol PP Kota Cimahi
Ruswanto, bahwa pam natal adalah 2
hari H min 1 dan hari H nya, Perak
sempat mempertanyakan hal
tersebut kepada Dedi, ia menjawab 1
hari ataupun 2 hari itu sama saja, dan
Tenda yang dipasang untuk Pam
natal di alun-alun hanya sebagai
tanda saja, disamping itu, siapa tau
ada anggota Satpol PP Kota Cimahi
yang kehujanan, atau ingin
beristirahat dapat berteduh di tenda
tersebut.
Dikatakan dia, untuk anggaran
ngepam sangat terbatas, dan kami
tidak bisa mengerahkan semua
anggota Satpol PP untuk ikut
ngepam karena keterbatasan
anggaran tersebut tidak ada unsur
pilih kasih, pungkasnya. q Harold

Komisi III Ultimatum KBB Bangun TPA


KBB, (PERAK).Komisi III DPRD Kabupaten
Bandung Barat (KBB), meminta
Pemda KBB segera merealisasikan
w a c a n a p e m b a n g u n a n Te m p a t
Pembuangan Akhir (TPA). Hal itu
didengungkan terkait masih buruknya
pengelolaan sampah di KBB.
Ketua Komisi III DPRD KBB,
Tatang Gunawan menerangkan,
pembangunan TPA dinilai menjadi
upaya optimalisasi pengelolaan
sampah di KBB. Dia membantah jika
keinginan tersebut didasari 'sakit hati'
dalam kebijakan pengelolaan
Kompensasi Dampak Negatif (KDN)
TPA Sarimukti.
" K i t a b e l u m p u n y a T PA ,
Sarimukti itu punya provinsi,

kontraknya akan habis pada 2016. Kita


sudah rencanakan dengan DCKTR,
dalam waktu dekat kita harus sudah
mempunyai tempat pembuangan
sampah sendiri," kata Tatang, baru
baru ini.
Dikatakannya, rencana tersebut
akan dikaji pada anggaran 2015
mendatang. Dia menilai,
pembangunan TPA sangat realistis
untuk dilakukan mengingat luas lahan
di KBB cukup luas.
"Kita kan sudah punya lahan,
persoalannya bukan tidak mau bareng
sama provinsi. Lebih kepada karena
kita tidak bisa mengelola sampah
secara pribadi," paparnya.
Pengelolaan sampah di KBB
memang belum maksimal. UPTD

Kebersihan baru bisa melayani sekitar


11 kecamatan. Upaya pelayanan pun
terganjal kasta pelayan kebersihan
yang masih Unit Pelayanan Teknis
Daerah (UPTD). Akibatnya,
penyerapan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) masih belum optimal.
Menurut Tatang, perkara kasta
pelayan kebersihan belum harus
dilakukan. Dia berpendapat,
peningkatan status harus ditunjang
sarana prasarana yang memadai.
"Soal naik status, kita lihat dulu,
karena kita juga belum punya lahan,
jangan bicara kasta dulu. Harus
dibarengi sarana dulu, setelah itu
manajemennya," jelasnya.
qFerry/Andry

Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak 80%


Didominasi Pelecehan Seksual
KBB, (PERAK).Sekretaris P2TP2A, Nur Julaeha
menerangkan 80% persen kasus
kekerasan terhadap perempuan dan
anak di dominasi pelecehan seksual.
Dia tak menampik jika tingginya angka
kasus kekerasan terhadap perempuan
dan anak disebabkan masih minimnya
upaya sosialisasi. Dia mengaku,
pihaknya masih terbentur masalah
anggaran dan SDM.
"Untuk sosialisasi masih terbatas

karena belum menyentuh elemen


terbawah. Rencananya, pada 2015
nanti kita akan melakukan sosialisasi
hingga ketingkat RW," katanya.
Dia menambahkan, persoalan
ekonomi kerap menjadi pemicu tindak
kekerasan terhadap perempuan dan
anak. "Karena itu, kita lebih
mengedepankan program Peningkatan
Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat
Sejahtera (P2WKSS) sebagai upaya
peningkatan kesejahteraan masyarakat

sehingga kasus kekerasan yang di


dasari faktor kemiskinan bisa
diminimalisasi," ujarnya.
"Saya juga berharap, tahun depan
dewan dan beberapa dinas bisa lebih
concern dalam peningkatan
pemberdayaan perempuan. Hal itu
untuk membantu kegiatan kita yang
masih terhambat persoalan anggaran,"
pungkasnya.
qFerry/Andry

PNS Kemenag Cimahi Ingkar Janji


CIMAHI, (PERAK).Oknum PNS Kementerian Agama
(Kemenag) Kota Cimahi, yang
menduduki jabatan sebagai Kabag TU
berinisial Ahm, mengingkari janji, hal
ini di ungkapkan seorang lelaki paruh
baya bernama Dindin, dirinya telah
dirugikan oleh Ahm sekitar + Rp. 35
juta rupiah.
Awalnya Dindin dan Rumningsih
(istrinya) oleh Ahm ditawari tempat
tinggal untuk mendiami sebuah
bangunan yang belum selesai milik
Ahm di daerah celac Gununghalu, Kab.
Bandung Barat, dengan maksud agar
lebih dekat dengan kegiatan PAUD
ASYIFA, yang dikelola oleh istrinya
Dindin.
Lantaran bangunan tersebut belum
selesai, maka Ahm menyarankan
supaya Dindin bisa menyelesaikan
bangunan tersebut, dengan ucapan
gampang kalau nanti tidak betah uang
yang di pakai membangun akan
dikembalikan semua, ujar Dindin
menirukan ucapan Ahm.
Awalnya Dindin memiliki uang
sebesar Rp. 5 juta namun uang itu
diminta oleh Ahm dengan dalih akan
dibelikan kayu untuk bangunan, namun
kayunya tak kunjung datang, yang pada
akhirnya Dindin tau, bahwa uang
tersebut tidak dibelikan kayu, tetapi
dipakai kepentingan Ahm.
Lantaran adanya ucapan dari Ahm
untuk menyelesaikan bangunan
tersebut, maka Dindin kemudian
melanjutkan bangunan tersebut sampai
layak di huni, dengan total biaya + Rp.
35 juta rupiah, namun setelah bangunan
tersebut selesai dan belum sempat
ditempati, istri Ahm merasa keberatan
jika bangunan tersebut ditempati oleh
Dindin dan istrinya, dan bahkan PAUD
ASYIFA juga pengelolaanya bukan lagi
oleh Dindin dan istrinya, tapi oleh orang
lain, hal ini disampaikan oleh Tutor
paud bernama bu Imas kepada istrinya,
ujar Dindin.

Jelas-jelas Dindin dan istrinya


merasa kaget atas tindakan Ahm dan
istrinya, padahal Dindin dan istrinya
sudah banyak berkorban dan membantu
mengelola PAUD milik Ahm dari awal
sampai sekarang, melihat
dan
merasakan hal yang tidak mengenakan
Dindin dan istrinya pada akhirnya,
meminta segera di kembalikan biaya
yang sudah di keluarkannya.
Dindin menilai bahwa Ahm tidak
konsekwen terhadap janjinya yang akan
mengembalikan semua biaya yang
sudah dikeluarkan, sebab sudah
beberapa kali menemui Ahm, ternyata
hanya isapan jempol belaka sampai saat
ini, Ahm baru mengembalikan sebesar
Rp.1,5 juta itupun dengan dua termin
dalam kurun waktu yang cukup lama.
Menurut Dindin tidak
sepantasnya, seorang pejabat
di
kementrian agama, yang tidak
konsekwen terhadap janjinya, secara
etika rasanya sudah tidak pantas.
Karena seharusnya para pegawai di
kementrian agama dapat menjadi
suritauladan bagi masyarakat umum,
saat saya dan istrinya hidup dengan
prihatin di sebuah kontrakan, karena
semua uangnya yang hanya sejumlah
itu masih di Ahm dan belum di
kembalikan, ungkap Dindin kepada
Perak.
Dikatakan Dindin, jika melihat
kehidupan Ahm dan keluarganya, sudah
cukup mapan. namun profil ahm sudah
tidak bisa diteladani, contoh lain ahm
mendapatkan pinjam pakai kendaran
dinas dari pemkot cimahi, tapi saat
pemkot cimahi meminta ahm untuk
mengembalikan kendaraan tersebut,
ahm tetap mempertahankan kendaraan
tersebut, ungkap Dindin.
Perak mencoba hendak
mengkonfirmasi Ahm di kantornya di
kementerian agama Cimahi, namun tak
berhasil ditemui, karena sedang tidak
berada ditempat. q Harold

Lahan Hutan Mega Proyek PLTA Upper Cisokan


Pengganti Lahan Belum Dibebaskan
KBB, (PERAK).Penggatian lahan hutan yang
terkena Mega Proyek PLTA
Upper Cisokan di Kecamatan
Rongga, Kabupaten Bandung
Barat ke Kecamatan Cipeundeuy
dan Cipatat masih belum ada
tindak lanjutnya. Sampai
sekarang baru sebatas
pengukuran lahan penggati milik
warga.
Padahal sebelumnya
ditargetkan proses pembebasan
lahan akan tuntas akhir tahun
2014. Namun sudah menginjak
bulan Januari 2015 penggantian
belumtuntas.
Luas lahan di Cipeundeuy
yang akan dijadikan hutan
mencapai 420 Ha, meliputi Desa
Sirnaraja dan Nanggeleng.

Sedangkan di Kecamatan Cipatat


luasannya sekitar 149 Ha.
"Di warga sudah tidak ada
persoalan, pada prinsipnya siap
melepas lahan miliknya demi
kepentingan yang lebih luas.
Hanya saja warga juga tetap
meminta nilai penggantiannya
rasional, jangan sampai tak cukup
buat membeli lahan baru," kata
Camat Cipeundeuy Ade
Komarudin di Cipeundeuy, baru
baru ini.
Pemindahan hutan yang
dikelola Perhutani di Rongga
karena sebagian kawasannya
masuk zona rendaman dan accses
road. Luas kawasan kehutanan
yang terkena proyek mencapai
198 Ha hutan produksi.
qFerry/Andri

79 Pejabat KBB Jalani Tes Urine


KBB, (PERAK).Sebanyak 79 pejabat eselon II
dan III di lingkungan Pemkab
Bandung Barat menjalani
pemeriksaan urine secara
bertahap belum lama ini.
Pemeriksaan urine dilakukan
secara random dan secret atau
rahasia. "Baru 79 pejabat eselon 2
dan 3 dari sasaran keseluruhan
156 orang. Hasil tes urine ini baru
akan diketahui pekan depan," kata
Sekda Kabupaten Bandung Barat
Maman S. Sunjaya, baru baru ini.
Dikatakan Maman,
pemeriksaan urine bekerja sama

dengan Badan Narkotika


Nasional (BNN) Provinsi Jawa
Barat. Tujuan dari pemeriksaan
ini bagian dari program
pembinaan pegawai yang
dijalankan Pemkab Bandung
Barat.
"Pada tahap pertama tes urine
dilakukan di sela-sela rakor.
Pejabat yang hadir satu persatu
dipanggil keluar ruang rapat
untuk diperiksa urinenya. Hampir
semua pejabat yang diperiksa
tidak mengira akan ada
pemeriksaan urine," tuturnya.
qFerry/Andri

SEPUTAR PRIANGAN TIMUR


Edisi: 116 Minggu III/Tahun ke VI/ 22Januari-6 Februari 2015

HUT Ke 38 PDAM Tirta Intan


GARUT, (PERAK).Menyambut hari ulang tahun (HUT) yang ke 38,
PDAM Tirta Intan menggelar perayaan dengan
hikmat di Gedung Pendopo Garut, Rabu (31/12).
Direktur PDAM Tirta Intan Garut, Doni Suryadi,
ST menyebutkan, tahun 2014 merupakan HUT
PDAM Tirta Intan yang ke-38. Berbagai acara
diselenggarakan agak berbeda dengan perayaanperayaan tahun sebelumnya. HUT PDAM Tirta
Intan tepatnya setiap tanggal 31 Desember ini
dirayakan dengan kemasan acara yang cukup
menarik, Panitia HUT menyediakan berbagai
doorprize menarik, yang disediakan untuk
beberapa pelanggan terbaik di setiap PDAM unit
kecamatan.
Berbagai hadiah menarik ini kami
persembahkan untuk pelanggan terbaik kami.
Diantaranya, kami memberikan 12 unit TV Plat
24 inci, serta hadiah utama berupa satu unit
sepeda motor Honda Beat, acara ulang tahun kali
ini mengusung tema religi. Untuk mendukung
kekhidmatan acara yang bernuansa religi ini,
panitia menghadirkan MC khusus yakni
instruktur terbaik ESQ 165, Ramdani.
Selain MC dari ESQ, agar perayaan lebih
khidmat, panitia pun menghadirkan home band
religi "Labamba Little Orchestra." Seperti
diketahui band ini digawangi salah seorang
wartawan yang akrab disapa Deni Rinjani.
Doni menambahkan, tujuan digelarnya ulang
tahun ini bukan untuk berpesta pora, namun,
lebih mendekatkan diri kepada Sang Maha
Pencipta.
"Sebagaimana diketahui, bahwa HUT PDAM
Tirta Intan jatuh pada tanggal 31 Desember, tepat
menjelang pergantian tahun, untuk itu kami
memberikan motivasi bagi para pegawai PDAM
Tirta Intan agar bekerja dengan penuh semangat
dan lebih baik lagi. Terutama dalam hal
memberikan pelayanan kepada pelanggan,"
tandasnya.
Sementara itu Bupati Garut, Rudy Gunawan,
menyampaikan apresiasinya kepada PDAM yang
telah berupaya memberikan pelayanan
terbaiknya kepada masyarakat Garut yang telah
setia menjadi pelanggan PDAM.
"Apa yang dilakukan PDAM dalam rangka
meningkatkan pelayanan kepada konsumen
harus di berikan apresiasi yang cukup baik. Peran
serta PDAM dalam rangka memberikan
pelayanan air bersih kepada masyarakat telah
berjalan cukup lama. Selama 38 tahun adalah
waktu yang cukup lama dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat, semoga PDAM
dapat lebih baik ke depannya," tutur Bupati,
dihadapan wartawan.
Di penghujung acara, panitia HUT PDAM Tirta
Intan mengumumkan beberapa pelanggan yang
berhak mendapatkan berbagai hadiah. Pelanggan
yang beruntung memenangkan hadiah utama 1
unit speda motor Honda Beat adalah pelanggan
dengan Nomor Pelanggan 013604 atas nama Uun
Syarif, Alamat Pasar Kemis, Area Pelayanan
PDAM Cabang Tarogong Kaler. qAde S

Pengurus KORPRI
Kab. Ciamis Diperiksa Polisi
CIAMIS, (PERAK).Sekretaris Dewan Pengurus Korpri Kab.
Ciamis, Erwan Darman mengakui bahwa
pihaknya pernah dipanggil Kepolisian Tanggal
20 Oktober 2014 lalu, dia dimintai keterangan
soal laporan pertanggungjawaban Korpri dari 12
ribu anggotanya.
Saat ini di pastikan setiap bulannya semua
PNS di Kab.Ciamis ikut membayar iuran,
ujarnya saat di konfirmasi Perak Senin
(12/01/2015) dia mengatakan besaran iuran
Korpri di Kab.Ciamis tergantung golongan, PNS
Golongan I Rp1000,- golongan 2 Rp2000,golongan 3 Rp3000,- golongan 4 Rp5000. uang
yang terkumpul dari iuran tersebut dibagi
menjadi dua, 50 persen diantaranya disetor ke
pengurus unit dan 50 persen ke Pengurus Korpri
Kab.Ciamis. yang ada di unit biasa digunakan
untuk dana sosial atau santunan. tuturnya.
Ketua Komisi I DPRD Oih Burhanudin,
meminta bersikap transparan dalam pengadaan
iuran, peruntukan dan penggunaan dana secara
keseluruhan harus dirinci dan di informasikan
keseluruh PNS yang ada, sehingga para PNS itu
tidak akan bertanya, tanya atas uang potongan
gaji itu. Diwaktu dekat ini kami akan panggil
Ketua PGRI nya untuk mengklarifikasinya
masalah ini. singkat dia. qAsep Akasah

Empat Pejabat Garut Positif


Pakai Narkoba
GARUT, (PERAK).Empat pejabat setingkat eselon
II di lingkungan Pemkab Garut,
terindikasi menggunakan narkoba.
Hal ini, diketahui dari hasil tes
urine bagi pejabat setingkat eselon
II yang pernah dilakukan
dilingkungan Pemkab Garut pada
tanggal 17 November lalu,
sebagaimana diperintahkan Bupati
Garut, Rudy Gunawan.
Kepala Badan Narkotika
Nasional (BNN) Kabupaten Garut,
AKBP Widayati mengakui adanya
pejabat di lingkungan Pemkab
Garut yang terindikasi
menggunakan narkoba dari hasil
test urine. Namun, dirinya tidak
bisa mengumumkannya karena
menjadi kewenangan Bupati Garut
yang jadi pemohon pelaksanaan tes
urine. "Sesuai SOP-nya,
kewenangan bupati sebagai
pemohon yang bisa
mengumumkannya," jelas
Widayati yang ditemui usai
melakukan tes urine bagi pejabat

setingkat eselon III dan IV di


lingkungan Pemkab Garut Senin
(5/1) pagi, di kantor Sekretariat
Daerah Kabupaten Garut.
Bupati Garut Rudy Gunawan,
saat ditemui Perak di Pendopo
Garut, Senin (5/1), membenarkan
adanya empat orang pejabat
setingkat eselon II yang diduga
menggunakan narkoba yang
diketahui dari hasil tes urine yang
dilaksanakan pada 17 November
2014 lalu.
Saat itu, menurut Rudy,
keempat pejabat tersebut
membantah telah menggunakan
narkoba dan beralasan sedang
mengkonsumsi obat dokter.
Makanya, Rudy pun meminta BNN
menyelesaikannya dan mengkaji
kembali hasilnya. "Jadi, di yang
pertama ini (tes urine,red),
memang ada yang positif
menggunakan bahan narkoba itu,
jenis sabu. Tapi saat itu mereka
mengajukan bantahan, bahwa saat
ini mengkonsumsi obat,"katanya.

Menurut Rudy, keempat pejabat


tersebut, memang mengaku sedang
menjalani terapi obat. Makanya,
sampai saat ini masih dalam
pemantauan BNN Kabupaten
Garut. Rudy pun mengaku belum
menerima surat dari BNN terkait
hal tersebut. Jika nantinya keempat
pejabat tersebut terbukti
menggunakan narkotika tanpa
resep dokter, maka akan dikenakan
sanksi sesuai aturan yang berlaku,
hingga sanksi pembebastugasan.
Kepala BNN Kabupaten Garut,
AKBP Widayati menuturkan, jika
memang empat pejabat tersebut
sedang dalam masa pengobatan
dengan menggunakan obat
genangan narkotikan, harusnya
dapat menunjukan resep
dokternya. Jika tidak bisa
menunjukan resep dokter, maka
diduga yang bersangkutan
menyalahgunakan narkoba.
Widayati menuturkan, tes urine
gelombang kedua yang digelar
Senin (5/1), digelar secara

mendadak, tanpa ada pejabat yang


mengetahuinya. BNN pun
melakukannya sesuai dengan
Standar Operasional Prosedur
(SOP), sesuai dengan permintaan
dari Bupati Garut, sesuai dengan
Gerakan Garut Bersih yang jadi
program Bupati Garut dan program
bersih lingkungan yang jadi
program BNN Kabupaten Garut.
Dalam tes urine gelombang
kedua, sedikitnya ada 250 orang
pejabat setingkat eselon III dan IV
yang mengikuti tes urine. Selain
itu, ada juga pejabat eselon II yang
ikut test urine karena pada tes urine
gelombang pertama, tidak
mengikutinya. Para pejabat, antri
di WC kantor Setda untuk
mengambil sampel urine masingmasing untuk kemudian di
serahkan kepada petugas BNN.
Biasanya, dalam jangka waktu satu
minggu, hasil dari pemeriksaan
urine bisa didapat.
qAde.S

Wisata Arung Jeram Sangat Menyenangkan


GARUT, (PERAK).Bumi Batara merupakan salah
satu tempat wisata para kaula muda
terutama yang hobi berolah raga
Arung Jeram yang banyak
tantangan apalagi di salah satu
lokasi mengalir sebuah sungai yang
cukup terkenal dengan sebutan
sungai cimanuk berlokasi di daerah
wisata Bumi Batara yang cukup
jeram atau dengan sebutan Rapting,
olah raga air yang menantang ini
bisa menjadi olah raga alternatif
bagi anda yang biasa wisata ke
daerah Bumi Batara Adventur
Camp.
Terdapat banyak jasa yang
dihasilkan dari olah raga seperti
yang terjadi dikawasan sungai
Cimanuk ini dengan perawatan
yang relatif sederhana, olah raga
Rapting ini sangat terkenal karena
merupakan salah satu olah raga
Ekstrim.

Menurut pemandu kegiatan yang


berada di titik finish nantinya akan
diambil gambar ketika Rapting
tersebut sedang melaju mengikuti
arus air yang deras dan kencang.
Tak lama kemudian, tim kami tiba
dititik finish, lalu menuruni perahu
karet dan mengeringkan badan
yang basah kuyup karena terkena
cipratan air sungai.
Sungai Cimanuk berada di
kabupaten Garut yang jarak
jangkaunya tidak jauh dari kota dan
sangat terkenal karena memiliki
pemandangan alam yang sangat
indah. Bagi siapapun yang
menyukai olah raga arung jeram ini
maka anda harus menyempatkan
diri mengunjungi Sungai Cimanuk
tersebut, kata pemandu.
Masih menurutnya, Sungai
Cimanuk yang satu ini memang
banyak menawarkan bagi para
pencinta olah raga terutama arung

jeram dan untuk mencapai sungai


ini sangat mudah karena Sungai
Cimanuk berada tidak jauh dari
pusat kota intan, wisata arung jeram
di Jawa Barat yang satu ini memang
menjadi tujuan baru para
wisatawan yang telah bosan dengan
wisata yang monoton, wisata arung
jeram ini memang menjadi pilihan
menarik bagi orang yang ingin
mencobanya.
Sungai cimanuk yang memiliki
arus air yang cukup kencang dan
deras juga udaranya yang sangat
sejuk memang sangat dibutuhkan
oleh para pemandu yang sangat
berpengalaman untuk
mendampingi tim yang baru terjun
ke olah raga tersebut, selama berada
di Sungai Cimanuk para tim pemula
harus selalu di dampingi oleh para
pemandu yang sangat
berpengalaman terutama dalam
arung jeram. Enjang, Bai Keyep,

dan kang Haris sebagai leader serta


pemandu yang lainnya.
Ada beberapa hal yang harus
anda perhatikan apabila anda akan
melakukan olah raga arung jeram di
sungai ini, pertama yang wajib anda
lakukan adalah untuk selalu
mengikuti arahan dari para
pemandu arung jeram, karena hal
ini merupakan salah satu cara aman
untuk bermain Rapting, tambah
para pemandu. qAjie/Ade.s

Pilkades Digelar Serentak 15 Maret 2015-01-16


TASIKMALAYA, (PERAK).Pesta demokrasi ditingkat
Desa dalam kurun dua tahun
terakhir ini vakum. Faktanya
puluhan pemerintah Desa yang
sudah habis masa jabatannya
terpaksa diisi pejabat sementara.
Tahun 2015 pemilihan Kepala
Desa akan digelar kembali.
Sekarang sudah bisa
dipastikan pelaksanaan pemilihan
Kepala Desa Serentak harus
dimulai pada tanggal 15 Maret

Kata asisten daerah I. H. Budi


Utarma usai memimpin rapat
pembahasan persiapan pemilihan
kepala desa di OP room sekretariat
daerah, Selasa (13/1/2015)
bersama para kepala desa, ketua
BPD dan para camat.
Kepastian pelaksanaan
pemilihan tersebut disampaikan
Budi setelah pembahasan
peraturan bupati yang akan
mengaturnya selesai dilaksanakan.
Budi menegaskan agar para camat

segera mengkomunikasikan ihwal


rencana ini, kepada para pejabat
sementara kepala desa di
wilayahnya masing-masing.
Terutama kepada desa yang
sudah tidak memiliki kepala desa
dipimpin oleh seorang kepala desa
PJS, agar segera melakukan
persiapan tahapan pelaksanaan
pemilihan, kata Budi. Sedangkan
berdasarkan data bagian
pemerintah kabupaten
Tasikmalaya, jumlah desa yang

akan menggelar pilkades sebanyak


70 desa, dengan rincian 58 desa
sudah habis masa jabatannya
beberapa tahun lalu dan diisi oleh
seorang PJS, sedangkan 12 Desa
lagi akan habis masa jabatannya
pada bulan maret 2015.
jadi untuk yang habis masa
jabatnnya setelah maret, bisa
langsung melaksanakan
pemilihan, tidak usah di PJS kan
lagi kata Budi menandaskan.
qBudi S

Rp 70 Miliar Dana Desa di Ciamis


CIAMIS, (PERAK).Kabar gembira bagi
Pemerintah Desa Se-Kabupaten
Ciamis, karena Pemkab Ciamis,
sudah merencanakan akan
memberikan dana Desa yang
bersumber dari APBN tahun 2015
untuk 258 Desa se-Kabupaten
Ciamis dengan total anggaran
Rp70.544.935.633.
Masing-masing akan
menerima dana tersebut berbedabeda, karena dihitung berdasarkan
jumlah penduduk Desa, jumlah
penduduk miskin Desa serta luas
wilayah Desa. Dana Desa untuk
setiap desa di Kabupaten Ciamis

bervariasi mulai dari terkecil Desa


Banjarsari sekitar Rp95 Juta dan
t e r b e s a r D e s a Ta n j u n g s a r i
Kecamatan Sadananya Rp605 juta.
Kepala bidang Pemberdayaan
Masyarakat Badan Pemerintahan
Desa dan Pemberdayaan
Masyarakat (BPDPM) Kab.Ciamis,
Drs Dian Budiana.M.si.,
menyatakan dana desa yang
diberikan kepada setiap Desa akan
bertahap. Tidak akan semua Desa
mendapat dana besar, karena
disesuaikan dengan kebutuhan
berdasarkan data kependudukan
dan luas wilayah, katanya di
Ruang kerjanya. Selasa

(13/01/2015).
Nantinya kata Dian, dana
tersebut mestinya digunakan oleh
Pemerintah Desa masing-masing
sebagaimana diamanatkan oleh
Undang-undang tentang Desa,
makanya dia menghimbau kepada
pengelola keuangan Desa agar
paham dan tahu alur
penggunaannya dana desa untuk
apa saja dan bagaimana
pertanggungjawabannya.
Sehingga nantinya
penggunaan dana desa tidak keluar
dari aturan yang telah diamankan
oleh Undang-Undang Desa, karena
kalau melenceng dari Undang-

Undang maka akan masuk keranah


hukum, terangnya.
Dengan digelontorkannya dana
desa tersebut yang pasti, kata dia,
akan membuat kesejahteraan
perangkat desa akan lebih
meningkat, sebab honor perbulan
Kades dan perangkat desa sudah di
tetapkan Pemda untuk Kades
Tunjangan tiap bulan
Rp2.500.000,- perangkat Desa
Rp1.350.000,- dan Kepala Dusun
Rp1.300.000.
Mudah-mudahan dengan
meningkat tunjangan tersebut dapat
meningkatkan pelayanan perangkat
Desa terhadap masyarakat,
tandasnya.qAsep Akasah

KARAWANG
Edisi: 116 Minggu III/Tahun ke VI/ 22Januari-6 Februari 2015

FMP Cabang Karawang Kawal


Dugaan Korupsi Pasirtalaga
KARAWANG, (PERAK).Pos Komando Pengaduan Forum
Masyarakat Peduli (Posko FMP) Cabang
Kabupaten Karawang akan mengawal
Kasus dugaan Tindak Pidana Korupsi
Desa Pasirtalaga, Kecamatan Talagasari,
Kabupaten Karawang yang diduga
dilakukan secara berjamaah oleh aparat
desa setempat.
Demikian disampaikan oleh Kepala
Posko FMP Cabang Karawang Dennis
F.W. kepada Perak saat mendampingi H.
Isfandi ketika melaporkan kasus dugaan
korupsi bangunan desa prototype Desa
Pasirtalaga di Kejaksaan Negeri
Karawang, Senin (19/01/15).
Kami akan terus mengawal kasus
ini hingga tuntas. usut tuntas hingga
keakar-akarnya, tindak tegas siapapun
yang terlibat didalamnya tanpa pandang
bulu, tegasnya.
Dennis menambahkan, kasus ini
terungkap saat Kaur Pembangunan Desa
Pasirtalaga Isfandi difitnah oleh
masyarakatnya melakukan korupsi.
sebagai jawabannya, ia membeberkan
kasus ini ke publik.
Kuat dugaan, anggaran dari rakyat
itu menjadi bancakan manusia korup,
beber Dennis dan hal ini mungkin saja
bisa terjadi di desa lain, hanya saja tidak
terungkap dengan bukti seperti ini. Untuk
itu Dennis mengimbau kepada
masyarakat agar jangan ragu dan takut
untuk melaporkan bila mengetahui ada
penyimpangan yang dilakukan oleh
pejabat.
Saat didampingi, H. Isfandi
menyerahkan bukti kuitansi dan catatan

bukti yang dimiliki terkait dana untuk


bangunan desa prototype ke pihak
Kejaksaan Negeri Karawang.
Sementara itu, Kasie Intel
Kejaksaan Negeri Karawang Faisol, S.H.
saat menerima laporan tersebut berjanji
akan menindaklanjuti dengan melakukan
penyelidikan dan pemanggilan terhadap
para terduga dan saksi terlebih dahulu,
setelah itu akan dikeluarkan surat
penahanan dan pemeriksaan yang resmi.
Dari informasi yang berhasil di
himpun
Perak bahwa prototype
pembangunan Desa Pasirtalaga
Kecamatan Telagasari yang total
bantuannya mencapai Rp400 juta itu
diduga dipotong oleh oknum mantan
kepala desa dan Pjs kades setempat
sebanyak 10 persen yakni Rp40 juta yang
tercatat masuk ke kades lama Didi
Maryadi dan Pjs Desa Pasirtalaga yang
pertama, Toha serta puluhan nama lain
juga terdaftar menerima aliran dana,
termasuk pejabat BPD.
Dana prototype dari APBD
Kabupaten Karawang yang diturunkan
pada bulan Desember 2013 itu
diturunkan kepada pihak desa selama dua
tahap. Pertama cair sebanyak Rp240 juta
dan sisanya cair pada bulan September
2014 lalu.
Menurut Isfandi, dana yang ada
tidak mencukupi untuk membangun
kantor desa yang kualitas bangunannya
sangat bagus seperti yang diinginkan
oleh kepala desa. Namun bukannya
bersyukur, justru masyarakat dan pihak
desa malah menuduh dirinya melakukan
korupsi sehingga terpaksa ia

membeberkan kasus ini ke publik.


"Saya diminta mereka untuk
membangun dengan kualitas bagus, tapi
dana yang seharusnya Rp400 juta malah
mereka potong Rp40 juta," cetus Ispandi.
Sengaja saya buka ke
publik,supaya masyarakat tahu bahwa
yang sebenarnya korupsi itu ya, mereka
(aparat desa.red)," imbuhnya.
Pemotongan oleh oknum aparat
desa itu, lanjut Irfandi, modusnya adalah
untuk dana koordinasi kades saat itu.
Meski ia sendiri bingung dana koordinasi
apa yang sebenarnya dimaksud oleh
kades Pasirtalaga yang saat itu dijabat
oleh Didi Maryadi yang saat ini sudah
tidak menjabat.
Saya sadar walaupun nama saya
tercantum di bukti kuitansi, tapi karena
saya tidak merasa bersalah jadi ya saya
berani untuk lapor, lanjutnya.
Ketika hendak dikonfirmasi, Pjs.
Kades Pasirtalaga dan aparat lainnya
sekitar pukul 16.30 WIB, Kantor Desa
Pasirtalaga sudah terlihat sepi,bahkan
beberapa pekerja yang mengerjakan
pembangunan kantor desa juga sudah
tidak terlihat.
Dennis menghimbau, agar
masyarakat jangan ragu dan takut untuk
melaporkan bila mengetahui ada
penyimpangan yang dilakukan oleh
pejabat ke Posko Cabang LSM FMP
Karawang atau SMS Pengaduan
081299131525-089644335518 . 24 jam
kami siap menerima pengaduan dari
masyarakat, tandasnya. qTim

Peringatan Maulid Nabi


di Majlis Talim Bahrud Tauhid Cilamaya Wetan
KARAWANG, (PERAK).Pada bulan Maulid tahun ini seperti
biasa seluruh masyarakat Kabupaten
Karawang dari kota hingga seluruh
penjuru desa memperingati Kelahiran
N a b i B e s a r M u h a m m a d S AW,
menunjukan bahwa masyarakat
Kabupaten Karawang ini sangat cinta
kepada Rosululoh SAW, pada saat ini
Peringatan Maulid digelar oleh Majlis
Talim Bahrud Tauhid di Desa Cilamaya
Kec Cilamaya Wetan bertempat di
lingkungan pasar 1, Rabu (14/1).
Pada moment ini Pelaksana Tugas
Bupati Karawang, mengajak "Marilah
kita tingkatkan kualitas keimanan dan
keislaman kita dengan terlebih dahulu
meningkatkan kecintaan kita kepada
ALLOH SWT dan Rosululloh Nabi
Muhammad SAW dalam kehidupan
sehari-hari kita usahakan agar sanggup

tauladani sifat Rosululloh Muhammad


SAW jangan setelah pulang Maulid Nabi
tidak ada perubahan karena pada
pengajian ini kita petik ilmu kita tolabul
Ilmi"imbuhnya.
Lebih lanjut Cellica berkata "bila
ada akidah pada agama Islam yang
melarang itu bisa diabaikan saja itu bisa
memecah persatuan sesama umat islam,
sebetulnya apa yang diambil atau hikmah
dari Maulid Nabi ini ialah kita bisa
bersama berkumpul sesama umat
Muslim, bisa berdoa berdzikir bersama.
seperti saya di tengah kesibukan agenda
Pemerintahan banyak yang mengundang
saya, memang betul bersifat adil itu
susah namun selama bisa saya akan
sempatkan untuk datang karena
undangan yang datang kepada saya bisa
5-6 titik satu hari, saya sangat senang
berkumpul bersilahturahim juga dengan

masyarakat di seluruh pelosok desa di


Kabupaten Karawang ini" ujarnya
kepada Perak.
Terakhir Plt. Bupati mengatakan
"bahwa Pemkab dari dahulu, saat ini
hingga masa yang akan datang terus
membutuhkan do'a dari seluruh
masyarakat, maka pada moment ini kami
juga sampaikan semoga kami sebagai
Pemerintahan bisa menjalankan tugas
dengan amanah, kami menerima seluruh
saran yang bersifat membangun bersama
kita bangun Karawang karena tanpa
dukungan kami tidak mampu, saya yakin
dengan banyaknya digelar pengajian
termasuk warga desa Cilamaya ini maka
Karawang akan terlindungi daerahnya,
dan menjadi daerah yang Baldhatun
ThoyyibatunWwa'robbun Ghofur"
qDennis

Akhirnya Ketua PGRI Kecamatan Purwasari Islah


Dengan Wartawan Koran Berita
KARAWANG, (PERAK).Setelah kurang lebih satu bulan
wartawan Koran Berita berseteru dengan
Ketua PGRI Kecamatan Purwasari
Hasanudin, S.pd., M.M. merekapun
sepakat untuk islah (berdamai).
Bertempat di kantor UPTD
Kecamatan Purwasari dan dengan
difasilitasi oleh ketua PGRI Kabupaten
Karawang Drs. Nandang Mulyana serta
dihadiri oleh para Ketua PGRI
Kecamatan Lemah Abang, Kotabaru dan
para kepala sekolah SD yang ada di
Kecamatan Purwasari serta rekan
wartawan yang tergabung dalam wadah
Hiwaka dan Porwara dengan poin
permintaan maaf dari Ketua PGRI
Kecamatan Purwasari Hasanudin, S.Pd.,
M.M.
Agar bila ada pemberitaan yang
menyangkut sekolah yang ada di

Kecamatan Purwasari, saya harapkan


untuk berkoordinasi dan konfirmasi
terlebih dahulu dengan saya, jadi jangan
main beritakan saja,'' ujar Hasanudin.
Lanjutnya, Jadi dalam masalah ini
saya pribadi pun selaku manusia
memang tidak luput dari kesalahan, saya
atas nama pribadi dan Ketua PGRI
mohon maaf pada rekan-rekan media,
khususnya kepada rekan Dadang
Aripudin bila ada bahasa yang kurang
berkenan terlontar dari ucapan saya dan
saya akan mencabut laporan yang telah
saya buat di kepolisian, tukas
Hasanudin.
Ucapan serupa juga dilontarkan
oleh Dadang Aripudin, dikatakannya,
Saya pun mohon maaf kepada Pak
Hasanudin, S.Pd., M.M. bila ada ucapan
yang kurang berkenan, atas nama pribadi
saya minta maaf, ucap Dadang

Aripudin.
Ketika dikonfirmasi Ketua PGRI
Kabupaten Karawang Drs. Nandang
Mulyana mengatakan bahwa
permasalahan ini harapannya jangan
dibesar-besarkan, sebab kami dan rekan
wartawan tidak dapat dipisahkan, tanpa
rekan dari media kita tidak akan tahu
perkembangan dunia luar dan pun
sebaliknya.
Lanjutnya, Jadi saya atas nama
Ketua PGRI Kabupaten Karawang dan
atas nama pribadi mengharapkan agar
Pak Dadang dan Pak Hasanudin
berdamai dan tidak memperpanjang
masalah ini, soal laporan kepolisian yang
telah dilaporkan Pak Hasanudin agar
segera dicabut berkasnya, agar
permasalahan kesalah pahaman ini tidak
berlarut larut,'' ucap Nandang Mulyana
menutup pembicaraan. qDennis

Plt Bupati dr. Cellica Menjadi Motivator


Pada Seminar Parenting Education
K A R A W A N G ,
(PERAK).Dalam rangka
menambah wawasan
tentang mengasuh anak
kaum perempuan di
Kabupaten Karawang
khususnya Mahasiswa
Prodi Kebidanan diberi
pemahaman ilmu tentang
ilmu tersebut,acara ini di
prakarsai oleh Stikes
Karisma Karawang dengan
menggelar seminar
Seminar Parenting Education. Seminar
yang berlangsung di salah satu hotel
mewah komersial di Interchange
Karawang Barat tersebut dibuka oleh Plt
Bupati Karawang, dr Cellica, Sabtu
(17/1).
Seminar Parenting Education
dengan tema Kemanamayah Bundaku
tersebut menghadirkan dua orang nara
sumber yang kompeten. Mereka
diantaranya dari kalangan selebritis
adalah Mona Ratuliu dan lainnya.
Cellica dalam kesempatan tersebut
mengatakan, saya apresiasi Stikes
Karisma bisa gelar Seminar ini, ini sangat
positif dan ilmunya sangat bermanfaat
kemudian saya menilai seminar ini
merupakan salah satu tindak lanjut
mengenai cara pola asuh anak dengan
orangtua yang menentukan karateristik
anak nya itu sendiri, usia 0-3 Tahun itu
Golden Age harus ektra hati-hati betul apa
yang dikatakan narasumber Ayah Irwan
orangtua saat ada di rumah jangan ada
urusan lagi pekerjaan waktu harus untuk
keluarga khususnya anak ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Cellica,
menceritakan akan pengalaman hidupnya
sejak kecil Hal inilah yang terkadang
sering dilupakan orangtua saat sampai
rumah masih terima telepon anaknya
ingin main di tolak bilang sebentar ya
nak, padahal resiko itu nantinya ada pada
segi psikologis anak, saya dari kecil dekat
dengan ayah saya sangat luar biasa, saya
juga ada pengalaman saat saya masih
Wakil Bupati saya sedang memberikan
sambutan di Dinas Tenaga Kerja 3 Bulan
lalu ini fakta loh, saya menerima telepon,
tidak biasanya saya terima Telepon saat

sambutan saya izin kepada audience


setelah saya terima ternyata ada
kabar ayah saya strook dan saya
shock mendengarnya dan saya
langsung tinggalkan acara, itu artinya
begitu sangat besarnya peran seorang
ayah bagi saya, bila berkata ibu
biasanya sehari-hari kita biasanya
dekat dengan ibu namun dengan ayah
itu jarang, tapi saya rasakan kualitas
waktu dengan ayah, saya sebenarnya
harapkan kaum laki laki juga ada
hadir diundang di seminar ini
imbuhnya kepada Perak.
Terakhir, Wakil Bupati juga
menghimbau kepada para peserta
seminar ini, ikuti seminar ini dengan
baik hingga akhir, dan narasumber
sendiri ialah selebritis Mona Ratuliu
dan Ayah Irwan mereka sangat
Expert, mereka miliki Yayasan untuk
ilmu ini.
Ketua Panitia Seminar, Ketua
Yayasan Kharisma Dr. Rokim
mengatakan, kegiatan ini diikuti oleh
kaum perempuan dari perguruan
tinggi yang ada Prodi Kebidanan di
Karawang , serta sekolah tingkat
SMA yang ada di kabupaten
Karawang Diharapkan mereka yang
hadir pada seminar ini dapat ikut
mensosialisasikan pengetahuan yang
didapat kepada keluarga serta
tetangga sehingga mereka kaum
perempuan Kabupaten Karawang
dapat semakin paham akan Pola Asuh
Anak, ungkapnya. q Dennis

Wabup Karawang
dr. Cellica NurachadianaTerima SK Mendagri

KARAWANG, (PERAK).Terkait dengan kekosongan pada


pucuk pemerintahan di Kabupaten
Karawang, Mentri Dalam Negeri
Tjahjo Kumolo telah menetapkan
Keputusan Menteri Dalam Negeri
Nomor 131.32-4747 Tahun 2014
Tanggal 13 Desember 2014, Tentang
pemberhentian sementara Drs.H.Ade
Swara,MH. dari jabatannya Bupati
Karawang masa Jabatan 2010 2015,
sampai proses hukum yang
bersangkutan selesai dan mempunyai
kekuatan hukum tetap.
Surat Keputusan Menteri Dalam
Negeri tersebut diserahkan langsung
oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad
Heryawan yang diterima langsung
oleh Wakil Bupati Karawang
dr.Cellica Nurachadiana Disaksikan
oleh jajaran Muspida Kabupaten
Karawang, Asisten Pemerintahan
Kabupaten Karawang
E.Soemantri.SH, Kabag Pemerintahan
Setda Kabupaten Karawang Drs.Asip

Suhendar di Kantor
Gubernur Jawa Barat pada
Selasa (23/12) lalu.
Dalam arahannya, Aher
menyampaikan,Sesuai
ketentuan Pasal 86 Ayat (1)
Undang undang Nomor 23
Ta h u n 2 0 1 4 Te n t a n g
Pemerintahan Daerah, untuk
menjamin kelancaran
penyelenggaraan
Pemerintahan di Kabupaten
Karawang perlu menunjuk Wabup
dr.Cellica Nurahcadiana Wakil
Bupati Karawang masa Jabatan
2010 2015 untuk melaksanakan
tugas dan kewajiban Bupati
Karawang sampai dengan adanya
putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum
tetap,tandasnya.
Dikatakannya, Melalui
pertemuan ini saya harap saudara
saudara yang hadir dapat
memberikan penjelasan yang
sejelas- jelasnya pada masyarakat
untuk dapat menjaga stabilitas
politik dan keamanan di
Kabupaten Karawang ,ucapnya.
Terakhir Aher menyampaikan
ucapan selamatnya, Saya
ucapkan selamat bekerja kepada
Wakil Bupati Karawang, Semoga
dapat melaksanakan tugas dan
Kewajiban Bupati Karawang .
q Dennis

SEPUTAR BALI
Edisi: 116 Minggu III/Tahun ke VI/ 22Januari-6 Februari 2015

Bupati Suwirta Sidak


Kantor Pelayanan Publik

KLUNGKUNG, (PERAK).Menindaklanjuti instruksi dan


anjuran yang disampaikan Bupati
Klungkung, I Nyoman Suwirta
kepada para PNS pada saat apel
Paripurna Senin kemarin, Bupati
Suwirta lanjut melakukan sidak
terhadap kantor-kantor pelayanan
publik, didampingi Kabag Humas dan
Protokol I Wayan Parna, Bupati
Suwirta mendatangi satu per satu
kantor pelayanan publik di antaranya
Kantor Dinas Sosial, Kantor
Penanaman Modal, Kantor Perijinan
dan Kantor Catatan Sipil.
Sehari sebelumnya pada saat
apel Paripurna Bupati Suwirta telah
instruksikan kepada segenap
jajarannya untuk bekerja maksimal
dalam memberikan pelayan kepada
masyarakat, dan kemarin Bupati
Suwirta pun memantau kelapangan
untuk mencari tahu efektifitas dari
instruksinya pada saat apel.
Pada sidak ini, Bupati mendapati
kondisi sebagian besar kantor dan
gedung pelayanan yang sudah sangat
tua dan karena keterbatasan ruang
maka dipaksakan untuk tetap
dipergunakan. Terutama Kantor Dinas
Sosial dan Penanaman Modal yang
mana sebagian besar umur bangunan
sudah sangat tua dan sempit. Meski
kondisi bangunan seperti ini saya
harap tidak akan mengurangi kwalitas

peyalanan terhadap masyarakat, ujar


Bupati Suwirta.
Selain Mengecek kondisi
bangunan, Bupati Suwirta juga
memeriksa berbagai
kesiapan
peralatan penunjang pelayanan publik
seperti komputer, jaringan internet,
kebersihan dan kerapian ruang kerja
dan ruang pelayanan. Bupati juga
berpesan kepada masing-masing
kepala kantor dan dinas
untuk
menegakkan perda KTR (Kawasan
Tanpa Rokok). Saya lihat masih ada
asbak dibeberapa ruangan, berarti
masih ada pelanggaran, tolong
disingkirkan asbak-asbak itu supaya
yang merokok pergi keluar ruangan
untuk merokok, ujar Bupati asal
Ceningan ini.
Namun di Kantor Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil,
Bupati Suwirta ungkapkan rasa
senangnya melihat aktivitas di ruang
palayanan dimana semua petugas
terlihat cekatan dan sibuk melayani
masyarakat tanpa ada kendala. Bupati
Suwirta pun menyempatkan menyapa
masyarakat yang hadir menanyakan
kwalitas pelayanan yang diberikan.
Saya senang melihat suasana kantor
pelayanan seperti ini, semua bekerja,
dan masyarakat
mendapatkan
pelayanan yang baik, ujar Bupati
Kepada Kabid Capil I Made Sirat.
Kepada staf PNS yang
ditemuinya Bupati berpesan supaya
selalu menciptakan suasana ruangan
bekerja yang nyaman, bersih, bebas
asap rokok, dan sejuk. Saya liat
masing masing ruangan sudah
dilengkapi pendingin udara namun
tidak dimaksimalkan, jika ruangan
sejuk, bersih dan rapi pasti akan
merasa nyaman bekerja. Ujar Bupati
Suwirta. qTim

Antisipasi Proyek Molor, ULP


Diminta Siapkan Dokumen Lebih Awal
DENPASAR, (PERAK).Untuk mengantisipasi kegiatan
dan program pembangunan fisik dan
non fisik di Kota Denpasar tahun
Anggaran 2015 dapat berjalan tepat
waktu, Unit Layanan Pengadaan
(ULP) Kota Denpasar sebagai "urat
nadi" dalam pengadaan barang dan
jasa diminta untuk menyiapkan segala
sesuatu dan dokumen lebih awal,
sehingga nantinya tidak ada lagi
proyek-proyek molor di Kota
Denpasar. Demikian disampaikan
Sekda Kota Denpasar A,AN Rai
Iswara saat melakukan tatap muka
dengan seluruh staf dan pejabat ULP
Denpasar, Selasa (13/01/2015) di
Kantor setempat.
Dalam kunjungan tersebut Sekda
Rai Iswara disambut Kepala ULP, I
Ketut Suastina dan para staf ULP.
"Sebagai salah satu instansi sentral
dalam melaksanakan pembangunan di
Kota Denpasar dalam hal pengadaan
barang dan jasa, ULP harus terus
meningkatkan SDM seiring dengan
perubahan-perubahan peraturan yang
ada saat ini," ujar Sekda Rai Iswara.
Seiring dengan hal tersebut
seluruh staf ULP dapat tekun serta
meningkatkan profesionalisme kerja
dengan meng update berbagai
informasi-informasi peraturan yang
terus dapat berubah-ubah. Disamping
itu seluruh pelaksanaan pengadaan
barang dan jasa di masing-masing
SKPD telah melalui ULP, hal ini juga
sebagai bentuk komitmen Pemkot
Denpasar dalam pencegahan korupsi.
Komitmen Walikota Rai Mantra
dalam mencegah korupsi telah
dicetuskan dengan terbentuknya ULP,
yang nantinya mampu diterjemahkan
kepada seluruh pegawai ULP untuk
dapat terus meningkatkan kwalitas
diri dengan mempelajari berbagai

aturan-aturan serta disosialisasikan


kepada seluruh SKPD.
Setiap melaksanakan berbagai
program pengadaan barang dan jasa
Sekda Rai Iswara juga mengharapkan
kepada seluruh staf ULP untuk selalu
bersandar pada atauran-aturan yang
ada. Koordinasi dan komunikasi
sebagai kunci utama dalam
meningkatkan kinerja sehingga
berbagai permasalahan yang ada
dapat diselesaikan secara bersamasama yang selalu bersandar pada
aturan, paparnya.
Seusai melakukan kunjungan di
ULP, Sekda Rai Iswara mengunjungi
pelayanan Puskesmas I Denpasar
Utara yang terletak di kawasan Jl.
Kamboja Denpasar. dalam kunjungan
tersebut Sekda Rai Iswara didampingi
Kepala Dinas Kesehatan, dr. Luh Putu
Sri Armini disambut Kepala
Puskesmas I Denpasar, Utara dr. A.A
Ampera Prihatini mengajak kepada
seluruh staf Puskesmas untuk selalu
meningkatkan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat.
Menjaga kebersihan puskesmas
setempat tidak luput dari arahan
Sekda Rai Iswara yang nantinya dapat
mempengaruhi kwalitas pelayanan
Puskesmas. Karena menurut Rai
Iswara kesehatan sebagai
pembangunan dasar dimasyarakat
yang tidak terlepas dari pelayanan
yang diberikan Puskesmaspuskesmas yang ada di empat
kecamatan di Kota Denpasar. qyd/ys

Pemusnahan Barang
Bukti Narkoba

BULELENG, (PERAK).Barang bukti Narkoba dimusnakan


di kantor Kejaksaan Negeri Singaraja.
Barang bukti berupa sabu sebanyak 6,77
gram dan 38 butir ekstasi dimusnahkan

karena perkaranya telah diputus pada


September 2012 dan Desember 2013.
Pemusnahan ini dilakukan secara
bersama-sama oleh Kepala Kejaksaan
Negeri Singaraja, Sumarjono, Wabup

Buleleng Nyoman Sutjidra, Ketua DPRD


Buleleng Gede Supriatna, Kapolres
Buleleng, Kurniadi.
Usai pemusnahan Wakil Bupati
mengatakan adanya barang bukti
Narkoba membuktikan Buleleng masih
menjadi target perederan narkoba. Untuk
itu diharapkan semua pihak waspada dan
bersama-sama membantu mencegah
peredaran Narkoba.
Terkait pemusnahan Narkoba,
Wa b u p m e n g a p r e s i a s i n y a d a n
mendukung aparat yang berhasil
mengungkap kasus Narkoba sehingga
pelakunya dapat dijerat hukum dan
barang buktinya dimusnahkan.
Diharapkan para pengedar dan bandar
narkoba dihukum seberat-beratnya
karena barang terlarang yang di
edarkannya itu dapat merusak generasi
muda.
Sementara itu Kapolres Buleleng
mengatakan aparatnya terus berupaya
melakukan pencegahan peredaran
narkoba di Buleleng. Berbagai kasus
narkoba yang mulai menyasar desa-desa
telah berhasil diungkap dan pelakunya
ditangkap.
qTim

DPRD Gianyar Tunda Putuskan Ranperda Tentang UU Desa


GIANYAR, (PERAK).Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) Kabupaten Gianyar menunda
putusan Ranperda penetapan pilihan desa
adat yang diajukan Bupati Gianyar, hal
tersebut diungkapkan Ketua DPRD
Kabupaten Gianyar, I Wayan Tagel
Winarta dalam sidang Paripurna DPRD
Gianyar, Rabu, (14/1/2015).
Lebih lanjut, I Wayan Tagel Winarta
mengatakan sidang yang dihadiri 39 orang
dari 40 anggota DPRD Gianyar sudah
membahas pilihan tersebut beberapa kali
belakangan. Sebelumnya DPRD Gianyar
juga telah memanggil bendesa dan
perbekel se-Kabupaten Gianyar,
pembahasan terkait pilihan masih
memerlukan kajian yang lebih matang.
Penundaan sidang paripurna juga karena
adanya perbedaan pendapat fraksi terkait
jumlah desa ada, desa adat yang diajukan
dalam Ranperda tidak sesuai dengan
jumlah desa adat di Gianyar sekarang.
Dalam Ranperda yang diajukan
Bupati Gianyar terdapat 70 desa adat yang
akan didaftarkan ke UU Desa, hal tersebut
sesuai dengan jumlah desa
dinas/kelurahan di Gianyar. Sedangkan di
Gianyar terdapat 272 desa adat, maka
sebanyak 202 desa adat akan terancam
tidak terdaftar. Secara umum seluruh
fraksi sepakat mendaftarkan desa adat ke
UU Desa, namun yang masih memerlukan
pembahasan khusus terkait jumlah yang
akan didaftarkan.
Atas dasar tersebut, masing-masing
fraksi ingin lebih banyak sosialisasi dan
menyerap aspirasi masyarakat, sehingga
penetapan yang dilakukan nantinya
merupakan aspirasi yang terbaik buat
Gianyar, terangnya.

Wakil Bupati
Gianyar,
Made
Mahayastra
mengatakan
p e n u n d a a n
pendaftaran desa
adat sesuai Raperda
yang diajukan
merupakan hasil
konsultasi antara
Ketua DPR dan
Bupati. Penundaan
juga disebabkan
karena belum
a d a n y a
kesepakatan
diantara fraksi di DPR, ada beberapa
berbedaan yang masih perlu
disempurnakan. Padahal secara umum
DPRD sepakat mendaftarkan desa adat,
hanya saja ada beberapa kendala teknis
yang perlu dikaji.
Terkait pilihan apapun nantinya agar
tidak dilakukan voting dan
mengedepankan musyawarah mufakat,
karena voting sangat tidak baik bagi
demokrasi di Gianyar. Pembahasan lebih
lanjut akan dilakukan dengan batas waktu
tertentu, hingga mencapai kesepakatan
diantara fraksi, dengan harapan putusan
yang diambil tidak terjadi konflik di
masyarakat.
Senada yang diungkapkan Tim Ahli
Perumus UU Desa DPR RI, Yando R.
Zakaria mengatakan memang UU Desa
sesunguhnya disusun untuk menguatkan
adat di Indonesia termasuk di Bali, hanya
saja pemahaman terkait materi dan isi UU
Desa masih belum optimal.
Saya tidak mengerti kenapa UU
Desa minim sosialisasi, padahal UU Desa

merupakan UU yang dibentuk mengakui


desa adat secara hukum, dan masyarakat
diberikan ruang untuk memilih desa dinas
atau desa adat, terangnya saat sosialisasi
UU Desa dengan bendesa dan forum
perbekel se-Kabupaten Gianyar.
Lebih lanjut, Yando R. Zakaria
mengatakan jika kabupaten/kota tidak
mendaftarkan maka pada pasal peralihan
UU Desa mengatur secara otomatis desa
sekarang menerima dana desa.
Pendaftaran desa adat masih bisa
dilakukan dalam jangka waktu yang tidak
ditentukan, semasih belum pernah
didaftarkan. Bisa saja jika nanti disusul
kemudian, terkait anggaran tentu sudah
diatur untuk Provinsi ataupun
kabupaten/kota.
Tidak ada perbedaan jumlah
anggaran yang akan digelontorkan ke
kebupaten/kota, hanya saja terkait
nominal tergantung pembaginya, jika
didaftarkan desa adat di Gianyar tentu
pembaginya lebih banyak dengan
anggaran yang sama, imbuhnya.qmd

Banyak Sopir Truk Tak Indahkan Rambu Larangan Parkir


Februari 2015 Dishub Denpasar Mulai Ambil Tindakan
DENPASAR, (PERAK).Terkait banyaknya truk atau mobil
barang yang parkir sembarangan di bahu
jalan sebelah timur di sepanjang Jalan
Cargo Permai Kota Denpasar, padahal
pihak Dinas Perhubungan Kota Denpasar
dengan jelas memasang rambu-rambu
dilarang parkir tapi para sopir-sopir
tersebut tetap saja bandel.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub
Kota Denpasar, I Nyoman Sustiawan,
S.H., saat dikonfirmasi diruang kerjanya
mengungkapkan, pihaknya dari awal
sudah memasang rambu-rambu larangan
parkir disebelah barat jalan untuk
mengantisipasi dari pada tidak

mampunya menampung truk atau mobil


barang tersebut di terminal, maka
pihaknya memprioritaskan boleh parkir di
timur jalan, ujarnya.
Sebenarnya dari aturan jalan
nasional itu tetap tidak boleh parkir, akan
tetapi tidak tertampungnya di dalam
terminal pihaknya mentoleransi di timur
jalan. Kemudian muncul wacana dari
pimpinan bahwa semua disisi Jalan Cargo
tetap dilarang untuk parkir, maka
pihaknya memasang rambu-rambu
larangan parkir di dua sisi jalan,
terangnya.
Setelah pemasangan rambu-rambu
dipasang di dua sisi jalan yaitu barat dan

timur, untuk disebelah barat sudah tertib


dan jika ditemukan adanya truk yang
parkir disebelah barat jalan maka
pihaknya akan menindak sesuai aturan.
Terkait untuk yang sebelah timur
sampai sekarang kenapa masih banyak
yang parkir..? Sustiawan menjelaskan
bahwa, pihaknya sudah melakukan
sosialisasi dari awal bulan Desember
2014 lalu dan rencana di bulan Februari
2015 pihaknya mulai mengambil
tindakan jika ada truk atau mobil barang
yang masih parkir disebelah timur jalan
Cargo Permai Kota Denpasar.
qyd/ys

REGIONAL
Edisi: 116 Minggu III/Tahun ke VI/ 22Januari-6 Februari 2015

Polres Akan Segera Limpahkan


Berkas Kades Penjudi ke Kejaksaan
SUBANG, (PERAK).Satuan Reserse dan Kriminal
Unit I Kepolisian Resort terus
menindaklanjuti kasus tindak pidana
perjudian disalah satu hotel di
wilayah Pantura Pamanukan dalam
sebuah penggrebekan, Senin
(29/12/2014) lalu.
Demikian di ungkapkan oleh
petugas reskim Polres Subang
kepada Perak di kantornya baru baru
ini. Memang benar para penjudi itu
tidak di tahan karena ada permintaan
dari pihak keluarganya.
Tapi
masalah kasus hukumnya masih
berjalan, ungkapnya.
Selain itu, pihak kami akan
segera mengirimkan berkasnya ke
Kejaksaan Negeri (Kejari) Subang.
Kalau sudah lengkap, proses
Hukum berjalan kok, tandasnya.
Seperti pada pemberitaan Perak
Edisi 115 Minggu II/Tahun ke IV/0520 Januari 2015 dengan judul
Polres Subang Grebek Perjudian di
Hotel Pamanukan Alasan Bukan
Judi Togel, Oknum Kades, dokter,
PNS. Polres Subang berhasil
mengamankan 5 (lima) pelaku
tindak pidana perjudian disalah satu
hotel di wilayah Pantura Pamanukan

dalam sebuah penggrebekan, Senin


(29/12/2014).
Meski sempat diamankan
kelimanya dilepas kembali dengan
alasan perjudian tersebut bukan
Togel melainkan hanya Kartu Remi.
Penggrebekan tersebut pun
sempat menggegerkan warga
setempat, pasalnya kelima
pelakunya adalah tokoh masyarakat,
pejabat publik/PNS dan pengusaha
yang tidak asing lagi bagi warga
disana serta seorang berprofesi
sebagai dokter.
Berdasarkan data yang diterima
redaksi, mereka adalah Kepala Desa
di wilayah Pantura berinisial LL, Jy
mantan staf BPMP Subang, dr. Rsd,
Edr pemilik toko mas di wilayah
Pamanukan dan Ty pengusaha water
boom Pamanukan.
Menurut keterangan Kapolres
Subang, AKBP Harry Kurniawan
melalui Kasat Reskrim, AKP Indra
Maulana Saputra, Rabu (31/12) lalu,
membenarkan pihaknya telah
melakukan pengrebekan terhadap
pelaku perjudian di wilayah
Pamanukan, namun tidak dilakukan
penahanan karena bukan judi togel
melainkan hanya judi kartu remi.

Ya b e n a r k a m i t e l a h
melakukan penggrebekan terhadap
kegiatan perjudian tersebut, namun
tidak ada penahanan terhadap
mereka, masalahnya perjudian
tersebut bukan togel (toto gelap,
red) melainkan hanya kartu remi,
paparnya.
Sekedar informasi tambahan
sekaligus menambah pengetahuan
bagi masyarakat terkait pasal yang
mengatur tentang kasus tersebut
diatas, sehingga masyarakat dapat
mengawasi langsung kinerja dari
aparat penegak hukum dengan
demikian pula hukum benar-benar
berlaku adil, Jangan hanya Tajam
kebawah dan Tumpul keatas.
Berikut isi dari Pasal 303
KUHP jo. Pasal 2 UU No. 7 Tahun
1974 menyebutkan:
(1) Diancam dengan pidana
penjara paling lama sepuluh tahun
atau pidana denda paling banyak dua
puluh lima juta rupiah, barang siapa
tanpa mendapat ijin: 1. Dengan
sengaja menawarkan atau
memberikan kesempatan untuk
permainan judi dan menjadikannya
sebagai mata pencaharian, atau
dengan sengaja turut serta dalam

suatu perusahaan untuk itu. 2.


Dengan sengaja menawarkan atau
memberi kesempatan kepada
khalayak umum untuk bermain judi
atau dengan sengaja turut serta
dalam perusahaan untuk itu, dengan
tidak peduli apakah untuk
menggunakan kesempatan adanya
sesuatu syarat atau dipenuhinya
sesuatu tata cara. 3. Menjadikan turut
serta pada permainan judi sebagai
pencaharian.
(2) Kalau yang bersalah
melakukan kejahatan tersebut dalam
menjalankan pencariannya, maka
dapat dicabut haknya untuk
menjalankan pencarian itu.
(3) Yang disebut permainan judi
adalah tiap-tiap permainan, di mana
pada umumnya kemungkinan
mendapat untung bergantung pada
peruntungan belaka, juga karena
pemainnya lebih terlatih atau lebih
mahir. Di situ termasuk segala
pertaruhan tentang keputusan
perlombaan atau permainan lainlainnya yang tidak diadakan antara
mereka yang turut berlomba atau
bermain, demikian juga segala
pertaruhan lainnya.
q Adih

RW 07 Desa Jabong Adakan Ziarah Makom


dan Maulid Nabi Muhamad SAW 1436/2015 M

SUBANG, (PERAK).Warga Dusun Jabong RW 07,


Desa Jabong, Kecamatan Pagaden
Kabupaten Subang menggelar
rangkaian acara dalam rangka
memperingati Maulid Nabi Besar
Muhamad SAW.
Dalam acara hari kelahiran
Nabi Muhammad SAW ini digelar
pertama kali, salah satunya kegiatan
ziarah makam pada hari Kamis
(15/01) yang dihadiri Kepala Dinas

Budparpora
A s e p
Nuroni,
S . S o s .
didampingi
K a s i
Budaya Iim
dan Camat
Pagaden H.
Julhakim
beserta para
Muspika
Kecamatan
Pagaden,
Kabupaten
Subang.
Kegiat
an tersebut dilaksanakan di makom
Eyang Bintang yang merupakan
situs sejarah peninggalan zaman
Penjajahan Belanda. Makam Eyang
Lurah Bintang yang dulunya salah
seorang yang diberi gelar Lurah
Bintang pada zaman masa
penjajahan, ungkap tokoh
masyarakat RW. 07 Saptani kepada
Perak disela-sela kegiatan.
Lanjut Saptani, jabatan Lurah
Bintang karena Eyang Lurah

Bintang merupakan orang yang


sangat berpengaruh dan bisa
membangun wilayah Subang tempo
dulu sebelum Subang menjadi
kabupaten yang dulunya masih
Bupati Cipunagara.
Hari berikutnya, Minggu
(18/01), acara dilanjutkan dengan
tausyiah dengan penceramah dari
Pamanukan Pantura yaitu Kyai H.
Abdul Hamid. Dalam tausyiahnya
Kyia mengingatkan pentingnya
mengingat kelahiran Nabi
Muhammad SAW sebagai nabi ke25 atau sebagai nabi akhir zaman.
Kita dilahirkan di akhir
zaman, maka dari itu dengan acara
ini kita bisa memperkuat iman dan
taqwa kepada Allah SWT. Karena
tidak ada yang tahu Hari Kiamat,
ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut,
hadir Kepala Desa Jabong E.
Kuswanda, Ketua BPD Cecep
Gustaman, S.E. beserta RW, RT dan
MUI se-Desa Jabong.
Masyarakat sangat antusias
dengan rangkaian kegiatan tersebut,
bahkan dananya pun bersumber dari
swadaya masyarakat RW 07 dengan

cara iuran.
Kegiatan ziarah makom pada
era Ketua RW 07 yang baru ini begitu
menarik perhatian, sebab bukan saja
dari daerah setempat yang hadir
bahkan dari luar daerah tetangga pun
ikut hadir. Selain itu, dalam kegiatan
maulid pun sama, dari luar daerah
turut hadir.
Disela-sela kegiatan, Kepala
Desa Jabong E. Kuswanda yang
didampingi oleh Ketua RW baru
Aminta mengatakan harapannya,
Mudah-mudahan bisa membantu
pemerintah desa dalam bidang
apapun dari segi kemajuan desa,
ungkapnya.
Sementara itu, Ketua RW baru
Aminta mengatakan dalam
pidatonya, Semoga dengan di
angkatnya saya menjadi ketua RW,
saya dengan masyarakat bisa saling
bahu membahu dengan dalam
berbagai kegiatan, harapnya.
Dengan tidak adanya
dorongan dan dukungan dari
masyarakat, tidak mungkin akan
maju pembangunan di lingkungan
ini, tandasnya. qAdih

Diduga Proyek Pengerasan Jalan


di Desa Rancaudik Tidak Sesuai Bestek
PANTURA, (PERAK).Terkait Dana Bantuan Provinsi
(Banprov) 2014 yang diperuntukan
bagi sarana infrastuktur di Desa
Rancaudik, diduga hanya dijadikan
ajang bisnis sehingga tidak sesuai
dengan fungsi yang dibutuhkan
masyarakat, bahkan sema sekali tidak
tercipta pemberdayaan masyarakat
setempat. Sebab, tidak ada
keterbukaan antara pemerintah desa
dengan masyarakatnya, ini sangat
menyalahi aturan.
Diduga demi untuk menutupi
ajang bisnis, kades mengambil tenaga
kerja dari luar daerah sehingga
menimbulkan kecurigaan di
masyarakat dan saat
mempertanyakan kepada perangkat
desa pun, tidak ada yang tahu.

Menurut keterangan warga


sekitar Ustad Wahyu, di wilayah
Kampung Sukajadi dan
Kampung Babakan Kening,
proyek tersebut hanya
direalisasikan sebanyak 5 truk.
Namun, hal itu dibantah oleh
Satgas Jumad karena
menurutnya di tambah lagi 5 truk,
kemudian untuk wilayah
Kampung Sukamaju telah
terealisasi sebanyak 10 truk, ini
menurut warga setempat yang
menjadi anggota Linmas, dan
untuk wilayah Kampung
Rancaudik terealisasi 5 truk, ini
menurut keterangan warga
setempat. Jadi, jika dari kesemua
keterangan itu benar, hanya
direalisasikan sebanyak 25 truk.

Ketika Perak meminta


keterangan kepada ketua LPM,
Ustad Was'un Ahmadi, dirinya
mengatakan tidak tahu-menahu
soal dana banprov dan jumlah
truk yang telah direalisasikan ke
jalan. Menurutnya, dalam hal ini
pelaksana teknis di lapangan
bukan LPM, melainkan diborong
oleh orang Subang yang bernama
Budi.
Lebih parahnya, saat Perak
mendatangi kediaman Ketua
BPD H. Saliman, Sabtu
(17/01/2015). Ia mengaku tidak
mengetahui pemborong
pengerasan jalan di desanya,
padahal dengan jelas fungsi BPD
sebagai pelaksana pengawasan
kinerja kepala desa.

Anehnya, Budi sulit ditemui,


sementara saat Perak
mengkonfirmasi melalui telepon
selulernya, tatkala sedang
berbicara langsung, telepon di
tutup di muka, sungguh tidak
sopan. Bahkan, berkali-kali di
telepon lagi tidak pernah berani
mengangkat, di SMS pun tidak
pernah menjawab, terkesan ada
sesuatu antara Kades Rancaudik
dengan Budi sebagai pemborong
pengerasan jalan di Desa
Rancaudik.
Hingga berita ini dibuat,
kepala desa setempat belum bisa
ditemui. Namun, dalam waktu
dekat Perak akan segera
mengkonfirmasinya kembali.
qAtang S.

Soal Kasus Pengeroyokan,


Pengrusakan dan Penipuan
Polsek Ciasem
Tak Serius Tangani Kasus
PANTURA, (PERAK).Te r k a i t t i n d a k l a n j u t p r o s e s
penanganan sejumlah tiga kasus yang
ditangani pihak Kepolisian Sektor (Polsek)
Ciasem yang sudah hampir setengah tahun
ini belum juga tuntas. Adapun tiga kasus
tersebut diantaranya, tindak pidana
pengeroyokan, pengrusakan dan penipuan.
Menyikapi permasalahan itu, Panit II
P o l s e k C i a s e m , H e r o
memaparkan,mengenai proses
penanganan tiga kasus ini tetap kami
tangani, tetapi dalam penanganannya tidak
semudah membalikan telapak tangan,
untuk dugaan kasus pengeroyokan sudah
tahap penangkapan tersangka bernama,
Dodi. tetapi saya cari orangnya gak ada dan
muka tersangka tidak tahu, namun
menurut informasi, rumahnya di Kampung
Pungangan, Desa Rancabango, soal
dugaan penipuan yang dilakukan oleh
Mantan Kades Rancabango, Ade. Saya
sudah kasih surat SP2 kepada korbanya
dan kasusnya kusut, karena korban selaku
penerima gadai, sudah menggarap
sawahnya, informasinya, Ade ada di Desa
Cipaku, namun lupa lagi alamat jelasnya,
Lanjut dia, kasus pengrusakan,
laporannya belum diterima, kita gak mau
ngambil keputusan, karena mereka samasama laporan dengan kasus yang berbeda
dan kita harus berada ditengah-tengah,
bisa gak kamu ngasih surat untuk saksisaksi karena saksinyakan pegawai disitu
(Jaso Bundo), dalihnya mengarahkan,
Jum'at (16/1) saat dikonfirmasi
dikantornya.
Sebelumnya, telah beberapa kali
diberitakan diedisi Perak, Kapolsek
Ciasem, Kompol. Sumana Wadi melalui
pesan singkat handphone nya Jum'at
(02/01) mengatakan, maaf, tanyakan ke
yang menangani kasusnya atau ke Kanit
Res nya supaya jelas, nuhun, ujarnya
mengarahkan.
Adapun ringkasan kronologi ketiga
kasus mandeg tersebut diantaranya,
dugaan kasus tindak pidana pengeroyokan
terhadap korban bernama, Bambang
Kurniawan (Wartawan Perak Wilayah
Liputan Subang Selatan), tersangka
bernama Dodi preman tengik, Warga
Dusun Kaliaren, Desa Sukamandijaya dan
komplotannya masih berkeliaran bebas
dikampung istrinya yaitu, Dusun
Pungangan, Desa Rancabango,
Kecamatan Patokbeusi.
Dugaan pengrusakan bangunan
beserta barang milik korban bernama H. A.
Bunaim. M. J, otak pelaku bernama, Ning
Sasmito (pemilik RM Jaso Bundo)
beralamat di Dusun Warung Nangka, Desa
Ciasem Baru, Kecamatan Ciasem, dugaan
kasus tindak pidana penipuan dengan
modus gadai sawah atas nama korban,
Sunarya Warga Dusun Margaluyu Timur,
Desa Sukamandijaya dan sebagai pelaku
bernama, Ade Suryana Warga Dusun
Wangun, Desa Rancabango, Kecamatan
Patokbeusi juga masih berkeliaran bebas
terkesan menantang nyali Polsek Ciasem
untuk menangkapnya.
Untuk itu, Polsek Ciasem dalam
proses penanganan kasus-kasus tersebut
terkesan tidak ada keseriusan.
qHendra/ Datim

REGIONAL
Edisi: 116 Minggu III/Tahun ke VI/ 22Januari-6 Februari 2015

Lagi, Media Perak Bersama


Yayasan Pangraksa
Gelar Kegiatan Baksos

Di Desa Sukamandijaya
Harga Raskin Selangit
Kasub Divre Subang: Harga Beras OPK Tetap Rp1600/Kg
SUBANG, (PERAK).-

rakyat miskin.

Pihak Depot Logistik (Dolog)


Kabupaten Subang menegaskan bahwa
harga beras Operasi Pasar Khusus (OPK)
tidak mengalami perubahan yakni tetap
sama Rp1600,-/Kg. Namun,
perbedaannya terletak kepada
pertanggungjawabannya yaitu ke
Kementerian Perdagangan.

Apabila pihak kejaksaan tidak bisa


mengatasi kasus ini maka wajar.
Sebab,kasus pungli raskin merupakan
kejahatan terstruktur, sistematis, dan
massif sehingga butuh keahlian khusus.

Harga penjualan beras OPK tidak


berubah, masih tetap Rp1600/Kg.
Bedanya di pertanggungjawabannya saja
ke Kementerian Perdagangan, ujar
Kepala Sub Divisi Regional Dolog
Subang, Dedi kepada Perak, Minggu
(18/01/2015).

PANTURA, (PERAK) .Atas dasar kepatuhannya terhadap


salah satu kewajiban sebagai umat Agama
Islam, Media Peduli Rakyat (Perak)
bersama Yayasan Pangraksa, Minggu
(11/01) tepatnya di Dusun Karang Anyar
RT/ RW, 01/01, Desa Ciasem Girang,
Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang.
kembali lakukan kegiatan Bakti sosial
(Bagsos) dengan cara membagi-bagikan
sembako ke sejumlah kaum/orang jompo
dan menyantuni anak - anak yatim.
Seperti telah diberitakan Perak
diedisi sebelumnya, Redaksi Media
Perak yang di Pimpin oleh Asep Sumarna
Toha dan Yayasan Pangraksa yang di
Ketuai, Suwandi Ginting, S.E., tersebut

Senin (15/12) bulan lalu telah


melakukan kegiatan wajib dimaksud
berbarengan dengan syukuran
pembangunan Musholla Miftahul
Jannah di kampung itu.
semoga dengan sering
melakukan kegiatan beramal ini,
setiap menjalankan aktivitas selalu
membuahkan hasil yang baik, karena
kami yakin, barang siapa
menggunakan rizki pemberiannya
dijalan yang benar, Allah pasti
memberi ridho dan kemudahan
dalam setiap langkah umatnya,
Amin Ungkap Asep Sumarna
Toha dan Suwandi Ginting.
qDatim

Dinas BMP Beri Waktu Hingga Pertengahan


April Bangli Sukamelang Harus Dibongkar

SUBANG, (PERAK).Kepala Dinas Bina Marga dan


Pengairan (BMP)Kabupaten Subang Ir.
Besta Besuki mengimbau agar bangunan
liar sepanjang jalan Palabuan yang
berseberangan persis dengan Lembaga
Permasyarakatan (LP) Subang secara
sukarela harus membongkar sendiri
bangunannya.
Himbauan itu disampaikan melalui
surat resmi dinasnya yang sudah
dilayangkan ke para pemilik bangli agar
secara sukarela sendiri membongkar
bangunannya hingga batas waktu
pertengahan April 2015.
Sementara itu, pihak Satuan Polisi
Pamong Praja (Satpol PP) Kab. Subang
membenarkan surat himbauan tersebut.
Benar bahwa Dinas Bina Marga
dan Pengairansudah membuat surat
teguran kepada pemilik bangli. Kami
akan meng-crosschek untuk memastikan
diterimanya atau belum surat teguran
tersebut kepada pemilik bangunannya,
ungkapnya melalui pesan singkatnya
(SMS) kepada Perak membenarkan.
Asep menambahkan, pihaknya
sudah memanggil para pemilik bangli .
Sejalan dengan itu, Penyidik PNS Satpol
PP Subang telah melakukan pemanggilan
kepada pemilik bangli dan sudah
dilakukan Berita Acara Perkara (BAP).
Dalam BAP tersebut, para pemilik siap
menyatakan pindah, pihaknya
menyimpan arsipnya.
Seperti yang dikutip dari
w w w. p e r a k - o n l i n e . c o m , k a r e n a
melanggar Perda K3, Bangli (Bangunan
liar) di Sukamelang harus dibongkar.
Pasalnya, Bangli yang berada di

sepanjang Jalan Palabuan itu berdiri


di atas jalur hijau dan saluran air.
Ironisnya, di sepanjang jalan itu
terdapat lapo tuak sehingga
meresahkan warga sekitar.
kumaha sehat besok
air
minum dikirim perda K3 teh sinaga
ambles satpol pp eleh ku dede
gypsum jeng lapo tuak, (Bagaimana
sehat besok, air minum dikirim Perda
K3 kayaknya amblas, Satpol PP
kalah oleh Dede Gypsum dan lapo
tuak.red), tutur warga sekitar
kepada Perak di nomor SMS
Pengaduan FMP: 08170116572085221611968-08567901928.
Penolakan juga muncul dari
salah satu aktivis lingkungan,
bangunan-bangunan yang di
sebelah kanan itu diatas bahu jalan
dan drainase tidak boleh ada
bangunan, sesuai dengan Perda K3
itu harus bersih, Satpol PP harus
menertibkan, Dinas Tarkim harus
menata berkaitan juga dengan bagian
asset pemda, intinya bangunan itu
harus dibongkar, ungkap Ketua
Masal (Masyarakat Sadar
Lingkungan) Yaya Sudarya kepada
Perak.
Diketahui, bangli di
Sukamelang itu telah menabrak
Peraturan Daerah Kabupaten Subang
Nomor: 13 Tahun 2006 Tentang
Ketertiban, Kebersihan dan
Keindahan Pasal 4 bahwa setiap
orang atau Badan Hukum dilarang
berusaha dan atau berdagang di
t r o t o a r, t a m a n , j a l u r h i j a u ,
persimpangan jalan dan tempattempat lain yang bukan diperuntukan
untuk itu.
Satpol PP, Distarkimsih, BMP,
dan BLH serta aparatur terkait
lainnya harus berani menertertibkan
bangunan-bangunan liar di lokasi
tersebut, sebab merupakan sepadan
jalan dan Jalur Hijau Sukamelang.
Tidak boleh ada bangunan permanen.
qB. Kurniawan/Datim

Ironisnya, dengan tidak ada


perubahan harga tersebut, oknum aparat
Desa Sukamandijaya, Kecamatan
Ciasem membandrol raskin dengan
harga selangit yakni Rp3000/liter dengan
kualitas buruk yang cocok untuk pakan
ayam.
Seperti yang dikutip dari
www.perak-online.com. Beras
miskin (Raskin) yang direalisasikan
Pemerintah Desa Sukamandijaya,
Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang
tidak layak untuk dikonsumsi. Pasalnya,
beras untuk rakyat miskin ini kualitasnya
sangat buruk dan cocok untuk pakan
ayam. Gilanya lagi, harganya pun naik
selangit hingga menjadi Rp3.000.-/liter
yang tadinya Rp2500,-/liter.
Akibat perilaku korup-nya itu,
Pemdes Sukamandijaya yang menjual
Raskin dengan harga membumbung
tinggi dengan kualitasnya yang butut itu
menuai kritikan warga.
"Kumaha bisa dimakan beas jiga
beunyer kieu, pantesnamah dimakan ku
hayam, kumaha sih pamarentah teh,
masyarakat miskin ge jelema uy, lain
binatang (Bagaimana bisa dimakan,
beras kaya menir gini pantasnya dimakan
ayam, gimana sih pemerintah,
masyarakat miskin juga manusia uy,
bukan binatang.red), keluh kesal
beberapa orang ibu rumah tangga di desa
tersebut.
Pihak Kejaksaan Dinilai Tidak
Mampu Tuntaskan Kasus Raskin
Ti k u s n y a y a n g c e r d i k a t a u
kucingnya yang goblok. Ungkapan itu
pas saat melihat kasus raskin yang
mencolok mata dibiarkan terus
merajalela di permukaan masyarakat.
Atau memang, para penegak hukum
tidak mempunyai hati untuk menolong

Seperti yang dikutip dari


w w w. p e r a k - o n l i n e . c o m .
Pungutan liar beras miskin (Pungli
Raskin) oleh aparat desa sudah lama
berjalan, anehnya Rumah Tangga Miskin
Sasaran (RTMS) sebagai penerima
bantuan yang sah cenderung diam
dengan konversi yang dilakukan oleh
petugas penyalur raskin. Bahkan sudah
terbangun opini publik bahwa harga
standard raskin sebesar Rp2.000/Liter.
Karena ketidak tahuan dan ketidak
berdayaan mereka, sehingga tidak ada
yang menolak dengan harga dan
penjualan per-liter tersebut, sedangkan
kejahatan ini terjadi di hampir seluruh
desa yang ada di Kabupaten Subang dan
mirisnya objek punglinya adalah rakyat
miskin.
Sederhananya, dalam satu kilogram
beras miskin sebanyak 5 gelas kecil,
sedangkan dalam satu liter beras hanya
butuh empat gelas kecil dengan ukuran
yang sama.
Hal itu berarti 1 kg raskin sama
dengan 1 1/4 liter atau 1 liter lebih 1/4
liter (Satu gelas). Dari sana kemudian
kita dapat menghitung harga yang di
mark-up oleh petugas raskin.
Dengan asumsi penjualan satu
liternya seharga Rp2.000 atau dalam kg
berarti menjadi Rp2500. Maka kita bisa
melihat ada liter per 1 Kg jatah
masyarakat yang hilang atau seharga
Rp320, jika dikonversi ke liter sekitar
Rp500. Sehingga didapat harga raskin
hasil mark up sebesar Rp720.-/liter atau
Rp900/ kg.
Sementara itu, apabila distribusi
raskin dari Bulog sebanyak 1.881.510
kg/bulan untuk 125.434 RTMS di seluruh
desa se-Kab. Subang, maka kita bisa
mengkalkulasikannya yakni Rp900
dikali 1.881.510 kg, maka akan didapat
hasil mark-up sebesar yaitu
Rp1.693.359.000.-(Satu miliar enam
ratus Sembilan puluh tiga juta tiga ratus
lima puluh Sembilan ribu rupiah)
perbulan.
Selain itu, dengan total jatah raskin
perbulan 1.881.510 kg, Pemda memberi
biaya operasional untuk pendistribusian
raskin dari desa menuju ke masing-

masing masyarakat penerima manfaat


sejak Januari hingga Juni 2014 sebesar
Rp87,5 X 1.881.510 kg yaitu sebesar
164.632.125.- (Seratus enam puluh
empat juta enam ratus tiga puluh dua ribu
seratus dua puluh lima rupiah).
Disisi lain, pihak Bulog selain
menjamin biaya operasional dari Bulog
ke desa, juga memberikan uang insentif
kepada pihak desa sebesar Rp10/Kg .
Dengan asumsi jumlah tersebut diatas,
maka dapat dihitung Rp10 X 1.881.510
kg yaitu sebesar Rp10.881.510.(Sepuluh Juta delapan ratus delapan
puluh satu ribu lima ratus sepuluh
rupiah).
Dengan pola konversi satuan dari
kilogram ke liter, Ini jelas merupakan
kejahatan yang terstruktur dan
tersistematis sehingga banyak
masyarakat yang tidak menyadarinya.
Selain itu, pungli raskin ini bersifat
massif sehingga berjalan lama.
Bagi kejahatan pungli raskin ini
tidak bisa dibiarkan, sebab telah
merampas hak-hak orang miskin dan
dapat dijerat dengan Undang-undang No.
8 Th. 1999 tentang Perlindungan
Konsumen dan Undang-undang Nomor
21 Th. 2001 perubahan atas Undangundang Nomor 31 Th 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Maka, masih adakah alasan
membiarkan setan-setan raskin ini terus
bergentayangan atau memang pihak
Kejaksaan Negeri Subang takut, tidak
mampu atau memang tidak
berperikemanusiaan yang adil dan
beradab dan membiarkan kesejahteraan
dan kemakmuran yang menjadi dambaan
masyarakat hilang.
Padahal, Pengadilan Tipikor,
Bandung pernah menjatuhkan vonis
terhadap terdakwa Mumuh bin Mahi
selama 2 tahun penjara, denda Rp100 juta
atau subsider 4 bulan kurungan penjara
dan memerintahkan agar terdakwa tetap
di tahan.
Modus yang dilakukan terdakwa
saat menjabat Kepala Desa Makmurjaya
yakni merubah kuota beras raskin yang
d ib ag ik an k ep ad a w arg a d en g an
merubah satuan kilogram menjadi satuan
liter.
Penggunaan satuan liter inilah
menyebabkan terdapat sisa raskin di
kantor desa setelah disalurkan. Dan
sisanya itu malah digunakan untuk
insentif aparat pemerintahan desa
setempat, serta sebagian lagi dijual.
qRed

Diduga Akibat Minimnya Kucuran Dana APBN


Sejumlah Kasus Korupsi Di Polres Subang Mandek
SUBANG, (Perak).Kepolisian Resort (Polres) Subang
diperkirakan sudah selama dua tahun ini
belum mampu menuntaskan proses
penanganan sejumlah kasus korupsi,
maka dianggap telah memiliki hutang
penegakan hukum untuk kasus korupsi
kepada public. Penanganan kasus
korupsi PT. Subang Sejahtera, PAUD,
Mamin dewan, dana aspirasi dewan,
KONI masih tahap penyelidikan, baik di
Polres maupun Polda, untuk
perinciannya bisa disampaikan oleh
penyidik, nanti saya tanyakan dulu, atau
bisa juga menanyakannya langsung.
Demikian yang diungkapkan Kanit IV
Tindak Pidana Korupsi (Tipidkor) Polres
Subang, IPTU Harman belum lama ini,
Rabu (31/12) dikantornya.
Selain penanganannya yang rumit,
lebih lanjut dia memaparkan bahwa,
Anggaran Pendapatan Belanja Negara
(APBN) yang dikucurkan diseluruh
Polres untuk biaya penanganan kasus
korupsi kini minim atau tidak cukup
untuk penuntasan sejumlah kasus

korupsi, adapun nilai anggaran untuk


tahap penyelidikan dan penyidikan
dikepolisian, senilai empat ratus juta
sekian per tahun, ditahun 2014 hanya
dianggarkan dua ratus juta, karena dari
pusatnya ada minimalisasi anggaran,
sehingga biaya hanya cukup untuk
menangani satu kasus saja dalam satu
tahun ini ditahap penyelidikan seperti
kasus korupsi Bank Ulamm yang sudah
dilimpahkan ke kejaksaan, namun
korupsi dana KUR juga sudah kami
limpahkan, itupun dikarenakan sudah
tahap penyidikan, paparnya.
Berikut ini sejumlah kasus korupsi
yang mandeg penanganannya selama dua
tahun tersebut diantaranya, dugaan
Korupsi Dana Panitia Pemyelenggara
Ibadah Haji (PPIH) Tahun 2011-2012,
Korupsi Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD) PT. Subang Sejahtera, Korupsi
Komite Olah Raga Nasional Indonesia
(KONI), Korupsi Dana Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD) Tahun 2012 dan Dana
Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2011 di
Dinas Pendidikan (Disdik), Korupsi

Dana Makan Minum (Mamin) Mantan


Sekretaris DPRD yang sekarang
menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) dan
Korupsi Dana Asuransi Anggota DPRD
Subang.
Jika nilai anggaran penanganan
kasus tersebut dianggap minim dan
menjadi hambatan percepatan
penuntasan kasus korupsi, maka harus
sampai kapan public menanti adanya
pemberantasan korupsi dari penegak
hukum, dalam hal ini Polres Subang???
Seperti telah diberitakan berkali-kali
diedisi Perak sebelumnya, penanganan
kasus dugaan tindak pidana korupsi
ditubuh Satuan Reskrim.
(Satreskrim), Unit IV Tipidkor
Polres Subang, sudah selama dua tahun
dan sudah dua kali pergantian jabatan
kepala unitnya, dari Jusdi ke Iptu Donny
Agung Harvida,S.E., dan sekarang
dijabat oleh Harman, bahwa Polres
Subang dianggap memiliki hutang
penanganan kasus korupsi yang hingga
saat ini belum lunas.
qHendra/Datim

SAMBUNGAN
Edisi: 116 Minggu III/Tahun ke VI/ 22Januari-6 Februari 2015

Terkait ...

kategori, yaitu
kejahatan terhadap
kemanusiaan,
<< Dari hal. 1
genoside, kejahatan
M e s k i p u n
perang, dan perang
demikian, terhadap
agresi.
prinsip umum bahwa
b.
Meskipun
kebijakan serta
s
u
a
t
u
anomali,
keputusan yang salah
kesalahan
dalam
tidak dapat dikenai
pengambilan
sanksi pidana, terdapat
kebijakan serta
pengecualian yang
keputusan secara
paling tidak ada 3 (tiga),
yaitu :
tegas ditentukan
dalam peraturan
a.
Kebijakan
p e r u n d a n g serta keputusan dari
undangan. Contoh di
pejabat yang
Indonesia ada lah
bermotifkan
ketentuan yang
m e l a k u k a n
terdapat dalam Pasal
k e j a h a t a n
165 Undang-Undang
internasional atau
Pertambangan
dalam konteks
I n d o n e s i a
Mineral dan
diistilahkan sebagai
Batubara. Ketentuan
pelanggaran hak
t e r s e b u t
asasi manusia berat.
memungkinkan
Dalam doktrin
pejabat yang
hukum internasional
mengeluarkan ini di
yang telah diadopsi
b i d a n g
dalam peraturan
pertambangan
p e r u n d a n g dikenai sanksi
undangan di
pidana.
sejumlah negara, c.
Kebijakan
k e b i j a k a n
serta keputusan yang
pemerintah yang
bersifat koruptif atau
bertujuan melakukan
pengambil kebijakan
k e j a h a t a n
dalam mengambil
internasional telah
kebijakan serta
dikriminalisasikan.
k e p u t u s a n
Adapun kejahatan
bermotifkan
internasional yang
kejahatan. Di sini
dimaksud ada empat
yang dianggap

sebagai perbuatan
jahat bukanlah
kebijakannya,
melainkan niat jahat
(evil ntenst/mens
rea) dari pengambil
kebijakan serta
keputusan ketika
membuat kebijakan.
Contohnya adalah
perjabat yang
membuat kebijakan
serta keputusan
untuk menyuap
pejabat publik
lainnya atau
kebijakan yang
diambil oleh pejabat
karena ada motif
untuk memperkaya
diri sendiri atau
orang lain. Dalam
contoh terakhir ini,
sebuah surat
keputusan kepala
daerah dapat saja
menimbulkan
perbuatan melawan
h u k u m d a n
penyalahgunaan
wewenang apabila
memang perbuatan
menerbitkan suatu
kebijakan tersebut
ada hal yang
tersembunyi untuk
melakukan suatu
kejahatan. Fakta
seperti ini hanya
dapat diungkap dan
diuraikan melalui
teori kausalitas,
Bersambung...

Dukungan Ikhlas TNI Untuk Segera

Mewujudkan Swasembada Pangan


PANTURA, (PERAK).Panglima Kodam III/Siliwangi
Mayjen TNI. Dedi Kusnedi Thamim
didampingi Kepala Balai Besar
Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) Dr.
Ali Jamil, secara resmi membuka
Pelatihan Kader Pertanian bagi Danramil
dan Babinsa di Auditorium Agroinovasi,
BB Padi (Rabu, 14/01/2015).
Pelatihan ini sebagai wujud
mensukseskan program pemerintah
dalam rangka mencapai swasembada
pangan dalam kurun waktu kurang dari
tiga tahun.
Pelatihan diikuti 397 peserta
prajurit TNI Danrem Jajaran Kodam
III/Siliwangi Jawa Barat dan Banten.
Hadir dalam acara pelatihan ini antara
lain: perwakilan dari Kementan
Pertanian Ir. Riyani, Dr. Maman (Akabi),
Prof. Dr. Zulkifli (Representatif IRRI),
para pejabat lingkup Pemerintah Daerah
Kab. Subang serta para peneliti BB Padi.
Prakarsa kegiatan pelatihan ini
memiliki arti penting untuk
meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan bagi para Danramil dan
Babinsa dalam menjalankan tugas pokok,
serta sebagai tambahan keterampilan
untuk bersosialisasi di masyarakat.
Pelatihan kader pertanian bagi Danramil
dan Babinsa ini dimaksudkan pula untuk
berkontribusi dalam mendukung
keberhasilan tugas mengolah dan
mendayagunakan lahan pertanian
khususnya dalam program ketahanan.
Panglima berharap, TNI bisa
menjadi pendamping para petani sesuai

dengan wilayah tugas masing-masing,


sekaligus menjadi penyuluh pertanian
untuk komoditas tanaman pangan seperti
padi, jagung dan kedelai. Melalui peran
serta TNI dalam program ini diharapkan
pula dapat memberikan kontribusi nyata
terhadap pencapaian ketahanan pangan
nasional, dan secara khusus
meningkatkan produksi dan surplus 2 juta
ton untuk Jawa Barat bisa tercapai.
Pangdam III/Siliwangi secara garis
komando memerintahkan para Danrem,
Dandim, Danramil, dengan Babinsa
untuk bisa mensukseskan swasembada
pangan yang sudah direncanakan
pemerintah, sekaligus mengajak agar
bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk
menambah pengetahuan dan
pemahaman masalah pertanian sebagai
bekal dalam melakukan
penyuluhan/pendampingan petrani di
lapang. Harapan Panglima Kodam
III/Siliwangi bahwa Produksi padi di
propinsi Jawa Barat dan Banten bisa
meningkat dan swasembada pangan bisa
terwujud dalam kurun waktu tiga tahun.
Kepala BB Padi Dr. Ali Jamil dalam
sambutanya menjelaskan bahwa
pelatihan pertanian bagi TNI sangat
penting sebagai
bekal
pendampingan/penyuluhan kepada
petani dalam percepatan pencapaian
swasembada pangan.
Swasembada pangan (padi, jagung,
kedelai) ditargetkan oleh pemerintah
hingga tiga tahun ke depan.
Dijelaskannya bahwa upaya ini perlu
dilakukan dengan serius, mengingat

besarnya tantangan yang harus dihadapi


kedepan, seperti: penduduk yang terus
bertambah, alih fungsi lahan, perubahan
iklim, dan lain-lain.
Dalam penjelasannya Dr. Ali Jamil
menyebutkan bahwa ada empat faktor
pengungkit peningktan produksi, yaitu:
pupuk, irigasi, benih dan alsintan.
Melalui empat faktor pengungkit tersebut
diharapkan kesenjangan hasil di tingkat
penelitian/pengkajian dengan di tingkat
petani bisa diperkecil dan produksi
nasional bisa meningkat.
Disebutkan pula bahwa pelatihan ini
merupakan salah satu realisasi dari
arahan Presiden RI saat kunjungan
kerjanya ke BB Padi beberapa waktu
yang lalu. Saat kunjungan kerjanya
Presiden RI mengharapkan bahwa hasil
di petani harus tidak jauh beda dengan
yang di balai penelitian ini.
Terkait dengan hal tersebut, maka
tepat sekali apabila TNI turut serta
melakukan pendampingan kepada petani
dalam menerapkan inovasi dan teknologi
baru khususnya padi dalam upaya
peningkatan produksi dan pendapatan
petani.
Dalam bagian akhir sambutannya
Kepala Balai Besar Penelitian Tanaman
Padi berharap semoga Dukungan yang
ikhlas dari jajaran TNI dapat
memeprcepat pencapaian dan
terwujudnya swasembada pangan di
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

KAMPAK ...

miliar, sedangkan Rp6 miliar lagi


tersebar di masing-masing rekening
puskesmas Kab. Subang.
Menurut ketarangan Kabid Yankes
Jajang Abdul Holik kepada Perak
(26/6/2014) dikantornya, bahwa
walaupun dana anggaran dari BPJS
sudah masuk, tapi masih belum bisa
digunakan karena regulasi belum selesai,
kecuali pukesmas yang sudah menjadi
badan layanan daerah usaha daerah
(BLUD).
Ditambahkannya, memang dana
tersebut ada di rekening dinkes sebesar
Rp14 miliar, sebab pada saat penyaluran
anggaran dari bulan Januari-April 2014,
masing-masing puskesmas belum
memiiki rekening khusus untuk
penerimaan dana JKN, namun, dana pada
bulan Mei-Juni 2014 sebesar Rp6 miliar
sudah diterima oleh seluruh puskesmas
karena telah memiliki rekening.
Sementara menurut sumber yang
tidak mau desebutkan kapada Perak
mengatakan, bahwa dinkes menerima
dana sharing dari BPJS sebesar Rp40

miliar dan baru-baru ini beberapa


puskesmas rame-rame telah mengajukan
sebagai alat kesehatan, namun
sayangnya tidak ditunjang dengan
sumber daya menusia (SDM) yang
memandai di masing-masing puskesmas,
sehingga alat itu dipastikan tidak akan
bisa digunakan sebagaimana mestinya
alias mubazir.
Hal itu disebabkan, anggaran JKN
harus habis sampai dengan akhir
Desembar, mungkin mereka
menyayangkan jika dana tersebut harus
dikembalikan lagi, sehingga
pengajuannya pun jor-joran tanpa
perhitungan yang matang.
Informasi tambahan, terkait isu
adanya Artalyta dalam kasus ini, Hendra
Boeng anggota DPRD Subang dari Partai
Golongan Karya ketika dikonfirmasi
Perak belum lama ini, membantah
adanya keterlibatan dirinya dalam kasus
tersebut, tapi anehnya ia sempat
menyatakan tidak akan pernah ada bukti
keterlibatan dirinya.
qTim

Seperti yang dikutip pada


pemberitaan www.perak-online.com
dengan judul Paska Berselingkuh
dengan AS-Kekayaan Bendahara
Puskesmas Bombastis Kamis, 06
November 2014. Topik yang diduga ikut
serta dalam perekrutan CPNS kategori
dua, menjelaskan bahwa harta kekayaan
yang dimiliki oleh AS dari hasil Kategori
II mencapai Rp7.000.000.000.- (Tujuh
miliar rupiah).
Aneh bin Ajaib, sekelas Bendahara
UPTD Puskesmas memiliki kekayaan
yang bombastis. Bagaimana tidak,
kehidupan Ida Nurniasih (IN) sang
perawat jebolan akademi keperawatan di
Bandung sebelumnya, tepatnya 3 tahun
yang silam tidak meiliki apa-apa, tinggal
pun masih menumpang di rumah orang
tuanya. Kini ia telah memiliki rumah
megah yang diperkirakan mencapai Rp2
Miliar-an, sawah dan kebun nanas yang
luas serta kendaraan mobil jenis Honda
Jazz. Padahal gaji yang ia miliki sebesar
Rp2.661.000,- sudah dipotong Bank
Pembangunan Daerah Rp2.181.000.
dengan sisa uang gaji Rp480.000.
Namun anehnya sekelas bendahara BOP
di UPTD Puskesmas tersebut memiliki
kekayaan yang begitu bombastis ini
perlu ada tindakan bagi aparat penegak
hukum.
Bahkan ketika itu, sepulang diklat,
AS bersama selingkuhannya Ida dan
mertuanya sempat pergi umroh, setelah

umroh, AS pun mengajak Ida untuk


liburan ke Singapura, Hongkong, Korea,
dan Malaysia.
Diduga peningkatan kekayaan Ida
yang boombastis itu paska berselingkuh
dengan mantan Kasie Sarana Prasarana
di RSUD Ciereng, AS yang kini
dipindahtugaskan di Dinas Koperasi dan
UMKM. Seperti diketahui AS disebutsebut terlibat percaloan rekrutmen
ratusan orang CPNS.
Namun ketika Perak menanyakan
hal itu, IN, Bendaraha UPTD Puskesmas
Kec. Kasomalang membantah soal harta
kekayaan yang dimilikinya hasil
pemberian dari AS sang suami gelapnya.
Bahkan ia mengaku sudah tidak ada
hubungan lagi dengan AS dan tidak
mengetahui keberadaannya.
Saya tidak tahu permasalahan
tentang kejahatan AS yang merekrut
CPNS dan dulu saya pernah disekap oleh
isterinya, bahkan Inspektorat Daerah
(Irda) Subang memanggil saya, supaya
menjauh dari AS, itu juga kalau masih
mau jadi bendahara, bantahnya.
Kuat dugaan untuk mengelabui Irda
dan BKD, mereka berpura-pura cerai,
karena takut dicopot dari
jabatannya.Sungguh sangat berbeda dari
fakta yang ada, diduga harta kekayaan
Ida merupakan pemberian AS yang
diduga hasil dari kejahatan CPNS.
qAdih

<< Dari hal. 1

FMP ...
<< Dari hal. 1

senilai Rp50 juta diperkirakan


terealisasi Rp20 juta, dana Bantuan
Provinsi Rp100 juta terealisasi Rp57
juta, rehab aula desa dari dana ADD
Rp30 juta terealisasi Rp20 juta, rehab
kantor desa dari dana ADD Rp55 juta
terealisasi Rp30 juta, Pos Kamling dari
ADD Rp5 juta terealisasi Rp2 juta dan
pembangunan lapangan futsal dari
dana aspirasi dan ADD Rp42 juta
terealisasi Rp20 juta, sehingga totalnya
mencapai Rp133 jutaan.
Harapan kami dengan semakin
meleknya masyarakat, dalam arti
mereka mau berperan aktif dalam
pengawasan terhadap kinerja
didesanya masing-masing, terutama
BPD yang fungsinya sebagai
pengawasan terhadap kinerja aparatur
desa. Mudah-mudahan tindak pidana
korupsi dapat terdeteksi secara dini dan
bahkan menjadi rem bagi para
pelakunya, tukasnya.
Menurut Ketua BPD Tanjungrasa
yang baru menjabat beberapa minggu
ini, M. Yusuf Salim mendukung upaya
LSM FMP, pasalnya selama dirinya
dan anggota lainnya terdaftar sebagai
anggota BPD tidak pernah dilibatkan
dalam pembahasan program-program
tersebut, bahkan laporan
pertanggungjawaban program pun
sama sekali tidak pernah
mengetahuinya, hanya diketahui ketua
saja, ujarnya gamblang.
Sebelumnya seperti diberitakan
Perak, bahwa dana gapura
Rp50.000.000,- di desa ini diduga kuat
dijadikan bancakan oleh oknum Ketua
LPMD. Pasalnya, jelas PJOK-nya
masih ditangani ketua LPMD Jayartih,
S.Pd., namun ketika dikonfirmasi
melalui telepon seluler pada tanggal
19 November 2014, ketua LPMD
mengatakan bahwa garapan gapura
dana yang ia pegang hanya
Rp26.000.000,-.
Sisanya ada di Sekdes Taslani
dan Ketua BPD, Drs. Anda Sugiantoro
sebesar Rp24.000.000,- dan tidak tahu
digunakan buat apa, ujar Jayartih.

Sementara, dari temuan Perak di


lapangan adanya kejanggalan, sebab
gapura tersebut hanya ada 2 logo padi,
dibawahnya hanya dipasang pondasi
dan batu cor, kalau sayap ke kiri dan
kekanan masing-masing + 250 cm saja
dan tidak pasang pondasi, karena dari
keterangan yang di dapat dari saksi
mata salah satu anggota hansip bahwa
pemasangan pagar tembok hanya di
diletakan diatas pondasi yang lama.
Selang waktu dua hari pada
tanggal 21 November 2014 salah satu
dari anggota BPD menanyakan
kembali tentang gapura, namun
keterangan awal dan yang sekarang
tidak sinkron, kata salah satu anggota
BPD, bahkan Ketua LPM mengatakan
dengan gamblang bahwa dana yang
Rp50 juta semuanya sudah habis.
Namun salah satu dari anggota BPD
menanyakan softcopy LPJ gapura, ujar
ketua LPM semuanya sudah diarsipkan
di Kepala Desa Tanjungrasa, ujarnya.
Namun
ketika Perak
mengkonfirmasi Kades Ir. Winanto, dia
mengatakan, saya mah soal gerbang
tidak tahu menahu karena PJOK-nya
juga LPM, begitu pula rehabilitasi aula
desa senilai Rp30 juta sempat
terbengkalai meski dana sudah
dicairkan jauh-jauh hari, kilahnya.
Atas mencuatnya kasus tersebut,
anehnya Winanto mengatakan merasa
risih. Dikatakannya bahwa semenjak
pemberitaan Perak, kantor desanya
sering didatangi wartawan dan LSM,
bahkan sang kades sempat meminta
agar Perak berhenti untuk
memberitakan seputar masalahmasalah didesa yang dipimpinnya itu.
Dia beralasan meski yang diberitakan
bukan dirinya yakni koleganya, tetap
saja akan berdampak pada dirinya
sebab ia pun turut menandatangani LPJ
tersebut.
Semenjak pemberitaan Perak, di
kantor saya sering banyak orang yang
datang, ya suka minta gini gitu dah, jadi
saya kadang memilih tidak datang ke
kantor, pusing saya pak ungkapnya di
Kantor Perak baru-baru ini seakanakan kades bersekongkol dan membela
pelaku-pelaku yang telah dilaporkan.
qRed

11

Ketua LSM Gerakan Aliansi Sarjana


Subang (Ganas) menambahkan, jangan
sampai BPJS disalah artikan, yakni
Bantuan Perumahan Juragan Subang
sebab inidikasi ini sudah kentara banget
atau jangan sampai kejadian seperti
lumpur Lapindo masyarakat jadi korban
dan di Subang Pejabat ongkang-ongkang
rakyat miskin tak bisa berobat. Kami
akan awasi terus perjalanan kasus ini dan
ditunggu hasilnya, tukas Dase.
Seperti yang dikutip dari
www.perak-online.com. Pencairan
dana JKN dari BPJS untuk 40 puskesmas
di Kab. Subang sempat menunggu
keluarnya peraturan bupati (Perpub)
setempat. Total dana yang sudah
disalurkan untuk jatah Januari-Juni 2014
sebasar Rp20 miliar.
Dana tersebut masih direkening
dinas kesehatan kabupaten sebasar Rp14

Diduga ...
<< Dari hal. 1

sebesar Rp150 juta-an, sehingga totalnya


mencapai Rp22 miliaran.
Sejauh ini belum ada sanksi tegas
terhadap sang oknum tersebut, bahkan
seolah ada pembiaran dari pihak yang
berwenang. Padahal sudah sangat jelas
dan nyata selain ia diduga terlibat
penipuan CPNS, juga tidak pernah
ngantor alias korupsi waktu
sebagaimana diatur dalam Peraturan
Pemerintah No. 53 tahun 2010 tentang
Disiplin PNS, sementara AS masih
lancar menerima gaji dan tunjangan
lainnya. Sehingga akibat tindakannya itu
jika dikalkulasikan selama 2 tahun
berturut tidak ngantor, Negara
mengalami kerugian sekitar Rp100
jutaan lebih.
Menurut keterangan sumber, sebut
saja Setiawan (Nama samaran)
mengatakan kepada Perak bahwa
masalah AS tidak pernah ngantor karena
takut dengan korban CPNS yang tidak
lolos. Hampir per-CPNS dipungut
Rp150 juta per orang dan jumlah yang
dipungut itu sebanyak 150 orang,
ungkap Setiawan.
Diduga Nikmati Hasil Tipu CPNS,
Selingkuhan AS Mendadak Kaya

qA. Sukmara

Kilas Balik Divisi Sosial TEPG-FMP

Foto bareng Suketi (Tengah) saat resepsi pernikahan&Keluarga besar FMP


Alhamdulillah, pasien binaan LSM
Forum Masyarakat Peduli (FMP) &
Redaksi Media Peduli Rakyat (Perak)
yang selama 16 tahun dibiarkan
menderita tumor karena keterbatasan
biaya, kini sudah sembuh total dan
kemarin adalah hari bahagia dia beserta
keluarganya, sebab telah dilaksanakan
akad nikah yang bersangkutan.
Demikian status facebook Ketua

Umum Forum Masyarakat Peduli Asep


Sumarna Toha atau yang akrab disapa
Asep Batman saat update status pada
tanggal 9 Januari 2015 dan dibagikan ke
facebook Peduli Rakyat serta
Masyarakat Peduli.
Keluarga Besar FMP dan Redaksi
Media Perak mengucapkan, selamat
menempuh hidup baru, semoga
terwujud keluarga yang sakinah,

mawaddah, warrohmah, Aamiin,


ucapnya saat memenuhi undangan
Keluarga Besar Suketi di Dusun
Tanjung, RT. 001/RW 001, Desa/Kel
Tanjung, Kec. Cipunagara, Kamis,
(08/01/2015).
Asep yang didampingi Ibu Negara
Iis Marlyana serta Ketua Sub Divisi
Sosial Tim Evakuasi Pasien GakinForum Masyarakat Peduli (TEPG) Toni
Kusnadi dan anggotanya Suryana dan
Saraswati mengucapkan selamat atas
pernikahan Suketi, kemudian berfoto
bersama.
Membuka potret masa lalu, 10
Januari 2013 silam. Sirine mobil
Ambulance Gratis Gakin-FMP beradu
suara dengan kokok ayam saat
mengevakuasi Suketi (28) ke Rumah
Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung
untuk operasi.
Suketi yang menderita Kanker
Ovarium selama 16 tahun ini, pernah
diisukan oleh warga setempat hamil.
Pihak keluarga telah membawa Suketi
berobat kemana-mana, bahkan sampai
harta yang ada pun habis untuk
membiayai selama pengobatan, namun

tak kunjung sembuh. Suketi pun sempat


putus asa dengan penyakit yang
dideritanya.
Perjalanan panjang antar-jemput
Suketi untuk cek kesehatan ke RSUP
Hasan Sadikin dilakukan berulangkali
dengan menggunakan fasilitas
Ambulance Gratis FMP hingga
akhirnya, operasi dilakukan dan berjalan
lancar.
Disisi lain, Asep menyampaikan
dalam rangka kegiatan sosial Peduli
Pasien Gakin, FMP dan Media Perak
dengan PD Bank Perkreditan Rakyat
(BPR) Subang pernah jalin kerjasama.
Kerjasama sosial tersebut ditandai
dengan pemasangan reklame mobil pada
Ambulace Gratis Pasien Gakin
dengan motto Berbisnis Sambil
Beramal.
Asep memaparkan bahwa
biaya pemasangan reklame ini
diperuntukan untuk operasional
evakuasi pasien keluarga miskin
(Gakin) secara cuma-cuma dan di
awal tahun ini membuka
kesempatan kembali bagi pihak
lain untuk memasang produknya di

3
Suketi sebelum dioperasi
amb
ulans kami.
Asep memaparkan, hingga saat ini
sudah ratusan pasien berhasil di
evakuasi oleh FMP. Bagi perusahaan
yang terenyuh untuk membantu pasien
gakin dan ingin menjalin kerjasama
pemasangan reklame atau kerjasama
lain dengan FMP, dapat menghubungi di
nomor telepon 081395879948087726708200-08567901928. qRed

Kasus Adira Tak Jelas Rimbannya, FMP Ancam Praperadilan-kan Polres Subang

SUBANG, (PERAK).Lembaga Sosial MasyarakatForum Masyarakat Peduli mendesak


agar Kepolisian Polres Subang memberi
kejelasan soal Kasus Dugaan
Perampasan dan penggelapan oleh PT.
Adira. Jika memang tidak memenuhi

unsur, keluarkan
saja SP3 (Surat
P e r i n t a h
Penghentian
Penyidikan.red,
ungkap Ketua
Umum Forum
Masyarakat Peduli
di kantornya kepada
Perak, Selasa
(20/01/2015).
A s e p
menegaskan bahwa
pihaknya akan
mempraperadilanka
n Kepolisian Resort
Subang soal
molornya penyidikan kasus perampasan
dan penggelapan motor oleh PT. Adira di
Satreskrim Unit 1 Ranmor Polres
Subang.
Jika kasus ini tidak segera
diselesaikan, kami tidak main- main
akan mempraperadilankan Polres
Subang. Sebab, sudah hampir satu

tahun tidak ada kejelasan tindaklanjut


dari kasus Adira di Unit 1
Ranmor,tegasnya.
Asep menambahkan, sejak
dilaporkannya 9 (Sembilan) bulan yang
lalu, pihak pelapor tidak mendapatkan
SP2HP dari penyidik, padahal
merupakan kewajiban seorang penyidik
Polri sesuai dengan Peraturan Kepala
Kepolisian Negara Republik Indonesia
Nomor 14 Tahun 2012
Tentang
Manajemen Penyidikan Tindak Pidana.
Lanjut Asep,
kami menilai
penyidik terkesan lalai dan tidak
sungguh-sungguh dalam bekerja,
sehingga unit yang seharusnya disita
untuk dijadikan BB telah dijual/lelang
oleh PT. Adira Finance Pamanukan.
Selain itu, penyidik bekerja tidak
profesional dan terkesan mengabaikan
Lapdu dari pelapor, sehingga kasusnya
sudah hampir setahun tidak ada
kejelasan.
Saat didesak, penyidik sempat
menunjukan selembar kertas fotocopy

akta fidusia tertanggal 14 Juni 2014,


padahal dalam STPL tertulis 21 April
2014 atau 2 bulan sebelumnya setelah
pelaporan ke unit 1, ujarnya.
Seperti yang dikutip dari

h t t p : / / p e r a k online.com/hukumkriminal/37-hukumkriminal/3221-pt-adira-didugarampas-dan-gelapkan-motorkonsumen-polres-tak-punyanya l i - t u n ta s ka n - ka s u s nya .
Diduga telah melakukan perampasan
sepeda motor merek Suzuki FU 150
SCD, PT. Adira Cabang Pamanukan
dilaporkan ke Kepolisian Resort
Subang.
Pasalnya, pihak Adira melalui 2
(dua) orang Debt Collector-nya telah
merampas kunci motor milik Deden
Frimansyah, warga Dusun Lembang

Sari, RT 17/05 Desa Binong, Kec.


Binong, Kab. Subang, yang disertai
kekerasan dengan mendorong tubuh
korban hingga ketakutan dan
menggiringnya ke Kantor Adira Cabang
Subang, Senin (21 April 2014) lalu.
Atas kejadian tersebut, korban
melaporkan ke Satreskrim Unit Ranmor
Polres Subang dengan nomor Surat
Tanda Penerimaan Laporan/Pengaduan
( S T P L )
N o m o r
L P B/558/IV/2014/JBR/RES SBG. Namun
dalam laporan tersebut petugas hanya
menerapkan pasal perbuatan tidak
menyenangkan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 335 KUHPidana. Padahal,
aksi oknum eksekutor leasing ini diduga
sudah melakukan perampasan dan
penipuan. Anehnya, hingga berita ini
dibuat tidak ada kejelasan mengenai
kasus tersebut. qRed

Sambungan Hal 1...


KAMPAK ...
<< Dari hal. 1

juga datang dari Mahasiswa Universitas


Bung Karno yang menamakan diri mereka
pergerakan mahasiswa merah putih
(PMMP) melalui aksi unjuk rasa untuk
mendukung Abraham Cs.
"KPK harus konsisten dalam
penanganan kasus Kapolri Budi Gunawan.
Jangan Takut dengan Jokowi. KPK harus
tangkap dan adili para koruptor tanpa
pandang bulu," teriak orator unjuk rasa di
depan Gedung KPK, Jakarta, Jumat
(16/1/2015) lalu.
Sementara itu, pihak KPK
mengungkapkan Komjen BG sudah
mencapai tahap penyidikan dan dalam
kasus dugaan tindak pidana korupsi
penerima hadiah atau janji pada saat
tersangka menduduki sebagai jabatan
Kepala Biro Pembinaan Karir Deputi
Sumber Daya Manusia (SDM) Mabes Polri
periode 2003-2006.
Rekening mencurigakan atau
transaksi tidak wajar terhadap pejabat
Negara. Oleh karena itu, berdasarkan
penyelidikan yang begitu cukup lama, pada
akhirnya KPK menemukan peristiwa
pidana dan telah menemukan lebih dari dua
buah alat bukti untuk meningkatkan kasus
ini dari tahap penyelidikan ke penyidikan,
ungkap Abraham, Selasa (13/01/2015)
Lanjut Abraham, berdasarkan itu
maka KPK pada tanggal 12 Januari 2015
dalam forum ekspos yang dilakukan oleh
tim penyelidik, tim peyidik dan tim jaksa
dan seluruh pimpinan,
akhirnya

memutuskan bahwa perkara tersebut naik


ke tahap peyidikan, dengan menetapkan
tersangka komjen BG, sebagai tersangka
dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi
penerima hadiah atau janji pada saat
tersangka menduduki sebagai jabatan
Kepala Biro Pembinaan Karir Deputi
Sumber Daya Manusia (SDM) Mabes Polri
Periode 2003-2006 dan jabatan lainnya di
Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Masih kata Abraham, oleh karena itu,
setelah ditetapkan oleh KPK sebagai
tersangka, Komjen BG dikenakan atau
disangkakan melanggar Pasal 12 a atau b
Pasal 5 ayat 2 pasal 11 atau 12 pasal B, UU
No. 31 tahun 1999 Jo. UU 20 Tahun 2001
tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi dan Jo. Pasal 55 ayat 1 D 1 KUHP.
Abraham menerangkan, selama ini
KPK mencoba menahan diri, bahwa yang
bersangkutan Komjen BG pada saat
pencalonan menteri, ketika diusulkan ke
KPK untuk dilakukan penelusuran jejak,
maka yang bersangkutan sebenarnya sudah
diusulkan, yang pada saat itu KPK karena
sedang menangani kasusnya, kita
memberikan catatan merah, jadi sejak jauh
sebelumnya, jadi tidak elok kalau
diteruskan.
Jokowi Tunda Pelantikan Budi
Gunawan
Sementara itu, Presiden Joko Widodo
memutuskan untuk menunda pelantikan
Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan
sebagai Kepala Polri. Presiden tidak
membatalkan penunjukan Budi sebagai
kepala Polri meski telah mendapat
persetujuan dari DPR.

Hal itu disampaikan oleh Jokowi


dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan,
Jumat (16/1/2015) malam. Presiden
menyatakan, mulai sore ini, jabatan kepala
Polri tidak lagi dipegang oleh Jenderal
(Pol) Sutarman. Sebagai gantinya, Wakil
Kepala Polri Komisaris Jenderal (Pol)
Badrodin Haiti akan melaksanakan tugas,
wewenang, dan tanggung jawab kepala
Polri.
"Berhubung Komisaris Jenderal
Polisi Budi Gunawan sedang menjalani
proses hukum, maka kami pandang perlu
untuk menunda pengangkatan sebagai
kepala Kepolisian RI. Jadi, menunda,
bukan membatalkan, ini yang perlu
digarisbawahi," kata Jokowi.
KPK Segera Tahan Budi Gunawan
Mengenai kasus rekening gendut
terebut, KPK memastikan
menahan
Kepala Lembaga Pendidikan Polri Komjen
Pol Budi Gunawan. Namun hal itu baru
dilakukan bila pemberkasan perkaranya
sudah 50 persen.
Dalam menentukan kasus ini apa
seseorang sudah bisa ditahan atau tidak,ada
mekanisme hukumnya. Ada prosedur
hukum. Di KPK kami menganut sistem
misal pemberkasan sudah rampung 50
persen, baru kemudian tersangka itu
ditahan, ujar Ketua KPK, Abraham
Samad.
Hal itu, kata Abraham, lantaran
pihaknya terkait aturan dalam KUHAP
yang membatasi penahanan terhadap
tersangka maksimal 120 hari. Jika melebihi
120 hari berkas belum dilimpahkan ke
pengadilan, tersangka dibebaskan demi

hukum.
Meski begitu, Abraham menegaskan,
kasus dugaan penerimaan gratifikasi yang
menjerat Budi Gunawan bukanlah perkara
rumit dan sulit dituntaskan seperti kasus
Century atau kasus BLBI.
Dari seluruh harta kekayaan Budi
Gunawan tersebut, belakangan diketahui
bahwa mantan ajudan Presiden Megawati
Soekarno tersebut memiliki banyak
investasi harta bergerak dan tidak bergerak
termasuk bidang properti. Harta kekayaan
tidak bergerak milik Budi serupa tanah dan
bangunan yang dimiliki mencapai
Rp21,543 miliar.
Selain di Jakarta Selatan dan Subang,
Jawa Barat, Budi Gunawan juga memiliki
tanah ribuan meter di wilayah Bogor.
Dengan rincian tanah seluas 2.810 meter
senilai Rp281 juta, tanah seluas 2.350
meter senilai Rp235 juta, tanah seluas
1.530 m2 seharga Rp153 juta, tanah seluas
1.200 meter dengan nilai Rp120 juta, dan
tanah seluas 135 m2 seharga Rp135 juta.
Kemudian di Kota Bandung, Komjen
Pol. Budi Gunawan juga memiliki tanah
ribuan meter persegi, yaitu 1.157 m2 dan
244 m2 yang ditaksir mencapai Rp3,62
miliar.
Polemik ihwal kepemilikan rekening
mencurigakan Budi Gunawan terus
mencuat ke publik. Pasalnya, gaji untuk
seorang berpangkat Komjen Pol. sesuai PP
No. 24/2013 tentang Peraturan Gaji
Anggota Polri, hanya sebesar Rp4,872 juta.
Jika dijumlah dengan berbagai tunjangan,
total perwira Polri dengan pangkat ini
hanya memperoleh penghasilan Rp19,591
juta.

Dengan gaji tersebut Budi Gunawan


juga tidak sedikit berinvestasi di bidang
logam mulia yang dimilikinya dengan nilai
sekitar Rp10 juta, batu mulia Rp10 juta,
simpanan barang antik dan barang seni
sebesar Rp75 juta, serta benda bergerak
lain senilai Rp120 juta. Selain itu, Budi
juga diketahui telah memiliki surat
berharga setara giro dan kas lain senilai
Rp383,445 juta dan USD24.000.
Kemudian untuk harta bergerak, Budi
Gunawan memiliki lima unit mobil dan dua
unit sepeda motor. Dengan demikian, jika
ditotal, jumlah harta kekayaan calon
tunggal kapolri baru tersebut sebesar
Rp22,657 miliar dan USD24.000.
Ingat!!! Koruptor adalah pelanggar
HAM berat, perampok duit rakyat, bikin
sengsara rakyat. Koruptor adalah penjajah
dari bangsa sendiri dan penyebab
kesengsaraan rakyat. Maka, basmi dan
bunuh koruptor. Ujar Koordinator
KAMPAK Asep Sumarna Toha.
Diketahui, KAMPAK merupakan
gabungan massa yang terdiri dari OKP,
LSM, dan Ormas diantaranya Forum
Masyarakat Peduli (FMP), Jaringan
Aspirasi Rakyat Subang (JARANG),
Forum Anak Jalanan (FORAJAL),
Komunitas Anak Fakultas Hukum Anti
Korupsi-Universitas Subang (KAFHAKUnsub), Laskar Jihad Anti Korupsi,
Lembaga Advokasi Pendidikan Subang
(LAPS), dan seluruh lapisan masyarakat
Subang.
Kami siap mati demi pemberantasan
tindak pidana korupsi di Indonesia, hukum
seberat-beratnya dan miskinkan
koruptor!!!. Tandas Asep. Red

KAMPAK ...
<< Dari hal. 1

Anda mungkin juga menyukai