Anda di halaman 1dari 2

Suara Sebagai Senjata Ampuh | Iptek | DW.COM | 17.10.

2011

TENTANG DW

DW AKADEMIE

DW.COM IN 30 LANGUAGES

Deutsche Welle

Cari RUBRIK

RUBRIK MEDIA CENTER BELAJAR B. JERMAN


DUNIA

IPTEK

OLAHRAGA

SOSBUD

INOVATOR

RUBRIK / IPTEK

Tanggal 17.10.2011
IPTEK

Kata Kunci suara, senjata,

Suara Sebagai Senjata Ampuh

gelombang, frekuensi
Bagi artikel

Polisi dan militer kini menerapkan strategi baru untuk membubarkan aksi demonstrasi,
mengejutkan bajak laut atau memerangi bandit dan serdadu musuh, dengan
memanfaatkan meriam gelombang suara.

Twitter
Cetak

Facebook
google+

lainnya

Cetak halaman ini

Permalink http://dw.com/p/12tBX

Meriam gelombang suara berbasis pada teknik yang disebut


Long Range Accoustic Device-LARD atau perangkat akustik

SOSBUD

berjangkauan jauh. Sistemnya terdiri dari rangkaian banyak


pengeras suara berdaya tinggi yang dipasang pada piringan
datar. Sinyalnya dipancarkan pada sudut yang amat sempit dan
terfokus. Pada daya tertinggi, pancaran suaranya dapat berubah
menjadi senjata pengejut yang tidak mematikan. Tapi terdapat
Sistem senjata akustik LRAD 500X

risiko bahaya, orang yang menjadi sasaran tembak gelombang


suara akan menderita kerusakan indra pendengaran secara

permanen.

Video: Iklan Deterjen Cina


Rasis dan Bikin Heboh

Bubarkan Demonstran dan Usir Bajak Laut

Sebuah klip iklan deterjen buatan


Cina memicu kehebohan, karena
dituding rasis. Dalam iklan
ditampilkan seorang pria kulit
hitam Afrika, yang setelah dicuci
dengan deterjen jadi pria Asia.

Polisi di AS misalnya saja, menggunakan meriam gelombang suara

SOSIAL

Jika sistem LARD disetel pada daya tertinggi, dan lewat rangkaian pengeras suaranya dipancarkan
gelombang berfrekuensi tinggi, maka sasarannya akan merasakan rasa sakit pada telinganya. Secara
otomatis sasaran akan mendekap telinganya dan berusaha menjauhi sumber suara.

untuk membubarkan demonstrasi di saat KTT G-20 di Pittsburg


bulan September 2009 lalu.
Para demonstran langsung mendekap telinga dan bubar, karena
berusaha menjauhi sumber suara yang menyakitkan indra
pendengaran tsb. Sebuah kapal penangkap ikan paus dari Jepang,
dilaporkan memanfaatkan meriam gelombang suara untuk

Aksi demonstrasi anti G-20 di

mengusir para aktifis pelindung binatang yang memanfaatkan

Pittsburgh.

perahu karet untuk mendekati kapalnya. Juga sejumlah kapal


dagang atau kapal pesiar telah memanfaatkan meriam gelombang suara itu untuk membela diri dari
serangan para bajak laut dari Somalia.

Mencari 'Islam Eropa'


Eropa mencari Islam yang
prinsipnya sejalan dengan budaya
modern dan nilai-nilai Eropa.
Salah satu contoh bagus untuk itu
adalah Islam di Bosnia.

Jrgen Altmann, ahli fisika pakar untuk senjata tidak mematikan dari Universitas Teknik Dortmund
mengungkapkan : Awak kapal mengarahkan pengeras suara yang dipasang di atas geladak kapal ke arah
kapal bajak laut. Para pembajak berbalik arah karena terkejut dan kemungkinkan merasa sakit telinga.

http://www.dw.com/id/suara-sebagai-senjata-ampuh/a-15465127[6/13/2016 2:14:16 PM]

OLAHRAGA

Suara Sebagai Senjata Ampuh | Iptek | DW.COM | 17.10.2011

Bajak laut tidak bisa lagi menggunakan tangannya untuk memegang senjata, melainkan mendekap
telinganya.

Rusak Indra Pendengaran


Selain efek pengejut yang menyakitkan telinga, meriam gelombang
suara juga dapat menimbulkan dampak sampingan merugikan.
Sasaran tembakan gelombang suara, kemungkinan juga dapat
menderita kerusakan indra pendengaran secara permanen atau tuli.
Karena itulah pakar untuk senjata tidak mematikan dari Universitas
Teknik Dortmund, Jrgen Altmann memperingatkan agar aparat
keamanan menggunakan meriam gelombang suara secara rasional.
Dapat picu ketulian

Jika seseorang menembakkan peluru kepada orang lain atau ke

sebuah kapal, dan sebagai aksi balasannya diserang gelombang suara, yang pada frekuensi tertentu

Maria Sharapova
Terjungkal Doping
Dunia Tenis terancam kehilangan
salah satu bintangnya setelah
Maria Sharapova ketahuan
menggunakan doping dalam
kejuaraan Australia terbuka
Januari silam. Kini sang atlit
terancam sanksi larangan
bertanding.

memicu bahaya rusaknya indra pendengaran, saya tidak melihat adanya masalah moral atau etika.
Sebaliknya, jika senjata itu digunakan secara rutin untuk membubarkan demonstrasi, dan sekitar 10
persen demonstran menderita kerusakan indra pendengaran, saya menilai itu tidak dapat dibenarkan,

DUNIA

tegas Altmann.

Gampang Ditangkal
Meriam gelombang suara sejauh ini memang belum digunakan secara luas, baik untuk membela diri
terhadap serangan bajak laut maupun untuk membubarkan aksi demonstrasi. Seringkali penggunaannya
terutama untuk mendapatkan efek kejutan yang menunjukkan akibat sesaat.
Pasalnya, jika para demonstran atau bajak laut dapat memperhitungkan, bahwa polisi atau kapal
sasarannya akan menggunakan meriam gelombang suara, mereka dapat melakukan tindakan jaga-jaga.
Sebuah penutup telinga yang lazim digunakan melindungi indra pendengaran dari suara bising, sudah
mencukupi untuk menihilkan efeknya.
Karena itulah, polisi atau militer lebih banyak memanfaatkan LARD sebagai pengeras suara super yang
amat efektif dengan daya penetrasi tinggi, untuk menyampaikan pesannya kepada khalayak ramai.
Frank Grotelschen/Agus Setiawan Editor: Marjory Linardy

Tanggal 17.10.2011
Kata Kunci suara, senjata, gelombang, frekuensi
Bagi artikel
Cetak

Facebook

Twitter

google+

lainnya

Cetak halaman ini

Permalink http://dw.com/p/12tBX

KONTEN TERKAIT

http://www.dw.com/id/suara-sebagai-senjata-ampuh/a-15465127[6/13/2016 2:14:16 PM]

Bela Negara: Militer Akan


Latih Preman di Bali
Sebagai Kader
Tentara akan memberikan
pelatihan "semi-militer" dengan
kepada anggota ormas preman di
pulau Bali. Mereka akan dilatih
menjadi "warga negara yang baik",
kata jurubicara Kodam IX
Udayana.

Anda mungkin juga menyukai