Anda di halaman 1dari 156

POTENSI DAN PEMANFAATAN

SUMBER DAYA ALAM DAERAH


Diklat Fungsional Perencana Tingkat
Pertama Angkatan XVI Mei-Juni 2014
Oleh:
Sutikno
Fakultas Geografi UGM

Biodata Pengampu
1.
2.
3.

4.

5.

Nama
: Prof. (ret). Dr. Sutikno
Tempat/tgl lahir
: Tulungagung:01/04/1943
Pendidikan
:
1) 1967 Sarjana Muda (B.Sc)
2) 1970 Sarjana Geografi (Drs) UGM
3) 1974 Pra S3 ITC & Free University of Amsterdam
4) 1975 Program S3 UGM- Free University of Amsterdam
5) 1981 Doktor UGM-Free University of Amsterdam
Pekerjaan/jabatan:
1) 1967 -1972 Asisten dosen
2) 1972 -2008 Dosen (PNS)
3) 1982 -1986 Pembantu Dekan I (2 x )
4) 1986 -1994 Ketua Jurusan Geografi Fisik
5) 1994 - 2000 Dekan Fakultas Geografi UGM (2 x)
6) 2000 - 2004 Kepala Pusat Studi Bencana (PSBA) UGM (2
x)
7) 2005 2007 Pengelola PS: S2 dan S3 Ilmu Lingkungan
8) 2008- purna tugas
Lain-lain
:
1) 1994 Guru Besar Bidang Geomorfologi
2) 1998 2006 Ketua Ikatan Geograf Indonesia (IGI) ( 2 x)
3) 1998 2006 Representatif IGU Indonesia.
4) 2004 - 2006 Ketua Komisi II Senat UGM
5) 2009 2014 Dewan Riset Daerah DIY.

SISTEMATIKA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Pendahuluan
Pengertian, Sifat dan Dimensi SDA
Klasifikasi Sumberdaya Alam
Jenis dan Distribusi SDA
Potensi SDA
Kebutuhan Data dalam Potensi Evaluasi Potensi
SDA
Evaluasi Potensi SDA dan Pemanfaatannya
Dampak Lingkungan akibat Pemanfaatan SDA

1. Pendahuluan
1.1 Garis Besar Potensi Sumber Daya Alam Indonesia

PENDUDUK INDONESIA
TAHUN 2010 : 237.641.326
TAHUN 2015: 255.461.700
BAGAIMANA KESEJAHTERAAN
PENDUDUK DI NKRI ?
BAGAIMANA
KESEJAHTERAAN DI
DAERAH

1.

Panjang garis pantai > 81.000 km

2.

Jumlah pulau : 17.508

3.

Luas laut: 5,8 juta km2 ( 3 x luas daratan

4.

Keanekaragaman hayati: > 37% speces


dunia

5.

Pusat keanekaragaman tropis dunia: > 70%


genus karang, 18% terumbu karang dunia
ada di Indonesia

6.

Hutan bakau > 30% dunia

7.

Hutan hujan tropis luas

8.

Padang lamun dan kima terbanyak

9.

90% hasil tangkapan ikan berasal dari


perairan pesisir dalam 12 mil dari pantai

10. Bahan tambang melimpah


11. Energi panas Bumi
12. Gunungapi aktif: 129.

BAGAIMANA POTENSI
SDA DAERAH ?

1.2 Ilustrasi kekayaan SDA di Indonesia

HASIL TAMBANG DI INDONESIA

SDA Mineral/Batuan Indonesia


Tahun 2010
N
o
1

Produksi Barang
Tambang
Batubara (ton)

Bauksit (ton)

Nikel (ton)

Emas (kg)

119.726

Perak (kg)

335.040

Granit (ton)

8.237.065

Bijihbesi (ton)

Konsentrat tin
(tonmetrik)
Konsentrat
tembaga
(tonmetrik)

Jumlah
325.325.793

Minyak dan Gas Indonesia Tahun


2010
No

Jenis BBM

Produksi
(barel)

Premium

Pertamax

Pertamax Plus

ADO

107.351.000

4.561.059

IDO

1.376.000

97.796

Kerosin

993.152

Dasar
Pelumnas

440.000
9.475.362

66.820.000
3.301.000
668.000

18.985.000
2.027.000

Satu barel = 31,5 galon = 143,1990l (UK); 119,2369 l (USA)


Satu galon = 4,546liter (UK); 3,7853 l (USA)

1.3 APAKAH ARTI PENTING SUMBERDAYA


ALAM DAN MENGAPA POTENSINYA
PERLU DIKETAHUI?

1.3.1 ARTI PENTING SDA

Kebutuhan pokok bagi kehidupan


Pendukung kehidupan dan penghidupan
Modal dasar bagi pembangunan.
Obyek untuk pendapatan asli daerah
Pembeda wilayah yang satu thd yang lain
Media interaksi antara bangsa antar daerah/negara
Salah satu kriteria kemakmuran daerah/negara
Obyek kajian yang tidak pernah selesai
PERLU DIKETAHUI POTENSI DAN KARAKTERNYA
APA, DIMANA, BAGAIMANA, KAPAN, UNTUK
SIAPA DAN BAGAIMANA SEHARUSNYA ?

2. PENGERTIAN, SIFAT,
DIMENSI SDA
a) APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN
SUMBER DAYA ALAM
b) BAGAIMANAKAH SIFAT SDA
c) BAGAIMANAKAH DIMENSINYA?

2.1.

PENGERTIAN SDA

a. Pengertian Sumber Daya Alam


1)
2)
3)

semua aspek alam yang dapat dimanfaatkan


untuk memenuhi kebutuhan manusia;
semua unsur tata lingkungan biofisik yang
dengan nyata atau potensial dapat memenuhi
kebutuhan manusia;
unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumber
daya hayati dan non hayati yang secara
keseluruhan membentuk kesatuan ekosistem

SUMBERDAYA ALAM APA YANG TERSEDIA?

SUMBERDAYA ALAM APA YANG TERSEDIA ?

SUMBERDAYA ALAM APA


YANG TERSEDIA?

b. Sifat Sumber Daya Alam


1) SDA tidak merata;

2) SDA belum diketahui secara seksama;


3) SDA mempunyai sifat saling tergantung;
4) SDA dapat diperbarui dan tak terbarui
5) SDA dapat mengalami daur ulang (recycling)
6) SDA ada yang tergantikan (replaceable) dan
tidak dapat tergantikan (non-replaceable)

c. Dimensi sumberdaya alam


1) Dimensi sosial-ekonomi
2) Dimensi politik
3) Dimensi internasional

3.KLASIFIKASI SDA

3) MENGAPA SDA PERLU DIKLASIFIKASI DAN


BAGAIMANAKAH SDA DIKLASIFIKASIKAN?

3.
a.
b.

KLASIFIKASI SDA

Klasifikasi diperlukan untuk mempermudah


mempelajari dan mengevaluasi
Macam dan dasar klasifikasi:
a.

Golongan dan sifatnya


1)
2)

b.
c.
d.
e.

Golongan fisik
Golongan hayati

Hasil sumber daya alam


Tata lingkungan fisik
Terbarui dan tak terbarui
Asal terdapatnya

4. JENIS DAN DISTRIBUSI


SUMBER DAYA ALAM
4) DIMANAKAH SUMBER DAYA ALAM
TERSEBUT BERADA ATAU DITEMUKAN
DAN BAGAIMANAKAH DISTRIBUSINYA ?

4.1 JENIS DAN DISTRIBUSI


SUMBER DAYA ALAM
Letak SDA dalam lapisan Bumi
Atmosfer:

Hidrosfer:

Biosfer:
vegetasi, hutan,
hewan, mikrobia
manusia

sinar matahari,
udara, suhu, gas,
tekanan, angin,
kelembaban, hujan

air permukaan
(sungai, danau),
air tanah, pantai,
laut teritorial, ZEE

Litosfer:

mineral, batuan,
sedimen, tanah,
lahan, gas, panas
bumi, energi

4.2 MACAM SDA


TERBARUKAN
UDARA:

Sinar
matahari, Suhu,
Tekanan, Angin,
Kelembaban, Hujan

AIR:
Air
permukaan
Air Tanah
Air Laut
HUTAN
Kawasan Hutan
Fungsi Hutan

TAK TERBARUKAN
LAHAN:
Penggunaan lahan
Tutupan lahan,
Status lahan

MINERAL/FOSIL
Batuan, Mineral,
Energi, Panas Bumi
dan Gas

POTENSI:
KUANTITAS ?
KUALITAS ?

4.3 Sumberdaya Alam yang


umumnya terdapat di daerah:
Provinsi/kabupaten/kota
1)

Ruang/wilayah udara atmosfer:

2)

Ruang/wilayah daratan:

3)

Ruang/wilayah perairan darat:

4)

Ruang/wilayah perairan laut:

Cuaca dan iklim: sinar matahari, awan, suhu, kelembaban,


angin, gas, curah hujan, dsb

Topografi, morfologi, mineral,batuan, tanah, lahan,


bentanglahan (panorama), airtanah
Sungai, danau, rawa, situ, waduk, saluran irigasi, airtanah,
mata air,
Topografi dasar, pesisir, batuan/material, gelombang,
pasang surut, arus, air laut, panorama

5.POTENSI SDA
5) APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN
POTENSI SUMBER DAYA ALAM?

6. KONSEP POTENSI SDA


1) Potensi SDA:

Kuantitas dan kualitas


Bervariasi menurut ruang dan waktu

2) Potensi SDA dapat dibedakan:

tersedia/cadangan (stocks)
termanfaatkan (flow)
belum diketahui

KONSEP POTENSI SDA


3) Sumber daya alam total

Teridentifikasi:

terukur
terindikasi
terduga

Belum diketemukan (undiscovered)

Hipotetik
Spekulatif

6. DATA DALAM EVALUASI POTENSI


SDA

6) DATA APAKAH YANG DIPERLUKAN UNTUK


MENGEVALUASI POTENSI SUMBER DAYA
ALAM?

6.1 Data yang diperlukan untuk


evaluasi potensi SDA
1) Lokasi SDA aspek spasial
2) Besaran, tergantung jenis SDA:

Luasan, ketebalan, kedalaman, ketinggian


Volume, jumlah, berat
Kecepatan (angin, arus, gelombang)
Debit (aliran sungai, mata air)
Fluktuasi aspek temporal

Relatif : (baik/besar, sedang/sedang, jelek/kecil)


Baku mutu

3) Mutu, tergantung jenis SDA:

6.2 DATA SPASIAL YANG DIPERLUKAN


UNTUK EVALUASI POTENSI SDA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Udara + Gas Peta Cuaca/Iklim


Air Peta Iklim+Peta Hidrologi+ Peta Hidrogeologi
Topografi Peta Rupa Bumi
Kemiringan lereng Peta Lereng
Batuan/mineral+struktur Peta Geologi
Bentuklahan Peta Geomorfologi
Tanah Peta Tanah
Lahan Peta kemampuan dan kesesuaian
Penggunaan lahan Peta Penggunaan lahan

6.3 ISI MASING-MASING PETA DAN


METODA PENYUSUNANNYA

6.3.1 Peta Cuaca/Iklim

Isi :

Metode:

Curah hujan: tebal hujan


Angin: arah dan kecepatan
Suhu udara
Kelembaban udara
Penyinaran matahari
ploting data terestris ke dalam peta
estimasi dari citra penginderaan jauh

Kegunaan:
Evaluasi data iklim untuk berbagai kepentingan
Peramalan banjir, kekeringan,

Contoh peta curah hujan (Suyono, 2012)

6.3.2 Peta Lereng


a.

Isi Peta Lereng:

Jaring-jaring jalan dan sungai, nama tempat


Klas lereng:
Datar
Landai
Miring
Terjal
Sangat terjal :

b.

Metode:

c.

Kegunaan:

:
< 2%
Note: ada beberapa klasifikasi
: 2 - 8%
lereng
: 8 30%
: 30 40%
> 40% (PPT)

Interpretasi foto udara


Analisis peta rupa bumi
Sistem Informasi Geografis

Data dasar untuk perencanaan pemanfaatan lahan


Dasar pemilihan lokasi untuk penggunaan ruang dan usaha
konservasi; dll;

Contoh peta lereng /kemiringan lereng (Suyono, 2012)

6.3.2.1 Ambang batas lereng untuk kegunaan


praktisnya
Ambang batas
lereng
(derajad)

Contoh penggunaan hanya didasarkan pada lereng

Landasan pacu lapangan terbang internasional

Jalur rel kereta api utama, persawahan bebas


pembajakan

Jalan raya, pertanian mekanik, erosi mulai terjadi

Perumahan dan prasaran jalan

Jalur rel kereta api

Pertanian mekanik dengan alat berat; pengembangan


tapak untuk industri berat

10

Pengembangan tapak (situs) dengan menggunakan


traktor dengan roda standard

6.3.3 Peta Geologi:


a.
Isi:

Kontur
Pola aliran
Jalan dan tempat penting
Batuan/litologi dan stratigrafi
Struktur geologi
Penampang geologi

Interpretasi citra penginderaan jauh geologis


Pengujian dan pengamatan lapangan
Interpretasi ulang dan analisis laboratoris
Pengolahan data dan penggambaran peta

b.

Metode:

c.

Kegunaan:

Untuk mengetahui sumber daya batuan, mineral dan air tanah


Dasar ekplorasi sumber daya mineral, batuan dan air tanah
Dasar perencanaan pemilihan lokasi bangunan
Mitigasi bencana alam

Contoh peta batuan (Suyono, 2012)

6.3.3.1 Salah satu isi utama peta geologi: batuan

ELEMEN

ELEMEN

ELEMEN

MINERAL

ELEMEN

MINERAL

BATUAN

BEKU

SEDIMEN

METAMORF

MINERAL DAN BATUAN MERUPAKAN SDA YANG PENTING BAGI KEHIDUPAN

6.3.3.2.Variasi Batuan/litologi
1.

Batuan beku:

Batuan beku luar


Batuan beku tengah
Batuan beku dalam

2. Batuan sedimen:

Batuan sedimen klastik


Batuan sedimen khemik
Batuan sedimen organik

3. Batuan metamorf:

Dapat dibelah (skis dan gneis)


Tak dapat dibelah (masif)

1. Asam
2. Menengah
3. Basa

DAUR BATUAN TERSEBUT AKAN MEMBENTUK 3


MACAM BATUAN UTAMA (BEKU, SEDIMEN,
METAMORF)

BATUAN BEKU
STRUKTUR HOLOHIYALIN
(AMORF)
STRUKTUR PROFIR
Batuan Hypo Abisik
BEKU LELEHAN
COUNTRY ROCKS

STRUKTUR PORFIR
(ada fenokrist =
Mineral utama

BEKU GANG
Batuan Plutonik Abisik

BEKU DALAM

STRUKTUR HOLOKRISTALIN
(tersusun atas mineral
dg. Kristal sempurna

AMORF

SCORIA

TEKSTUR AFANITIK

TEKSTUR PORFIRITK

BATU BEKU LUAR

BATU BEKU GANG

TEKSTUR FANERIK

BATU BEKU DALAM

Contoh batuan sedimen

Konglomerat

Breksi

Gneis

Migmatik
BATUAN METAMORF

Skis mika-garnet

Marble

Slate

Slate

BATUAN METAMORF

Slate

Phyllite

Batu permata
Contoh: variasi Silikat (Quarst): SiO2 ; H=7; G: 2,65
Agate

Almadine garnet

Alexandrite

Batu permata variasi dari silikat:


jade : NaAl(Si2O6): H:6,5-7; G: 3,3-3,5
Aceh: Batu giok (jade)

Kalimantan: Batu giok (jade)

6.3.4 Isi utama peta geologi yang kedua


adalah struktur geologi

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Dip dan strike


Lipatan
Sesar (patahan)
Kekar (joint)
Vulkanik
Masif
Struktur primer
Struktur sekunder

BERPENGARUH THD
POTENSI SDA

4.2.5 Gaya tekan dan hasil struktur geologi

Gaya tekan dan pemendekan

Gaya tarik dan pemanjangan

Lipatan (antiklinal/sinklinal)

Terban(Graben) dan sembul


(Horst)

6.3.4.2 Dip dan strike

Tipe sesar
A. Sesar membalik

B. Sesar normal

C. Sesar geser

D. Sesar geser-membalikt

6.4. Peta Geomorfologi


a. Isi:

Kontur
Pola aliran
Jaring-jaring jalan dan tempat penting
Material penyusun (batuan/tanah)
Morfologi/bentuklahan
Aspek morfometri
Proses geomorfik (erosi,longsoran dst)

Interpretasi citra penginderaan jauh/topografi


Pengujian dan pengamatan lapangan
Pengambilan sampel batuan/tanah
Interpretasi ulang dan analisis laboratoris
Pengolahan data dan penggambaran peta

Dasar klasifikasi sumber daya lahan


Dasar perencanaan penggunaan lahan
Mitigasi bencana alam
Kerangka dasar untuk survai terpadu.

b.

Metode:

c.

Kegunaan:

6.4.1 Klasifikasi bentuklahan atas


dasar genetik
1.Struktural
2.Denudasional
3.Vulkanik

4. Fluvial
5. Solusional

7. Eolian

8. Gletser
9. Organik

6. Marin

2
6

Contoh peta geomorfologi


410000

420000

430000

440000

450000

470000

480000

PETA BENTUKLAHAN
WILAYAH KERAJAAN
GUNUNGAPI MERAPI

490000

Ka bupat en Boyolali

Selo

Ka bupat en Ma gela ng

460000

9170000

9 170000

400000

Cepogo
Coloma ndu

Boyola li

Dukun

Banyudono

Ka bupat en Ma gela ng

Kodya S urak arta

kar tasura

Mojosongo
Te ras

Mus uk

La we yan
Sawit

Ka b. Sukoharjo

9 160000

Tulung

Muntila n

Gr ogol

Srumbung
Bak i

Polahar jo

Kem alang

Pake m
Salam

Turi

9150000

9 150000

Juwir ing

Klaten Uta ra

Manis renggo

Seye ga n

Ta wa ngs ari

Penda n

Kebona rum

Ngemplak

Kar angdowo

LE G EN DA :

Kota Adminis tra tip Klaten

Ngaglik

Kalikotes
Klaten Te nga h
Sle man

Jogonalan

Mla ti

Kalas an

Cawa s

9140000

9 140000

Medan Lava

Gond okusuman

Kodya
Y ogya karta
Danur ejan
Gedon gtengen

Krato n

Kas ihan

Sedayu

Medan Lahar
Keruc ut Gunung Api
Lerang Gunung Api
Dataran Volk anis G unung Api

Ber ba h

Umbulhar jo
Mer gangsang
Kotagede
Mant rijeron

Kak i Gunung Api


Dataran Fluvio Volkanis Merapi

Ka bupat en W onogiri

Bangunta pa n

Perbuk itan Berbatuan G Api M erapi Tua

Piy ungan

Perbuk itan D enudas ional Berbatuan Batugam ping


Perbuk itan D enudas ional Berbatuan Andesitis

9 130000

Ka bupat en Kulonprogo

9130000

Sewon
Pajanga n

Ple ret

Kabupa ten Bantul

S un g a i

Kubah Lav a

We di

Tegalrejo

Ngampilan Pakualaman
Wirobr ajanGond omanan

Ja la n

B ata s P ro p i ns i

Bay at
Ga ntiwar na

B ata s K e ca m a ta n
B ata s K a b up a te n

Tr uc uk

Klaten Selata n

Pram ba na n

Depok

Godean

Ga mping

Delta Kali Progo


Endapan Eolin

Bantul
300000

375000

Ka bupat en G unungkidul

525000

50 Km

Im ogiri

Sande n

92 25 00 0

9120000

Pundong

9225000

Bam ba nglipuro
Lendah

Srandaka n

450000

93 00 00 0

9300000

Jetis
Panda k

9 120000

10 K m

Ngawen
Ceper

Jet is

Kar anga nom

Ka bupat en Klate n
Kar angnongk o

Moy udan

Jatinom

Cangkringan

Te mpel

Minggir

Wonos ar i

Ka bupat en S le man
Ngluwar

N
Ka bupat en Ka ra nga ny ar
9160000

Ga tak

Banjars ar i

Sere ngan
Pasa rkliwon

9150000

9150000

Propinsi J awa Tengah

Kre tek

Pr op ins i

410000

420000

430000

440000

450000

460000

470000

480000

Gambar 1. Satuan Bentuklahan di Wilayah Gunungapi Merapi

490000

9075000

de ra Hind

ia

DIY

Kerajaan M erapi

300000

375000

450000

Sum be r : H asil In te rp re tasi dan An alisis D ata


1 . C itra L an dsat T M dan ET M Ba nd 45 7
2 . Pe ta T opo graf i skala 1:1 00 .00 0
3 . Pe ta Geo logi s kala 1 :1 00. 000
4 . Pe ta H id ro ge olog i skala 1:2 50 .00 0
5 . Su rvei L apa ng an, 20 02

525000

9075000

400000

Hin
di

9110000

9 110000

Sa mu

Sam
u de r
a

6.4.2 Karakteristik bentuklahan


1) Relief (konfigurasi permukaan):

Ketinggian, beda tinggi


Kemiringan lereng, bentuklereng

Batuan/tanah
Struktur

Eksogen
Endogen (tektonik/vulkanik)

2) Material penyusun:
3) Proses geomorfik:

Contoh bentuklahan dan variasi SDAnya


TOPOGRAFI KARST

TERAS MARIN

GUNUNGAPI

GUMUKPASIR (SAND DUNES)

6.5 Peta Tanah


a. Isi:

Kontur
Jaring-jaring jalan dan pola aliran sungai
Tempat penting
Macam/jenis tanah

Interpretasi foto udara dengan pendekatan bentuklahan


Pembuatan satuan peta tanah
Pengujian dan pengamatan lapanagan
Pengambilan sampel tanah
Analisis laboratorium
Pengolahan data dan penggambaran

Penilaian kemampuan dan kesesuaian tanah


Konservasi tanah
Perencanaan penggunaan lahan (land use planning)
Perencanaan irigasi
Pemilihan lokasi (site planning)

b. Metode:

c. Kegunaan:

Contoh peta tanah (Suyono, 2012)

6.6 Peta Hidrologi


a. Isi:

Pola aliran, nama sungai


Stasiun hidrologi, meteorologi
Batas DAS dan pembagian sub-DAS
Debit aliran sungai pada lokasi penting
Lokasi sumur/sumur bor/mata air
Kedalaman air tanah bebas/tertekan
Kualitas air

Interpretasi foto udara, peta topografi, peta geologi, peta geomorfologi


Ploting data statistik hidrologi yang ada
Pengujian dan pengukuran lapangan
Pengambilan sampel air
Analisis laboratoris
Pengolahan data dan penggambaran

Dasar perencanaan penggunaan air


Dasar pengelolaan DAS
Penyediaan air bersih
Konservasi sumberdaya air
Perencanaan irigasi

b. Metode:

c.

Kegunaan:

Ilustrasi Peta geologi tata lingkungan dengan


tema airtanah

Legenda peta hidrogeologi

6.7. Peta Penggunaan Lahan


a. Isi:

b.

c.

Bentuk penggunaan lahan


Jalan
Batas desa, kecamtan
Pola aliran

Metode:

Interpretasi citra penginderaan jauh


Kerja lapang
Kompilasi data sekunder.

Kegunaan:

Perencanaan tata guna tanah


Usaha konservasi
Dasar evaluasi kemampuan lahan dan kesesuian lahan

Contoh peta penggunaan lahan ( Suyono, 2012)

7. EVALUASI POTENSI SDA


7) BAGAIMANAKAH POTENSI
SETIAP JENIS SUMBER DAYA
ALAM TERSEBUT DIEVALUASI ?

7.1. POTENSI SDA DI ATMOSFER


7.1.1. Gas Permanen dalam atmosfer, bebas untuk dimanfaatkan,
ada yang berbahaya
Gas
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Persentase volume

Nitrogen (N2)
Oksigen (O2)
Argon (Ar)
Neon (Ne)
Helium (He)
Kripton (Kr)
Xenon (Xe)
Hidrogen (H2)
Metan (CH4)
Nitrooksida

Anon (1971) dalam Suryani, 2005

78,110
20,953
0,934
0,000018
0,0000052
0,0000011
0,00000087
0,00000005
0,0000002
0,00000005

7.1.2. Gas-gas tidak tetap diatmosfer, bervariasi menurut ruang


dan ketinggian, perlu diambil sampel
Gas
Uap air (H2O)
Karbondioksida (CO2)
Ozon (O3)
Sulfur dioksida (SO2)
Nitrogen dioksida (NO2)

Persentase volume
0-7
0,01 0,1 (rerata 0,032)
0 - 0,1 ( ketinggian 20-50 km)
0 0,0001
0 0,00002

Anon (1971) dalam Suryani, 2005

7.1.3. Potensi SDA lain di atmosfer

1) Sinar matahari

energi/panas
fotosintesis
pelapukan
penentu tekanan udara dan angin
variasi musim

2) Angin
3) Uap air
4) Kelembaban

7.1.4. Evaluasi potensi angin


Data yang diperlukan:
1) Kecepatan angin
2) Arah angin
3) Kondisi umum angin
PERLU PENGUKURAN, STASIUN METEOROLOGI

7.1.5. Potensi Tenaga angin


Kecepatan angin dapat diperkirakan berdasarkan dari
kondisi umum dari gerakan angin
Kondisi umum angin
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Tenang
Sepoi-sepoi lemah
Sepoi-sepoi sedang
Sepoi-sepoi segar
Angin kuat
Angin ribut
Angin ribut kuat
Badai
Badai kuat
Angin topan

Kecepatan (m/detik)
< 0, 2
1- 4
5- 8
9- 11
12- 15
16-20
21- 24
25- 28
29-32
> 32

7.1.6 Pemanfaatan SDA angin


1)

2)
3)
4)
5)
6)
7)

Kincir angin:
Pompa air
Energi listrik
Pelayaran
Penilaian gelombang laut
Pemanfaatan dalam bidang pertanian
Distribusi alami dari tumbuh-tumbuhan
Peramalan cuaca
Mitigasi bahaya putting beliung
PERLU PERENCANAAN BERDASARKAN DATA SERI

7.1.6.1 Daya potensi angin tergantung padakecepatan


angin dan densitas massa udara

P = D x V3
1) P : daya
2) D : densitas massa udara (gram/cm3
atau kg/m3 )
3) V : kecepatan angin (m/detik)
4) Sebagai contoh angin dengan V : 7,6
m/detik) dan D : 1,225 kg/m3 dapat
menghasilkan daya 282 W/m2 .

7.1.6.2. Pemanfaatan potensi


angin untuk kincir angin
Daya kincir angin : Cp (0,5 x x A x V3)
1) Cp = koeefisien transfer daya untuk
kincir poros vertikal : 0,15, sedang untuk
poros horisontal:0,59
2) = berat massa udara (kg/m3)
3) A = luas tangkap angin (m2)
4) V = kecepatan angin (m/detik).

7.2. POTENSI SUMBERDAYA AIR


Menurut Keterdapatan dan Ketersediaannya
1)
2)
3)

Air hujan langsung


Air permukaan
Airtanah

Potensi SDA
1). Jenis sumberdaya airnya
2). Distribusi menurut ruang dan waktu
3). Data pengukuran seri/kecenderungan
4). Kuantitas (debit: l/detik)
5). Kualitas (Fisik, kimia, biotik)

7.2.0. Siklus hidrologi penting sebagai dasar


pemanfaatan sumberdaya air

7.2.1. Potensi Sumberdaya air hujan


1)
2)
3)
4)
5)

Tebal hujan: rata-rata tahunan/bulanan (mm)


Hari hujan (..hari/tahun)
Intensitas curah hujan (mm/jam)
Kualitas air hujan (fisik, kimia)
Distribusi spasial curah hujan (peta)
PERLU PENGUKURAN, STASION METEOROLOGI
METODE EVALUASI DATA CURAH HUJAN:
1. Isohyet 2. Cara aljabar, 3 Cara Thiesen

7.2.1.1.Pemanfaatan potensi curah hujan


1)
2)

3)
4)
5)
6)

Sebagai sumber air utama bagi segala macam air


di daratan
Ketersedian air bagi tanaman, hewan, ternak dan
domestik bagi yang curah hujannya relatif
rendah PAH
Peramalan banjir dan kekeringan
Perencanaan masa tanam
Perencanaan bangunan air, sanitasi lingkungan,
drainase
Perencanaan konservasi tanah dan air; dsb?

7.2.2. Data sumber daya air: permukaan


1.

2.

Air permukaan:

Tinggi air sungai


Debit aliran

Q =AxV
V = C RS
V = 1,49/n (R2/3S1/2)

Fluktuasi debit
Kualitas air
Muatan sedimen

Morfometri danau
Kedalaman
Fluktuasi
Kualitas air

Air danau/tubuh perairan:

7.2.5. Potensi sumber daya airtanah

1. Air tanah:

Tipe akifer:
Tak tertekan (airtanah bebas)
Tertekan (airtanah artesis)

Kedalaman air tanah


Koefisien permeabilitas
Debit air tanah
Debit mata air
Kualitas air

7. Gambar Penampang Melintang yang menunjukkan tipe akuifer

7.2.6. Potensi sumber daya airtanah


2. Debit airtanah:

Q = kA dh/dl
Q = debit airtanah (m3/hari)
k = koefisien pemeabilitas (m/hari)
A = luas penampang (m2)
dh/dl = gradien hidrolik

3. Besaran koef. Hidrolik beberapa batuan


Batuan

Koefifisien hidrolik (m/hari)

Lempung

< 0,001

Geluh

0,01-0,1

Geluh pasiran

0,1-0,5

Pasir berlempung

0,5-1,0

Pasir halus

Pasir sedang
Pasir kasar
Pasir berkrakal
Krakal

1-5

5-15
15-50
50-100
100-200

7.2.7. Airtanah di daerah pesisir


1) Sering mengalami intrusi airlaut

2) Identifikasi intrusi air laut:


kedalaman intrusi air asin ke air tanah bebas dapat
diperkirakan dengan rumus Ghyben-Herzberg:
hs = (f / s f) x hf
hs = kedalaman air asin di bawah permukaan air laut
f = densitas air tanah
s = densitas air laut
hf = kedalaman air tanah di atas permukaan air laut
Jika s = 1,025 g/cm3 dan f =

hs = 40 hf

1,00g/cm3

7.2.7. Airtanah di daerah pesisir

hs = (f / s f) x hf
s = 1,025 g/cm3
f = 1,00g/cm3
hs

hs = 40
hf

7.2.8 Parameter kualitas sda air


Tabel parameter kualitas SDA air
Parameter fisik

Parameter kimia

Parameter biologis

1. Suspensi padat

1. Larutan kimiawi

1. Patogen

2. Kekeruhan

2.TDS

2. Indikator
patogen

3. Warna

3. Kesadahan

4. Rasa

4. Flurid

5. Bau

5. Logam

6. Suhu

6. Organik
7. Nutrisi

7.2.9 Pemanfaatan SDA air


1)

SDA air untuk kebutuhan hidup manusia

2)
3)

Air
Air
Air
Air
Air
Air
Air
Air

domestik
irigasi
untuk ternak
untuk perikanan
untuk sanitasi
untuk industri/poerdagangan/hotel
untuk pembangkit tenaga listrik
untuk rekreasi/olah raga, dsb

SDA air untuk kehidupan flora dan fauna


SDA air untuk media transportasi:

Danau
Sungai

7.2.10 Kualitas air untuk air domestik

7.2.11 Pemanfaatan SDA air


Tabel kebutuhan air untuk berbagai peruntukan
No

Peruntukan

Jumlah
pengunaan
(gpcpd)

No

Peruntukan

Jumlah
pengunaan
(gpcpd)

Kantor

27-45

Air condition

6-15/orang

Rumah Sakita 125-350/bed

Komersial

23

Rumah
Sakitb

66-144/bed

Domestik

52

Hotel

306-525/kmr

10

Industri

30

Rumah makan 0,5-4,0/meal

11

Fasilitas umum

16

Tenaga
listrik

12

Pabrik coca cola 3.600/ton

80/kw

1 Galon = 4,546 l (UK) ; = 3,7853 l (USA)

7.2.12 Pemanfaatan SDA air


Tabel kebutuhan air untuk lain-lain
No

Peruntukan
ternak/hewan

Kuda

Jumlah
pengunaan
(gphpd)

No

Peruntukan:
rumah,
sekolahan

10

Rumah satu kel.

35-50

Babi

10

Rumah multi kel.

50-90

Sapi perah

20

Sekolah Dasar

Anjing

SMP/SMA

Domba

Rumah Sakit

Kambing

Ayam

0,04

1 Galon = 4,546 l (UK) ; = 3,7853 l (USA)

Jumlah
pengunaan
(gpcpd)

5-10
15-20
125225/pasien

7.3. Potensi sumberdaya lahan


1) Bentuk penggunaan lahan
2) Kemampuan lahan
3) Kesesuaaian lahan

7.3.1 Pengertian lahan


dan karakteristik Lahan
1) Lahan:

areal di permukaan bumi yang tersusun oleh semua kondisi


lingkungan yan penting bagi penggunaan lahan

2) Karakteristik lahan:
suatu atribut lahan yang dapat diukur/diperkirakan yang dapat
digunakan untuk membedakan satuan lahan yang berbeda
kesesuaiannya untuk penggunaan dan digunakan untuk
mendiskripsi kualitas lahan.
3) Kualitas lahan:
suatu atribut lahan yang bertindak sebagai pembeda dan
berpengaruh terhadap kesesuaian lahan untuk penggunaan
lahan tertentu/spesifik.

7.3.2. CONTOH KENAMPAKAN


SUMBERDAYA LAHAN

7.3.1. Bentuk Penggunaan lahan


Kodya/Kabupaten

No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Penggunaan lahan Kodya


Permukiman (perkotaan)
Sarana fasilitas ekonomi
Sarana pendidikan
Pariwisata
Prasarana olah raga&seni
Pertanian
Perhubungan
Industri
Pertamanan

7.3.2. Bentuk Penggunaan lahan Kab


1. Permukiman
2. Padang rumput,semak, belukar
3. Persawahan
4. Perkebunan
5. Tegalan
6. Talun (Kbc)
7. Tanah rawa/payau
8. Pertambangan
9. Perhubungan
10.Industri & Perdagangan
11.Pariwisata
12.Hutan secara umum

7.3.3.Bentuk Penggunaan Lahan


menurut RUTR Kabupaten

1. Kaws.
2. Kaws.
3. Kaws.
4. Kaws.
5. Kaws.
6. Kaws.
7. Kaws.
8. Kaws.
9. Kaws.
10.Kaws.
11.Kaws.
12.Kaws.
13.Kaws.

budidaya tanaman tahunan


budidaya lahan kering
budidaya lahan basah
pariwisata
tambak/perikanan
pertambangan
industri&perdagangan
permukiman
perhubungan
hutan lindung
hutan produksi
penyangga
hutan konservasi

7.3.4. Bentuk Penggunaan Lahan


menurut di RUTR Kodya
1. Kaws.
2. Kaws.
3. Kaws.
4. Kaws.
5. Kaws.
6. Kaws.
7. Kaws.
8. Kaws.
9. Kaws.
10. Kaws.

permukiman kota
pariwisata
pendidikan
perdagangan
perhubungan
industri
seni, sosial-bud.
perkantoran
pertamanan
jalur hijau/resapan

7.3.5. INFO NERACA PENGGUNAAN


LAHAN DI INDONESIA
1) Luas daratan Indonesia :191 juta ha
(100%)
2) Areal budidaya
:123 juta ha
(64,6%)
3) Areal kawasan lindung :67 juta ha
(35,4%)
4) Kawasan lindung yang menjadi kawasan
non hutan :
:12 juta ha
(18,4%)

7.3.6. BAGAIMANAKAH SUMBER


DAYA LAHAN DI EVALUASI?
1.
2.
3.
4.

KEMAMPUAN LAHAN
KESESUAIAN LAHAN
FAKTOR PEMBATAS
LOKASI, POLA DAN LUAS

7.3.7. KEMAMPUAN LAHAN


1.

Pengertian kemampuan lahan:

2.

Sifat dakhil (inherent) lahan yang menyatakan


kesanggupannya untuk memberikan hasil pertanian pada
tingkat produksi tertentu
Klasifikasi kemampuan lahan memperhatikan kemampuan
lahan dalam kaitannya dengan usaha konservasi

Manfaat klas kemampuan lahan

Perencencanaan penggunaan dan penataan penggunaan


lahan
Penggunaan yang tidak sesuai dengan kemampuannya akan
mengakibatkan lahan kritis
Usaha konservasi
Pemilihan lahan untuk non pertanian

7.3.7.1. KLASIFIKASI KEMAMPUAN LAHAN (KKL/LCC)


1)

KKL : dirancang untuk perencanaan tingkat petani dengan tujuan


untuk konservasi tanah;

2)

KKL : hanya satu skala mulai dari terbaik hingga terjelek;

3)

KKL : hanya memasukkan aspek ekonomi secara implisit ( klas 1


memungkinkan penggunaan yang lebih banyak/bervariasi);

4)

KKL : memperhatikan empat faktor pembatas: erosi, kelembaban,


tanah dan iklim.

5)

Data pendukung evaluasi kemampuan lahan

6)

Satuan pemetaan dan satuan evaluasi kemampuan lahan:

a)
b)
c)
d)
e)

Geologi/batuan
Gemorfologi:morfologi, proses geomorfik
Tanah
Topografi
Penggunaan lahan

satuan lahan, yang unsur-unsurnya: iklim,relief,tanah, hidrologi

5)

dan vegetasi.

Tata cara penyusunan satuan lahan


a)

b)

c)

Tumpang susun (overlay) peta: bentuklahan, lereng, batuan, tanah


dan penggunaan/tutupan lahan
Apabila data pendukung belum tersedia dapat disusun melalui
interpretasi foto udara
Hasil tumpang susun adalah satuan lahan dengan kode:
empat digit, misalnya:
V3-Br-Lt-3/Rs-Tg

7.3.7.2. Klasifikasi kemampuan lahan dengan cara


pengharkatan (scoring)
1) Tentukan karakteristik lahan pada setiap satuan
lahan dengan nilai harkat.
2) Data karakteristik lahan diperoleh dari data primer
dari penelitian lapangan, analisis laboratorium atau
dari data sekunder yang sesusi.
3) Jumlahkan nilai harkat, cantumkan faktor pembatas
4) Tentukan klas kemampuan lahan sesuai dengan
kriteria yang ditentukan.

7.3.7.3. Variabel dalam kemampuan lahan


dan pengharkatannya

Kedalaman efektif tanah

1-5

Tekstur tanah

1-5

Permeabilitas

1-4

pH tanah

1-4

Porositas

1-5

Salinitas

1-5

Batuan kecil di permukaan tanah

-1 (-5)

Batuan lepas di permukaan

-1 - (-5)

Singkapan batuan

-1 (-5)

10 Kemiringan lereng

-1 (-5)

11

-1 (-5)

Drainase tanah

12 Kesuburan tanah

1- 5

13 Bahaya erosi

-1 (-5)

14 Bahaya banjir/gangguan

-1 (-5)

7.3.7.4. Kriteria kemampuan lahan cara


pengharkatan

Klas

Kemampuan

Jumlah harkat

Lahan baik sekali, hampir tidak ada faktor


penghambat, dapat digunakan untuk segala
usaha pertanian

26,00 19,25

II

Lahan baik, sedikit penghambat

19,24 12,50

III

Lahan agak baik, beberapa penghambat


memerlukan investasi usaha

12,49 5,75

IV

Lahan sedang, beberapa faktor perlu diatasi

Lahan agak jelek, beberapa penghambat, usaha


intensifikasi

VI

Lahan jelek

(-7,76) (-14,50)

VII

Lahan jelek sekali

(-14,51) (-21,25)

VIII

Lahan amat jelek sekali

5,75 (-1)
(-,09) (-7,75)

(-21,26) (-28)

7.3.4 b. Kelas kemampuan lahan dengan cara matching


No

Faktor

Kelas kemampuan lahan


I

II

III IV

VI

VII VII

(*)

(*)

(*)

t5

i4

i5

i6

Tekstur tanah

12/23

11/14

11/14

(*)

Lereng
permukaan (%)

i0

i1

i2

i3

Drainase

d0/d1

d2

d3

d4

(**)

(*)

(*)

(*)

Kedalaman
efektif

k0

k0

k1

k2

(*)

k3

(*)

(*)

Keadaan erosi

e0

e1

e1

e2

(*)

e3

e4

(*)

Kerikil/batuan

b0

b0

b0

b2

(*)

(*)

(*)

b3

Banjir

oo

o1

o2

o3

o4

(*)

(*)

(*)

(*)

(*) = dapat mempunyai sebarang sifat faktor penghambat dari kelas yang lebih
rendah
(**) = permukaan tanah selalu tergenang air

7.3.7.5.Skema hubungan antara kelas


kemampuan lahan dengan intensitas dan macam
penggunaan lahan
Klas
Kemamp.

Hambat
an
mening
kat dan
pilihan
menurun

I
II
III

IV
V
VI
VII
VIII

Intensitas dan macam penggunaan meningkat


Cagar
alam

Hutan

Penggembalaan

Pertanian

Terb.

Terb.

Sedng

Inten
.

Sedng

Inten
.

Sangt

7.3.8. KESESUAIAN LAHAN

1. Kesesuaian lahan:

keadaan tingkat kecocokan sebidang lahan


untuk suatu penggunaan tertentu
suatu alat untuk strategi perencanaan
penggunaan lahan

2. Tujuan evaluasi lahan:

menentukan kesesuaian lahan untuk


alternatif penggunaannya.

7.3.8.1. TATACARA EVALUASI


KESESUAIAN LAHAN

1)
2)

3)
4)
5)

Pemilihan dan pendeskripsian tipe pemanfaatan


lahan (TPL)
Penentuan persyratan fisikal dari setiap tipe TPL
terpilih.
Pendeliniasian satuan pemetaan lahan (SPL)
Penterjemahan karakteristik SPL kepada kualitas
lahan
Proses penyesuaian (matching) antara
persyaratan dari setiap TPL dibandingkan dengan
kualitas dari SPL.

7.3.8.2. Teknik evaluasi kesesuaian


lahan

1)

Lahan dinilai untuk setiap penggunaan tertentu: pertanian,


kehutanan, permukiman, prasarana kepariwisataan.

2)

Dirancang untuk perencanaan penggunaan lahan, untuk


setiap pilihan penggunaan lahan pedesaan.

3)

Harus secara eksplisit ekonomis, tidak harus dalam hal


praktis.

4)

Evaluasi harus dikerjakan secara lokal.

5)

Kualitas lahan diperlukan untuk dianalisis relevansinya


terhadap penggunaan lahannya.

7.3.8.3. Klasifikasi dan hasil evaluasi kesesuaian lahan

1.

Klasifikasi kesesuaian lahan:

2.

S1 : sangat sesuai
S2 : sesuai menengah
S3 : kurang sesuai
N1 : tidak sesuai sementara
N2 :tidak sesuai permanen

Hasil evaluasi kesesuaian lahan:

Peta satuan lahan


Peta kesesuaian lahan
Tabel kesesuaian lahan

7.3.8.4. CONTOH EVALUASI LAHAN DAN


ALTERNATIF RENCANA PENGGUNAAN LAHAN
C2

C1

C1

D1

F1

D1

C2
C1 C2

C2
1

C2

F1

D1

C2

Profile
S1

S2

S1

pl : polowijo

S2

S2

pd: padi

pk: kebun karet

S1

rpt: rumput

S1

Kesesuaian lahan:polowijo
pl

pd-pd
Pd-pl
pk

pl

Rencana LU:1

S1

Kesesuaian lahan: karet


rpt

pk

pk

S2

pd-pl

pk

pd
pd

rpt

pk
pk

rpt

Rencana LU:2

S1

pk

pk

Rencana LU:3

7.3.8.5. Persyaratan perkebunan karet


Persyaratan land
use

Faktor
diasnotik

Rating faktor

Ketersediaan air

Kapasitas air
tersedia (mm)

Ketersediaan oksigen

Klas drainase

MW-W MW-W

Ketersediaan nutrisi

pH

5-6,0

Kondisi perakaran

Kedalaman efektif
tanah (cm)

>100

Bahaya banjir

Lama banjir (hari)


Periode ulang(thn)

<3
>5

<3
>5

Persyaratan kebersihan

% lahan hutan
dalam satuan lahan

<20%

20-60

Bahaya erosi

Klas kerentanan
erosi

S1
S2
S3
N
>150 90-150 60-90 <60
I

6,0-7,0 7,0-8,0 >8


4,5-6,0 3,8-4,5 <3,8
70-100 50-70

Med.

<3
>5
>60
Med-H

<50
>3
<5
>60
H

7.3.8.5. Contoh tabel kesesuaian lahan


Satuan
PadiPeta lahan palawija

Padi-padi

Tanaman
lahan
kering

Rumput
Karet
musim
penghujan

Dataran
pantai
(C1)

S2

S1

S1

Perbukita
n pantai
(C2)

S3

S1

S1

S1

Lembah
(F)

S2

S2

S3

S2

Perbukita
n terjal
(D)

S3

7.3.8.6. Kesesuaian lahan untuk gedung


Sifat lahan

Baik

Sedang

Buruk

Drainase

Baik-sangat baik Sedang

Agak jelek-sngt
jelek

Airtanah

>150 cm

>75 cm

<75 cm

Banjir

Tanpa

Tanpa

Jarang-sering

Lereng

0-8%

8-15%

>15%

Kembang kerut

Rendah

Sedang

Tinggi

Besar butir

GW,GP,SP,GC,S
M,SC,CL,PI<15

ML,CL PI.15

CH,MG,OL,OH

Batu kecil

Tanpa-sedikit

Sedang

Agak banyaksangat banyak

Batu besar

Tanpa sedikit

Sedikit

Sedang-sangat
banyak

Kedalaman
hamparan batu

>150 cm

100-150 cm

< 150 cm

7.4. POTENSI SUMBER DAYA HUTAN


POTENSI SUMBERDAYA HUTAN

1)
2)
3)
4)

Menurut Tipe Ekosistem


Menurut Dominasi Jenis
Menurut Peruntukannya
Potensi SDH
a)
b)
c)
d)
e)

Lokasi/agihan
Luasan
Fungsi
Jumlah pohon
Diversitas

7.4.1. Hasil sumberdaya hutan


Kelompok Hasil

Kayu

JasaTangible
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Non kayu

1.
2.
3.
4.
5.

Jasa

Intangible

Kayu konstruksi
rumah
Bahan mebel
Alat-alat pertanian
Pulp dan kertas
Bahan baku industri
Kayu bakar
Produksi/pengawetan
air
Rotan
Bambu
Daun: atap rumah,
obat-obatan
Resin: damar, kopal,
kapur barus,
terpentin

Lapangan kerja
Tempat penggembalaan

1.
2.
3.
4.

Udara segar
Keseimbangan
oksigen dan karbon
dioksida
Tata air
Humus dan kesuburan
tanah

Tempat bermain
Rekreasi, pariwisats

7.5. Arti penting Sumber daya


Mineral/bahan galian
1.

Tingkat kehidupan masyarakat seharihari sering diukur dari barang yang


terbuat dari mineral
2. Peranan sumber daya mineral dalam
mendukung perekonomian suatu negara
sangat besar
3. Sumber daya mineral yang terdapat di
bumi sangat bervariasi baik jenis maupun
jumlahnya, interaksi antar penghasil SDM

7.5.1. Klasifikasi Sumberdaya Mineral


1.
2.
3.
4.

Bahan Bahan Galian Golongan A (Strategis)


Bahan Galian Golongan B (Vital)
Galian Golongan C (Nirstrategis dan nirvital)
Potensi SD Mineral/Batuan
1. Lokasi/tapak
2. Jenis
3. Jumlah
4. Mutu

5. Lingkungan

BAHAN GALIAN STRATEGIS


(A)
1.
2.
3.
4.
5.

Batubara
Bijih Nikel
Logam Kobalt
Timah
Gambut

BAHAN GALIAN GOL. B (VITAL)


1. Besi (pasir besi)

8.Timah (bijih)

15. Barit

2. Bijih Mangaan

9. Seng (bijih)

16. Yodium

3. Logam Molibden

10. Logam emas

17. Belerang

4. Bijih Khrom

11. Logam Platina

18. Monasit

5. Titan

12. Logam Perak

19. Antimon

6. Bijih Bauksit

13. Logam Air Raksa

7. Tembaga

14. Intan

BAHAN GALIAN GOL. C


(NIRVITAL)
1. Posfat

10. Ball & Bond

19. Batugamping

28. Asbes

Clay
2. Zeolit

11. Gipsum

20. Dolomit

29. Pirofilit

3. Jarosit

12. Tanah
Diatomea

21. Batu Keprus

30. Sirtu

4. Pasir Kwarsa

13. Batu marmer 22. Oniks

31. Batu Serpih

5. Kaolin

14. Andesit,dan
basalt

23. Magnesit

32. Kalsit

6. Toseki

15. Granit

24. Perlit

33. Pasir

7. Bentonit

16. Peridotit

25. Obsidian

34. Pasir Laut

8. Lempung

17. Trakhitis

26. Batuapung

35. Mika

9. Feldspar

18. Batusabak

27. Tras

36. Rijang

7.5.2 Potensi SDM


1.

Unsur Penilaian Potensi SDM/batuan


1. Lokasi/tapak
2. Jenis
3. Jumlah/luas/tebal/volume/berat
4. Mutu/konsentrasi

5.Lingkungan

7.5.3. Sesumber Takterbarui


(Nonrenewable Resources)

1) Terbentuk oleh proses geologik dalam


waktu lama
2) Sekali terkuras habis selamanya tidak
akan pulih lagi
3) Agihan sumber daya mineral tidak merata,
dan sangat bervariasi
4) 9 unsur dari 88 unsur yang terdapat di
kulit bumi membentuk hampir 99% massa
daratan.

7.5.4. Keunikan Sumber daya Mineral

1. Mineral itu takterbarui.


2. Mineral harus ditambang di tempat
3. Mineral memerlukan biaya tinggi
untuk menemukannya.
4. Biaya penambangan semakin
bertambah selama proses produksi.

7.5.5. Masalah lain dalam pemanfaatan


sumber daya mineral
1) Aktifitas kultural terganggu
2) Penambangan sering menimbulkan dampak
lingkungan
3) Penyerobotan lahan publik dan daerah
cagar alam;
4) Kesulitan perolehan sumber daya mineral
sejenis
5) Sering menimbulkan konflik sosial

7.5.6 EKSPLORASI MINERAL


1) Mineral terdapat pada berbagai jenis
batuan dan berbagai struktur geologi
2) Cara perolehan data geologi:
a. geologi lapangan,
b. geofisika,
c. penginderaan jauh.

3) Hasil dari cara perolehan data: peta,


diagram dan tabel;
4) Data pendukung:
a. kuantitatif dan data kualitatif.
b. data geografis

7.5.7 METODE EKSTRAKSI


1)
2)
3)

Penambangan di bawah permukaan (underground mining);


Penambangan pada dinding (longwall mining);
Penambangan permukaan (surface mining);
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)

Open pit mining


Area strip mining
Contour strip mining
Auger mining
Placer mining
Hydraulicking
Dredging
In situ mining, Solution mining, Ocean mining

7.5.8 MINERAL INDUSTRI


1)

Pupuk mineral:untuk memperkaya unsur hara


dalam tanah dan meningkatkan produksi
pertanian: kalsium, nitrogen, posfat, potasium
dan belerang.
2) Kalsium sumbernya: batuan gamping.
3) Nitrogen:dari udara dan dari endapan non-marin
nitrat evaporit.
4) Posfor bersumber dari: mineral apatit
( Ca5(F,Cl,OH)PO4)3.
5) Potasium bersumber:lapisan endapan evaporit
marin.
6) Belerang banyak terdapat pada berbagai batuan:
batuan gunungapi.

7.5.9 Mineral Khemikal


1) Dasar pengelompokan: sifat kimiawi dan
kegunaan (untuk tujuan inorganik).
2) Mineral dari kelompok ini:

1) garam (untuk pengawet makanan, bumbu


masakan, pencair es);
2) lempung (keramik, lumpur pengeboran,
campuran cat dan insolator),
3) borat, karbonat, sulfat ( gelas, sabun, cat
dan peledak)
4) fluospar.

7.5.10 Penggunaan Lain dari Mineral


1) Mineral yang keras:untuk memotong,
mengasah dan memperhalus kuarsa,
garnet, korundum dan intan.
2) Mineral sebagai batu permata dan
dekorasi rubi, sapir, emerald, topas,
onik, opal dan jade.

7.5.11 Material Bahan Bangunan


1) Pasir,lempung, dan batuan induk
2) Kegunaannya:
a. batu pecahan: dapat dibuat dalam berbagai
ukuran untuk bahan agregat untuk beton
b. batu bangunan: untuk pondasi, pengeras
jalan.

7.5.14. Hasil Industri Mineral


1)

Hasil industri mineral bahan bangunan:

2)

Hasil industri mineral perdagangan:

a)
b)
c)
d)
e)
f)

semen
semen pozzuolan,
plester,
lempung,
gelas,
asbes.

a)
b)
c)
d)

untuk pembuatan cat,


dalam pabrik kertas,
untuk pemurnian air
dalam pabrik gula.

7.6 Sumber daya Energi


1)
2)
3)
4)

Berbagai bentuk energi: mekanik, elektrik,


khemik, potensial dan nuklir.
Energi siap untuk dikonversikan dari satu bentuk
ke bentuk lain.
Sumber energi utama: sinar matahari, kayu,
batubara dan nuklir.
Sumber energi terkuat: nuklir, satu kg bahan
bakar nuklir dapat melepaskan panas sama
dengan tiga juta ton batu bara.

7.6.1. Batu Bara


1)
2)
3)
4)

65-85 % bahan bakar dunia terpenuhi oleh batu


bara.
Batu bara telah dimanfaatkan oleh manusia sejak
ribuan tahun lalu
Batu bara mulai dipergunakan ketika sumber daya
kayu bakar telah berkurang atau habis.
Pembentukan batu bara perlu waktu lama;
setebal 1 meter perlu waktu 30 000 tahun, di
daerah beriklim panas dan basah, tidak
mengalami perubahan dan tertutup oleh hutan
lebat atau tumbuhan yang padat.

7.6.1.1 Karakteritik batu bara


Jenis batu
bara

Kandungan

karbon (%)

Kelembaban
(%)

Debu
(%)

Volatil
(%)

Gambut

Kandungan

BTU/Lb

4.5

Lignit

31.7

32.5

5.0

30.8

6-8

Subbituminus

44.7

20.7

3.9

30.7

9.5

Bituminus

58.3

3.0

2.4

36.3

12-14.5

Antrasit

90.3

4.2

2.4

3.1

13.5-14

7.6.1.2 Distibusi batu bara


1)
2)
3)

4)

tidak merata,
umumnya pada jalur jalur non vulkanik,
lingkungan pengendapan:
a) cekungan/depresi:
b) banyak tumbuhan = lahan- basah,
kondisi geologi:
a) batuan sedimen dengan berbagai jenis
struktur, kebanyakan pada struktur lipatan.

7.7. Minyak Bumi


1)

Minyak bumi (petroleum): gas, cairan dan padatan


dari senyawa hidrokarbon yang terjadi secara
alami.

2)

Sumber minyak bumi: organisme perairan


(terutama tumbuhan dan binatang mikroskopis),
terendapkan pada dasar laut, pelataran kontinen
yang kaya nutrisi.

7.7.1. Minyak Bumi


1) Prosesnya: bahan organik tertimbun,
terpanaskan
dan
tertekan

mengakibatkan
pemecahan
molekul
organik yang kompleks tersebut menjadi
komponen minyak bumi.
2) Gas ringan dan cairan migrasi ke
permukaan,
kemudian
masuk/mengisi
jebakan alami (natural trap) tempat
konsentrasinya minyak dan gas.

7.7.2. Persyaratan terbentuknya


endapan minyak

Lingkungan awal yang memungkinkan: basin


deposisi.
Setiap
sel
tumbuhan
atau
binatang
hancur/membusuk mengeluarkan minyak.
Sedimen dapat menjaga deposit minyak selama
proses siklus sedimentasi.
Sedimennya harus bertekstur halus.

7.7.2.Persyaratan terbentuknya endapan


minyak
5) Batuan reservoir yang cocok.
6) Struktur geologinya dapat berfungsi
sebagai jebakan atau bendung untuk
mempertahankan
minyak
dari
reservoirnya, seperti : antiklinal, sesar
dan jebakan stratigrafik.
7) Stabilitas
kerak
setelah
terjadi
pengisian minyak ke dalam jebakan
geologi.

7.7.3. Distribusi Geografis Minyak


1)
2)

3)
4)

Tersebar luas di permukaan bumi, tetapi tidak


merata.
Anggota OPEC: Nigeria, Saudi Arabia, Libia,
Algeria, Venezuela, Iran, Indonesia, Emirat
Arab, Irak dan negara linnya ( Malaysia dan
Brunei).
Amerika Serikat, Canada, Erpa Barat Amerika
Latin juga menjadi negara penghasil minyak yang
berarti.
Minyak bumi terdapat:
a)
b)
c)

berbagai struktur geologi


paparan kontinen,
lepas pantai.

7.8.Sumberdaya Alam Alternatif


1) Sesumber energi alternatif:

sesumber energi yang bukan berasal dari bahan


bakar fosil

2) Sesumber energi alternatif:

nuklir, tenaga surya, tenaga angin, tenaga hidro,


tenaga gelombang dan pasang surut, energi organik
dan geotermal

8. PENGELOLAAN SDA

8) BAGAIMANA SEBAIKNYA SDA


ITU DIKELOLA

Hubungan SDA dan komponen lingkungan

Sektor primer
Sumberdaya
alam:
SDA

Kapital

Sektor sekunder

Barang/jasa

Tenaga kerja
Teknologi

Sektor tersier

Polusi

MANUSIA

Hubungan SDA dan pertumbuhan ekonomi


Sumberdaya alam

Sumberdaya alam
SD1

SD2

SD2

SD1

Y1

Y2

Pertumbuhan ekonomi

Pertumbuhan ekonomi

Hubungan pencemaran dengan pertumbuhan ekonomi

P2

P1

Y1

Y2

Pertumbuhan ekonomi

8.1.Arah pengelolaan
sumberdaya alam:
Atas dasar pengelompokannya:
1) Pengelolaan menurut ketersediaan
sumberdaya alam
2) Pengelolaan menurut kepemilikan
sumberdaya alam
3) Pengelolaan menurut pengelola
sumberdaya alam

8.1.1.Pengelolaan menurut
ketersediaan sumberdaya alamnya
1)
2)
3)

Sumberdaya alam yang tak dapat diperbarui atau


tidak dapat pulih
Sumberdaya alam yang dapat pulih
Sumberdaya daya alam yang mempunyai sifat
gabungan

8.1.2.Pengelolaan sumberdaya
alam menurut kepemilikannya
1) Sumberdaya alam milik pribadi atau
perorangan
2) Sumberdaya alam milik umum atau
milik bersama

8.1.3.Pengelolaan sumberdaya
alam menurut pengelolanya
1) sumberdaya alam yang dikelola
pemerintah
2) sumberdaya yang dikelola oleh pihak
swasta.

8.2.Pengelolaan sumberdaya alam


dan implikasinya dalam
pembangunan
Konsep sumberdaya alam dalam pembangunan
1) sumberdaya alam merupakan sesuatu yang
berguna,

Saat sekarang, saat akan datang

teknologi, kelangkaan dan kondisi ekonomi

milik publik mempunyai konsep jamak


dimensi jumlah, kualitas, distribusi keruangan dan waktu

2)

sumberdaya alam bersifat dinamik,

3)

sumberdaya alam mempuyai konsep jamak.

9. DAMPAK PENGELOLAAN
SDA
9) APAKAH DAMPAK DARI
PENGELOLAAN SDA?

9.1 Dampak Pengelolaan SDA


1)
2)
3)
4)

Perubahan lingkungan
Perubahan sistem sosial
Perubahan sistem sosial-ekonomi
Perubahan sistem politik

9.2.ASPEK UTAMA DALAM


PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM
1)

3)

Perubahan:
a)
lingkungan
b) sistem sosekpol
Kompleksitas:
a)
dampaknya kompleks
b) sulit diprediksi
Ketidakpastian:

4)

Konflik:

2)

a)
b)

Lingkungan penuh tidak kepastian


Harus penuh kehati-hatian

a)
b)
c)
d)

Kepentingan
Pandangan
Harapan
Ideologi

MATERI PENDALAMAN
1.

Sumber daya alam apa sajakah yang saat ini menjadi unggulan di
daerah Bapak/Ibu bertugas untuk mendukung pembangunan
daerah. Apakah dalam waktu 10-20 tahun mendatang potensinya
akan mengalami perubahan. Berikan argumentasinya.

2.

Apabila Bapak/Ibu diberi tugas untuk merencanakan penyediaan


air bersih bagi penduduk pedesaan di daerah perbukitan dengan
penduduk 750 kepala keluarga kegiatan apakah yang Saudara
rencanakan

3.

Dua investor ingin menanamkan modal di tempat Bapak/Ibu


bekerja, investor A ingin membangun perumahan untuk 1000
bangunan berbagai tipe beserta fasilitasnya, sedang investor B
ingin mengembangkan kawasan perindustrian. Apabila lahan yang
dialokasikan adalah sama, bagaimanakah Bapak/Ibu menentukan
pilihan salah satu dari dua investor tersebut.

THE WORLD IS BEATIFUL BOOK,


BUT A LITTLE USE TO HIM WHO
CANNOT READ IT

Anda mungkin juga menyukai