Fungsi Guru
Fungsi Guru
Kata Pengantar
Puji dan syukur senantiasa kita ucapkan kepada Allah SWT, yang selalu
memberi nikmat dan rahmat Nya sampai selesai makalah ini. Tak lupa salawat dan
salam kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah banyak
menyampaikan ilmu kepada kita semua.
Makalah ini kami sampaikan untuk menambah wawasan kita tentang
Fungsi Guru, yang tentunya kami berharap mempunyai makna dan manfaat yang
banyak nantinya.
Tak lupa juga kami sampaikan ucapan terima kasih kepada Dosen yang
banyak membimbing kami serta pihak terkait yang tidak dapat kami sebutkan
namanya satu persatu.
Bila dalam penulisan ini masih terdapat kekurangan, kami sangat
mengharapkan keritik dan saran yang sifatnya membangun, guna penulisan
makalah selanjutnya.
Demikian kami sampaikan, sekian dan terima kasih.
Medan,
April 2016
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .
BAB II PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.
Pengertian Guru 3
Peran dan Fungsi Guru 4
Kompetensi Profesionalisme Guru
10
Mengajar Yang Efektif 11
13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
B. Latar Belakang
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20/2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, dalam pasal 3 dinyatakan bahwa fungsi pendidikan nasional
adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan peran serta dari semua pihak,
antara lain adalah lembaga pendidikan. Berbagai upaya terlah dilakukan oleh
lembaga pendidikan utuk meningkatkan mutu pendidikan, seperti penyediaan
media pembelajaran laboratorium perpustakaan dan para penyelenggara
pendidikan terutama tenaga pengajarnya. Di sisi lain untuk meningkatkan kualitas
pendidikan diadakannya tes setiap akhir semester untuk mengetahui prestasi siswa
dalam menyerap materi pelajaran yang diberikan serta untuk mengetahui sejauh
mana keberhasilan guru dalam menyajikan materi pelajaran dalam kurung waktu
tertentu sesuai dengan kurikulum. Peningkatan kualitas guru pun dalam proses
belajar mengajar termasuk salah satu upaya peningkatan mutu pendidikan.
Dalam proses pendidikan, peserta didik / siswa merupakan sentral dalam
proses pendidikan. Mereka adalah sumber daya manusia yang harus
dikembangkan potensinya. Dalam hal ini, guru menempati posisi yang sangat
strategis dalam mengembangkan potensi peserta didik.
Sebagai pengajar guru sudah seharusnya membantu perkembangan siswa
untuk dapat menerima dan memahami serta menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi. Untuk itu guru harus memotivasi siswa agar senantiasa belajar dalam
berbagai kesempatan. Pada akhirnya, seorang guru dapat memainkan peran dan
fungsinya sebagai motivator dalam proses belajar mengajar bila guru itu
1
BAB II
PEMBAHASAN
E. Pengertian Guru
Guru (bahasa sang sekerta yang berarti guru, tetapi secara harfiahnya
adalah berat) adalah seorang pengajar suatu disiplin ilmu. Dalam bahasa
Indonesia, guru umumnya merujuk pendidikan professional dengan tugas utama
mendidik,
mengajar,
membimbing,
mengarahkan,
melatih,
menilai
dan
1 http://id.m.wikipedia.org
2 Akhyak, Profil Pendidikan Sukses, (Surabaya : Elkaf, 2005), hal. 1
3 Ibid. hal.1
4 Zakiah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,2006), hal. 39
Dalam islam guru adalah perofesi yang sangat mulia, karena pendidikan
adalah salah satu tema sentral Islam. Nabi Muhamad sendiri sering di sebut
sebagai pendidik manusia, seorang guru seharusnya bukan hanya sekedar
tenaga pengajar, tetapi sekaligus pendidik. Karena itu dalam Islam, seorang
menjadi guru bukan karena ia telah memenuhi kualifikasi keilmuan dan akademis
saja, tetapi lebih penting lagi harus terpuji akhlaknya. Dengan demikian, seorang
guru bukan hanya mengajar ilmu-ilmu pengetahuan saja, tetapi lebih penting pula
membentuk watak dan pribadi anak didiknya dengan akhlak dan ajaran-ajaran
islam.
Guru bukan hanya sekedar memberi ilmu pengetahuan kepada anak
didiknya, tetapi merupakan sumber ilmu moral. Yang akan membentuk seluruh
pribadi anak didiknya, menjadi manusia yang berakhlak mulia, karena itu
eksistensi guru saja mengajar tetapi sekaligus mempraktekkan ajaran-ajaran dan
nilai-nilai pendidikan Islam5.
Guru berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu harus
betul-betul membawa siswanya kepada tujuan yang ingin dicapai. Guru harus
menguasai anak didiknya, guru harus berpandangan luas dan karakter bagi guru
harus memiliki kewibawaan. Guru yang mempunyai kewibawaan berarti memiliki
kesungguhan yaitu suatu kekuatan yang dapat memberi kesan dan pengaruh
terhadap apa yang telah dilakukan, setiap seorang yang akan menjadi seorang
guru harus mempunyai keperibadian dan akhlakul karimah, di samping punya
kepribadian dan akhlakul karimah yang sesuai dengan ajaran Islam, guru agama
kususnya guru akidah akhlak lebih dituntut lebih mempunyai akhlak mulia/
akhlakul karimah
Keyakinan
ini
muncul
karena
manusia
mahluk
lemah,
yang
dalam
tepat kalau diketahui terlebih dahulu mengenai maksud kata profesi. Pengertian
profesi itu memiliki banyak konotasi, salah satu diantaranya tenaga kependidikan,
termasuk guru. Secara umum profesi diartikan sebagai suatu pekerjaan yang
memerlukan pendidikan lanjut dalam science dan teknologi yang digunakan
sebagai perangkat dasar untuk diimplementasikan dalam berbagai kegiatan yang
bermanfaat.
Seorang pekerja profesional, khususnya guru dapat dibedakan dari seorang
teknisi, karena disamping menguasai sejumlah teknik serta prosedur kerja
tertentu, seorang pekerja profesional juga ditandai adanya informedresponsiveness
terhadap implikasi kemasyarakatan dari objek kerjanya. Hal ini berarti bahwa
seorang pekerja profesional atau guru harus memiliki persepsi filosofis dan
ketanggapan yang bijaksana yang lebih mantap menyikapi dan melaksanakan
pekerjaannya. Kalau kompetensi seorang teknisi lebih bersifat mekanik dalam arti
sangat mementingkan kecermatan, sedang kompetensi seorang guru sebagai
tenaga profesional kependidikan, ditandai dengan serentetan diagnosa, rediagnosa,
dan penyesuaian yang terus menerus.
Bagi guru yang merupakan tenaga profesional dibidang kependidikan
dalam kaitannya dengan accountability, bukan berarti tugasnya menjadi ringan,
tetapi justru lebih berat dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Oleh karena itu guru dituntut adanya kualifikasi kemampuan yang lebih memadai.
6 E. Mulyasa, Menjadi guru prefesional Menciptakan Pembelajaran
yang Kreatif dan menyenangkan,(PT Remaja Rosdakarya : 2008), hal.
35
Secara garis besar ada tiga tingkatan kualifikasi professional guru sebagai tenaga
professional kependidikan antara lain :
1. Tingkatan capable personal, maksudnya guru diharapkan memiliki
pengetahuan, kecakapan dan keterampilan setiap sikap yang lebih
mantap dan memadai sehingga mampu mengelola proses belajar
mengajar secara efektif.
2. Guru sebagai innovator, yakni sebagai tenaga kependidikan yang
memiliki komitmen terhadap upaya perubahan dan informasi.
3. Guru sebagai devaluator, guru harus memiliki visi keguruan yang
mantap dan luas perspektifnya. Guru harus mampu dan mau melihat
jauh kedepan dalam menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi oleh
sektor pendidikan sebagai suatu sistem.
Sehubungan dengan itu maka perlu ditegaskan bahwa selain faktor
pengetahuan, kecakapan, keterampilan dan tanggap terhadap ide pembaharuan
serta wawasan yang lebih luas sesuai dengan keprofesiannya, pada diri juga
memerlukan persyaratan khusus yang bersifat mental. Persyaratan khusus itu
adalah faktor yang msenyebabkan seseorang itu merasa senang, karena merasa
terpanggil hati nuraninya untuk menjadi seorang pendidik/guru.
b. Guru Sebagai Pendidik Dan Pembimbing
Seseorang dikatakan sebagai guru tidak cukup tahu sesuatu materi yang
akan diajarkan, tetapi pertama kali ia harus merupakan seseorang yang memang
memiliki kepribadian guru, dengan segala ciri tingkat kedewasaannya. Dengan
kata lain untuk menjadi pendidik atau guru, seseorang harus berpribadi.
Masalahnya yang penting adalah mengapa guru itu dikatakan sebagai pendidik.
Guru memang seorang Pendidik sebab dalam pekerjaannya ia tidak hanya
mengajar seseorang agar tahu beberapa hal, tetapi guru juga melatihkan
beberapa keterampilan dan terutama sikap mental anak didik. mendidik setiap
mental seseorang tidak cukup hanya mengajarkan sesuatu pengetahuan, tetapi
bagaimana pengetahuan itu harus dididikkan dengan guru sebagai idolanya.
suatu situasi tertentu serta berhubungan dengan kemajuan perubahan tingkah laku
dan perkembangan siswa menjadi tujuannya
Mengenai apa peran guru itu ada beberapa pendapat yang dikemukakan
oleh para ahli 7 yaitu:
1) Prey Katz menggambarkan peran guru sebagai komunikator, sahabat yang
dapat memberikan nasihat-nasihat, motivator sebagai pemberi inspirasi dan
dorongan, pembimbing dalam pengembangan sikap dan tingkah laku serta
nilai-nilai orang yang menguasai bahan yang diajarkan.
2) Havighurst menjelaskan bahwa peran guru di sekolah sebagai Pegawai
(employed) dalam hubungan kedinasan, sebagai Bawahan (subordinate)
terhadap atasannya, sebagai kolega dalam hubungannya dengan anak didik,
sebagai pengatur disiplin, dan pengganti orang tua.
3) James W. Brown mengemukakan bahwa tugas dan peran guru antara lain:
menguasai dan menggambarkan materi pelajaran, merencanakan dan
mempersiapkan palajaran sehari-hari, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan
siswa.
2. PERAN GURU
Dari beberapa pendapat di atas maka dapat diuraikan beberapa peran guru
dalam kegiatan belajar mengajar8 sebagai berikut
a. Guru Sebagai Demonstrator
Melalui peranannya sebagai demonstrator atau pengajar guru hendaknya
senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkannya serta
senantiasa mengembangkannya dalam arti meningkatkan kemampuannya dalam
hal ilmu yang dimilikinya karena hal ini akan sangat menentukan hasil belajar
yang dicapai oleh siswa.
Salah satu yang harus di perhatikan oleh guru bahwa ia sendiri adalah
pelajar. Ini berarti bahwa guru harus belajar terus menerus. Dengan cara demikian
ia akan memperkaya dirinya dengan berbagai ilmu pengetahuan sebagai bekal
dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengajar dan demostrator sehingga mampu
memperagakan apa yang diajarkannya secara didaktis, maksudnya agar apa yang
disampaikannya itu betul-betul dipahami oleh anak didik.
b. Guru Sebagai Pengelola Kelas
Dalam perannya sebagai pengelola kelas guru hendaknya mampu
mengelola kelas sebagai lingkungan belajar serta merupakan aspek dari
lingkungan sekolah yang perlu diorganisasi. Lingkungan ini diatur dan di awasi
agar kegiatan-kegiatan belajar terarah kepada tujuan-tujuan pendidikan.
Pengawasan terhadap belajar lingkungan itu.
turut menentukan sejauh mana lingkungan tersebut menjadi lingkungan
belajar yang baik, lingkungan yang baik adalah yang bersifat menantang dan
merangsang siswa untuk belajar memberikan rasa aman dan kepuasan dalam
mencapai tujuan.
Kualitas dan kuantitas belajar siswa dalam kelas bergantung pada banyak
faktor, antara lain ialah guru hubungan pribadi antara siswa di dalam kelas, Serta
kondisi umum suasana di dalam kelas.
Tujuan umum pengelolaan kelas ialah menyediakan dan menggunakan
fasilitas kelas untuk bermacam-macam kegiatan belajar dan mengajar agar
mencapai hasil yang baik. Sedangkan tujuan khususnya adalah mengembangkan
kemampuan siswa dalam menggunakan alat-alat belajar, menyediakan kondisikondisi yang memungkinkan siswa bekerja dan belajar serta membantu siswa
untuk memperoleh hasil yang diharapkan.
c. Guru Sebagai Mediator
Guru sebagai mediator dapat diartikan sebagai penengah dalam kegiatan belajar
siswa. Misalnya menengahi atau memberikan jalan keluar kemacetan dalam
kegiatan diskusi siswa. Mediator juga diartikan penyedia media. Bagaimana cara
memakai dan mengorganisasikan penggunaan media.
10
Berdasarkan
pertimbangan
arti-arti
diatas
maka
pengertian
guru
keahlian
Sering-seringlah memperluas perspektif anda. Anda harus yakin bahwa
anda bisa menjadi guru yang efektif sebagaimana yang anda inginkan.
Cobalah melihat sesuatu sebagai mana murid anda melihat, dan cari tahu
bagaimana murid-murid memandang diri anda. Curahkan hati dan fikiran
anda untuk membantu murid membangun kemampuan mamperluas
perspektif
Ingatlah selalu daftar karakteristik yang kita diskusikan diatas selama
mengajar. Lihatlah daftar itu dan pikirkan tentang bidang pengajaran
efektif yang berbeda-bedayang bisa bermanfaat bagi anda dan juga
bermanfaat untuk pengajaran anda selama anda masih menjadi guru
pemula. Dan bahkan setelah andamenjadi guru yang berpengalaman
sekalipun. Dengan selalu mempertimbangkan karakteristik inidari waktu
ke waktu, anda mingkun akan mengetahui bahwa anda melupakan satu
11
atau dua bidang dan butuh waktu untuk meningkatkan diri anda di bidang
tersebut10.
12
masa yang sulit dan melelahkan mengajar. Guru yang efektif juga
punya kepercayaan diri terhadap kemampuan mereka dan tidak akan
membiarkan emosi negative melunturkan motivasi mereka11.
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam islam guru adalah perofesi yang sangat mulia, karena pendidikan
adalah salah satu tema sentral Islam. Nabi Muhamad sendiri sering di sebut
sebagai pendidik manusia, seorang guru seharusnya bukan hanya sekedar
tenaga pengajar, tetapi sekaligus pendidik. Karena itu dalam Islam, seorang
menjadi guru bukan karena ia telah memenuhi kualifikasi keilmuan dan akademis
saja, tetapi lebih penting lagi harus terpuji akhlaknya. Dengan demikian, seorang
guru bukan hanya mengajar ilmu-ilmu pengetahuan saja, tetapi lebih penting pula
membentuk watak dan pribadi anak didiknya dengan akhlak dan ajaran-ajaran
islam
Semua orang yakin bahwa guru memiliki andil yang sangat besar
terhadap keberhasilan pembelajaran disekolah. Guru sangat berperan dalam
membentuk perkembangan peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya
secara optimal. Keyakinan ini muncul karena manusia mahluk lemah, yang dalam
perkembanganya senantiasa membutuhkan orang lain, sejak lahir bahkan pada
saat meninggal
Komiten dan motifasi dapat membantu guru yang efektif untuk melewati
masa masa yang sulit dan melelahkan mengajar. Guru yang efektif juga punya
kepercayaan diri terhadap kemampuan mereka dan tidak akan membiarkan emosi
negative melunturkan motivasi mereka
14