Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEPERAWATAN

CA NASOFARING

Nama: Aditya ramanda


Dewi lestari tampubolon
Fachrur razi
Murdianto
Ramadhan
Siti rahayu
Susi susanti
Tomy putera
Kelas :1A Keperawatan

Politeknik kesehatan Kemenkes Tanjungpinang


Jl. A.R Hakim No.1 Tanjungpinang

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN SYSTEM


CA NASOFARING

A.anatomi fisiologi

Nasofaring letaknya tertinggi di antara bagian-bagian lain dari faring, tepatnya di sebelah do sal
dari cavum nasi dan dihubungkan dengan cavum nasi oleh koane. Nasofaring tidak bergerak,
berfungsi dalam proses pernafasan dan ikut menentukan kualitas suara yang dihasilkan oleh
laring. Nasofaring merupakan rongga yang mempunyai batas-batas sebagai berikut :
Atas : Basis kranii.
Bawah : Palatum mole
Belakang : Vertebra servikalis
Depan : Koane
Lateral : Ostium tubae Eustachii, torus tubarius, fossa rosenmuler (resesus faringeus).
Pada atap dan dinding belakang Nasofaring terdapat adenoid atau tonsila faringika.

B.konsep penyakit
Pengertian ca nasofaring
Karsinoma nasofaring adalah keganasan pada nasofaring yang berasal dari epitel
mukosa nasofaring atau kelenjar yang terdapat di nasofaring.
Carsinoma Nasofaring merupakan karsinoma yang paling banyak di THT. Sebagian
besar klien datang ke THT dalam keadaan terlambat atau stadium lanjut.
Etiologi ca nasofaring
Kaitan Virus Epstein Barr dengan ikan asin dikatakan sebagai penyebab utama
timbulnya penyakit ini. Virus ini dapat masuk dalam tubuh dan tetap tinggal disana tanpa
menyebabkan suatu kelainan dalam jangka waktu yang lama.
Untuk mengaktifkan virus ini dibutuhkan suatu mediator kebiasaan untuk
mengkonsumsi ikan asin secara terus menerus mulai dari masa kanak-kanak, merupakan
mediator utama yang dapat mengaktifkan virus ini sehingga menimbulkan Ca Nasofaring.
Mediator yang berpengaruh untuk timbulnya Ca Nasofaring :
1. Ikan asin, makanan yang diawetkan dan nitrosamine.
2. Keadaan social ekonomi yang rendah, lingkungan dan kebiasaan hidup.
3. Sering kontak dengan Zat karsinogen ( benzopyrenen, benzoantrance, gas kimia, asap
industri, asap kayu, beberapa ekstrak tumbuhan).
4. Ras dan keturunan (Malaysia, Indonesia)
5. Radang kronis nasofaring

Tanda dan gejala ca nasofaring


Gejala dini
Gejala pada telinga dapat dijumpai sumbatan Tuba Eutachius. Pasien mengeluh
rasa penuh di telinga, rasa dengung kadang-kadang disertai dengan gangguan
pendengaran. Gejala ini merupakan gejala yang sangat dini. Radang telinga tengah sampai
pecahnya gendang telinga. Keadaan ini merupakan kelainan lanjut yang terjadi akibat
penyumbatan muara tuba, dimana rongga telinga tengah akan terisi cairan. Cairan yang
diproduksi makin lama makin banyak, sehingga akhirnya terjadi kebocoran gendang telinga
dengan akibat gangguan pendengaran
Gejala pada hidung adalah epistaksis akibat dinding tumor biasanya rapuh
sehingga oleh rangsangan dan sentuhan dapat terjadi pendarahan hidung atau mimisan.
Keluarnya darah ini biasanya berulang-ulang, jumlahnya sedikit dan seringkali bercampur
dengan ingus, sehingga berwarna merah muda. Selain itu,sumbatan hidung yang menetap
terjadi akibat pertumbuhan tumor ke dalam rongga hidung dan menutupi koana. Gejala
menyerupai pilek kronis, kadang-kadang disertai dengan gangguan penciuman dan adanya
ingus kental. Gejala telinga dan hidung ini bukan merupakan gejala yang khas untuk
penyakit ini, karena juga dijumpai pada infeksi biasa, misalnya pilek kronis, sinusitis dan
lain-lainnya. Mimisan juga sering terjadi pada anak yang sedang menderita radang
Gejala lanjutan
Pembesaran kelenjar limfe leher yang timbul di daerah samping leher, 3-5
sentimeter di bawah daun telinga dan tidak nyeri. Benjolan ini merupakan pembesaran
kelenjar limfe, sebagai pertahanan pertama sebelum tumor meluas ke bagian tubuh yang
lebih jauh. Benjolan ini tidak dirasakan nyeri, sehingga sering diabaikan oleh pasien.
Selanjutnya sel-sel kanker dapat berkembang terus, menembus kelenjar dan mengenai
otot di bawahnya. Kelenjarnya menjadi melekat pada otot dan sulit digerakan. Keadaan ini
merupakan gejala yang lebih lanjut lagi. Pembesaran kelenjar limfe leher merupakan gejala
utama yang mendorong pasien datang ke dokter
Gejala akibat perluasan tumor ke jaringan sekitar. Perluasan ke atas ke arah rongga
tengkorak dan kebelakang melalui sela-sela otot dapat mengenai saraf otak dan
menyebabkan ialah penglihatan ganda (diplopia), rasa baal (mati rasa) didaerah wajah
sampai akhirnya timbul kelumpuhan lidah, leher dan gangguan pendengaran serta

gangguan penciuman. Keluhan lainnya dapat berupa sakit kepala hebat akibat penekanan
tumor ke selaput otak rahang tidak dapat dibuka akibat kekakuan otot-otot rahang yang
terkena tumor. Biasanya kelumpuhan hanya mengenai salah satu sisi tubuh saja
(unilateral) tetapi pada beberapa kasus pernah ditemukan mengenai ke dua sisi tubuh
Gejala akibat metastasis apabila sel-sel kanker dapat ikut mengalir bersama aliran
limfe atau darah, mengenai organ tubuh yang letaknya jauh dari nasofaring, hal ini yang
disebut metastasis jauh. Yang sering ialah pada tulang, hati dan paru. Jika ini terjadi,
menandakan suatu stadium dengan prognosis sangat buruk

Patofisiologi

Penatalaksanaan ca nasofaring
a. Radioterapi : hal yang perlu dipersiapkan adalah KU pasien baik, hygiene mulut, bila
ada infeksi mulut diperbaiki dulu.
b. Kemoterapi
c. Pembedahan
woc
terlampir
C.konsep dasar keperawatan pada ca nasofaring
Pengkajian
a. Identitas/ biodata klien
1. Nama
2. Tempat tanggal lahir
3. Umur
4. Jenis Kelamin
5. Agama
6. Warga Negara
7. Bahasa yang digunakan
Penanggung Jawab
1. Nama
2. Alamat

10. Hubungan dengan klien


b. Keluhan Utama
Leher terasa nyeri, semakin lama semakin membesar, susah menelan, badan merasa
lemas, serta BB turun drastis dalam waktu singkat.
c. Riwayat Kesehatan Sekarang
d. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
e. Riwayat Kesehatan Keluarga
g. Keadaan Lingkungan
Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d sekresi berlebihan
2. Nyeri kronik b/d agen injuri fisik (pembedahan).
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidakmampuan
pemasukan nutrisi..
4. Risiko infeksi b/d tindakan infasive, imunitas tubuh menurun
5. Kurang pengetahuan tentang penyakit dan perawatannya b/d misintepretasi informasi,
ketidak familiernya sumber informasi.
6. Harga diri Rendah b/d perubahan perkembangan penyakit, pengobatan penyakit.
Gangguan sensori persepsi (pendengaran ) berubungan dengan gangguan status
organ sekunder metastase tumor
Intervensi
No
1

Diagnosis
Bersihan

jalan

Tujuan dan hasil kriteria


NOC :

Intervensi
NIC :

Rasional

Respiratory

status

nafas tidak efektif

Ventilation
sekresi Respiratory status : Airway

b.d
berlebihan

patency
Aspiration Control

untuk

batuk efektif dan suara

sekresi

nafas yang bersih, tidak

dari

ada

sianosis

dan

saluran

dyspneu

(mampu

pernafasan untuk

mengeluarkan

sputum,

mempertahankan

mampu bernafas dengan

kebersihan

mudah, tidak ada pursed

jalan

nafas.

lips)
Menunjukkan jalan nafas
yang paten (klien tidak

Batasan

pernafasan

Karakteristik :

rentang

Dispneu,

ada

Penurunan
suara nafas
Orthopneu
Cyanosis
Kelainan suara
nafas

(rales,

wheezing)
Kesulitan

atau

tidak ada
Mata melebar
Produksi

keluarga

tentang suctioning
Minta
klien
nafas
sebelum

suction dilakukan.
Berikan O2 dengan
nasal

memfasilitasi

suksion nasotrakeal
Gunakan alat yang
tindakan
Anjurkan pasien untuk
istirahat

dan

napas

dalam setelah kateter

nafas

dikeluarkan

dari

nasotrakeal
Monitor status oksigen

pasien
Ajarkan

mengidentifikasikan dan
mencegah factor yang

dan

steril sitiap melakukan

tidak

abnormal)
Mampu

dan

sesudah suctioning.
Informasikan
pada

untuk

dapat menghambat jalan

bagaimana

nafas

berbicara
Batuk,
tidak
efekotif

suara

sebelum

menggunakan

frekuensi
dalam

normal,

suara

dalam

merasa tercekik, irama


nafas,

tracheal

suctioning
Auskultasi

klien

kebutuhan
/

nafas

membersihkan
obstruksi

Pastikan
oral

Kriteria Hasil :
Mendemonstrasikan

atau

Definisi:
Ketidakmampuan

Airway suction

keluarga
cara

melakukan suksion
Hentikan suksion dan
berikan

oksigen

apabila

pasien

menunjukkan
bradikardi,
peningkatan

saturasi

sputum
Gelisah
Perubahan
frekuensi

O2, dll.

dan

irama nafas

Airway Management

Buka

jalan

nafas,

guanakan teknik chin


lift atau jaw thrust bila

Faktor-faktor
yang

berhubungan:
Lingkungan

pasien

untuk memaksimalkan

merokok,

perlu
Posisikan
ventilasi
Identifikasi

pasien

menghirup

perlunya pemasangan

asap

alat

rokok,

perokok pasifPOK, infeksi


Fisiologis
:
disfungsi
neuromuskular
,

hiperplasia

jalan

nafas,

asma.
Obstruksi jalan
nafas
spasme

:
jalan

buatan
Pasang

perlu
Lakukan

dada jika perlu


Keluarkan
sekret
dengan

mayo

bila

fisioterapi

batuk

suction
Auskultasi

atau
suara

nafas, catat adanya

suara tambahan
Lakukan suction pada

mayo
Berikan bronkodilator

bila perlu
Berikan

nafas, sekresi
tertahan,

nafas

dinding
bronkus, alergi

jalan

pelembab

banyaknya

udara Kassa basah

mukus,

NaCl Lembab
Atur
intake

adanya

jalan

cairan

nafas buatan,

mengoptimalkan

sekresi
bronkus,
adanya

untuk

keseimbangan.
Monitor respirasi dan
status O2

1.Mempermudah
fungsi pernapasan.

eksudat

di

alveolus,
adanya benda
asing di jalan
nafas.
2

NOC :
Nyeri

akut

NIC :

b/d

Pain Level,
injuri Pain control,
fisik(pembedahan) Comfort level
agen

Pain Management

Kriteria Hasil :

Mampu mengontrol nyeri


Definisi : Sensori

(tahu

yang

mampu

tidak

penyebab

Lakukan

pengkajian

nyeri

secara
1.Memungkinkan

komprehensif

nyeri,

menggunakan

termasuk

lokasi,

karakteristik,

durasi,

menyenangkan

tehnik

dan

untuk mengurangi nyeri,

frekuensi, kualitas dan

mencari bantuan)
Melaporkan bahwa nyeri

faktor presipitasi
Observasi
reaksi

pengalaman

emosional
muncul

yang
secara

aktual

atau

kerusakan
jaringan

atau

menggambarkan
adanya kerusakan
Studi

Nyeri
Internasional):

dengan

manajemen nyeri
Mampu mengenali nyeri
(skala,

nonverbal

atau

pelan

frekuensi

dan

ketidaknyamanan
Gunakan
teknik
untuk

tanda

mengetahui

pengalaman

nyeri

pasien
Kaji
kultur

yang

nyeri)
Menyatakan

rasa

nyaman

nyeri

mempengaruhi respon

dalam

nyeri
Evaluasi pengalaman

nyeri masa lampau


Evaluasi
bersama

setelah

rentang normal

intensitasnya dari

pasien

ringan

kesehatan

sampai

dari

komunikasi terapeutik

intensitas,

berkurang
Tanda
vital

serangan
mendadak

berkurang

menggunakan

potensial

(Asosiasi

nonfarmakologi

dan

berat yang dapat

tentang

diantisipasi

ketidakefektifan

dengan akhir yang

kontrol

nyeri

tim
lain

masa

pasien untuk
berpartisipasi
secara aktif dan
meningkatkan rasa
control

dapat

diprediksi

lampau
Bantu pasien

dan

dan dengan durasi

keluarga

untuk

kurang

mencari

dan

dari

bulan.

menemukan

Batasan
karakteristik :

dukungan
Kontrol
lingkungan
yang

dapat

mempengaruhi
Laporan
secara

seperti suhu ruangan,


verbal

atau

pencahayaan

non

verbal
Fakta

observasi
Posisi antalgic

kebisingan
Kurangi

presipitasi nyeri
Pilih
dan
lakukan

untuk
menghindari
nyeri
Gerakan

penanganan

nyeri

(farmakologi,

non

personal)
Kaji tipe dan sumber
nyeri

untuk

menentukan

berhati-hati
Muka topeng
Gangguan

intervensi

(mata
1.Informasi

tampak

capek,
atau

faktor

farmakologi dan inter

melindungi
Tingkah laku

sayu,

dan

dari

tidur

nyeri

memberikan data

sulit

dasar untuk

gerakan

mengevaluasi

kacau,

kebutuhan/keefekti

menyeringai)
Terfokus pada

Ajarkan tentang teknik

van intervensi

diri sendiri
Fokus

non farmakologi
Berikan
analgetik

2.Meningkatkan

untuk

relaksasi dan

menyempit
(penurunan
persepsi

nyeri
Evaluasi

mengurangi
keefektifan

membantu
memfokuskan

waktu,

kontrol nyeri
kembali perhatian

kerusakan
proses
berpikir,
penurunan
interaksi
dengan orang

dokter

dan
lingkungan)
Tingkah laku
distraksi,

Tingkatkan istirahat
Kolaborasikan dengan
jika

ada

keluhan dan tindakan

nyeri tidak berhasil


Monitor penerimaan
pasien

contoh : jalan-

tentang

orang

lain

dan/atau

meskipun respon
individual berbeda.
Saat perubahan
penyakit atau

pemberian akan
diperlukan

Analgesic
Administration

aktivitas,

aktivitas

Tentukan

lokasi,

karakteristik, kualitas,

berulang-

dan

ulang)
Respon

derajat

sebelum

autonom

(seperti
perubahan
tekanan darah,

perubahan

nyeri

pemberian

obat
Cek instruksi dokter
tentang

diaphoresis,

jenis

obat,

dosis, dan frekuensi


Cek riwayat alergi
Pilih analgesik yang
diperlukan

atau

nadi

kombinasi

dari

dilatasi

analgesik

ketika

nafas,

pupil)
Perubahan
autonomic
dalam

dari kanker,

penilaian dosis dan

menemui

dan

komplikasi sering

pengobatan terjadi,

manajemen nyeri

jalan,

Nyeri adalah

tonus

pemberian lebih dari

satu
Tentukan

pilihan

analgesik

tergantung

otot (mungkin

tipe

dalam rentang

nyeri

dan

beratnya

dari lemah ke
kaku)
Tingkah

analgesik

pilihan,

laku

rute

pemberian, dan dosis

ekspresif
(contoh

Tentukan

optimal
Pilih rute pemberian

gelisah,

secara IV, IM untuk

merintih,

pengobatan

menangis,

waspada,
iritabel,

pemberian

panjang/berkel
uh kesah)
Perubahan

nafsu

makan

dan

secara teratur
Monitor
vital

sign

sebelum dan sesudah

nafas

dalam

nyeri

analgesik

pertama kali
Berikan
analgesik
tepat waktu terutama

minum

saat nyeri hebat


Evaluasi
efektivitas
analgesik, tanda dan

Faktor

gejala (efek samping)

yang

berhubungan :
Agen

injuri

(biologi,

kimia,

fisik, psikologis)
3

Ketidakseimbanga
n

nutrisi

dari

NOC :

NIC :

kurang
Nutritional Status : food and

kebutuhan

tubuh

b/d

Fluid Intake

Nutrition Management

Kaji

makanan
Kolaborasi

Kriteria Hasil :

adanya

alergi
dengan

Untuk mengetahui

ketidakmampuan

Adanya peningkatan berat

pemasukan

badan sesuai dengan tujuan


Berat badan ideal sesuai

ahli

dengan tinggi badan


Mampu
mengidentifikasi

kalori dan nutrisi yang

nutrisi pasien

dibutuhkan pasien.

sehingga dapat

nutrisi..
Definisi : Intake
nutrisi tidak cukup
untuk

keperluan

metabolisme
tubuh.

kebutuhan nutrisi
Tidak ada tanda
malnutrisi

gizi

untuk

menentukan

jumlah

tentang keadaan
dan kebutuhan

diberikan tindakan

tanda

Anjurkan pasien untuk


meningkatkan

intake

dan pengaturan

Tidak

terjadi

penurunan

berat badan yang berarti

Fe
Anjurkan pasien untuk

diet yang adekuat.

meningkatkan protein

Batasan
karakteristik :

dan vitamin C
Berikan
substansi

gula
Yakinkan

Berat badan
20

tinggi

di

bawah ideal
Dilaporkan

yang

dimakan mengandung

% atau

lebih

diet

serat

untuk

mencegah konstipasi
Berikan
makanan
yang terpilih ( sudah

adanya

dikonsultasikan

intake

dengan ahli gizi)


Ajarkan
pasien

makanan

yang kurang

bagaimana membuat

dari

catatan

RDA

(Recomende
d

Daily

Allowance)
Membran

makanan

harian.
Monitor jumlah nutrisi

dan kandungan kalori


Berikan
informasi

mukosa dan

tentang

konjungtiva

nutrisi
Kaji

kemampuan

pasien

untuk

mendapatkan

nutrisi

pucat
Kelemahan
otot

yang

kebutuhan

yang dibutuhkan

digunakan

1.Kepatuhan

untuk

terhadap diet dapat

menelan/me

mencegah

ngunyah
Luka,

komplikasi

inflamasi

Nutrition Monitoring

pada rongga

BB

batas normal
Monitor
adanya

mulut
Mudah
merasa

pasien

penurunan

dalam

berat

terjadinya
hipoglikemia/hiperg
likemia.

kenyang,

sesaat

badan
Monitor

tipe

dan

setelah

jumlah aktivitas yang

mengunyah

biasa dilakukan
Monitor interaksi anak

makanan
Dilaporkan
atau

fakta

adanya
kekurangan

atau orangtua selama

makan
Monitor

selama makan
Jadwalkan

makanan
Dilaporkan

pengobatan

sensasi rasa
Perasaan
ketidakmamp
uan

untuk

BB

dengan

untuk makan
Kram pada

abdominal
dengan atau
tanpa
patologi
Kurang
berminat

perubahan

kusam,

mudah patah
Monitor mual

muntah
Monitor

dan
dan
kadar

albumin, total protein,

Hb, dan kadar Ht


Monitor pertumbuhan

dan perkembangan
Monitor
pucat,

abdomen
Tonus
otot
jelek
Nyeri

kering

pigmentasi
Monitor turgor kulit
Monitor
kekeringan,
rambut

makanan
cukup
Keengganan

jam makan
Monitor kulit
dan

mengunyah
makanan
Miskonsepsi
Kehilangan

dan

tindakan tidak selama

adanya
perubahan

lingkungan

kemerahan,
kekeringan

dan
jaringan

konjungtiva
Monitor kalori

intake nuntrisi
Catat adanya edema,
hiperemik,
papila

hipertonik

lidah

cavitas oral.

dan

dan

terhadap
makanan
Pembuluh

Catat
berwarna

jika

lidah

magenta,

scarlet

darah kapiler
mulai rapuh
Diare
dan
atau
steatorrhea
Kehilangan
rambut yang
cukup
banyak
(rontok)
Suara usus
hiperaktif
Kurangnya
informasi,
misinformasi
Faktor-faktor yang
berhubungan :
Ketidakmampuan
pemasukan

atau

mencerna
makanan

atau

mengabsorpsi zatzat

gizi

berhubungan
dengan

faktor

biologis, psikologis
atau ekonomi.
4
Risiko infeksi b/d
tindakan infasive,
imunitas

tubuh

NOC :

NIC :

Immune Status
Knowledge : Infection control
Risk control

Infection

Kriteria Hasil :

Control

(Kontrol infeksi)

Bersihkan lingkungan
setelah dipakai pasien

Klien bebas dari tanda dan


menurun

gejala infeksi
Mendeskripsikan

Definisi

Peningkatan
resiko

masuknya

organisme

penularan

isolasi
Batasi

bila perlu
Instruksikan

pada

pengunjung

untuk

proses

penularan penyakit, factor


yang

lain
Pertahankan

mempengaruhi
serta

penatalaksanaannya,
Menunjukkan kemampuan

patogen

untuk mencegah timbulnya


Faktor-faktor
resiko :
Prosedur
Infasif
Ketidakcuk

normal
Menunjukkan perilaku hidup

sehat

upan

pengunjung

resiko

berkunjung

nasokomial.

dan
berkunjung

meninggalkan pasien
Gunakan
sabun
antimikrobia

untuk

cuci tangan
Cuci tangan

setiap

pengetahu

sebelum dan sesudah

an

tindakan kperawtan
Gunakan baju, sarung

untuk

menghinda

tangan sebagai alat

ri paparan
patogen
Trauma
Kerusakan

dan
peningkata

selama

pemasangan

alat
Ganti letak IV perifer
dressing

lingkungan
Ruptur
amnion
Agen

aseptik

dan line central dan

n paparan

membran

pelindung
Pertahankan
lingkungan

jaringan

dengan

umum
Gunakan
intermiten

sesuai
petunjuk
kateter
untuk

farmasi

menurunkan

(imunosupr

kandung kencing
Tingktkan
intake

nutrisi
Berikan

esan)
Malnutrisi
Peningkata
n paparan

Untuk mengurangi

mencuci tangan saat


setelah

infeksi
Jumlah leukosit dalam batas

teknik

infeksi

terapi

antibiotik bila perlu

infeksi

lingkungan
patogen
Imonusupr

Infection

Protection

(proteksi

terhadap

esi
Ketidakade

infeksi)

kuatan

adekuat
pertahanan
sekunder
(penurunan

tanda

dan lokal
Monitor

granulosit, WBC
Monitor
kerentanan

terhadap infeksi
Batasi pengunjung
Saring
pengunjung

hitung

Hb,

terhadap

Leukopeni

menular
Partahankan

a,

inflamasi)
Tidak
adekuat

teknik

yang beresiko
Pertahankan

isolasi k/p
Berikan
perawatan
kuliat

pertahanan
tubuh

penyakit

aspesis pada pasien

penekanan
respon

dan

gejala infeksi sistemik

imum
buatan
Tidak

Monitor

teknik

pada

epidema
Inspeksi

area

kulit

dan

primer

membran

(kulit tidak

terhadap kemerahan,

utuh,
trauma

panas, drainase
Ispeksi kondisi luka /

insisi bedah
Dorong
masukkan

nutrisi yang cukup


Dorong
masukan

cairan
Dorong istirahat
Instruksikan
pasien

jaringan,
penurunan
kerja silia,
cairan
tubuh
statis,

mukosa

perubahan

untuk minum antibiotik

sekresi pH,

sesuai resep

perubahan
peristaltik)
Penyakit
kronik

NOC :
Kurang
tentang

penyakit

dan perawatannya

Kriteria Hasil :
Pasien

dan

menyatakan

informasi, ketidak

tentang

familiernya

prognosis

Tidak adanya atau


kurangnya
kognitif

sehubungan
topic

spesifik.

infeksi
Laporkan kultur positif

Teaching

pemahaman

penyakit,
dan

kondisi,
program

mengikuti

disease

yang

penilaian

tentang

tingkat

memberikan

pengetahuan

pasien

informasi

tentang

proses

pasien/keluarga,

benar
Pasien
mampu

secara

Jelaskan patofisiologi
dari

dan

pada

perawat
mana

prosedur

dijelaskan

1.Untuk

Berikan

perlu

mengetahui sejauh

keluarga

penyakit

bagaimana

dan

hal

ini

menjelaskan

berhubungan dengan

kembali apa yang dijelaskan

anatomi dan fisiologi,

perawat/tim

dengan

kesehatan

cara

yang

tepat.
Gambarkan tanda dan
gejala

yang

biasa

muncul pada penyakit,


dengan

adanya

ketidakakuratan

penyakit yang spesifik

memverbalisasika
masalah,

cara

Process

Batasan

dan

menghindari infeksi
Laporkan kecurigaan

lainnya

karakteristik

tanda

gejala infeksi
Ajarkan

keluarga

melaksanakan

dengan

keluarga

pengobatan
Pasien dan keluarga mampu

Definisi :

informasi

dan

b/d misintepretasi

sumber informasi.

pasien

NIC :

Kowlwdge : disease process


Kowledge : health Behavior

pengetahuan

Ajarkan

cara

tepat
Gambarkan

yang
proses

penyakit, dengan cara


yang tepat

informasi

atau pengetahuan
yang

diketahui

pasien/keluarga
1.Dengan
penjelasdan

yang

ada dan ikut secra


langsung

dalam

tindakan

yang

dilakukan,
akan
kooperatif
cemasnya
berkurang

pasien
lebih
dan

instruksi, perilaku
tidak sesuai.

Identifikasi

1.Gambar-gambar

kemungkinan

Faktor yang

penyebab,

berhubungan :
keterbatasan

dengna

cara yang tepat


Sediakan
informasi

kognitif,

pada pasien tentang

interpretasi

kondisi, dengan cara

terhadap informasi
yang

salah,

kurangnya
keinginan

untuk

yang tepat
Hindari harapan yang

kosong
Sediakan

mencari informasi,
tidak

mengetahui

keluarga

informasi

tentang

kemajuan

pasien dengan cara

sumber-sumber
informasi.

bagi

yang tepat
Diskusikan perubahan
gaya

hidup

yang

mungkin

diperlukan

untuk

mencegah

komplikasi

di

masa

yang akan datang dan


atau

proses

pengontrolan penyakit
Diskusikan
pilihan
terapi

atau

penanganan
Dukung pasien untuk
mengeksplorasi

atau

mendapatkan second
opinion dengan cara
yang

tepat

atau

diindikasikan
Eksplorasi
kemungkinan sumber

dapat

membantu

mengingat
penjelasan

yang

telah diberikan.

atau

dukungan,

dengan

tepat
Rujuk

cara

yang

pasien

pada

grup atau agensi di


komunitas
dengan

lokal,
cara

yang

tepat
Instruksikan

pasien

mengenai tanda dan


gejala

untuk

melaporkan

pada

pemberi

perawatan

kesehatan,

dengan

cara yang tepat


6

NOC :

NIC :

Anxiety control
Coping

Anxiety

perkembangan

Kriteria Hasil :

penyakit,

Klien

Harga diri Rendah


b/d

perubahan

pengobatan

(penurunan kecemasan)
mampu

mengidentifikasi

dan

penyakit.

mengungkapkan

gejala

Definisi :

cemas
Mengidentifikasi,

Perasaan gelisah
yang tak jelas dari
ketidaknyamanan
atau
yang
respon
(sumner

mengungkapkan

dan

menunjukkan tehnik untuk


mengontol cemas
Vital sign dalam

diketahui

kecemasan

individu);

dengan
harapan

terhadap

pelaku

pasien
Jelaskan

semua
dan

yang

apa

dirasakan

selama prosedur
Temani pasien untuk
memberikan
keamanan

aktivitas

menunjukkan berkurangnya

oleh

Nyatakan
jelas

batas

spesifik atau tidak

1.Dapat
meringankan
beban pikiran

prosedur

normal

Postur
tubuh,
ekspresi
disertai
wajah, bahasa tubuh dan
autonom
tingkat

Gunakan pendekatan
yang menenangkan

ketakutan

tidak

Reduction

dan

mengurangi takut
Berikan
informasi
faktual

mengenai

pasien.

perasaan

diagnosis,

keprihatinan

prognosis

disebabkan

dari

antisipasi terhadap
bahaya. Sinyal ini

ancaman

yang

akan datang dan


memungkinkan
individu

untuk

untuk menemani anak


Lakukan back / neck

membantu

rub
Dengarkan

cemas

penuh perhatian
Identifikasi
tingkat

kecemasan
Bantu

keluarga

dengan

nyaman dapat
mengurangi rasa

pasien

mengenal situasi yang


menimbulkan

untuk

menyetujui

kecemasan
Dorong pasien untuk

terhadap tindakan

mengungkapkan

Ditandai dengan

perasaan, ketakutan,

tenang dan

Dorong

mengambil
langkah

Lingkung yang

merupakan
peringatan adanya

tindakan

Gelisah
Insomnia
Resah
Ketakutan
Sedih
Fokus
pada

persepsi
1.Agar terbina rasa
saling percaya

diri
Kekhawatiran
Cemas

Instruksikan

pasien

menggunakan

teknik

relaksasi
Berikan obat

untuk

antar perawatpasien sehingga


pasien kooperatif
dalam tindakan
keperawatan.

mengurangi
kecemasan
7.
Gangguan
sensori

persepsi

(pendengaran

NOC : Risk Kontrol

NIC

Kriteria Hasil :

Management

Klien terbebas dari cedera


Klien mampu menjelaskan

berubungan

cara/metode

dengan

untukmencegah

gangguan

status

injury/cedera
Klien mampu menjelaskan

Environment

(Manajemen
lingkungan)

Sediakan
yang
pasien

lingkungan

aman

untuk

1.Lingkungan yang
nyaman
membantu

dapat

factor
organ

sekunder

metastase tumor
Definsi :
Dalam risiko
cedera sebagai
hasil dari interaksi

dari

meningkatkan

lingkungan/perilaku

proses

personal
Mampumemodifikasi
hidup

penyembuhan.
gaya

untukmencegah

injury
Menggunakan

perubahan

dengan respon

kesehatan

fisik

status

pertahanan.

Eksternal
Mode

pasien,

sesuai dengan kondisi

fasilitas

sumber

Faktor resiko :

Identifikasi kebutuhan
keamanan

kesehatan yang ada


Mampu
mengenali

kondisi lingkungan
adaptif indifidu dan

resiko

dan

fungsi

kognitif

pasien dan

riwayat

penyakit

terdahulu pasien
Menghindarkan
lingkungan

yang

berbahaya

(misalnya

memindahkan

perabotan)
Memasang side rail

tempat tidur
Menyediakan

transpor

tidur

atau cara

dan bersih
Menempatkan

perpindaha

mudah

atau
pelayanan
kesehatan

pasien.
Membatasi

pengunjung
Memberikan

nosokomial
)
Pola
kepegawai

untuk

menemani pasien.
Mengontrol
lingkungan

yang

cukup
Menganjurkan
keluarga

an :
kognitif,

saklar

dijangkau

penerangan

(contoh :
agen

nyaman

lampu ditempat yang

n
Manusia
penyedia

yang

tempat

dari

kebisingan
Memindahkan barang-

afektif, dan
faktor
psikomotor
Fisik

barang

yang

dapat

membahayakan
Berikan
penjelasan
pada

pasien

dan

(contoh :

keluarga

rancangan

pengunjung

struktur

perubahan

status

dan arahan

kesehatan

dan

masyaraka

penyebab penyakit.

t,
bangunan
dan atau
perlengkap
an)
Nutrisi
(contoh :
vitamin dan
tipe
makanan)
Biologikal (
contoh :
tingkat
imunisasi
dalam
masyaraka
t,
mikroorgan
isme)
Kimia
(polutan,
racun,
obat, agen
farmasi,
alkohol,
kafein

atau
adanya

nikotin,
bahan
pengawet,
kosmetik,
celupan
(zat warna
kain))
Internal
Psikolgik
(orientasi
afektif)
Mal nutrisi
Bentuk
darah
abnormal,
contoh :
leukositosi
s/leukopeni
a,
perubahan
faktor
pembekua
n,
trombosito
peni, sickle
cell,
thalassemi
a,
penurunan
Hb, Imunautoimum
tidak
berfungsi.
Biokimia,
fungsi

regulasi
(contoh :
tidak
berfungsin
ya
sensoris)
Disfugsi
gabungan
Disfungsi
efektor
Hipoksia
jaringan
Perkemban
gan usia
(fisiologik,
psikososial
)
Fisik
(contoh :
kerusakan
kulit/tidak
utuh,
berhubung
an dengan
mobilitas)

DAFTAR PUSTAKA
http://hidayat2.wordpress.com/2009/05/04/askep-ca-nasofaring/
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21527/4/Chapter%20II.pdf
web.unair.ac.id/admin/.../f_13693_woc-askep-kanker-nasofaring.docx
http://retnasiska.wordpress.com/2012/12/08/askep-ca nasofaring/
http://bangeud.blogspot.com/2011/11/asuhan-keperawatan-ca-nasofaring.html
M.Wilkinson Judith dan R. Ahern Nancy.2011. Diagnnosis Keperawatan, (Ed 9). Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
Kusuma Hardi dan Huda Nurarif Amin. 2012. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Nanda
Nic-Noc. Media Hardy,Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai