Disusun Oleh :
Axel Jusuf
(1461050177)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Hipotesis
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
1.3 Hipotesis
Terdapat pengaruh karena paparan
asap rokok terhadap gambaran LED
pada manusia.
Pemeriksaan LED dapat digunakan
untuk menunjang deteksi dini
penyakit yang disebabkan oleh
paparan asap rokok.
Tujuan khusus :
Mengetahui apakah paparan asap rokok
dapat meningkatkan gambaran LED pada
manusia.
Mengetahui apakah pemeriksaan LED dapat
digunakan untuk deteksi dini penyakit yang
disebabkan oleh paparan asap rokok.
Mengetahui bagaimana perbedaan gambaran
LED pada perokok dan bukan perokok.
Mencari tahu apakah tingkat paparan asap
rokok mempengaruhi gambaran LED yang
didapatkan.
Bagi Institusi :
Sebagai landasan dalam pengambilan kebijakan bagi
instansi terkait dalam melakukan upaya pemeriksaan
awal proses penyakit yang disebabkan oleh merokok.
Bagi Peneliti :
Penelitian ini merupakan pengalaman yang sangat
berharga bagi peneliti, karena dapat menambah
pengetahuan dan wawasan tentang biomarker LED
yang pada akhirnya akan sangat membantu peneliti
untuk melakukan penelitian lanjut yang berhubungan
dengan bidang ilmu yang diminati, yakni patologi klinik.
2.1 Rokok
2.1.1 Definisi Rokok dan Merokok
Definisi Rokok :
Hasil olahan tembakau terbungkus,
termasuk cerutu atau bahan lainya
yang dihasilkan dari tanamam
Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica
dan spesies lainnya atau sintesisnya
yang mengandung nikotin dan tar
dengan atau tanpa bahan tambahan.
Definisi Merokok :
Merupakan suatu aktifitas
membakar gulungan tembakau yang
berbentuk rokok ataupun pipa lalu
menghisap asapnya kemudian
menelan atau menghembuskannya
keluar melalui mulut atau hidung
sehingga dapat juga terhisap oleh
orang-orang disekitarnya.
Tar
Zat berwarna coklat berisi berbagai jenis
hidrokarbon, dapat menimbulkan iritasi
pada saluran napas, menyebabkan
bronchitis, kanker nasofaring dan kanker
paru.
Nikotin
Nikotin adalah bahan alkaloid toksik
yang merupakan senyawa amin tersier,
bersifat basa lemah dengan pH 8,0.
Kandungan Insektisida
Karbonmonoksida
Karbon monoksida (CO) adalah gas beracun yang
mempunyai afinitas kuat terhadap hemoglobin
pada sel darah merah, ikatan CO dengan
haemoglobin akan membuat haemoglobin tidak
bisa melepaskan ikatan CO dan sebagai
akibatnya fungsi haemoglobin sebagai
pengangkut oksigen berkurang, sehingga
membentuk karboksi hemoglobin mencapai
tingkat tertentu akan dapat menyebabkan
kematian.
Timah Hitam
Timah hitam (Pb) yang dihasilkan oleh sebatang
rokok sebanyak 0,5 ug. Sebungkus rokok (isi 20
batang) yang habis dihisap dalam satu hari akan
menghasilkan 10 ug
B. Perokok Aktif
A. Perokok Ringan, Merokok <10 batang per hari
B. Perokok Sedang, Merokok >10 batang per
hari
C. Perokok Berat, Merokok >20 batang per hari
Tabung Westergren
Rak Westergren
Pipet Westergren
Metode Wintrobe
Menggunakan tabung wintrobe dan pipet pasteur,
nilai rujukan untuk wanita 0 - 20 mm/jam dan untuk
pria 0 - 10 mm/jam
Pipet Pasteur
Tabung Wintrobe
Rak Wintrobe
Usia
Jenis kelamin
Peradangan/inflamasi Protein
Fase Akut Meningkat (Fibrinogen,
CRP)
Malignansi
Nekrosis
Stress Fisiologis
Infeksi akut/ kronis
Suhu (>20 C)
Getaran saat pemeriksaan
Leukositosis berat
Polisitemia
Abnormalitas Protein
Faktor teknik :
o Pengenceran
o Darah beku
o Tabung Led Pendek
o Getaran saat pemeriksaan
PERUBAHAN GAMBARAN
LED
Inflamasi/Peradan
gan Akut
Malignansi
Nekrosis
Stress Fisiologis
PENGARUH?
Infeksi Akut/Kronis
Perokok Aktif
Perokok Pasif
Asap Rokok
Menyebabkan
Penyakit
Kanker Paru,
Bronkitis,
Jantung Koroner,
Atherosklerosis,
Stroke,
Hipertensi,
Diabetes,
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
3.2 Variabel Penelitian
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian
3.4 Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi Target
3.4.2 Sampel
3.5 Kriteria Inklusi dan Eksklusi
3.5.1 Kriteria Inklusi
3.5.2 Kriteria Eksklusi
3.6 Instrumen Penelitian
3.7 Cara Pengumpulan Data
3.4.2 Sampel
Metode yang digunakan dalam pemilihan sampel adalah
metode purposive sampling, dimana subyek dipilih
berdasarkan kriteria yang dianggap sudah cukup
mewakili untuk diteliti.
Torniquet
Spuit
Kapas Alkohol 70%
Larutan Na sitrat 3,8 %
Pipet Westergren
Tabung Westergren
Rak Westergren
Stopwatch
Perokok
Perokok
Aktif
Merokok
<10 batang
per hari
Periksa LED
Perokok
pasif
Merokok
>10 batang
per hari
Periksa LED
Periksa LED
Periksa LED
Keterangan
Jumlah (Rp)
Pencetakan Proposal
300.000
Biaya Subyek
3.000.000
Instrumen Penelitian
5.000.000
2.500.000
Staff ahli
3.000.000
Biaya Transportasi
450.000
250.000
Laboratorium Komputer
300.000
Total Biaya
14.800.000
Bulan ke
1
1. Penyusunan
Proposal
XX
2. Penyusunan
Instrumen
XX
3. Persiapan
Lapangan
XX
4. Uji Coba
Instrumen
XX
5. Pengumpulan
Data
XXXX
6. Pengolahan Data
XX
7. Analisis Data
8. Penyusunan
Laporan
XX
DAFTAR PUSTAKA
1.Karya Tulis Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha [Cited on :
09/02/2016] Available at :
http://repository.maranatha.edu/2685/3/0910148_Chapter1.pdf
2.Karya Tulis Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha [Cited on :
09/02/2016] Available at :
http://repository.maranatha.edu/1489/3/0210105_Chapter1.pdf
3.Gandasoebrata R,, Penuntun Laboratorium Klinik, Cetakan Ke-15, Dian Rakyat,
Jakarta, 2013. Bag. Laju Endap Darah, hlm 37-38.
4.The McGill Physiology Virtual Lab : Erythrocyte sedimentation rate (ESR). [Cited
on : 08/02/2016] Available at : http://
www.medicine.mcgill.ca/physio/vlab/bloodlab/esr.htm
5.Hasil RISKESDAS 2013 - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2013.
[Cited on : 08/02/2016] Available at : http://
www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%202013.pdf
6.Medscape : The Role of C-Reactive Protein in the Evaluation and Management of
Infants With Suspected Sepsis. [Cited on : 08/02/2016] Available at : http://
www.medscape.com/content/2003/00/45/09/450937/450937_fig.html
7.Carey RB et al. Erythrocyte Sedimentation Rate (ESR) : The Test. American
Association for Clinical Chemistry. [Cited on : 08/02/2016] Available at :
https://labtestsonline.org/understanding/analytes/esr/tab/test/