PENDAHULUAN
40. Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki
di antara kamu[1223]., tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup
nabi-nabi. dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu.
Islam
ini
telah
merangkum
semua
bentuk
makalah
ini
bermanfaat
bagi
para
pembaca,
B. RUMUSAN MASALAH
Dari uraian latar belakang diatas,makadapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Apa arti dan ruang lingkup agama Islam?
2. Bagaimana klasifikasi agama dan agama Islam?
3. Apa saja salah paham terhadap Islam?
AGAMA ISLAM
Dari
perkataan
salaamat
salm
tersebut
timbul
ungkapan
19.
1. Aspek keyakinan yang disebut Aqidah, yaitu aspek credial atau keimanan
terhadap Allah dan semua yang difirmankan-Nya untuk diyakini.
2. Aspek norma atau hukum yang disebut Syariah, yaitu aturan-aturanAllah
yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, sesama manusia, dan
dengan alam semesta.
3. Aspek perilaku yang disebut akhlak, yaitu sikap-sikapatau perilaku yang
nampak dari pelaksanaan aqidah dan syariah.
Ketiga aspek tersebut tidaklah berdiri sendiri-sendiri, tetapi menyatu
membentuk kepribadian yang utuh pada diri seorang muslm. Hal ini
diungkapkan secara tegas dalam firman Allah:
208. Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan,
dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu
musuh yang nyata bagimu.
Sebagai agama wahyu terakhir, agama Islam merupakan suatu sistem akidah
dan syariah, serta akhlak yang mengatur hidup dan kehidupan manusia dalam
berbagai hubungan. Ruang lingkupnya ( seperti telah disinggung didepan ) lebih luas
dari ruang lingkupya agama
dengan Tuhan. Agama islam tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan
manusia dalam masyarakat termasuk dengan hubungan diri manusia itu sendiri,
tetapi juga dengan alam sekitarnya yang kini terkenal dengan istilah lingkungan
hidup.
Dibawah judul The Special Case of Islam, dalam sosiologi agamanya The
Meaning and End of Religion (W.C Smith 1964:74) Guru Besar Perbandingan
5
Agama The Institute of Islam Studies Universitas McGill Montreal Canada itu
membandingkan agama islam dengan agama agama lain, terutama dengan agama
wahyu sebelumnya yakni agama yahudi dan Nasrani. Menurut W.C Smith,
dibandingkan dengan agama-agama lain, agama islam adalah sui generis (sesuai
dengan wataknya, mempunyai corak, dan sifat sendiri dalam jenisnya) karena banyak
agama islam berbeda dengan agama lain. Sebagai contoh (sederhana) beliua
menunjuk pada nama agama dan nama pemeluk agama islam.
1. Berbeda dengan agama lain yang namanya dihubungkan dengan manusia
yang mendirikan ataubyang menyampaikan agama itu atau dengan tempat
lahir agama bersangkutan seperti agama Budha, Yahudi (judaism), nama
agama yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW ini tidak dihubungkan
dengan nama orang yang menyampaikan wahyu itu kepada anusia atau nama
tempat agama itumula-mula tumbuh dan berkembang, seperti agama-agama
tersebut diatas.
2. Islam, seperti telah dikemukakan diatas, mengandung makna damai,
sejahtera, selamat, penyerahan dir, patuh, dan menerima kehendak Allah
SWT. Orang yang mengaku Islam disebut muslim.
Oleh karena itu, kata W.C Smith selanjutnya, penanaman Muhamedanism
untuk agama Islam Muhamedan untuk orang-orang Islam yang telah dilakukan
berabad-abad oleh orang barat, terutama oleh para orientalis, seperti dapat dibaca
dalam kepustakaan bahasa Inggris, misalnya adalah salah. Kesalahan ini disebabkan
karena para penulis Barat menyamakan agama Islam dengan agama-agama ain,
misalnya dengan Christyanity yang diajaran oleh Jesus Kristus. Budhism yang
diajarkan leh Budha Gautama dan lain-lain.
Penamaan yang salah ini telah menyebabkan pemahaman yag keliru terhadap
Islam, yang akan dibicarakan kelak. Namun demikian perlu dicatat bahwa setelah
perang dunia ke-II kesalah pengertian ini sudah berangsur kuang. Ini disebabkan
karena munculnya negara-negara Islam dan negara-negara mayoritas penduduknya
beragama Islam dalam pergaulan antar bangsa, menjadi anggota PBB atau lembagalembaga dunia lainnya.
Orang yang mengaku beragama Islam atau yang secara bebas memilih untuk
menyesuaikan kehendaknya dengan kehendak Tuhan,disebut muslim.
Seorang
muslim yang benar adalah orang yang menrima petunjuk Tuhan dan menyerahkan
diri untuk mengikuti kemauan Illahi. Artinya, seorang muslim yang benar adalah
yang melalu penggunaan akal bebasnya, menerima petunjuk Tuhan. Makna ini
berlaku untuk semua yang menerima dan patuh kepada hukum-hukum Tuhan tidak
terbantah itu. Hukum-hukum Tuhan itu di dunia barat sering disebut dengan istilah
Natural Law. Didalam ajaran Islam, apa yang disebut dengan Natural Law didunia
Barat, dinamakan Sunatullah.
Untuk memahami dan menerima sunnatullah itu, sbagai makhluk Tuhan
manusia telah dipersiapkan Allah dengan berbagai pembekalan dan alat perlengkapan
supaya dapat menentukan posisinya di alam semesta. Diantara alat perlengkapan
yang paling berharga yang diberikan Tuhan kepada manusia adalah akal. Akallah
yang membedakan manusia dengan makhluk-makhluk Tuhan lainnya dengan
akalnya manusia dapat terangkat ke derajat yang setinggi-tinggnya tetapi dengan
mempergunakan akalnya juga manusia dapat jatuh ketingkat yang serendahrendahnya. Dengan akalnya manusia bisa menjadi muslim dengan akalnya pula
manusia tidak dapat tunduk kepada sunnatullah.
Sementara itu perlu dikemukakan bahwa sejak diturunkan Islam sebagai
agama terus menerus mendasarkan dirinya pada pemusatan perhatan kepada Tuhan.
Ia didasarkan pada tauhid ( keEsaan Tuhan ) Islam sebagai agama yang berdasarkan
tauhid tidak pernah memisahkan antara hal-hal yang disebut spiritual ( keagamaan ),
temporal ( keduniaan ),religious ( yang berhubungan dengan agama ), dan profane
( yang duniawi didalam segala bidang. Didalam bahasa Islam tidak ada kata yang
semakna dengan kata sekuler seperti yang terdapat di dunia Barat. Ini merupakan
suatu petunjuk bahwa konsep sekuler tidak ada dalam agama Islam. Islam
mengajarkan suatu jalan hidup yang menyeluruh, tidak mengecualikan apapun juga
(S.H. Nasr, 1981:14).
Istilah sekunder yang menjadi inti kata sekulerisme dan sekulerisasi berasal
dari bahasa Latin saeculum yang mempunyai dua pengertian, yakni pengertian waktu
dan pengertian lokasi. Pengertian waktu meunjukan kepada sekarang, pengertian
lokasi menunjukan pada dunia ini, atau duniawi.
7
1. Demi masa.
2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat
menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi
kesabaran.
Berpangkal tolak dari bunyi surat Al-Asr itu, ada lima komitmen atau
keterikatan seorang muslim dan muslimat terhadap Islam. Komitmen itu adalah :
10
Agama budaya tidak mengenal utusan atau Rasul yang mengajarkan agama
budaya adalah filsuf atau pemimpin kerohanian atau pendiri agama itu sendiri.
3. Agama wahyu mempunyai kitab suci yang berisi himpunan wahyu yang
diturunkan Allah.
Agama budaya tidak memiliki kitab suci. Agama budaya masyarakat yang telah
berperadaban mungkin mempunyai kitab suci, namun isinya dapat berubah
karena filsafat agama atau kesadaran agama masyarakatnya.
4. Ajaran agama wahyu mutlak berasaldari Allah Yang Maha Benar. Karena itu
kebenarannya tidak terikat pada ruang dan waktu yang terikat pada ruang dan
waktu adalah kebenaran pemahaman atau penafsiran ajaran agama wahyu yang
dilakukan oleh akal yang terbatas kemampuannya,
Agama budaya kebenarannya relative, terikat pada ruang dan waktu tertentu.
5. Sistem hubungan manusia dengan Allah dalam agama wahyu ditentukan oleh
Allah sendiri. Sistem ini tidak dapat berubah bagaimanapun dahsyatnya
perubahan karena perkembangan budaya, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
Sistem hubungan manusia dengan Tuhan dalam agama budaya berasal dari akal
berdasrkan kepercayaan dan pengetahuan serta pengalaman manusia yang
senantiasa berubah-ubah.
6. Konsep ketuhanan agama wahyu adalah monoteisme murni. Monoteisme adalah
paham yang mempercayai hanya satu Tuhan.
Konsep ketuhanan agama budaya karena disusun oleh akal manusia daru
dinamisme sampai monoteisme tidak murni.
7. Dasar-dasar agama wahyu bersifat mutlak berlaku bagi seluruh umat manusia.
Dasar-dasar agama budaya bersifat relatif karena ditunjukan kepada manusia
dalam masyarakat tertentu yang belum sesuai dengan masyarakat yang lain.
8. Sistem nilai agama wahyu ditentukan oleh Allah sendiri yang diselaraskan
dengan ukuran dan hakikat kamenusiaan.
12
8. Nilai-nilai, terutama dalam etika dan estetika yang ditentukan oleh ajaran
Islam sesuai dengan fitrah manusia dan kemanusiaannya.
9. Soal-soal alam semesta yang disebutkan dalam ajaran agama Islam yang
dahulu diterima dengan keyakinan saja kini telah banyak dibuktikan
kebenarannya oleh sains modern.
10. Bila petunjuk, pedoman, tuntunan serta peringatan agama Islam dilakukan
dengan baik dan benar akan terbentuklah insan kamil, mausia sempurna.
Ajaran Islam berlaku universal untuk segalanya tempat dan bangsa serta
berlaku abadi sepanjang masa sebagimana ungkapan Al-Quran :
107. Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi
semesta alam.
Ayat ini mengisyaratkan bahwa ajaran yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad ( Islam ) ditujukan untuk semua manusia pada semua tempat dan waktu.
Dalam ayat lain Allah berfirman :
9. Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya kami
benar-benar memeliharanya[793].
[793] ayat Ini memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian Al Quran
selama-lamanya.
Pemeliharaan
Al-Quran
yang
dimaksud
dalamayat
diatasadalah
14
Agama Islam diturunkan untuk seluruh manusia yang hidup sepanjang zaman
hingga kehidupan dunia berakhir. Ia diturunkan untuk membimbing dan memberi
petunjuk kepada manusia guna mencapai kesejahteraan hidupnya di dunia dan di
akhirat. Dengan demikian jelaslah perbedaan agama Islam dengan agama-agama lain
dan semakin jelas pula kesempurnaannya sebagai satu-satunya agama yang
diturunkan Allah ke muka bumi.
C. Salah Paham Terhadap Islam
1. Salah Memahami Ruang Lingkup Ajaran Islam
Salah paham terhadap Islam tejadi karena orang salah memahami
ruang lingkup agama Islam. Lambang yang sama yakni perkataan agama
dipakai untuk sistem ajaran yang berbeda, seperti yang dikemukakan diatas,
telah menimbulkan salah paam terhadap Islam. Terpengaruh oleh makna
Religi atau religion misalnya, yang ruang lingkupnya hanya mengatur
hubungan manusia dengan Tuhan saja,orang menganggap bahwa sebagai
agama, Islam pun ruang lingkupnya hanya mengatur hubungan manusia
dengan Tuhan belaka.
2. Salah Menggambarkan Susunan Bagian-Bagian Agama dan Ajaran
Islam
Kesalahpahaman yang timbulkarena penggambaran bagian-bagian
agama dan ajaran agama Islam tidak menyeluruh, tetapi hanya sebagiansebagian atau sepotong-sepotong. Misalnya orang membuat gambaran yang
memberi kesan seakan Islam hanyalah akidah atau ilmu tauhid saja, dan
terikat semata-mata tanpa memandang dan meletakkan bagian-bagian atau
segmen itu kealam kerangka ajaran dan kerangka Islam secara terpadu secara
keseluruhan. Menggambarkan Islam secara sepotong-sepotong inilah yang
menyebabkan Islam menjadi agama yang paling disalah pahami didunia.
15
ajaran
bersifat apa adanya (given) dari Allah yang mutlak kenenarannya, sedangkan
yang lain diciptakan dan disusun oleh manusia yang kebenarannya bersifat
relatif. Kendatipun demikian, agama Islam dan ilmu pengetahuan pada
hakikatnya bersumber dari Allah dan Allah mendorong manusiia menguasai
ilmu pengetahuan.
Dengan demikian, agama islam tidak menentang atau menghambat
lajunya ilmu pengetahuan dan teknologi seperti yang sering disangkakan
orang. Bahkan sebaliknya justru mendorong lajunnya ilmu pengetahuan dan
teknologi, karena penguasaan kedua hal tersebut merupakan perwujudan dari
tugas manusia sebagai khalifah di muka bumi.
Agama islam diturunkan oleh Allah kepada manusia; makhluk yang
dibekali akal untuk berpikir. Oleh karena itu tidak mungkin islam
bertentangan dengan akal atau produk-produk akal. Paling jauh adalah adanya
keterbatasan akal dalam menjangkau sesuatu, karena memerlukan informasi
Tuhan, misalnya tentang alam gaib. Hal-hal semacam ini yang bersifat statis
dan dogmatis dalam ajaran islam. Islam yang bersumber kepada Al-quran dan
Alhadist sangat menjujung tinggi kedudukan akal. Di dalam Alquran terdapat
ratusan ayat yang mendorong penggunaan akal untuk berpikir. Akal adalah
lambang kekuatan manusia, karena itu di dalam ajaran islam yang
memberikan kedudukan tinggi kepada akal terdapat konsep manusia yang
berpikir, mandiri dan bertanggung jawab. Dengan demikian manusia
diberikan kebebesan dalam berkehendak dan mengubah keadaan dirinya dan
alam sekitarnya, suatu hal yang sesuai dengan pandangan yang ada dalam
ilmu pengetahuaan.
Ilmu pengetahuaan sebagai produk akal sentiasa dapat diikuti oleh
agama islam, karena islam memberikan tempat yang luas bagi pengembangan
pemikiran manusia. Akal diperintahkan untuk bekerja dengan giat
memikirkan dengan serius dan mendalam terhadap segala hal dan segala
peristiwa di alam raya ini. Firman Allah:
18
101.
bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi
orang-orang yang tidak beriman".
20
11. Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapanglapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka
berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
21
255. Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan dia yang hidup kekal
lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur.
Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. tiada yang dapat memberi syafa'at di
sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di
belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan
apa yang dikehendaki-Nya. Kursi[161] Allah meliputi langit dan bumi. dan Allah
tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.
[161] Kursi dalam ayat Ini oleh sebagian Mufassirin diartikan dengan ilmu Allah
dan ada pula yang mengartikan dengan kekuasaan-Nya.
22
BAB III
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini.
Penyusun banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik
dan saran yang membangun kepada penyusun demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini berguna bagi penyusun dan juga para pembaca yang budiman
23
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Agama RI, 200. Buku Teks Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan
Tinggi Umum, PT. Bulan Bintang, Jakarta.
Darajat, Zakiah..,dkk. 1992. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Hasan Ali dan Zakia Darajat.., 1997. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Offset Firma
Sumatera.
24