Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Agama Islam adalah agama yang dibawa oleh NabiMuhammad saw. Dengan
agama inilah Allah menutup aama-agama sebelumnya. Allah telah menyempurnakan
agama ini bagi hamba-hamba-Nya. Dengan agama Islam ini pula Allah
menyempurnakan nikmat atas mereka. Allah hanyameridhai Islam sebagai agama
yang harus mereka peluk. Oleh sebab itu, tidak ada suatu agama pun yang diterima
selain Islam. Allah berfirman:




40. Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki
di antara kamu[1223]., tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup
nabi-nabi. dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu.

[1223] Maksudnya: nabi Muhammad s.a.w. bukanlah ayah dari


salah seorang sahabat, Karena itu janda Zaid dapat dikawini oleh
Rasulullah s.a.w.
Agama

Islam

ini

telah

merangkum

semua

bentuk

kemaslahatan yang diajarkan oleh agama-agama sebelumnya.


Agama Islam yang Beliau bawa ini lebih istimewa dibandingkan
agama-agama terdahulu karena Islam adalah ajaran yang bisa
diterapkan disetiap masa, disetiap tempat dan dimasyarakat
manapun. Oleh karena penyusun ingin lebih mengetahui lebih
dalam lagi mengenai Agama Islam dalam makalah ini.
Semoga

makalah

ini

bermanfaat

bagi

mahasiswa, serta masyarakat pada umumnya.

para

pembaca,

B. RUMUSAN MASALAH
Dari uraian latar belakang diatas,makadapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Apa arti dan ruang lingkup agama Islam?
2. Bagaimana klasifikasi agama dan agama Islam?
3. Apa saja salah paham terhadap Islam?

AGAMA ISLAM

A. Arti dan Ruang Lingkup Agama Islam


Sebelum kita bicara tentang ruang lingkup Agama Islam, terlebih dahulu
perlu kita pahami arti perkataan Islam itu sendiri. Islam kata turunan (jadian) yang
berarti ketundukan, ketaatan, kepatuhan (kepada kehendak Allah) berasal dari kata
salama artinya patuh atau menerima. Kata dasarnya adalah salima yang berarti
sejahtera, tidak bercela, tidak bercacat. Dari kata itu terbentuk kata masdar salaamat
(yang dalam Bahasa Indonesia berarti selamat). Dari kata tersebutjuga tersebut katakata salm, silm yang berarti kedamaian, kepatuhan, penyerahan(diri). Dari uraian
tersebut dapatlah disimpulkan bahwa arti yang terkandung dalam perkataan Islam
adalah kedamaian, kesejahteraaan, keselamatan, penyerahan (diri), ketaatan, dan
kepatuhan.

Dari

perkataan

salaamat

salm

tersebut

timbul

ungkapan

Assalamualaikum yang telah membudaya dalam masyarkat Indonesia.Artinya


(mengandung doa dan harapan) semoga Anda selamat, damai, dan sejahtera.
Pengertian Islam secara terminologis diungkapkan Ahmad Abdullah
Almasdoosi (1962) bahwa Islam adalah kaidah hidup yang diturunkan kepada
manusia sejak manusia digelarkan ke muka bumi, dan terbina dalam bentuknya yang
terakhir dan sempurna dalamAl-Quran yang suci yang diwahyukan Tuhan kepada
Nabi-Nya yang terakhir, yakni Nabi Muhammad bin Abdullah, satu kaidah yang
memuat tuntunan yang jelas dan lengkap mengenai aspek hidup manusia, baik
spiritual maupun material.
Dari definisi itu dapat disimpulkan bahwa Islam adalah agama yang
diturunkan Allah kepada manusia melalui Rasul-Nya, berisi hukum-hukum yang
mengatur hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia, dan manusia
dengan alam semesta. Agama yang diturunkan Allah ke muka bumi sejak Nabi Adam
sampai Nabi Muhammad saw. Adalah agama Islam sebagaimana diungkapkan oleh
Al-Quran :



19.

Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada

berselisih orang-orang yang Telah diberi Al Kitab[189] kecuali sesudah datang


pengetahuan kepada mereka, Karena kedengkian (yang ada) di antara mereka.
barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat
cepat hisab-Nya.
[189] maksudnya ialah kitab-kitab yang diturunkan sebelum Al Quran.

Demikianlah analisis makna perkataan Islam. Intinya adalah berserah diri,


tunduk, patuh, dan taat dengan sepenuh hatikepada kehendak illahi. Kehendak Illahi
yang wajib ditaati dengan sepenuh hati oleh manusia itu, manfaatnya, bukanlah
untuk Allah sendiri tetapi untuk kemaslahatan atau kebaikan manusia dan lingkungan
hidupnya.
Sebagai agama wahyu yang memberi bimbingan kepada manusia mengenai
semua aspek hidup dan kehidupannya, dapat diibaratkan seperti jalan raya yang
lurus, mendaki, memberi peluang kepada manusia yang melaluinya sampai ketempat
yang dituju, tempat tertingi dan mulia. Jalan raya itu lempang dan lebar, kiri dan
kananya berpagar Al-Quran dan Al-Hadist. Pada jalan itu terdapat juga ramburambu dan tanda-tanda ( marka) serta jalur-jalur sebanyak aspek kehidupan manusia.
Siapa saja yang memasuki gerbang jalan raya itu baik karena agama, keturunan
maupun menyebutkan dua kalimat syahadat, wajib mempertahankan rambu-rambu,
tanda-tanda dan berjalan melalui jalur-jalur yang telah ada.
Secara garis besar, ruang lingkup agama Islam menyangkut tiga hal pokok,
yaitu :
4

1. Aspek keyakinan yang disebut Aqidah, yaitu aspek credial atau keimanan
terhadap Allah dan semua yang difirmankan-Nya untuk diyakini.
2. Aspek norma atau hukum yang disebut Syariah, yaitu aturan-aturanAllah
yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, sesama manusia, dan
dengan alam semesta.
3. Aspek perilaku yang disebut akhlak, yaitu sikap-sikapatau perilaku yang
nampak dari pelaksanaan aqidah dan syariah.
Ketiga aspek tersebut tidaklah berdiri sendiri-sendiri, tetapi menyatu
membentuk kepribadian yang utuh pada diri seorang muslm. Hal ini
diungkapkan secara tegas dalam firman Allah:



208. Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan,
dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu
musuh yang nyata bagimu.

Sebagai agama wahyu terakhir, agama Islam merupakan suatu sistem akidah
dan syariah, serta akhlak yang mengatur hidup dan kehidupan manusia dalam
berbagai hubungan. Ruang lingkupnya ( seperti telah disinggung didepan ) lebih luas
dari ruang lingkupya agama

Nasrani yang hanya mengatur hubungan manusia

dengan Tuhan. Agama islam tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan
manusia dalam masyarakat termasuk dengan hubungan diri manusia itu sendiri,
tetapi juga dengan alam sekitarnya yang kini terkenal dengan istilah lingkungan
hidup.
Dibawah judul The Special Case of Islam, dalam sosiologi agamanya The
Meaning and End of Religion (W.C Smith 1964:74) Guru Besar Perbandingan
5

Agama The Institute of Islam Studies Universitas McGill Montreal Canada itu
membandingkan agama islam dengan agama agama lain, terutama dengan agama
wahyu sebelumnya yakni agama yahudi dan Nasrani. Menurut W.C Smith,
dibandingkan dengan agama-agama lain, agama islam adalah sui generis (sesuai
dengan wataknya, mempunyai corak, dan sifat sendiri dalam jenisnya) karena banyak
agama islam berbeda dengan agama lain. Sebagai contoh (sederhana) beliua
menunjuk pada nama agama dan nama pemeluk agama islam.
1. Berbeda dengan agama lain yang namanya dihubungkan dengan manusia
yang mendirikan ataubyang menyampaikan agama itu atau dengan tempat
lahir agama bersangkutan seperti agama Budha, Yahudi (judaism), nama
agama yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW ini tidak dihubungkan
dengan nama orang yang menyampaikan wahyu itu kepada anusia atau nama
tempat agama itumula-mula tumbuh dan berkembang, seperti agama-agama
tersebut diatas.
2. Islam, seperti telah dikemukakan diatas, mengandung makna damai,
sejahtera, selamat, penyerahan dir, patuh, dan menerima kehendak Allah
SWT. Orang yang mengaku Islam disebut muslim.
Oleh karena itu, kata W.C Smith selanjutnya, penanaman Muhamedanism
untuk agama Islam Muhamedan untuk orang-orang Islam yang telah dilakukan
berabad-abad oleh orang barat, terutama oleh para orientalis, seperti dapat dibaca
dalam kepustakaan bahasa Inggris, misalnya adalah salah. Kesalahan ini disebabkan
karena para penulis Barat menyamakan agama Islam dengan agama-agama ain,
misalnya dengan Christyanity yang diajaran oleh Jesus Kristus. Budhism yang
diajarkan leh Budha Gautama dan lain-lain.
Penamaan yang salah ini telah menyebabkan pemahaman yag keliru terhadap
Islam, yang akan dibicarakan kelak. Namun demikian perlu dicatat bahwa setelah
perang dunia ke-II kesalah pengertian ini sudah berangsur kuang. Ini disebabkan
karena munculnya negara-negara Islam dan negara-negara mayoritas penduduknya
beragama Islam dalam pergaulan antar bangsa, menjadi anggota PBB atau lembagalembaga dunia lainnya.

Orang yang mengaku beragama Islam atau yang secara bebas memilih untuk
menyesuaikan kehendaknya dengan kehendak Tuhan,disebut muslim.

Seorang

muslim yang benar adalah orang yang menrima petunjuk Tuhan dan menyerahkan
diri untuk mengikuti kemauan Illahi. Artinya, seorang muslim yang benar adalah
yang melalu penggunaan akal bebasnya, menerima petunjuk Tuhan. Makna ini
berlaku untuk semua yang menerima dan patuh kepada hukum-hukum Tuhan tidak
terbantah itu. Hukum-hukum Tuhan itu di dunia barat sering disebut dengan istilah
Natural Law. Didalam ajaran Islam, apa yang disebut dengan Natural Law didunia
Barat, dinamakan Sunatullah.
Untuk memahami dan menerima sunnatullah itu, sbagai makhluk Tuhan
manusia telah dipersiapkan Allah dengan berbagai pembekalan dan alat perlengkapan
supaya dapat menentukan posisinya di alam semesta. Diantara alat perlengkapan
yang paling berharga yang diberikan Tuhan kepada manusia adalah akal. Akallah
yang membedakan manusia dengan makhluk-makhluk Tuhan lainnya dengan
akalnya manusia dapat terangkat ke derajat yang setinggi-tinggnya tetapi dengan
mempergunakan akalnya juga manusia dapat jatuh ketingkat yang serendahrendahnya. Dengan akalnya manusia bisa menjadi muslim dengan akalnya pula
manusia tidak dapat tunduk kepada sunnatullah.
Sementara itu perlu dikemukakan bahwa sejak diturunkan Islam sebagai
agama terus menerus mendasarkan dirinya pada pemusatan perhatan kepada Tuhan.
Ia didasarkan pada tauhid ( keEsaan Tuhan ) Islam sebagai agama yang berdasarkan
tauhid tidak pernah memisahkan antara hal-hal yang disebut spiritual ( keagamaan ),
temporal ( keduniaan ),religious ( yang berhubungan dengan agama ), dan profane
( yang duniawi didalam segala bidang. Didalam bahasa Islam tidak ada kata yang
semakna dengan kata sekuler seperti yang terdapat di dunia Barat. Ini merupakan
suatu petunjuk bahwa konsep sekuler tidak ada dalam agama Islam. Islam
mengajarkan suatu jalan hidup yang menyeluruh, tidak mengecualikan apapun juga
(S.H. Nasr, 1981:14).
Istilah sekunder yang menjadi inti kata sekulerisme dan sekulerisasi berasal
dari bahasa Latin saeculum yang mempunyai dua pengertian, yakni pengertian waktu
dan pengertian lokasi. Pengertian waktu meunjukan kepada sekarang, pengertian
lokasi menunjukan pada dunia ini, atau duniawi.
7

Didalam masyarakat Eropa dan Amerika terutama, sekulerisme itu diteapkan


melalui proses sekulerisasi. Yang dimaksud dengan proses sekulerisasi adalah usaha
sadar untuk membebaskan manusia, pertama dari agama dan kedua dari metafisika
yaitu segala yang gaib tidak dapat dilihat atau diraba oleh pancaindera. Proses
sekulerisasi ini, berlangsung dalam segala bidang hidup dan kehidupan manusia:
politik, ekonomi, sosial budaya, dan ilmu pengetahuan. Dengan kata lain proses
sekulerisasi adalah pelaksanaan paham sekulerisme. Sekulerisme, dilihat dari sudut
pandang Islam, adalah paham Iadiniyah ( anti agama) yang menganggap sepi Tuhan,
manganggap tidak perlu agama-agamaan.
Sekulerisme bentuk kedua yang dpatdigolongkan kedalam sekulerisme ganas,
dapat kita lihat misalnya di negara-negara bekas Uni Soviet dan daerah pengaruhnya
dahulu. Sekulerisme bentuk kedua ini manampakan dirinya dalam atheism yaitu
paham yang mengingkari dan sma sekali tidak mengakui adanya Tuhan. Oleh karena
pahamnya demikian, segala ajaran yang berasal dari Tuhan tidak boleh dipergunakan
untuk mengatur kehidupan manusia.
Sekulerisme dapat menjelma dalam berbagai wujud, salah satunya adalah
humanisme sekuler.
Menurut paham humanisme sekuler pandangan hdup mereka yaitu pandangan
hidup humanism sekuler modern yang kadang-kadang disebut juga dengan istilah
pragmatism telah mendorong penerapan hidup dan teknologi untu memperbaiki
kondisi hdup manusia. Dampaknya yang positif adalah mengurangi tingkat
kemiskinan, penderitaan, danpenyakit diberbagai bagian dunia dimuka bumi ini,
memperpanjang umur manusia, memperbaiki transportasi dan komunikasi yang
memungkinkan manusia menikmati hidup yang lebih layak.
Menurut pernyataan humanisme sekuler itu, mereka prihatin dan gelisah,
karena peradaban modern sedang diancam oleh kekuatan yang mengancam pikiran
sehat, demokrasi, dankebebasan. Kekuatan yang reaksioner ini, menurut penganut
humanisme sekuler, berasal dari fundamentalisme agama. Fundamentalisme adalah
pahamagama Kristen yang hendak mengembalikan dan melihat ajara agama secara
fundamental, dari dasar atau fundamennya sendiri, yaitu kitab suci agama Nasrani.

Dalam pernyataan tersebut, humanisme sekuler menyebutkan beberapa


masalah yang menjadi pokok perhatiannya, diantaranya adalah:
1. Humanisme sekuler atau biasa juga mereka menyebut dirinya humanisme
sekuler demokratik mempunyai komitmen kepada prinsip penyelidikan kasus.
2. Karena komitmen mereka terhadap kebebasan mutlak itu, para penganut
humanisme sekuler percaya pada prinsip pemisahan gereja ( agama) Negara.
3. Humanisme sekuler secara konsekuen akan memperhatikan apa yang mereka
sebut konsepsi sempurna tentang kebebasan, tidak hanya dari kesadaran batin
dan iman, tetapi juga dari politik dan ekonomi yang menindas.
4. Menurut humanisme sekuler, pertimbangan-pertimbangan etika, harus
bebasdari agama dan harus merupakan suatu wilayah otonomi penyelidikan
bebas.
5. Mereka percaya bahwa perkembangan moral manusia harus dikelola pada
anak-anak dan orang-orang uda yang telah dewasa, tetapi pendidikan moral
itu harus bebas dari ajaran agama.
6. Penganut aham ini bersikap skeptis terhadap agama.
7. Mereka percaya sepenuhnya terhadap penggunaan metode penelidikan
rasional, penggunaan logika dalam mengembangkan pengetahuan dan
menguji kebenaran.
8. Mereka percaya pada metode ilmiah, betapapun tidak sempurnanya, karena
metode ini adalah cara yang paling dapat dipercaya memahami dunia.
9. Penganut humanisme sekuler ini prihatin terhadap sikap golongan agama
yang menyerang teori evolusi Darwin. Menurut mereka bila serangan itu
berhasil akan merusak kepercayaan orang terhadap ilmu.
10. Menurut pendapat penganut humanisme sekuler, pendidikan merupakan
metode esensial untuk membina masyarakat yang manusiawi, bebas, dan
demokratis.

Sekulerisasi dan sekulerisme ,erupakan masalah berat yang dihadapi umat


Islam pada waktu ini. Sebab, dengan perkembangan dan kemajuan media cetak,
media elektronik sekarang, serta gelombang informasi seperti yang diramalkan oleh
Alvi Toffler, pengaruh suatu paham cepat sekali mengenai tubuh umat Islam
dimanapun mereka berada di era globalisasi ini.
Karena itu, cara terbaik untuk menghadapi masalah tersebut dengan
memahami ajaan Islam dengan sebaik-baiknya, baik ajaran agama Islam yang
bersumber dari Al-Quran dan Sunnah, maupun ajaran Islam yang bersumber dari
ijtihad manusia sepanjang sejarah perkembangan Islam.
Memahami ajaran Islam dengan sebaik-baiknya, meupakan komitmen umat
Islam. Setiap muslim dan muslimat mempunyai komitmen keterkaitan dengan ajaran
Islam. Komitmen muslim dan muslimat terhadap Islam, intinya terdapat dalam AlQur'an surat Al-Asr.

1. Demi masa.
2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat
menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi
kesabaran.

Berpangkal tolak dari bunyi surat Al-Asr itu, ada lima komitmen atau
keterikatan seorang muslim dan muslimat terhadap Islam. Komitmen itu adalah :

10

1. Meyakini, mengimani ajaran agam Islam dengan seyakin-yakinnya.


2. Mempelajari, mengilmui ajaran Islam secara baik dan benar.
3. Mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga dan
masyarakat.
4. Mendakwahkan, menyebarkan agama Islam secara bijaksana disertai
argumentasi yang menyakinkan dengan yang baik.
5. Sabar dala berislam, dalam meyakini, mempelajari mengamalkan, dan
mendakhkan agama Islam, agama yang kita peluk, agama yang diridhai
Allah, agama yang menyelamatkan kehidupan kita baik di dunia dan di
akhirat kelak.

B. Klasifikasi Agama dan Agama Islam


Menurut sumber ajaran suatu agama,agama-agama dapat dibagi menjadi dua,
yaitu :
1. Agama wahyu yang kadang-kadang disebut juga agama langit.
2. Agama budaya yang kadang-kadang disebut juga agama bumi atau agama alam.

Ciri-ciri agama wahyu dan agama budaya yaitu :


1. Agama wahyu dapat dipastikan kelahirannya. Pada waktu agama wahyu
disampaikan malaikat kepada manusia pilihan yang disebut Rasul, pada waktu
itulah agama wahyu lahir.
Agama budaya tidak dapat dipastikan kelahirannya karena mengalami proses
pertumbuhan sesuai dengan proses pertumbuhan kebudayaan masyarakat.
2. Agama wahyu disampaikan kepada manusia melalui Rasul Allah yang bertugas
selain menyampaikan, juga menjelaskan wahyu yang diterimanya dengan
berbagai cara dan upaya.
11

Agama budaya tidak mengenal utusan atau Rasul yang mengajarkan agama
budaya adalah filsuf atau pemimpin kerohanian atau pendiri agama itu sendiri.
3. Agama wahyu mempunyai kitab suci yang berisi himpunan wahyu yang
diturunkan Allah.
Agama budaya tidak memiliki kitab suci. Agama budaya masyarakat yang telah
berperadaban mungkin mempunyai kitab suci, namun isinya dapat berubah
karena filsafat agama atau kesadaran agama masyarakatnya.
4. Ajaran agama wahyu mutlak berasaldari Allah Yang Maha Benar. Karena itu
kebenarannya tidak terikat pada ruang dan waktu yang terikat pada ruang dan
waktu adalah kebenaran pemahaman atau penafsiran ajaran agama wahyu yang
dilakukan oleh akal yang terbatas kemampuannya,
Agama budaya kebenarannya relative, terikat pada ruang dan waktu tertentu.
5. Sistem hubungan manusia dengan Allah dalam agama wahyu ditentukan oleh
Allah sendiri. Sistem ini tidak dapat berubah bagaimanapun dahsyatnya
perubahan karena perkembangan budaya, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
Sistem hubungan manusia dengan Tuhan dalam agama budaya berasal dari akal
berdasrkan kepercayaan dan pengetahuan serta pengalaman manusia yang
senantiasa berubah-ubah.
6. Konsep ketuhanan agama wahyu adalah monoteisme murni. Monoteisme adalah
paham yang mempercayai hanya satu Tuhan.
Konsep ketuhanan agama budaya karena disusun oleh akal manusia daru
dinamisme sampai monoteisme tidak murni.
7. Dasar-dasar agama wahyu bersifat mutlak berlaku bagi seluruh umat manusia.
Dasar-dasar agama budaya bersifat relatif karena ditunjukan kepada manusia
dalam masyarakat tertentu yang belum sesuai dengan masyarakat yang lain.
8. Sistem nilai agama wahyu ditentukan oleh Allah sendiri yang diselaraskan
dengan ukuran dan hakikat kamenusiaan.

12

Nilai-nilai agama budaya ditentukan oleh manusia sesuai dengan cita-cita


pengalaman, serta penghayatan masyarakat yang menganutnya.
9. Agama wahyu menyebut sesuatu tentang alamyang kemudian dibuktikan
kebenarannya oleh ilmu pengetahuan modern.
Hal-hal yang disebut agama budaya tentang alam sering dibuktikan
kekeliruannya oleh sains.
10. Melalui agama wahyu Allah memberi petunjuk, pedoman, tuntunan, dan
peringatan kepada manusia dalam menentukan insan kamil yaitu manusia
sempurna, manusia yang baik dan bersih dari noda dan dosa.
11. Pembentukan manusia menurut agama budaya disandarkan kepada pengalaman
dan penghayatan masyarakat penganutnya yang belum tentu diakui oleh
masyarakat lain yang berbeda cita-cita, pengalaman dan penghayatan.
Jika kesepuluh tolak ukur diatas diterapkan kepada ajaran agama Islam
hasilnya akan sebagai berikut :
1. Kelahiran agama Islam adalah pasti, tanggal 17 Ramadhan tahun Gajah,
bertepatan pada tanggal 6 agustus 610 M.
2. Disampaikan oleh malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad. Tentang
kerasulan Muhammad banyak keterangan dan bukti yang membenarkannya.
3. Memiliki kitab suci yaitu Al-Quran, yang keasliannya teap dipertahankan
dari wahyu pertama sampai yang terakhir, melalui penghafalan dan penulisan.
4. Ajaran agama Islam mutlak benar dan berlaku abadi tidak berubah dan tidak
boleh diubah.
5. Sistim hubungan manusia dengan Allah disebutkan dalam Al-Quran,
dijelaskan dan dicontohkan pelaksanaannya oleh Rasul-Nya.
6. Konsep ketuhanan Islam yaitu Tauhid,monoteisme murni, ke-Esaan Allah.
7. Dasar-dasar agama Islam bersifat fundamental dan mutlak, berlaku untuk
seluruh umat manusia dimanapun.
13

8. Nilai-nilai, terutama dalam etika dan estetika yang ditentukan oleh ajaran
Islam sesuai dengan fitrah manusia dan kemanusiaannya.
9. Soal-soal alam semesta yang disebutkan dalam ajaran agama Islam yang
dahulu diterima dengan keyakinan saja kini telah banyak dibuktikan
kebenarannya oleh sains modern.
10. Bila petunjuk, pedoman, tuntunan serta peringatan agama Islam dilakukan
dengan baik dan benar akan terbentuklah insan kamil, mausia sempurna.
Ajaran Islam berlaku universal untuk segalanya tempat dan bangsa serta
berlaku abadi sepanjang masa sebagimana ungkapan Al-Quran :


107. Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi
semesta alam.
Ayat ini mengisyaratkan bahwa ajaran yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad ( Islam ) ditujukan untuk semua manusia pada semua tempat dan waktu.
Dalam ayat lain Allah berfirman :


9. Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya kami
benar-benar memeliharanya[793].
[793] ayat Ini memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian Al Quran
selama-lamanya.
Pemeliharaan

Al-Quran

yang

dimaksud

dalamayat

diatasadalah

pemeliharaan lafaz dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Hal tersebut


dibuktikan dengan aktualitas Al-Quran sampai hari ini telah berusia lebih dari 1400
tahun sejak diturunkannya.

14

Agama Islam diturunkan untuk seluruh manusia yang hidup sepanjang zaman
hingga kehidupan dunia berakhir. Ia diturunkan untuk membimbing dan memberi
petunjuk kepada manusia guna mencapai kesejahteraan hidupnya di dunia dan di
akhirat. Dengan demikian jelaslah perbedaan agama Islam dengan agama-agama lain
dan semakin jelas pula kesempurnaannya sebagai satu-satunya agama yang
diturunkan Allah ke muka bumi.
C. Salah Paham Terhadap Islam
1. Salah Memahami Ruang Lingkup Ajaran Islam
Salah paham terhadap Islam tejadi karena orang salah memahami
ruang lingkup agama Islam. Lambang yang sama yakni perkataan agama
dipakai untuk sistem ajaran yang berbeda, seperti yang dikemukakan diatas,
telah menimbulkan salah paam terhadap Islam. Terpengaruh oleh makna
Religi atau religion misalnya, yang ruang lingkupnya hanya mengatur
hubungan manusia dengan Tuhan saja,orang menganggap bahwa sebagai
agama, Islam pun ruang lingkupnya hanya mengatur hubungan manusia
dengan Tuhan belaka.
2. Salah Menggambarkan Susunan Bagian-Bagian Agama dan Ajaran
Islam
Kesalahpahaman yang timbulkarena penggambaran bagian-bagian
agama dan ajaran agama Islam tidak menyeluruh, tetapi hanya sebagiansebagian atau sepotong-sepotong. Misalnya orang membuat gambaran yang
memberi kesan seakan Islam hanyalah akidah atau ilmu tauhid saja, dan
terikat semata-mata tanpa memandang dan meletakkan bagian-bagian atau
segmen itu kealam kerangka ajaran dan kerangka Islam secara terpadu secara
keseluruhan. Menggambarkan Islam secara sepotong-sepotong inilah yang
menyebabkan Islam menjadi agama yang paling disalah pahami didunia.

3. Salah Mempergunakan Metode Mempelajari Islam

15

Metode atau jalan yang ditempuh oleh para orientalis terutama


sebelum perag dunia ke-II adalah pendekatan yang menjadikan Islam dan
seluruh agamanya semata-mata sebagai objek studi dan analisis.
Untuk menghindari salah paham terhadap Islam dan supaya dapat
memahami Islam lebih baik dan benar hall-hal yang perlu diperhatikan ialah :
Pertama, pelajarilah Islam dari sumber yang asli, yakni Al-Quran
dan Al-Hadist. Mempelajari Islam dari sumber yang asli itu tidak merupakan
masalah lagi sekarang, karena kalaupun orang tidak atau belum menguasai
bahasa Arab, keduanya dapat dipelajari misalnya dengan menggunakan
bahasa Inggris.
Kedua,Islam tidak dipelajari secara partial tetapi integral. Artinya
Islam tidak dipelajari sepotong-potong, tetapi secara keseluruhandan
dipadukan dalam satu kesatuan yang bulat. Untuk menghindari pemahaman
secara seotong-potong, maka kita harus mempelajarinya secara menyeluruh,
dari itu kita akan memperoleh ruang lingkup, pola atau kerangka dasaragama
dan ajaran agama Islam yang sesungguhnya.
Ketiga, Islam dipelajari dari karya atau kepustakaan yang dipelajari
oleh meeka yang telah mengkaj dan memahami Islam secara baik dan benar.
Pada umunya mereka adalah para cendikiawan dan sarjana muslim yang
diakui otritasnya.
Keempat, dihubungkan dengan berbagai persoalan asasi yang
dihadapi manusia dalam masyarakat dan dilihat relasi serta relevansinya
dengan persoalan-persoalan politi, ekonomi, sosbud, sepanjang sejarah umat
manusia terutama sejarah umat Islam.
Kelima, mempelajari Islam dengan ilmu-ilmu pengetahuan yang
berkembang, seperti ilmu-ilmu ilmiah, sosial budaya, serta kemanusiaan.
Keenam, tidak menyamakan Islam dengan Umat Islam. Penjajahan
Barat yang melanda umat Islam selama berabad-abad telah menyebabkan
umat Islam berada dalam keadaan lemah, miskin, terbelakang, terpecah-pecah
dalam keadaan fikrah atau kelompok-kelompok. Keadaan ini sering
16

menyebabkan para ahli ilmu-ilmu sosial menarik kesimpulan yang tidak


benar dan tidak bertanggung jawab.
Ketujuh, pelajarilah Islam dengan metode yang selaras dengan agama
dan

ajaran

Islam. Beberapa sarjana muslim telah mengemukakan

pendapatnya mengenai berbagai metode yang sesuai dengan ajaran dan


agama Islam.
Dalam pecarian metode dan pendekatan baru perlu diingatkan bahwa
untuk memahami Islam, tidak cukup dengan memahami dengan satu metode
saja, karena Islam bukanlah agama mono dimensional tetapi agama multi
dimensional. Al-quran sendiri memperlihatkan keberagamannya, baik pada
tujuan maupu pada temanya.
Tujuan diturunkannya Al-Quran adalah untuk :
a. Membangkitkan kesadaran tentang hubungan manusia dengan Allah.
b. Membangkitkan kesadaran tentang manusia dengan alam semesta
termasuk manusia didalamnya.

4. Salah paham tentang islam dan ilmu pengetahuan


Agama dan ilmu pengetahuan merupakan dua hal yang sering disalah
pahami. Di satu sisi agama di pandangkan sebagai hal yang statis, subyetif,
dan irrasional dan ilmu pengetahuan dipandang sebagai dinamis, obyektif,
dan rasional. Keduanya seringkali di tempatkan pada titik yang bersebrangan.
Agama dan ilmu pengetahuan sampai saat ini masih di pandang
sebagai dua hal yang tidak bisa dikompromikan. Pandangan ini terus
berkembang dan bahkan memesuki pola berpikir sebagian umat islam yang
memisahkan secara diametral antara persoalan agama dan ilmu pengetahuan.
Agama islam datang dan diturunkan melalui wahyu Allah, sedangkan
ilmu pengetahuan merupakan hasil olah pikir dan akal budi manusia ciptaan
Allah. Karena itu, kebenaran ilmu pengetahuan dan agama berbeda. Yang satu
17

bersifat apa adanya (given) dari Allah yang mutlak kenenarannya, sedangkan
yang lain diciptakan dan disusun oleh manusia yang kebenarannya bersifat
relatif. Kendatipun demikian, agama Islam dan ilmu pengetahuan pada
hakikatnya bersumber dari Allah dan Allah mendorong manusiia menguasai
ilmu pengetahuan.
Dengan demikian, agama islam tidak menentang atau menghambat
lajunya ilmu pengetahuan dan teknologi seperti yang sering disangkakan
orang. Bahkan sebaliknya justru mendorong lajunnya ilmu pengetahuan dan
teknologi, karena penguasaan kedua hal tersebut merupakan perwujudan dari
tugas manusia sebagai khalifah di muka bumi.
Agama islam diturunkan oleh Allah kepada manusia; makhluk yang
dibekali akal untuk berpikir. Oleh karena itu tidak mungkin islam
bertentangan dengan akal atau produk-produk akal. Paling jauh adalah adanya
keterbatasan akal dalam menjangkau sesuatu, karena memerlukan informasi
Tuhan, misalnya tentang alam gaib. Hal-hal semacam ini yang bersifat statis
dan dogmatis dalam ajaran islam. Islam yang bersumber kepada Al-quran dan
Alhadist sangat menjujung tinggi kedudukan akal. Di dalam Alquran terdapat
ratusan ayat yang mendorong penggunaan akal untuk berpikir. Akal adalah
lambang kekuatan manusia, karena itu di dalam ajaran islam yang
memberikan kedudukan tinggi kepada akal terdapat konsep manusia yang
berpikir, mandiri dan bertanggung jawab. Dengan demikian manusia
diberikan kebebesan dalam berkehendak dan mengubah keadaan dirinya dan
alam sekitarnya, suatu hal yang sesuai dengan pandangan yang ada dalam
ilmu pengetahuaan.
Ilmu pengetahuaan sebagai produk akal sentiasa dapat diikuti oleh
agama islam, karena islam memberikan tempat yang luas bagi pengembangan
pemikiran manusia. Akal diperintahkan untuk bekerja dengan giat
memikirkan dengan serius dan mendalam terhadap segala hal dan segala
peristiwa di alam raya ini. Firman Allah:

18

101.

Katakanlah: "Perhatikanlah apa yaag ada di langit dan di bumi. tidaklah

bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi
orang-orang yang tidak beriman".

Ayat di atas mendorong manusia untuk mengadakan pengamatan pada


langit, bumi dan peristiwa-peristiwa yang terjadi disana. Pengamatan,
penelitian, dan observasi merupakan bagian dari metode yang digunakan ilmu
pengetahuan. Dengan demikian agama islam memandang ilmu pengetahuan
dan teknologi dalam pandangan yang positif, bahkan mendorong manusia
untuk menggali dan mengembangkannya.
Penempatan akal pada posisi yang sentral mendorong berkembangnya
ilmu pengetahuan di kalangan umat islam terutama pada abat ke-8 dan 13 M
yang melahirkan para cendikiawan dan ilmuan muslim. Sejarah membuktikan
pada waktu itu didirikan universitas-universitas Islam Cordova (Spanyol),
universitas Al-azhar di Mesir dan unversitas Al-Nizamiyah di Bagdad.
Sehingga berkembanglah ilmu pengetahuan di dunia islam jauh-jauh hari
sebelum orang-orang mengembangkannya.
Cendekiawan dan ulama islam zaman silam bukan hanya menguasai
ilmu dan filsafat yang mereka peroleh dari peradaban Yunani, tetepi mereka
kembangkan dan tambahkan hasil-hasil penyelidikan dan pemikiran mereka
sendiri kedalam dunia ilmu dan filsafat.Dengan demikian timbulah ilmuwanilmuwan dan filosof-filosof muslim disamping ulama-ulama ahli agama.
Ilmu pengetahuan dalam pandangan islam, tidak dibiarkan berdiri
ditempat netral dan berjalan sendiri.Ilmu bukan untuk ilmu itu sendiri , tetapi
ilmu pengetahuan untuk kesejahteraan manusia , bahkan ilmu pengetahuan
19

diarahkan kepada pencarian kebenaran yang dapat difungsikan untuk


menambah keyakinan akan kemaha kuasaan Allah dan kebenaran agama.
Ilmu pengetahuan pada dasarnya adalah kumpulan rasionalitas
manusia yang dihasilkan dari logika dan fenomena-fenomena alam.Gejalagejala alam adalah aturan baku yang ditetapkan Allah atas alam semesta yang
disebut sunnatullah. Ilmu pengetahuan pada dasarnya hasil upaya manusia
mendeskribsikan secara rasional dan sistematik hukum-hukum ( sunnatullah )
tersebut. Jika ilmu pengetahuan merupakan deskribsi sunnatullah , maka
sumber ilmu pengetahuan adalah Allah sendiri.
Ilmu pengetahuan yang berkemkembang pesat di dunia Barat berdiri
di atas pandangan dasar yang menyatakan bahwa alam memiliki hukumnya
sendiri dalam bentuk keteraturan dan harmoni di alam semesta. Pandangan ini
melahirkan pemisahan antara hukum alam dengan hukum Tuhan sehingga
ilmu pengetahuan menjadi kering dan steril. Hal ini berbeda dengan
pandangan islam yang tidak memisahkan antara hukum alam dengan hukum
Tuhan. Hukum alam adalah hukum Tuhan pula.
Sementara itu, teknologi adalah penerapan ilmu pengetahuan secara
sistematis untuk memanfaatkan alam di sekelilingnya dan mengendalikan
gejala-gejala yang dapat di kemudikan manusia dalam proses-proses
produktif yang ekonomis. Teknologi sebagai penerapan ilmu pengetahuan
diarahkan kepada kepentingan untuk mencapai kesejahteraan manusia.
Kesejahteraan manusia tidak terletak pada pemenuhan kebutuhan material
semata, melainkan juga kebutuhan rohaniah. Oleh karena itu, ilmu
penetahuan dan teknologi di tempatkan sebagai alat bukan tujuan.
Dengan ilm pengetahuan, manusia dapat menghayati kekuasaan Allah
yang tidak terbatas sehingga manusia dapat merasakan keterbatasan dan
kelemahan dirinya dihadapan Allah. Karena itu sudah sepantasnya manusia
menghambakan dirinya kepada Allah yang Mahakuasa.
Islam menempatkan ilmu pengetahuan pada tempat yang tinggi dan
mulia:

20


11. Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapanglapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka
berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Penyebutan orang yang beriman dan berilmu mengisyaratkan


bersatunya iman dengan ilmu. Karena itu, dalam pandangan islam ilmu
pengetahuan tidak bebas nilai, ia selalu memihak kepada kebaikan dan
kebenaran.
Alam yang luas yang mejadi obyek ilmu pengetahuan adalah bukti
kekuasaan Allah yang tidak terhingga sebagai mana di ungkapkan dalam
Firman-Nya:



21


255. Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan dia yang hidup kekal
lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur.
Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. tiada yang dapat memberi syafa'at di
sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di
belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan
apa yang dikehendaki-Nya. Kursi[161] Allah meliputi langit dan bumi. dan Allah
tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.

[161] Kursi dalam ayat Ini oleh sebagian Mufassirin diartikan dengan ilmu Allah
dan ada pula yang mengartikan dengan kekuasaan-Nya.

Ayat ini menunjukan bahwa sangat luas kekuasaan Allah (ilmu-Nya)


antara langit dan bumi. Hal ini menunjukan bahwa sangatlah luas ilmu yang
bisa digali di alam semesta ini, baik dalam pengertian alam kabir (macro
cosmos) atau alam sagir (micro cosmos). Betapa luasnya ranah tersebut
sehingga kalaupun manusia memperoleh ilmu pengetahuan, dalam pandangan
Allah ilmu tersebut masih sangat sedikit.
Dengan demikian tampaklah bahwa agama islam berpandangan
sangat luas dan positif terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi serta
mendorong umatnya untuk menguasainya dan memanfaatkannya untuk
kesejahteraan umat manusia dan keridhoan Allah SWT.

22

BAB III
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini.
Penyusun banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik
dan saran yang membangun kepada penyusun demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini berguna bagi penyusun dan juga para pembaca yang budiman

23

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama RI, 200. Buku Teks Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan
Tinggi Umum, PT. Bulan Bintang, Jakarta.
Darajat, Zakiah..,dkk. 1992. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Hasan Ali dan Zakia Darajat.., 1997. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Offset Firma
Sumatera.

24

Anda mungkin juga menyukai