Inkontinensia Urine
Inkontinensia Urine
GANGGUAN ELIMINASI
URIN
Nana Supriyatna
Faktor resiko
Penyakit genitourinari
Penyakit sistemik
Medikasi
Perilaku/ gaya hidup
Perilaku karena mitos/ kesalah pahaman
Kemampuan fungsional
Pengaruh lingkungan
Dampak Inkontinensia
Fisiologis
Gangguan integritas kulit, hygiene kulit, KK
mengecil dan hiperaktif
Sosial
Menarik diri, penolakan
Psikologis
depresi, harga diri rendah, pengabaian
terhadap diri sendiri
Ekonomi
Menghabiskan biaya (personal, institusi)
Faktor yang
berhubungan
Penuaan
Ginjal kurang mampu memekatkan
urine,
Kapasitas Kandung kemih berkurang
Volume residu meningkat
KK lebih mudah mengalami iritasi
Mengakibatkan nocturia, sering berkemih,
urgensi dan kerentanan terhadap infeksi
Sensasi
Faktor Risiko
Klasifikasi Inkontinensia
1.
2.
3.
4.
.
1.
2.
.
1.
2.
Inkontinensia urgensi
Faktor berkaitan
Cedera cerebrovaskular
Cedera medula spinalis
Cedera panggul
Tumor otak
Pembesaran prostat
Penurunan kapasitas kandung kemih
Gejala
Urgensi kuat untuk berkemih disertai pengeluaran urin
secara involunter
Diakitkan dengan ketidakstabilan detrusor (Fantl et al,
1996)
Pengeluaran urine sebelum sampai ketoilet
Keinginan yang tiba-tiba muncul untuk mengeluarkan
urin
Kebutuhan untuk tergesa-gesa pergi ketoilet, ketidak
mampuan menahan urin atau menekan keinginan
berkemi (Woodtli & Yocum, 1994)
Apakah anda kebelet buang air kecil dan ngompol
sebelum sampai ketoilet???
Inkontinensia Refleks
Inkontinensia Stres
Tanda-tanda
Etiologi
Inkontinensia Campuran
Inkontinensia Overflow
Pengeluaran urin secara involunter akibat
overdistensi kandung Kemih (Fantl et al.,
1996)
Inkontinensia overflow terjadi ketika kandung
kemih menjadi cukup distensi sehingga
upaya berkemih mengakibatkan pengeluaran
urin yang sedikit, tetapi sering (dribling)
Tipe inkontinensia ini terjadi akibat
ketidakmampuan berkemih terjadi
bersamaan dengan inkontinensia
Etiologi
Inkontinensia Total
Etiologi
Inkontinensia Fungsional
Inkontinensia iatrogenik
Pengkajian
Riwayat:
1. Keluhan Utama
2. Gejala perkemihan
frequensi, nokturia, urgensi, stres,
refleks, kesulitan mengejan, dribling
pasca berkemih, disuri, hematuria,
kendali, pengosingan KK.
3. Asupan cairan : jumlah, jenis,
pengaturan waktu
Riwayat Medis :
pembedahan, kondisi saat ini, obatobatan
Defekasi
Kemampuan fungsional
mobilitas, keterampilan manual,
penglihatan, lingkungan, status
psikologik
Pemeriksaan fisik
Vital sign, Genitalia, Rektum
Fungs mental
Urinalisis
Mobilitas
Pemeriksaan urodinamik
Diagnosa Keperawatan
Inkontinensia uregensi
Inkontinensia stres
Inkontinensia refles
Inkontinensia overflow
Inkontinensia fungsional
Inkontinensia Total
Inkontinensia iatrogenik
Cemas
Gangguan gambaran diri
Isolasi sosial
Intervensi keperawatan
TERIMA KASIH